Anda di halaman 1dari 16

AKUNTANSI MANAJEMEN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS

OLEH:

Gede Widiadnyana Pasek (1491661029)


Cokorda Krisna Yudha (1491661033)
I Made Joni Suparsa (1491661044)
Dwi Agus Sanjaya (1491661050)

MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS

I. PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS


Pengambilan keputusan taktis terdiri atas pemilihan di antara berbagai alternatif dengan
hasil yang langsung atau terbatas. Namun, keputusan taktis ini mungkin merupakan
sebagaian kecil dari keseluruhan strategi perusahaan dalam meraih keunggulan biaya. Jadi,
keputusan taktis kerap berupa tindakan berskala kecil yang bermanfaat untuk tujuan jangka
panjang.
Tujuan keseluruhan dari keputusan strategis adalah memilih strategi alternatif sehingga
keunggulan bersaing jangka pendek dapat tercapai. Pengambilan keputusan taktis harus
mendukung tujuan keseluruhan ini meskipun tujuan langsungnya berjangka pendek atau
berskala kecil. Jadi, pengambilan keputusan taktis yang tepat berarti keputusan yang dibuat
tidak hanya mencapai tujuan terbatas, tetapi juga berguna untuk jangka panjang.

1.1. Model Pengambilan Keputusan Taktis


Enam langkah yang mendeskripsikan proses pengambilan keputusan yang
direkomendasikan adalah:
1. Kenali dan definisikan masalah.
2. Identifikasi setiap alternatif sebagai solusi yang layak atas masalah tersebut dan
mengeliminasi alternatif yang secara nyata tidak layak.
3. Identifikasi biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setiap alternatif yang layak.
Klasifikasikan biaya dan manfaat sebagai relevan atau tidak relevan, serta
mengeleminasi biaya dan manfaat yang tidak relevan dari pertimbangan.
4. Hitung total biaya dan manfaat yang relevan dari setiap alternatif.
5. Nilai faktor-faktor kualitatif.
6. Pilih alternatif yang menawarkan manfaat terbesar secara keseluruhan.
Keenam langkah ini mendefinisikan model pengambilan keputusan sederhana. Model
keputusan adalah serangkaian prosedur yang jika diikuti akan mengarah pada suatu
keputusan.
Definisikan Masalah
Mengenali dan mendefinisikan masalah yang spesifik merupakan langkah pertama
dalam pengambilan keputusan taktis. Misalnya kebutuhan tambahan ruangan. Luas ruangan
yang dibutuhkan, alasan kebutuhan dan bagaimana tambahan ruangan itu akan dimanfaatkan

1
merupakan dimensi penting ddari masalah tersebut. Namun masalah utamanya adalah
bagaimana memperoleh tambahan ruangan tersebut.
Identifikasi Beberapa Alternatif
Dari permasalahan diatas, dapat diidentifikasi solusi berikut:
Membangun fasilitas sendiri dengan kapasitas yang cukup untuk mengatasi
kebutuhan saat ini dan kebutuhan yang dapat diperkirakan.
Menyewa fasilitas yang lebih besar dan mengalihkan sewa fasilitasnya saat ini
kepihak kegita
Menyewa fasilitas tambahan yang mirip dengan yang ada saat ini
Menyewa gedung tambahan yang akan dimanfaatkan sebagai gudang sehingga
ada ruangan untuk memperluas produksi
Membeli batang dan alat pengukur secara eksternal, serta memanfaatkan
ruangan yang tersedia untuk mengatasi masalah ruangan.
Identifikasi Biaya dan Manfaat yang Berkaitan dengan Setiap Alternatif yang
Layak
Pada tahap ini, berbagai biaya yang benar-benar tidak relevan dapat dieliminasi dari
pertimbangan. Berikut ilustrasinya:
Bahan baku langsung 130.000
Tenaga kerja langsung 150.000
Overhead variabel 65.000
Total biaya produksi variabel $ 345.000
Selain itu, perusahaan harus menyewa gudang untuk mengatasi masalah ruangan jika
produksi batang dan alat pengukuran dilakukan secara internal. Gudang yang sesuai telah
ditentukan dengan biaya sewa $ 135.000 per tahun. Alternatif kedua adalah membeli batang
dan alat pengukur secara eksternal serta memanfaatkan ruangan produksi yang telah
dikosongkan. Pemasok luar telah menawarkan untuk memasok produk dalam jumlah yang
mencukupi sebesar $460.000 per tahun.
Hitung Total Biaya dan Manfaat yang Relevan untuk Setiap Alternatif yang
Layak
Sekarang kita tahu bahwa alternatif 4 yaitu terus memproduksi secara internal dan
menyewa ruangan tambahan yang membutuhkan biaya sebesar $480.000. Sementara
alternatif 5 yaitu membeli dari luar dan memanfaatkan ruangan sendiri yang membutuhkan
biaya sebesar $460.000. Perbandingannya sebagai berikut:

2
Alternatif 4 Alternatif 5
Biaya produksi $345.000 Harga beli $460.000
Sewa gedung 135.000
Total biaya $480.000
Bisa dilihat terdapat selisih $20.000 untuk keunggulan alternatif 5
Nilai Faktor-Faktor Kualitatif
Faktor-faktor kualitatif merupakan faktor yang sulit dinyatakan dalam angka. Sebagai
contoh, dalam keputusan memproduksi atau membeli yang dihadapi dalam permasalahan
diatas. Perusahaan akan memperhatikan pertimbangan kualitatif seperti kualitas batang dan
alat pengukur yang dibeli secara eksternal, keandalan, perkiraan kestabilan harga, citra
masyarakat dan lain-lain.
Bagaimana faktor-faktor kualitatif harus ditangani dalam proses pengambilan
keputusan? Pertama, faktor-faktor tersebut harus diidentifikasi. Kedua, pengambil keputusan
hat=rus berusaha menguantifikasikannya. Faktor kualitatif memang sulit untuk di
kuantifikasi, namun bukan tidak mungkin.
Buat Keputusan
Keputusan dapat dibuat setelah semua biaya dan manfaat yang relevan untuk setiap
alternatif selesai dinilai, dan faktor-faktor kualitatif dipertimbangkan.

1.2. Definisi Biaya Relevan


Biaya relevan merupakan biaya masa depan yang berbeda pada setiap alterntaif.
Namun, jika biaya masa depan terdapat pada lebih dari satu alternatif, maka biaya tersebut
tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan yang disebut biaya tidak relevan. Kemampuan
untuk mengidentifikasi biaya relevan dan tak relevan merupakan suatu ketrampilan
pengambilan keputusan yang penting.
Ilustrasi Biaya Relevan. Diketahui bahwa biaya tenaga kerja langsung yang digunakan
untuk memproduksi batang dan alat pengukur adalah $ 150.000 per tahun. Biaya tersebur
merupakan biaya masa depan. Untuk memproduksi batang dan alat pengukur selama satu
tahun berikutnya, dibutuhkan jasa tenaga kerja kerja langsung yang harus dibayar. Jika
batang dan alat pengukur dibeli dari pemasok eksternal, maka tidak diperlukan produksi
internal, sehingga pemakaian tenaga kerja langsung dapat dieliminasi sehingga biaya tenaga
kerja langsungnya menjadi nol. Jadi, biaya tenaga kerja langsung berbeda diantara kedua

3
alternatif ($150.000 untuk alternatif memproduksi dan $0 untuk alternatif membeli). Oleh
karena itu, biaya ini termasuk biaya relevan.
Ilustrasi Biaya Masa Lalu yang Tidak Relevan. Perusahaan menggunakan mesin untuk
memproduksi batang dan alat ukur. Mesin tersebut dibeli lima tahun lalu dan telah disusutkan
dengan tarif $125.000 per tahun. Penyusutan mencerminkan suatu alokasi biaya yang telah
dikeluarkan dan tidak dapat dipengaruhi oleh tindakan apapun di masa depan. Biaya tertanam
adalah biaya masa lalu yang akan selalu sama pada setiap alternatif sehingga tidak relevan.
Ilustrasi Biaya Masa Depan yang Tidak Relevan. Biaya sewa gedung adalah$ 34.000,
dialokasikan ke Departemen Produksi yang berbeda, termasuk departemen yang
memproduksi batang dan alat pengukur. Biaya sewa merupakan biaya masa depan karena
harus dibayar pada tahun berikutnya. Jumlah pembayaran yang dialokasikan ke departemen
lainnya mungkin berubah jika produksi batang dan alat pengukur dihentikan, tetapi besarnya
total pembayaran tidak dipengaruhi oleh keputusan yang dibuat. Sehingga, biaya sewa
termasuk biaya tidak relevan. Pentingnya pengidentifikasian alokasi biaya tetap umum yang
secara tepat dapat diklasifikasikan sebagai tidak relevan karena setiap pilihan biasanya tidak
memengaruhi tingkat biaya. Pengaruh satu-satunya adalah relokasi biaya tetap umum tersebut
ke objek atau segmen yang biayanya lebih sedikit.
1.3. Etika Dalam Pengambilan Keputusan Taktis
Dalam pengambilan keputusan taktis, masalah etika selalu berkaitan dengan cara
keputusan diimplementasikan, dan kemungkinan pengorbanan sasaran jangka panjang untuk
hasil jangka pendek. Biaya relevan berguna dalam pengambilan keputusan taktis - keputusan
yang memiliki gambaran langsung atau sasaran terbatas dalam pikiran. Namun, pengambilan
keputusan harus selalu mempertahankan kerangka kerja etis. Pencapaian sasaran adalah
penting, tetapi bagaimana cara mencapainya adalah hal yang lebih penting. Namun, beberapa
masalah etika dapat dihindari hanya dengan menggunakan akal sehat dan tidak memfokuskan
semata-mata pada jangka pendek atau beban jangka panjang.

1.4. Relevansi, Perilaku Biaya dan Model Penggunaan Sumber Daya Aktivitas
Sebagian besar keputusan taktis membutuhkan analisis yang lebih rumit, khusunya
keputusan yang membutuhkan pertimbangan lebih ekstensif mengenai perilaku biaya.
Perhitungan biaya relevan pada awalnya menekankan pentingnya biaya relevan versus biaya
tetap. Biaya variabel biasanya relevan, sedangkan biaya tetap tidak.
Kuncinya adalah perubahan pada penawaran dan permintaan sumber daya aktivitas
harus dipertimbangkan ketika menilai relevansi. Jika perubahan permintaan dan penawaran

4
sumber daya diantara alternatif menciptakan perubahan pengeluaran belanja, maka perubahan
belanja sumber daya merupakan biaya relevan yang harus digunakan dalam menilai
keunggulan relatif dari kedu alternatif.
Sumber Daya Fleksibel
Sumber daya yang dapat dibeli seperlunya dengan mudah dan saat dibutuhkan disebut
sumber daya fleksibel. Untuk kategori sumber daya ini, jika permintaan suatu aktivitas
berubah di antara alternatif, maka belanja sumber daya akan berubah dan biaya aktivitas
tersebut adalah relevan terhadap keputusan yang dimaksud. Kuncinya adalah sumber daya
yang dibutuhkan oleh perusahaan sama dengan jumlah sumber daya yang ditawarkan.
Sumber Daya Terikat
Sumber daya terikat dibeli sebelum dipergunakan. Oleh karena itu, mungkin ada
kapasitas yang tidak digunakan yang akan mempengaruhi pembuatan keputusan taktis.
Terdapat 2 tipe sumber daya terikat, yaitu untuk jangka pendek dan untuk beberapa periode.

1.5. Contoh Aplikasi Biaya Relevan


1) Keputusan Membuat atau Membeli
Sesungguhnya, manajemen secara berkala harus mengevaluasi keputusan masa lalu
yang berkaitan dengan produksi. Kondisi-kondisi yang menjadi dasar pembuatan
keputusan sebelumnya mungkin tidak berubah sehingga diperlukan pendekatan yang
berbeda. Tentu saja, evaluasi periodik bukanlah satu-satunya sumber dari keputusan
membuat atau membeli ini.
Untuk mengilustrasikan analisis biaya dari masalah membuat atau membeli secara
lebih terperinci, anggaplah saat ini perusahaan A memproduksi komponen elektronik
yang digunakan pada salah satu printernya. Dalam setahun, perusahaan A akan
mengganti produk untuk printer jenis lain dan komponen elektronik tersebut tidak akan
digunakan. Namun, pada tahun mendatang, perusahaan A harus memproduksi 10.000
komponen untuk mendukung kebutuhan produk printer lama.
Perusahaan A memiliki pemasok alat tersebut yang memberikan harga $4,75 per
unit. Tawaran tersebut sangat menarik karena biaya manufakturing penuh per unit
$8,20. Karena jangkauan keputusan hanya satu periode, tidak diperlukan perhatian
terhadap biaya yang muncul secara periodik. Pertama perhatikan biaya yang berkaitan
dengan produksi 10.000 komponen. Biaya penyerapan penuh dihitung sebagai berikut:

5
Total biaya Biaya per unit
Sewa peralatan $12.000 $1,20
Penyusutan peralatan 2.000 0,20
Bahan baku langsung 10.000 1,00
Tenaga kerja langsung 20.000 2,00
Overhead variabel 8.000 0,80
Overhead tetap umum 30.000 3,00
Total $82.000 $8,20

Sebagian besar peralatan disewa. Namun, satu mesin tertentu harus dibuat secara
khusus dan dibeli. Peralatan yang disewa dapat dikembalikan kapan saja tanpa didenda.
Perusahaan hanya dikenakan sewa selama peralatan dipegang oleh perusahaan.
Penyusutan mesin khusus belum selesai pada akhir tahun berjalan. Namun perusahaan
berencana membuangnya karena mesin tersebut tidak dapat dijual. Baru-baru ini
perusahaan membeli bahan yang cukup untuk memproduksi 5.000 komponen. Tidak
ada penggunaan alternatif untuk bahan tersebut. Overhead variabel dibebankan pada
komponen elektronik sebesar $0,40 per dollar tenaga kerja langsung. Overhead tetap
umum untuk pabrik adalah 1 juta dan dibebankan pada produk berdasarkan luas ruang
yang dapat digunakan oleh setiap produk. Fasilitas manufaktur untuk komponen
menempati 6.000 dari 200.000 kaki persegi. Dengan demikian, $30.000 dari overhead
tetap umum dialokasikan untuk komponen elektronik (0,03 x $1 juta).
Selanjutnya perhatikan biaya pembelian komponen. Biaya pembelian tentu
merupakan biaya relevan. Jika komponen diproduksi sendiri, biaya ini tidak akan
terjadi. Peninjauan kembali atas dokumen, penerimaan akan memberi informasi bahwa
staf penerimaan dan pemeriksanaan berada dalam kapasitas penuh. Pembelian
tambahan itu akan membutuhkan tambahan tenaga kerja dengan biaya $8.500.
Daftar total biaya relevan untuk setiap alternatif adalah sebagai berikut:

6
Alternatif Perbedaan biaya
Membuat Membeli untuk membuat
Sewa peralatan $12.000 - $12.000
Bahan baku langsung 5.000 - 5.000
TK langsung 20.000 - 20.000
Overhead variabel 8.000 - 8.000
Biaya pembelian - $47.500 (47.500)
TK paruh waktu - 8.500 (8.500)
Total biaya relevan $45.000 $56.000 $(11.000)

Analisis menunjukkan bahwa membuat komponen sendiri adalah $11.000 lebih


murah daripada membelinya.
2) Keputusan Meneruskan atau Menghentikan
Laporan segmen yang disusun atas dasar perhitungan biaya variabel menyediakan
informasi yang berharga bagi keputusan meneruskan atau menghentikan ini. Margin
kontribusi segmen dan margin segmennya sendiri bermanfaat dalam mengevaluasi
kinerja segmen. Namun, sementara laporan segmen menyediakan informasi berharga
untuk keputusan meneruskan atau menghentikan, perhitungan biaya relevan
menggambarkan bagaimana informasi tersebut harus digunakan agar sampai pada suatu
keputusan. Keputusan meneruskan atau menghentikan terdiri dari:
a. Meneruskan atau menghentikan dengan berbagai dampak komplementer.
b. Meneruskan atau menghentikan dengan penggunaan alternatif fasilitas.
Diilustrasikan Perusahaan B memproduksi bahan beton, bata dan genteng, dan
berikut adalah ilustrasi laporan laba ruginya:
Balok Bata Genteng Total
Penjualan $500 $800 $150 $1.450
Beban variabel 250 480 140 870
Margin kontribusi 250 320 10 580
Beban tetap langsung
Iklan 10 10 10 30
Gaji 37 40 35 112
Penyusutan 53 40 10 103
Total 100 90 55 245

7
Margin segmen 150 230 (45) 335
Beban tetap umum 125
Laba operasi $210

Dapat dilihat produk genteng memiliki margin segmen yang negatif, sehingga
direktur utama memutuskan untuk menghentikan lini genteng.
Apabila dilihat dengan berbagai dampak komplementer, penghapusan lini genteng
akan menurunkan penjualan balok sebesar 10% dan 8% untuk bata. Dengan adanya hal
tersebut, direktur utama menganalisis ulang dengan mempertimbangkan penghapusan
lini genteng terhadap penjualan perusahaan. Berikut adalah ikhtisar dari analisis yang
menggunakan informasi baru tersebut:
Meneruskan Menghentikan Perbedaan jumlah
jika meneruskan
Penjualan $1.450 $1.186 $264
Beban variabel 870 666,6 203,4
Margin kontribusi 580 519,4 60,6
Iklan (30) (20) (10)
Biaya pengawasan (112) (77) (35)
Total $438 $422,4 $15,6

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa meneruskan lini genteng lebih baik daripada
menghentikannya.
Apabila dilihat dari penggunaan alternatif dari fasilitas, penghapusan lini genteng
disetujui namun digantikan dengan lini tegel. Namun penggantian ini tidak akan
mengubah penurunan lini balok 10% dan bata 8%. Berikut estimasi penjualan tegel:
Penjualan $100
Dikurangi beban variabel 40
Margin kontribusi 60
Dikurangi beban tetap langsung 55
Margin segmen $5
Sekarang direktur utama dihadapkan dengan 3 alternatif, yaitu mengganti genteng
dengan tegel, menghentikan lini genteng, atau meneruskan lini genteng. Hasil serupa
dapat dikembangkan dengan membandingkan manfaat dan biaya dari 2 alternatif:

8
Meneruskan Menghentikan dan Perbedaan
Mengganti
Penjualan $1.450 $1.286 (a) $164
Dikurangai beban variabel 870 706,6 (b) 163,4
Margin kontribusi $580 $579,4 $0,6
(a) 1.450-150-50-64+100
(b) 870-140-25-38,4+40

3) Keputusan Pesanan Khusus


Harga penawaran dapat berbeda untuk pelanggan dari pasar yang sama, dan
perusahaan sering kali mendapat kesempatan untuk mempertimbangkan pesanan
khusus dari calon pelanggan dalam pasar yang dilayani dengan cara yang tidak seperti
biasanya. Keputusan pesanan khusus berfokus pada pertanyaan : apakah pesanan harga
khusus harus diterima atau ditolak. Pesanan-pesanan seperti ini sering menarik,
khususnya ketika perusahaan sedang beroperasi di bawah kapasitas produktif
maksimumnya.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan es krim sedang beroperasi pada 80% dari
kapasitas produktifnya. Perusahaan tersebut memiliki kapasitas 20 juta unit ukuran
setengah galon. Berikut total biaya yang berkaitan dengan pembuatan dan penjualan 16
juta unit:
Biaya variabel Biaya total Biaya per unit
Bahan bahan susu $11.200 $0,70
Gula 1.600 0,10
Penyedap 2.400 0,15
TK Langsung 4.000 0,25
Pengemasan 3.200 0,20
Komisi 320 0,02
Distribusi 480 0,03
Lain-lain 800 0,05
Total Biaya Variabel $24.000 $1,50

9
Biaya tetap
Gaji $960 0,060
Penyusutan 320 0,020
Utilitas 80 0,005
Pajak 32 0,002
Lain-lain 160 0,010
Total biaya tetap 1.552 0,097
Total biaya 25.552 1,597
Harga jual grosir 32.000 2,00
Sebuah distributor dari wilayah lain ingin membeli 2 juta unit seharga $1,55 per unit
asalkan distributor tersebut dapat memasang merknya pada es krim tersebut. Distributor
juga setuju untuk membayar biaya transportasi. Karena berhubungan langsung dengan
perusahaan, tidak ada biaya komisi.
Penawaran harga dibawah harga jual normal yaitu $2,00. Apakah perusahaan akan
menerima atau menolak pesanan ini? Jika diterima, manfaat sebesar 1,55 per unit akan
diterima, namun biaya variabel kecuali komisi dan distribusi tetap terjadi, sehingga
mengahasilkan biaya 1,45 per unit. Dan menghasilkan keuntungan 0,10. Analisis biaya
relevan dapat diringkas sebagai berikut:
Menerima Menolak Perbedaan
keuntungan jika
menerima
Pendapatan $3.100.000 $- $3.100.000
Bahan-bahan susu (1.400.000) - (1.400.000)
Gula (200.000) - (200.000)
Penyedap (300.000) - (300.000)
TK Langsung (500.000) - (500.000)
Pengemasan (400.000) - (400.000)
Lain-lain (100.000) - (100.000)
Total $200.000 $0 $200.000
Dapat dilihat bahwa perusahaan menerima pesanan khusus sehingga menaikkan laba
sebesar $200.000.
4) Keputusan Menjual Atau Memproses Lebih Lanjut
Produk gabungan memiliki proses yang umum dan biaya produksi sampai pada titik
pemisahan. Pada titik tersebut, kedua produk dapat dibedakan. Produk gabungan sering
dijual pada titik pemisahan. Kadangkala lebih menguntungkan memproses lebih lanjut
10
suatu produk gabungan, setelah titik pemisahan dan sebelum menjualnya. Penentuan
apakah akan menjual atau memproses lebih lanjut merupakan suatu keputusan penting
yang harus dibuat oleh para manajer.
Diilustrasikan perusahaan AS merupakan perusahaan dibidang pertanian yang
menspesialisasikan usahanya pada penanaman buah apel. Setiap petak lahan
menghasilkan sekitar 1 ton apel. Pohon setiap petak harus disemprot, dipupuk, disiram
dan dipangkas. Saat apel matang, pekerja disewa untuk memetiknya. Selanjutnya apel
dikirim ke gudang untuk dicuci dan disortir. Perkiraan biaya $300 per ton per tahun.
Apel disortir dengan 3 jenis, yaitu A,B dan C sesuai dengan ukuran dan kerusakan.
Jenis A yang sangat tidak layak, B lumayan layak dan C paling bagus. Setiap ton apel
memproduksi 800 pon apel jenis A, 600 pon jenis B dan 600 pon jenis C.
Apel jenis A dijual $0,40 per pon. Jenis B dimasukkan ke kantong ukuran 5 pon
seharga $1,30. Biaya per kantong $0,05. Jenis C diproses menjadi saus apel dan
dikemas dalam kaleng ukuran 16 ons seharga $0,75 per kaleng. Biaya pemrosesan
$0,10 per pon apel. Output akhirnya adalah 500 kaleng.
Baru-baru ini sebuah supermarket meminta perusahaan AS membuat isi pai apel
ukuran 16 ons seharga $0,90 per kaleng. Perusahaan AS menetapkan apel jenis B cocok
dan mengestimasi biaya $0,20 per pon dan outputnya 500 kaleng.
Perusahaan harus membayar $300 per ton untuk aktivitas ini tanpa memperhatikan
apakah apel jenis B dijual pada titik pemisahan atau diproses lebih lanjut. Namun
pendapatan yang diterima dari pemisahan kemungkunan besar berbeda dari pendapatan
yang diterima jika apel B diproses lebih lanjut. Penjualan apel pada titik pemisahan
menghasilkan 120 kantong dengan pendapatan bersih 1,30-0,05= $1,25. Jadi
pendapatan bersihnya adalah 1,25x120 kantong= $150.
Jika diproses menjadi pai apel, maka pendapatan yang akan diperoleh adalah
0,90x500 kaleng= $450. Oleh karena itu pendapatan tambahan dari proses lebih lanjut
450-150=$300. Biaya tambahan pemrosesan adalah 0,20x600=$120. Karena
pendapatan naik menjadi 300, dan biaya juga bertambah 120, jadi manfaat bersihnya
adalah $180. Analisisnya diikhtisarkan sebagai berikut:
Memproses lebih Menjual Perbedaan jumlah jika
lanjut memproses lebih lanjut
Pendapatan $450 $150 $300
Biaya pemrosesan 120 - 120
Total $330 $150 $180

11
1.6. Keputusan Bauran Produk
Setiap bauran produk mencerminkan suatu alternatif yang mengandung tingkat laba
terkait. Seorang manajer harus memilih alternatif yang akan memaksimalkan total laba.
Karena biaya tetap akan sama pada semua bauran yang mungkin, dankarena itu, tidak relevan
bagi keputusan. Jika perusahaan memiliki sumber daya yang tidak terbatas dan permintaan
akan produk tidak terbatas, maka keputusan bauran produk mudah dibuat.Jadi, seorang
manajer perlu memilih alternatif yang memaksimalkan total margin kontribusi. Jika
perusahaan memiliki sumber daya yang tidak terbatas dan permintaan atas tiap-tiap produk
tidak terbatas, maka keputusan bauran produk mudah dibuat. Sayangnya, setiap perusahaan
selalu menghadapi sumber daya dan permintaan yang terbatas. Keterbatasan ini disebut
kendala. Keterbatasan dalam sumber daya dibagi dua, yaitu:
1. Sumber Daya Dengan Satu Kendala
Margin kontribusi per unit dari setiap produk bukan merupakan masalah penting.
Margin kontribusi per unit dari sumber daya yang langka adalah faktor yang menentukan.
Produk yang menghasilkan margin kontribusi tertinggi per jam mesin harus dipilih.
2. Sumber Daya Dengan Banyak Kendala
Semua organisasi akan menghadapi banyak kendala seperti keterbatasan bahan baku,
keterbatasan input tenaga kerja keterbatasan permintaan akan setiap produk dan
seterusnya. Solusi dari masalah bauran produk dengan banyak kendala jauh lebih rumit
dan mensyaratkan penggunaan teknik matematika khusus yang dikenal sebagai
pemograman linier.

1.7. Penetapan Harga


Penetapan Harga Berdasarkan Biaya
Dengan metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh
biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit
tersebut (disebut margin) Dengan demikian, harga jual produk dapat dihitung dengan rumus:
BIAYA TOTAL + MARGIN = HARGA JUAL
Contoh: Seorang pengusaha kecil untuk memenuhi pelanggannya telah memproduksi
sepatu 10 pasang. Biaya yang akan dikeluarkan diperkirakan sebesar Rp 800.000,- Bila
perusahaan menginginkan laba 10 % dari biaya total, maka harga jual sepatu itu adalah : Rp
800.000 + 10% (Rp 800.000) = Rp 880.000,-.
Penetapan Harga Mark-Up

12
Yaitu dimana para pedagang membeli barang-barang dagangannya untuk dijual
kembali dan harga jualnya dengan menambahkan mark-up tertentu terhadap harga beli.
Rumus yang digunakan adalah:
HARGA BELI + MARK-UP = HARGA JUAL
Jadi, mark-up merupakan kelebihan harga jual di atas harga belinya. Keuntungan
diperoleh dari mark-up tersebut. Misalnya Matahari Departement Store melakukan markup
100 persen dari biaya atas sepotong baju yang ia beli seharga $24 yang kemudian dijual
seharga $48. Markup sebesar 100 persen tentu bukan laba murni. Markup tersebut terdiri dari
biaya gaji staf admin, sewa, pajak dll.

Perhitungan Biaya Target dan Penetapan Harga


Perhitungan Biaya target adalah suatu metode penentuan biaya produk atau jasa
berdasarkan harga (harga target) yang bersedia dibayar oleh pelanggan. Perhitungan biaya
target berbalik dari perhitungan biaya, dimana Departemen pemasaran menetapkan
karakteristik dan harga produk yang paling dapat diterima. Kemudian teknisi perusahaan
mendesain dan mengembangkan sehingga biaya dan laba dapat ditutupi oleh harga.Target
Costing dapat dicapai jika memaksa melakukan efisiensi / pengeliminasian pemborosan-
pemborosan atau melakukan keizen (continuous improvement) artinya : Tentukan harga
serendah-rendahnya untuk memaksa tiap orang memaksimumkan efisiensi disegala hal agar
bisa mencapai laba maksimum. Target Costing adalah bentuk strategi umum dalam industri
saat menghadapi persaingan yang sangat ketat dimana perbedaan sangat kecil didalam harga
dapat menarik perhatian besar konsumen (apalagi barang yang memiliki subtitusi).
Perusahaan tidak dapat mengendalikan harga, pasarlah (penawaran dan permintaan)
yang menentukan harga. Oleh karena itu, harga pasar yang diantisipasi ditentukan sebagai
sesuatu yang diberikan. Kemudian sebagian besar biaya produk ditentukan pada tahap desain.
Sebagian besar kesempatan untuk mengurangi biaya ada pada tahap desain seperti
menggunakan bahan yang murah, kuat, serta andal. Artinya sebelum biaya dimasukkan ke
dalam produk, teknisi perusahaan merancang desain produk dengan menggunakan bahan
yang murah tetapi dapat diterima oleh pelanggan. Jika pengendalian perusahaan kecil atas
harga pasar dan atas biaya setelah produk dimasukkan ke dalam produksi maka kesempatan
besar untuk mempengaruhi laba datang dari tahap desain, tahap dimana spesifikasi yang
pembeli bersedia membayarnya dapat ditambahkan dan dimana sebagian besar biaya benar-
benar ditentukan.

13
1.8. Aspek Hukum dari Penetapan Harga
a. Penetapan Harga Predator
Penetapan harga predator adalah praktik pengaturan harga lebih rendah dari biaya
dengan tujuan merugikan pesaing dan mengeliminasi pesaing.
Contoh : Toko obat Conway menuduh toko obat Wal-Martmenggunakan harga
predator dalam menjual 100 unit produknya dibawah biaya. Hal ini sulit dibuktikan
jika Wal-Mart menetapkan harga predator, karena bisa saja Wal-Mart melakukan
efesiensi biaya overhead sehingga biaya produk Wal-Mart lebih rendah daripada
Conway.Jadi Kesimpulannya Wal-Mart menjual produk dibawah biaya Conway tidak
berarti dia melakukan harga predator karena banyak faktor yang bisa membuat biaya
produk bisa dibawah biaya pesaing.
b. Diskriminasi Harga
Diskrimansi Harga adalah penetapan harga yang berbeda kepada beberapa pelanggan
atas produk-produk yang dasarnya sama.
Contoh : Morton Salt merupakan perusahaan mie instan. Dimana dalam penjualnya
memiliki ketentuan sebagai berikut :
Pembelian kurang dari satu kontiner = $1,6/box
Pembelian satu kontiner penuh =$1,5/box
Pembelian 1 kontiner + 5.000 box =$1,35/box
Meskipun Morton Salt mengatakan diskon tersebut berlaku kepada semua pembeli,
tetapi tidak semua toko (pembeli) mampu mendapatkan harga $1,35/box. Hanya toko
yang besar dan memiliki modal yang besar dengan jangkuan pemasaran yang luas saja
yang mampu mendapatkan harga tersebut. Sehingga pembeli yang berhak
mendapatkan harga terendah hanya sedikit dan mengakibatkan persaingan berkurang.
c. Eksplotasi Harga
Eksplotasi harga adalah perusahaan dengan kekuatan pasar menghargai produknya
sangat tinggi. Eksplotasi harga tidak terjadi jika harga tinggi yang ditetapkan untuk
menutupi biaya.
Contoh: Setelah badai Katrina para pemiliki tanah menaiki harga yang tinggi pada
bangunan mereka yang tidak rusak, bahkan mengusir penyewa yang tidak mampu
membayarnya. Dalam hal ini pemilik tanah mengambil keuntungan dari bencana yang
terjadi untuk menaiki harga sewa properti yang ia miliki.

14
1.9. Pemrograman Linear
Pemrogram Linear adalah metode untuk mencari solusi optimal dari berbagai solusi
yang layak.
Contoh: Jorgenson Company memproduksi 2 jenis produk perseneling dimana
memiliki margin kontribusi per unit untuk produk X dan Y masing-masing $25 dan $10,
dimana untuk penjualan produk X tidak lebih dari 15.000 unit dan produk Y tidak lebih dari
40.000. Untuk Produk X menggunakan 2 jam/unit dan produk Y menggunakan 0,5 jam/unit
untuk memproduksi setiap unit perseneling, dimana mesin hanya mampu beroperasi selama
40.000 jam/hari. Berapa proposisi untuk memaksimalkan penjualan ?
Persamaan:
Z= $25X + $10Y..........(1)X< 15.000...................(3)
2X + 0,5Y< 40.000.....(2) Y < 40.000...................(4)
Dari persamaan diatas solusi yang layak memproduksi serta menjual produk
perseneling adalah 10.000 unit X dan 40.000 unit Y dimana akan menghasilkan kontribusi
margin maksimal yaitu sebesar $650.000.

15

Anda mungkin juga menyukai