Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu tujan pembangunan dibidang kesehatan di Indonesia adalah
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya seperti yang
tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
(Kemenkes, 2013). Berbagai macam program telah dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu program yang dicanangkan
pemerintah adalah program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
dipartekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan
seseorang, keluarga, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Pelaksanaan Pembinaan PHBS diselenggarakan di berbagai tatanan kehidupan yaitu
di rumah tangga, institusi pendidikan, tempat kerja, dan fasilitas kesehatan
(Kemenkes, 2013).
Hasil Riskesdas 2013 diketahui bahwa rumah tangga yang telah
mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan baik baru mencapai 32,3%.
Di Jawa Timur pada tahun 2013 keluarga dengan PHBS baik hanya sekitar 33%
(Riskesdas, 2013).
Kegiatan yang tercakup dalam PHBS untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat sangat banyak, salah satunya adalah men cuci tangan dengan sabun.
Mencuci tangan dengan sabun adalah cara yang sangat murah dan efektif untuk
mencegah berbagai macam penyakit infeksi. Di Indonesia kampanye Cuci Tangan
Pakai Sabun (CTPS) perlu terus ditingkatkan.
Cuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan
dan jari jemari. Cuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk
menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman (Kemenkes RI, 2014).
Perilaku mencuci tangan menggunakan sabun ternyata bukan merupakan
perilaku yang biasa dilakukan oleh masyarakat pada umumnya. Data dari survey
Baseline yang dilakukan oleh Environmental Services Program (ESP-USAID) pada
tahun 2006 menunjukkan bahwa perilaku mencuci tangan menggunakan sabun pada
waktu-waktu kritis sangat rendah yaitu sebelum makan 14,3%, sesudah buang air
besar 11,7%, setelah menceboki bayi 8,9%, sebelum menyuapi anak 7,4%, dan
sebelum menyiapkan makanan 6%. Sedangkan jalur utama penularan berbagai
penyakit adalah melalui tangan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau telur cacing
yang menyebabkan diare dan berbagai penyakit maupun kecacingan. Rendahnya
perilaku mencuci tangan menggunakan sabun dan tingginya efektifitas perilaku cuci
tangan pakai sabun dalam mencegah penularan penyakit, maka penting sekali untuk
melakukan upaya peningkatan mencuci tangan menggunakan sabun termasuk
perilaku cuci tangan pada anak sekolah di lingkungan sekolah (Kesmas Diskes Bali,
2015).
Selain perilaku cuci tangan, perilaku sikat gigi juga harus diperhatikan.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar, pada tahun 2007 ditemukan bahwa 91,1% orang
Indonesia menggosok gigi setiap hari. Namun, hanya 7,3% dari keseluruhan yang
melakukan penggosokan gigi dengan benar. Fakta yang terjadi, 72,1% penduduk
Indonesia memiliki masalah gigi berlubang dan 46,5% diantaranya tidak merawat
gigi berlubang (Lubis & Nugrahaeni, 2009).
Salah satu program Puskesmas Sukowono sebagai upaya membudayakan
PHBS di masyarakat adalah dengan adanya program CITASI MAMA (Cuci Tangan
dan Sikat Gigi Bersama Mama). Program ini tidak hanya mengajarkan cara mencuci
tangan dengan sabun, program ini juga mengajarkan cara sikat gigi dengan baik dan
benar. CITASI MAMA ini merupakan salah satu program inovasi Puskesmas
Sukowono untuk meningkatkan PHBS di masyarakat. Sasaran program CITASI
MAMA ini ditujukan kepada siswa TK dan ibunya. Dengan dilibatkannya ibu siswa
diharapkan siswa dapat dibimbing oleh ibu saat mencuci tangan dan sikat gigi di
rumah. Pelaksanaan kegiatan CITASI MAMA dilaksanakan berdasarkan tata nilai
Puskesmas Sukowono 3R yaitu ramah, rapi, dan resik.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian tersebut dapat disusun rumusan masalah, yaitu:
1. Bagaimana efek program CITASI MAMA terhadap tingkat pengetahuan, sikap,
dan perilaku wali murid di TK Al-Khoiri Kecamatan Sukowono Kabupaten
Jember?
2. Bagaimana hubungan

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui efek program CITASI MAMA terhadap tingkat
pengetahuan, sikap, dan perilaku wali murid TK Al-Khoiri Kecamatan
Sukowono Kabupaten Jember.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui efek program CITASI MAMA terhadap tingkat
pengetahuan wali murid TK Al-Khoiri Kecamatan Sukowono Kabupaten
Jember.
b. Untuk mengetahui efek program CITASI MAMA terhadap sikap wali
murid TK Al-Khoiri Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember.
c. Untuk mengetahui efek program CITASI MAMA perilaku wali murid
TK Al-Khoiri Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember.

1.4 Manfaat Penelitian


a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan wawasan penulis terkait dengan
efek program CITASI MAMA terhadap tingkat pengetahuan, sikap, dan
perilaku wali murid TK Al-Khoiri Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember.
b. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat diedukasikan kepada masyarakat terkait
pentingnya pengetahuan tentang CITASI MAMA untuk menunjang Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat di rumah.
c. Bagi Puskesmas Sukowono
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam meningkatkan kinerja
suatu program pelayanan kesehatan khususnya dalam program promosi
kesehatan untuk meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
d. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai referensi dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa
kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai