kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin
sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida
tekanan, gaya tarik antar molekul, dan ukuran serta jumlah molekul terlarut.
sebelumnya dibersihkan dan dikeringkan. Hal ini dilakukan agar tidak ada zat
pengotor yang dapat mempengaruhi nilai bobot jenis dari tiap-tiap larutan sampel.
keluar, kemudian dikeringkan bagian luar piknometer. Hal ini bertujuan agar pada
merupakan bahan yang sangat kental. Kemudian dilakukan perlakuan yang sama
untuk gliserol seperti prosedur akuades. Setiap pergantian larutan, piknometer harus
dibilas dengan akuades dan larutan yang akan digunakan dan pergantian dimulai dari
larutan dengan konsentrasi terkecil hingga terbesar. Hal ini bertujuan agar tidak
Keterangan:
yaitu piknometer pertama yang memiliki bobot kosong 18,8048 g digunakan untuk
diperoleh bobot jenis akuades adalah 1,0000 dan kerapatannya pada suhu 30 oC
adalah 0,9954 g/cm3, bobot jenis gliserol 2 % adalah 1,0056 dan kerapatannya pada
suhu 32 oC adalah 1,0006 g/cm3, bobot jenis gliserol 4 % adalah 1,0111 dan
kerapatannya pada suhu 32 oC adalah 1,0060 g/cm3, bobot jenis gliserol 6 % adalah
1,0160 dan kerapatannya pada suhu 32 oC adalah 1,0109 g/cm3, bobot jenis gliserol
8 % adalah 1,0221 dan kerapatannya pada suhu 32 oC adalah 1,0169 g/cm3, bobot
1,0212 g/cm3, bobot jenis gliserol X % adalah 1,0095 dan kerapatannya pada suhu
mengukur waktu yang diperlukan untuk mengalirnya cairan dalam pipa kapiler dari a
viskometer yang diletakkan pad thermostat. Cairan kemudian diisap dengan pompa
ke dalam bola C sampai di atas tanda a. Cairan dibiarkan mengalir ke bawah dan
dilakukan mulai dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Hal ini dilakukan agar
labu contoh sehingga jika dimasukkan ke dalam labu pengukur masih tersisa
setengahnya. Ketinggian air pada labu contoh juga akan mempengaruhi pengukuran
viskositas. Hal ini disebabkan oleh tekanan akan bertambah dengan naiknya
adalah tekanan, adalah massa jenis, g adalah gaya gravitasi, dan h adalah
dengan ketinggian cairannya pada labu contoh. Kemudian, cairan diisap dengan
menggunakan karet penghisap sampai melewati tanda batas atas. Waktu yang
dibutuhkan cairan untuk mengalir dari tanda batas atas ke tanda batas bawah dihitung
dengan stopwatch dan dicatat. Akuades kemudian diganti dengan gliserol yang
Pada hasil pengukuran, terlihat jelas bahwa semakin besar konsentrasi suatu
cairan, maka semakin besar pula viskositas cairan tersebut. Hal tersebut berbanding
lurus dengan waktu yang diperlukan suatu cairan untuk mengalir dari batas atas ke
batas bawah. Semakin besar konsentrasi cairan, maka semakin lama juga waktu yang
digunakan untuk mengalir dan sebaliknya jika konsentrasi suatu zat kecil maka
waktu yang diperlukan semakin sedikit atau cepat. Hal ini disebabkan oleh adanya
gaya kohesi yang semakin besar dalam molekul. Nilai viskositas secara berturut-turut
0,9224 cP pada suhu 32 oC, 0,9999 cP pada suhu 32 oC, 1,0616 cP pada suhu 32 0C,
1,1005 cP pada suhu 32 oC, 1,1870 cP pada suhu 32 oC dan 0,9742 cP pada suhu
32 oC.
2 Gliserol 4 % 4 0,9999
3 Gliserol 6 % 6 1,0616
4 Gliserol 8 % 8 1,1005
5 Gliserol 10 % 10 1,1870
6 Gliserol x % X 0,9742
Dari tabel diatas diperoleh grafik hubungan antara konsentrasi dan viskositas
1
0.8 Viskositas (cP) (y)
0.6
Linear (Viskositas
0.4 (cP) (y))
0.2
0
0 5 10 15
Konsentrasi
Berdasarkan tabel dan grafik diatas diperoleh tabel perhitungan regresi secara
Dari perhitungan regresi secara manual diperoleh nilai slope (a) sebesar
0,0315, nilai intercept (b) sebesar 0,8653 dan nilai R2 sebesar 0,9878 sehingga
dan 1,1803. Berdasarkan nilai yang diperoleh, maka grafik setelah regresi dapat
1.4
1.2 y = 0.0315x + 0.8653
R = 1
Viskositas Regresi
1
0.8
0.6 Viskositas
0.4 Linear (Viskositas)
0.2
0
0 5 10 15
Konsentrasi
Konsentrasi dari cairan berbanding lurus dengan viskositasnya sehingga
persamaan garis yang diperoleh pada percobaan ini adalah y = 0,0315 x + 0,8653.
garis ini sehingga konsentrasi gliserol X % yang diperoleh dari percobaan ini adalah