Anda di halaman 1dari 4

MENINGITIS

Definisi

Meningitis merupakan infeksi pada cairan serebrospinal disertai radang pada pia dan araknoid,
ruang subaraknoid, jaringan superfisial otak dan medulla spinalis.

Berdasarkan penyebab dapat dibagi menjadi 3 yakni :

1. Meningitis bacterial
2. Meningitis virus (aseptic)
3. Meningitis tuberkulosa

Manifestasi klinis umum

Syndrome acute meningitis :

Onset timbulnya gejala mulai dari beberapa jam hingga hitungan hari berupa demam, nyeri
kepala, muntah, photofobia, kaku kuduk dan gangguan sensori lainnya. Sebelum timbulnya onset
meningitis dapat didahului oleh infeksi akut system respirasi bagian atas. Acute meningitis
syndrome biasanya disebabkan oleh bacterial dan viral meningitis

Syndrom subakut dan kronik meningitis ;

Onset timbulnya gejala secara bertahap, biasanya tanpa factor predisposisi. Demam biasanya
ditemukan namun derajatnya lebih rendah dari pada demam yang disebabkan acute meningitis.
Progress terjadinya gejala biasanya lambat mencapai hitungan minggu. Syndrome subakut dan
kronik meningitis bisanya disebabkan oleh meningitis tuberkulosa dan jamur.
Faktor Resiko

1. Infeksi sistemik maupun fkoal (septikimia, otitis media, demam tiffoid, TB paru)
2. Trauma dan tindakan tertentu ( fraktur basis kranii, pungsi lumbaal, tindakan bedah saraf)
3. Penyakit darah, penyakit hati
4. Pemakaian baha-bahan yang menghambat pembentukan antibodi
5. Kelainan yang berhubungan dengan immunosupression
6. Kelainan obstetrik dan ginekologi

MENINGITIS VIRUS (MENINGITIS ASEPTIC)

Definisi

Meningitis virus adalah suatu sindrom infeksi virus susunan saraf pusat yang akut dengan
gejala rangsangan meningeal, pleiositosis dalam likuor serebrospinalis dengan diferensiasi
terutama limfosit, perjalanan penyakit tidak lama dan self limited tanpa komplikasi.

Etiologi

Sindrom ini sebagian besar disebabkan oleh virus seperti enterovirus (poliomyelitis,
Coxcakie A dan B), echovirus, mumps, virus herpes simplex, varisela, herpes zoster,
arbovirus, virus limfositik koriomeningitis, virus hepatitis, dan adenovirus.
Epidemiologi

Meningitis virus lebih sering dijumpai pada anak-anak daripada orang dewasa. Dinegeri
tropis dan subtropics tingginya frekuensi meningitis virus tidak tergantung kepada musim seperti
di negeri beriklim dingin yang angka kejadian tertingginya dijumpai pada musim panas dan
musim rontok.

Patogenesis

Umumnya virus secara hematogen (viremia) sampai ke selaput otak. Enterovirus


berkembang biak dalam traktus digestivus menjalar ke kelenjar getah bening regional dan
kemudian menimbulkan viremia. Pada percobaan ditemukan bahwa virus herpes dapat juga
menjalar melalu serabut saraf.

Manifestasi Klinis

Umumnya permulaan penyakit berlangsung mendadak, walaupun kadang-kadang


didahului dengan panas untuk beberapa hari. Gejala yang ditemukan pada anak besar ialah panas
dan nyeri kepala yang mendadak yang disertai dengan kaku kuduk. Gejala lain yang dapat timbul
adalah nyeri tenggorok, nausea, muntah, kesadaran menurun, nyeri pada kuduk dan punggung,
fotofobia, parastesia, dan mialgia.

Gejala pada bayi tidak khas. Bayi mudah terangsang dan menjadi gelisah. Mual dan
muntah sering dijumpai tetapi gejala kejang jarang dilihat. Bila penyebabnya echovirus atau
virus coxsacie maka dapat disertai ruam dengan panas yang akan menghilang setelah 4-5 hari.

Pada pemeriksaan ditemukan kaku kuduk, tanda Kernig dan Brudzinsky kadang-kadang
positif. Likuor serebrospinalis berwarna jernih dengan jumlah sel 20 sampai beberapa ribu per
mm3. Pada permulaan penyakit yang dini dapat dijumpai jumlah sel polimorfonukleus lebih
banyak daripada limfosit, tetapi biasanya dalam beberapa hari keadaan ini berubah dan akan
ditemukan terutama mononukleus pada diferensiasi. Kadar glukosa dan protein normal atau
sedikit meninggi.

Diagnosis
Diagnosis etiologi hanya dapat dibuat dengan isolasi virus. Dalam praktek, pemeriksaan
serologis tidak dikerjakan berhubung dengan banyaknya jenis virus yang dapat menyebabkan
penyakit ini.

Diagnosis biasanya dibuat berdasarkan gejala klinis, kelainan likuor serebrospinalis dan
perjalanan penyakit yang self limited. Biakan likuor terhadap kemungkinan penyebab
mikroorganisme lain harus dikerjakan (fungus, leptospira, mikobakteria) agar kemungkinan
mikroorganisme tersebut sebagai penyebabnya dapat disingkirkan.

Selain biakan likuor, pemeriksaan lain seperti uji tuberculin, foto rontgen thorax, mencari
sumber tuberculosis harus dikerjakan agar dapat menyingkirkan kemungkinan meningitis
tuberculosis.

Tatalaksana

Terapinya berupa istirahat dan pengobatan simptomatis. Likour serebrospinalis yang


dikeluarkan untuk keperluan diagnosis dapat mengurangi gejala kepala nyeri.

Prognosis

Penyakit ini self limited dan penyembuhannya sempurna dijumpai setelah 3-4 hari
pada kasus ringan dan setelah 7-14 hari pada keadaan yang berat.

Anda mungkin juga menyukai