Pengaruh Natrium CMC, HPMC K100M, dan Etil Selulosa terhadap Karakteristik Tablet
Nifedipin dengan Sistem Penghantaran Mukoadhesif
Anasthasia Pujiastuti
Akademi Farmasi Theresiana
thasia_anas@yahoo.com
Abstrak: Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.
Terapi antihipertensi yang sering digunakan antara lain nifedipin. Absorpsi nifedipin yang besar dalam
lambung memungkinkannya dibuat bentuk sediaan pelepasan terkendali dengan sistem gastroretentif
mukoadhesif. Pada penelitian ini, rancangan formula dibuat berdasarkan pendekatan desain faktorial
menggunakan fasilitas DoE pada software Minitab 16 dengan 3 faktor yaitu , Na CMC, HPMC K100M,
dan etil selulosa. Hasil dari penelitian ini yaitu kombinasi polimer Na CMC, HPMC K100M, dan etil
selulosa dapat menghasilkan karakteristik tablet nifedipin dengan sistem penghantaran gastroretentif
mukoadhesif yang memenuhi syarat dalam Kompendia. Polimer yang berpengaruh meningkatkan
kekerasan tablet nifedipin adalah HPMC K100M dan yang berpengaruh menurunkan kekerasan tablet
nifedipin yaitu etil selulosa. Polimer yang berpengaruh memperbesar kekuatan mukoadhesif yaitu Na
CMC sedangkan HPMC K100M menurunkan kekuatan mukoadhesif. Polimer yang berpengaruh pada
penurunan persentase C360 dan ED360 yaitu HPMC K100M.
Kata kunci: Na CMC, HPMC K100M, etil selulosa, karakteristik tablet nifedipin
I. II.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah Penelitian ini merupakan penelitian
suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. eksperimental. Rancangan formula yang dibuat
Terapi antihipertensi yang sering digunakan berdasarkan pendekatan desain faktorial
antara lain nifedipin. Nifedipin merupakan obat menggunakan fasilitas DoE pada software Minitab
golongan dihidropiridin sebagai calcium channel 16 dengan 3 faktor, yaitu konsentrasi polimer Na
blocker (Sweetman, 2009). Nifedipin praktis tidak CMC, HPMC K100M, dan etil selulosa. Sediaan
larut dalam air dan bioavailabilitasnya rendah tablet yang dibuat mengandung nifedipin 40 mg
yaitu 45-75%. Waktu paruh (t) nifedipin relatif dengan menggunakan bahan tambahan PVP K-30
pendek yaitu 2-6 jam (Moffat et al., 2011). Obat sebagai solubilizer, Avicel PH 102 sebagai pengisi,
dengan t yang relatif pendek apabila diberikan magnesium stearat sebagai lubricant, dan talk
sebagai glidant (Rowe, et al., 2009). Rancangan
konsentrasi obat dalam darah (Ansel et al., 2005). formula tersebut dibuat dalam 8 formula seperti
Adanya permasalahan tersebut maka diperlukan yang dapat dilihat pada Tabel 1.
suatu polimer yang mampu menghasilkan sediaan
tablet dengan sistem penghantaran obat yang
Gastroretentif Mukoadhesif
dapat mempertahankan pelepasan nifedipin yang
seragam selama waktu tertentu. Etil selulosa
tablet yang optimal, mampu melekat kuat pada formula dimulai dengan melakukan pencampuran
yang terlepas pada waktu 360 menit (C360) dan cube mixer dan dilanjutkan dengan evaluasi sifat
Keterangan: *) data adalah rerata dari 3 replikasi dengan deviasi standarnya deviasi standarnya
3
Tablet Nifedipin Gastroretentif Mukoadhesif
Rata-rata
- Rerata ke- Rerata ker-
Rerata bobot tablet Tebal tablet kekuatan Rerata keserag- % CV kes-
1 349,2 1,30 4,5 0,01 4,6 0,18 0,21 0,18 12,67 1,75 96,80 3,53 3,64 86,16 2,29
2 350,7 0,84 4,5 0,00 4,8 0,14 0,25 0,15 15,10 1,92 98,46 3,73 3,78 77,71 2,13
3 350,2 0,94 4,6 0,02 4,7 0,22 0,33 0,13 11,45 1,63 97,03 4,05 4,17 45,38 6,71
4 350,4 0,98 4,5 0,02 5,2 0,24 0,26 0,18 16,80 1,61 97,03 3,83 3,95 40,55 5,03
5 348,8 1,02 4,5 0,01 4,3 0,19 0,18 0,12 14,30 0,49 106,08 2,54 2,40 79,14 5,26
6 350,4 1,25 4,6 0,01 4,1 0,12 0,26 0,07 14,91 1,86 104,81 3,35 3,20 80,15 0,85
7 349,8 1,05 4,7 0,01 4,2 0,12 0,38 0,15 14,82 1,85 100,27 5,05 5,04 50,15 8,01
8 349,5 0,94 4,6 0,00 3,7 0,18 0,41 0,35 12,03 1,91 103,58 3,00 2,89 29,91 4,86
Keterangan:
*) data adalah rerata dari 20 replikasi dengan deviasi standarnya **) data adalah rerata dari 10
replikasi dengan deviasi standarnya ***) data adalah rerata dari 3 replikasi dengan deviasi standarnya
membuktikan bahwa tablet telah memenuhi tablet. Natrium CMC memberikan pengaruh paling
persyaratan ukuran tablet menurut Farmakope
Indonesia ed. III (Depkes, 1979). Keseragaman ini berarti Na CMC dapat menurunkan kekerasan
ukuran tablet untuk tiap formula memenuhi syarat tablet. HPMC K100M memberikan pengaruh positif
yaitu tebal tablet tidak kurang dari 1/3 dan tidak dalam meningkatkan kekerasan tablet dengan nilai
lebih dari 1 diameter tablet dengan nilai diviasi
standar relatif rendah. Tablet yang tidak memenuhi K100M berpengaruh memperbesar kekerasan
syarat dalam keseragaman ukuran dapat
menyebabkan tablet menjadi rapuh sehingga ini faktor yang berpengaruh untuk meningkatkan
tidak mampu menahan goncangan selama proses kekerasan tablet adalah HPMC K100M. Natrium
pembuatan, pengemasan dan distribusi. CMC - etil selulosa, HPMC K100M - etil selulosa
Berdasarkan Tabel III dapat diketahui dan interaksi antara ke tiga komponen polimer
kekerasan tablet formula 8 yang paling kecil berpengaruh dalam memperkecil kekerasan
diantara semua formula, hal ini menunjukkan tablet.
formula 8 memiliki sifat kompresibilitas paling Farmakope Indonesia edisi III (1979)
kecil. Formula yang mengandung jumlah polimer mensyaratkan persen kerapuhan tablet yang
mukoadhesif paling banyak, menghasilkan memenuhi persyaratan yaitu kurang dari 1% yang
kekerasan tablet yang paling rendah. Hal ini berarti tablet tahan terhadap pengaruh fabrikasi.
menunjukkan bahwa formula 8 memiliki sifat Berdasarkan Tabel III dapat diketahui bahwa
kompresibilitas yang kurang baik daripada formula persen kerapuhan tablet dari formula 1 sampai
yang lain. Berdasarkan hasil pengolahan data 8 memenuhi persyaratan yaitu kurang dari 1%.
dengan menggunakan software Minitab 16 dapat Persen kerapuhan yang paling kecil yaitu pada
formula 8, hal ini disebabkan karena kekerasan
faktorial untuk kekerasan tablet nifedipin yaitu: tablet pada formula 8 juga memiliki nilai paling
rendah, sehingga tablet kurang tahan terhadap
Y1 = 4,4450 - 0,0021X1 + 0,0175X2 - 0,3867X3
+ 0,0088X1X2 - 0,1662X1X3 - 0,1408X2X3 - fabrikasi dan kurang mampu melawan goncangan
0,0721X1X2X3 (1) mekanik dibandingkan dengan formula yang lain.
Pengujian kekuatan mukoadhesif tablet
Keterangan:
Y1 = kekerasan tablet (kg); X1= proporsi Na dilakukan untuk mengetahui kemampuan tablet
CMC; X2= proporsi HPMC K100M; X3 = proporsi melekat pada mukosa. Hasil pengujian kekuatan
etil selulosa
mukoadhesif semua formula dapat melekat
Persamaan 1 menunjukkan tiap komponen pada mukosa usus setelah preload selama 5
dan interaksinya memberikan pengaruh pada menit. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
kekerasan tablet. Etil selulosa paling besar dalam Na CMC, HPMC K100M dan etil selulosa
mempengaruhi kekerasan tablet yaitu memberikan dalam berbagai perbandingan dapat bersifat
bioadhesif pada jaringan mukosa. Formula 4
selulosa cenderung untuk menurunkan kekerasan memiliki kekuatan mukoadhesif yang paling kuat
dibandingkan dengan formula yang lain. Hal ini antara Na CMC - HPMC K100M, HPMC K100M -
disebabkan karena pada formula 4 mengandung etil selulosa dan interaksi antara ke tiga komponen
polimer Na CMC dengan jumlah yang besar. matriks berpengaruh dalam memperkecil kekuatan
Polimer Na CMC mempunyai kemampuan untuk mukoadhesif tablet.
mengembang kemudian melekat dengan mukus Persyaratan keseragaman kandungan
sehingga kemampuan untuk berikatan dengan untuk tablet lepas lambat menurut USP 32 yaitu
mukus juga menjadi besar, oleh karena itu dapat tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110%
meningkatkan daya mukoadesif polimer tersebut. dari jumlah nifedipin yang tercantum dalam label.
Persamaan terkait desain faktorial untuk kekuatan Farmakope Indonesia IV mensyaratkan bahwa
mukoadhesif tablet yaitu: rentang konsentrasi dari 10 tablet pada pengujian
keseragaman kandungan adalah 85,0 - 115,0%,
Y2 = 14,010 + 0,700X1 - 0,235X2 + 0,005X3
- 0,062X1X2 - 1,242X1X3 - 0,354X2X3 -
0,789X1X2X3 (2) 6,0%. Berdasarkan Tabel III dapat diketahui bahwa
semua formula memenuhi syarat yang tercantum
Keterangan:
Y2 = kekuatan mukoadhesif tablet nifedipin dalam USP 32 maupun Farmakope Indonesia IV.
(gram); X1 = proporsi Na CMC; X2 = proporsi HPMC
Formula 7 mempunyai nilai % CV yang paling
K100M; X3 = proporsi etil selulosa
besar dibandingkan formula yang lain, artinya nilai
Berdasarkan persamaan 2 menunjukkan % CV yang lebih dari 6,0% dapat menurunkan
tiap komponen dan interaksinya memberikan homogenitas kandungan zat aktif. Berdasarkan
pengaruh pada kekuatan mukoadhesif. Polimer data % CV keseragaman kandungan formula 1
Natrium CMC dan etil selulosa masing-masing sampai 8 memenuhi syarat untuk homogenitas
bernilai positif yang berarti berpengaruh yaitu CV kurang dari 6,0%.
memperbesar kekuatan mukoadhesif tablet, Berdasarkan hasil pengujian indeks
sedangkan HPMC K100M bernilai negatif yang pengembangan pada Gambar 1 dapat diketahui
berarti berpengaruh menurunkan kekuatan bahwa semakin lama waktu kontak tablet
mukoadhesif tablet. Interaksi antara Na CMC nifedipin dengan media disolusi menghasilkan
dan HPMC K100M berpengaruh menurunkan indeks pengembangan yang semakin besar. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu
rendah (-0,062). Pada interaksi ini yang cenderung kontak tablet menyebabkan proses hidratasi
menurunkan kekuatan mukoadhesif adalah HPMC juga semakin maksimal, sehingga pelepasan
K100M, karena pada komponen tunggal bernilai obat juga diharapkan semakin banyak. Pada
negatif (-0,235). Interaksi antara Na CMC dan Gambar 1 dapat terlihat bahwa pada menit ke
etil selulosa memberikan pengaruh paling besar 360 indeks pengembangannya paling besar yaitu
terhadap kekuatan mukoadhesif. Interaksinya formula 6 dan formula yang paling kecil indeks
berpengaruh menurunkan kekuatan mukoadhesif, pengembangan yaitu formula 8.
tetapi masing-masing komponen berpengaruh Parameter uji disolusi yang dikendalikan
meningkatkan kekuatan mukoadhesif. Interaksi pada penelitian ini adalah kecepatan putaran
dayung dan suhu media disolusi yang dibuat konsentrasi yang terbesar. Hal ini menunjukkan
sama yaitu kecepatan putaran dayung 100 rpm bahwa HPMC K100M merupakan polimer yang
dan suhu media 37C. Kecepatan putaran dayung mengendalikan pelepasan obat, karena HPMC
dan suhu yang tidak sama dapat mempengaruhi K100M memiliki viskositas yang sangat tinggi.
pelepasan obat, putaran dayung yang semakin Viskositas yang tinggi ini menyebabkan lapisan
cepat dan suhu yang semakin tinggi dapat gel yang terbentuk relatif sulit dikikis oleh pelarut
mempercepat pelepasan obat dari matriks. Pada sehingga polimer sulit mengalami erosi. Akibatnya
uji disolusi, selain kecepatan putaran dayung dan mekanisme yang dominan dalam pelepasan
suhu, kekerasan tablet juga dapat mempengaruhi obat dari polimer HPMC K100M adalah difusi,
pelepasan nifedipin dari bentuk sediaan. Pada sehingga kecepatan pelepasannya lambat.
formula yang sama, semakin tinggi kekerasan
tablet maka obat lebih sulit untuk dilepaskan dari nifedipin yang paling lambat, terlihat pada menit
matriks tablet. Tablet dikempa dengan tekanan ke-360, obat yang terlepas sebanyak 19,40 mg.
punch atas dikendalikan yaitu pada kekerasan 4 - 5 Hal ini dikarenakan semua komponen matriks
kg. Tablet dengan kekerasan yang tinggi, pori-pori dalam konsentrasi besar, sehingga matriks
tablet akan semakin kecil. Hal ini menyebabkan dapat membentuk dinding yang kompak dan
absorpsi air oleh tablet menjadi berkurang menunjukkan pelepasan obat berkelanjutan untuk
sehingga kemampuan pelarut untuk melakukan jangka waktu yang diperpanjang. Konsentrasi
penetrasi (hidratasi) berkurang. Jika kemampuan nifedipin yang terlepas pada waktu 360 menit
hidratasi berkurang maka proses pengembangan (C360) menghasilkan persamaan terkait desain
polimer dan disolusi obat akan lebih lambat. Oleh faktorial sebagai berikut:
karena itu kekerasan tablet merupakan faktor
Y3 = 80,05 - 5,02X1 - 16,80X2 - 0,64X3 - 3,98X1X2
penting yang harus dikendalikan agar perbedaan - 0,31X1X3 - 2,54X2X3 - 2,25X1X2X3
disolusi yang terjadi antar berbagai formula (3)
hanya dipengaruhi oleh perbedaan komposisi Keterangan:
Y3 = konsentrasi nifedipin yang terlarut pada
waktu 360 menit (%); X1 = proporsi Na CMC; X2 =
nifedipin pada Gambar 2 terlihat bahwa jumlah proporsi HPMC K100M;
pelepasan obat dalam waktu 360 menit yang X3 = proporsi etil selulosa
hampir mendekati 40 mg secara berurutan yaitu
terjadi pada formula 6, formula 1, formula 5, Berdasarkan persamaan 3 menunjukkan
dan formula 2. Pada ke empat formula tersebut masing-masing komponen matriks dan interaksinya
mengandung HPMC K100M dengan konsentrasi semuanya memberikan pengaruh negatif yaitu
rendah. Formula tablet nifedipin gastroretentif menurunkan persentase kumulatif nifedipin yang
terlepas. Hal ini berarti pelepasan nifedipin pada
lambat yaitu terjadi pada formula 3, formula waktu 360 menit mengalami penurunan. Polimer
7, formula 4 dan formula 8. Ke empat formula yang paling dominan mempengaruhi penurunan
tersebut mengandung HPMC K100M dengan persentase C360 yaitu HPMC K100M dengan nilai
ED360
selulosa. Persamaan 3 memperlihatkan interaksi (-19,65), selanjutnya Na CMC (-4,06) dan etil
antara Na CMC dan HPMC K100M memberikan selulosa (-1,31). Hal ini berarti polimer yang paling
pengaruh terhadap penurunan persentase C360 berpengaruh menurunkan ED360 adalah HPMC
K100M. Interaksi yang terjadi antara Na CMC
(-3,98), selanjutnya interaksi antara HPMC
K100M dan etil selulosa, kemudian interaksi tinggi (-2,20), kemudian diikuti interaksi antara Na
antara 3 polimer, dan yang paling rendah interaksi CMC dan etil selulosa (-0,74), dan yang terakhir
antara Na CMC dan etil selulosa. Hasil ini sangat interaksi antara HPMC K100M dan etil selulosa
dipengaruhi oleh HPMC K100M, karena dalam (-0,16). Interaksi ketiga polimer menghasilkan nilai
bentuk tunggal sangat dominan pengaruhnya.
Kecepatan pelepasan obat menentukan menurunkan ED360 lebih besar dibandingkan
efektivitas obat untuk di absorbsi secara sistemik. interaksi antara 2 polimer.
VI.
Pada penelitian ini digunakan ED360 sebagai respon 1. Kombinasi polimer Na CMC, HPMC K100M,
dan etil selulosa dapat menghasilkan karakter-
Tabel III. Berdasarkan Tabel III dapat diketahui hantaran gastroretentif mukoadhesif yang me-
menuhi syarat dalam kompendia.
adalah formula 8. Hal ini menggambarkan bahwa 2. Polimer yang berpengaruh meningkatkan ke-
efektivitas pelarutan zat aktif paling lambat. Nilai kerasan tablet nifedipin adalah HPMC K100M
dan yang berpengaruh menurunkan kekerasan
Washington DC.
Siregar, C., 2010, Teknologi Farmasi Sediaan
Tablet Dasar-Dasar Praktis, Penerbit Buku
Kedokteran, Jakarta.
Sweetman, S.C., 2009, Martindale The
Complete Drug Reference, Vol. I, 36th Ed.,
Pharmaceutical Press, London.