Anda di halaman 1dari 4

BAB 4

DISKUSI

Teori Kasus
Secara epidemiologi, Insidensi RHD hampir Pasien adalah B, seorang laki-laki berusia 38
sama antara laki-laki dengan perempuan tahun yang mengeluhkan sesak napas sejak 10
namun stenosis terjadi 2-3 kali lebih sering tahun terakhir yang disertai dengan nyeri sendi
pada perempuan. Gejala biasanya muncul berpindah. Pasie telah dilakukan pemeriksaan
antara dekade ketiga atau keempat namun pada ASTO namun, hasilnya belum keluar.
negara berkembang biasanya gejala muncul
pada masa akhir remaja atau dewasa muda. 1,5,6
Sesak nafas, yang dapat disertai dengan batuk Sesak nafas berhubungan dengan aktivitas dan
dan mengi merupakan gejala utama MS. Hal membaik dengan istirahat dan tidak
ini awalnya hanya disebabkan oleh aktifitas berhubungan dengan cuaca. Riwayat sesak
(DOE) namun semakin memberat menjadi nafas saat beraktivitas sedang dijumpai dan
orthopnoe dan paroxysmal nocturnal dyspnea riwayat terbangun ketika tidur karena sesak
(PND). Manifestasi jarang mencakup nyeri nafas dijumpai. Riwayat sesak nafas ketika
dada.6 berbaring dijumpai dan membutuhkan 1-2
bantal untuk tidur. Nyeri dada (-). Batuk(-).
Wheezing (-)
Dengan pengecualian penyakit kongenital yang Pada pasien dijumpai nyeri sendi berpindah,
langka, MS hanya memiliki etiologi tunggal Riwayat nyeri sendi berpindah sejak 2 tahun
yakni RHD (99%). Meskipun hanya 50% ini. Demam dijumpai 1 hari ini. Demam hilang
pasien MS yang mengingat adanya episode ketika diberi obat penurun panas. Riwayat sakit
demam rematik, gejala muncul + 20 tahun tenggorokan tidak dijumpai.
setelah ARF dan hasil patologi dari bedah
hampir selalu menunjukkan perubahan yang
berkaitan dengan RHD. Gejala dapat muncul
sedini 3 tahun dari episode demam rematik.
,6,7,8,9
Murmur yang khas pada MS adalah suara
Murmur dijumpai dengan punctum maximum
gemuruh bernada rendah pada pertengahan
ICS IV PSL Kiri (daerah tricuspid) dan Apex,
diastol yang paling jelas didengar dengan bell
stetoskop dan biasanya terbatas pada daerah
apeks. 6,9,18,19
Elektrokardiografi (EKG) relatif kurang Pembacaan EKG pada Os adalah:
sensitif namun dapat memperlihatkan Irama atrial fibrillation, rate 90x/menit. Axis
perubahan yang khas pada pasien dengan deviasi ke kanan. Gelombang P sulit dinilai,
stenosis mitral sedang atau berat. Pada awal PR interval sulit dinilai, kompleks QRS
perkembangan penyakit, ritmenya sinus dan normal, durasi 0,06 detik. ST depresi pada V3-
EKG masih sangat tidak sensitif. Seiring V6 dan II,III,aVF. Gelombang R>S pada V1,
dengan perkembangan penyakit, pembesaran Gelombang S>R pada V6 (S persistent)
atrium kiri terjadi. EKG mungkin
memperlihatkan kelainan atrium kiri, Kesimpulan:
gelombang P di sadapan II menjadi lebar dan Atrial fibrillation + RVH + miocard ischemic
menunjukan adanya penonjolan diiringi adanya anterolateral dan inferior
komponen yang mencolok pada gelombang P
pada sadapan V1 (P mitral) bila ritmenya sinus.
Fibrilasi atrium seringkali dijumpai.
Pergeseran aksis ke kanan dan gelombang
R>gelombang S pada sadapan V1 (hipertrofi
ventrikel kanan) dapat dijumpai. Kelainan
atrium kanan (P pulmonal) dapat terjadi pada
hipertensi pulmonum berat/ kor
pulmonum.6,9,18
Pembesaran atrium kiri dapat menimbulkan
Jantung membesar ke kiri dan kanan. Segmen
kepadatan ganda (double shadow), pinggang
pulmonal menonjol. Hilus kanan melebar.
jantung yang mendatar, disertai terangkatnya
Corakan bronkovaskular meningkat. Infiltrate
bronkus kiri utama pada proyeksi PA, dan
(-). Tampak kranialisasi. Sinus costophrenikus
terdorongnya esofagus akibat pembesaran ke
kiri suram, kanan baik. Trakea di tengah.
posterior pada proyeksi lateral. Pembesaran
atrium kanan dijumpai dengan penambahan Tulang-tulang dan soft tissue baik.
batas jantung kanan. Pembesaran ventrikel
Kesimpulan :Kardiomegali dengan edema paru
kanan dijumpai apex terangkat dan dapat
dan susp. Hipertensi pulmonal. Susp. Efusi
menempati ruang retrosternal pada proyeksi
pleura kiri.
lateral. Bayangan ventrikel kiri biasanya
normal pada MS murni, dan kalsifikasi pada
katup mitral sulit dilihat dari foto thoraks rutin
biasa. Pemeriksaan radiologi pada lapangan
paru terlihat meningkatnya tekanan darah di
paru. Arteri pulmonar terlihat jelas, dan alirah
darah berpindah ke lobus atas (cephalization).
Transudasi cairan ke interstisial dapat terjadi,
menyebabkan terlihatnya garis Kerley A,
Kerley B, dan tampilan edema pulmonum.9,18
Ekokardiografi transtorakal cukup untuk Pada pasien dilakukan ekokardiografi dengan
diagnosis kebanyakan pasien MS. hasil MS severe + RV dilatasi + PH berat,
Ekokardiografi Doppler dua dimensi LASEC +
menunjukkan derajat keparahan dan seberapa
jauh proses patologis yang berlangsung pada
pasien MS. Pemeriksaan eko Doppler yang
menyeluruh mencakup aspek anatomik
(penebalan, kalsifikasi, restriksi pergerakan
daun katup dan aparatus subvalvuler) dan
parameter fungsional (gradien puncak dan rata-
rata, adanya dan beratnya MR), dan
perhitungan luas katup mitral. Yang lebih baru,
eko tiga dimensi untuk visualisasi orifisium
katup untuk planimetri telah meningkatkan
akurasi metode ini. Metode umum lainnya
untuk menghitung luas katup adalah dengan
waktu paruh tekanan yang diperoleh dari
spektum Doppler yang berkelanjutan. Metode
ini kurang akurat pada pasien dengan
regurgitasi aorta yang berat.19
Terapi farmakologis fibrilasi atrium pada Bed Rest
pasien dengan MS ditoleransi dengan buruk O2 2-4 L/i via nasal kanul
karena hilangnya kontraksi atrium dan IVFD Nacl 0,9% 10 gtt/i (mikro)
tingginya laju ventrikel. Kontrol lajunya Inj. Furosemide 20 mg/6 jam
dicapai dengan menggunakan -blocker, Spironolactone 1 x 25 mg
calcium channel blocker, atau digitalis. Simarc 1 x 2 mg
Antikoagulan direkomendasikan kepada semua Bisoprolol 1 x 2,5 mg
pasien yang tidak mampu mempertahankan
Paracetamol 3 x 500 mg
ritme sinus normal18.

Terapi nonfarmakologis meliputi bedah dan Pada pasien belum ada dilakukan tindakan
non bedah. Intervensi non bedah adalah intervensi baik valvotomi balon,
valvotomi balon. Intervensi bedah meliputi komisurotomi, ataupun penggantian katup.
komisurotomi dan penggantian katup jantung.
Penggantian katup mitral utamanya
diindikasikan pada pasien dengan MS sedang
atau berat (luas katup mitral < 1,5 cm2) dan
gejala NYHA III-IV yang bukan merupakan
kandidat dilakukannya PBMV ataupun
perbaikan katup mitral.18

Anda mungkin juga menyukai