Anda di halaman 1dari 31

Oleh :

Toto marzuki

PEMBIMBING :
Dr.Lasmaria Flora, Sp.An
Sectio Cesarea ialah
pembedahan untuk melahirkan
janin dengan membuka dinding
perut dan dinding uterus

Jenis Sectio Cesarea:


- Sectio cesaria klasik
- Sectio cesarea transperitonealis profunda
- Sectio cesarea yang dilanjutkan dengan
histerektomi
- Sectio cesarea transvaginal.
Disproporsi kepala panggul
keadaan yang
menggambarkan ketidak
seimbangan antara kepala
janin dan panggul ibu
sehingga janin tidak bisa
keluar melalui vagina.
Anestesi spinal ialah
anestesi regional dengan
tindakan penyuntikan
obat anestesi lokal ke
dalam ruang
subarakhnoid.
Larutan anestesi lokal
yang disuntikan pada
ruang subarachnoid akan
memblok konduksi impuls
syaraf.
1. Bedah ekstremitas bawah

2. Bedah panggul

3. Tindakan sekitar rektum perineum

4. Bedah obstetrik-ginekologi

5. Bedah urologi

6. Bedah abdomen bawah

7. Pada bedah abdomen atas dan bawah pediatrik


biasanya dikombinasikan dengan anestesi umum ringan
1. Pasien menolak
1. Infeksi sistemik
2. Infeksi pada tempat suntikan
2. Infeksi sekitar tempat
3. Hipovolemia berat, syok
suntikan
4. Koagulapatia atau mendapat
terapi koagulan 3. Kelainan neurologis
5. Tekanan intrakranial
4. Kelainan psikis
meningkat
5. Bedah lama
6. Fasilitas resusitasi minim
7. Kurang pengalaman tanpa 6. Penyakit jantung
didampingi konsulen anestesi.
7. Hipovolemia ringan

8. Nyeri punggung kronik


Bupivacaine (Marcaine). 0.5% hyperbaric (heavy).
Bupivacaine memiliki durasi kerja 2-3 jam
Lignocaine (Lidocaine/Xylocaine). 5% hyperbaric
(heavy), dengan durasi 45-90 minutes.
Cinchocaine (Nupercaine, Dibucaine, Percaine,
Sovcaine). 0.5% hyperbaric (heavy) sama dengan
bupivacaine.
Amethocaine (Tetracaine, Pantocaine, Pontocaine,
Decicain, Butethanol, Anethaine, Dikain).
Mepivacaine (Scandicaine, Carbocaine, Meaverin). A 4%
hyperbaric (heavy) sama dengan lignocaine.
1. Buat pasien membungkuk maximal agar processus spinosus
mudah teraba. Posisi lain adalah duduk
2. Perpotongan antara garis yang menghubungkan kedua garis
Krista iliaka, misal L2-L3, L3-L4, L4-L5. Tusukan pada L1-L2
atau diatasnya berisiko trauma terhadap medula spinalis
3. Sterilkan tempat tusukan dengan betadine atau alkohol.
4. Cara tusukan median atau paramedian.
Nama : Ny. DK
Umur : 29 tahun
Berat badan : 62 Kg
Tinggi badan : 155 cm
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Bukit Indah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMP
Tanggal masuk RS : 07 Juni 2015
No. RM :
Keluhan Utama
Nyeri ari-ari menjalar ke pinggang sejak satu hari yang
lalu

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Rumah Sakit dengan keluhan nyeri
ari-ari menjalar ke pinggang sejak satu hari yang lalu sekitar
jam 23.00, nyeri terasa kuat berlangsung 5 6 detik setiap
15 20 menit sekali, nyeri terasa kuat menjalar dari ari-ari
sampai ke pinggang, sedikit ada cairan keluar air dari
kemaluan jernih, warna putih, tidak ada darah, tidak ada
keluhan mual muntah, gerakan janin masih dirasakan, tidak
ada riwayat trauma.
Riwayat Penyakit Sekarang
HPHT : 12 juni 2017
Riwayat persalinan : Pernah melahirkan satu kali, anak
pertama dengan SC atas indikasi disproporsi kepala
panggul
Riwayat perkawinan : Satu kali menikah
Riwayat kontrasepsi : Tidak pernah menggunakan
kontrasepsi
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
Dahulu Keluarga

Riwayat penyakit Riwayat penyakit


hipertensi disangkal hipertensi disangkal
Riwayat penyakit DM Riwayat penyakit DM
disangkal disangkal
Riwayat penyakit alergi
disangkal Riwayat penyakit alergi
disangkal
Riwayat penyakit asma
disangkal Riwayat penyakit asma
Riwayat operasi disangkal
sebelumnya Operasi 3
tahun yang lalu atas
indikasi disproporsi
kepala panggul
Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Respirasi : 18 kali/menit
Nadi : 88 /menit, isi dan tekanan penuh
Suhu : 36 C
STATUS GENERALIS
Kepala : Normochepal, simestris, tumor (-)
Mata : Konjungtiva anemis +/+, Sklera tidak
iktenk
Hidung : Discharge (-) epistaksis (-), deviasi septum (-)
Mulut : Bibir kering (-), hiperemis (-),
pembesaran tonsil (-),
Gigi : Gigi palsu (-)
Leher :Simestris, trakea
ditengah,pembesaran tiroid dan limfe (-)
PARU JANTUNG
Inspeksi : Bentuk Inspeksi : Iktus cordis
dada normal, gerakan dada tidak terlihat
simetris kanan-kiri, retraksi Palpasi : Iktus cordis
dinding dada (-) teraba
Palpasi :Vokal fremitus Perkusi : Batas jantung
kiri = kanan kanan di RIC 4 linea
Perkusi :Sonor di parasternalis dextra, batas
seluruh lapang paru jantung kiri di RIC 4 linea
Auskultasi : midclavicularis sinistra.
Bronkovesikuler (+/+), Auskultasi : BJ I-II reguler,
Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-) murmur (-), gallop (-)
STATUS LOKALIS
Regio Abdomen
Inpeksi : Buncit hamil, striae gravidarum (+)
Auskultasi : Bising usus (+) normal 8 x/menit, DJJ (+) 137 x/menit
Palpasi :Tinggi fundus Uterus (TFU) 29 cm
Leopold I : Teraba bagian besar, bulat, lunak 3 jari bawah
proc.xypoideus
Leopold II : Teraba punggung di sebelah kiri, bagian kecil di kanan
Leopold III : Letak kepala
Leopold IV : Sudah masuk PAP
His : (+) 5 6 detik, 15 20 menit sekali
Pemeriksaan Dalam :
Buka 2 cm
Presentasi kepala
Portio kaku tebal
Sekret (+)
Pemeriksaan darah lengkap :
Hb : 13,9 g/dl (12 16 g/dl)
Leukosit : 22,2 x 103/mm3 (5-11
103/mm3)
Ht : 37 % (37 43 %)
Trombosit : 272.000/ul (150.000
400.000/ul)
Diagnosis pra operasi :
G2P1A0H1 gravid 39 40 minggu, kala I
laten, janin tunggal hidup intra uterin,
dengan riwayat SC sebelumnya a.i
disproporsi kepala panggul
Diagnosis post operasi :
P2A0H2 post sectio cesarea
transperitoneal profunda a.i. disproporsi
kepala panggul
ASA II
pasien penyakit bedah dengan
gangguan sistemik ringan yang terjadi
karrena perubahan anatomi dan
fisiologi selama kehamilan.
Dilakukan : Sectio Cesarea
Tanggal : 8 juni 2017
Informed concent
Puasa
Pengosongan lambung, penting untuk mencegah
aspirasi isi lambung karena regurgitasi / muntah. Untuk
dewasa dipuasakan 6-8 jam sebelum operasi
Pemasangan IV line
Sudah terpasang jalur intravena menggunakan IV
catheter ukuran 18
Dilakukan pemasangan monitor tekanan darah, nadi
dan saturasi O2
Jenis anestesi: Regional Anestesi (RA) Spinal
Anastesi Subarachnoid block
Premedikasi :
Ondansetron IV 2 mg
Midazolam IV 2 mg
Medikasi Intra Operasi:
Bupivacain spinal 15 mg (3 mL)
Oksitosin IV 1 ampul ( 10 IU) IV
Cefotaxim 1 gr IV (sebelumnya dilakukan test sensitifitas)
Asam Traneksamat 500 mg IV
Medikasi Post Operatif:
Tramadol IV 100 mg
(Analgetik drip dalam futrolit 500 ml)
Pasien dalam posisi duduk tegak
dan kepala menunduk Dilakukan
desinfeksi di sekitar daerah
tusukan yaitu di regio vertebra
lumbal 4 5
Dilakukan Sub Arakhnoid blok
dengan jarum spinal no. 27 pada
regio vertebra lumbal 4 5 dengan
tusukan paramedian.
Mulai anestesi : 10.30
Mulai operasi : 10.35
Bayi lahir : 10.45,
Selesai operasi : 11.30
Tekanan darah, frekuensi nadi dan saturasi

Pukul (WIB) Tekanan Darah (mmHg) Nadi (kali/menit) Saturasi (%)


10.30 100 / 60 96 100
10.35 100 / 55 100 100
10.40 96 / 55 99 100
10.45 110 / 70 90 100
10.50 110 / 70 90 100
10.55 110 / 65 80 100
11.00 105 / 64 80 100
11.05 105 / 64 76 100
11.10 110 / 70 90 100
11.15 110 / 70 90 100
11.20 110 / 65 80 100
11.25 105 / 64 80 100
11.30 105 / 64 80 100
Kebutuhan cairan per jam:
(4 X 10) + (2 X 10) + (1 X 42) = 102 mL/jam
Pengganti defisit cairan puasa:
10 X 102 mL = 1020 mL
Kebutuhan kehilangan cairan saat pembedahan:
6 X 62 = 372 mL

Jumlah terapi cairan:


102 + 1020 + 372 = 1494 m + 3 kolf RL
(kristaloid)
Dipindahkan ke ruang observasi, diberikan
oksigen 2-3 liter/menit
Keluhan pasien:
Keluhan pusing, badan terasa dingin, dan
masih terasa lemas
Tanda-tanda vital:
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi : 84 X/menit
Frekuensi napas : 16 X/menit
Suhu : 36 C
G2P1A0H1 usia 29 tahun, gravid 39 40 minggu,
kala I laten, janin tunggal hidup intra uterin, dengan
riwayat SC sebelumnya a.i disproporsi kepala
panggul 3 tahun yang lalu, dengan keluhan nyeri ari-
ari menjalar ke pinggang sejak 1 hari datang ke
rumah sakit, dilakukan tindakan sectio cesarea pada
tanggal 8 juni 2017 di ruangan operasi RSUD
Bangkinang atas indikasi operasi sectio caesarea
sebelumnya dengan indikasi disproporsi kepala
panggul.
Teknik anestesi dengan spinal anestesi
(subarachnoid blok) merupakan teknik
anestesi sederhana, cukup efektif. Anestesi
dengan menggunakan Bupivacain spinal 15
mg untuk maintenance dengan oksigen 2-3
liter/menit. Untuk mengatasi nyeri post
operasi digunakan ketorolac sebanyak 30 mg
dan tramadol 50 mg dengan drip Futrolit 500
mL. Perawatan post operatif dilakukan
dibangsal dan dengan diawasi vital sign,
tanda-tanda perdarahan.

Anda mungkin juga menyukai