I. Pengertian Lempeng
Lempeng adalah batuan padat, berbentuk menyerupai balok yangbersifat kaku dan
berukuran sangat besar.
Kata tektonik berasal dari bahasa Yunani yang artinya membangun. Teori tektonik
lempeng menyatakan bahwa lapisan terluar bumi tersusun dari fragmen-fragmen yang
berjumlah lebih dari selusin yang terdiri dari lempeng-lempeng besar maupun kecil,
dimana lempeng-lempeng tersebut saling bergeser satu dan lainnya diatas lapisan material
yang bersifat mobile dan panas.
Beberapa ahli kebumian mempercayai bahwa benua-benua yang ada saat ini
merupakan hasil pemisahan dari daratan yang sangat luas yang disebut sebagai
supercontinent Pangea. Teori tektonik lempeng pada dasarnya adalah suatu teori yang
menjelaskan mengenai sifat-sifat bumi yang mobil/dinamis yang disebabkan oleh gaya
yang berasal dari dalam bumi. Konsepdari tektonik lempeng adalah bahwasanya lapisan
kerak Bumi (litosfir) terpecah-pecah dalam 13 lempeng besar dan beberapa lempeng kecil.
Adapun lempeng-lempeng tersebut, sebagai berikut:
Lempeng Pasifik (Pasific plate)
Lempeng Eurasia (Eurasian plate)
Lempeng India-Australia (Indian-Australian plate)
Lempeng Afrika (African plate)
Lempeng Amerika Utara (North American plate)
Lempeng Amerika Selatan (South American plate)
Lempeng Antartika ( Antartic plate)
Dan beberapa lempeng kecil seperti :
Lempeng Nasca (Nasca plate)
Lempeng Arab(Arabian plate)
Lempeng Karibia (Caribian plate)
Lempeng Philippines (Phillippines plate)
Lempeng Scotia (Scotia plate)
Lempeng Cocos (Cocos plate
Lempeng-lempeng utara litosfer
Lempeng tersebut diatas dapat dibedakan berdasarkan interaksi antara lempengnya sebagai
berikut :
1. Batas Konvergen:
Batas konvergen adalah batas antar lempeng yang saling bertumbukan. Batas
lempeng konvergen dapat berupa batas Subduksi (Subduction) atau Obduksi(Obduction).
Batas subduksi adalah batas lempeng yang berupa tumbukan lempeng dimana lsalah satu
empeng menyusup ke dalam perut bumi dan lempeng lainnya terangkatke permukaan.
Contoh batas lempeng konvergen dengan tipe subduksi adalah Kepulauan Indonesia
sebagai bagian dari lempeng benua Asia Tenggara dengan lempeng samudraHindia
Australia di sebelah selatan Sumatra-Jawa-NTB dan NTT. Batas kedua lempeng ini
berupa suatu zona subduksi yang terletak di laut yang berbentuk palung (trench) yang
memanjang dari Sumatra, Jawa, hingga ke Nusa Tenggara Timur. Contoh lainnya adalah
kepulauan Philipina, sebagai hasil subduksi antara lempeng samudra Philipina dengan
lempeng samudra Pasifik. Obduksi adalah batas lempeng yang merupakan hasil
tumbukanlempeng benua dengan benua yang membentuk suatu rangkaian pegunungan.
Contoh batas lempeng tipe obduksi adalah pegunungan Himalaya yang merupakan hasil
tumbukan lempeng benua India dengan lempeng benua Eurasia.
2. Batas Divergen:
Batas divergen adalah batas antar lempeng yang saling menjauh satu danlainnya.
Pemisahan ini disebabkan karena adanya gaya tarik (tensional force) yang mengakibatkan
naiknya magma kepermukaan dan membentuk material baru berupa lava yang kemudian
berdampak pada lempeng yang saling menjauh. Contoh yang paling terkenal dari batas
lempeng jenis divergen adalah Punggung Tengah Samudra (Mid OceanicRidges) yang
berada di dasar samudra Atlantik, disamping itu contoh lainnya adalah rifting yang terjadi
antara benua Afrika dengan Jazirah Arab yang membentuk laut merah.
3. Batas Transform:
Batas transform adalah batas antar lempeng yang saling berpapasan dansaling
bergeser satu dan lainnya menghasilkan suatu sesar mendatar jenis Strike SlipFault.
Contoh batas lempeng jenis transforms adalah patahan San Andreas di Amerika Serikat
yang merupakan pergeseran lempeng samudra Pasifik dengan lempeng benua Amerika
Utara. Berdasarkan teori tektonik lempeng, lempeng-lempeng yang ada saling bergerak
dan berinteraksi satu dengan lainnya. Pergerakan lempeng lempeng tersebut juga secara
tidak langsung dipengaruhi oleh rotasi bumi pada sumbunya. Sebagaimana diketahui
bahwa kecepatan rotasi yang terjadi bola bumi akan akan semakin cepat ke arah ekuator.
Tataan tektonik pada batas lempeng konvergen, batas divergen, dan bataa transform
Tatanan tektonik yang terjadi pada batas lempeng konvergen, dimana lempeng
samudra dan lempeng samudra saling bertemu akan menghasilkan suatu rangkaian busur
gunungapi(volcanic arc) yang arahnya sejajar / simetri dengan arah palung (trench).
Cekungan Busur Belakang(Back Arc Basin) berkembang dibagian belakang busur
gunungapi (gambar 5-4). Contoh kasus darimodel ini adalah rangkaian gunungapi di
kepulauan Philipina yang merupakan hasil tumbukanlempeng laut Philipina dengan
lempeng samudra Pasifik.
Tatanan Tektonik pada Batas Lempeng Konvergen (lempengsamudra dan lempeng samudra)
Pada batas lempeng konvergen, dimana terjadi tumbukan antara lempeng samudra
danlempeng benua), maka tatanan tektoniknya dicirikan oleh Palung (Trench),
PrismaAkresi (Accretion Prism), Cekungan Busur Muka (Forearc Basin), Busur
Kepulauan Gunungapi(Volcanic Island Arc), dan Cekungan Busur Belakang (Backarc
Basin).
Contoh klasik dari batas lempeng konvergen, dimana terjadi tumbukan antara lempeng
samudra dan lempeng benua adalah kepulauan Indonesia, khususnya jalur pulau-pulau:
Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan berakhir di
kepulauan Banda. Pada gambar diatas diperlihatkan batas konvergensi antara lempeng
India-Australia dan lempeng benua Eurasia (pulau Sumatra). Kedua lempeng dibatasi
oleh suatu lajur yang dikenal sebagai Palung Laut Subduksi (Subduction Trench) yang
merupakan hasil subduksi antara kedua lempeng tersebut diatas.
Komponen komponen pada Zona Subduksi (lempeng samudra dan lempeng benua) :
Palung (Trench), Struktur Tinggian / Prisma Akresi (Structural High);
Cekungan Busur Muka (Forearc Basin),
Jalur Busur Gunungapi (Volcanic Arc);
dan Cekungan Busur Belakang (Back arc Basin).
Gambar diatas memperlihatkan tatanan tektonik pulau Sumatra yang tersusun dari
Prisma Akrasi/Accretionary Wedge (Pulau Siemelue, P.Nias, P. Telo, P.Engganau, P.
Batu, P. Mentawai); Cekungan Busur Luar / Muka (Forearc Basin); Busur Gunungapi
(Volcanic Arc) dan Cekungan Busur Belakang (Backarc Basin). Batas lempeng konvergen
yang berupa batas suture dapat kita lihat antara pertemuan lempeng benua India dengan
lempeng benua Eurasia. Kedua lempeng tersebut dibatasi oleh suatu jalur pegunungan
yang dikenal dengan pegunungan Himalaya. Pada gambar 5-8 ditandai oleh garis warna
biru. Tatanan tektonik pada batas lempeng Divergen, dimana lempeng benua mengalami
pemekaran (continental rifting) dengan terbentuknya laut baru dapat kita lihat terutama di
Pematang Tengah Samudra (Pemisahan Benua Amerika dan Afrika), Laut Merah (Benua
Afrika dan Semenanjung Sinai / Jazirah Arab) serta Rifting yang terjadi di Afrika Timur
Bagian Utara.
Batas Lempeng Konvergen (Lempeng Benua India-Australia dan Lempeng Benua Eurasia
diwakili oleh pulau Sumatra)
Peran dari proses pembentukan pegunungan yang disebabkan oleh konsep tegasan.
Tahapan proses pembentukan pegunungan lipatan dan patahan yang terjadi pada batas
konvergen (gambar A E).
Hasil uji laboratorium yang memperlihatkan proses pembentukan pegunungan lipatan dan
patahan pada batas lempeng konvergen
II. VULKANISME
Istilah vulkanisme berasal dari kata latin vulkanismus nama dari sebuah pulau
yang legendaris di Yunani. Tidak ada yang lebih menakjubkan diatas muka bumi ini
dibandingkan dengan gejala vulkanisme dan produknya, yang pemunculannya kerapkali
menimbulkan kesan-kesan religiuos. Letusannya yang dahsyat dengan semburan bara dan
debu yang menjulang tinggi, atau keluar dan mengalirnya bahan pijar dari lubang
dipermukaan, kemudian bentuk kerucutnya yang sangat mempesona, tidak mengherankan
apabila dimasa lampau dan mungkin juga sekarang masih ada sekelompok masyarakat
yang memuja atau mengkeramatkannya seperti halnya di pegunungan Tengger (Gn.berapi
Bromo) di Jawa Timur.
Vulkanisme dapat didefinisikan sebagai tempat atau lubang diatas muka Bumi
dimana daripadanya dikeluarkan bahan atau bebatuan yang pijar atau gas yang berasal dari
bagian dalam bumi ke permukaan, yang kemudian produknya akan disusun dan
membentuk sebuah kerucut atau gunung.
Kerucut gunungapi yang disusun oleh perselingan material piroklastik dan aliran lava
Penampang melintang gunungapi strato yang tersusun dari perselingan material piroklastik
dan aliran lava