Anda di halaman 1dari 3

1. Apa yang anda ketahui tentang madzhab ?

2. Jelaskan, apakah kita wajib bermadzhab ?


3. Bagaimana tata cara bermadzhab ?

1. Yang saya ketahui mengenai madzhab dari referensi-referensi yang saya baca baik itu dari
buku, internet dan ceramah. Madzhab dalam islam adalah sebuah pemahaman yang
menjadi pedoman untuk kita dalam mengatasi permasalahan, khususnya dalam hal
ibadah atau fiqih. istilah madzhab ini muncul setelah rasulullah wafat, maka kaum
muslimin pada saat itu memutuskan untuk memilih diantara mereka siapa yang akan
menjadi madzhab untuk kaum muslimin.
Pada saat pemilihan berlangsung terjadi perselisihan antara kaum muslim anshor dan
muhajirin. Kaum anshor beranggapan bahwa umat muslim harus bermadzhab pada
mereka karna umat muslim menjadi besar setelah dibantu oleh kaum anshor , dilain pihak
kaum muhajirin beranggapan bahwa umat islam harus bermadzhab pada mereka karena
kaum muhajirin yang menjadi awal islam itu ada. Tapi pada akhirnya umar bin khatab
mendeklarasikan bahwa yang akan memimpin umat muslim adalah abu bakar yang
sekaligus aka menjadi khalifah pertama. Abu bakar sendiri berasal dari kaum muhajirin
tetapi keputusan umar tersebut diterima oleh sebagian kaum anshor.
Setelah penunjukkan abu bakar sebagai madzhab dan khalifah bagi umat islam, keluarga
nabi merasa heran karena seharusnya yang menjadi madzhab dan khalifah pertama itu
adalah dari keluarga rasul yang sudah terjamin di mashum (terbebas dari segala dosa dan
kesalahan). Mereka merasa bahwa ali bin abi thali blah yang pantas menjadi madzhab
dan khalifah pertama. Dan akhirnya pada masa itu terdapat 2 madzhab yaitu madzhab
sahabat yang dipelopor kaum anshor dan muhajirin lalu ada madzhab ahlul bait yang
dipelopori oleh ali bin abi thalib dan Fatimah serta tokoh bani hasyim. Dan nantinya hal
itu yang menjadi cikal bakal terbentuka 2 madzhab suni dan syiah.
Sebenarnya, 2 madzhab ini berpedoman pada al-quran dan rasul, dan pada masa khilafah
itu tidak menampakkan perbedaan sama sekali, perbedaan muncul pada saat
menetapkan perawi hadits yang bisa dipercaya. Suni lebih memilih hadits yang
diriwayatkan oleh sahabat nabi dan syiah lebih memilih hadits yang diriwayatkan oleh
keluarga nabi.
2. Mempunyai madzhab adalah penting bagi kita karena memungkikan kita memiliki banyak
pilihan dalam mengatasi permasalahan dalam kehidupan, selain itu juga akan membantu
kita untuk mengatasi permasalah di era globalisasi mengenai perbedaan hukum hukum
di islam. Pada zaman dahulu juga para sabahat mengakui pentingnya madzhab, sehingga
mereka memilih abu bakar sebagai madzhab mereka.
Selain itu juga allah swt memuji orang yang mau mempelajari madzhab, dan
menggelarnya ulil albab dalam Q.S Az-Zumar ayat 18. Ada pepatah islam mengatakan
ilmu tanpa ibadah itu cacat dan ibadah tanpa ilmu itu buta, jadi sekiranyaa sebagai umat
islam kita wajib bermadzhab.
3. Rambu pertama: Harus diyakini bahwa madzhab tersebut bukan dijadikan sarana kawan
dan musuh sehingga bisa memecah belah persatuan kaum muslimin. Jadi tidak boleh
seseorang berprinsip jika orang lain tidak mengikuti madzhab ini, maka ia musuh kami
dan jika semadzhab, maka ia adalah kawan kami.
Sifat dari pengikut hawa nafsu (ahlu bidah) berprinsip bahwa satu person dijadikan
sebagai tolak ukur teman dan lawan. Sedangkan Ahlus Sunnah berprinsip bahwa yang
dijadikan standar wala dan baro (kawan dan lawan) hanya dengan mengikuti Al Quran
dan petunjuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, serta ijma (konsensus) para ulama
kaum muslimin.
Rambu kedua: Tidak boleh seseorang meyakini bahwa setiap muslim wajib
mengikuti imam tertentu dan tidak boleh mengikuti imam lainnya. Jika ada yang
meyakini demikian, dialah orang yang jahil. Namun orang awam boleh baginya
mengikuti orang tertentu, akan tetapi tidak ditentukan bahwa yang diikuti mesti
Muhammad, Amr atau yang lainnya.
Rambu ketiga: Imam yang diikuti madzhabnya tersebut harus diyakini bahwa ia hanya
diaati karena ia menyampaikan maksud dari agama dan syariat Allah. Sedangkan
yang mutlak ditaati adalah Allah dan Rasul-Nya. Maka tidak boleh seseorang mengambil
pendapat imam tersebut karena itu adalah pendapat imamnya. Akan tetapi yang harus
jadi prinsipnya adalah dia mengambil pendapat imam tersebut karena itu yang
diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Rambut keempat: Menjaga diri agar tidak terjatuh pada hal-hal yang terlarang
sebagaimana yang dialami para pengikut madzhab di antaranya:

* Fanatik buta dan memecah persatuan kaum muslimin.

* Berpaling dari Al Quran dan As Sunnah karena yang diagungkan adalah perkataan
imam madzhab.

* Membela madzhab secara overdosis bahkan sampai menggunakan hadits-hadits dhoif


agar orang lain mengikuti madzhabnya.

* Mendudukkan imam madzhab sebagai Nabi shallallahu alaihi wa sallam. [3]

Anda mungkin juga menyukai