Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses
tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian.
Pada awal pemenuhan kebutuhannya, manusia hanya mengambil dari alam
sekitar tanpa kegiatan budidaya (farming), dengan demikian belum memerlukan
sarana produksi pertanian. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia,
alam tidak dapat menyediakan semua kebutuhan itu sehingga manusia mulai
membudidayakan (farming) secara ekstensif berbagai tanaman, hewan dan ikan
untuk memenuhi kebutuhannya. Pada tahap ini kegiatan budidaya mulai
menggunakan sarana produksi, dilakukan dalarn pertanian itu sendiri (on farm)
dan

hanya

untuk

memenuhi

kebutuhan

keluarga

sendiri

(home

consumption).Tahap selanjutnya, ditandai dengan adanya spesialisasi dalam


kegiatan budidaya sebagai akibat pengaruh perkembangan diluar sektor pertanian
dan adanya perbedaan potensi sumberdaya alam (natural endowment) antar
daerah, perbedaan ketrampilan (skill )dalam masyarakat serta terbukanya
hubungan lalulintaantar daerah. Pada tahap ini, selain dikonsumsi sendiri, hasilhasil pertanian mulaidipasarkan dan diolah secara sederhana sebelum dijual.
Perkembangan sektor pertanian selanjutnya dipacu oleh kemajuan
teknologi yang sangat pesat di sektor industri (kimia dan mekanik) dan
transportasi. Pertanian menjadi semakin maju dan kompleks dengan ciri
produktivitas per hektar yang semakin tinggi berkat penggunaan sarana produksi
pertanian yang dihasilkan oleh industri (pupuk dan pestisida). Kegiatan pertanian
semakin terspesialisasi menurut komoditi dan kegiatannya. Namun, petani hanya
melakukan kegiatan budidaya saja, sementara pengadaan sarana produksi
pertanian didominasi oleh sektor industri. Dipihak lain karena proses pengolahan
hasil-hasil pertanian untuk berbagai keperluan membutuhkan teknologi yang

Page 12

semakin canggih dan skala yang besar agar ekonomis, maka kegiatan ini pun
didominasi oleh sektor industri pengolahan. Melalui prosespengolahan, produkproduk pertanian menjadi lebih beragam penggunaan danpemasarannyapun
menjadi lebih mudah (storable and transportable) sehingga dapat diekspor.Pada
tahap ini pembagian kerja di dalam kegiatan pertanian menjadi semakin jelas,
yaitu:kegiatan budidaya (farming) sebagai kegiatan pertanian dalam arti sempit,
kegiatan produksi sarana pertanian (farm supplies) sebagai industri hulu dan
kegiatan pengolahan komoditi pertanian sebagai industri hilir. Spesialisasi
fungsional dalam kegiatan pertanian seperti yang telah dikemukakan diatas
meliputi seluruh kegiatan usaha yang berhubungan langsung maupun tidak
langsung dengan pertanian dan keseluruhannya disebut sistem "Agribisnis'.

II.2. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Menjelaskan biografi seorang pengusaha agribisnis.
2. Hikmah dari pengusaha agribisnis.
3. Manfaat dalam pengusaha di bidang agrisbisnis.

Page 12

BAB II
PEMBAHASAN

II.1. Adi Pramudya

Adi pramudya, adalah salah satu contoh profil pengusaha sukses agribisnis.
Adi, pemuda yang masih berusia 23 tahun ini sukses menjadi seorang pengusaha
yang mampu menghasilkan keuntungan berlipat dari usahanya di bidang
agribisnis. Ia menanam berbagai rempah-rempah atau bumbu dapur. Ia merupakan
sosok yang pandai melihat peluang usaha.
Awal mula Adi berhasil menjadi seorang profil pengusaha sukses
agribisnis adalah ketika Ia melihat tanah kosong seluas 5 hektar di Bogor. Ia
kemudian berpikir untuk menanaminya dengan rempah-rempah. Usaha di bidang
agribisnis ini bukanlah yang pertama bagi Adi karena sebelumnya Ia telah
menjalankan usaha di bidang agribisnis dengan menanam singkong. Akan tetapi
karena harga singkong yang murah membuat Adi tak dapat memperoleh hasil
yang besar. Nah untuk itu Ia mulai untuk merintis usaha dengan menanam
rempah-rempah. Tanah seluas 5 hektar itu Ia tanami dengan rempah-rempah
seperti kunyit, kencur, dan lengkuas yang dalam sekali panen mampu
menghasilkan rempah-rempah 35-40 ton. Dari hasil panen itu, maka Adi mampu
memperoleh keuntungan lebih dari 300 juta rupiah. Hasil yang terhitung besar
untuk seorang pemuda yang masih berusia muda.
Kerja keras adalah hal yang menurut Adi sangat berpengaruh terhadap
keberhasilannya. Usahanya terus berkembang dan akhirnya Ia mendirikan CV
Anugerah Adi pada tahun 2012. Berkat dari keberhasilan usahanya, Adi
memperoleh berbagai penghargaan. Salah satu penghargaan terbesar yang
didapatkan oleh Adi Pramudya adalah saat Ia mengikuti Wirausaha Muda Pemula
Berprestasi 2014 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Saat itu Ady berhasil menjadi juara pertama pada lomba tersebut. Keberhasilan
yang diperoleh Adi berwirausaha di bidang agribisnis saat masih berusia muda ini

Page 12

mengantarkannya menjadi profil pengusaha sukses agribisnis yang patut


diteladani.

II.2. Agatha Virdhi Saputra

Anak pengusaha akan menjadi pengusaha. Tetapi tidak sedikit beralih


profesi memilih jalan karir sendiri. Kita sebut kisah Agatha Virdhi Saputra.
Alumni Insititut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Jember ini akhirnya
memilih budidaya jamur daripada berdagang.Ia menemukan bahwa jamur tidak
cuma dijadikan cemilan. Pengusaha 25 tahun yang memulai karirnya dari sekedar
bantu- bantu usaha keluarga. Kini, dia mendirikan CV. Agatha Pratama,
menghasilkan puluhan juta lewat berjualan bumbu masak saja.Awalnya dia
melihat ayah bekerja berjualan katering. Dia adalah petani jamur sekaligus
pengusaha kuliner. Ia mencontohkan Virdhi membuat jamur jadi martabak atau
sate jamur. Ini mendorongnya mengikuti jejak sang ayah menjadi pengusaha
jamur. Meski bukan bidang pendidikannya yakni Sarjana Pendidikan tidak malah
membuat minder.
"Saya ikut bantu menjual usaha ayah saya, hasilnya saya tabung," kenangnya.
Dari uang tabungan tersebut ia mulai membangun bisnis sendiri.
Ahli Bioteknologi
Virdhi lantas membangun perkebunan jamurnya. Uang sebesar Rp.10 juta
yang digunakannya membeli 200 botol bibit jamur. Sayangnya, usaha baru
tersebut malah gagal lantaran salah penerapan. Awal dia memulai dengan
membuat masakan lalu puding jamur. Kegagalan ini tidak membuat Virdhi
menjadi menyerah begitu saja."Saya terus mencoba kembangkan jamur ini ke
healthy food. Tanpa terasa lidahnya merasakan perbedaan di dalam jamur.
Sebuah cita rasa alami mampu menggantikan MSG. Jika MSG mampu
meningkatkan cita rasa masakan maka jamur sama. Bedanya adalah jamur

Page 12

dibenak Virdhi harus terbebas bahan kimia. Hasilnya mengejutkan tanpa bahan
kimia pun cukup. Pengusaha binaan Kemenpora ini tidak lantas berpuas diri. Dia
mulai menyebarkan cita rasa tersebut lewat katering ayahnya.Terus berkembang
menyebar ke toko- toko makanan sekitar Jember, Jawa Timur. Investasi
selenjutnya ialah Rp.35 juta. Ia lantas mendirikan CV. Agatha Pratama sejak 2014.
Pusat bisnisnya berada di Griya Mangli AJ 9 Jember, Jawa Timur. "...hampir
bangkrut karena minimnya pengetahuan dalam hal pemasaran produk,"
kenangnya. Pemuda kelahiran Jember, 28 Agustus 1989, telah memiliki puluhan
karyawan membantu. Aset perusahaan milik Virdhi tidak kurang Rp.113 juta. Dia
telah jatuh bangun memasarkan bumbu masak bernama MyCo ini. Sekarang
rumah masyarakat dan rumah makan di Jember telah beralih ke bumbu masak
Argi. Mereka tidak perlu membeli barang impor. Selain itu dia didukung pula oleh
komunitas vegetarian. Memberikan harapan baru bagi dirinya serta petani jamur
binaan. Yah, untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat, dia meminta
dukungan petani jamur di seluruh penjuru. Mereka menjual jamur ke Virdhi
dengan harga kompetitif. Secara tidak langsung dia telah membantu.
Ia membantu petani agar harga jamur kompetitif. Disisi lain dia mampu
mengembangkan jamur tiram bahkan dijadikan minuman teh. Dia membeli
langsung jamur tanpa tengkulak. Dengan omzetnya per- bulan rata- rata sampai
Rp.19 juta sampai Rp.25 juta. Mengikuti perkembangan dunia soal healthy food,
kini, Virdhi menjadi juragan jamur. Virdhi tidak berpikir seperti kebanyakan. Jika
orang berbisnis kuliner jamur tetapi tidak buat dia. Dia dibantu 20 karyawan dan
memiliki 3 bidang usaha berbeda: Pembibitan, pengolahan, serta konsultan usaha
jamur. Ini lantas disebutnya perusahaan CV. Agatha Pratama Food & Marketing.
Harga jual dari bumbu masak jamur MyCo Rp.100.000, dan teh jamur seharga
Rp.115.0000, untuk setiap kemasan 150gram. Ia mampu menjual sekitar 500
botol. Virdhi sendiri masih menyimpan hasrat mengekspor produknya sampai ke
Singapura. Berkat kegigihannya itulah, dia mendapatkan penghargaan Shell
LiveWIRE Businss Star-Up Award 2014. Kemenangan lain disusul Wirausaha
Muda Pemula 2015 oleh Kemenpora. Kemenangan tersebut membawa spirit baru
berusaha. Bisnis Agatha Virdhi Saputra, S.Pd diharapkan menjadi penyemangat
pemuda, serta ini menjadi satu inspirasi pergerakan ekonomi daerah.

Page 12

II.3. Bob Sadino

Pria berpakaian dinas celana pendek jin dan kemeja lengan pendek yang
ujung lengannya tidak dijahit, ini adalah salah satu sosok entrepreneur sukses
yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga
wirausaha. Pendiri dan pemilik tunggal Kem Chicks (supermarket), ini mantan
sopir taksi dan karyawan Unilever yang kemudian menjadi pengusaha sukses.
Titik balik yang getir menimpa keluarga Bob Sadino. Bob rindu pulang kampung
setelah merantau sembilan tahun di Amsterdam, Belanda dan Hamburg, Jerman,
sejak tahun 1958. Ia membawa pulang istrinya, mengajaknya hidup serba
kekurangan. Padahal mereka tadinya hidup mapan dengan gaji yang cukup besar.
Sekembalinya di tanah air, Bob bertekad tidak ingin lagi jadi karyawan yang
diperintah atasan. Karena itu ia harus kerja apa saja untuk menghidupi diri sendiri
dan istrinya. Ia pernah jadi sopir taksi. Mobilnya tabrakan dan hancur. Lantas
beralih jadi kuli bangunan dengan upah harian Rp 100.
Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan
depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul
inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia
mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga
bisa. Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa
kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak

Page 12

langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan
istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap
orang asing. Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing
sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan.
Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan.
Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal
super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan
kemeja lengan pendek dan celana pendek.
Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis,
khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi
orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para
petani di beberapa daerah. Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu
diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang
dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu.
Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.
Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak
harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan
dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir
untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. Yang paling
penting tindakan, kata Bob.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia
langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai
bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai
dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional. Menurut Bob,
banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih,
arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.
Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan
saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati
pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan
akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani
pelanggan sebaik-baiknya. Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah
keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak
ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

Page 12

Anak Guru
Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan
pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg,
Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri.
Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA
Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19. Modal yang ia bawa dari
Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli
sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi,
masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob
sendiri sopirnya.
Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali,
tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. Hati saya ikut hancur,
kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan.
Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai
sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras,
Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.
Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras
dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil
menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem
hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan
sebuah warung shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985
menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton
daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar. Saya
hidup dari fantasi, kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua
anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp
1.000 per kilogram. Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga
segitu, kata Bob.
Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar
bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habishabisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam. Haji yang
berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat
yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.

Page 12

II.4. Riezka Rahmatiana

Ada satu kisah inspirasi dari pengusaha muda riezka rahmatiana. Berbagai
usaha pernah ia jalani. Jatuh Bangun dalam usaha sering dialami akhirnya camilan
khas Makassar pisang ijo yang berhasil mengantarkan sukses. Rasa manis es
pisang ijo ini mampu bikin ketagihan siapapun untuk menyantapnya. Pisang ijo,
makanan khas Makassar ini menjadi jalan bagi Riezka Rahmatiana untuk sukses.
Sebelumnya Riezka Rahmatiana adalah orang yang selalu gagal dalam merintis
bisnis. Mulai dari bisnis cafe, bisnis snack dan bisnis minuman juga gagal. Yang
akhirnya ketemu dengan konsep es campur pisang ijo yang berawal dari tidak
sengaja.
Konsep pisang ijo berawal ketika ia sedang makan di rumah makan
Makassar. Waktu itu ada menu dessert yang bukan menu utama. Setelah dia
rasakan kok enak, akhirnya dia mengambil ide dari menu dessert itu dan
mengembangkan dengan berbagai macam rasa. Selama 6 tahun menggeluti usaha

Page 12

ini, berbagai macam penghargaan telah diraih oleh wanita berusia 28 tahun ini.
Salah satunya yang paling bergengsi adalah terpilih sebagai pemenang Ernest &
young Woman pada tahun 2012 dari lembaga audit terkemuka Ernest and young
Inggris. Pisang ijo adalah bisnis yang ke 9 dari serangkaian bisnis riezka
rahmatiana sebelumnya yang tidak berhasil. Rizka merintis usaha ini ketika ia
menjadi mahasiswa di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
Bandung saat ia berusia 21 tahun. Modal awal waktu itu hanya Rp150.000. Kini ia
mampu meraup untung hingga ratusan juta rupiah setiap bulannya.
Agar virus usaha ini menyebar, Riska pun mewaralabakan usahanya. Kini
tak hanya di Bandung Jawa Barat, namun ada lebih dari 300 gerai yang tersebar di
seluruh Indonesia. Awalnya pisang ijo ini punya 23 cabang milik sendiri dan
kemudian diwaralabakan supaya pemasaran lebih luas . Saat ini, dengan konsep
frachise ini Rieska sukses membangun gerai di kota-kota seluruh Indonesia tanpa
ia harus ada disana. Konsistensi dan kesuksesannya dalam dunia usaha, membuat
orang orang tertarik untuk menjadi Mitra. Bahkan salah satu Mitranya adalah
seorang pegawai negeri yang ingin belajar berwirausaha. Untuk mecari Mitra
Riska tak sembarangan bekerjasama, ada prosedur dan seleksi dalam memilih
pewaralaba. Seorang Mitra harus punya jiwa entrepreneur. Setelah dia punya jiwa
enterpreneur dia harus mampu mengontrol dan mampu melaporkan hasil
usahanya kepada manajemen. kalau tidak sanggup maka tidak akan di terima
sebagai Mitra.
Tidak hanya pisang ijo, Rizka juga menambah inovasi bisnis kuliner nya.
Salah satunya adalah camilan yang diadaptasi dari negeri Sakura Jepang. Saat ini
Rieska sudah memiliki rumah produksi sekaligus kantor di daerah Margahayu
Soekarno Hatta Bandung. Dengan dibantu 23 pegawainya, Riska tak ragu untuk
terjun langsung ditiap seluk-beluk bisnisnya. Setiap pagi rapat digelar untuk
memperkokoh bidang usaha dan mempersolid tim kerjanya. Riska juga tak lupa
mengontrol kualitas produksi karena baginya kepuasan pelanggan adalah
kepuasan baginya. Semua produksinya dibuat tanpa bahan pengawet. Rieska tak
hanya berwirausaha untuk dirinya sendiri, dia juga membagi ilmunya untuk orang
lain terutama mahasiswa baginya level mahasiswa adalah usia ideal untuk
memulai bisnis. Rizka menciptakan sistem kerjasama dan berbagi omset
penjualan untuk pelaku usaha kecil menengah dan mahasiswa. Tak hanya berbagi

Page 12

ilmu, ia juga memberikan fasilitas operasional yang dapat menunjang usaha dan
semua diberikan secara gratis.

Bergelut dengan dunia usaha dan meraih sukses, tak membuat Rieska
Lupa Daratan dia juga peduli akan pendidikan bagi anak yatim. Menjadi
pengusaha tak membuatnya lupa kodrat sebagai wanita. Kini ia dikaruniai dua
orang anak. Dia tetap menjalankan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga yang
baik. Berinteraksi dengan keluarga terutama suami dan anak bisa menjadi obat
Mustajab penghilang penat. Kunci keberhasilannya Adalah fokus dan konsisten.
Jika kita fokus dan konsisten maka pasti akan ada jalan.

Page 12

II.5. Lely Ambarwati

Nama saya Lely Ambarwati, tinggal di Yogyakarta. Saya ingin


menceritakan sekaligus berbagi peluang kepada siapapun yang membaca tulisan
ini. Ketika anda mencari-cari peluang usaha apa yang akan anda pilih, ketika anda
ingin berinvestasi dibidang yang tepat, saya ingin menunjukkan bahwa ada bisnis
yang mudah dan memiliki prospek yang bagus, yaitu usaha di bidang pertanian,
khususnya usaha budidaya Pepaya California. Meski usaha di bidang pertanian ini
memiliki prospek yang bagus, sudah dikenal, namun tidak banyak yang berminat,
terlebih menggelutinya dengan serius.Tetapi saya sudah membuktikannya,
potensinya sangat luar biasa.
Ekonomi Terpuruk
Lima tahun lalu, kondisi ekonomi saya sempat jatuh dan terpuruk, berada di titik
nol, bahkan minus karena menanggung banyak hutang. Tahun 1999, saya
berprofesi sebagai marketing di sebuah perusahaan Jepang yang menjual obatobatan(detailer). Sebagai detailer saya harus menjelaskan obat yang saya
promosikan kepada beberapa dokter yang sedang parketk, antara lain para dokter
bedah, dokter penyakit dalam, dokter THT, dokter mata, dan lain-lainnya, di
kawasan Yogyakarta. Pada tahun 2007 saya memutuskan keluar dari tempat kerja
dan mencoba peruntungan dengan mendirikan usaha sendiri, dengan mendirikan
PBF (Pedagang Besar Farmasi) bernama PT Ambawani Utama. Usaha yang saya
dirikan ini bergerak dalam bidang distribusi farmasi ke berbagai rumah sakit,
apotik, toko-toko swalayan, mini market, dan lain-lain.
Karena berbagai kendala, lemahnya manajemen, dan moral hazard dari
sebagian besar karyawan, usaha saya bukannya berkembang tetapi mengalami
kebangkrutan. Tahun 2010 usaha saya bangkrut, dan masih saya masih memiliki
hutang sebanyak Rp 500 juta. Cukup memusingkan kepala. Sepanjang tahun
2010, setiap hari saya tersiksa oleh makian dan teror dari penagih hutang. Rumah
serta mobil yang saya gunakan pun harus rela saya lego untuk melunasi hutang.

Page 12

Berani Bangkit Kembali


Ditengah keterpurukan ekonomi dan kondisi minus yang saya hadapi, saya
mendapat saran dari salah seorang saudara saya agar saya mencoba usaha bertani
seperti kebanyakan orang kampung lainnya. Selama ini saya memang selalu
memandang rendah usaha di bidang pertanian. Kurang keren, dan para petani
jarang ada yang kaya. Saudara saya ini menyarankan agar saya menanam Sengon
Laut. Namun sebelum menanam Sengon Laut saya diminta untuk berkunjung ke
kebun percontohan milik seseorang yang telah sukses, dan sekaligus guru atau
ahli di bidang bisnis pertanian.
Kepadanya saya menceritakan hal ihkwal tentang kehidupan saya, dan
rencana saya untuk memulai hidup dengan menjadi petani. Dihadapan guru dan
ahli bisnis pertanian tersebut saya tersadar bahwa ibu saya memiliki lahan
warisan dari kakek saya di Kawasan Kulon Progo, Yogyakarta, lahan yang cukup
luas tersebut tidak terurus, dan hanya di tumbuhi semak belukar setinggi badan
orang dewasa. Guru dan ahli bisnis pertanian tersebut menyarankan kepada saya
untuk menanami lahan tersebut dengan Pepaya, tepatnya Pepaya California.
Sebelumnya saya tidak tahu bagaimana menjadi petani, dan bagaimana
memulai usaha dengan menanam Pepaya California. Namun dengan tekad dan
keianginan yang kuat, saya akan mencoba saran dari guru saya tersebut. Dan
ternyata setelah saya memiliki tekad yang kuat dan ingin untuk bangkit kembali,
dan belajar kesana kemari, mencari info dari goggle, serta banyak bertanya
kepada para petani lainnya, ternyata menjadi petani itu tidak sesulit yang
dibayangkan.
Setelah hampir 2 tahun saya bertani, di lahan seluas 5000 meter persegi,
alhamdulillah saya telah mendapatkan income yang baik dari hasil utama bertani
Pepaya California, dan dari hasil sampingan dari bertanam dan hasil pertanian
tumpang sari dengan menanam cabe rawit. Keuntungan bertambah besar ketika
harga cabe rawit mahal akhir-akhir ini, dan ini membuat saya seperti mendapat
durian runtuh dari hasil pertanian saya. Bisnis di pertanian, dari semula yang tidak
saya sangka kini memberikan hasil yang luar biasa, yang telah melimpahkan
banyak kebaikan untuk saya, dan hal ini telah membuat saya bisa lepas dari
hutang-hutang masa lalu saya.

Page 12

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Kerja keras adalah hal yang menurut Adi sangat berpengaruh terhadap
keberhasilannya. Usahanya terus berkembang dan akhirnya Ia mendirikan
CV Anugerah Adi pada tahun 2012. Berkat dari keberhasilan usahanya,
Adi memperoleh berbagai penghargaan. Salah satu penghargaan terbesar
yang didapatkan oleh Adi Pramudya adalah saat Ia mengikuti Wirausaha
Muda Pemula Berprestasi 2014 yang diselenggarakan oleh Kementerian
Pemuda dan Olahraga. Saat itu Ady berhasil menjadi juara pertama pada
lomba tersebut. Keberhasilan yang diperoleh Adi berwirausaha di bidang
agribisnis saat masih berusia muda ini mengantarkannya menjadi profil
pengusaha sukses agribisnis yang patut diteladani.
2. Kemenangan lain disusul Wirausaha Muda Pemula 2015 oleh Kemenpora.
Kemenangan tersebut membawa spirit baru berusaha. Bisnis Agatha Virdhi
Saputra, S.Pd diharapkan menjadi penyemangat pemuda, serta ini menjadi
satu inspirasi pergerakan ekonomi daerah.
3. Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras
dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia
berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan
sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di
Pulogadung, dan sebuah warung shaslik di Blok M, Kebayoran Baru,
Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan
Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging
olahan, dan 100 ton sayuran segar. Saya hidup dari fantasi, kata Bob
menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi
contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per
kilogram. Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga
segitu, kata Bob.

4. Bergelut dengan dunia usaha dan meraih sukses, tak membuat Rieska lupa
daratan dia juga peduli akan pendidikan bagi anak yatim. Menjadi

Page 12

pengusaha tak membuatnya lupa kodrat sebagai wanita. Kini ia dikaruniai


dua orang anak. Dia tetap menjalankan kewajibannya sebagai ibu rumah
tangga yang baik. Berinteraksi dengan keluarga terutama suami dan anak
bisa menjadi obat Mustajab penghilang penat. Kunci keberhasilannya
Adalah fokus dan konsisten. Jika kita fokus dan konsisten maka pasti akan
ada jalan.
5. Setelah hampir 2 tahun saya bertani, di lahan seluas 5000 meter persegi,
alhamdulillah saya telah mendapatkan income yang baik dari hasil utama
bertani Pepaya California, dan dari hasil sampingan dari bertanam dan
hasil pertanian tumpang sari dengan menanam cabe rawit. Keuntungan
bertambah besar ketika harga cabe rawit mahal akhir-akhir ini, dan ini
membuat saya seperti mendapat durian runtuh dari hasil pertanian saya.
Bisnis di pertanian, dari semula yang tidak saya sangka kini memberikan
hasil yang luar biasa, yang telah melimpahkan banyak kebaikan untuk
saya, dan hal ini telah membuat saya bisa lepas dari hutang-hutang masa
lalu saya.

Page 12

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pengusaha.us/2016/01/pengusaha-jamur-muda-bumbu.html
(07 Maret 2016, 19:00)
http://www.pengusaha.us/2016/02/manisnya-jagung-gurihnya-rumputlaut.html (07 Maret 2016, 19:00)
http://www.pengusaha.us/2016/02/suami-istri-pengusaha-jamur.html (07
Maret 2016, 19:00)
http://www.anneahira.com/profil-wirausahawan-yang-sukses.htm (08
Maret 2016, 15.00)
http://profil-sukses.wirausahanews.com/20141229/875-lely-ambarwatiagribisnis-membuat-ekonomi-saya-bangkit-kembali.html (08 Maret 2016,
15.00)

Page 12

Anda mungkin juga menyukai