Anda di halaman 1dari 4

INFEKSI SALURAN KEMIH

No. Kode :
Terbitan :1
SOP No. Revisi :0
Tgl. Mulai Berlaku :
KABUPATEN Halaman : 1-4 UPT
PEMALANG PUSKESMAS
PADURAKSA

Ditetapkan Oleh : dr Ali Jamaluddin


Plt. Kepala UPT Puskesmas NIP. 197709112009031 002
Paduraksa

1. Pengertian No. ICPC-2 : U71 Cystitis/urinary infection others


No. ICD-X : N39.0 Urinary tract infection, site not specified
Tingkat Kemampuan 4A
Masalah Kesehatan
Infeksi saluran kemih merupakan salah satu masalah
kesehatan akut yang sering terjadi pada perempuan.Masalah
infeksi saluran kemih tersering adalah sistitis akut, sistitis
kronik, dan uretritis.
2. Tujuan Petugas dapat mendiagnosa, memberikan pengobatan dan
perawatan sesuai dengan prosedur pelayanan klinis
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Puskesmas Warungpring No 440/ SK .119 / VI
/ 2016 Tentang Pemberlakuan Standart Operasional Prosedur
Puskesmas Warungpring

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pada sistitis akut keluhan berupa:
1. Demam
2. Susah buang air kecil
3. Nyeri saat di akhir BAK (disuria terminal)
4. Sering BAK (frequency)
5. Nokturia
6. Anyang-anyangan (polakisuria)
7. Nyeri suprapubik

1 /4
Pada pielonefritis akut keluhan dapat juga berupa nyeri
pinggang, demam tinggi sampai menggigil, mual muntah, dan
nyeri pada sudut kostovertebra.
Faktor Risiko
1. Riwayat diabetes melitus
2. Riwayat kencing batu (urolitiasis)
3. Higiene pribadi buruk
4. Riwayat keputihan
5. Kehamilan
6. Riwayat infeksi saluran kemih sebelumnya
7. Riwayat pemakaian kontrasepsi diafragma
8. Kebiasaan menahan kencing
9. Hubungan seksual
10. Anomali struktur saluran kemih

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik
1. Demam
2. Flank pain (Nyeri ketok pinggang belakang/costovertebral
angle)
3. Nyeri tekan suprapubik

Pemeriksaan Penunjang
1. Darah perifer lengkap
2. Urinalisis
3. Ureum dan kreatinin
4. Kadar gula darah

Pemeriksaan penunjang tambahan (di layanan sekunder) :


1. Urine mikroskopik berupa peningkatan >103 bakteri per
lapang pandang
2. Kultur urin (hanya diindikasikan untuk pasien yang memiliki
riwayat kekambuhan infeksi salurah kemih atau infeksi dengan
komplikasi).

Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis

2 /4
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis Banding
Recurrent cystitis, Urethritis, Pielonefritis, Bacterial
asymptomatic
Komplikasi
Gagal ginjal, Sepsis , ISK berulang atau kronik kekambuhan
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
1. Minum air putih minimal 2 liter/hari bila fungsi ginjal normal.
2. Menjaga higienitas genitalia eksterna
3. Pada kasus nonkomplikata, pemberian antibiotik selama 3
hari dengan pilihan antibiotik sebagai berikut:
a. Trimetoprim sulfametoxazole
b. Fluorikuinolon
c. Amoxicillin-clavulanate
d. Cefpodoxime

Konseling dan Edukasi


Pasien dan keluarga diberikanpemahaman tentang infeksi
saluran kemih dan hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Edukasi tentang penyebab dan faktor risiko penyakit infeksi
saluran kemih. Penyebab infeksi saluran kemih yang paling
sering adalah karena masuknya flora anus ke kandung kemih
melalui perilaku atau higiene pribadi yang kurang baik.

Pada saat pengobatan infeksi saluran kemih, diharapkan tidak


berhubungan seks.
2. Waspada terhadap tanda-tanda infeksi saluran kemih bagian
atas (nyeri pinggang) dan pentingnya untuk kontrol kembali.
3. Patuh dalam pengobatan antibiotik yang telah direncanakan.
4. Menjaga higiene pribadi dan lingkungan.

Kriteria Rujukan
1. Jika ditemukan komplikasi dari ISK maka dilakukan ke
layanan kesehatan sekunder
2. Jika gejala menetap dan terdapat resistensi kuman, terapi

3 /4
antibiotika diperpanjang berdasarkan antibiotika yang
sensitifdengan pemeriksaan kultur urin

Peralatan
Pemeriksaan laboratorium urinalisa
Prognosis
Prognosis pada umumnya baik, kecuali bila higiene genital
tetap buruk, ISK dapat berulang atau menjadi kronis.
6. Diagram Alir

7 Unit Terkait R. Pemeriksaan Umum,

8 Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


diberlakukan

4 /4

Anda mungkin juga menyukai