PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kejelasan tentang hak kepemilikan (property right) atas lahan hutan. Hal ini telah
saling klaim terhadap lahan hutan yang sama; konflik vertikal antara masyarakat
lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (UUK, No.41
mempunyai nilai ekonomi tinggi, serta hasil hutan ikutan antara lain rotan, getah,
buah-buahan, madu, dll. Karena hutan hujan tropik merupakan tempat tumbuh
dari berbagai jenis tanaman hortikultura dan tumbuhan yang mempunyai nilai
pengobatan. Selain itu manfaat hutan secara tidak langsung antara lain mengatur
tata air, mencegah terjadinya erosi, memberikan manfaat di sektor pariwisata, dan
Hutan Desa merupakan hutan negara yang dikelola oleh desa dan
masyarakat desa sebagai pelaku utama, mitra kerja, dan sebagai pihak yang harus
B. Rumusan Masalah
Menurut Wibowo R (2000) Hutan yang merupakan sumber daya alam, dalam
sumber daya yang aksesnya bersifat terbuka. Oleh karenanya pelaku-pelaku ekonomi
individu akan cenderung mengkonsumsi lebih banyak dari seharusnya. Dalam masa-
panjang, dikhawatirkan akan lebih berakibat pada terjadinya penurunan daya dukung
Desa adalah kesatuan masyarakat hokum yang berada dalam suatu wilayah dan
Indonesia.
Hutan Desa merupakan hutan negara yang dikelola oleh desa (Lembaga
Desa) dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa. Pembentukan Hutan Desa atas
hutan, untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang adil dan lestari. Kriteria
kawasan hutan yang dapat ditetapkan sebagai areal kerja hutan desa adalah hutan
lindung dan hutan produksi. Status kawasan belum dibebani hak pengelolaan atau
dapat menjadi sumber kehidupan bagi manusia, baik secara langsung, misalnya
sebagai sumber kayu bangunan, rotan, bahan makanan nabati dan hewani,
penghasil getah dan obat-obatan, maupun secara tidak langsung misalnya sebagai
pengatur tata air, pengatur iklim dan tempat hidup bagi berbagai jenis hewan yang
manfaat bagi sejumlah kecil orang tetapi harus memberikan manfaat bagi
membantu kelestariannya.
Masyarakat sekitar hutan tidak peduli terhadap fungsi hutan yang sudah
meresap air ke dalam tanah dan sebagai sumber air pada musim kemarau. Karna
itu, hutan sangar besar pengaruhnya terhadap tat air dalam daerah sangat
yang tidak seberapa dari keberadaan hutan tersebut, sehingga kehidupan ekonomi
imbal jasa lingkungan bagi yang telah berperan dalam melestarikan hutan ataupun
memperoleh manfaat dari hasil hutan non kayu. Apabila hutan dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat di sekitarnya maka masyarakatpun tidak segan-segan
sekitar hutan menjadi tolok ukur dari upaya untuk mempertahankan kelestarian
Keinginan dari masyarakat yang tidak pernah mendapat respon dari pihak
perbuatan para penjarah hutan yang tidak ikut menanam dan memelihara
bertanggung jawab
Kerusakan hutan sebagai akibat pengambilan hasil hutan yang berlebihan
oleh masyarakat
Tidak adanya penegakan hukum yang jelas dari aparat keamanan maupun
sandang, papan, lapangan pekerjaan, lahan pertanian, kayu pertukangan, dan kayu
hutan, mereka membuka garapan baru dengan menebangi tanaman hutan yang
A. Kesimpulan
1. Hutan merupakan sumberdaya alam yang tidak ternilai harganya karena dapat
sebagai sumber kayu bangunan, rotan, bahan makanan nabati dan hewani,
sebagai pengatur tata air, pengatur iklim dan tempat hidup bagi berbagai jenis
ekosistem lainnya.
masyarakat desa dengan pihak pengelola hutan yang terkesan tidak harmonis,
desa dan tokoh masyarakat, dan tidak adanya kepedulian pihal kehutanan
hutan.
DAFTAR PUSTAKA