Anda di halaman 1dari 2

4.1.

1 Pilar Kebijakan Penanaman Modal

A. Peningkatan iklim investasi dan iklim usaha untuk meningkatkan efisiensi proses perizinan

bisnis1

Peningkatan kepastian hukum terkait investasi dan usaha;

Penyederhanaan prosedur perizinan investasi dan usaha di pusat dan daerah, terutama

untuk sector pengolahan dan jasa;

Pengembangan layanan investasi yang memberikan kemudahan, kepastian, dan

transparansi proses perizinan bagi investor dan pengusaha;

Pemberian insentif dan fasilitasi investasi (berupa: insentif fiscal dan non fiskal) yang

lebih selektif dan proses yang transparan;

Pendirian Forum Investasi;

Peningkatan iklim ketenagakerjaan yang lebih kondusif dan menciptakan hubungan

industrial yang harmonis;

Peningkatan persaingan usaha yang sehat melalui pencegahan dan penegakan hukum

persaingan usaha.

B. Peningkatan investasi yang inklusif terutama dari investor domestik2

Pengutamaan peningkatan investasi;

Peningkatan upaya penyebaran investasi di daerah yang lebih berimbang;

Peningkatan kemitraan antara PMA dan UKM local;

Peningkatan efektivitas strategi dan upaya promosi investasi;

Peningkatan koordinasi dan kerjasama investasi antara pemerintah dan dunia usaha;

Pengembangan investasi lokal, terutama melalui investasi antar wilayah yang dapat

mendorong pengembangan ekonomi daerah;

1 http://bpmpt.jabarprov.go.id/web/application/modules/arsip/files/208bf249a8c877bfbeb9d2dc8cb1e964.pdf
(diakases pada tanggal 10 may pada pukul 12.00 WIB)
2 Ibid.
Pengembangan investasi keluar (outward investment), diutamakan pada ketahanan energy

(energy security) dan ketahanan pangan (food security);

Pengurangan dampak negative dominasi PMA terhadap perekonomian nasional.

Anda mungkin juga menyukai