DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PERUMNAS UTARA
Jl.Elang Raya No. 01 Perumnas Cirebon Telp. (0231)233113
A. PENDAHULUAN
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan
pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui upaya promotif, prefentif,
penyelidikan, pemantauan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman, lingkungan
kerja, angkutan umum, lingkungan lainnya terhadap substansi yaitu air, udara, tanah, limba
padat, cair, gas, kebisingan, pencahayaan, habitat vektor penyakit, radiasi, kecelakaan,
makanan, minuman dan bahan berbahaya.
B. LATAR BELAKANG
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan factor penentu utama derajat
kesehatan masyarakat dalam suatu proses pengamatan, pencatatan,
penyuluhan,pendokumentasian secara verbal dan visual menurut prosedur standar
tertentu terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan dengan menggunakan satu
atau beberapa parameter sebagai tolak ukur yang dilakukan secara terencana, terjadwal,
dan terkendali dalam satu siklus waktu tertentu yang menekankan kegiatan pada sumber,
ambient (lingkungan), pemaparan dan dampak pada manusia.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
1. Mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat
Tujuan Khusus :
2. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum lingkungan pemukiman
dan lingkungan lainnya.
3. Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara
4. Setiap tempat dan sarana pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan
lingkungan yang sehat
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Penyehatan air
2. Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar
3. Pembinaan tempat-tempat umum
4. Klinik sanitasi
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pemberdayaan masyarakat
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
7. Pengawasan dan pengendalian air kualitas lingkungan
8. Penyehatan makanan dan minuman
F. SASARAN
1. Penyehatan Air
Sasaran KK yang menggunakan Sarana Air Bersih
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Rumah-rumah yang berpenghuni di walayah kerja puskesmas
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Tempat-tempat umum yang memiliki potensi dampak besar terhadap kesehatan
masyarakat, missal : puskesmas, sekolah, pasar dan tempat ibadan
4. Klinik Sanitasi
Penderita (pasien) yang menderita penyakit berbasis lingkungan
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
KK yang memiliki akses terhadap jamban
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Seluruh depot air minum yang ada di wilayah kerja puskesmas
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Tempat pengolahan makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja puskesmas
1. Penyehatan air
Setiap bulan
Pemeriksaan Sampel Air Bersih (SAB)
Proyek 1 kali/tahun
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Setiap bulan
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Setiap bulan
4. Klinik Sanitasi
PEMERINTAH KOTA CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PERUMNAS UTARA
Jl.Elang Raya No. 01 Perumnas Cirebon Telp. (0231)233113
Setiap bulan
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) = Pemberdayaan Mayarakat
1x / tahun
H. EVALUASI
KK dengan Rumah Sehat yang memenuhi syarat
B. LATAR BELAKANG
Sanitasi tempat tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar tidak
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit berbasis
lingkungan.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
9. untuk meningkatkan agar masyarakat mengerti dan memelihara akan keberadaan
tempat tempat umum di wilayah kerja puskesmas
Tujuan Khusus :
10. untuk mengetahui sanitasi SAB di TTU
11. untuk mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di TTU
12. untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair di TTU
13. untuk mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di TTU
14. untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara dengan baik yang
memenuhi syarat kesehatan TTU
F. SASARAN
15. Tempat ibadah (masjid atau gereja)
16. Sekolah
17. Kolam renang
18. Pasar
19. Pemangkas rambut
20. Salon
21. Rumah sakit
22. Rumah bersain
23. Pertokoan
24. Hotel
1. PENDAHULUAN
Rumah makan, depot dan warung adalah setiap tempat usaha komersil yang
lengkap kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat
usahanya. Hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan,
orang, tempat dan perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit
atau gangguan kesehatan.
Pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan, depot, warung, adalah
pemantauan secara terus menerus terhadap rumah makan, depot, warung atas
perkembangan tindakan atau kegiatan atau persyaratan sanitasi makanan dan keadaan
yang terdapat setelah usaha tindak lanjut dari pemeriksaan.
Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan secara langsung serta
menilai tentang keadaan, tindakan atau kegiatan yang dilakukan serta memberikan
petunjuk / saran perbaikan.
Kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi pendataan tempat pengelolaan
makanan, pemeriksaan berkala, member saran perbaikan, melakukan kunjungan kembali,
memberi peringatan dan rekomendasi kepada pihak terkait serta laporan hasil
pengawasan.
2. LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengamatan awal beberapa rumah makan, depot dan warung yang
letaknya cukup strategis dan sering dilalui banyak kendaraan bermotor, ada beberapa
penjamah makanan yang menunjukkan perilakuyang tidak sehatdalam menjamah
makanan, missal menggunakan lap kotor untuk membersihkan meja dan mengolah
makanan ketika sedang sakit.
Demikian juga dengan sarana disekitarnya, dimana sering ditemukan adanya rumah
makan , depot, warung yang melakukan pencucian peralatan makanan tanpa
menggunakan sabun, peralatan hanya dicelupkan ke sumber air pencucian yang sudah
kotor, serta bahan makanan belum jadi disimpan dalam ruangan yang tidak dilengkapi
dengan pelindung dari hama.
3. TUJUAN
Tujuan umum :
Untuk mengetahui persyaratan sanitasi tempat pengelolaan makanan (TPM) dan mampu
menerapkan persyaratan dan teknik pembersihan atau pemeliharaan di ruangan tempat
pengelolaan makanan (TPM) agar terhindar dari resiko pencemaran.
PEMERINTAH KOTA CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PERUMNAS UTARA
Jl.Elang Raya No. 01 Perumnas Cirebon Telp. (0231)233113
Tujuan khusus:
6. SASARAN
1. Rumah makan
2. Restoran
3. Jasa boga / catering
4. Industri makanan
5. Kantin
6. Warung
7. Makanan jajanan
1. PENDAHULUAN
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan.
Tanpa air manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia, air
juga diperlukan oleh makhluk hidup lain misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan. Bagi
manusia air diperlukan untuk menunjang kehidupan antara lain dalam kondisi yang layak
untuk diminum tanpa mengganggu kesehatan atau air yang harus dimasak terlebih dahulu
sebelum dapat diminum.
Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga keseimbangan metabolism
dan fisiologi tubuh setiap waktu. Konsumsi air diperlukan karenasetiap saat tubuh bekerja
dan berproses. Disamping itu air juga digunakan untuk melarutkan dan mengolah
makanan agar dapat dicerna tubuh manusia dan kehidupan dari berjuta sel. Komponen
terbanyak dari sel adalah air. Apabila kekurangan cairan sel tubuh akan menciut dan tidak
dapat berfungsi dengan baik. Begitu pula air merupakan bagian EKSKRETA CAIR
(keringat, air seni, air mata), uap pernapasan, dan cairan tubuh (darah, lymphe).
2. LATAR BELAKANG
Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang dialirkan
melalui saluran perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan (AMDK), maupun depot air
minum (DAM). Selain itu air tanah dangkal dari sumur sumur gali (SG) atau pompa serta
air hujan yang diolah oleh penduduk menjadi air minum setelah di masak terlebih dahulu.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai sangat besar,
sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur. Perlu dilakukan pengawasan,
pembinaan dan pengawasan kualitas air dari DAM agar selalu aman dan sehat untuk
dikonsumsi masyarakat.
3. TUJUAN
Tujuan Umum :
Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air minum yang berasal
dari depot air minum (DAM). Dengan demikian masyarakat akan terhindar dari
kemungkianan resiko terkenan penyakit bawaan air.
Tujuan Khusus :
1) Terisolasinya hygiene sanitasi depot air minum (DAM) di seluruh masyarakat
2) Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas kesehatan
kabupaten / kota sehingga dapat menjamin mutu air minum yang dijual
3) Terlaksananya praktek penyelenggaraan depot air minum (DAM) yang
melaksanakan kaidah hygiene sanitasi serta perlakuan hidup bersih dan
sehat (PHBS) dalam melayani masyarakat
PEMERINTAH KOTA CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PERUMNAS UTARA
Jl.Elang Raya No. 01 Perumnas Cirebon Telp. (0231)233113
4) Teridentifikasinya masalah depot air minum (DAM) yang harus dibina oleh
pemerintah daerah baik di kabupaten / kota.
6. SASARAN
Seluruh Depot Air Minum (DAM) yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kebomas.
1. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keamanan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal (UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992). Untuk mencapai tujuan
tersebut berbagai program atau kegiatan telah dan akan dilaksanakan atau dikembangkan
baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat, salah satu diantaranya adalah program
penyediaan air bersih.
Sesuai dengan penjelasan dalan undang undang kesehatan No. 23 Tahun 1992
yang dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengemanan dan penetapan kualitas air
untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Dalam kaitan dengan hal hal tersebut maka seharusnya air bersih yang digunakan
slain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari hari dan juga harus
memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan baik kualitas fisik, bakteriologis
maupun kimia. Pendekatan penyehatan air diawali dengan kegiatan pengawasan kualitas
air yang ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air
untuk pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta masyarakat.
2. LATAR BELAKANG
Program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuannya adalah
menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta memenuhi syarat
kesehatn.
Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan msyarakat melalui
penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit yang ditularkan melalui air.
3. TUJUAN
Tujuan Umum :
4. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam
mengamankan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Tujuan Khusus :
5. Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan
1. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
2. Meningkatnya kualitas air melaui upaya perbaikan
3. Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan kualitas
air
Penyehatan air diawali dengan pengawasan kualitas air yang ditindak lanjuti oleh
kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk pengamanan kualitas air
dengan melibatkan peranserta masyarakat.
8. SASARAN
Masyarakat atau KK yang menggunakan sarana air bersih (SAB)
1. PENDAHULUAN
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan
pelayanan kesehatan promotif, prefentif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang
beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah
kesehatan lingkungan pemukiman.
Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau kelurganya mengenai :
a. Keluhan utama
b. Keluhan tambahan
c. Riwayat penyakit terdahulu
d. Riwayat penyakit keluarga
e. Lamanya sakit
f. Kondisi lingkungan
g. Sarana sanitasi yang digunakan
h. Konseling adalah komunikasi antara dua orang atau lebih antara petugas
konseling dan pasien atau klien yang memutuskan untuk bekerja sama
sehingga pasien dan klien dapat mengenali dan memecahkan masalah
kesehatan lingkungan secara mandiri maupun dengan bantuan pihak lain.
2. LATAR BELAKANG
Penyakit penyakit yang berhubungan dengan air meliputi : penyakit diare, demam
berdarah, malaria dan kulit.
- Penyakit penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi perumahan dan
lingkungan yang jelek antara lain ISPA dan TB Paru
- Penyakit penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui makanan
antara lain : diare, kecacingam dan keracunan makanan
- Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan kimia dan
pestisida di rumah tangga.
3. TUJUAN
Tujuan Umum :
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif, kuratif dan
promotif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus.
Tujuan Khusus :
1. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam
program pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan
dengan memberdayakan masyarakat.
2. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampua dari perilaku masyarakat
(pasien, klien, dan masyarakat) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku
hidup bersihd an sehat.
PEMERINTAH KOTA CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PERUMNAS UTARA
Jl.Elang Raya No. 01 Perumnas Cirebon Telp. (0231)233113
6. SASARAN
- Penderita penyakit / pasien/ keluarga yang berhubungan dengan masalah
kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
- Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan
penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas