Anda di halaman 1dari 16

PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

No. Dok :

SOP No. Revisi :


PEMERINTAH
KABUPATEN Tanggal Terbit : Hj.IDA NURAIDA.S.ST.,SKM.,MKM.
INDRAMAYU
Halaman :

1. Pengertian Suatu bidang dalam keperawatan kesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat, serta mengutamakan
pelayanan promotif, preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif
dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya
kesehatannya.

2. Tujuan 1. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah keperawatan kesehatan


masyarakat yang optimal
2. Menunjang peningkatan fungsi Puskesmas yang mencakup kegiatan pembinaan pelayanan dan
pengembangan kesehatan, untuk mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik.
3. Membantu masyarakat dalam mengenal dan menemukan sedini mungkin masalah kesehatan,
serta menetapkan upaya penanggulangannya agar mampu mengatasi masalah kesehatan secara
mandiri.
4. Mendorong masyarakat berperan aktif dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan derajat
kesehatannya.
3. Ruang Lingkup Seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga, kelompok beresiko tinggi termasuk
kelompok/masyarakat penduduk di daerah kumuh, terisolasi, berkonflik dan daerah yang tidak
terjangkau pelayanan kesehatan.
4. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Losarang
5. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan No. 279/KEMENKES/SK/IV/2006
6. Prosedur/Langkah - A. INDIKASI
1. PERKESMAS diperuntukan bagi penyakit yang ada hubungannya dengan keluarga rawan dan
langkah beresiko tinggi antara lain : ibu hamil, ibu menyusui, nifas, bayi, anak balita, lansia, tindak lanjut
perawatan ( TB dan Jiwa ), kelompok dan masyarakat
2. Pelayanan kesehatan yang diberikan lebih difokuskan pada promotif dan preventif tanpa
mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.

B. PERSIAPAN ALAT
1. PHN KIT

C. PELAKSANAAN

1. Petugas menjaring pasien yang perlu perawatan kesehatan dari tiap-tiap poli dalam gedung
2. Mengidentifikasi Pasien dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas Losarang
3. Merencanakan kegiatan bersama pasien dan keluarga
4. Melakukan Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga
5. Melakukan Intevensi Kperawatan
6. Melakukan Implementasi Keperawatan
7. Evaluasi
8. Melakukan Pencatatan dan Pelaporan

BAGAN ALUR

Merencanakan
Menjaring pasien
kegiatan
Perawat kebutuhan khusus
bersama pasien
dan berada dalam
dan keluarga
wilayah kerja
pasien
Melakukan
Melakukan Pengkajian
Intervensi Asuhan
Keperawatan Keperawatan
Keluarga

Melakukan
Implementasi
Keperawatan

Evaluasi

Pencatatan dan pelaporan

7. Unit Terkait Poskesdes, Posyandu, Dinas Kesehatan, Stakeholder lainnya

8. Dokumen Terkait Rekam Medis, Askep, Form Pengkajian serta Kohort Kunjungan Keluarga Rawan.
PELAYANAN KESEHATAN OLAHRAGA (KESORGA)

Ditetapkan Oleh
No. Dok : Kepala UPTD Puskesmas
Losarang

DINAS SOP No. Revisi :


UPTD
KESEHATAN
Tanggal Terbit : Hj. IDA NURAIDA,SST,SKM,MKM PUSKESMAS
KAB.
LOSARANG
INDRAMAYU Halaman NIP. 19720103 200604 2 012
:

1. Pengertian Kesehatan olahraga merupakan upaya kesehatan yang memanfaatkan olahraga antara lain latihan fisik
untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Kebugaran Jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh untuk melakukan adaptasi terhadap
pembebanan fisik yang diberikan kepadanya dari kerja yang dilakukan sehari-hari tanpa menimbulkan
kelelahan yang berlebihan.

2. Tujuan 1. Meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat melalui aktivitas fisik / latihan fisik
atau olahraga yang baik, benar, terukur dan teratur untuk memperoleh sumber daya manusia yang
berkualitas dan produktif.

2. Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan olahraga

3. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral


4. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat untuk melakukan kegiatan aktivitas fisik /
latihan fisik atau olahraga sehingga menjadi budaya hidup sehari-hari
3. Ruang Lingkup PAUD, TK, Anak sekolah SD/SMP/SMA, masyarakat umum, Calon jemaah Haji, Klub/kelompok
olahraga
4. Kebijakan Program kesehatan olahraga diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan tingkat kebugaran
masyarakat utamanya di lima tatanan hidup sehat (rumah tangga, institusi pendidikan, tempat kerja,
tempat-tempat umum dan sarana kesehatan)

5. Referensi Modul Pedoman Kesehatan Masyarakat Perkotaan (Pedoman Kesehatan Olahraga)

6. Prosedur/Langkah - 1. Pelaksanaan penjaringan / pendataan pada masyarakat yang akan berolahraga


langkah 2. Penyuluhan dan konseling kesehatan olahraga termasuk program latihan fisik, gizi olahraga, psikologi
olahraga dan cedera olahraga
3. Melakukan pelayanan kuratif dan rehabilitatif kesehatan olahraga pada penderita penyakit tertentu dan
kasus cedera

4. Mengembangkan sistem informasi kesehatan olahraga


5. Membina, memberi bimbingan teknis terhadap klub / kelompok olahraga dan pusat kebugaran (fitnes
center), anak sekolah, caloh jemaah haji, kelompok ibu hamil

BAGAN ALUR

Penjaringan pada
Petugas Penyuluhan dan konseling
masyarakat yang akan
kesehatan olahraga
berolahraga

Pelayanan kuratif dan


Mengembangkan sistem
rehabilitatif pada pasien
informasi kesehatan
penyakit tertentu dan kasus
olahraga
cedera

Membina, memberi
bimbingan teknis
terhadap klub/kelompok
olahraga,calon jemaah
haji

Pencatatan dan Pelaporan

7. Unit Terkait Posyandu, Posbindu, Sarana olahraga masyarakat, sekolah, fitnes center dan futsal

8. Dokumen Terkait Laporan Bulanan


PELAYANAN KESEHATAN PENYAKIT KELAMIN (IMS)

Ditetapkan Oleh
No. Dok : Kepala UPTD
Puskesmas DTP
Terisi
DINAS SOP No. Revisi : 2
UPTD
KESEHATAN
KAB.
Tanggal Terbit : 02 Januari 2012 dr. ROSY DAMAYANTI PUSKESMAS
INDRAMAYU Halaman 1/2 NIP. 19720103 200604 2 012 DTP TERISI
:

1. Pengertian penyakit infeksi yang salah satu penularannya melalui hubungan seksual dengan pasangan yang
sudah tertular. Hubungan seks ini termasuk hubungan seks lewat vagina, anus maupun mulut
(oral).
2. Tujuan 1. Menurunkan resiko tertular IMS khususnya GO dan Klamidia.

2. Meningkatkan penggunaan kondom pada komunitas beresiko.

3. Menurunkan resiko terkena HIV/AIDS.

4. Intervensi perubahan perilaku agar dapat berperilaku seks yang aman

5. Penyediaan rujukan dan atau layanan kesehatan yang baik.


3. Ruang Lingkup Seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga, kelompok beresiko tinggi termasuk
kelompok/masyarakat.

4. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas DTP Terisi

5. Referensi Direktorat P2ML, Ditjen P2PL, Depkes RI, 2009, Manajemen Penanggulangan HIV Dan AIDS

6. Prosedur/Langkah - 1. Petugas menjaring pasien yang perlu perawatan kesehatan dari tiap-tiap poli dalam gedung

langkah 2. Anamnesa pasien yang terduga IMS


3. Penyuluhan dan konseling tentang tanda dan bahaya penyakit IMS serta cara penularan dan
pencegahannya

4. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan bersama pasien dan keluarga

5. Persetujuan pasien dan keluarga pasien untuk dilakukan tindakan pemeriksaan IMS

6. Tindakan pemeriksaan pasien

7. Hasil pemeriksaan diserahkan ke laboratorium UPTD Puskesmas Terisi

8. Pasien menunggu hasil pemeriksaan

9. Pasien menerima hasil pemeriksaan

10. Pengambilan obat di apotek

11. Melakukan Pencatatan dan Pelaporan


BAGAN ALUR

Petugas menjaring pasien


Perawat yang perlu perawatan Anamnesa pasien
kesehatan dari tiap-tiap yang terduga IMS
poli dalam gedung

Penyuluhan dan
Merencanakan tindakan konseling tentang
yang akan dilakukan tanda dan bahaya
bersama pasien dan penyakit IMS serta
keluarga cara penularan dan
pencegahannya

Persetujuan pasien dan


keluarga pasien untuk
dilakukan tindakan
pemeriksaan IMS

Tindakan pemeriksaan
pasien

Hasil pemeriksaan
diserahkan ke
laboratorium UPTD
Puskesmas Terisi

Pasien menunggu hasil


pemeriksaan

Pasien menerima hasil


pemeriksaan

Pengambilan obat di
apotek

Pencatatan dan Pelaporan

7. Unit Terkait Poli Pelayanan Kesehatan dalam Gedung, laboratorium, masyarakat


8. Dokumen Terkait Rekam Medis, Informed Consent (Surat Persetujuan)
PROSEDUR TETAP PELAYANAN KESEHATAN DIARE AKUT

Ditetapkan Oleh
No. Dok : Kepala UPTD
Puskesmas DTP
Terisi
DINAS SOP No. Revisi : 2
UPTD
KESEHATAN
KAB.
Tanggal Terbit : 02 Januari 2012 dr. ROSY DAMAYANTI PUSKESMAS
INDRAMAYU Halaman 1/2 NIP. 19720103 200604 2 012 DTP TERISI
:

1. Pengertian Adalah bauang air besar lembek / cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih
sering dari biasanya (biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari) berlangsung kurang dari 14 hari
2. Tujuan 1. Tercapainya tatalaksana penderita diare dengan tepat dan efektif

2. Menurunkan akan kematian akibat diare

3. Tidak terjadi KLB akibat diare

4. Pemberian obat rasional

3. Ruang Lingkup Seluruh masyarakat yang beresiko diare, tempat pemukiman kumuh, dan pasien rawat inap

4. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas DTP Terisi

5. Referensi Buletin epidemiologi edisi ke II, Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, tahun 2009

6. Prosedur/Langkah - 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut

langkah 2. Petugas melakukan anamnesa mengenai biodata dan riwayat penyakit

3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik

4. Petugas memberikan rujukan Rumah Sakit jika terjadi diare berat

5. Petugas menetapkan diagnosa

6. Petugas memberikan pengobatan

7. Petugas memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga

8. Petugas melakukan dokumentasi dan pelaporan

BAGAN ALUR

Pemanggilan pasien

Anamnesa

Diagnosa
Pemeriksaan

Rujuk

Pengobatan

Penyuluhan

Pulang

7. Unit Terkait 1. Petugas Kesehatan P2 diare

2. Balai Pengobatan (BP)

3. MTBS

4. Posyandu

5. Rawat Inap Puskesmas Terisi

8. Dokumen Terkait Pelaksanaan Kesehatan Diare akut


PROSEDUR TETAP PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

Ditetapkan Oleh
No. Dok : Kepala UPTD
Puskesmas DTP
Terisi
DINAS SOP No. Revisi : 2
UPTD
KESEHATAN
KAB.
Tanggal Terbit : 02 Januari 2012 dr. ROSY DAMAYANTI PUSKESMAS
INDRAMAYU Halaman 1/2 NIP. 19720103 200604 2 012 DTP TERISI
:

1. Pengertian Adalah pos binaan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah
disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan
kesehatan
2. Tujuan 1. Meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam
kehidupan keluarga dan masyarakat
2. Meningkatkan kesadaran lansia untuk membina sendiri kesehatannya

3. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam menghayati dan mengatasi
masalah kesehatan lansia secara optimal
4. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia

3. Ruang Lingkup Seluruh masyarakat yang beresiko diare, tempat pemukiman kumuh, dan pasien rawat inap

4. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas DTP Terisi

5. Referensi Buletin epidemiologi edisi ke II, Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, tahun 2009

6. Prosedur/Langkah - 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut

langkah 2. Petugas melakukan anamnesa mengenai biodata dan riwayat penyakit

3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik

4. Petugas memberikan rujukan Rumah Sakit jika terjadi diare berat

5. Petugas menetapkan diagnosa

6. Petugas memberikan pengobatan

7. Petugas memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga

8. Petugas melakukan dokumentasi dan pelaporan

BAGAN ALUR

Pemanggilan pasien

Anamnesa

Diagnosa
Pemeriksaan

Rujuk

Pengobatan

Penyuluhan

Pulang

7. Unit Terkait 1. Petugas Kesehatan P2 diare

2. Balai Pengobatan (BP)

3. MTBS

4. Posyandu

5. Rawat Inap Puskesmas Terisi

8. Dokumen Terkait Pelaksanaan Kesehatan Diare akut


PROSEDUR TETAP PELAYANAN UGD
Ditetapkan Oleh
Kepala UPTD Puskesmas
DTP Terisi
No. Dok :

SOP
DINAS No. Revisi :
KESEHATAN
Tanggal Terbit : Hj.IDA NURAIDA.S.ST.SKM.MKM
KAB.
INDRAMAYU Halaman : NIP. 19650419 198903 2 006

1. Pengertian Suatu keadaan yang dikarenakan (penyakit,trauma,kecelakaan,tindakan aneste


tidak segera ditolong akan mengalami cacat,kehilangan organ tubuh atau meni
( Basic Life Support DC-shock)
2. Tujuan Sebagai pedoman tindakan pertolongan pertama pada kegawat daruratan secar
dan cermat.

3. Ruang Lingkup Masyarakat yang memerlukan pertolongan pertama pada puskesmas rawat jala
4. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Losarang
5. Referensi Buku basic life support DC-shock dan buku Anestesialogi.
6. Prosedur/Langkah - 1. Periksa kesadaran pasien untuk menentukan keadaan umum pasien sadar atau
2. Air way ( jalan nafas )
a. Periksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas dari sumbatan secret,darah,benda a
B. Lakukan tindakan triple manouver : Head Tilt (ekstensi kepala) Chin lift (an
langkah keatas), Jaw Thrust (dorong rahang bawah ke depan).
C. Buka mulut
d. Pemasangan Oro-pharingeal tube bila pasien tidak sadar.

3. Breathing (pernafasan) :
Periksa pernapasan pasien, bernapas atau tidak dengan listen (suara napas) Loo
gerakan dada). Feel (merasakan ada udara atau tidak).
A. Bila tidak bernapas segera beri bantuan napas:
- Bantuan napas buatan tanpa alat (manual) dari mulut ke mulut dengan frekwe
penolong atau 2 penolong 15:2 (15 kali pijat jantung 2 kali napas buatan)
- bantuan napas buatan dengan alat ambu bag,jukson reese,respirstor.
b. Bila pasien bernapas segera terapi oxygen melalui :
- Nasal Pronge 3 liter
- nasal Catheter 3 liter
- Mask 6-8 liter

4. Petugas memberikan rujukan Rumah Sakit jika terjadi diare berat


5. Petugas menetapkan diagnosa
6. Petugas memberikan pengobatan
7. Petugas memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga
8. Petugas melakukan dokumentasi dan pelaporan
BAGAN ALUR

Pemanggilan pasien

Anamnesa
Anamnesa

Diagnosa

Pemeriksaan

Rujuk

Pengobatan

Penyuluhan

Pulang

7. Unit Terkait 1. Petugas Kesehatan P2 diare


2. Balai Pengobatan (BP)
3. MTBS
4. Posyandu
5. Rawat Inap Puskesmas Terisi
8. Dokumen Terkait Pelaksanaan Kesehatan Diare akut
N UGD
n Oleh
PTD Puskesmas
DTP Terisi

UPTD
RAIDA.S.ST.SKM.MKM PUSKESMAS
650419 198903 2 006 LOSARANG

auma,kecelakaan,tindakan anestesi) yang bila


kehilangan organ tubuh atau meninggal.

ma pada kegawat daruratan secara tepat,cepat

ertama pada puskesmas rawat jalan


ng
Anestesialogi.
keadaan umum pasien sadar atau tidak.

ari sumbatan secret,darah,benda asing.


Tilt (ekstensi kepala) Chin lift (angkat dagu
e depan).

en tidak sadar.

ak dengan listen (suara napas) Look (melihat


au tidak).
apas:
ari mulut ke mulut dengan frekwensi 1
jantung 2 kali napas buatan)
g,jukson reese,respirstor.
melalui :

ka terjadi diare berat

ien dan keluarga


Rujuk

Anda mungkin juga menyukai