Anda di halaman 1dari 23

TUGAS FILOSOFI PARIWISATA

PERMASALAHAN PARIWISATA DI INDONESIA DIKAITKAN DENGAN


LETAK GEOGRAFIS DAN PENERAPAN KONSEP DASAR 4A

Dian Kurniawan

Batch 24

PASCASARJANA

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA TRISAKTI

JAKARTA
DAFTAR ISI
PERMASALAHAN PARIWISATA DI INDONESIA DIKAITKAN DENGAN
LETAK GEOGRAFIS DAN PENERAPAN KONSEP DASAR 4A

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1


1.2 Pokok Bahasan.......................................................................................................................6
1. Letak Geografi Indonesia, Geopolitis dan Kepentingan Nasional........................................6
Kenampakan Alam...............................................................................................................7
Aspek Geopolitis dan Kepentingan Nasional.......................................................................9
Indonesia Sebagai Negara Kepulauan................................................................................10
2. Konsep 4A dalam Pariwisata..............................................................................................12
a) Attraction (daya tarik)....................................................................................................12
b) Accesability (aksesibilitas).............................................................................................13
c)  Amenities (fasilitas)......................................................................................................15
d) Ancillary (kelembagaan);...............................................................................................16
1.3 Kerangka Berfikir.................................................................................................................16
1. Letak Geografi Indonesia...................................................................................................17
2. Penerapan Konsep Dasar 4A..............................................................................................17
1.4 Kesimpulan..........................................................................................................................21
PERMASALAHAN PARIWISATA DI INDONESIA DIKAITKAN DENGAN

LETAK GEOGRAFIS DAN PENERAPAN KONSEP DASAR 4A

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan

berada diantara daratan benua Asia dan Australia, serta antara  Samudra

Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang

terdiri dari 17.504 pulau. Nama alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara. Dengan

populasi Hampir 270.054.853 jiwa pada tahun 2018, dan dan suku bangsa sebanyak

1.340 merujuk pada sensus penduduk oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010.

Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang

berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dengan lebih dari 230 juta jiwa .Indonesia

merupakan negara dengan luas daratan adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya

3.257.483 km². Kekayaan alam dan budaya tersebut menjadikan indonesia dikenal

memiliki banyak potensi wisata, mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner

dan wisata belanja. Hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan nusantara bahkan

wisatawan mancanegara untuk mengeksplore Indonesia. Daerah-daerah di Indonesia

memiliki pesona tersendiri yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung.

Pariwisata merupakan industri penting bagi perekonomian Indonesia. Usaha jasa

pariwisata terus dikembangkan oleh pemerintah Indonesia sebagai upaya pengoptimalan

1
sumber daya alam yang sangat menunjang kemajuan industri pariwisata nasional.

Menurut Murphy (1985) pariwisata adalah keseluruhan elemen-elemen terkait, seperti

wisatawan, daerah tujuan wisata, perjalanan, industri dan lain sebagainya.

Pengembangan Suatu tempat yang dijadikan daerah pariwisata diharapkan menjadi

sumber dan potensi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan yang mampu

menggalakkan kegiatan ekonomi, termasuk kegiatan sektor lain sehingga lapangan

pekerjaan, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah dan pendapatan negara, serta

penerimaan devisa meningkat melalui upaya pengembangan dan pembangunan berbagai

potensi kepariwisataan nasional, dengan tetap memelihara kepribadian bangsa dan

kelestarian fungsi serta mutu lingkungan hidup.

Berdasarkan data dari kemenparekraf tahun 2019 dapat dilihat perbandingan

kunjungan wisatawan di tahun 2018 dan 2019. Kunjungan wisman ke Indonesia melalui

seluruh pintu masuk bulan Desember 2019 berjumlah 1.377.067  kunjungan atau

mengalami penurunan sebesar 2,03%  dibandingkan bulan Desember 2018 yang

berjumlah 1.405.554 kunjungan.

2
Grafik 1.1
Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara Bulanan Tahun 2019

Berdasarkan kebangsaan, jumlah kunjungan wisman bulan Desember 2019 di 26

( dua puluh enam ) pintu masuk utama tercatat jumlah kunjungan  tertinggi,

yaitu: Malaysia sejumlah 239.783 kunjungan, Singapura sejumlah 207.263 kunjungan,

Tiongkok sejumlah154.175 kunjungan, Australia sejumlah 125.624 kunjungan, dan 

Timor Leste sejumlah 106.643 kunjungan. Sedangkan pertumbuhan jumlah wisman

bulan Desember 2019 di 26 pintu masuk utama jika dibandingkan dengan bulan

Desember 2018 tercatat yang mengalami  pertumbuhan tertinggi,

yaitu Vietnam sebesar 52,86%, UEA sebesar 41,19%, Rusia sebesar 31,35%,  Afrika

Selatan sebesar 23,38%, dan Papua Nugini sebesar 21,02%.

3
Grafik 1.2
Data Kunjungan Wisatawan di Malaysia

Grafik 1.3
Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Negara-Negara ASEAN ( 2008-2018)

4
Dari tabel 1.2 menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan di Malaysia di tahun

2019 lebih tinggi dibandingkan Indonesia, serta mencermati tabel 1.3 bahwa peringkat

Indonesia masuk di urutan ke 4 sedangkan Malaysia di urutan ke 2. Terkait dengan

kurangnya minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia dibandingkan Malaysia,

maka ada permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia. Untuk itu penulis

mencoba menganalisa pariwisata Indonesia dengan menerapkan KONSEP DASAR 4A

sebagai indikatornya yaitu : Attractions, Accesability, Amenities, Ancillary.

5
1.2 Pokok Bahasan

Atas dasar latar belakang diatas maka penulis mengukur suatu variabel dengan

menerapkan konsep analisis.

1. Letak Geografi Indonesia, Geopolitis dan Kepentingan Nasional

Secara astronomis, kepulauan Indonesia terletak pada 6oLU – 11oLS dan 95oBT –

141oBT. Adapun secara geografis, Kepulauan Indonesia terletak di antara Benua Asia

dan Benua Australia serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Gambar 1.1

Batas wilayah Indonesia yaitu:

1. Sebelah utara: Laut Cina Selatan dan Samudra Pasifik.

2. Sebelah timur: Papua Nugini.

3. Sebelah selatan: Samudra Hindia.

6
4. Sebelah barat: Samudra Hindia.

Luas wilayah Indonesia mencapai 5.194.143 km2. Dua pertiga dari luas wilayah

Indonesia berupa lautan. Batas Wilayah Perairan Laut Indonesia.

Kenampakan Alam

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Maka dari itu, negara kita

sangat kaya dengan bentang alam. Sumber daya alam yang ada di Indonesia juga sangat

melimpah. Kekayaan alam tersebut menjadi modal dasar dalam pembangunan di

Indonesia. Untuk itu, hendaklah kita memanfaatkan kekayaan alam yang ada dengan

sebaik-baiknya.

Banyak wilayah daratan Indonesia terbentuk dari aktivitas vulkanis. Hal ini ditandai

dengan kenampakan pulau-pulaunya yang berbentuk pegunungan debu, lava, dan

lumpur dari letusan gunung berapi yang menyuburkan tanah di sekitarnya. Oleh karena

itu, sebagian besar penduduk Indonesia memanfaatkan lahan yang ada untuk pertanian

dan perkebunan.

Rangkaian pegunungan di Indonesia membentang dari ujung Pulau Sumatra hingga ke

ujung utara Pulau Sulawesi. Salah satu gunung terkenal di Indonesia adalah Gunung

Anak Krakatau. Gunung ini terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatra. Letusan

maha dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada tahun 1883. Letusan tersebut

menghancurkan tiga per empat pulau gunung api tersebut dan menimbulkan gelombang

tsunami yang menewaskan puluhan ribu orang.

7
Setelah itu, muncul gunung baru yang kemudian disebut Gunung Anak Krakatau.

Indonesia terletak di kawasan khatulistiwa. Akibatnya, Indonesia memiliki iklim tropis.

Perbedaan suhu amat kecil di tiap wilayah, kecuali di Puncak Jaya, Provinsi Papua.

Puncak gunung tersebut diselimuti salju abadi. Puncak Jaya berada di daerah

Pegunungan Sudirman.

Curah hujan di berbagai wilayah Indonesia juga bervariasi. Tempat paling basah adalah

pegunungan di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan Papua. Curah hujan di tempat-

tempat tersebut mencapai 3.000 mm per tahun. Adapun di wilayah dataran rendah

menerima curah hujan antara 1.0600 – 2.200 mm per tahun.

Curah hujan yang tinggi menyebabkan banyak wilayah subur di Indonesia. Lebih dari

2.000 tahun penduduk kepulauan Indonesia bermata pencaharian di bidang agraris,

terutama padi. Indonesia juga kaya akan flora dan fauna.

Ribuan jenis tumbuhan dapat ditemukan di wilayah ini. Adapun jenis fauna di Indonesia

dapat dibagi dalam 2 kelompok fauna utama dunia, yaitu fauna tipe Asia dan fauna tipe

Australia. Fauna tipe Asia hidup di bagian utara dan barat. Contoh fauna tipe Asia

adalah harimau dan gajah. Fauna tipe Australia hidup di Indonesia bagian timur,

khususnya Papua. Di pulau-pulau terpencil juga ditemukan fauna unik. Contohnya

komodo di Pulau Rinca dan Pulau Komodo.

Wilayah strategis

Letak Indonesia yang berada diantara 2 benua dan 2 samudera membuat Indonesia

menjadi jalur perlintasan Internasional baik laut dan udara. Hal ini akan mempengaruhi

8
perkembangan ekonomi pada zona ekonomi eksklusif Indonesia yang dilewati industri-

industri besar.

Aspek Geopolitis dan Kepentingan Nasional

Prinsip geopolitik bahwa bangsa Indonesia memandang wikayahnya sebagai ruang

hidupnya namun bangsa Indonesia tidak ada semangat untuk memperluas wilayah

sebagai ruang hidup (lebensraum). Salah satu kepentingan nasional Indonesia adalah

bangaimana menjadikan bangsa dan wilayah negara Indonesia senantiasa satu dan utuh.

Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan

nasional maupun visi nasional,

Nusantara (archipelagic) dipahami sebagai konsep kewilayahan nasional dengan

penekanan bahwa wilayah negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang dihubungkan

oleh laut. Laut yang menghubungkan dan mempersatukan pulau-pulau yang tersebar di

seantero khatulistiwa. Sedangkan Wawasan Nusantara adalah konsep politik bangsa

Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah

(darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara

tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh

mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi,

sosial budaya, dan hankam.

Wawasan Nusantara sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang merupakan

manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia telah ditegaskan dalam GBHN dengan

Tap. MPR No.IV tahun 1973. Penetapan ini merupakan tahapan akhir perkembangan

9
konsepsi negara kepulauan yang telah diperjuangkan sejak Dekrarasi Juanda tanggal 13

Desember 1957.

Hakekat dan tujuan wawasan nusantara adalah kesatuan dan persatuan dalam

kebinekaan yang mengandung arti :

 Penjabaran tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan kondisi posisi, dan

potensi georafi, serta kebinekaan budaya

 Pedoman pola tindak dan pola pikir kebijakasanaan nasional

 Hakikat wawasan nusantara : persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan.

Indonesia Sebagai Negara Kepulauan

Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa Indonesia merupakan suatu negeri yang

amat unik. Hanya sedikit negara di dunia, yang bila dilihat dari segi geografis, memiliki

kesamaan dengan Indonesia. Negara-negara kepulauan di dunia, seperti Jepang dan

Filipina, masih kalah bila dibandingkan dengan negara kepulauan Indonesia. Indonesia

adalah suatu negara, yang terletak di sebelah tenggara benua Asia, membentang

sepanjang 3,5 juta mil, atau sebanding dengan seperdelapan panjang keliling Bumi,

serta memiliki tak kurang dari 13.662 pulau.

Jika dilihat sekilas, hal tersebut merupakan suatu kebanggaan dan kekayaan, yang tidak

ada tandingannya lagi di dunia ini. Tapi bila dipikirkan lebih jauh, hal ini merupakan

suatu kerugian tersendiri bagi bangsa dan negara Indonesia. Indonesia terlihat seperti

pecahan-pecahan yang berserakan. Dan sebagai 13.000 pecahan yang tersebar

10
sepanjang 3,5 juta mil, Indonesia dapat dikatakan sebagai sebuah negara yang amat sulit

untuk dapat dipersatukan.

Maka, untuk mempersatukan Bangsa Indonesia, diperlukan sebuah konsep Geopolitik

yang benar-benar cocok digunakan oleh negara. Sebelum menuju pembahasan tentang

konsep geopolitik Indonesia, kita akan membahas terlebih dahulu tentang kondisi serta

keadaan Indonesia ditinjau dari segi geografisnya.

Ada beberapa jenis kondisi geografis bangsa Indonesia. Yaitu kondisi fisis, serta kondisi

Indonesia ditinjau dari lokasinya.

1. Kondisi Fisis Indonesia:

2. Letak geografis;

3. Posisi Silang;

4. Iklim;

5. Sumber-Sumber Daya Alam;

6. Faktor-Faktor Sosial Politik

Lokasi Fisikal Indonesia; Keberadaan pada lokasi ini adalah faktor geopolitik utama

yang mempengaruhi perpolitikan di Indonesia. Berdasarkan kondisi fisikal, negara

Indonesia berada pada dua benua yang dihuni oleh berbagai bangsa yang memiliki

karakteristik masing-masing, yaitu benua Asia dan Australia. Selain itu, Indonesia pun

11
berada di antara dua samudera yang menjadi jalur perhubungan berbagai bangsa, yaitu

Samudera Pasifik dan Hindia.

2. Konsep 4A dalam Pariwisata

 Pembangunan pariwisata di Indonesia berprinsip pada Pariwisata Berbasis Masyarakat,

yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan tuntuk rakyat. Pariwisata berwawasan budaya,

dimana mencakup seluruh hasil cipta, rasa dan karya masyarakat, yang merupakan salah

satu kekayaan utama Indonesia dan membawa pada keuntungan kompetitif. Pariwisata

berkelanjutan, yakni menghormati dan melestarikan lingkungan untuk generasi yang

akan datang (Ardika, 2003)

    Seperti dimuat dalam http://tourismbali.wordpress.com/2010/09/, menurut

Medlik, 1980 (dalam Ariyanto 2005), ada empat aspek (4A) yang harus diperhatikan

dalam penawaran pariwisata. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut.

a) Attraction (daya tarik)

Indonesia mempuyai Daerah tujuan wisata (selanjutnya disebut DTW)

yang banyak, untuk menarik wisatawan pasti memiliki daya tarik, baik daya

tarik berupa alam maupun masyarakat dan budayanya.  Semua ciptaan Tuhan

Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna, seperti :

pemandangan alam, panorama indah, hutan rimba dengan tumbuhan hutan

tropis, serta binatang-binatang langka. Selain itu, karya manusia yang berwujud

12
museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro

(pertanian), wisata tirta (air), wisata petualangan, taman rekreasi, dan tempat

hiburan juga merupakan daya tarik wisata. selaian itu atraksi atraksi penduduk

lokal seperti penyelanggaraan festifal ataupun acara acara adat dapat dikemas

lebih baik dan dapat dipromosikan sebagai daya tarik yang unik bagi

wisatawan. Dengan banyak nya DTW akan tetapi tidak didukung dengan

Accesability dan Amenities maka akan sulit dijangkau oleh wisatawan.

b) Accesability (aksesibilitas)

Accesability dimaksudkan agar wisatawan domestik dan mancanegara

dapat dengan mudah dalam pencapaian tujuan ke tempat wisata. Akses

pariwisata di Indonesia sudah lumayan baik namun masih ada yang kurang

baik dan belum menunjang akses pariwisata Indonesia. Akses yang baik

menunjang akomodasi, karena akomodasi yang mudah didapatkan oleh

wisatawan sudah bisa memenuhi apa yang diinginkan wisatawan, walaupun

terkadang masih belum mampu menunjang semua kebutuhan wisatawan.

         Akses yang masih belum menunjang dalam pariwisata di Indonesia

adalah akses transportasi, masih banyak transportasi yang belum menunjang

pariwisata. Selebihnya jika kita melihat transportasi masih banyak

kekurangannya, dilihat dari terminal - terminal yang ada di Indonesia, serta

13
sarana transportasi dalam kota maupun luar kota yang masih kurang baik

maupun pelayanan yang belum terstandar.. Seharusnya sarana transportasi

dalam kota yang ada di Indonesia bisa seperti yang ada di Malaysia dimana

terminal terminal mereka seperti layaknya bandara, yakni nyaman, bersih,

aman, dingin ac dan kita merasa enak berada terminal maupun di sarana

transportasinya selama perjalanan. Transportasi laut juga masih banyak

kekurangan seperti buruknya manajemen dan lemahnya teknisi. Sering terjadi

kecelakaan di laut lepas membuat banyak orang takut untuk melakukan

perjalanan laut. Kalau untuk transportasi udara, walaupun lebih baik, tidak jauh

berbeda dengan transportasi laut. Namun banyak maskapai yang tidak boleh

melakukan penerbangan ke luar negeri karena takut terjadi kecelakaan,

dikarenakan pesawat yang tersebut rusak namun masih dipergunakan untuk

melakukan penerbangan.

         Akses pariwisata di Indonesia masih harus diperbaiki terutama akses

transportasi dan telekomunikasi karena merupakan pendukung utama

pertumbuhan sektor pariwisata baik transportasi udara, laut, dan darat.

Transportasi udara yang menjalin kerja sama terhadap maskapai penerbangan

asing memudahkan wisatawan asing keluar dan masuk ke Indonesia.

Transportasi laut, seperti diperbaikinya kapal cepat atau kapal ferry yang

berkualitas baik agar wisatawan dengan mudah mengakses pulau-pulau di

Indonesia yang mempunyai potensi wisata yang menarik untuk dikunjungi.

14
Transportasi darat seperti kereta api yang layak dipakai, bus-bus pariwisata,

serta diadakannya angkutan seperti subway, waterway, monorail.

         Akses telekomunikasi merupakan strategi pemasaran pariwisata yang

efektif seperti publikasi destinasi pariwisata melalui internet untuk

mempromosikan pariwisata Indonesia. publikasi dan promosi masih lambat

kurang optimal selain itu yang berhubungan dengan objek wisata, hotel,

akomodasi, rumah makan, agent travel dan biro perjalanan kurang di publis ke

wisatawan.

c)  Amenities (fasilitas)

            Amenities memang menjadi salah satu syarat daerah tujuan wisata agar

wisatawan dapat dengan kerasan tinggal lebih lama di DTW. Biasanya

akomodasi yang diinginkan wisatawan berkunjung adalah hotel dan restoran

yang mudah dijangkau, serta bisa memenuhi apa yang wisatawan  inginkan

selama berada di objek wisata yang dikunjunginya. Dalam penyediaan

akomodsi di Indonesia juga sudah baik akan tetapi di Pusat oleh-oleh dan

pedagang di sekitar obyek wisata ini yang harus di berikan edukasi dalam

penerapan harga, karena banyak sekali adanya nembak harga atau menaikan

harga barang yang dijual dengan beranggapan bahwa wisatawan tersebut tidak

akan datang lagi jadi menjual barang dengan harga tinggi. ini perlu dibuat

standart harga di lingkungan obyek wisata yang ada di Indonesia. seperti

15
halnya di Malaysia. dan hal yang paling penting adalah kesadaran akan

kebersihan , di Indonesia sadar akan kebrsihan masih kurang.

d) Ancillary (kelembagaan);

Adanya lembaga pariwisata, wisatawan akan semakin sering

mengunjungi dan mencari DTW apabila di daerah tersebut wisatawan dapat

merasakan keamanan, (protection of tourism) dan terlindungi. Ini yang perlu

diperhatikan bahwa dalam mencari DTW baru ancillary perlu adanya kordinasi

dengan masyarakat lokal sehingga dampak dalam pengembangan DTW dapat

dirasakan oleh mayarakat selain itu masyarakat lokal sebagai garda terdepan

dalam menjaga dan melestarikan DTW di wilayahnya. Dan dalam

pengembangan DTW pemerintah memprioritaskan anggarannya khusus untuk

DTW Unggulan.

1.3 Kerangka Berfikir

Pembangunan sektor pariwisata pada umumnya diarahkan sebagai sektor andalan

dan dukungan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan

daerah, memberdayakan perekonomian, membuka lapangan kerja, mengurangi

pengangguran, meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan tetap menjaga kepribadian

bangsa, nilai-nilai agama, tradisi, serta kelestarian fungsi dan mutu lingkungan hidup.

16
Jika di cermati mengapa pariwisata Indonesia masih tertinggal dengan Malaysia

yaitu :

1. Letak Geografi Indonesia

Bentang alam indonesia dari sabang sampai merauke serta pulau pulau yang dimiliki

Indonesia yang didalamnya terdapat kekayaan alam serta kekayaan budaya yang luar

biasa tidak bisa dimaksimalkan. sebagai contoh kekayaan budaya indonesia yang

begitu banyak tidak dapat di lestarikan maupun dikelola baik dari masyarakat

lokalnya maupun pemerintah. Ditambah lagi kurang meratanya pendidikan di

indonesia yang membuat pola pikir mayarakat masih rendah akan pariwisata

sehingga beranggapan bahwa dengan adanya pengembangan pariwisata maka dapat

merusak budaya setempat serta merubah mata pencaharian penduduk lokal yang

tidak sesuai dengan adat maupun budaya.

Dengan bentang alam yang yang sangat luas dan dianugrahi oleh Tuhan SDA yang

begitu indah dibandingkan dengan Malaysia maka pengembangan obyek wisata di

Indonesia menjadi kendala yang sangat kompleks. Dilihat dari regulasi/kebijakan

pemerintah, masyarakat lokal dan pihak swasta.

2. Penerapan Konsep Dasar 4A

17
Keempat konsep dasar ini yang harus terus dikembangkan secara continue dan

dieavaluasi oleh Indonesia secara merata di setiap DTW. sehingga dapat merencakan

kembali hal hal yang dirasa masih kurang di 4A tersebut.

Dari uraian - uraian diatas maka dapat dibuat gambar permasalahan sebagai berikut

Gambar 1.2

LETAK GEOGRAFIS INDONESIA DAN


KEADAAN POLITIK INDONESIA
+
PARIWISATA INDONESIA

PENERAPAN KONSEP DASAR 4A

1. Attraction (daya tarik)

2. Accesability (aksesibilitas)

3. Amenities (fasilitas)

4. Ancillary (kelembagaan)

Menurunya kunjungan wisatawan

18
Dari permasalahan tersebut maka dapat dianalisis dengan kerangka berfikir yaitu

menggabungkan 4A+CBT.

Community-based tourism (CBT) juga sebagai alternatif terbaik yang dikembangkan

berdasarkan prinsip keseimbangan dan keselarasan antara kepentingan berbagai

stakeholder kepariwisataan termasuk pemerintah, swasta dan masyarakat (Tosun, 2000

dalamSofield, 2003). Definisi CBT adalah:

1. Bentuk pariwisata yang memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal untuk

mengontrol dan terlibat dalam manajemen dan pembangunan pariwisata,

2. masyarakat yang tidak terlibat langsung dalam usaha-usaha pariwisata juga mendapat

keuntungan,

3. menuntut pemberdayaan secara politis dan demokratisasi dan distribusi keuntungan

kepada communitas yang kurang beruntung di pedesaan.

Gambar 1.3
Model Konsep Berfikir
Amenitas

Pihak Swasta Wisatawan


Atraksi Ansilari

Letak Geografis Indonesia


+
Pariwisata
+
Masyarakat Lokal
Aksebilitas

19
Dalam model ini, lingkaran dalam adalah letak geografi Indonesia, Pariwisata yang
Pemerintah
terdapat di Indonesia dan Masyarakat lokal yang merupakan kemasan pariwisata yang

akan ditawarkan oleh wisatawan yang dimana Indonesia mempuyai kekayaan alam dan

budaya yang semuanya itu bisa dikemas dalam pariwisata. Sementara atraksi, amenitas,

ansilari, dan aksesibilitas adalah pendukung dan pembentuk totalitas dari pariwisata

Indonesia. Ada tiga pihak yang berkepentingan terhadap kualitas totalitas produk wisata

tersebut, diantaranya: masyarakat lokal sepakat dengan pemerintah membangun DTW

untuk meningkatkan kualitas hidupnya, Pemerintah membuat kebijakan dan regulasi

untuk mendorong 4A agar terbentuk dan terealisasikan dan mendorong masyarakat agar

sadar pariwisata dengan memberikan edukasi yang merata serta menciptakan stabilitas

kemanan nasional. Sektor swasta diharapkan dapat ikut andil dalam investasi untuk

pengembangan pariwisata Indonesia sesuai dengan regulasi yang sudah dtetapkan

pemerintah dan diketahui oleh masyarakat lokal. Sementara wisatawan berhak

mendapatkan kualitas wisata yang diharapkannya dengan membawa pengalaman wisata

yang berkesan. jika kesemua itu dapat berjalan dengan baik maka dampaknya akan

positif yaitu bagi masyarakat lokal meningkatya kesejahteraan, bagi pemerintah sebagai

pemasukan devisa, bagi investor adalah keuntungan / laba serta bagi wisatawan adalah

pengalaman wisata yang berkesan.

20
1.4 Kesimpulan

Tidak ada hal lain dalam memajukan Pariwisata Indonesia yaitu dengan

terbentuknya dan berjalannya 4A+CBT merupakan suatu kesatuan yang saling terkait

dalam dunia pariwisata. Jadi, untuk kemajuannya dibutuhkan kesinergian Masyarakat,

Pemerintah dan Pihak Swasta untuk mendorong, membentuk dan mewujudkan 4A

bersama sesuai dengan rencana yang disepakati.

21

Anda mungkin juga menyukai