Anda di halaman 1dari 3

ABSTRAK

Identifikasi kawasan permukiman kumuh perlu dilakukan tidak saja di kawasan-kawasan


permukiman yang menjadi bagian kota meropolitan atau kota besar saja, tetapi juga pada setiap
daerah (kota/kabupaten). Identifikasi dimaksukan agar diketahui secara tepat lokasi permukiman
kumuh untuk kemudian dirumuskan usaha-usaha penanganannya Dalam melakukan identifikasi
kawasan permukiman kumuh dieperlukan kriteria-kriteria untuk penetapan kawasan kumuh.
Secara garis besar kriteria dibedakan atas komponen fisik, komponen santasi lingkungan dan
beberapa komponen tambahan ( latar belakang ). Metode penetapan kawasan permukiman
kumuh dilakukan dengan metode analisis komprehensif dimana penilaian dilakukan dengan sistem
pembobotan pada masing-masing kriteria di atas. Dalam penentuan lokasi kawasan kumuh dengan
Metode Analisis Komprehensif digunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil
pembobotan selanjutnya dilakukan kategorisasi berdasarkan tingkat kekumuhan. Kemudian dari
tingkat kekumuhan dilakukan penanganan berdasarkan karekteristik kawasan kumuh yang
ditemukan.

ABSTRAK

Problematika yang umum terjadi di perkotaan adalah tidak seimbangnya ketersediaan lahan
dengan pertambahan penduduknya. Masalah ini menyebabkan terjadinya kawasan permukiman
yang padat penduduk di beberapa lokasi, yang kadangkala tidak sesuai dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah kota tersebut. Kawasan padat penduduk yang dalam kategori tidak layak huni ini
sering disebut sebagai kawasan permukiman kumuh. Kota probolinggo memiliki luas wilayah
sebesar 5.666,7 Km2, dengan jumlah penduduk 216.125 jiwa, terdiri dari 107.168 jiwa penduduk
laki- laki dan 108.957 jiwa penduduk perempuan dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar
3.814 jiwa/km2. Bila dibandingkan dengan tahun 2006 total penduduknya 186.773 jiwa, maka
terjadi kenaikan sebesar 15%. Angka kepadatan penduduk tertinggi terjadi di Kecamatan
Mayangan yaitu sebesar 7.201 jiwa/Km2, sedangkan angka kepadatan penduduk terendah yaitu di
Kecamatan Kedopok sebesar 2.170 jiwa/Km2. Variasi kepadatan penduduk yang berbeda pada
wilayah Kota Probolinggo, dan munculnya permukiman yang tidak sesuai dengan RTRW, salah
satunya adalah permukiman kumuh juga merupakan masalah yang muncul sebagai gambaran
kemiskinan dan ketidakmerataan pendapatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran permukiman kumuh di Kota Probolinggo
dengan bantuan Citra Google Earth skala 1:25.000, resolusi sampai 6 m hasil rekaman citra satelit
Geoeye-1 imagery date 26/9/2009 (Open Source : Google Earth) dan unsur - unsur lingkungan
Ruang terbuka hijau, kondisi tata letak bangunan, dan lokasi permukiman yang diinterpretasi
dengan citra google earth. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi
dengan pendekatan deskriptif. Data primer yang dikumpulkan meliputi: kepadatan bangunan, jarak
antar bangunan, aksesibilitas, jenis atap, tata letak bangunan, keterkaitan dengan ruang terbuka
hijau, ketersediaan : air bersih, sanitasi, pengelolaan sampah, saluran limbah rumah tangga,
konstruksi rumah. Sedangkan data sekunder meliputi: data status kepemilikan lahan. Pengolahan
data spasial menggunakan software ArcView 3.3 dan Global Mapper 10. Teknik pengambilan
sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penentuan kelas permukiman kumuh ditetapkan
berdasarkan jumlah hasil pengharkatan (scoring) terhadap parameter-parameter permukiman
kumuh.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kepadatan bangunan yang nampak pada citra
terlihat dari jarak antar bangunan yang saling berdekatan dengan jumlah bangunan yang banyak.
Selain kepadatan bangunan, jarak antar bangunan juga menginterpretasikan tingkat keteraturan
permukiman.Warna atap tampak gelap menandakan permukiman tersebut sudah lama terbangun,
sehingga ronanya tampak gelap kelabu hingga kelabu hitam. Berdasarkan penelitian ini,
permukiman kumuh di Kota Probolinggo dikategorikan slums area. Umumnya masyarakat yang
tinggal di kawasan kumuh Kota Probolinggo, baik di kawasan kumuh berat, sedang, maupun
ringan menggunakan genteng sebagai atap rumah. Dan dari keseluruhan lokasi yang diteliti,
kesemuanya bukan merupakan kawasan Ruang Terbuka Hijau dalam RTRW (kesimpulan).

Dari 36 lokasi yang ditetapkan oleh Bappeda, hanya 24 lokasi yang dapat teridentifikasi dengan
citra google earth. Perbedaan ini terjadi karena beberapa lokasi permukiman kumuh yang
ditetapkan oleh Bappeda tidak masuk dalam kategori kumuh dari citra. Fasilitas fisik lingkungan
yang tidak dapat terdeteksi dari citra yang menyebabkan permukiman kumuh tidak terdeteksi dari
citra. Wilayah yang memiliki kawasan permukiman kumuh paling banyak adalah Kecamatan
Mayangan. Hal ini karena Kecamatan Mayangan merupakan pusat kota Probolinggo. Permukiman
kumuh di Kota Probolinggo banyak ditemui di sempadan rel, sempadan sungai, sempadan jalan
dan pesisir pantai.
Permukiman kumuh di Kota Probolinggo dicirikan dengan permukiman yang padat penduduk dan
lingkungannya kotor. Lingkungan yang kotor ini dikarenakan fasilitas yang ada belum memenuhi
kebutuhan penduduk dan kebiasaan penduduk di lingkungan kumuh sendiri yang kurang bisa
menjaga kebersihan lingkungan. Kepemilikan hewan ternak juga menjadi faktor yang menentukan
kekumuhan. Pada umumnya merupakan permukiman penduduk yang sudah lama tinggal, bukan
kaum urban. Dan masih belum sampai pada taraf menghawatirkan secara sosial, ekonomi maupun
kesehatan. Letaknya masih sesuai dengan RT RW, kecuali beberapa lokasi yang illegal.

ABSTRAK

1. Latar Belakang: Latar belakang adalah motivasi untuk membuat karya tulis. Mengapa kita
peduli tentang masalah ini? Apa arti perbedaan praktis, teoritis, ilmiah, dari penelitian Anda?

2. Metode atau Pendekatan: Apa yang lakukan untuk mendapatkan hasil dari karya tulis Anda?
Bagaimana anda mendapatkan hasil dari karya tulis Anda? Apakah Anda menggunakan
kerangka teori tertentu, prosedur teknis, atau metodologi?

3. Hasil atau Produk: Sebagai hasil dari metode atau pendekatan yang anda gunakan, hal apa
yang Anda dapat, pelajari, buat, atau ciptakan?

4. Kesimpulan atau Implikasi: Apa dampak yang lebih besar dari temuan Anda?

Anda mungkin juga menyukai