Anda di halaman 1dari 8

PRE PLANNING

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN


KEKAMBUHAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN JIWA DI
RSJD AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Keperawatan Jiwa


Pembimbing Akademik :Ns. Sri Padma Sari, S.Kep., MNS

Oleh:
Afif Riada Pratama
Nirma Hikmawati
Vika Asyharul Ulya
Fatia Kanza
Roikhatul Masithoh
Imaningtyas Ridar
Fitria Mega Wardani
Yulita Hernayati
Devi Adriani
Retno Romauli Risa Putri

PROGRAM PENDIDIKAN NERS ANGKATAN XXVIII


DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
1. LatarBelakang
Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh
adanya kekacauan dalam berpikir, persepsi dan tingkah laku di mana
individu tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain,
masyarakat, dan lingkungan (Stuart &Sundeen, 1998).Gangguan jiwa
merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada
masyarakat di Indonesia. Gangguan jiwa dapat menyerang semua usia,
tidak hanya pada dewasa saja melainkan anak-anak, remaja, dan lansia.
Sifat serangan penyakit gangguan jiwa biasanya akut dan kronis
atau menahun. Banyak stigma yang terjadi di masyarakat bahwa
gangguan jiwa merupakan penyakit yang sulit disembuhkan, memalukan
dan aib bagi keluarganya. Pandangan lain yang beredar di masyarakat
bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh guna-guna orang lain yang benci
kepada orang tersebut. Ada kepercayaan yang ada di masyarakat bahwa
gangguan jiwa timbul karena musuhnya roh nenek moyang masuk
kedalam tubuh seseorang kemudian menguasainya (Hawari, 2003).
Gangguan jiwa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, tetapi
tergantung pada jenis-jenis gangguan jiwa yang dialami oleh setiap
individu. Secara umum gangguan jiwa disebabkan karena adanya tekanan
psikologis yang disebabkan oleh adanya tekanan yang berasal dari dalam
maupun luar masing-masing individu. Beberapa hal yang menjadi
penyebab terjadinya adalah kurangnya pengetahuan keluarga dan
masyarakat mengenai jenis gangguan jiwa serta terdapat beberapa stigma
mengenai gangguan jiwa ini (Hawari,2001).
Penatalaksanaan pada penderita dengan gangguan jiwa harus
dilakukan secara komprehensif melalui multi-pendekatan, khususnya
pendekatan keluarga dan pendekatan tenaga kesehatan secara langsung
dengan penderita, seperti membina hubungan saling percaya (BHSP),
pemberdayaan penderita gangguan jiwa dan pendampingan penderita
gangguan jiwa agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang terus-
menerus. Sering kali terjadi kesulitan dalam mendiganosis gangguan jiwa,
hal ini dapat berpengaruh dalam system pencatatan dan pelaporan.
Informasi ini sangat penting untuk mengetahui keparahan kasus gangguan
jiwa (Friedman,1998).
Berdasarkan laporanWorld Health Organization (WHO) tahun
2007, prevalensi penderita dengan tekanan psikologis ringan adalah 20-
40%, dan mereka tidak membutuhkan pertolongan spesifik. Prevalensi
penderita tekanan psikologis sedang sampai berat yaitu 30-50%,
membutuhkan intervensi social dan dukungan psikologis dasar, sedangkan
gangguan jiwa ringan sampai sedang (depresi, dan gangguan kecemasan)
yaitu 20%, dan gangguan jiwa berat (depresi berat, gangguan psikotik)
yaitu 3-4% memerlukan penanganan kesehatan jiwa yang dapat diakses
melalui pelayanan kesehatan umum dan pelayanan kesehatan jiwa
komunitas (Kaplan, 2002).
Salah satu upaya dalam penyembuhan dan pencegahan
kekambuhan kembali penderita gangguan jiwa adalah dilakukannya
pendidikan kesehatan pada penderita gangguan jiwa mengenai
kekambuhan penyakit jiwa. Pendidikan kesehatan adalah segala upaya
yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu,
kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang
diharapkan dari pendidikan atau promosi kesehatan tersebut. Dalam hal
ini, pendidikan kesehatan mengenai kekambuhan penyakit jiwa sangat
penting dilakukan sehingga diharapkan setiap individu yang pernah
mengalami penyakit jiwa dapat mencegah terjadinya kekambuhan
penyakit tersebut seperti minum obat dengan teratur, kontrol di pelayanan
kesehatan sesuai dengan jadwal serta mendapatkan dukungan keluarga
sehingga terjadi kehidupan yang sehat baik jasmani maupun rohani.
2. Topik
Pencegahan kekambuhan pada klien dengan gangguan jiwa.
3. Tujuan
a. Umum
Memberikan edukasi/pengetahuan mengenai pencegahan kekambuhan
pada klien dengan gangguan jiwa
b. Khusus
1) Menjelaskan prevalensi kekambuhan pada klien dengan gangguan
jiwa
2) Menjelaskan pengertian, dan etiologi kekambuhan pada klien
dengan gangguan jiwa
3) Menjelaskan dampak kekambuhan pada klien dengan gangguan
jiwa
4) Menjelaskan cara pencegahan kekambuhan pada klien dengan
gangguan jiwa
4. Kriteria klien
Pengunjung rawat jalan di Poliklinik RSJD Amino Gondohutomo
5. Struktur kegiatan
a. Tempat
Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Amino Gondohutomo
b. Hari / Tanggal
Sabtu, 29 Oktober 2016
c. Waktu
Pukul 07.00 - selesai
d. Jumlahklien
Kurang lebih 50 orang.Penkes dilakukan setiap ada 5 sampai 10 klien
di poliklinik.
e. Setting tempat
Leader Observer

Presentator Klien

Fasilitator

f. Pembagiantugas
Leader : Afif riadapratama
Presentator : Vika Asharul Ulya
Fasilitator : Imaningtyas Ridar
Nirma Hikmawati
Fatia Kanza
Yulita Hernayati
Roikhatul Masitoh
Observer : Fitria Mega Wardani
: Devi Andriani
: Retno Romauli
6. Alat media yang digunakan
a. Flip chart :Bagan balik berupa kumpulan ringkasan, skema, gambar,
tabel yang dibuka secara berurutan berdasarkan topic materi
pembelajaranya itu pencegahan kekambuhan pada klien gangguan
jiwa.
b. Leaflet :Lembaran kertas berukuran kecil mengandung pesan tercetak
untuk disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai
pencegahan kekambuhan pada klien gangguan jiwa.
7. Tahap pelaksanaan
No. Kegiatan Penyuluh Respon Klien Waktu
1. Pembukaan :
1. Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan Mendengarkan
4. Kontrak waktu Mendengarkan
5. Memberi pertanyaan Menjawab
apersepsi pertanyaan
2. Inti :
1. Menjelaskan tentang : Mendengarkan dan
a. Pengertian memperhatikan
kekambuhan
b. Prevalensi
kekambuhan
10 menit
c. Etiologi
kekambuhan
d. Dampak
kekambuhan
e. Pencegahan
kekambuhan
3. Penutup :
1. Memberikan Menjawabpertanyaan
pertanyaan akhir
sebagai evaluasi 5 menit
2. Memberi kesimpulan Mendengarkan
3. Menutup dan Menjawabsalam
mengucapkan salam

8. Evaluasi
a. Persiapan
1) Menyiapkan pre planing 4 harisebelumpelaksanaan
2) Menyiapkan alatdan media yang diperlukan.
3) Melakukan kontrakwaktu
4) Menyiapkan tempat yang akan digunakan
b. Proses
1) Kegiatan dilaksanakan pada harisabtu, tanggal 29 Oktober 2016
pukul 08.00
2) Pengunjung poli jiwa memperhatikan dengan seksama pendkes
mengenai pencegahan kekambuhan.
3) Peserta pendkes dapat kooperatif dan berpartisipasi aktif selama
kegiatan berlangsung.
c. Hasil
1) Peserta mampu menyebutkan pengertian kekambuhan pada klien
gangguan jiwa
2) Peserta mampu menyebutkan penyebab kekambuhan pada klien
gangguan
3) Peserta mampu menyebutkan dampak kekambuhan pada klien
gangguan jiwa.
4) Peserta mampu menyebutkan cara pencegahan kekambuhan pada
klien gangguan jiwa.
DAFTAR PUSTAKA

Friedman, 1998.KeperawatanKeluarga: TeoridanPraktik. Jakarta : EGC


Hawari, D. 2001. Pendekatan Holistic padaGangguanJiwaSkizofrenia. Jakarta:
BalaiPenerbitFKUI
Hawari, D. 2003. PendekatanHolistikpadaGangguanJiwa: Skizofrenia. Jakarta:
BalaiPenerbit FKUI
Kaplan. 2002. IlmuKesehatan Mental Komunitas. Jakarta: BinaRupaAksara
Stuart & Sundeen.1998. BukuSakuKeperawatanJiwaEdisi 3 alihbahasaAchirYani.
S. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai