PROPOSAL
OLEH:
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Proposal penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh penggunaan
domestik.
Dewasa ini, globalisasi merupakan topik pembicaraan utama yang hangat
definisi yang diterima secara luas mengenai globalisasi meskipun telah lama
ini terus meluas. Para ahli atau ilmuwan-ilmuwan sosial hanya berusaha
investasi dalam bidang pariwisata yang gencar dilakukan oleh banyak negara.
Tidak hanya negara maju, namun juga menjadi trend bagi negara berkembang.
Aktor yang terlibat pun mulai bergeser dari pemerintah suatu negara ke
saja dalam bidang pariwisata, pola hubungan kerjasama dapat mencakup usaha
1 R.F.M. Lubbers, General Introduction: The Globalization of Economy and Society, December 30, 1996.
2 Gamal Suwantoro. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Publisher. 2004. Hal 39-40
2
Pariwisata itu sendiri merupakan salah satu pola kerjasama dalam politik
internasional yang kini banyak diminati oleh masyarakat dunia. 3 Dalam hubungan
dalam menelaah fenomena pariwisata dari sudut padang politik, yaitu:4 Pertama,
bermakna bukan hanya terjadi antar negara-bangsa, tetapi juga akan melibatkan
swadaya masyarakat maupun individu. Kedua, dilihat dari sisi ekonomi politik
internasional dan ekonomi-politik dari satu perspektif. Selain itu, pariwisata juga
merupakan sebuah lahan yang luas. Bisa dianggap seperti itu karena pariwisata
telah memberikan peluang di berbagai bidang dalam satu lahan. Sebut saja
ekonomi, sosial, politik, tenaga kerja, budaya, dan sebagainya. Jadi tak heran jika
diunggulkan oleh negaranya. Tak hanya dinikmati oleh warga negaranya sendiri,
yang berlimpah akan memanfaatkan sektor ini sebagai daya tarik bagi investor
asing. Investasi menjadi salah satu kata kunci dalam setiap upaya menciptakan
3 Delly Sandika. 2009. Hubungan Internasional: Travel dan Pariwisata. Diunduh pada tanggal 01 Maret
2014 pukul 18.30 WIB
4 Mohtar Masoed. Ekonomi-Politik Internasional dan Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1994. Hal
118-119
3
pertumbuhan ekonomi baru bagi perluasan penciptaan lapangan kerja,
kegiatan investasi, baik dalam bentuk akumulasi kapital domestik maupun luar
negeri, akan menjadi faktor pengungkit yang sangat dibutuhkan bagi suatu negara
ekonomi terutama bagi daerah, sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-
dunia yang terdiri dari sekitar 17.508 pulau dengan luas laut sekitar 5,8 juta km2
atau 62 % dari luas teritorialnya dan bentangan garis pantai sepanjang 81.000 km.
lamun (sea grass), rumput laut (sea weeds) dan hutan bakau (mangrove), ikan
hias, kerapu dan kerang mutiara. Disamping itu potensi wisata bahari pulau-pulau
5 Soebagyo. Strategi Pengembangan Pariwisata di Indonesia, dalam Jurnal Liquidity Vol.1, No.2 (Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila, 2012), Hal 153-158.
6 Kadin-Indonesia. Waspada Daya Saing Nasional. Hal.21-22. Diakses dari www.kadin-indonesia.or.id.
pada tanggal 01 Maret pukul 17.18 WIB
7 Tulus Tambunan. Upaya-Upaya Meningkatkan Daya Saing Daerah. Diakses dari www.Kadin-
Indonesia.or.id pada tanggal 01 Maret 2014 pukul 18.45 WIB.
4
Keanekaragaman merupakan hal istimewa yang dimiliki oleh Indonesia,
yang menjadikan negara ini berbeda dengan negara lainnya. Keanekaragaman ini
ditandai dengan banyaknya kekayaan pilar budaya dan potensi wisata yang
perbatasan adalah bagian dari ragam wisata di Indonesia. Dalam beberapa tahun
berjalan kurang optimal dan tersendat, ditambah lagi hanya bisa dinikmati oleh
wisatawan mancanegara.
Pulau Bintan adalah salah satu pulau yang terletak di wilayah perbatasan
dan merupakan pulau yang terbesar di gugusan Kepulauan Riau yang baru saja
diresmikan dalam otonomi daerah sebagai provinsi pada tahun 2004, dengan
Tanjung Pinang sebagai Ibu Kota provinsinya. Pulau Bintan ini terletak sekitar 50
mil sebelah selatan Singapura. Kegiatan ekonomi utama pulau Bintan, selain
terbesar bagi pendapatan daerah. Kekayaan alam pulau Bintan yang berlimpah
dan masih luasnya lahan yang tersedia untuk dieksplorasikan oleh pemerintah
Letak geografis yang berdekatan dan nilai ekonomis pulau Bintan yang kaya akan
budaya serta sumber daya alam menjadi nilai tambah bagi para investor asing.
5
Tabel 1.1
(Jiwa)
TAHUN
BULAN 2009 2010 2011
tahunnya, terutama di akhir tahun. Hal ini dikarenakan iklim dan kondisi alam
yang eksotis mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang
8 Tabel Tingkat Kunjungan Wisatawan ke Pulau Bintan 2009-2011, diakses dari Kepri.Bps.go.id/site/tabel
pada tanggal 05 Maret 2014 pukul 19.38 WIB
6
berkunjung. Daya tarik ini akhirnya menjadi sebuah peluang penting bagi para
investor asing. Dari pemerintah daerah Bintan sendiri juga tak ingin ketinggalan
untuk membangun Bintan Utara. Salah satu proyek yang dihasilkan oleh
kerjasama ini adalah Kawasan Wisata Lagoi Bintan, yaitu sebuah kawasan wisata
bertaraf internasional yang merupakan surga bagi para turis, baik turis lokal
maupun turis mancanegara. Namun kawasan ini terkenal dengan julukan dollar
area atau restricted area dimana masyarakat umum tidak bisa dengan
mudahnya mengakses fasilitas serta menggunakan mata uang asing sebagai alat
transaksi pembayaran yang sah. Namun penggunaan mata uang asing ini tetap
tentang mata uang. Hal ini dikarenakan penggunaan mata uang asing turut
menjadi lokasi pembangunan. Fenomena inilah yang ingin diteliti oleh penulis,
terkait penggunaan mata uang asing yang sudah lama menjadi permasalahan di
Indonesia.
7
Keberhasilan pemerintah Kabupaten Bintan dalam meningkatkan
awalnya tidak terlalu terkenal di dalam daftar pariwisata Indonesia kini bangkit
sebagai new trendsetter dan menjadi tujuan utama pariwisata nasional bahkan
pariwisata dunia setelah Pulau Bali, Lombok, Kawasan Bromo atau Bangka
perbatasan itu sebagai kawasan wisata dengan potensi sumber daya alam (SDA)
yang luar biasa. Sejumlah pengamat melihat, potensi pariwisata di Bintan telah
menjadi daya tarik karena dikelola dengan baik. Bahkan telah berkali-kali menjadi
bahan studi banding dari berbagai kalangan pemerintah, swasta, anggota dewan
dan perguruan tinggi yang datang untuk melihat dan mempelajari kemajuan
pariwisata Bintan.
dari peran pemerintah daerah yang juga bekerjasama dengan pemerintah pusat
yang disertai dengan kemudahan dalam pemberian izin bagi para investor asing
8
untuk berinvestasi di pulau Bintan. Sebut saja Malaysia, India bahkan Rusia. Hal
ini akan menjadi agenda penting bagi pemerintah daerah serta pemerintah pusat
Kawasan Wisata Lagoi Bintan merupakan areal yang strategis dan terletak
tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang
tidak berada di wilayah perbatasan.10 Selain itu, wilayah perbatasan akan sangat
wilayah tersebut.
perbatasan yang menuju pada dunia tanpa batas.12 Sebagian besar wilayah
9 Abd. Asis Thaba, Pembangunan Politik Daerah Perbatasan: Studi Tentang Pelaksanaan Otonomi Daerah
di Kabupaten Daerah Tingkat II Kepulauan Riau, dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Pekanbaru:
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, 1996), hal 44.
10 Taliziduhu Ndraha, Metodologi Pemerintahan di Indonesia. Jakarta: Bina Aksara. 1988. Hal 4-7.
11 Edgington, D.W., Fernandez, A. L. and Hoshino, C. (eds). New Regional Development Paradigm. Vol. 2.
London: Greenwood Press.
12 K. Ohmae, 1995. The end of nations state: the rise of regional economics. New York: Free Press.
9
perbatasan memegang peranan penting dalam rantai global perekonomian. Peran
tersebut sangat menarik terutama pada wilayah perbatasan yang terpencil dan
berbeda dengan wilayah lainnya. Dimensi ekonomi sangat mewarnai sifat dari
ataupun kerugian dari wilayah perbatasan sangat tergantung pada lokalitas dan
kepentingan politik pemerintah pusat yang sangat besar di daerah ini. Hal ini
sebagai akses masuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman
Modal Asing (PMA), yang menjadikan daerah ini sebagai ajang penetrasi kapital
rentan akan pengaruh globalisasi, komersialisasi dan liberalisasi yang akan turut
13 C. T. Wu, 2001. Cross-Border Development in a Changing World: Redefining Regional Development
Policies. In Edgington, D.W., Fernandez, A. L. and Hoshino, C. (eds). New Regional Development Paradigm.
Vol. 2. London: Greenwood Press.
14 Raja Sofyam Samad, Integrasi Nasional dan Pembangunan Politik di Daerah Perbatasan: Kasus Daerah
Riau Kepulauan, dalam Jurnal Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia, 1987), hal 63-64.
10
mempengaruhi ketahanan sosial budaya masyarakat setempat. Keempat;
eksploitasi sumber daya alam yang ternyata tidak terlalu memberikan pengaruh
Kawasan Wisata Lagoi Bintan merupakan surga pantai nan eksotis yang
Sumatera. Letak kawasan wisata Lagoi Bintan yang berdekatan dengan Singapura
dan Malaysia memudahkan para wisatawan dari kedua negara tersebut untuk
datang. Jarak dan waktu bukanlah persoalan yang perlu dikhawatirkan. Bahkan
wisatawan asing mendapatkan akses yang lebih mudah untuk masuk ke wilayah
Beach International Resorts (BBIR) yang merupakan proyek wisata yang dikelola
dan dikembangkan oleh PT. Bintan Resorts Cakrawala yang terletak di kawasan
Lagoi. Pengembangan kawasan wisata ini sudah dimulai sejak tahun 1991 sampai
dengan tahun 2004. Kawasan Bintan Beach International Resorts diresmikan pada
18 Juli 1996 oleh Presiden Soeharto (Indonesia) dan Perdana Menteri Goh Chok
Tong (Singapura). Dari awal pengembangannya hingga saat ini, Bintan Beach
International Resorts telah memiliki 7 resorts mewah yaitu Bintan Lagoon Resort,
Angsana Resort, Bayan Tree Resort, Ria Bintan Resort, Nirwana Resort, Club
Med dan Laluna Beach.15 Semua resort di dalam kawasan ini merupakan resort
15 Sejarah PT. Bintan Resorts Cakrawala, diakses dari www.Bintan-resort.com pada tanggal 05 Maret
2014 pukul 20.00 WIB
11
dengan fasilitas terbaik, mewah, serta pelayanan yang memuaskan para wisatawan
yang datang. Selain good service, kawasan ini juga menawarkan pemandangan
alam yang luar biasa indah karena langsung berhadapan dengan pantai pasir putih
yang berdekatan dan merupakan lokasi yang strategis, Singapura melihat berbagai
ini menuai pro dan kontra dari masyarakat lokal. Sejak diresmikan pada tahun
1996, Kawasan Wisata Lagoi Bintan bangkit sebagai new trendsetter pariwisata
Indonesia dan menjadi tujuan utama para wisatawan asing setelah Bali. Keindahan
Lagoi Bintan mampu menyaingi pesona pulau Bali selama beberapa tahun
16 Ibid.
12
Lagoi Bintan memberikan keuntungan yang besar bagi pemerintah pusat maupun
pemasukan bagi pendapatan Asli daerah (PAD) Bintan dan menjadi salah satu
dari Rp70 miliar PAD dihasilkan dari kawasan Lagoi setiap tahunnya. 17 Resort di
mendapat pajak hotel dan restoran sebagai hasil PAD daerah kabupaten Bintan.
Maka tak heran apabila pemerintah daerah setempat serta pemerintah pusat
setempat yang belum pernah menikmati keindahan alam atau bahkan belum tahu
keberadaan lokasinya. Hal ini dikarenakan kawasan wisata Lagoi Bintan dibangun
dan dikembangkan oleh pihak asing. Karena itu Lagoi Bintan lebih banyak
Untuk masuk ke dalam kawasan ini layaknya masuk ke dalam kawasan bandara
harus menunjukkan kartu identitas, dan tidak semua resort mengizinkan para
13
Selain harus menjalani pemeriksaan yang ketat, kawasan wisata ini juga
menetapkan Dollar Singapura dan Dollar Amerika Serikat sebagai mata uang yang
resmi untuk melakukan transaksi pembayaran. Penggunaan mata uang asing ini
dikarenakan kawasan wisata Lagoi Bintan dikelola hampir sepenuhnya oleh pihak
investor Singapura, sehingga hanya Dollar Singapura yang berhak menjadi mata
uang selama berada di kawasan ini. Mata uang ini berlaku tidak hanya untuk biaya
penginapan, tetapi juga berlaku untuk seluruh restoran bahkan bagi pedagang-
pedagang kecil yang berada disana. Disamping penggunaan mata uang asing,
bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Di dalam kawasan Lagoi Bintan
para wisatawan lokal tidak akan menemui papan petunjuk dengan bahasa
Indonesia, hanya terdapat papan petunjuk dengan tulisan berbahasa Inggris. Maka
tidak heran hal ini menimbulkan protes dari masyarakat lokal. Kawasan Lagoi
Bintan dijuluki sebagai Kawasan Dollar atau Restricted Area karena tidak
sembarang orang yang bisa masuk dan menikmati fasilitas, dan hal ini juga
berlaku bagi masyarakat lokal. Tidak banyak wisawatawan lokal yang berada di
kawasan Lagoi, 80% hanya diisi oleh wisatawan asing yang datang dari berbagai
negara seperti Singapura, Malaysia, Korea, Jepang, beberapa negara Eropa dan
Amerika Serikat. Kawasan Lagoi Bintan tidak dibuka sebagai objek wisata umum,
Dibalik pro dan kontra yang telah dijelaskan di atas, penggunaan mata
14
Sehingga yang menjadi research question dalam penelitian ini adalah :
mata uang dollar Singapura di pulau Bintan pada tahun 2009 sampai
kenyataan adalah penggunaan teori yang baik. Teori yang dapat membantu
menjelaskan dan meramalkan fenomena ekonomi dan politik yang ada dan dengan
15
mengemukakan perspektif dan beberapa teori serta konsep sebagai jembatan
menuju hipotesa. Adapun yang menjadi kerangka dasar teoritis dalam penelitian
dicirikan oleh liberalisasi ekonomi sebagai proses yang menciptakan positive sum
bahkan membuat mereka memiliki peran melebihi peran yang dimiliki oleh
negara. Neoliberalisme juga tidak serta merta menyangkal adanya negara sebagai
aktor hubungan internasional. Negara tetap dianggap sebagai aktor penting namun
dalam era kontemporer peran organisasi dan institusi jauh lebih besar dari pada
negara dan tidak dapat dipungkiri jika negara sangat membutuhkan kehadiran
18 Aleksius Jemadu. Politik Global dalam Teori dan Praktek. (Bandung: Graha Ilmu, 2005). Hal 231
16
dalamnya terdapat individu yang secara signifikan terlibat dalam interaksinya.19
swasta. Hubungan antara negara, individu, dan kelompok masyarakat swasta yang
saling tumpang tindih dan menjadi kooperatif ini dikenal dengan jaring laba-laba.
tercermin oleh adanya transaksi global yang melintasi batas negara, contohnya
perdagangan dan investasi asing. Selain itu, perspektif neoliberal juga mengkaji 2
organisasi internasional.
konsep kepentingan nasional dibagi menjadi empat poin yang biasanya disebut
19 Jackson, Robert & Sorensen, Georg (1999) Introduction to International Relations, Oxford University
Press.
20 Donal E, Nuechterlein. The Concept of National Interest : A Time for New Approach. Orbis, Spring,
1979, page 57-75.
17
a. Kepentingan pertahanan (Defense Interest), yaitu kepentingan bagi
politiknya dari ancaman negara lain baik berupa intervensi maupun propaganda.
negaranya menjadi sesuatu yang menarik bagi pihak luar atau investor asing. 21
berbagai kawasan, termasuk di kawasan Asia Pasifik. Berkaitan dengan teori ini,
21 A.J. Smit, The competitive advantage of nations: is Porters Diamond Framework a new theory that
explains the international competitiveness of countries?, diakses dari
http://www.law.umn.edu/uploads/o5/xW/o5xWlcCGhL9D0rYaQVItNA/wto-Hockett.pdf pada tanggal 18
Maret 2014 pukul 21.30 WIB
18
bahwa pihak Indonesia khususnya pemerintah daerah Bintan dan pihak investor
kepariwisataannya. Ketika kedua belah pihak memiliki tujuan yang sama untuk
mengadakan kerjasama akan lebih besar. Potensi inilah yang dimanfaatkan oleh
currency adalah mata uang asing yang difungsikan sebagai alat pembayaran untuk
catatan kurs resmi pada bank sentral. Mata uang yang sering digunakan sebagai
hard currency, yaitu mata uang yang berasal dari negara maju dan nilainya relatif
stabil serta kadang mengalami apresiasi atau kenaikan nilai dibanding mata uang
dari negara lainnya. Sebaliknya mata uang yang berasal dari negara berkembang
atau negara dunia ketiga jarang digunakan sebagai alat pembayaran antar negara
karena nilainya relatif tidak stabil dan kadang mengalami depresiasi atau
penurunan nilai, mata uang tersebut sering disebut dengan soft currency.
19
Dollar-Canada (CAD), Swiss-Franc (CHF), Dollar-Australia (AUD), Dollar-
Singapura (SGD), dan lain-lain. Sedangkan soft currency pada umumnya berasal
yang lebih likuid dibandingkan mata uang lainnya seperti rupiah Indonesia, won
Korea Selatan, dollar Taiwan atau dong Vietnam yang terkadang dijuluki Asia
relevan dengan situasi dan dengan tindakan yang bisa terjadi di dalamnya. Citra
ataupun yang lainnya. Pencitraan berasal dari dalam namun dinilai oleh pihak luar
mengenai meningkat atau tidaknya suatu citra. Penilaian atau tanggapan suatu
negara ataupun masyarakat tersebut dapat menimbulkan rasa hormat, kesan yang
baik dan menguntungkan terhadap pencitraan suatu negara yang mana landasan
22 Donald A. Ball, et al., International Business: Tantangan Persaingan Global, edisi 9. (Jakarta: Penerbit
Salemba Empat, 2005), hal 252.
20
pencitraan itu biasanya dari nilai-nilai kepercayaan ataupun budaya masyarakat
hanya sekedar membentuk persepsi baik dan buruk, citra harus lebih spesifik.
Citra merupakan hal yang penting dalam suatu pemasaran pariwisata, karena citra
terhadap tempat tujuan pariwisata merupakan akumulasi dari kesan yang dimiliki
seseorang tentang tempat tujuan tersebut. Citra dapat memberikan dampak yang
positif bagi suatu tempat tujuan wisata, namun citra juga dapat memberikan
dampak negatif. Jika citra suatu tempat tujuan wisata itu sudah jelek, maka
demikian pula sebaliknya. Hal inilah yang tetap dijaga oleh pemerintah Bintan
untuk tetap menjaga kawasan wisatanya agar tidak cacat di mata dunia
internasional. Dengan memberikan kelonggaran bagi investor asing dan para turis
mancanegara yang datang, maka citra kawasan Lagoi Bintan akan selalu baik
23 Dan Nimmo. 2006. Komunikasi Politik Khalayak dan Efek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hal. 4.
24 Aleksius Jemadu. Op.Cit. Hal 120.
21
1.5 Hipotesa
Melihat perumusan masalah di atas dan mengacu pada kerangka dasar
teori yang telah penulis ajukan, maka peneliti merumuskan hipotesa: Pengaruh
Indonesia.
2. Dollar Singapura merupakan mata uang tertinggi dalam melakukan
pembayaran.
3. Kecenderungan wisatawan asing untuk menggunakan dollar Singapura
ini didasari pada perhitungan hard currency dan soft currency dalam
22
2010), dan 337.353 jiwa (tahun 2011) sehingga menambah pendapatan
USD 8.5 miliar, naik 11.8% dibandingkan dengan tahun 2010. Sektor
penelitian ini.
demokratisasi, hak asasi manusia (HAM) dan lingkungan hidup, migrasi dan
23
berbagai fenomena human trafficking lainnya yang melintasi batas-batas lokalitas
dan nasional. Dalam arti lain, komunitas domestik atau lokal kini adalah bagian
investasi dikenal dengan penanaman modal, baik dalam negeri maupun asing.
oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya
maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.26 Hal inilah yang
pakar pariwisata berkebangsaan Swiss yaitu Prof. Hunziker dan Prof. Kraph yang
24
di luar tempat tinggalnya dengan maksud bukan untuk tinggal menetap dan tidak
perbatasan antar daerah dalam satu negara, atau daerah yang berada di perbatasan
antar negara. Pada wilayah seperti ini komunikasi atau interaksi antar penduduk di
dua daerah atau dua negara yang berbatasan biasanya cukup intensif. Sedangkan
atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang (baik lembaga maupun
Mata Uang Asing, menurut Choi, Frost dan Meek adalah a currency
other than the entity reporting currency.29 Berarti mata uang asing adalah mata
uang selain yang dipakai dalam melaporkan laporan keuangan suatu negara atau
sebuah badan usaha. Jika lembaga negara atau suatu badan usaha tersebut ada di
Indonesia maka mata uang yang dipakai adalah rupiah, sehingga mata uang selain
Nilai Tukar Uang, menurut David K. Eiteman adalah harga salah satu
mata uang yang dinyatakan menurut mata uang lainnya. Jadi dapat disimpulkan
28 Pengertian Kawasan Perbatasan, diakses dari Puslit.Kemsos.go.id pada tanggal 10 Maret 2014 pukul
20.55 WIB
29 Choi, Frederick D.S., Carol Ann Frost, dan Gary K. Meek, International Accounting, Prentice Hall
International Inc., 3rd edition, 1999
25
bahwa nilai tukar (exchange rate) adalah nilai tukar yang menunjukkan jumlah
unit mata uang tertentu yang dapat ditukar dengan satu mata uang lain.30
prosedur yang mendeskripsikan kegiatan yang harus dilakukan kalau kita hendak
sebatas hubungan antar satu negara dengan negara lain, akan tetapi juga
batas negara dan semakin mudahnya akses untuk masuk ke negara lain. Tidak
hanya perpindahan manusia, tetapi juga perpindahan mobilitas barang dan jasa.
dalam bidang pariwisata yang gencar dilakukan oleh banyak negara. Tidak hanya
negara maju, namun juga menjadi trend bagi negara berkembang. Aktor yang
26
Pariwisata di wilayah perbatasan adalah bagian dari ragam wisata di
Indonesia. Pariwiterus berkembang dan menjadi daya tarik bagi investor asing
Bintan sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam dan lahan yang luas
menjadi nilai tambah yang dimanfaatkan oleh pihak investor untuk mengelola dan
bersama di antara pemerintah daerah Kabupaten Bintan dan pihak investor dari
Singapura yaitu PT. Bintan Resorts Cakrawala yang diresmikan pada tahun 1996.
Namun kawasan wisata ini menuai pro dan kontra di antara masyarakat lokal dan
dalam negara sendiri serta penggunaan mata uang asing yang ditetapkan sebagai
tidak ada sanksi yang tegas dalam menindak pelaku usaha yang menetapkan mata
yang lemah. Selain itu adanya dilema yang dirasakan oleh pemerintah daerah
maupun pemerintah pusat dimana kawasan wisata Lagoi Bintan merupaka aset
27
Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
meneliti dan menelaahnya secara lebih jelas lagi dari faktor-faktor yang
berupa buku, jurnal dan internet yang sesuai dengan permasalahan yang ingin
atau permasalahan yang hendak diteliti pada penelitian ini. Batasan waktu sangat
perlu diperhatikan agar penelitian yang dilakukan menjadi lebih jelas dan lebih
terfokus. Adapun batasan waktu yang dimaksud adalah tahun 2009-2011 saja,
yaitu tahun dimana penggunaan mata uang dollar Singapura mulai meningkat di
BAB I : PENDAHULUAN
28
Pada bagian awal ini dipaparkan Latar Belakang Penelitian,
Penulisan.
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sejarah dan profil pulau
PERBATASAN
tahun 2009-2011.
29
terkait pariwisata sebagai pendorong laju pertumbuhan ekonomi di
Indonesia.
BAB V: PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA :
BUKU :
Choi, Frederick D.S., Carol Ann Frost, dan Gary K. Meek, International
30
Jemadu, Aleksius. Politik Global dalam Teori dan Praktek. (Bandung: Graha
Ilmu, 2005).
1988.
Nimmo, Dan. 2006. Komunikasi Politik Khalayak dan Efek. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Ohmae, K. 1995. The end of nations state: the rise of regional economics. New
JURNAL :
31
Arfani, Noer Riza. Globalisasi: Karakteristik dan Implikasi, dalam Ekonomi
http://mirror.unpad.ac.id/orari/library/cd-al-manaar-
digilib/bahan/8.%20EKONOMI%20POLITIK/1.%20Globalisasi
Mahi, Raksaka. 2005. Peran Pendapatan Asli Daerah di Era Otonomi Daerah,
http://www.law.umn.edu/uploads/o5/xW/o5xWlcCGhL9D0rYaQVItNA/
2012)
32
Thaba, Abd. Asis. Pembangunan Politik Daerah Perbatasan: Studi Tentang
Kepulauan Riau, dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Pekanbaru:
INTERNET :
http://www.haluankepri.com/fokus/17412-bintan-mutiara-yang-
33
Sandika, Delly. 2009. Hubungan Internasional: Travel dan Pariwisata. Diunduh
WIB
34