RANI HENDIYANI IYAN HARDIYANA Trastuzumab merupakan antibodi monoklonal yang spesifik bekerja pada HER2 2 HER2 merupakan salah satu famili EGFR (HER1/ErbB-1, HER2/ErbB-2 , HER3/ErbB-3, HER4/ErbB-4 )yang bertanggung jawab pada sekitar 20-30% kanker payudara invasive Amplifikasi HER2 dideteksi oleh fluoresencee in situ hybridization (FISH), dimana serum assay dpt mendeteksi overekspresi HER2 Famili EGFR merupakan reseptor tirosin kinase yang berfungsi dalam regulasi Proliferasi (RAS- MAPK Pathway) dan survival sel (mTOR Pathway) HER2 membentuk dimer (monodemer/heterodimer HER2 binding melakukan autofosforilasi. Autofosforilasi HER2 akan mengaktifkan MAP Kinase Pathway dan mTOR Pathway MAP Kinase Pathway : HER2 yang sudah terfosforalisasi mengaktifkan SOS (son of seven) SOS yang teraktivasi akan mengaktifkan pertukaran GDP menjadi GTP pada protein RAS (Rat Sarkoma) Aktivasi RAS mengaktifkan protein kinase dari RAF (Reseptor Activation Factor) kinase RAF kinase memfosforilasi MEK (Mitogen Ekstraceluller signal Kinase) MEK memfosforilasi dan mngaktifkan MAP(Mitogen Activated Protein) Kinase MAP Kinase aktif dalam regulasi proliferasi, gene expression, differensiasi, mitosis, sel survival dan apoptosis. Efek dari proliferasi adalah produksi VEGF (Vascular Endothelial Growth Factor) yang support proses angiogenesis mTOR Pathway Binding HER2 yang sudah terfosforilasi mengaktivasi phosphadinylinositol -3-Kinase (Pl3K) Aktivasi Pl3K akan memfosforilasi Akt (enzym Ak transforming factor) Akt menyampaikan pesan pada nukleus Kerja Trastuzumab meliputi 3 hal, yaitu menghambat transmisi sinyal growth factor menuju nukleus, keberadaan Transtuzumab menginduksi sel imun untuk segera melakukan apoptosis pada sel kanker, dan memaksimalkan pengobatan secara kemoterapi. Trastuzumab dapat berikatan dengan HER2 protein pada bagian ekstraseluler yang mengakibatkan HER2 protein menjadi inaktif sehingga pertumbuhan tidak terkontrol dari sel payudara terhenti. Trastuzumab bekerja dengan cara mengurangi sinyal yang dimediasi HER2 melalui PI3K (phosphatidylinositol 3-kinase) dan MAPK (mitogen-activated protein kinase). Trastuzumab juga memiliki kemampuan untuk menginduksi respon imun melalui mekanisme antibody-dependent cellular cytotoxicity (ADCC). Mekanisme ini dapat menyebabkan peristiwa apoptosis sel kanker. Keunggulan mekanisme seperti inilah yang diharapkan terjadi. karena selama ini obat kanker yang ada, menstimulasi apoptosis tidak hanya pada sel yang terkena kanker namun juga sel normal. Trastuzumab merupakan antibodi monoklonal yang menghambat reseptor HER2 (Human Epidermal growth factor Receptor 2), pada kanker payudara. Sebagai terapi adjuvant pada pasien kanker payudara pada fase metastasis Sebagai terapi adjuvant pada tahap awal kanker payudara Penelitian menunjukkan bahwa Trastuzumab meningkatkan kelangsungan hidup pada tahap akhir metastasis kanker payudara HER2 sekitar 20,3-25,1 bulan. Pada tahap awal kanker payudara HER2, obat ini mengurangi risiko kanker 9,5% kembali setelah operasi