Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

QUASI EKSPERIMENTAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kuliah

METODOLOGI PENELITIAN

DISUSUN OLEH :

Kelompok B3

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS JEMBER

2017

1
Anggota Kelompok :

1. Haifa Azzura D. (151610101108)


2. Sakti Wibawa (151610101109)
3. Kevin Nathaniel L. (151610101110)
4. Mia Ayu Ismi N. (151610101111)
5. Iftinan Laili Q. (151610101112)
6. Nabilla Berliana (151610101113)
7. Bimo Yensya (151610101114)
8. Mohammad Hilmy W. (151610101115)
9. Laila Fakhriyah D. (151610101116)
10. Zulfa Amalia (151610101117)
11. Anjelia Gelli Bagiada (151610101118)
12. Erryska Wira T. (151610101119)
13. Firyal (151610101120)
14. Fiolina Fajar Febrianingrum H (151610101121)
15. Siti Nosya Rachmawati (151610101122)
16. Fiftiani Syarah (151610101123)
17. Kiki Rahmi Zukri (151610101124)
18. Hanna Estherita E (151610101125)
19. Mega Sepathika Niti (151610101126)
20. Moh. Fahmi Rizqi A (151610101127)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

KATA PENGANTAR.....................................................................................iv

ii
PENDAHULUAN..........................................................................................1

PEMBAHASAN............................................................................................2

KESIMPULAN..............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kuliahyang berjudul Quasi
Eksperimental". Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas makalah kuliah

iii
Metodologi Penelitian. Penulisan makalah ini semuanya tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. drg. Ristya Widi Endah Yani, M.Kes. selaku dosenpada perkuliahan
Metodologi Penelitian dan memberi masukan yang membantu bagi
pengembangan ilmu yang telah didapatkan
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini

Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan perbaikan di masa yang akan datang demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita.

Jember, 24 September 2017

Tim Penyusun

iv
BAB I

PENDAHULUAN

Penelitian eksperimental adalah penelitian dengan kontrol (perlakukan)


terhadap eksposure. Dengan kata lain, pada penelitian eksperimental, status
eksposur ditetapkan oleh peneliti sendiri. Kelebihan utama rancangan penelitian
ini adalah apabila intervensi (eksposur) dialokasikan secara acak terhadap sampel
yang cukup besar, penelitian ini mempunyai derajat validitas yang tinggi yang
tidak mungkin dicapai oleh penelitian observasional lainnya (yaitu deskriptif,
kasus kontrol, ataupun kohort). Tujuan utama penelitian ekperimen adalah untuk
menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara
mengadakan intervensi atau mengenakan perlakuan tersebut, diharapkan terjadi
perubahan atau pengaruh terhadap variabel lain.

Dari aspek alokasi intervensi pada subjek penelitian, penelitian


eksperimental dibagi menjadi 2 yakni penelitian eksperimental murni dan kuasi
eksperimental. Pada penelitian eksperimental murni, intervensi dibagi secara
acak pada subjek penelitian. Sebaliknya, kuasi eksperimental pembagian subjek
dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara
random.

Peneliti juga akan memilih salah satu pendekatan yang dipandang paling
cocok, yaitu yang sesuai dengan masalah yang akan dipecahkan (efektivitas).
Pertimbangan lainnya adalah masalah efisiensi, yaitu dengan memperhatikan
keterbatasan dana, tenaga, waktu, dan kemampuan. Sehingga, pedekatan
penelitian yang baik adalah yang efisien, valid, dan reliabel agar data tersebut
dapat digunakan untuk memecahkan masalah.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka kelompok kami akan membahas


mengenai matei tentang Quasi Eksperimen.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Kuasi eksperimental
adalah sebuah studi eksperimental yang dalam mengontrol situasi penelitian
menggunakan cara non random. Desain ini berasal dari riset ilmu sosial yang
kemudian diadopsi oleh epidemiologi untuk mengevaluasi dampak intervensi
kesehatan masyarakat. Untuk memperoleh taksiran dampak perlakuan yang
sebenarnya maka peneliti harus memilih kelompok kontrol yang memiliki
karakteristik variable perancu yang sebanding dengan kelompok perlakuan.
Kuasi eksperimental ini dilakukan sebagai alternatif eksperimen randomisasi,
tatkala pengalokasian faktor penelitian pada subjek penelitian tidak mungkin,
tidak etis atau tidak praktis dilaksanakan dengan randomisasi, misalnya ketika
ukuran sampel terlalu kecil (Sugiyono, 2012).

Quasi eksperiment didefinisikan sebagai eskperimen yang memiliki


perlakuan, pengukuran dampak, unit eksperimen namun tidak menggunakan
penugasan acak untuk menciptakan perbandingan dalam rangka menyimpulkan
perubahan yang disebabkan perlakuan. Pada penelitian lapangan biasanya
menggunakan rancangan eksperiment semu (kuasi eksperimen). Desain tidak
mempunyai pembatasan yang ketat terhadap randomisasi, dan pada saat yang
sama dapat mengontrol ancaman-ancaman validitas (Cambell, 2012).

Menurut Rahmat (2017), kuasi eksperimen merupakan rancangan


eksperimen yang tidak melibatkan proses randomisasi dalam penempatan
subjek ke dalam unit-unit perlakukan, Tidak ada perbedaan dengan randomized
experiment dalam semua kelengkapan eksperimen yang lain Pandangan lain:
eksperimen di mana tingkat pengendalian faktor-2 yang dapat mempengaruhi
variabel tergantung tidak dapat dilakukan secara sempurna.

2
Penelitian eksperimen semu atau eksperimen kuasi pada dasarnya sama
dengan penelitian eksperimen murni. Penelitian eksperimen murni dalam
bidang pendidikan, subjek, atau partisipan penelitian dipilih secara random
dimana setiap subjek memperoleh peluang sama untuk dijadikan subjek
penelitian. Peneliti memanipulasi subjek sesuai dengan rancangannya. Berbeda
dengan penelitian kuasi, peneliti tidak mempunyai keleluasaan untuk
memanipulasi subjek, artinya random kelompok biasanya diapakai sebagai
dasar untuk menetapkan sebagai kelompok perlakuan dan control. Misalnya,
kita ingin menguji apakah pebelajar yang dibelajarkan melalui buku teks yang
disertai video memperoleh hasilatau prestasi belajar yang lebih unggul, jika
dibandingkan dengan pebelajar yang hanya dibelajarakan dengan buku teks
saja? Untuk maksud tersebut, kita menentukan kelompok subjek mana yang
diberi perlakuan (buku teks dan video) dan control atau kendali (buku teks
saja). Setelah diberi perlakuan dalam kurun waktu tertentu, kedua kelompok
subjek diberi pascates. Hasil pascates ini kita uji dengan teknik statistic
tertentu.

Adapula yang menyatakan bahwa eksperimen semu adalah penelitian


yang mendekati percobaan sungguhan di mana tidak mungkin mengadakan
control/ memanipulasikan semua variabel yang relevan. Harus ada kompromi
dalam menentukan validitas internal sesuai dengan batasan-batasan yang ada

Ciri-ciri eksperimen kuasi, antara lain:

1. Manipulasi eksperimen pada variable bebas.


2. Tidak ada pemilihan secara acak untuk kelompok.
3. Tidak ada kelompok control.

Penelitian dapat menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian


kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan maksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
secara holistik (utuh), dengan mendeskripsikan data dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.Dalam
penelitian kualitatif data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka
melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan,

3
dokumen pribadi, catatan memo, gambar (foto) dan dokumen resmi lainnya
eksperimen kuasi dengan pola nonequivalent control group design (pretes
tpostest yang tidak ekuivalen).

B. Prinsip Perancangan Kuasi Eksperimen


Menurut Rahmat (2017) prinsip perancangan kuasi eksperimen sebagai
berikut
1) Mengenali dan Memahami sumber-sumber yqng dapat mengancam
validitas internal :
yaitu dengan menyiapkan penelitian untuk menguji setiap faktor ancaman
yang ditemukan, selain faktor utama yang menjadi target ekseprimen. Lalu
melakukan Pengendalian melalui rancangan eksperimen lebih utama
dibanding cara pengendalian yang lain Misalanya : penambahan pre- atau
post-test, penambahan kelompok control. Kemudian dilakukan Alternatif
pengontrolan (setelah pengendalian melalui rancangan ) atau
pengendalian melalui statistika.
2) Coherent pattern matching:
Membuat hipotesis yang lebih spesifik, dan dengan demikian diperlukan
pengukuran manipulasi eksperimen dan pengukuran dependent vr. yang
lebih kompleks. Semakin spesifik dan kompleks hipotesis, semakin kecil
kemungkinan peranan faktor penyebab alternatif

C. Jenis Desain Eksperimen Kuasi


Dalam kaitannya dengan pemilihan subjek penelitian, penelitian tidak
selalu dapat melakukan pemilihan subjek secara random (individual randum).
Dalam penetapan random (random assignment), peneliti tidak memungkinkan
memilih dan memilah subjek sesuai dengan rancangannya. Akan tetapi, peneliti
terpaksa harus menerima kelas atau kelompok subjek yang telah ditentukan
oleh sekolah, sesuai dengan kebijakan sekolah. Oleh sebab itulah, penilitian
tersebut disebut penelitian eksperimen kuasi. Walaupun demikian, apabila
peneliti ini dirancang dengan cermat dan tepat tetap akan memberikan hasil
yang bermanfaat.
1. Times Series Design

4
O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8
Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat
dipilih secara random. Sebelumnya diberi perlakuan, kelompok diberi
pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan
kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest
selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berate kelompok tersebut
keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah kestabilan
keadaan kelompok daoat diketahui dengan jelas maka baru diberi treatment.
Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja., sehingga
tidak memerlukan kelompok kontrol.
Hasil pretest yang baik adalah O1=O2=O3=O4 dan hasil perlakuan yang
baik adalah O5=O6=O7=O8. Besarnya pengaruh perlakuan adalah =
(O5+O6+O7+O8) (O1+O2+O3+O4).
Desain time series sebagai kuasi eksperimen memiliki ciri adanya
pengukuran yang berulang-ulang, baik sebelum maupun sesudah perlakuan
terhadap satu atau beberapa intact group. Variasi terhadap Time Series
Design dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah:

2. Single Subject Design


Pada umumnya penelitian pendidikan menggunakan subjek
penelitian dalam bentuk kelompok (kelas). Penelitian seperti ini akan
memberikan hasil yang menggambarkan keadaan satu atau beberapa
kelompok, tidak menggambarkan keadaan individual dalam kelompok
tersebut. Pada situasi eksperimen tertentu, perlakuan perlu diberikan hanya
pada satu individu saja. Penelitian seperti ini disebut sebagai penelitian
single subject. Penelitian ini sangat berguna bagi guru yang sedang
melaksanakan penelitian terhadap individual siswa, misalnya dalam
melakukan penelitian bimbingan dan konseling atau dalam melakukan
rehabilitasi dan terapi fisik yang perlakuannya hanya diberikan pada satu
individu saja. Desain single subject umumnya menggunakan pengukuran
yang berulang dan hanya mengimpleentasikan variabel bebas tunggal yang

5
diharapkan dapat merubah hanya satu variabel terikat. Pengukuran variabel
dilakukan pada kondisi normal yang disebut baseline.

3. Rancangan rangkaian waktu dengan kelompok pembanding ( control time


series desaign)
Rancangan ini adalah rancangan rangkaian waktu, dengan kelompok
pembanding (control ). Rancangan ini lebih memungkinkan adanya control
terhadap validitas internal, sehingga keuntungan dari rancangan ini lebih
menjamin adanya validitas internal yang tinggi.

4. Rancangan separate sample pretest-postest


Rancangan ini sering digunakan dalam penelitian-penelitian kesehatan
dan keluarga berencana, pengukuran pertama (pretest) dilakukan terhadap
sample yang dipilih secara acak dari populasi tertentu. Kemudian
dilakukan intervensi atau program pada seluruh populasi tersebut.
Selanjutnya dilakukan pengukuran kedua (posttest) pada kelompok sampel
lain, yang dipilih secara acak (random) dari populasi yang sama.
Rancangan ini sangat baik untuk menghindari pengaruh atau efek dari
test, meskipun tidak dapat mengontrol sejarah, maturitas.

5. Kelompok berhubungan (intact group comparison)


Rancangan penelitian intact group comparison atau desebut juga
rancangan static group comparison. Rancangan penelitian intac group
desain ini sebenarnya berasal dari kelompok subjek yang sama dan
berhubungan. Dalam rancangan ini sekelompok subjek yang diambil dari
populasi tertentu dikelompokan secara rambang menjadi dua, yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen
diberi perlakukan tertentu dalam waktu tertentu, sedangkan kelompok
control tidak. Kedua kelompok subjek itu kemudian dikenakan
pengukuran atau observasi (tes) yang sama.
Rancangan penelitian digambarkan sebagai berikut:
Faktor validitas seperti sejarah dan maturasi dikendalikan dengan
kelompok control (yang tidak diberi perlakuan). Artinya, dalam situasi

6
yang secara kebetulan berpengaruh terhadap hasil, yang mungkin juga
berpengaruh pada hasil observasi.

6. Rancangan kelompok kontrol yang tidak sama (non-equivalent control


group design)
Rancangan peneitian ini sering dipakai dalam penelitian. Dalam rancangan ini,
subjek penelitian atau partisipasi penelitian tidak dipilih secara acak untuk
dilibatkan dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada dasarnya,
langkah-langkah dalam rancangan ini sama seperti pada rancangan pretest-
posstest experimental control group design.

Dalam rancangan ini, ada dua kelompok subjek dimana satu mendapat
perlakuan dan satu kelompok sebagai kelompok control. Keduanya memperoleh
prates dan pascates. Perbedaan dengan kelompok non ekuivalen, bahwa kelompok
tidak dipilih secara acak atau random.

Rancangan penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Tindakan di dalam eksperimen disebut treatment yang artinya pemberian


kondisi yang akan dinilai pengaruhnya. Dalam pelaksanaan penelitian
eksperimen, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebaiknya diatur secara
intensif sehingga kedua variabel mempunyai karakteristik yang sama atau
mendekati sama. Yang membedakan dari kedua kelompok ialah bahwa grup
eksperimen diberi treatment atau perlakuan tertentu, sedangkan grup kontrol
diberikan treatment seperti keadaan biasanya. Dengan pertimbangan sulitnya

7
pengontrolan terhadap semua variabel yang mempengaruhi variabel yang sedang
diteliti maka dapat sebagai pilihan dalam memilih kuasi eksperimen.

Rancangan kelompok nonekuivalen ini disebut juga sebagai untreated


control group design with pretest and posttest. Rancangan penelitian ini
dikategorikan sebagai rancangan eksperimen kuasi (quasi experiment design).
Rancangan ini sangat sering dipakai dalam penelitian. Rancangan diatas juga
digambarkan sebagai berikut:

Rancangan di atas (rancangan kuasi eksperimen) tidak menggunakan


random assignment sehingga ada kelemahan-kelemahan jika dibandingkan
rancangan eksperimen yang sebenarnya. Namun demikian, rancangan ini
dilakukan dengan jadwal perlakuan dan pengamatan yang sangat cermat.
Rancangan ini memberikan landasan yang kuat untuk memberikan alasan
untuk mengendalikan ancaman yang berkaitan dengan validitas internal.
Sebagaimana kita saksikan di atas, rancangan di atas tidak melakukan
random terhadap kelompok subjek bahwa garis putus-putus di antara kedua
kelompok menunjukkan kelompok-kelompok yang ditetapkan tidak dipilih
secara random (nonrandomly assigned groups).
Non-Equivalent Grup Desain adalah desain yang paling sering digunakan
dalam penelitian sosial. Hal ini terstruktur seperti sebuah eksperimen pretest
posttest-acak. Dalam NEGD, kita paling sering menggunakan grup utuh yang
kita anggap sama seperti perlakuan dan kelompok kontrol. Dalam pendidikan,
kita bisa memilih dua kelas yang sebanding. Dalam penelitian berbasis
masyarakat, kita bisa menggunakan dua komunitas yang sama. Kita mencoba
untuk memilih grup yang semirip mungkin, tapi kita tidak pernah bisa yakin
kelompok-kelompok yang sebanding. Atau, dengan kata lain, tidak mungkin
bahwa kedua kelompok akan mirip jika mereka kita tugaskan melalui undian
acak. Karena sering kemungkinan bahwa kelompok-kelompok yang tidak
setara. Berarti bahwa tugas yang kita berikan untuk kelompok seharusnya tidak
acak. Dengan kata lain, peneliti tidak menguasai tugas untuk kelompok melalui

8
mekanisme penugasan acak., ini yang dinamakan desain kelompok non
equivalent .

D. Tujuan, Kelemahan, dan Keunggulan Kuasi Eksperimen


Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat
dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen,
namun pemilahan kedua kelompok tersebut tidak dengan teknik random.
Adapun beberapa kelemahan atau keterbatasan yang dimiliki oleh desain
quasi eksperimen adalah terlalu fokus terhadap kejadian yang tidak dapat
diperkirakan dan tidak berkelanjutan sehingga dapat mengaburkan tujuan jika
terjadi perubahan yang tidak terduga akibat faktor fenomena ekonomi atau
perkembangan politik. Dan juga kurang kuatnya pengukuran dalam hal asosiasi
yang menjadikan beberapa efek yang terjadi pengukurannya terbatas. Hal
tersebut mengakibatkan beberapa efek seringkali tidak terlihat pada saat
pengukuran terjadi.
Adapun secara terperinci kelemahan dari penelitian Quasi Eksperiment adalah
sebagai berikut:
a. Tidak adanya randomisasi (randoimization), yang berarti pengelompokan
anggota sampel pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak
dilakukan dengan random atau acak.
b. Kontrol terhadap variabel-variabel yang berpengaruh terhadap eksperimen
tidak dilakukan, karena eksperimenini biasanya dilakukan di masyarakat[5].
Di dalam dunia pendidikan, khususnya di Indonesia, penggunaan quasi
eksperimen sangat disarankan mengingat kondisi objek penelitian yang
seringkali tidak memungkinkan adanya penugasan secara acak. Hal tersebut
diakibatkan telah terbentuknya satu kelompok utuh (naturally formed
intactgroup), seperti kelompok siswa dalam satu kelas. Kelompok-kelompok
ini juga sering kali jumlahnya sangat terbatas. Dalam keadaan seperti ini
kaidah-kaidah dalam true eksperimen tidak dapat dipenuhi secara utuh, karena
pengendalian variabel yang terkait subjek penelitian tidak dapat dilakukan
sepenuhnya. Sehingga untuk penelitian yang berhubungan dengan peningkatan

9
kualitas pembelajaran, direkomendasikan penggunaan teknik quasi experiment
di dalam implementasinya.
Selain memiliki kelemahan quasi eksperimen juga memiliki keuntungan.
Adapun keuntungannya yaitu pada penelitian ekperimen semu ini tidak
mempunyai batasan yang ketat terhadap randomisasi dan pada saat yang sama
dapat mengontrol ancama-ancaman validitas.

E. Contoh Penelitian Kuasi Eksperimental


1. Judul Penelitian: Perbandingan Prestasi Belajar Matematika Siswa Yang
Menggunakan Metode Pembelajaran Sortir Kartu Dengan Metode
Pembelajaran Tipe TGT (Teams Games Tournament) Pada Siswa Kelas VII
SMPN 1 Bojonegara
.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi
eksperimen. Kuasi eksperimen atau eksperimen semu merupakan metode
eksperimen yang tidak memugkinkan peneliti melakukan pengontrolan
penuh terhadap variable dan kondisi eksperimen. Untuk mendukung
eksperimen ini, menggunakan dua kelompok yang akan dibandingkan dan
diambil secara acak (random sampling). Kelompok pertama dan kelompok
kedua menggunakan metode eksperimen, yang bertujuan untuk
membandingkan prestasi belajar siswa yang menggunakan metode
pembelajaran sortir kartu dan metode pembelajaran tipe TGT. Adapun
desainnya menggunakan Randomi zed pretest-posttest design.

Adapun desain penelitiannya menurut Arikunto (2002:79) adalah


sebagai berikut:
Kelompok Eksperimen Pretest Treatment Posttest

Kelompok 1 T1 XST T2

Kelompok 2 T1 XTGT T2

Ket : T1 = pretest (tes awal) XST = kelas dengan metode sortir kartu
T2 = post test (tes akhir) XTGT = kelas dengan metode tipe TGT

10
2. Judul Penelitian: Pengaruh Pendekatan Kontekstual Komponen Pemodelan
dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa
Kelas Xi Sma Al-Ishlah Cilegon Tahun Pembelajaran 2011/2012

Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
(the posttest-only control group design) dengan variabel terikat; kemampuan
menulis naskah drama, variabel bebas; pendekatan kontekstual komponen
pemodelan dan motivasi belajar. Sesuai dengan karakteristik penelitian
eksperimen selain memanipulasi variabel bebas juga melakukan
pengontrolan terhadap variabel lain yang mungkin berpengaruh agar tetap
konstan. Variabel kontrol pada penelitian ini adalah pendekatan
konvensional (metode ceramah) dan motivasi belajar.
Kelompok perlakuan/eksperimen (variabel bebas) dan kelompok kontrol
(variabel kontrol) dipilih dan ditempatkan secara random serta diberi
perlakuan atau beberapa jenis kontrol. Posttest kemudian diberikan kepada
setiap subjek untuk menentukan jika ada perbedaan antara kedua kelompok
(Emzir, 2009: 99). Efek dari perbedaan itu merupakan pengaruh dari
variabel perlakuan atau variabel eksperimen.
Desain penelitian eksperimen ini adalah menggunakan desain
faktorial. Desain faktorial melibatkan dua atau lebih variabel bebas
dan sekurangnya satu yang dimanipulasi oleh peneliti (Emzir, 2009:
105). Maka, desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
faktorial 2 x 2 (Margono, 2005: 215):
Jenis Pengajaran dan Motivasi Belajar
Variabel Bebas Pendekatan Kontekstual Pendekatan
(variabel perlakuan) Konvensional
(variabel kontrol)

Metode Motivasi Metode Motivasi


Kontekstual Belajar Ceramah Belajar
Variabel Terikat Komponen
Pemodelan
Kemampuan
Menulis Naskah X1 X2 X3 X4
Drama

11
BAB III

KESIMPULAN

Quasi eksperiment merupakan eskperimen yang memiliki perlakuan,


pengukuran dampak, unit eksperimen namun tidak menggunakan penugasan acak
untuk menciptakan perbandingan dalam rangka menyimpulkan perubahan yang
disebabkan perlakuan. Pada dasarnya penelitian eksperimen semu atau

12
eksperimen kuasi sama dengan penelitian eksperimen murni. Penelitian ini
bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan
kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen, namun pemilahan kedua
kelompok tersebut tidak dengan teknik random.
Adapun beberapa kelemahan yang dimiliki oleh desain quasi eksperimen
adalah terlalu fokus terhadap kejadian yang tidak dapat diperkirakan dan tidak
berkelanjutan sehingga dapat mengaburkan tujuan jika terjadi perubahan yang
tidak terduga akibat faktor fenomena ekonomi atau perkembangan politik. Dan
juga kurang kuatnya pengukuran dalam hal asosiasi yang menjadikan beberapa
efek yang terjadi pengukurannya terbatas. Hal tersebut mengakibatkan beberapa
efek seringkali tidak terlihat pada saat pengukuran terjadi.
Selain memiliki kelemahan quasi eksperimen juga memiliki keuntung. Adapun
keuntungannya yaitu pada penelitian ekperimen semu ini tidak mempunyai
batasan yang ketat terhadap randomisasi dan pada saat yang sama dapat
mengontrol ancama-ancaman validitas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Cambell N.A., Reece J. B., Urry L. A., Cain M. L., Wasserman S. A., Minorsky P.V.,
& Jackson, R.B. 2012. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Emzir. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


Hermawan, Asep. 2005. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: PT.
Grasindo

Hidayat R. 2017. Workshop Nasional Eksperimen Peneliti Ilmu Sosial Indonesia.


Jogjakarta : Fakultas Psikologi UGM
Murti B, 2003, Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, GMU Press
Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

14

Anda mungkin juga menyukai