Anda di halaman 1dari 19

Latar belakang

Tulisan ini merupakan penelitian mengenai kajian ekonomi politik internasional yang

akan membahas mengenai peran Islamic development bank(IDB) dalam perkembangan

permbangunan Bank syariah di Indonesia.

Pasca runtuhnya sistem Kekhilafahan Islam dan gebrakan Renaissance di Eropa,

kehidupan perekonomian dunia tentu sangat dipengaruhi oleh peradaban Barat yang

selanjutnya maju lebih pesat. Segala perubahan yang terjadi di hampir semua aspek

kehidupan di Dunia sudah dapat dipastikan ada pengaruh dari Barat mengingat peradaban

itulah yang sekarang menjadi hegemon, termasuk dalam hal ini adalah fenomena globalisasi

di segala bidang khususnya ekonomi.

Namun Islam berusaha bangkit dengan membentuk organisasi organisasi antara

negara Muslim guna memjukan kembali peradaban islam. Organisasi Internasional yang

bertujuan untuk kebangkitan islam adalah OKI atau Organisasi Konferensi Islam yang

membunyai sub sub sistem di berbagai bidang termasuk Islamic Development Bank(IDB)

dalam bidang perekonomian yang akan dibahas dalam tulisan ini.. Pembentukan OKI semula

didorong oleh keprihatinan negara-negara Islam atas berbagai masalah yang diahadapi umat

Islam, khususnya setelah unsur Zionis membakar bagian dari Masjid suci Al-Aqsa pada

tanggal 21 Agustus 1969. Pembentukan OKI antara lain ditujukan untuk meningkatkan

solidaritas Islam di antara negara anggota, mengkoordinasikan kerjasama antara negara

anggota, mendukung perdamaian dan keamanan internasional.1 Pemantapan negara-negara

anggota OKI untuk mengislamisasi ekonomi negaranya masing-masing tumbuh setelah

Konferensi Ekonomi Islam III yang diselenggarakan di Islamabad Pakistan bulan Maret

1983. Hasilnya, sejumlah pemerintahan Islam sudah mendirikan Departemen atau Fakultas

1
http://kemlu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=MultilateralCooperation&IDP=4&P=Multilateral&l=id
diakses pada tanggal 11 Maret 2014
Ekonomi Islam di universitas-universitas mereka, bahkan sudah mulai meng-Islamkan

lembaga perbankan mereka. Gerakan ekonomi syariah adalah suatu upaya membentuk Sistem

Ekonomi Islam (SEI) yang mencakup semua aspek ekonomi sebagaimana didefinisikan oleh

Umer Chapra dalam The Future of Economics. Dari kenyataan terbentuknya OKI dengan

segala harapan akan perubahan di dalam dunia Islam nampak bahwa kehidupan

perekonomian di beberapa negara Muslim masuk pada kategori negara sedang berkembang

(developing countries) dan posisi ini tentu pada sistem ekonomi dunia bukanlah posisi

strategis sebagai pemegang wewenang atau pengendali. Ketika kita membicarakan dinamika

perjalanan sistem ekonomi Islam, harus kita sadari bahwa sistem ekonomi dunia pun berjalan

dan bahkan jauh lebih cepat sehingga bagaimanapun perjuangan untuk sebuah kemajuan

ekonomi dalam hal ini ekonomi Islam masih sangat panjang.

Dalam konteks ekonomi lembaga dibawah OKI yang fokus pada bidang ekonomi

dan keuangan adalah IDB2. IDB adalah suatu lembaga keuangan internasional yang dibentuk

berdasarkan Deklarasi yang dihasilkan dari pada konferensi menteri-menteri keuangan

Negara-negara Islam anggota OKI yang dilaksanakan di Jeddah pada Dhul Q'adah 1393H

atau bertepatan dengan Desember 1973. Adapun pelantikan Dewan Gubernur mengambil

dilaksanakan pada bulan rajab 1395H bertepatan dengan Juli 1975, dan IDB secara formal

dibuka pada 15 syawal 1395H bertepatan dengan 20 Oktober 19753.

Tujuan utama IDB adalah untuk membantu perkembangan pembangunan ekonomi

dan kemajuan sosial negara-negara Islam dan atau negaranegara anggota baik secara individu

maupun kolektif yang secara bersama-sama berekonomi menurut syariah. Percepatan

perputaran uang dan sistem produksi yang hanya menguntungkan pemilik modal menjadi
2
http://journal.uii.ac.id/index.php/JEI/article/viewFile/2567/2355 diakses pada tanggal 11 Maret 2014

3
www.isdb.com diakses pada tanggal 11 Maret 2014
kenyataan pahit bagi negara-negara miskin atau sedang berkembang yang tentu hanya akan

menjadi obyek bahkan korban globalisasi. Adanya globalisasi memperbanyak jumlah bank

bank konvensional dunia. Bank Konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secarakonvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.Martono (2002). Sistem bank konvensional yaitu menerapkan sistem bungan dan

besarnya presentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan. Penentuan

suku bunga dibuat pada waktu akad dengan pedoman harus selalu untung untuk pihak Bank.

Penetapan suku bunga sama saja denga riba yang hukumnya haram dalam agama islam

sehingga Islamic Developement Bank sebagai bank berbasis hukum islam harus bertugas

untuk mengangkat kembali prinsip prinsip syariah islam dalam perkenomian.

Berbicara mengenai lahirnya IDB maka tidak dapat dilepaskan dari organisasi

induknya yaitu Organisasi Konferensi Islam. Kemunculan OKI memang dilatarbelakangi

oleh konflik Timur Tengah yaitu masalah Israel Palestina namun belakangan keberadaan OKI

tidak lagi sekedar dikaitkan dengan upaya pembebasan rakyat Palestina dari cengkeraman

Israel. Lebih dari itu, kiprah OKI dengan segenap kelembagaan dan potensi yang dimilikinya

termasuk IDB telah dapat memainkan peran yang lebih luas, yakni mencakup berbagai

persoalan yang dihadapi dunia Islam dibidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan,

kebudayaan, dan sebagainya. Dalam konteks ekonomi, IDB merupakan representasi aktifitas

ekonomi negara-negara muslim yang notabene anggota OKI. Islamic Development Bank

(IDB) atau Bank Pembangunan Islami, merupakan lembaga keuangan multilateral yang

didirikan pada tahun 1975 (1392 H) oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk

meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi negara anggota dan masyarakat muslim

dinegara bukan anggota berlandaskan prinsip-prinsip Islami/ Syariah.

Visi IDB adalah menjadi leader dalam membantu perkembangan pembangunan sosial

ekonomi negara anggota dan masyarakat muslim yang tinggal bukan dinegara anggota sesuai
dengan prinsip Islami/ Syari'ah. Adapun misinya adalah mendukung pembangunan manusia

secara komprehensif dengan fokus pada pengurangan kemiskinan, peningkatan kesehatan,

serta peningkatan pengelolaan dan kesejahteraan rakyat. Fungsi utama IDB adalah

memberikan pembiayaan berdasarkan prinsip prinsip Islami untuk pembangunan ekonomi

dan sosial, terutama untuk proyek-proyek yang dapat meningkatkan kualitas hidup

masyarakat. Prinsip operasional IDB antara lain :

1. IDB menjadi khalifah (pelopor) pembangunan berdasarkan landasan islam

2. IDB proaktif

3. IDB selalu menjaga hubungan dan berusaha meningkatkan kerjasama

4. IDB menjadikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat sebagai target sebelum menyusunnya

menjadi program.

5. IDB berkonsultasi dengan intens kepada setiap stakeholders dalam setiap program yang

diajukan4

Perkembangan pesat bank-bank syariah yang lebih lazim disebut sebagai bank-Islam

terjadi pada dasawarsa 70-an, setelah terjadinya krisis minyak yang menimbulkan oil-boom

pada tahun 1971. Dengan naiknya harga minyak hingga mencapai US$ 36,- perbarel, maka

terciptalah surplus dolar hasil ekspor minyak. Modal itu mula-mula melayang ke Eropa Barat

dan AS untuk disimpan atau dibelikan saham-saham perusahaan-operusah aan besar. Dengan

adanya surplus tersebut, dan secara kebetulan lahir pula generasi sarjana Muslim hasil

didikan universitas- universitas Barat, maka timbul gagasan konspiratif untuk menampung

dan menyalurkan modal tersebut di Dunia Islam sendiri. Maka berdirilah beberapa bank

4
http://journal.uii.ac.id/index.php/JEI/article/viewFile/2567/2355 diakses pada tanggal 11 Maret 2014
Islam di negara-negara Timur Tengah, terutama di Saudi Arabia, negera-negara Teluk dan

Mesir pada dasawarsa 70-an misalnya Dubai Islamic Bank (1973), di kawasan negara-negara

Emirat Arab. Dari perjalanan perbankan dan lembaga keuangan Islam itu dapat ditarik

katerangan, bahwa, perekonomian Islam yang selama ini berkembang dimulai modal fisik

(physical capital) atau modal alam (natural capital), khususnya yang berasal dari minyak

bumi. Dari hasil surplus ekspor minyak bumi ini terbentuk modal financial (financial

capital).Pada tahun 1991 di Indonesia berdiri Bank Muamalat Indonesia (BMI).5

Dewasa ini, menurut International Association for Islamic Bank, jumlah bank-bank

Islam di seluruh Dunia Islam, yang mencakup 40 negara-negara Muslim mauopun non-

Muslim sudah lebih dari 200 unit, padahal pada tahun 1986 baru berjumlah 35 unit, dengan

aset sebesar US$200,- miliar, di antaranya deposito sebesar US$ 80,- miliar. Di antara bank-

bank itu muncul kelompok trans-national group, yaitu Darl al Mal al Islamy dan al Baraqah-

Dallah Group. Satu di antaranya adalah Islamic Development Bank (IDB), yang sahamnya

dimiliki oleh negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI (Organisasi Konperensi Islam).

Setiap negara Muslim punya hak untuk meminta bantuan dana dari IDB ini, di antaranya

Indonesia telah memperoleh dana melalui BMI yang memperoleh modal sehingga IDB ikut

memiliki 35% saham BMI dan baru-baru ini BMI juga memperoleh dana tambahan sebesar

US$ 100,- juta guna memperkuat permodalannya. Selain itu, Reksadana Syariah yang dulu

dipimpin oleh Iwan Poncowinoto, telah memperoleh pinjaman sebasar US$ 100,- miliar dan

telah berhasil dikembalikan..6

Sejak muncul dan berkembang pada awal tahun 1991 , yang ditandai berdirinya Bank

Muamalat sebagai pelopor, bank syariah sampai sekarang terus mengalami perkembangan

5
http://www.mconbusiness.com/topik/artikel/61-banksyariah.html diakses pada tanggal 11 Maret 2014.

6
ibid
signifikan. Perkembangan bank syariah ini sedemikian pesatnya sehingga saat ini di

Indonesia sudah terbanyak berdiri bank syariah. Bahkan hampir semua bank konvensional di

Indonesia memiliki unit syariah dalam proses kegiatan usahanya. Selain bank syariah,

ditingkat wilayah yang lebih kecil juga banyak bermunculan bank perkreditan rakyat syariah

(BPRS) dan baitul maal wa tamwil (BMT) sebagai lembaga simpan pinjam berbasis syariah

dengan wilayah operasinal hanya berada di daerah dimana lembaga tersebut berada.

Perkembangan ini tentu saja sangat menggembirakan. Paling tidak jika dilihat dari dua hal.

Pertama, di tengah terpuruknya banyak bank umum konvensional akibat tekanan krisis

moneter, bank syariah justru berkembang dengan pesat bahkan mampu menunjukan

eksistensinya sebagai sebuah lembaga keuangan yang handal. Kedua, berkembangnya bank

syariah semakin memberikan banyak pelayanan perbankan altenatif bagi masyarakat

terutama bagi masyarakat yang membutuhkan semacam kenyamanan psikologis dalam

menggunakan jasa perbankan.7

Sampai dengan bulan Februari 2012, industri perbankan syariah telah mempunyai

jaringan sebanyak 11 Bank Umum Syariah (BUS), 24 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 155

BPRS,dengan total jaringan kantor mencapai 2.380 kantor yang tersebar di hampir seluruh

penjuru nusantara. Total aset perbankan syariah mencapai Rp149,3 triliun (BUS & UUS

Rp145,6 triliun dan BPRS Rp3,7 triliun) atau tumbuh sebesar 51,1% dari posisi tahun

sebelumnya. Industri perbankan syariah mampu menunjukkan akselerasi pertumbuhan yang

tinggi dengan rata-rata sebesar 40,2% pertahun dalam lima tahun terakhir (2007-2011),

sementara rata-rata pertumbuhan perbankan nasional hanya sebesar 16,7% pertahun. Oleh

karena itu, industri perbankan syariah dijuluki sebagai the fastest growing

industry.Akselerasi pertumbuhan perbankan syariah yang jauh lebih tinggi dari pertumbuhan

7
http://econosains.com/attachments/article/18/Maisaroh.pdf diakses tanggal 25 Maret 2014
perbankan nasional berhasil meningkatkan porsi perbankan syariah dalam perbankan nasional
8
menjadi 4,0%.

Jika tren pertumbuhan yang tinggi industri perbankan syariah tersebut dapat

dipertahankan, maka porsi perbankan syariah diperkirakan dapat mencapai 15%-20%

dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Peningkatan peranan industri keuangan syariah

Indonesia menuju global player juga terlihat meningkatnya ranking total aset keuangan

syariah dari urutan ke-17 pada tahun 2009 menjadi urutan ke-13 pada tahun 2010 dengan

nilai aset sebesar US$7,2 miliar. Dengan melihat perkembangan pesat keuangan syariah,

terutama perbankan syariah dan penerbitan sukuk, total aset keuangan syariah Indonesia pada

tahun 2011 diyakini telah melebihi US$20 miliar sehingga rankingnya akan meningkat

signifikan.9

Rumusan Masalah

Pada era globaisasi kini, roda perekonomian dunia sangat dipengaruhi oleh bank-

bank. Bukan hanya bank konvensional namun juga bank syariah yang menganut sistem

perbankan berdarkan hukum hukum islam dan ini sangat bertentangan dengan sistem bank

konvensional yang banyak mengandung unsur unsur riba.

Untuk memajukan dan membangkitkan kembali perekonomian berbasiskan islam di

tengah banyaknya bank konvensional maka di bentuklah Islamic Development Bank di

bawah naungan OKI yaitu organisasi konferensi islam yang merupakan Organisasi

internasional yang beranggotakan negara negara islam.

8
http://www.bi.go.id/id/ruang-media/pidato-dewan-
gubernur/Documents/6bf00812e40b4d0cb140ea80239c4966PerkembanganProspekPerbankanSyariahIndonesia
MEA201.pdf diakses tanggal 25 Maret 2014

9
ibid
IDB sangat berperan dalam bangkitnya kembali ekonomi islam dan perbankan

syariah. Indonesia termasuk anggota IDB dan di Indonsia sendiri juga tersebar banyak bank

syariah bahkan setiap bank konvensional nya mempunyai unit syariah tersendiri dalam

jalannya kegitan perbankan. Bahkan karena begitu pesatnya pertumbuhan bank syriah di

Indonesia membuat bank syariah mendapat julukan the fastest growing industry

dibandingakan bank konvensional sendiri.

Tentu saja, baiknya pertumbuahan bank syariah di Indonesia tidak lepas dari campur

tangan Islamic Development Bank sebagai lembaga pelopor perekonomian Islam dimana

Indonesia adalah salah satu anggotanya. Dari rumusan masalah diatas timbul pertanyaan

Bagaimana pengaruh Islamic Development Bank dalam pesatnya pertumbuhan Bank

Syariah di Indonesia?

Tujuan dan Manfaat penelitian

Tujuan dari penelitian ini yakni agar pembaca dapat mengetahui IDB yang merupakan

bagian OKI sangat berperan dalam membangun perekonomian Isalam ditengah pesatnya

globalisasi melalui ekonomi syariat Islam dan bagaimana saja peran tersebut sedangkan

manfaat dari penelitian ini yaitu dapat menjadi pengembangan keilmuan Hubungan

Internasional sehingga dapat menjadi refrensi dikemudian hari.

Kerangka Teori

Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling

berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan

menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan

maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori

sebagai ide pemikiran pemikiran teoritis yang mereka definisikan sebagai menentukan
bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling

berhubungan.10 Selain itu menurut Moechtar Masoed , teori merupakan penjelasan yang

paling umum memberitaukan mengapa sesuatu terjadi dan kapan sesuatu akan terjadi11

Dalam kerangka organisai internasional terdapat teori teori dari para ahli seperti yang

dikedepankan oleh Levoy bennet (international organization princile and issue) mengenai

fungsi utama dari organisasi internasional adalah memberikan kerjasama yang dilakukan

antar negara dalam satu area,dimana kerjasama tersebut memberikan keuntungan untuk

negara yang terlibat di dalamnya12. Selain itu, Clive acher dalam bukunya international

organization juga mengemukakan bahwa keberadaan suatu organisasi sangat diperlukan dan

dalam beberapa kasus kekuatan institusi mereka mewakili lembaga dapat membuat keputusan

sendiri,dapat bertindak bertentangan dengan beberapa keinginan dari beberapa anggota dan

dapat mempengaruhi anggota lain.13

Pada era globalisasi sekarang ini ditambah dengan pengaruh teknologi, membuat

peranan negara sebagai aktor utama semakin berkurang dan meningkatnya peranan dari aktor

non negara(non state actor) sehingga menyebabkan adanya keterkaitan antora non state actor

dengan aktor negara. Sebagai pandangan pluralis yang dikemukakan Paul R Viotti dan Mark

U Kadippi dalam bukunya yang berjudul International relation theory,relism and

pluralism,globalism and beyond: peranan aktor non negara sangat penting dalam hubungan

internasional. Hal ini dikarenakan keterlibatan mereka dalam beragam isu seperti

perdagangan internasional, pertahanan,peluncuran senjata,perdamaian dunia pembanunan

10
http://anantakhariszahri-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-43657-Umum-teori.html diakses tanggal 25

Maret 2014

11
Masoed Muchtar,ilmu hubungan internasional(Jakarta,1993)
12
Bennet levoy A ,Internastional organization principle and issue(new jersey,prentice hall engleewood 1988)
13
Riris tri Yunita; 2013.Skripsi.Peranan Bank Dunia dalam privatisasi sektor air minum di Indonesia.
sosial budaya,kesehatan,pengungsian,lingkunan hidup ,pariwisata dan penghapusan hambatan

perdagangan.14

Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas dapat ditarik hipotesa yakin

Pengaruh IDB dalam pesatnya pertumbuhan bank syariah di Indonesia yaitu dengan

memberikan bantuan bantuan berupa pinjaman pinjaman dana

Dengan variabel Independen : IDB memberikan bantuan kepada Indonesia berupan bantuan

pinjaman dana

Indikator: 1. Indonesia merupakan anngota dari OKI sehingga juga merupakan bagian dari

IDB

2. IDB ikut memiliki 35% saham BMI ( Bank Muamalat Indonesia) yang merupakan pelopor

bank syariah di Indonesia

3. BMI memperoleh dana tambahan sebesar US$ 100,- juta guna memperkuat

permodalannya.

4. Selain itu, Reksadana Syariah yang dulu dipimpin oleh Iwan Poncowinoto, telah

memperoleh pinjaman sebasar US$ 100,- miliar dan telah berhasil dikembalikan.

Dan variabel dependen : Pertumbuhan Bank Syariah di Indonesia sangat pesat.

Indikator : 1. hampir semua bank konvensional di Indonesia memiliki unit syariah dalam

proses kegiatan usahanya

2. Pada bulan Februari 2012, industri perbankan syariah telah mempunyai jaringan

sebanyak 11 Bank Umum Syariah (BUS), 24 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 155

14
ibid
BPRS,dengan total jaringan kantor mencapai 2.380 kantor yang tersebar di hampir seluruh

penjuru nusantara.

3. Total aset perbankan syariah mencapai Rp149,3 triliun (BUS & UUS Rp145,6 triliun dan

BPRS Rp3,7 triliun) atau tumbuh sebesar 51,1% dari posisi tahun sebelumnya.

4. Peningkatan peranan industri keuangan syariah Indonesia terlihat dari meningkatnya

ranking total aset keuangan syariah dari urutan ke-17 pada tahun 2009 menjadi urutan ke-13

pada tahun 2010 dengan nilai aset sebesar US$7,2 miliar

Definisi konsepsional

-OKI atau Organisasi Kerjasama Islam adalah suatu organisasi yang terdiri dari negara negara

mayoritas muslim untuk mengumpulkan bersama sumber daya dunia Islam dalam

mempromosikan kepentingan mereka dan mengkonsolidasikan segenap upaya negara

tersebut untuk berbicara dalam satu bahasa yang sama guna memajukan perdamaian dan

keamanan dunia muslim. Secara khusus, OKI bertujuan pula untuk memperkokoh solidaritas

Islam diantara negara anggotanya, memperkuat kerjasama dalam bidang politik, ekonomi,

sosial, budaya dan iptek.15

-IDB adalah suatu lembaga keuangan internasional yang dibentuk berdasarkan Deklarasi

yang dihasilkan dari pada konferensi menteri-menteri keuangan Negara-negara Islam anggota

OKI yang dilaksanakan di Jeddah pada Dhul Q'adah 1393H atau bertepatan dengan

Desember 1973.16

-Bank Konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Prinsip konvensional yang

15
http://kemlu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=MultilateralCooperation&IDP=4&P=Multilateral&l=id
diakses pada tanggal 11 Maret 2014

16
www.isdb.com diakses pada tanggal 11 Maret 2014
digunakan bank konvensional menggunakan dua metode, yaitu Menetapkan bunga sebagai harga,

baik untuk produk simpanan seperti tabungan,deposito berjangka, maupun produk pinjaman

(kredit) yang diberikan berdasarkan tingkat bunga tertentu. Untuk jasa-jasa bank lainnya,

pihak bank menggunakan atau menerapakan berbagaibiaya dalam nominal atau prosentase

tertentu. Sistem penetapan biaya ini disebutfee based.17

- Bank syariah adalah lembaga keuangan yang mempunyai sistem operasi di mana ia tidak

mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga ini, bisa

dikatakan sebagai lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya

dikembangkan berlandaskan pada Al-Quran dan Hadist Nabi SAW. Atau dengan kata lain,

bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan

jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya

disesuaikan dengan prinsip syariat Islam. (Karnaen Perwataatmadja dan M. Syafei

Antonio).18

Definisi operasional

Dalam proposal penelitian ini membahas mengenai awal terbentuknya Islamic

Development Bank (IDB) dibawah naugan OKI dimana IDB bertujuan untuk memajukan

kembali perkonomian berbasis prinsip prinsip syariah Islam di dunia. IDB merupakan

representasi aktifitas ekonomi negara-negara muslim yang notabene anggota OKI. Islamic

Development Bank (IDB) atau Bank Pembangunan Islami, merupakan lembaga keuangan

multilateral yang didirikan pada tahun 1975 (1392 H) oleh Organisasi Konferensi Islam

(OKI) untuk meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi negara anggota dan

masyarakat muslim dinegara bukan anggota berlandaskan prinsip-prinsip Islami/ Syariah.

17
http://www.scribd.com/doc/111513805/Pengertian-Bank-Konvensional diakses tanggal 25 Maret 2014

18
http://www.banksyariah.net/2012/07/pengertian-bank-syariah_19.html diakses pada tanggal 11 Maret 2014
Namun dapat diketahui bahwa perbankan di dunia dipenuhi dengan Bank

Konvensional yakni bank yang melaksanakan kegiatan usaha secarakonvensional yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.Martono (2002)dan sistem bank

konvensional yaitu menerapkan sistem bungan dan besarnya presentase berdasarkan pada

jumlah uang (modal) yang dipinjamkan. Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akad

dengan pedoman harus selalu untung untuk pihak Bank. Penetapan suku bunga sama saja

denga riba yang hukumnya haram dalam agama islam sehingga Islamic Developement Bank

sebagai bank berbasis hukum islam harus bertugas untuk mengangkat kembali prinsip

prinsip syariah islam dalam perkenomian.

Islamic decvelopment bank menjadi pelopor dari tumbuh nya bank bank syariah di

dunia eperti Saudi Arabia, negera-negara Teluk dan Mesir pada dasawarsa 70-an misalnya

Dubai Islamic Bank (1973), di kawasan negara-negara Emirat Arab. Di Indonesia sendiri

telah berdiri Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1991 yang menjadi pelopor perbankan

syariah di Indonesia. Perkembangan bank syariah ini sedemikian pesatnya sehingga saat ini

di Indonesia sudah terbanyak berdiri bank syariah dan bahkan hampir semua bank

konvensional di Indonesia memiliki unit syariah dalam proses kegiatan usahanya.

Selain bank syariah, ditingkat wilayah yang lebih kecil juga banyak bermunculan

bank perkreditan rakyat syariah (BPRS) dan baitul maal wa tamwil (BMT) sebagai lembaga

simpan pinjam berbasis syariah dengan wilayah operasinal hanya berada di daerah dimana

lembaga tersebut berada. Perkembangan ini tentu saja sangat menggembirakan.

Industri perbankan syariah dijuluki sebagai the fastest growing industry.Akselerasi

pertumbuhan perbankan syariah yang jauh lebih tinggi dari pertumbuhan perbankan nasional

berhasil meningkatkan porsi perbankan syariah dalam perbankan nasional menjadi 4,0%.
Begitu pesatnya pertumbahan perekonomian Islam di Indonesia tidak lepas dari

campur tangan IDB yang mempunyai peran penting dalam membantu Indonesia. IDB

memberikan bantuan berupa pinjaman dan dana yang diperlukan Bank syariah Indonesia

dalam menjalankan kegiatan perbankannya.

Ruang lingkup penelitian

Penelitian ini melingkupi tentang peran Islamic Development Bank dalam pesatnya

pertumbuhan Bank Syariah di Indonesia sebagai media perekonomian yang berbasis pada

prinsip prinsip Islam.

Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan kualitatif eksplanatif.

Deskriptif yaitu menggambarkan dimana dalam penilitian ini digambarkan mengenai langkah

langkah IDB dalam berpran membangun perekonimian Islam di Indonesia melalui Bank

Syariah sedangkan eksplanatif menjelaskan dimana dalam penelitian ini dijelaskan sejauh

apa langkah langkah tersebut dapat terealisasi bagi Indonesia.

Teknik pengumpulan data

Penelitian ini menggunakan tekinik library research dan juga berdasarkan penelitian

penelitian terdahulu dan dari media elektronik seperti artikel internet dan jurnal.

Sistematika penulisan

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan ditulisan bagaimana latar belakang mengapa penulis mengambil

fenomena ini untuk teliti, kemudian perumusan masalah yang memunculkan pertanyaan

penelitian, dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat penelitian,kerangka teori yang digunakan,

hipotesis yang meruppakan dugaan sementara,lalu defiinisi konsepional dan operasional , dan

metode penelitian yang digunakan, ruang lingkup,dan kemudian sistematika penelisan

penelitian.

BAB II PROFIL ISLAMIC DEVELOPMENT BANK

Dalam bab ini akan dibahas tentang sejarah munculnya perbankan syariah di dunia,yang

kemudian juga alasan didirikannya Islamic Develeopment Bank ( IDB) oleh Organisasi

Konferensi Islam (OKI) dan bab ini juga akan membahas mengenai fungsi dari setiap struktur

IDB.

BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DI INDONESIA

Dalam bab ini dibahas mengenai kondisi perbankan di Indonesia, baik bank konvensional

maupun bank syariah. Dalam bab ini dispesifikkan mengenai dasar dasar dari prinsip bank

syariah yang menggunakan prinsip islam

BAB IV PENGARUH YANG DILAKUKAN IDB DALAM MEMBANTU

PERKEMBANGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA

Dalam bab ini dibahas mengenai bagaimana langakah langkah yang dilakukan IDB dalam

membantu perkembangan bank syariah di Indonesia sehingga bank syariah dapat berkembang

pesat bahkan dari bank konvensional.


BAB V KESIMPULAN

Bab ini merupakan bagaimana kesimpulan dari keseluruhan peneitian sehingga dapat

bagaimana jawaban dari fenomena yang telah diteliti.


DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Bennet levoy A ,Internastional organization principle and issue(new jersey,prentice hall

engleewood 1988)

Masoed Muchtar,ilmu hubungan internasional(Jakarta,1993)

Jurnal
http://www.bi.go.id/id/ruang-media/pidato-dewan-

gubernur/Documents/6bf00812e40b4d0cb140ea80239c4966PerkembanganProspekPerbanka

nSyariahIndonesiaMEA201.pdf

http://econosains.com/attachments/article/18/Maisaroh.pdf

http://journal.uii.ac.id/index.php/JEI/article/viewFile/2567/2355

Skripsi

Riris tri Yunita; 2013.Skripsi.Peranan Bank Dunia dalam privatisasi sektor air minum di

Indonesia

Artikel

http://anantakhariszahri-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-43657-Umum-teori.html

http://www.banksyariah.net/2012/07/pengertian-bank-syariah_19.html

http://www.bi.go.id/id/ruang-media/pidato-dewan-

gubernur/Documents/6bf00812e40b4d0cb140ea80239c4966PerkembanganProspekPerbanka

nSyariahIndonesiaMEA201.pdf

http://econosains.com/attachments/article/18/Maisaroh.pdf
http://kemlu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=MultilateralCooperation&IDP=4&P=Multil

ateral&l=id

www.isdb.com

http://www.mconbusiness.com/topik/artikel/61-banksyariah.htm

http://www.scribd.com/doc/111513805/Pengertian-Bank-Konvensional
Tugas Proposal

PERAN ISLAMIC DEVELOPMENT BANK (IDB)

DALAM PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN BANK SYARIAH DI INDONESIA

NAMA:MUNADIA IKHSANI

NIM :1101112161

SEMINAR EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2014

Anda mungkin juga menyukai