Anda di halaman 1dari 6

JUDUL SOP

No. Dokumen :
SOP Tanggal Terbit :
No. Revisi :
Tgl. :
PEMERINTAH
KAB. PEKALONGAN
MulaiBerlaku PUSKESMAS
PANINGGARAN
Halaman :
Tanda Tangan:
Ditetapkan oleh:
Dr. AmroziTaufik
Kepala Puskesmas
NIP:19630315 200001 1 003
Paninggaran

1. Pengertian Penanganan malaria adalah langkah-langkah yang dilakukan petugas dalam


melakukan penatalaksanaan kasus malaria
Malaria adalah penyakit infeksi akut maupun kronis yang disebabkan oleh
parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan
ditemukannya bentuk aseksual dalam darah, dengan gejala demam, menggigil,
anemia, dan pembesaran limpa.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan malaria
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkah- langkah
a. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien
Pada anamnesa sangat penting diperhatikan :
1) Keluhan utama : demam, mengigil, berkeringat dan dapat disertai sakit
kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.

2) Riwayat berkunjung dan bermalam 1 4 minggu yang lalu ke daerah


endemik malaria.

3) Riwayat tinggal di daerah endemik malaria.

4) Riwayat sakit malaria.

5) Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir.

6) Riwayat mendapat transfusi darah.

7) Gejala klinis pada anak dapat tidak khas.

Untuk penderita tersangka malaria berat disertai :


b. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien
Pada anamnesa sangat penting diperhatikan :
8) Keluhan utama : demam, mengigil, berkeringat dan dapat disertai sakit
kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.

9) Riwayat berkunjung dan bermalam 1 4 minggu yang lalu ke daerah


endemik malaria.

10) Riwayat tinggal di daerah endemik malaria.

11) Riwayat sakit malaria.

12) Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir.

13) Riwayat mendapat transfusi darah.

14) Gejala klinis pada anak dapat tidak khas.

Untuk penderita tersangka malaria berat disertai :


1) pada malaria serebral dapat ditemukan kaku kuduk.
2) Toraks : terlihat pernafasan cepat
3) Abdomen : teraba pembesaran hepar dan limpa, dapat juga asites
4) Ginjal : ditemukan urin berwarna coklat kehitaman, oliguria atau anuria
5) Ekstremitas : akral dingin (tanda-tanda syok)

Pada tersangka malaria berat dapat ditemukan :


1) Temperatur aksila 40 C

2) Tekanan darah sistolik < 70 mmHg pada orang dewasa dan anak-anak
< 50 mgHg

3) Nadi cepat dan lemah/kecil

4) Frekuensi nafas > 35 kali per menit pada orang dewasa atau > 40 kali
per menit pada balita. Anak di bawah 1 tahun > 50 kali per menit.

5) Penurunan derajat kesadaran

6) Manifestasi perdarahan (petekie, purpura, hematom)

7) Tanda dehidrasi (mata cekung, turgor, dan elastisitas kulit berkurang,


bibir kering, produksi air seni berkurang)

8) Tanda-tanda anemia berat (konjungtiva pucat, telapak tangan pucat,


lidah pucat)

9) Terlihat mata kuning (ikterik)

10) Adanya ronki pada kedua paru

11) Pembesaran limfa dan atau hepar

12) Gagal ginjal ditandai dengan oliguria sampai anuria

13) Gejala neurologi (kaku kuduk, reflek patologik)

Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis ditemukan parasit
plasmodium, atau
2) Menggunakan Rapid Diagnostic Test untuk malaria (RDT)

c. Petugas menegakkan diagnosa klinis


Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa (Trias Malaria: panas,
menggigil, berkeringat), pemeriksaan fisik, dan ditemukannya parasit
plasmodium pada pemeriksaan mikroskopis apusan darah tebal / tipis.
Klasifikasi:
1) Malaria falsiparum, ditemukan Plasmodium falsiparum
2) Malaria vivaks ditemukan Plasmodium vivax
3) Malaria ovale ditemukan Plasmodium ovale
4) Malaria malariae ditemukan Plasmodium malariae
5) Malaria knowlesi ditemukan Plasmodium knowlesi
Diagnosa Banding:
1) Demam Dengue
2) Demam Tifoid
3) Leptospirosis
4) Infeksi virus akut lainnya

d. Petugas memberikan terapi


Penatalaksanaan:
Penanganan dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Malaria tanpa komplikasi
b. Malaria berat ( dengan komplikasi ).
Pendekatan terbaru penanganan malaria :
a. Berdasarkan diagnosis pasti

b. Terapi kombinasi
c. Pengobatan radikal

Petugas memberikan konseling dan edukasi pada pasien atau

a) (termasuk gambaran radiologi).


b) Gagal sirulasi atau syok, tekanan sistolik < 70 mmHg (pada anak < 50
mmHg) disertai eringat dingin.
c) Ikterus (kadar biliruin darah > 3 mg%),disertai disfungsi organ vital.
d) Hemogloinuria.
e) Perdarahan spontan dari hidung, gusi, alat pencernaan dan / atau
disertai kelainan laboratorik adanya gangguan koagulasi intravaskuler.
Gambaran Laboratorium :
a) Hipoglikemia : gula darah < 40 mg%.
b) Asidemia (pH < 7,25) atau asidosis (bikarbonat plasma < 15 mmol/L).
c) Anemia berat (Hb < 5 gr% atau hematokrit < 15%) pada keadaan hitung
parasit > 10.000/uL, apabila anemianya hipokromik mikrositik harus
dikesampingkan adanya anemia defisiensi besi, talasemia /
hemoglobinopati lainnya.
d) Hiperparasitemia 2%.
e) Hiperlaktemia (asam laktat > 5 ugr/L).
f) Maroskopik hemoglobinuri oleh karena infesi malaria akut (bukan karena
oat anti malaria pada seorang dengan defisiensi G6PD).
g) Gagal ginjal akut (urin < 400ml/24 jam pada orang dewasa atau , 1
ml/kgBB/jam pada anak setelah dilakuan rehidrasi, dengan kreatinin
darah > 3 mg%).
Penatalaksanaan :
a) Pasien malaria berat harus segera dirujuk ke RS yang mempunyai
fasilitas yang lengkap.
b) Artesunate atau Artemeter ataupun Kina Hidroklorida intramuskular
sebagai dosis awal sebelum dirujuk ke RS.

Pengobatan Malaria pada Kehamilan


1) Pakai obat yang efektif
2) Pertimbangkan keamanan obat untuk kehamilan
3) PENTING :
a) Beratnya penyakit Malaria
b) Pola resitensi pengobatan
c) Apa obat yang aman
4) Trimester pertama diberikan kina tablet 3x10 mg/kgBB + klindamycin
10mg/kgBB selama 7 hari
5) Trimester kedua dan ketiga diberikan DHP tablet selama 3 hari
6) Pencegahan / profilaksis digunakan Doksisiklin 1 kapsul 100 mg/ hari
diminum 2 hari sebelum pergi hingga 4 minggu setelah keluar/pulang
dari daerah endemis

Pengobatan Bumil Tanpa komplikasi

1) Plasmodium Falsiparum :
1. ACT ( Ars + Amo), tanpa Primakuin, Trimester 2 -3
2. Kina 3 x (2-3) tablet, tanpa Primakuin, Trimester 1 atau gagal ACT
(Kina + Clindamycin 2 x 10 mg/kg BB) / 7 hari

Pemantauan Pengobatan
Dilakukan pada hari ke-4, 14 dan 28 secara klinis dan mikroskopis
Petugas memberikan konseling dan edukasi pada pasien atau
1. ACT ( Ars + Amo), tanpa Primakuin, Trimester 2 -3
2. Kina 3 x (2-3) tablet, tanpa Primakuin, Trimester 1 atau gagal ACT
(Kina + Clindamycin 2 x 10 mg/kg BB) / 7 hari

Pemantauan Pengobatan
Dilakukan pada hari ke-4, 14 dan 28 secara klinis dan mikroskopis

6. Unit terkait Rm,Laboratorium,Rawat inap


7. Diagram Alir
8. DokumenTerkait
9. Distribusi

Anda mungkin juga menyukai