Aldehida dan keton adalah senyawa organik yang memiliki gugus karbonil, yaitu
atom karbon dan atom oksigen yang berikatan rangkap (C=O). Oleh karena itu
aldehida dan keton sering disebut sebagai senyawa karbonil. Gugus karbonil adalah
gugus yang sangat penting dalam kimia organik. Senyawa yang mengandung sugus
karbonil terdapat dimana-mana. Sebagian besar biomolekul dan bahan-bahan
farmasi mengandung gugus karbonil. Kecuali struktur, konsep kimia dari semua
senyawa karbonil adalah sama. Aldehida dan keton merupakan senyawa yang
sangat penting dari semua senyawa organik baik di alam maupun di industri kimia.
Aldehida Keton
R dapat berupa aril atau alkil R dan R dapat berupa aril atau alkil
Beberapa contoh senyawa aldehida dan keton yang banyak digunakan adalah
larutan formaldehida 37% dalam air (formalin) untuk mengawetkan spesimen biologi;
etanal atau asetaldehida sebagai bahan pembuat karet atau damar buatan, dan
aseton sebagai pelarut.
Gugus Karbonil
Gugus karbonil (C=O) terdiri dari sebuah atom karbon sp2 yang dihubungkan
dengan sebuah atom oksigen oleh ikatan rangkap dua (sebuah ikatan sigma dan
sebuah ikatan pi). Elektron-elektron dalam ikatan terpolarisasi karena oksigen
memiliki kelektronegatifan yang relatif besar terhadap karbon, oleh karena itu
senyawa-senyawa karbonil memiliki momen dipol yang relatif besar. Ikatan-ikatan
sigma terletak dalam bidang planar dengan sudut sudut ikatan 120. Gugus karbonil
bersifat polar.
Suatu senyawa karbonil dapat diserang baik oleh nukleofil maupuan elektrofil.
Karena gugus karbon karbonil memiliki muatan positif partial maka mudah untuk
diserang elektrofil sedangkan atom oksigen yang memiliki muatan negatif parsial
mudah diserang oleh nukleofil.
Contoh:
Rumus Struktur Nama IUPAC Nama TRIVIAL
H-COH Metanal Formaldehid
CH3-COH Etanal Asetaldehida
CH3-CH2-COH Propanal Propionaldehida
CH3-CH2-CH2-COH Butanal Butiraldehida
Contoh:
Rumus Struktur Nama IUPAC Nama Trivial
Reaksi yang paling banyak terjadi pada senyawa aldehida dan keton adalah reaksi
adisi nukleofilik. Titik pusat reaktivitas senyawa aldehida dan keton terletak pada
ikatan pi dari gugus karbonilnya. Reaktivitas relatif aldehida dan keton dalam reaksi
adisi dapat disebabkan oleh banyaknya muatan positif pada karbon karbonil. Ada
dua kemungkinan hasil reaksi dari adisi nukleofilik pada aldehida dan keton:
a. Intermediet tetrahedral yang dapat diprotonasi dengan asam atau air
menghasilkan alkohol.
b. Atom oksigen karbonil dapat dieleminasi sebagai OH atau H2O
menghasilkan ikatan rangkap C=Nu.
1. Air bertindak sebagai nukleofil yang ditarik secara parsial ke karbon bermuatan
positif gugus karbonil dan menghasilkan ion oksonium.
2. Ion oksonium membebaskan ion hidrogen yang ditangkap oleh anion oksigen
dalam suatu rekasi asam - basa.
a. Katalis basa
Reaksi berlangsung karena air diubah terlebih dahulu menjadi ion
alkoksida yang merupakan nukleofilik donor yang lebih baik.
b. Katalis asam
Reaksi berlangsung karenaa protonasi senyawa karbonil menjadi
elektrofilik akseptor yang lebih baik
Suatu hemiaseta
OH
CN
Contoh:
4. Adisi Amina
Amina adalah suatu nukleofil yang dapat menyerang karbon dari gugus karbonil
aldehida dan keton.
Adisi amina primer terhadap aldehida dan keton menghasilkan senyawa imina,
R2C=NR.
5. Reaksi Wittig
Aldehida dan keton dapat diubah menjadi alkena melalui reaksi Wittig. Reaksi ini
ditemukan oleh George Wittig pada tahun 1954. Aldehida atau keton direaksikan
dengan fosfonium ilid, R2C-P+ (C6H5)3
Pereaksi Tollens adalah suatu larutan asam dari ion kompleks perak-amonia.
Pereaksi ini digunakan sebagai uji aldehida. Bila reaksi dilangsungkan pada bejana
gelas, endapan perak yang terbentuk akan melapisi bejana, membentuk cermin.
Reaksi ini sering disebut sebagai reaksi cermin perak.
OH-
RCOH + Ag(NH3)2+ RCOO- + Ag
OH
H2, Pt atau
Hibrida logam R-CH-R (suatu alkohol)
NH3 + H R-CH-R
(suatu amina)
NH2
8. Reaksi Grignard
Jika aldehida atau keton direaksikan dengan pereaksi Grignard RMgX maka akan
dihasilkan suatu alkohol. Reaksi ini merupakan reaksi adisi nukleofilik pada karbon
positif (karbanion) dari suatu gugus karbonil. Reaksi berlangsung dua tahap;
H+
RCH2CO R + X2 RCHCOR
A. Pembuatan aldehida
PCC
CH3CH2CH2CH2OH CH3CH2CH2-CHO
CH2Cl2
1-butanol butanal
2. Ozonolisis alkena
Alkena yang memiliki paling tidak satu hidrogen vinilik dapat mengalami reaksi
oksidasi dengan ozon menghasilkan aldehida.
B. Pembuatan Keton
Pembuatan keton hampir sama dengan pembuatan aldehida.
2. Asilasi Friedel-Crafts
Reaksi ini digunakan untuk pembuatan keton aromatik. Reaksi benzena dan asetil
klorida adalah salah satu contoh asilasi Friedel-Crafts
AlCl3
Benzena + CH3COCl metil fenil keton (asetofenon)
PUSTAKA
1. Fessenden, RJ & Fessenden, JS. 1984. Kimia Organik, Jilid 2, Alih Bahasa A.H.
Pudjaatmaka, Erlangga. Jakarta.
2. Francis A. Carey, 2000, Organic Chemistry 4th ed, McGraw-Hill, USA.
3. Solomons TW Graham, Craig B. Fryhle, Scott A. Snyder. 2014. Organic Chemsitry,
11th ed. John Wiley & Sons, Singapore.