Revisi Ke
Berlaku Tgl
KERANGA ACUAN
BULAN ELIMINASI PENYAKIT KAKI GAJAH
KERANGA ACUAN
BULAN ELIMINASI PENYAKIT KAKI GAJAH
A. PENDAHULUAN
Filariasis atau sering disebut Kaki Gajah ialah penyakit menular menahun yang
disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing tersebut
berada di kelenjar getah bening, terutama di daerah pangkal paha dan ketiak serta kelenjar
getah bening besar lainnya.
Kelenjar getah bening tersebut dapat mengalami kerusakan dan terganggu
fungsinya untuk menanggulangi infeksi bakteri dan jemur pada luka yang terjadi pada kaki
atau tangan. Gejala yang timbul adalah peradangan kelenjar getah bening (limfangitis,
limfadenitis, dan adenolimfangitis) disertai demam dan gejala akutlainnya, kemudian akan
timbul gejala kronis berupa pembesaran kaki dan tangan yang tidak bisa sembuh seumur
hidup.
Sampai saat ini, pada tahun 2002 2014, lebih dari 14 ribu penderita filariasis
kronis (kaki gajah) ditemukan di 418 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, 241
kabupaten/kota diantaranya merupakan kabupaten/kota endemis filariasis dengan risiko
penularan diantara penduduknya yang cukup tinggi (microfilaria rate lebih dari 1 %
penduduk). Untuk menghentikan penularan filariasis, maka 142 kabupaten/kota telah dan
sedang melaksanakan program penanggulangan penyakit kaki gajah dengan melaksanakan
kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis.
B. LATAR BELAKANG
Setiap penduduk Indonesia yang tinggal di daerah endemis filariasis berisiko tinggi
tertular penyakit ini, dan terjadi siklus penularan dari satu orang ke orang lain, sampai upaya
penularan filariasis dilaksanakan.
Pemberian obat secara massal terhadap penduduk yang tinggal di Kabupaten/Kota
endemis filariasis dapat mematikan semua anak cacing yang ada di dalam peredaran darah
setiap penduduk dalam waktu bersamaan, dan mencegah cacing filaria (cacing dewasa)
menghasilkan anak-anak cacing baru (mandul sementara). Oleh karena itu, pemberian obat
secara massal dapat menghentikan rantai penularan filarisis antar penduduk selama setahun
pasca pemberian obat massal.
Pemberian obat pencegahan filariasis tahun pertama saja tidak cukup mematikan
cacing filariasis, pada tahun-tahun berikutnya, cacing filariasis akan kembali subur dan
berkembangbiak dengan menghasilkan ribuan anak cacing setiap hari dalam peredaran
darahnya yang siap ditularkan. Untuk menghentikan siklus hidup cacing filariasis secara
permanen, pemberian obat pencegahan secara massal (POPM filariasis) tersebut harus
dilaksanakan sekali setiap tahun selama minimal 5 tahun berturut-turut di seluruh wilayah
kabupaten/kotaendemis filariasis.
Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah Tahun 2015 adalah bulan dimana setiap
penduduk yang tinggal di kabupaten/kota endemis filariasis di seluruh wilayah Indonesia
serentak minum obat pencegahan filariasis. Bulan Eliminasi Kaki Gajah diharapkan
dilaksanakan setiap tahun sampai eliminasi filariasis Indonesia tercapai. Setiap
kabupaten/kota endemis filariasis wajib melaksanakan POPM filariasis sekali setahun
selama minimal 5 (lima) tahun berturut-turut sebagai upaya menghentikan penularan cacing
filaria di daerah tersebut.
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Terselenggaranya kegiatan POPM Fialriasis terhadap seluruh penduduk sasaran
di wilayah kerja UPTD puskesmas Blora, dengan cakupan pengobatan yang tinggi dan
merata, agar terhentinya mata rantai penularan filariasis secara efektif.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Masyarakat mengetahui adanya kegiatan Bulan Eliminasi Kaki Gajah, terutama
tujuan atau manfaat minum obat pencegahan filariasis, perlunya minum obat
secara serentak, megtahui tempat dan waktu pelaksanaan.
b. Diperolehnya daftar keluarga dan anggotanya menurut umur pada masing-
masing wilayah kerja Pos Minum Obat.
F. SASARAN
Penduduk yang mendapat obat massal pencegahan fialriasis adalah semua penduduk
usia 2 sampai 70 tahun yang tinggal di wilayah kerja UPTD Puskesmas Blora dan
dilaksanakan secara massal bersama.
H. PEMBIAYAAN
Biaya dibebankan kepada APBN tahun anggaran 2016