Anda di halaman 1dari 14

OPERATING ACTIVITY ANALYSIS

PENGUKURAN LABA
A. Konsep Laba
Laba merupakan ringkasan hasil aktivitas operasi usaha. Laba merupakan
pengukuran atas perubahan kekayaan pemegang saham (perubahan nilai) maupun
merupakan estimasi laba masa depan. Laba akuntansi / laba yang dilaporkan berbeda dari
laba ekonomi. Laba akuntansi yang berdasarkan akuntansi akrual, besarnya
tergantung dari kebijakan penyusutan untuk kondominium.
- Konsep Laba Ekonomi
Laba ekonomi = arus kas + perubahan nilai wajar aktiva. Laba ini mencakup
komponen yang sudah direalisasi (arus kas) maupun yang belum (laba atau rugi
kepemilikan). Laba ekonomi mengukur perubahan nilai pemegang saham. Laba ekonomi
merupakan indikator dasar kinerja perusahaan yaitu mengukur dampak keuangan seluruh
kejadian pada suatu periode secara komprehensif. Laba Permanen merupakan rata-rata
laba stabil yang ditaksir dapat diperoleh perusahaan sepanjang umurnya. Pada
kenyataannya, laba permanen dapat berubah saat prospek laba jangka panjang perusahaan
diubah. Laba permanen mencerminkan fokus jangka panjang. Karenanya laba permanen
seringkali disebut sebagai kemampuan laba yang berkelanjutan atau terus menerus.
Kegunaan laba permanen timbul karena hubungannya yang langsung dengan konsep &
nilai perusahaan. Laba permanen merupakan proporsi langsung dari nilai perusahaan.
- Konsep Laba Akuntansi
Laba akuntansi diukur berdasarkan konsep akuntansi akrual. Meskipun laba
akuntansi mencakup baik aspek laba ekonomi maupun laba permanen, namun laba ini
bukan merupakan pengukuran laba secara langsung seperti kedua laba lainnya.

Pengakuan Pendapatan dan Pengaitan.


Tujuan utama akuntansi akrual adalah pengukuran laba. Dua proses utama dalam
pengukuran laba adalah pengakuan pendapatan dan pengaitan beban. Pengakuan
pendapatan adalah titik awal pengukuran laba. Dua kondisi wajib untuk dapat diakui
adalah bahwa pendapatan harus :
a) Telah atau dapat direalisasi, suatu perusahaan harus telah mendapatkan kas atau
komitmen andal untuk mendapatkan kas, seperti piutang yang sah.
b) Telah dihasilkan. Perusahaan harus menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada
pembeli yaitu proses perolehan laba harus telah selesai.

Ketika pendapatan telah diakui, biaya yang berhubungan dikaitkan dengan beban untuk
menghitung laba. Beban diakui saat terjadinya kejadian ekonomi yang terkait, bukan saat
keluarnya kas.

Laba Akuntansi dan Laba Ekonomi


Laba akuntansi mungkin terlihat serupa dengan laba ekonomi. Namun, laba
akuntansi merupakan produk lingkup pelaporan keuangan yang melibatkan standar
akuntansi, mekanisme pengaturan dan insentif manajer.
Beberapa penyebab perbedaan laba akuntansi dengan laba ekonomi adalah :
a. Konsep Laba Alternatif. Konsep laba ekonomi sangat berbeda dengan konsep laba
permanen. Pembuat standar akuntansi menghadapi dilema untuk menentukan konsep
mana yang harus ditekankan.
b. Biaya historis, pengukuran laba berdasarkan biaya historis memperlihatkan
perbedaan antara laba akuntansi dan laba ekonomi.
c. Basis transaksi, laba akuntansi biasanya mencerminkan dampak transaksi. Dampak
ekonomi yang tidak disertai transaksi wajar seringkali tidak dipertimbangkan.
d. Konservatisme, konservatisme mengharuskan pengakuan langsung kejadian yang
menurunkan laba, meskipun belum ada transaksi yang mendasarinya, misalnya
penurunan nilai persediaan.
e. Manajemen Laba, manajemen laba menimbulkan distorsi pada laba akuntansi yang
tidak mencerminkan realitas ekonomi.

Komponen Permanen, Sementara dan Tidak Relevan dengan Nilai.


Penting untuk melihat bahwa laba akuntansi terdiri atas tiga komponen:
1. Laba permanen. Komponen laba akuntansi yang permanen diharapkan akan terjadi
sepanjang waktu.
2. Komponen Sementara, komponen laba akuntansi yang sementara tidak diharapkan
untuk terjadi lagi- biasanya merupakan peristiwa yang terjadi satu kali.
3. Komponen yang tidak relevan dengan nilai, Komponen yang tidak relevan dengan
nilai tidak memiliki konten ekonomi. Komponen ini adalah distorsi akuntansi.
Komponen ini tidak memiliki dampak pada nilai perusahaan.
B. Mengukur Laba Akuntansi
Pendapatan dan Keuntungan
Pendapatan merupakan arus masuk yang diperoleh atau arus kas masuk yang akan
diperoleh yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung.
Pendapatan mencakup arus kas masuk seperti penjualan tunai dan arus kas masuk
prospektif seperti penjualan kredit. Keuntungan merupakan arus masuk yang diperoleh
yang berasal dari transaksi dan kejadian yang tidak terkait dengan aktivitas usaha
perusahaan yang masih berlangsung. Pendapatan atau aktivitas untuk memperoleh
pendapatan diharapkan akan terjadi selamanya berdasarkan kelangsungan usaha.
Sebaliknya, keuntungan tidak berulang. Metode pengakuan pendapatan dapat
mempengaruhi laba yang dilaporkan secara signifikan.

Beban dan Kerugian


Beban merupakan arus keluar yang terjadi atau alokasi arus kas keluar masa lampau yang
berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung. Kerugian merupakan
penurunan aktiva bersih perusahaan yang berasal dari aktivitas sampingan atau insidental
perusahaan.

C. Alternatif Klasifikasi dan Pengukuran Laba


Laba dapat diklasifikasikan berdasarkan dua dimensi utama : (1) Komponen berulang dan
tidak berulang, (2) komponen operasi dan non operasi. Sebagian besar komponen laba
operasi cenderung berulang, tetapi perbedaan kedua klasifikasi ini harus dipahami, baik
sifat maupun tujuannya.

Laba Berulang dan Tidak Berulang


a. Pengukuran Laba Akuntansi Alternatif
Laporan L/R biasanya menyajikan 3 alternatif pengukuran laba: (1) Laba bersih, (2)
Pendapatan Komprehensif dan (3) laba yang masih berlangsung. Laba bersih dianggap
sebagai pengukuran laba baris terbawah meskipun kenyataannya bukan. Pendapatan
komprehensif merupakan pengukuran laba baris terbawah. Tapi Perusahaan
diperkenankan melaporkan pendapatan komprehensif pada laporan perubahan ekuitas
bukan pada laporan L/R.

b. Implikasi Analisis
Standar akuntansi mewajibkan pengukuran laba alternatif sehingga pemakai laporan
keuangan dapat mengidentifikasi komponen laba yang berkelanjutan dan yang tidak.
Laba memiliki 2 peranan penting yang berbeda : untuk mengukur perubahan bersih pada
ekuitas dan untuk memberikan estimasi kekuatan laba yang berkelanjutan.

Laba Operasi dan Non Operasi


Laba operasi merupakan suatu pengukuran laba perusahaan yang berasal dari aktivitas
operasi yang masih berlangsung. Laba non operasi mencakup seluruh komponen laba
yang tidak tercakup dalam laba operasi. Memisahkan komponen yang terkait dengan
aktivitas keuangan dengan komponen yang terkait dengan operasi yang dihentikan sering
kali berguna saat menganalisis laba non operasi.

Pendapatan Komprehensif
Pendapatan komprehensif merupakan pengukuran laba baris terbawah. Tapi Perusahaan
diperkenankan melaporkan pendapatan komprehensif pada laporan perubahan ekuitas
bukan pada laporan L/R. Beberapa pemakai laporan keuangan masih mengkhawatirkan
bahwa memperkenankan perubahan ekuitas tanpa melalui laporan L/R akan mengurangi
keandalan laba akuntansi. Jadi, Perusahaan diharuskan untuk melaporkan pengukuran
pendapatan komprehensif sebagai tambahan atas laba bersih.

POS YANG TIDAK BERULANG

a) Pos Luar Biasa


Pos luar biasa dapat dibedakan dari sifat tidak biasa dan jarang terjadinya. Sebagian besar
pos luar biasa terkait dengan keuntungan dan kerugian dari pelunasan awal utang.

Akuntansi Pos Luar Biasa


Untuk dapat digolongkan luar biasa, suatu pos harus bersifat :
Bersifat tidak biasa. Suatu kejadian atau transaksi yang sangat tidak normal dan tidak
terkait, atau hanya terkait secara kebetulan dengan aktivitas biasa dan umum
dilakukan perusahaan.
Tidak sering terjadi. Suatu kejadian/transaksi yang sewajarnya tidak diharapkan
terjadi pada masa depan yang dekat.
b) Operasi yang Dihentikan
Perusahaan kadangkala melepas suatu divisi/lini produk. Saat pelepasan yang terkait
dengan segmen usaha yang bisa diidentifikasi secara terpisah ini terjadi diperlukan
perlakuan akuntansi khusus pada laporan laba rugi.

Akuntansi Operasi yang Dihentikan


Untuk dapat diklasifikasikan sebagai operasi yang dihentikan, aktiva dan aktivitas usaha
dari segmen yang dihentikan harus dapat dipisahkan dengan jelas (baik secara fisik
maupun operasional) dari aktiva dan aktivitas usaha entitas yang lainnya. Akuntansi &
pelaporan usaha yang dihentikan memiliki dua sisi :
Laporan keuangan tahun berjalan dan dua thn sebelumnya dinyatakan kembali
Keuntungan/kerugian terkait dengan penghentian usaha dilaporkan secara terpisah
setelah dikurangi pajak dan dikeluarkan dari laba usaha yang masih berlangsung.

c) Perubahan Akuntansi
Perusahaan dapat mengubah metode akuntansi dan asumsi yang mendasari laporan
keuangan karena beberapa alasan. atau untuk mempercantik laporan keuangan, terutama
melakukan manajemen laba. Standar akuntansi membedakan empat bentuk perubahan
akuntansi:
1) Perubahan prinsip akuntansi,
Terjadi saat perusahaan berpindah dari satu prinsip akuntansi yang berlaku umum
ke prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya. Perusahaan mengungkapkan
informasi berikut pada CALK saat terjadi perubahan prinsip akuntansi :

Sifat & pembenaran perubahan prinsip

Dampak prinsip baru terhadap laba bersih maupun laba sebelum pos luar biasa
untuk periode terjadinya perubahan, termasuk dampak pada laba per saham.

Dampak pro forma (seolah-olah jika) dari aplikasi perubahan akuntansi re-
troaktif terhadap laba bersih & laba sebelum pos luar biasa untuk tahun-tahun
dimana laporan keuangan disajikan.
2) Perubahan estimasi akuntansi
Akuntansi akrual membutuhkan estimasi beberapa hal seperti masa manfaat
aktiva, biaya garansi, keusangan persediaan, asumsi pensiun, dan piutang tak
tertagih. Estimasi akuntansi merupakan perkiraan berdasarkan kondisi masa depan
yang tidak diketahui
3) Perubahan entitas pelaporan
Perubahan entitas pelaporan berasal dari berbagai cara, termasuk :

Publikasi awal laporan keuangan konsolidasi

Perubahan kebijakan konsolidasi terkait anak perusahaan


4) Koreksi Kesalahan
Kesalahan pada laporan keuangan dapat berasal dari kesalahan aritmetika,
kesalahan aplikasi prinsip akuntansi, atau kesalahan pengungkapan informasi.

POS KHUSUS
Pos khusus atau special item mengacu pada transaksi dan kejadian yang tidak
biasa atau tidak sering terjadi, tetapi bukan keduanya. Pos ini dilaporkan sebagai baris
terpisah pada laporan laba rugi sebelum laba dari usaha yang masih berlangsung. Pos
khusus ini merupakan pos tidak rutin yang tidak dapat memenuhi kriteria untuk dapat
ddigolongkan sebagai pos luar biasa. Saat terjadi, pos ini memiliki dampak yang
signifikan terhadap laba yang dilaporkan, sering kali merubah tahun yang
menguntungkan menjadi merugi. Umumnya pos ini merupakan pos laba yang sifatnya
sementara dari operasi yang masih berlanjut. Ada 2 kategori pos khusus terbesar yaitu
penurunan nilai aktiva jangka panjang dan beban restrukturisasi
1. Penurunan nilai aktiva
Aktiva jangka panjang mengalami penurunan nilai saat nilai wajar (nilai pasar
atau nilai digunakan setelah digunakan dalam perusahaan) lebih kecil dibanding
dengan nilai tercatat (nilai buku pada neraca). Penurunan nilai aktiva terjadi karena
banyak hal, yaitu mencakpenurunan nilai pasar aktivaa, penurunan tingkat
permintaan atas produk aktiva tersebut, keusangan teknologi dan perubahan strategi
dalam usaha perusahaan.
SFAS 121 menjelaskan dua tahap untuk menentukan penuruna nilai. Pertama,
penurunan nilai diakui saat nilai aktiva tercatat lebih kecil ddari taksiran arus kas
masa depan yang tidak didiskonto. Kedua, ketika kondisi pertama dipenuhi,nilai
kerugian dihitung dari selisih antara nilai tercatat aktiva dengan nilai wajarnya, yaitu
sebesar taksiran arus kas masa depan yang didiskontokan jika nilai wajar aktiva tidak
dapat ditentukan berdasarkan nilai pasar.
2. Beban restrukturisasi
Beban restrukturisasi umumnya terkait dengan perubahan utama dalam usaha dan
strategi perusahaan. Restrukturisasi biasanya diikuti reorganisasi yang eksetensif
termasuk divestasi unit usaha, penghentian perjanjian kontrak, penghentian lini
produk, pengurangan karyawan, perubahan manajemen dan penghapusan nilai
aktiva. Perusahaan biasanya membuat cadangan biaya untuk program restrukturisasi.
Cadangan ini dibentuk melalui akun beban restrukturisasi, yang seluruhnya
dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan dalam pos khusus.
3. Analisis Pos Khusus
Pentingnya pos khusus disebabkan oleh frekuensi pelaporan pos khusus yang
makin meningkat, serta dampaknya terhadap laba bersih masa lalu, saat ini dan masa
depan.

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN

Pendapatan (revenue) didefenisikan sebagai arus masuk atau peningkatan nilai


aktiva suatu perusahaan atau pengurangan kewajiban yang berasal dari aktivitas utama
atau inti perusahaan yang masih berlangung. Sebaliknya keuntungan (gains) adalah
peningkatan aktiva bersih (ekuitas) yang berasal dari transaksi insidental atau tidak biasa
perusahaan.
Panduan pengakuan pendapatan akrual yang tidak layak dapat menyebabkan dua hal
yang tidak diinginkan yaitu :
a) Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelumnya atau terlambat, maka
pendapatan akan diakui pada periode yang salah.
b) Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelum adanya kepastian realisasi yanga
layak, maka pendapatan dapat diakui pada satu periode dan kemudian dibatalkan atau
dibalik pada periode lain-maka laba periode pertama dinyatakan terlalu tinggi dan
periode berikutnya terlalu rendah.
Umumnya, pendapatan diakui jika telah direalisasi (atau dapat direalisasi) dan telah
dihasilkan (earned). Kriteria untuk mengakui pendapatan :
Aktivitas penghasilan untuk memperoleh pendapatan telah selesai, dan tidak
dibutuhkan usaha yang signifikan untuk mneyelesaikan transaksi.
Risiko kepemilikan dalam penjualan telah dipindahkan ke pembeli.
Pendapatan dan beban terkait dapat diukur atau diestimasi dengan akurasi yang
wajar.
Pengakuan pendapatan biasanya menghasilkan kenaikan kas, piutang atau efek.
Pada kondisi tertentu menghasilkan peningkatan persediaan atau aktiva lain , atau
penurunan kewajiban.
Transaksi pendapatan adalah pendapatan wajar dengan pihak independen (bukan
pihak yang dikendalikan).
Transaksi pendapatan tidak melibatkan pembatalan (misalnya hak untuk
mengembalikan).

Ketidakpastian penagihan pendapatan


Perusahaan cadangan untuk piutang tak tertagih untuk mencerminkan ketidakpstian
penagihan piutang dari penjualan kredit. Suatu perusahaan membuat penilaian
berdasarkan kondisi, saat tidak lagi memiliki keyakinan yang layak mengenai
ketertagihan piutang.

Pengakuan pendapatan jika terdapat hak untuk mengembalikan


Jika pembeli mendapatkan hak untuk mengembalikan, pendapatan diakui pada saat
penjualan hanya jika kondisi berikut dapat dipenuhi :
Harga telah ditetapkan pada tanggal penjualan.

Pembeli membayar penjual atau wajib membayar penjual (tidak tergantung pada
apakah barang dapat dijual kembali).

Kewajiban pembeli terhadap penjual tidak berubah meskipun terjadi pencurian atau
kerusakan produk.

Pembeli mempunyai substansi ekonimi yang terpisah dari penjual.


Penjual tidak memiliki kewajiban yang signifikan atas suatu kinerja masa depan
yang terkait dengan penjualan.

Pengembalian dapat diestimasi secara layak.

Jika kondisi tersebut tidak dipenuhi, pendapatan penjualan dan biaya penjualan
diakui tetapi dikurangi untuk mencerminkan taksiran pengembalian dan beban terkait;
jika tidak terpenuhi, pengakuan pendapatan ditangguhkan.

Pendapatan Francise
Standar akuntansi untuk franchisor, penjualan franchise diakui ketika seluruh jasa
dan yang material dan kondisi yang terkait dengan penjualan sebagian besar telah
dilakukan atau dipenuhi oleh franchisor.

Pendapatan kontrak
GAAP mewajibkan perusahaan untuk menggunakan metode persentase penyelesaian
(percentage-of-completion-method) jika taksiran biaya untuk menyelesaian suatu kontrak
dan kemajuan ke arah penyelesaian kontrak dapat diestimasi dengan layak. Estimasi laba
umumnya dilakukan dengan mencatat bagian dari taksiran laba total berdasarkan rasio
antara biaya yang terjadi hingga saat itu dibagi dengan taksiran biaya total.Metode
estimasi lainnya yang diterima adalah berdasrkan jumlah unit yang diselesaikan, estimasi
ahli, atau unit yang diserahkan.

Implikasi pengakuan pendapatan terhadap analisis laporan keuangan


Laporan laba rugi penting untuk analisis dan penilaian perusahaan. Laporan ini juga
penting bagi manajemen untuk alasan yang sama dan alasan lainnya seperti peranannya
dalam perjanjian kontrak berdasarkan akuntansi, tekanan manajemen untuk mencapai
hasil berdasarkan laba, kompensasi manajemen yang terkait dengan laba dan nilai opsi
saham.
Kecenderungan dan intensif untuk memanajemen pendapatan menghasilkan berbagai
aturan (pronouncement) tentang pengakuan pendapatan yang dikeluarkan oleh badan
pengaturan akuntansi. Mengetahui adanya masalah pengakuan pendapatan, SEC
menyatakan pendapat bahwa adanya ketifakpastian yang signifikan terkait dengan
kemampuan penjual untuk merealisasikan pembayaran tidak tunai yang biasanya terjadi
jika pembeli memiliki sedikit modal, atau banyak kewajiban, atau jika aktiva pembeli
sebagian besar dari penjual. Karakteristik ini menimbulkan kerugian apakah pendapatan
layak diakui. Kondisi yang menimbulkan pertanyaan mengenai pengakuan pendapatan
mencakup :
Kurangnya kecukupan modal ekuitas pembeli selain dari ekuitas penjual. Ini
artinya bahwa entitas penjual merupakan pemegang saham dari entitas pembeli.
Adanya kewajiban berkelanjutan (kontijensi) seperti mewajibkan penjual untuk
membeli kas pembeli pada situasi tertentu.
Penjualan aktiva atau kegiatan operasi sebelumnya tidak dapat mengahsilkan
cukupa arus kas operasi untuk mendanai jasa utang dan taksiran dividen masa
depan.
Meskipun perusahaan menerima kas, adanya jaminan atau perjanjian lain yang
mengharuskan perusahaan memberikan kas pda entitas pembeli mempengaruhi
keabsahan pengakuan pendapatan. Pendapatan belum boleh diakui sampai :
1. Arus kas aktivitas operasi cukup untuk mendanai jasa hutang dan persyaratan
deviden (berdasarkan akrual),
2. Investasi perusahaan pada entitas pembeli sudah atau dapat dikonversikan
menjadi kas dan perusahaan tidak memiliki kewajiban lagi berdasarkan jaminan
hutan atau perjanjian lain yang mengharuskan perusahaan menambah investasi
pada entitas pembeli.

Jumlah pendapatan yang ditangguhkan, termasuk penangguhan pendapatan bunga


dan dividen, umumnya diungkapkan pada neraca sebagai pengurang dari aktiva terkait.

BEBAN TANGGUHAN

Beban tangguhan (deferred charge) merupakan biaya yang telah terjadi yang
ditangguhkan karena diharapkan manfaatnya dapat dirasakan pada periode masa depan.
Perbedaan antara beban ditangguhkan dan aktiva tak berwujud kadang tidak jelas. Pada
sebagian besar kasus, biaya yang berasal dari aktivitas operasi diklasifikasikan sebagai
beban ditangguhkan, semntara biaya yang berasal dari aktivitas investasi diklasifikasi
sebagai aktiva tak berwujud.
Motivasi biaya ditangguhkan adalah agar dapat mengaitkan biaya dengna manfaat
yang diharapkan. Jika suatu biaya terjadi pada periode kini akan memberikan manfaat
pada periode mendatang yaitu dengan menambah pendapatan atau mengurangi biaya,
maka perusahaan menangguhkan biaya tersebut hingga periode masa depan.

Penelitian dan pengembangan


Perusahaan melakukan aktivitas penelitian, eksplorasi dan pengembangan untuk
beberapa alasan. Beberapa aktivitas ini ditujukan untuk mempertahankan produk saat ini
dan untuk mengembangkan produk atau proses baru. Aktivitas penelitian dapat bertujuan
untuk menemukan sesuatu dan aktivitas pengembangan merupakan bagian dari aktivitas
penelitian.
- Akuntansi penelitian dan pengembangan
Akuntansi beban litbang masih bermasalah. Alasannya :
Tingginya ketidakpastian manfaat akhir yang berasal dari aktivitas litbang.
Sering kali dibutuhkan waktu yang cukup panjang antara dimulainya aktifitas
litbang hingga keberhasilannya dapat ditentukan.
Masalah evaluasi terkait dengan sifat tak berwujud sebagian besar aktivitas
litbang.
Oleh karena itu, standar akuntansi Amerika Serikat mewajibkan perusahaan
untuk membebankan biaya litbang saat terjadi. Hanya biaya material, peralatan dan
fasilitas yang memiliki manfaat di masa mendatang yang dikapitlisasi sebagai aktiva
berwujud.
Biaya yang diidentifikasikan sebagai aktivitas litbang termasuk :
Material, perlengkapan, dan fasilitas yang diperoleh atau dibangun untuk
suatu proyek litbang khusus, atau aktiva tak berwujud yang dibeli dan tidak
memiliki kegunaan alternatif di masa depan (pada proyek litbang atau lain-
lain).
Material yang digunakan dalam aktivitas litbang dan penyusutan peralatan
atau fasilitas, dan amortisasi aktiva tak berwujud yang digunakan dalam
aktivitas litbang dan memiliki alternatif masa manfaat.
Gaji dan pengeluaran lain yang terkait dengan karyawan yang terlibat
aktivitas litbang.
Alokasi biaya tidak langsung, tidak termasuk biaya umum dan administrasi
yang tidak langsung terkait dengan aktivitas litbang.

- Analisis penelitian dan pengembangan


Pembebanan biaya litbang ini masih bermasalah, karena manfaat biaya litbang
ini belum pasti, apakah akan berhasil atau tidak, jika berhasil dalam berapa tahunkah
akan dinikmati manfaatnya. Pembebanan biaya penelitian dan pengembangan akan
sangat mempengaruhi neraca. Analis harus menyadari bahwa jika kurangnya
informasi mengenai potensi manfaat, kita nanti akan menyadari potensi kerugian
yang akan menyebabkan perusahaan untuk menghabiskan dana yang lebih banyak
lagi jika proyek litbang ini gagal
.
Beban software komputer
Pengembangan software komputer merupkan aktivitas khusus yang tidak sesuai
dengan pengeluaran aktivitas litbang yang biasa. Pengembangan software untuk tujuan
pemasaran merupakan aktivitas saat ini yang mengarah pada pendapatan saat ini dan
masa depan. Biaya tambahan untuk menggandakan software dari masternya dan
mengepak software untuk distribusi merupakan persediaan dan dibebankan terhadap
pendapat sebagai harga pokok penjualan.

Biaya eksplorasi dan pengembangan pada industri ekstraktif


Untuk industri ekstraktif, masalahnya adalah apakah biaya eksplorasi dan
pengembangan secara layak ditaksir akan tertutup oleh penjualan sumber daya alam, akan
dibebankan saat terjadi atau dikapitalisasi dan diamortisasi sepanjang taksiran masa
manfaat masa depan. Beberapa perusahan membebankan biaya dan mengkapitalisasi
sisanya. Hanya sedikit perusahaan yang mengkapitalisasi seluruh biaya eksplorasi dan
pengembngan.

- Akuntansi industri ekstraktif


FASB menyarankan untuk Pencarian dan pengembangan sumber daya alam
memiliki karakteristik risiko tinggi. Risiko terkait dengan ketidakpastian, dan untuk
penentuan laba, ketidakpastian menimbulkan masalah pengukuran dan pengakuan.
menggunakan akuntansi succes effort untuk perusahaan minyak dan gas bumi,
perlakuan ini mengarahkan biaya eksplorasi (kecuali biaya pengeboran sumur)
dikapitalisasi saat terjadi. Biaya akan dibebankan lagi jika ternyata sumur tidak
sukses atau dijadikan sebagai aktiva yang dapat diamortisasi jika sumur terdapat
minyak atau gas bumi. Namun metode ini belum mendapatkan dukungan penuh oleh
SEC.
- Implikasi analisis atas industri ekstraktif
Keragaman metode perlakuan eksplorasi dan pengembangan yang diterima
untuk industri ekstraktif menghambat perbandingan hasil antar perusahaan. Ada dua
metode yang bisa digunakan yaitu akuntansi successfull effort dan akuntansi full
cost. Akuntansi sucessfull effort mewajibkan hubungna langsung antara biaya yang
terjadi dengan cadangan khusus yang ditemukan sebelum biaya eksplorasidan
pengembangan dikapitalisasi. Sebaliknya, akuntansi full cost memperkenankan
perusahaan untuk mengklasifikasi aktivitas eksplorasi dan pengembangan yang tidak
berhasil sebagai aktiva.

Beban tangguhan lainnya


Perusahaan sering kali mengkapitalisasi biaya awal sebagai beban tangguhan dan
diamortisasi sepanjang taksiran masa manfaat di masa depan. Karena beban tangguhan
sering kali mewakili manfaat tak berwujud di masa depan, maka sifatnya serupa dengan
aktiva tak berwujud. Beban tangguhan sering kali berjumlah besar dan memberikan
tantangan atas pemahaman dan interpretasi laporan keuangan.Contohnya kapitalisasi
biaya software, banyak pengguna yang tidak mendukung, karena pengguna
mengkhawatirkan cepatnya keusangan software dan tidak ada pembenaran atas
penangguhan tersebut.

KOMPENSASI TAMBAHAN UNTUK KARYAWAN


1. Tinjauan atas kompensasi Tambahan untuk Karyawan
Tekanan sosial, kompetisi dan langkanya karyawan yang berbakat telah menimbulkan
kompensasi tambahan untuk karyawan selain gaji. Beberapanya seperti honor liburan,
bonus, pembagian keuntungan dan asuransi jiwa atau kesehatan dapat diidentifikasi
dengan periode saat kompensasi tersebut diberikan. Beberapa dari kompensasi tambahan
beserta akuntansinya dijelaskan berikut ini:
Kontrak kompensasi tangguhan
Merupakan perjanjian untuk membayar karyawan di masa depan. Akuntansi
umumnya mewajibkan bahwa paling tidak nilai sekarang kompensasi tangguhan
ini diakui secara sistematik dan rasional sepanjang periode karyawan bekerja
dimulai dari penandatanganan kontrak.

Hak apresiasi saham (SAR)


Merupakan hak atas sejumlah tertentu saham yang diberikan kepada karyawan .
pemberian hak ini berdasarkan peningkatan harga saham perusahaan dan dapat
diberikan dalam bentuk kas, saham atau kombinasi keduanya.

Kompensasi saham junior


Memberikan karyawan hak untuk membeli saham jenis tertentu pada harga pasar
yang lebih rendah dari harga saham perusahaan karena tidak memiliki hak suara,
dividen, dan hak likuidasi. Di masa depan saham junior ini dapat ditukar dengan
saham biasa jika tujuan kinerja tercapai. Perlakuan akuntansi kompensasi saham
junior diperlakukan seperti hak apresiasi saham.
2. Kompensasi Karyawan Berbasisi Saham (ESO)
Merupakan perjanjian kesempatan yang diberikan suatu perusahaan kepada karyawannya
bahwa karyawan dapat membeli sejumlah tertentu saham perusahaan pada harga tertentu
atau setelah melewati suatu tanggal tertentu dimasa depan. Ini merupakan bentuk
kompensasi insentif yang paling terkenal. Beberapa alasan untuk itu adalah sebagai
berikut.
a. ESO Meningkatkan kinerja dengan memberikan karyawan kepemilikan pada
perusahaan dan karenanya menyatukan insentif karyawan dan perusahaan.
b. ESO Merupakan sarana untuk menarik karyawan yang berbakat dan giat berusaha.
c. ESO Merupakan bentuk kompensasi karyawan, namun tidak memiliki dampak
langsung terhadap arus kas.
d. ESO Memberikan kompensasi karyawan tanpa perlu mencatat biaya.
Kompensasi karyawan berbasis saham dikategorikan kedalam dua kelompok
utama :
1) Kompensasi Insentif
Adalak kompensasi yang memiliki kualifikasi berdasarkan pajak. Dinilai berdasarkan
nilai pasar wajar dan saham harus ditahan selama dua tahun setelah tanggal pemberian
dan satu tahun setelah hak dieksekusi.
2) Kompensasi tanpa kualifikasi
Kompensasi ini tidak memiliki manfaat pajak seperti opsi Kualifikasi. Opsi ini diberikan
dengan potongan diskon dari nilai pasar wajar dan karyawan terkena pajak pada saat
eksekusi atas selisih antara harga eksekusi dengan nilai wajar saham.
ESO tidak memiliki dampak terhadap arus kas langsung dan tidak ada beban yang
diakui sepanjang harga eksekusi sama atau lebih besar dari harga saham saat tanggal
pemberian. Ini berarti ESO Tidak berdampak pada laporan keuangan meskipun ESO
merupakan kompensasi untuk karyawan. Oleh karena itu ESO sering disebut kompensasi
tersembunyi atau kompensasi di luar neraca.

Manfaat dan Tujuan ESO


Manfaat sepanjang garis lurus utama kompensasi karyawan berbasis saham adalah
potensi kenaikan nilai perusahaan yang berasal dari dampak insentif terhadap prilaku
karyawan. Tujuan ESO adalah untuk menyamakan insentif bagi perusahaan dan
karyawan dengan memberikan hak kepemilikan dalam perusahaan kepada karyawan.
Akuntansi danPelaporan ESO
Terdapat dua akuntansi masalah utama yang terkait dengan ESO:
1. Dilusi laba per saham (EPS)
Metode saham diperoleh kembali menentukan sejauh mana dilusi berdasarkan baik
harga eksekusi maupun harga saham saat ini.
2. Pengakuan biaya kompensasi berbasis saham
Menentukan beban kompensasi ESO merupakan proses dua tahap:

Menentukan biaya ESO


Biaya ESO merupakan hasil nilai wajar tiap opsi dan jumlah opsi yang diharapkan
akan menjadi hak karyawan.

Amortisasi biaya ESO


Nilai wajar ESO yang diberikan diamortisasi dengan dasar garis lurus sepanjang
periode pengakuan hak. Beban kompenbsasi pada suatu periode adalah berdasarklan
amortisasi komulatif ESO kini dan masa lalu yang hak nya belum diakui.
Analisis Dampak ESO
Dampak ESO terhadap laba
Biaya ESO merupakan biaya sesungguhnya, namun laba akuntansi tidak mengakui
biaya ini. Seorang analis harus mempertimbangkan biaya ini saat mengevaluasi laba
perusahaan (baik laba permanen maupun laba ekonomi ).
Dampak terhadap neraca
Di standar akuntansi tidak ada dampak ESO terhadp neraca. Namun penting bagi
analis untuk mengevaluasi dampak ESO terhadap posisi ekonomi bersih suatu
perusahaan.

BIAYA BUNGA
Bunga merupakan kelebihan kas yang dibayarkan atau ditagih atas jumlah uang
(pokok) yang dipinjam atau dipinjamkan. Bunga yang dimaksud ini merupakan
kompensasi atas penggunaan uang. Bunga ditentukan dengan faktor yang terpenting yaitu
resiko kredit (uang tak dapat dibayar) dari peminjam. Beban bunga ditentukan oleh
tingkat bunga, pokok pinjaman dan jangka waktu.
Beban bunga perusahaan merupakan tingkat nominal yang dibayarkan untuk pendanaan
melalui utang termasuk obligasi, amortisasi diskonto atau premium.

1. Kapitalisasi Bunga
Kapitalisasi bunga diwajibkan sebagai bagian dari biaya aktiva yang dibangun atau
diproduksi oleh perusahaan untuk digunakan sendiri. Tujuan kapitalisasi bunga adalah:
- Mengukur biaya akuisisi aktiva dengan lebih akurat
- Mengamortisasi biaya akuisisi terhadap pendapatan yang diperoleh dari aktiva.
2. Menganalisis Bunga
Beberapa analis berpendapat bahwa bunga mencerminkan biaya periode dan tidak perlu
dikapitalisasikan. Kapitalisasi bunga tercakup dalam biaya aktiva dan menjadi beban
melalui penyusutan dan amortisasi. Untuk menilai dampak kapitalisasi bunga terhadap
laba bersih, analis juga harus mengetahui jumlah kapitalisasi bunga saat ini yang
dibebankan pada laba melalui penyusutan dan amortisasi.
PAJAK PENGHASILAN
1. Akuntansi Pajak Penghasilan
Akuntansi dan standar pelaporan pajak penghasilan mewajibkan pendekatan aktiva dan
kewajiban. Terutama pajak tangguhan ditentukan terpisah untuk setiap komponen
membayar pajak untuk setiap wilayah pajak. Penentuan tersebut dilakukan dengan
prosedur berikut:
Mengidentifikasi jenis dan jumlah perbedaan temporer serta sifat dan jumlah setiap
bentuk kerugian operasi dan kredit pajak dibawa ke depan termasuk sisa periode
yang dibawa ke periode berikutnya.
Mengukur kewajiban pajak tangguhan total untuk perbedaan temporer kena pajak
dengan menggunakan tarif pajak berlaku.
Menghitung aktiva pajak tangguhan total untuk perbedaan temporer yang
menimbulkan jumlah yang dapat dikurangkan dan kerugian operasional yang dibawa
ke periode berikut dengan menggunakan tarif pajak berlaku.
Mengukur aktiva pajak tangguhan untuk setiap jenis kredit pajak yang dibawa ke
periode berikutnya.
Mengurangi aktiva pajak tangguhan sebesar cadangan penilaian.

2. Perbedaan Pajak Penghasilan Temporer


Pendapatan kena pajak yang dilaporkan ke negara dan otoritas pajak setempat umumnya
dihitung berdasarkan dasar kas. Karenanya akan ada perbedaan temporer antara kedua
laba yang akan hilang.

Junal Pajak Penghasilan


Dilaporkan Pada
Awal
Akun Pajak
Kategori Transaksi
Laporan laba Pengembalian Beban Pajak Tangguhan
rugi Pajak Penghasilan Pada
Neraca
Pendapatan atau dilaporkan dilaporkan
Keuntungan awal kemudian Debit Kredit
dilaporkan dilaporkan
Beban dan kerugian kemudian awal Debit Kredit
Pendapatan atau dilaporkan dilaporkan
Keuntungan kemudian awal Kredit Debit
Beban dan kerugian dilaporkan dilaporkan Kredit Debit
awal kemudian

Dari beberapa perbedaan tersebut, perbedaan yang paling menguntungkan adalah


perbedaan yang menghasilkan kredit terhadap akun pajak tangguhan, karena
menangguhakan pembayaran pajak. Neraca secara terpisah melaporkan kewajiban dan
aktiva pajak tangguhan dalam kategori aktiva lancar dan tidak lancar.
3. Kerugian Pajak yang Dibawa ke Periode Sebelum dan Sesudah
Suatu perusahaan yang mengaami rugi operasi umumnya akan membawa kerugian pada
periode sebelumnya untuk mendapatkan pengembalian pajak. Jika kerugian tidak habis
ditarik pada periode 2 tahun sebelumnya, maka kerugian ini dapat ditarik ke tahun
sesudahnya selama 20 tahun agar dapat dibebankan ke pajak masa depan. Akan diakui
suatu aktiva sebesar jumlah pajak yang dibayarkan pada tahun sebelumnya yang dapat
dikembalikan melalui kerugian operasi yang dibawa ke periode sebelumnya atau kredit
pajak yang belum digunakan. Kerugian operasi atau kredit pajak terbawa ke depan diakui
sebagai pengurangan kewajiban pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang
diharapkan akan menghasilkan jumlah kena paajk pada periode masa depan. Pada tahun
terjadinya kerugian operasi bersih dapat dibawa pada periode sebelum dan sesudahnya,
suatu perusahaan akan membuat jurnal berikut :
Piutang pengembalian pajak tangguhan xxx
Manfaat kerugian terbawa ke depan xxx
Manfaat pajak penghasilan dari kerugian terbawa sebelumnya xxx
Manfaat pajak penghasilan dari kerugian terbawa ke depan xxx

4. Analisis Pajak Penghasilan


Pengungkapan pajak penghasilan memberikan penjelasan mengapa tingkat beban pajak
efektif berbeda dengan tarif pajak wajib. Ini merupakan sarana penting dalam
menganalisis apakah manfaat pajak saat ini atau biaya tambahan yang dikenakan pada
perusahaan ditaksir akan berlanjut. Informasi yang lebih andal dapat memperbaiki
prediksi arus kas dan laba. Manfaat seperti kredit penelitian dan pengendalian,
pembatasan pajak asing, penyisihan deplesi dan perlakuan keuntungan modal tergantung
dari sanksi legislatif dan dapat berubah, berganti atau habis masa berlakunya.
Menganalisis komponen beban pajak penghasilan tangguhan juga memberikan
pemahaman terhadap kapitalisasi biaya, pengakuan pendapatan di awal dan berbagai
penyesuaian akrual lainnya, dan juga dapat memperoleh informasi mengenai taksiran
pengurangan pajak penghasilan tangguhan pada masa depan. Pengurangan dapat
meramalkan pengeluaran kas untuk pajak yang lebih tinggi dan merupakan peramal
likuidasi yang berharga. Misalnya, ketika kredit pajak tangguhan dibalik maka beban
pajak akuntansi akan berkurang sebesar jumlah yang dibalik. Namun, pembayaran pajak
aktual akan lebih tinggi dari beban bersih yang dilaporkan pada laporan laba rugi,
implikasinya adalah penurunan kas.

Anda mungkin juga menyukai