0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
67 tayangan31 halaman
Sectio cesarea dilakukan pada pasien G2P1A0H1 usia 39-40 minggu dengan diagnosa disproporsi kepala panggul. Operasi berjalan lancar dengan spinal anesthesia dan lahir bayi perempuan berat 3 kg.
Sectio cesarea dilakukan pada pasien G2P1A0H1 usia 39-40 minggu dengan diagnosa disproporsi kepala panggul. Operasi berjalan lancar dengan spinal anesthesia dan lahir bayi perempuan berat 3 kg.
Sectio cesarea dilakukan pada pasien G2P1A0H1 usia 39-40 minggu dengan diagnosa disproporsi kepala panggul. Operasi berjalan lancar dengan spinal anesthesia dan lahir bayi perempuan berat 3 kg.
PEMBIMBING : Dr.Lasmaria Flora, Sp.An Sectio Cesarea ialah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus
Jenis Sectio Cesarea:
- Sectio cesaria klasik - Sectio cesarea transperitonealis profunda - Sectio cesarea yang dilanjutkan dengan histerektomi - Sectio cesarea transvaginal. Disproporsi kepala panggul keadaan yang menggambarkan ketidak seimbangan antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak bisa keluar melalui vagina. Anestesi spinal ialah anestesi regional dengan tindakan penyuntikan obat anestesi lokal ke dalam ruang subarakhnoid. Larutan anestesi lokal yang disuntikan pada ruang subarachnoid akan memblok konduksi impuls syaraf. 1. Bedah ekstremitas bawah
2. Bedah panggul
3. Tindakan sekitar rektum perineum
4. Bedah obstetrik-ginekologi
5. Bedah urologi
6. Bedah abdomen bawah
7. Pada bedah abdomen atas dan bawah pediatrik
biasanya dikombinasikan dengan anestesi umum ringan 1. Pasien menolak 1. Infeksi sistemik 2. Infeksi pada tempat suntikan 2. Infeksi sekitar tempat 3. Hipovolemia berat, syok suntikan 4. Koagulapatia atau mendapat terapi koagulan 3. Kelainan neurologis 5. Tekanan intrakranial 4. Kelainan psikis meningkat 5. Bedah lama 6. Fasilitas resusitasi minim 7. Kurang pengalaman tanpa 6. Penyakit jantung didampingi konsulen anestesi. 7. Hipovolemia ringan
8. Nyeri punggung kronik
Bupivacaine (Marcaine). 0.5% hyperbaric (heavy). Bupivacaine memiliki durasi kerja 2-3 jam Lignocaine (Lidocaine/Xylocaine). 5% hyperbaric (heavy), dengan durasi 45-90 minutes. Cinchocaine (Nupercaine, Dibucaine, Percaine, Sovcaine). 0.5% hyperbaric (heavy) sama dengan bupivacaine. Amethocaine (Tetracaine, Pantocaine, Pontocaine, Decicain, Butethanol, Anethaine, Dikain). Mepivacaine (Scandicaine, Carbocaine, Meaverin). A 4% hyperbaric (heavy) sama dengan lignocaine. 1. Buat pasien membungkuk maximal agar processus spinosus mudah teraba. Posisi lain adalah duduk 2. Perpotongan antara garis yang menghubungkan kedua garis Krista iliaka, misal L2-L3, L3-L4, L4-L5. Tusukan pada L1-L2 atau diatasnya berisiko trauma terhadap medula spinalis 3. Sterilkan tempat tusukan dengan betadine atau alkohol. 4. Cara tusukan median atau paramedian. Nama : Ny. DK Umur : 29 tahun Berat badan : 62 Kg Tinggi badan : 155 cm Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Bukit Indah Agama : Islam Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pendidikan : SMP Tanggal masuk RS : 07 Juni 2015 No. RM : Keluhan Utama Nyeri ari-ari menjalar ke pinggang sejak satu hari yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Rumah Sakit dengan keluhan nyeri ari-ari menjalar ke pinggang sejak satu hari yang lalu sekitar jam 23.00, nyeri terasa kuat berlangsung 5 6 detik setiap 15 20 menit sekali, nyeri terasa kuat menjalar dari ari-ari sampai ke pinggang, sedikit ada cairan keluar air dari kemaluan jernih, warna putih, tidak ada darah, tidak ada keluhan mual muntah, gerakan janin masih dirasakan, tidak ada riwayat trauma. Riwayat Penyakit Sekarang HPHT : 12 juni 2017 Riwayat persalinan : Pernah melahirkan satu kali, anak pertama dengan SC atas indikasi disproporsi kepala panggul Riwayat perkawinan : Satu kali menikah Riwayat kontrasepsi : Tidak pernah menggunakan kontrasepsi Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Dahulu Keluarga
Riwayat penyakit Riwayat penyakit
hipertensi disangkal hipertensi disangkal Riwayat penyakit DM Riwayat penyakit DM disangkal disangkal Riwayat penyakit alergi disangkal Riwayat penyakit alergi disangkal Riwayat penyakit asma disangkal Riwayat penyakit asma Riwayat operasi disangkal sebelumnya Operasi 3 tahun yang lalu atas indikasi disproporsi kepala panggul Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang Kesadaran : Compos Mentis Vital Sign Tekanan darah : 110/70 mmHg Respirasi : 18 kali/menit Nadi : 88 /menit, isi dan tekanan penuh Suhu : 36 C STATUS GENERALIS Kepala : Normochepal, simestris, tumor (-) Mata : Konjungtiva anemis +/+, Sklera tidak iktenk Hidung : Discharge (-) epistaksis (-), deviasi septum (-) Mulut : Bibir kering (-), hiperemis (-), pembesaran tonsil (-), Gigi : Gigi palsu (-) Leher :Simestris, trakea ditengah,pembesaran tiroid dan limfe (-) PARU JANTUNG Inspeksi : Bentuk Inspeksi : Iktus cordis dada normal, gerakan dada tidak terlihat simetris kanan-kiri, retraksi Palpasi : Iktus cordis dinding dada (-) teraba Palpasi :Vokal fremitus Perkusi : Batas jantung kiri = kanan kanan di RIC 4 linea Perkusi :Sonor di parasternalis dextra, batas seluruh lapang paru jantung kiri di RIC 4 linea Auskultasi : midclavicularis sinistra. Bronkovesikuler (+/+), Auskultasi : BJ I-II reguler, Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-) murmur (-), gallop (-) STATUS LOKALIS Regio Abdomen Inpeksi : Buncit hamil, striae gravidarum (+) Auskultasi : Bising usus (+) normal 8 x/menit, DJJ (+) 137 x/menit Palpasi :Tinggi fundus Uterus (TFU) 29 cm Leopold I : Teraba bagian besar, bulat, lunak 3 jari bawah proc.xypoideus Leopold II : Teraba punggung di sebelah kiri, bagian kecil di kanan Leopold III : Letak kepala Leopold IV : Sudah masuk PAP His : (+) 5 6 detik, 15 20 menit sekali Pemeriksaan Dalam : Buka 2 cm Presentasi kepala Portio kaku tebal Sekret (+) Pemeriksaan darah lengkap : Hb : 13,9 g/dl (12 16 g/dl) Leukosit : 22,2 x 103/mm3 (5-11 103/mm3) Ht : 37 % (37 43 %) Trombosit : 272.000/ul (150.000 400.000/ul) Diagnosis pra operasi : G2P1A0H1 gravid 39 40 minggu, kala I laten, janin tunggal hidup intra uterin, dengan riwayat SC sebelumnya a.i disproporsi kepala panggul Diagnosis post operasi : P2A0H2 post sectio cesarea transperitoneal profunda a.i. disproporsi kepala panggul ASA II pasien penyakit bedah dengan gangguan sistemik ringan yang terjadi karrena perubahan anatomi dan fisiologi selama kehamilan. Dilakukan : Sectio Cesarea Tanggal : 8 juni 2017 Informed concent Puasa Pengosongan lambung, penting untuk mencegah aspirasi isi lambung karena regurgitasi / muntah. Untuk dewasa dipuasakan 6-8 jam sebelum operasi Pemasangan IV line Sudah terpasang jalur intravena menggunakan IV catheter ukuran 18 Dilakukan pemasangan monitor tekanan darah, nadi dan saturasi O2 Jenis anestesi: Regional Anestesi (RA) Spinal Anastesi Subarachnoid block Premedikasi : Ondansetron IV 2 mg Midazolam IV 2 mg Medikasi Intra Operasi: Bupivacain spinal 15 mg (3 mL) Oksitosin IV 1 ampul ( 10 IU) IV Cefotaxim 1 gr IV (sebelumnya dilakukan test sensitifitas) Asam Traneksamat 500 mg IV Medikasi Post Operatif: Tramadol IV 100 mg (Analgetik drip dalam futrolit 500 ml) Pasien dalam posisi duduk tegak dan kepala menunduk Dilakukan desinfeksi di sekitar daerah tusukan yaitu di regio vertebra lumbal 4 5 Dilakukan Sub Arakhnoid blok dengan jarum spinal no. 27 pada regio vertebra lumbal 4 5 dengan tusukan paramedian. Mulai anestesi : 10.30 Mulai operasi : 10.35 Bayi lahir : 10.45, Selesai operasi : 11.30 Tekanan darah, frekuensi nadi dan saturasi
Pukul (WIB) Tekanan Darah (mmHg) Nadi (kali/menit) Saturasi (%)
102 + 1020 + 372 = 1494 m + 3 kolf RL (kristaloid) Dipindahkan ke ruang observasi, diberikan oksigen 2-3 liter/menit Keluhan pasien: Keluhan pusing, badan terasa dingin, dan masih terasa lemas Tanda-tanda vital: Tekanan darah : 100/60 mmHg Nadi : 84 X/menit Frekuensi napas : 16 X/menit Suhu : 36 C G2P1A0H1 usia 29 tahun, gravid 39 40 minggu, kala I laten, janin tunggal hidup intra uterin, dengan riwayat SC sebelumnya a.i disproporsi kepala panggul 3 tahun yang lalu, dengan keluhan nyeri ari- ari menjalar ke pinggang sejak 1 hari datang ke rumah sakit, dilakukan tindakan sectio cesarea pada tanggal 8 juni 2017 di ruangan operasi RSUD Bangkinang atas indikasi operasi sectio caesarea sebelumnya dengan indikasi disproporsi kepala panggul. Teknik anestesi dengan spinal anestesi (subarachnoid blok) merupakan teknik anestesi sederhana, cukup efektif. Anestesi dengan menggunakan Bupivacain spinal 15 mg untuk maintenance dengan oksigen 2-3 liter/menit. Untuk mengatasi nyeri post operasi digunakan ketorolac sebanyak 30 mg dan tramadol 50 mg dengan drip Futrolit 500 mL. Perawatan post operatif dilakukan dibangsal dan dengan diawasi vital sign, tanda-tanda perdarahan.