KELOMPOK 4
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
PENGERTIAN MANAJEMEN INFORMASI
Persaingan dunia, persaingan terjadi pada skala dunia, perusahaan tidak lagi
bersaing pada daerah geografisnya saja. Dampak persaingan ini dapat dilihat pada
impor dari luar negeri.
Namun, dalam hal ini, kita lebih menekankan penggunaan oleh manajer.
1) Manajer
Manajer dapat ditemukan dimana-mana, tetapi perlu disadari bahwa mereka ada di
berbagai tingkat dan dalam berbagai area bisnis di dalam perusahaan.
a) Tingkat-Tingkat Manajemen
Manajer pada puncak hirarki organisasi, seperti direktur dan para wakil direktur
sering disebut berada pada tingkat perencanaan strategis (strategic palnning level).
Istilah ini menunjukkan pengaruh yang ditimbulkan keputusan-keputusan tersebut pada
seluruh organisasi selama beberapa tahun yang akan datang. Manajer tingkat menengah
mencakup manajer wilayah, direktur produk, dan kepala divisi. Tingkat mereka
dinamakan tingkat pengendalian manajemen (management control level) oleh
mereka yang menyadari bahwa adalah tanggung jawab mereka mengubah rencana
menjadi tindakan dan memastikan agar tujuan tercapai. Manajer tingkat bawah
mencakup kepala departemen, penyelia, dan pemimpin proyek, yang
bertanggungjawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para
manajer di tingkat yang lebih tinggi. Tingkatan terendah ini disebut tingkat
pengendalian operasional (operational control level), karena disinilah operasi
perusahaan berlangsung.
Saat merancang informasi, penting untuk mempertimbangkan tingkatan
manajemen karena hal ini dapat mempengaruhi sistem informasi dan cara
penyajiannya. Para manajer pada tingkat perencanaan strategis yang menekankan
informasi lingkungan daripada para manajer ditingkat yang lebih bawah dan para
manajer ditingkat pengendalian operasional menganggap informasi internal sebagai
yang paling penting. Sedangkan para manajer tingkat perencanaan strategis memilih
informasi dalam bentuk ringkas, sedangkan para manajer tingkat pengendalian
operasional memilih bentuk yang lebih rinci.
b) Area Bisnis
Disamping berbagai tingkat organisasi tersebut, manajer terdapat dalam berbagai
area bisnis perusahaan, tempat berbagai sumber daya dipisahkan menurut pekerjaan
yang dilakukan. Tiga area bisnis yang tradisional adalah pemasaran, manufaktur, dan
keuangan. Belakangan ini, dua area tambahan menjadi semakin penting , yaitu sumber
daya manusia dan jasa informasi. Istilah jasa informasi (information services)
menggambarkan unit organisasi perusahaan, yang bertanggungjawab untuk mengelola
sumber daya informasi perusahaan.
2) Fungsi-Fungsi Manajemen.
Henri Fayol menyatakan bahwa para manajer melaksnakan lima fungsi fungsi
manajemen yang utama, yaitu
a) Pertama, manajer merencanakan apa yang akan dilakuakn perusahaan
b) Kemudian mengorganisasikan untuk mencapai rencana tersebut
c) Selanjutnya menyusun staf organisasi dengan sumber daya yang diperlukan
d) Akhirnya melakukan pengendalian sumber daya, menjaganya agar dapat beroperasi
dengan optimal
Gambar 1 Menggambarkan Bagaimana Tingkatan Manajemen dapat Mempengaruhi Penekanan pada berbagai
Fungsi Manajemen.
3) Peran-Peran Manajerial.
Henry Minzberg, professor pada McGill University di Kanada mengembangkan
kerangka kerja yang leboh rinci yang terdiri dari sepuluh peran manajerial yang dimainkan
oleh manajer. Peran manajerial tersebut yaitu :
a) Peran antar Pribadi
- Tokoh (figurehead). Manajer melaksanakan tugas-tugas seremonial seperti
mendampingi pejabat yang berkunjung meninjau fasilitas
- Pemimpin (leader). Manajer memelihara unit dengan memperkerjakan dan melatih
staf serta menyediakan motivasi dan dorongan
- Penghubung (liaison). Manajer menjalin hubungan dengan orang-orang diluar unit
manajer tersebut, dengan tujuan menyelesaikan masalah bisnis.
b) Peran Informasi
- Pemantau (monitor). Manajer secara tetap mencari informasi mengenai kinerja unit
- Pewarta (disseminator). Manajer menruskan informasi berharga kepada orang lain
di dalam unitnya
- Juru biicara (spokesperson). Manajer menruskan informasi berharga kepada orang
lain di luar unitnya (pimpinan dan orang-orang dilingkungannya)
c) Peran Keputusan
- Wirausaha (entrepreneur). Manajer membuat perbaikan-perbaikan yang cukup
permanen pada unit seperti mengubah struktur organisasi
- Pengelola gangguan (disturbance handler). Manajer bereaksi pada kejadian-
kejadian yang tidak terduga seperti devaluasi dolar di negara asing yang menjadi
tempat perusahaannya beroperasi
- Pembagi sumber daya (resource allocator). Manajer mengendalikan pengeluaran
unitnya menentukan unit bawahan mana yang mendapat sumber daya
- Perunding (negotiator). Manajer menengahi perselisihan di dalam unit maupun
antar unit dan lingkungannya
4) Keahlian Manajemen
Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua yang
mendasar yaitu komunikasi dan pemecahan masalah
a) Keahlian Komunikasi
Manajer berkomunikasi dengan atasannya, bawahannya, orang-orang lain di unit lain
dalam perusahaan, dan orang-orang diluar perusahaan. Manajer menerima dan
mengirimkan informasi dalam bentuk lisan dan tulisan. Komunikasi tertulis meliputi
laporan, surat, memo, dan lain-lain. Komunikasi lisan terjadi saat rapat, saat
menggunakan telepon, saat meninjau fasilitas dan selama berada pada kegiatan sosial.
b) Keahlian Pemecahan Masalah
Manajer memecahkan masalah dengan membuat perubahan-perubahan pada operasi
perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan. Selama proses pemecahan
masalah, manajer terlibat dalam pengambilan keputusan (decision making), yaitu
tindakan memilih dari berbagai alternatif tindakan.
Tujuan
Mekanisme
pengendalian
Yaitu system di dalam suatu system , ini berarti bahwa system berada pada lebih
dari suatu tingkat. Jika suatu system adalah bagian dari system yang lebih besar,
system yang lebih besar itu adalah supersistem.
Dari definisi dan penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan, suatu
system terdiri dari elemen yang bisa berbentuk individu atau bagian-bagian yang
terpisah, kemudian berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
Usaha awal untuk menetapkan komputer dalam era bisnis terfokus pada data.
Kemudian muncul penekanan pada informasi dan pendukung keputusan. Sekarang,
komunikasi dan konsultasi mendapat perhatian yang besar.
Fokus Awal Pada Data
Selama paruh pertama abad dua puluh, saat punched card dan keydriven
bookkepping machines berada dalam masa jayanya. Perusahaan-perusahaan umumnya
mengabaikan kebutuhan informasi para manajer. Praktek ini diteruskan dengan komputer
generasi pertama yang terbatas untuk aplikasi akuntansi.
Nama yang diberikan untuk aplikasi akuntansi berbasis komputer awal ini adalah
pengolahan data elektronik (electronic data processing) atau EDP. Istilah EDP tidak lagi
popular, dan telah disingkat menjadi data processing (DP). Kita menggunakan istilah
Sistem Informasi Akuntansi SIA (accounting information system) untuk menggambarkan
sistem yang memproses aplikasi pengolah perusahaan. SIA menghasilkan beberapa
informasi sebagai produk sampingan dari proses akuntansi.
Mencapai CBIS
Dalam beberapa hal, tiap subsistem CBIS menyerupai suatu organisme hidup
lahir, bertumbuh, menjadi metang, berfungsi dan akhirnya mati. Proses evolusi ini disebut
siklus hidup sistem (System Life CycelSLC) dan terdiri dari tahap-tahap :
Perencanaan
Analisis
Rancangan
Penerapan
Penggunaan
Siklus hidup suatu sistem berbasis komputer mungkin hanya berlangsung beberapa
bulan atau mungkin beberapa tahun. SIM yang memproyeksikan jumlah agen dan
perekrutan untuk perushaaan asuransi telah digunakan sejak pertengahan 1980-an. Cepat
atau lambat, sistem dinamis bisnis akan melampaui kemampuan sistem informasi, dan
sistem itu harus diperbaharui.
Merekayasa Ulang CBIS
Rekayasa ulang (reengineering) merupakan proses mengerjakan ulang sistem.
Istilah rekayasa ulang proses bisnis (business process redesign), atau BPR, juga digunakan.
Ketika suatu sistem direkayasa ulang, itu tidak selalu merupakan pendekatan yang sama
sekali baru. Unsur-unsur yang baik dari siste dapat dipertahankan dan kemudian teknologi
komputer diterapkan. Dengan semakn banyaknya sistem yang semakin tua, BPR akan
menjadi metodologi pengembangan yang dipilih, dibandingkan SLC.
Mengelola CBIS
Seiring berkembanyak CBIS, manajer merencanakan siklus hidup dan mengatur para
spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer mengendalikan CBIS untuk
memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan yang diharapkan.
Tanggung jawab keseluruhan manajer dan dukungan tahap demi tahap yang diberikan oleh
para spesialis informasi.
Saat manajer memilih untuk memanfaatkan dukungan para spesialis informasi, kedua
pihak bekerja sama untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah, mengidentifikasi
dan mengevaluasi solusi alternative, memilih solusi terbaik, merakit perangkat keras dan
perangkat lunak yang sesai, menciptakan databse, dan menjaga kemutakhiran sistem. Saat
manajer memilih untuk mengituki bentuk paling murni dari end-user computing, manjer
melaksanakan semua tugas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Mc,Leod, Jr, Raymond dan George P. Schell. 2004. Sistem Informasi Manajemen.
Edisi 8. PT. INDEKS. Jakarta