Bagian Kesatu
Pasal 3
( Ayat 1)
a) mendorong terciptanya iklim usaha nasional yang kondusif bagi penanaman modal untuk
(Ayat 2)
Dalam menetapkan kebijakan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah:
a) memberi perlakuan yang sama bagi penanam modal dalam negeri dan penanam modal
b) menjamin kepastian hukum, kepastian berusaha, dan keamanan berusaha bagi penanam
(Ayat 3)
Kebijakan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diwujudkan dalam bentuk
Bagian Kedua
Pasal
(Ayat 1)
Kerjasama penanaman modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, dapat dilakukan
Pemerintah Daerah dengan negara lain dan/atau badan hukum asing melalui Pemerintah dan
( Ayat 2)
Bagian Ketiga
Pasal
( Ayat 1)
modal.
( Ayat 2)
Pelaksanaan promosi penanaman modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
Bagian Keempat
Paragraf 1
Pasal 6
Pasal 7
Pelaksanaan kebijakan pelayanan penanaman modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf
c, meliputi :
b) penanam modal;
d) perizinan;
BAB IV
Pasal 5
(Ayat 1)
Penanaman modal dalam negeri dapat dilakukan dalam bentuk badan usaha yang berbentuk
badan hukum, tidak berbadan hukum atau usaha perseorangan, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(Ayat 2)
Penanaman modal asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan hukum Indonesia
dan berkedudukan di dalam wilayah negara Republik Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh
undang-undang.
(Ayat 3)
Penanam modal dalam negeri dan asing yang melakukan penanaman modal dalam bentuk
BAB V
Pasal 6
(Ayat 1)
Pemerintah memberikan perlakuan yang sama kepada semua penanam modal yang berasal dari
negara manapun yang melakukan kegiatan penanaman modal di Indonesia sesuai dengan
Perlakuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi penanam modal dari suatu
Pasal 7
(Ayat 1)
Pemerintah tidak akan melakukan tindakan nasionalisasi atau pengambilalihan hak kepemilikan
(Ayat 2)
Dalam hal Pemerintah melakukan tindakan nasionalisasi atau pengambilalihan hak kepemilikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah akan memberikan kompensasi yang jumlahnya
(Ayat 3)
Jika diantara kedua belah pihak tidak tercapai kesepakatan tentang kompensasi atau ganti rugi
Pasal 8
(Ayat 1)
Penanam modal dapat mengalihkan aset yang dimilikinya kepada pihak yang diinginkan oleh
(Ayat 2)
Aset yang tidak termasuk aset sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan aset yang
(Ayat 3)
Penanam modal diberi hak untuk melakukan transfer dan repatriasi dalam valuta asing, antara
lain terhadap:
a) modal;
b) keuntungan, bunga bank, deviden, dan pendapatan lain;
1) pembelian bahan baku dan penolong, barang setengah jadi, atau barang jadi; atau
penanaman modal;
g) pendapatan dari perseorangan warga negara asing yang bekerja dalam perusahaan
penanaman modal;
k) pembayaran yang dilakukan dalam. rangka bantuan teknis, biaya yang harus dibayar
untuk jasa teknik dan manajemen, pembayaran yang dilakukan di bawah kontrak
(Ayat 4)
Hak untuk melakukan transfer dan repatriasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan
(Ayat 5)
Pemerintah lainnya dari penanaman modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
Pasal 9
(Ayat 1)
Dalam hal adanya tanggung jawab hukum yang belum diselesaikan oleh penanam modal:
a) penyidik atau Menteri Keuangan dapat meminta bank atau lembaga lain untuk menunda
(Ayat 2)
pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b hingga selesainya seluruh
BAB VI
KETENAGAKERJAAN
Pasal 10
(Ayat 1)
Perusahaan penanaman modal dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja harus mengutamakan
Perusahaan penanaman modal berhak menggunakan tenaga ahli warga negara asing untuk
(Ayat 3)
Perusahaan penanaman modal wajib meningkatkan kompetensi tenaga kerja warga negara
(Ayat 4)
menyelenggarakan pelatihan dan melakukan alih teknologi kepada tenaga kerja warga
Pasal 11
(Ayat 1)
(Ayat 2)
Jika penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mencapai hasil, penyelesaiannya
(Ayat 3)
Jika penyelesaian sebagaimana, dimaksud pada ayat (2) tidak mencapai hasil, perusahaan
penanaman modal dan tenaga kerja menyelesaikan perselisihan hubungan industrial melalui