A. Definisi
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram
pada waktu lahir. (Sofian, 2012)
B. Etiologi
Penyebab kelahiran premature tidak diketahui, tapi ada beberapa faktor yang
berhubungan, yaitu : (Hasan et all, 1997)
1. Faktor genetik atau kromosom
2. Infeksi
3. Bahan toksik
4. Radiasi
5. Isufisiensi atau disfungsi plasenta
6. Faktor nutrisi
7. Faktor lain seperti merokok, peminum alcohol, bekerja berat masa hamil, plasenta
previa, kehamilan ganda, obat-obatan dan sebagainya.
C. Manifestasi Klinik
1. Sebelum bayi lahir
Pada anamnesa seing dijumpai adanya riwayat abortus, partus prematurus,dan
lahir mati
Pergerakan janin yang pertama terjadi lebih lambat, gerakan janin lebih lambat
walaupun kehamilannya sudah agak lanjut
Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang
seharusnya. Sering dijumpai kehamilan dengan oligohydramnion gravidarum
atau perdarahan antepartum
Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan.
2. Setelah bayi lahir
Bayi dengan retardasi pertumbuhan intra uterin.
Bayi small for date sama dengan bayi retardasi pertumbuhan intrauterine.
Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya
(Tim Adaptasi Indonesia,2009)
Penatalaksanaan
Menurut Rukiyah, dkk (2010) perawatan pada bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah:
E. Discharge Planning
1. Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama
kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu hamil yang diduga
beresiko, terutama factor resiko yang mengarah melahirkan bayi BBLR harus
cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang
lebih mampu
2. Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim, tanda tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri selama kehamilan
agar mereka dapat menjaga kesehatannya dan janin yang dikandung dengan baik
3. Hendaknya Ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umur reproduksi
sehat (20-34 tahun)
4. Beri Asupan ASI sesering mungkin untuk meningkatkan berat bayi
5. Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam meningkatkan
pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka dapat meningkatkan
akses terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan status gizi ibu selama hamil
6. Menjaga bayi tetap hangat
7. Mengetahui tanda bahaya untuk mencari pertolongan
8. Timbang BB secara umum setiap minggu hingga BB bayi mencapai 2500gr
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Ketidakefektifan pola napas NOC NIC
Definisi : Inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak Respiratory status : Ventilation Airway management
memberi ventilasi. Respiratory status : Airway Buka jalan nafas, gunakan
Batasan karakteristik : patency tekhnik chin lift atau jaw thrust
Perubahan kedalam pernapasan Vital sign status bila perlu
Perubahan eskursi dada Kriteria Hasil : Posisikan pasien untuk
Mengambil posisi tiga titik Mendemonstrasikan batuk memaksimalkan ventilasi
Bradipneu efektif dan suara nafas yang Identifikasi pasien perlunya
Penurunan tekanan ekspirasi bersih, tidak ada sianosis dan pemasangan alat jalan nafas
Penurunan ventilasi semenit dyspnea ( mampu mengeluarkan bantuan
Penurunan kapasitas vital sputum, mampu bernafas dengan Pasang mayo bila perlu
Dipneu mudah, tidak ada pursed lips Lakukan fisioterapi dada jika
Peningkatan diameter anterior-posterior Menunjukkan jalan nafas yang perlu
Pernapasan cuping hidung paten (klien tidak merasa Keluarkan secret dengan batuk
Ortopneu tercekik, irama nafas, frekuensi atau suction pada mayo
Fase ekspirasi memanjang
pernafasan dakam rentang Berikan bronkodilator bila perlu
Pernapasan bibir
normal, tidak ada suara nafas Berikan pelembab udara Kassa
abnormal) basah NaCl lembab
Takipneu
Tanda tanda vital dalam rentang Atur intake untuk cairan
Penggunaan otot aksesorius untuk bernapas normal (tekanan darah, nadi,
Faktor yang berhubungan : mengoptimalkan keseimbangan
Ansietas
pernafasan) Monitor respirasi dan status O2
Posisi Tubuh
Deformitas tulang
Deformitas dinding dada
Keletihan
Hiperventilasi
Sindrom hipoventilasi
Gangguan musculoskeletal
Kerusakan neurologis
Imaturitas neurologis
Disfungsi neuromuscular
Obesitas
Nyeri
Keletihan otot pernapasan cedera medulla spina
2. Diskontinuitas Pemberian ASI NOC NIC
Definisi : Penghentian kontinuitas proses Breastfeding ineffective Bootle Feeding
pemberian ASI akibat ketidakmampuan atau Breathing Pattern Ineffective Posisikan bayi semi-fowler
kesalahan dalam mengubah posisi bayi pada Breastfeeding interrupted Letakkan pentil dot diatas lidah
payudara untuk menyusui Kriteria Hasil : bayi
Batasan karakteristik : Menyusui secara mandiri Monitor atau evaluasi reflek
Kurang pengetahuan tentang cara pemberian Tetap mempertahankan laktasi menelan sebelum memberikan
ASI Pertumbuhan dan perkembangan susu
Kurang pengetahuan tentang cara penyimpanan bayi dalam batas normal Tentukan kandungan fluoride air
ASI Mengetahui tanda-tanda yang digunakan untuk
Bayi tidak dapat menutrisi dari payudara untuk penurunan suplai ASI mengencerkan formula bubuk
beberapa atau semua pemberian makanan Ibu mampu mengumpulkan dan atau konsentrat dan rujuk
Keinginan ibu untuk pada akhirnya memberikan menyimpan ASI secara aman penggunaan suplemen fluor, jika
ASI guna memenuhi kebutuhan nutrisi anak Penyapihan pemberian ASI di indikasikan
Keinginan ibu untuk mempertahankan diskontinuitas progresif Pantau berat badan bayi, jika
pemberian ASI untuk memenuhi kebutuhan pemberian ASI diperlukan
nutrisi anak Menunjukkan teknik dalam Ingatkan orangtua atau pengasuh
Perpisahan ibu dan anak memompa ASI bayi tentang penggunaan oven
Factor yang berhubungan Berat Badan Bayi = masa tubuh microwave untuk
Kontraindikasi terhadap menyusui Tidak ada respon alergi sistemik menghangatkan formula
Prematuritas Respirasi status : jalan nafas, Instruksikan dan demonstrasikan
Ibu bekerja pertukaran gas, dan ventilasi kepada orang tua tekhnik
Penyakit Ibu nafas bayi adekuat membersihkan mulut bayi
Kebutuhan untuk segera menyapih bayi Tanda tanda vital bayi dalam
setelah bayi diberikan susu
batas normal
Lactation Supresion
Fasilitas proses bantuan
interaktif untuk membantu
mempertahankan keberhasilan
proses pemberian ASI
Sediakan informasi tentang
laktasi dan tekhnik memompa
ASI (secara manual atau dengan
pompa elektrik), cara
mengumpulkan dan menyimpan
ASI
Tunjukkan dan demonstrasikan
berbagai jenis pompa payudara,
tentang biaya, keefektifan dan
ketersediaan alat tersebut
Ajarkan pengasuh bayi
mengenai topic topic, seperti
penyimpanan dan pencairan ASI
dan penghindaran member susu
botol pada dua jam sebelum ibu
pulang
Ajarkan orangtua
mempersiapkan,menyimpan,
menghangatkan dan
kemungkinan pemberian
tambahan susu formula
Apabila penyapihan diperlukan,
informasikan ibu mengenai
kembalinya proses ovulasi dan
seputar alat kontrasepsi yang
sesuai.
Lactation Counseling
Menggunakan bantuan interaktif
untuk membantu ibu
mempertahankan keberhasilan
proses pemberian ASI. Beri
dorongan untuk tetap
melanjutkan menyusui sepulang
kerja atau sekolah
3. Disfungsi Motilitas Gastrointestinal NOC NIC
Definisi : Peningkatan, penurunan, Gastrointestinal Function Tube Care Gastrointestinal
ketidakefektifan, atau kurang aktivitas peristaltic Bowel Continence Monitor TTV
didalam system gastrointestinal Kriteria Hasil : Monitor status cairan dan
Tidak ada distensi abdomen elektrolit
Batasan karakteristik Tidak ada kram abdomen Monitor bising usus
Kran abdomen Tidak ada nyeri abdomen Monitor irama jantung
Distensi abdomen Peristaltic usus dalam batas Catat intake dan output secara
Nyeri abdomen normal 15-30x/mnt akurat
Tidak flaktus Frekuensi, warna, konsistensi, Kaji tanda-tanda gangguan
Akselerasi pengosongan lambung banyak feses dalam batas normal keseimbangan cairan dan
Residu lambung berwarna empedu Tidak ada darah di feses elektrolit (membrane mukosa
Perubahan bising usus Tidak ada diare kering, sianosis, jaundice)
Diare Tidak ada mual muntah Kelola pemberian suplemen
Kesulitan mengeluarkan feses Nafsu makan meningkat elektrolit sesuai instruksi dokter
Feses kering Kolaborasi dengan ahli gizi
Feses keras jumlah kalori dan jumlah zat gizi
Peningkatan residu lambung yang dibutuhkan
Mual Pasang NGT jika diperlukan
Regurgitas Monitor warna dan konsistensi
Muntah dari nasogastric output
Monitor diare
Faktor yang berhubungan Bowel Inkontinental Care
Penurunan Perkirakan penyebab fisik dan
Ansietas psikologi dari inkontimemsia
Pemberian makanan enteral fetal
Intoleransi makanan Jelaskan penyebab masalah dan
prosedur dan rasional dari
Imobilitas
tindakan
Makan kontaminan
Jelaskan tujuan dari managemen
Malnutrisi
Mediaksil bowel pada pasien/keluarga
Prematuritas Diskusikan prosedur dan kriteria
Gaya hidup monoton hasil yang diharapkan bersama
Pembedahan pasien
Instruksikan pasien/keluarga
untuk mencatat keluaran feses
Cuci area perianal dengan sabun
dan air lalu keringkan
Jaga kebersihan baju dan tempat
tidur
Monitor efek samping
pengobatan
Bowel training
Rencanakan program BAB
dengan pasien dan pasien yang
lain
Konsul ke dokter jika pasien
memerlukan suppositoria
Ajarkan ke pasien/keluarga
tentang prisip latihan BAB
Anjurkan pasien untuk cukup
minum
Jaga privasi klien
Kolaborasi pemberian
suppositoria jika memungkinkan
Evaluasi status BAB secara rutin
Modifikasi program BAB jika
diperlukan
4 Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari NOC NIC
Kebutuhan Tubuh Nutritional Status Nutrition Management
Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk Nutritional Status : food and Kaji adanya alergi makanan
memenuhi kebutuhan metabolic Fluid intake Kolaborasi dengan ahli gizi
Batasan karakteristik : Nutritional Status : nutrient untuk menentukan jumlah kalori
Kram abdomen Intake dan nutrisi yang dibutuhkan
Nyeri abdomen Weight control pasien
Menghindari makanan Kriteria Hasil Anjurkan pasien untuk
Berat badan 20% atau lebih dibawah berat Adanya peningkatan berat badan meningkatkan intake Fe
badan ideal sesuai dengan tujuan Anjurkan pasien untuk
Kerapuhan kapiler Berat badan ideal sesuai dengan meningkatkan protein dan
Diare tinggi badan vitamin C
Kehilangan rambut berlebihan Mampu mengidentifikasi Berikan substansi gula
Bissing usus hiperaktif kebutuhan nutrisi Yakinkan diet yang dimakan
Kurang makanan Tidak ada tanda-tanda malnutrisi mengandung tinggi serat untuk
Kurang informasi Menunjukkan peningkatan mencegah konstipasi
Kurang minat pada makanan fungsi pengecapan dari menelan Berikan makanan yang terpilih
Penurunan berat badan dengan asupan makanan Tidak terjadi penurunan berat (sudah dikonsultasikan dengan
badan yang berarti ahli gizi)
adekuat
Ajarkan pasien bagaimana
Kesalahan konsepsi
membuat catatan makanan
Kesalahan informasi
harian.
Membran mukosa pucat
Monitor jumlah nutrisi dan
Ketidakmampuan memakan makanan kandungan kalori
Tonus otot menurun Berikan informasi tentang
Mengeluh gangguan sensasi rasa kebutuhan nutrisi
Mengeluh asupan makanan kurang dari RDA Kaji kemampuan pasien untuk
Cepat kenyang setelah makan mendapatkan nutrisi yang
Sariawan rongga mulut dibutuhkan
Steatorea Nutrition Monitoring
Kelemahan otot pengunyah BB pasien dalam batas normal
Kelemahan otot untuk menelan Monitor adanya penurunan berat
Faktor-faktor yang berhubungan : badan
Faktor biologis Monitor tipe dan jumlah aktivitas
Faktor ekonomi yang biasa dilakukan
Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrient Monitor interaksi antara anak
Ketidakmampuan untuk mencerna makan dan orangtua selama makan
Ketidakmampuan menelan makanan Jadwalkan pengobatan dan
Faktor psikologis tindakan tidak selama jam makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan dan
kekeringan dan, hiperemik,
hipertonik papilla lidah, cavitas
oral
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
5. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh NOC NIC
Definisi : Beresiko mengalami kegagalan Thermoregulasi Newborn Care
mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal Thermoregulasi : Newborn Pengaturan suhu : mencapai dan
Faktor resiko Kriteria Hasil : atau mempertahankan suhu
Perubahan laju metabolism Suhu kulit normal tubuh dalam range normal
Dehidrasi Suhu badan 36,0 37,0 Pantau suhu bayi baru lahir
Pemajanan suhu lingkungan yang ekstrim TTV dalam batas normal sampai stabil
Usia ekstrim Hidrasi adekuat Pantau tekanan darah, nadi, dan
Penyakit yang mempegaruhi regulasi suhu Tidak hanya menggigil pernafasan dengan tepat
Tidak beraktivitas Gula darah dalam batas normal Pantau warna dan suhu kulit
Pakaian yang tidak sesuai dengan suhu Keseimbangan asam basa DBN Pantau dan laporkan tanda dan
lingkungan Billirubin DBN gejala hipotermi dan hipertermi
Obat yang menyebabkan fasokontriksi Tingkatkan keadekuatan
Obat yang menyebabkan vasodilatasi masukan cairan dan nutcorisi
Sedasi Tempatkan bayi baru lahir pada
Trauma yang mempengaruhi pengaturan suhu ruang isolasi atau dibawah
Aktivitas yang berlebihan pemanas
Pertahankan panas tubuh bayi
Gunakan matras panas dan
selimut hanga yang disesuaikan
dengan kebutuhan
Berikan pengobatan dengan tepat
untuk mencegah atau control
menggigil
Gunakan matras sejuk dan mandi
dengan air hangat untuk
menyesuaikan dengan suhu
tubuh dengan tepat
A. Definisi
Menurut kamus kedokteran, Atresia berarti tidak adanya lubang pada tempat yang
seharusnya berlubang. Sehingga atresia ani brarti tidak terbentuknya lubang pada anus.
(Saifudin, 1998)
Klasifikasi :
1. Anomali bawah
Rectum mempunyai jalur desenden normal melalui otot puborektalis, terdapat
spingter internal dan eksternal yang berkembang baik dengan fungsi normal, dan
tidak terdapat hubungan dengan saluran genitourinari
2. Anomali intermediate
Rektum berada pada atau dibawah tingkat otot puborektalis, lesung anal dan spingter
eksternal berada pada posisi yang normal
3. Anomali tinggi
Ujung rectum diatas otot puborektalis, dan spingter internal tidak ada. Hal ini
biasanya berhubungan dengan fistula genitourinarius rektouretral (pria) atau
rektovaginalis (wanita).
B. Etiologi
Atresia dapat disebabkan oleh beberapa factor, antara lain:
1. Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur sehingga bayi lahir tanpa
lubang dubur
2. Kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12 minggu / 3 bulan
3. Adanya gangguan atau berhentinya perkembangan embriologik di daerah usus,
rectum bagian distal serta traktus urogenitalis, yang terjadi antara minggu keempat
sampai keenam usia kehamilan.
C. Manifestasi Klinis
1. Mekonium tidak keluar dalam 24 jam pertama setelah kelahiran
2. Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rectal pada bayi
3. Mekonium keluar melalui sebuah fistula atau anus yang salah letaknya
4. Distensi bertahap dan adanya tanda-tanda obstruksi usus
5. Bayi muntah-muntah pada umur 24-48 jam
6. Pada pemeriksaan rectal touch terdapat adanya membran anal
7. Perut kembung
Pemeriksaan penunjang :
Penatalaksanaan atresia ani tergantung klasifikasinya. Pada atresia ani letak tinggi
harus dilakukan kolostomi terlebih dahulu. Pada beberapa waktu lalu penanganan atresia
ani menggunakan prosedur abdominal pullthrough, tp metode ini banyak menimbulkan
inkontinen feses dan prolapse mukosa usus yang lebih tinggi.
1. Atresia Ani letak tinggi dan intermediate dilakukan sigmoid kolostomi atau TCD
dahulu, setelah 6-12 bulan baru dikerjakan tindakan definitive (PSARP)
2. Atresia Ani letak rendah dilakukan perineal anoplasti, dimana sebelumnya dilakukan
tes provokasi dengan stimulator otot untuk identifikasi batas otot sfingter ani ekternus
3. Bila terdapat fistula dilakukan cut back incicion
4. Pada stenosis ani cukup dilakukan dilatasi rutin, berbeda dengan Pena dimana
dikerjakan minimal PSARP tanpa kolostomi