Anda di halaman 1dari 56

PENGOPERASIAN PERALATAN SUCTION PUMP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/IPSRS/M 0591/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Suction pump adalah peralatan medik yang berfungsi untuk
mengisap caira pada saat sedang berlangsung tindakan medis
2. Pengoperasian peralatan suction pump adalah kegaiatan
preventive berupa petunjuk pengoperasian pada alat agar tetap
dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerisakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
Kebijakan Kegiatan pengoperasian diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (ICU, OBGYN, PERINA, IRD, OK, IRNA)
Prosedur 1. Tempatkan alat pada ruang tindakan
2. Siapkan aksesoris (selang, filter)
3. Periksa pelampung/stop flow pada botol
4. Hubungkan alat ke catu daya PLN (220V)
5. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF pada posisi ON
6. Periksa daya hisap dengan menempelkan jari tangan pada ujung
selang, pastikan daya hisap baik
7. Beritahu kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
8. Atur daya hisap sesuai dengan keperluan
9. Lakukan tindakan dan perhatikan cairan pada botol (tidak
melebihi level maksimum)
10. Setelah pengoperasian selesai kembalikan pada posisi regulator
pengatur daya hisap ke posisi minimum
11. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
12. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya
13. Lepaskan selang dari botol penampung, uang cairan dan bersihkan
botol dengan cairan desinfektan
14. Pasang botol pada alat dan pastikan suction pump dalama kondisi
baik dan siap difungsikan pada pemakaian berikutnya
15. Simpan alat ketempat semula
Unit Terkait 1. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit
2. Unit Pelayanan pengguna alat
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual SUCTION PUMP
PENGOPERASIAN OXYGEN CONSENTRATOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
15/IPSRS/M 0592/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Oxygen Consentrator adalah alat medis yang digunakan untuk
memberikan pernapasan pada pasien dengan bantuan O2
2. Pengoperasian Oxygen Consentrator adalah kegiatan preventif
berupa petunjuk pengoperasian pada alat agar tetap dapat berfungi
dengan baik
Tujuan 1. Upaa pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
Kebijakan Kegiatan pengoperasian diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (IRNA, ICU, BEDAH CENTRAL, UGD)
Prosedur 1. Tempatkan alat pada ruang tindakan
2. Siapkan aksesoris (selang)
3. Periksa air pada tabung
4. Periksa air pada tabung
5. Hubungkan alat pada catu daya PLN (220V)
6. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
7. Biarkan alat dalam kondisi standby dengan ditandai bunyi alarm
(5 detik)
8. Periksa daya hisap dengan menempelkan jari tangan pada ujung
selang, pastikan daya hisap baik
9. Atur flow meter sesuai dengan volume oxygen yang diinginkan
10. Matikan dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
11. Kembalikan alat dalam kondisi bersih pada tempatnya
Unit Terkait 1. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit
2. Unit Pelayanan pengguna alat
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual Examination Lamp
PENGOPERASIAN PERALATAN EXAMINATION LAMP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/IPSRS/M 0593/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 3. Examination Lamp adalah alat yang digunakan untuk menerangi
obyek pada saat melakukan pemeriksaan/tindakan dan bersifat
mobile
4. Pengoperasian peralatan Examination Lamp adalah kegiatan
preventif berupa petunjuk pengoperasian pada alat agar tetap dapat
berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
Kebijakan Kegiatan pengoperasian diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (IRNA, ICU, BEDAH CENTRAL)
Prosedur 1. Tempatkan alat pada ruang tindakan
2. Hubungkan alat ke catu daya (220V)
3. Tekan tombol ON/OFF pada posisi ON
4. Lampu akan menyala
5. Atur penyinaran sesuaikebutuhan
6. Setelah penggunaan tekan tombol ON/OFF pada posisi OFF
7. Lepas alat dari catu daya
8. Simpan alat ketempat semula
Unit Terkait 1. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit
2. Unit Pelayanan pengguna alat
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual Examination Lamp
PENGOPERASIAN PERALATAN FOENTAL DETECTOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
17/IPSRS/M 0594/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Foental Detector adalah peralatan medik yang berfungsi untuk
mendeteksi detak jantung janin dalam kandungan
2. Pengoperasian peralatan Foental Detector adalag kegiatan
preventive berupa petunjuk pengoperasian pada alat agar tetap
dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 3. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
4. Memperpanjang usia pakai peralatan
Kebijakan Kegiatan pengoperasian diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (OBGYN)
Prosedur 12. Tempatkan alat pada ruang tindakan
13. Lepaskan penutup debu (dus cover)
14. Siapkan bahan operasional (jelly, tisue)
15. Periksa kondisi probe
16. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
17. Cek lampu indikator dan baterai
18. Cek volume/sound level regulator
19. Lakukan pemanasan secukupnya
20. Oleskan jelly pada permukaan obyek
21. Tempelkan probe pada posisi obyek
22. Atur volume/sound level regulator sesuai kebutuhan
23. Lakukan tindakan pemeriksaan
24. Kembalikan posisi volume/sound level regulator ke posisi
minimum
25. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi
OFF
26. Lepaskan hubngan alat dari catu daya (kecuali yang memakai
baterai)
27. Letakan probe pada tempatnya
28. Pasang penutup debu (dus cover)
29. Simpan alat pada tempatnya
Unit Terkait 1. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit
2. Unit Pelayanan pengguna alat
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual FOETAL DETECTOR
PENGOPERASIAN PERALATAN REFRIGERATOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
03/IPSRS/ 0595/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Refrigerator adalah pendingin ntuk menyimpan dan menjaga
kondisi vaksin/reagen pada suhu tertentu
2. Pengoperasian peralatan refrigerator adalah kegiatan preventif
berupa petunjuk pengoperasian pada alat agar tetap dapat berfungsi
dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfngsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
Kebijakan Kegiatan pengoperasian diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (IRD, IRNA, LLaboratorium, UTD, dll)
Prosedur 1. Tempatkan alat ditempat yang kering dan tidak lembab
2. Hubungkan alat ke catu daya PLN (220V)
3. Jika bunga es sudah menumpuk segera bersihkan
4. Pada saat melakukan pembersihan alat harus dalam kondisi mati
Unit Terkait 3. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit
4. Unit Pelayanan pengguna alat
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual Refrigerator
PENGOPERASIAN PERALATAN DEFIBRILATOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
18/IPSRS/M 0596/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Defibrilator adalah alat resusitasi jantung pada saat jantung
pasien mengalami fibrilasi, dengan memberikan energi kejut
listrik untuk mengaktifkan kembali aktifitas jantung baik secara
invasif maupun non invasif
2. Pengoperasian Defibrilator adalah kegiatan preventif berupa
petunjuk pengoperasian pada alat afgar tetap dapat berfungsi
dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
Kebijakan Kegiatan pengoperasian diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (ICU, UGD)
Prosedur 1. Lepaskan penutup debu (dus cover)
2. Tempatkan alat pada ruang tindakan
3. Siapkan aksesoris (electroda)
4. Siapkan bahan operasional (jelly)
5. Pasang elektroda sesuai kebutuhan
6. Hubungkan alat ke terminal pembumian
7. Hubungkan alat dengan catu daya
8. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
9. Lakukan pemanasan secukupnya
10. Cek sistem pengisian energi (charge) dan pembuangan energi
(discharge)
11. Cek indikator/tampilan
12. Siapkan paddle
13. Oleskan jelly secukupnya pada permukaan obyek
14. Set energi sesuuai dengan yang dibutuhkan
15. Lakukan pengisian energi dengan menekan tombol pengisian
(charge), perhatikan indikator
16. Lakukan tindakan defibrilisasi
17. Lakukan pembuangan energi dengan menekan tombol
pembuangan (discharge), perhatikan indikator
18. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
19. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
20. Lepaskan alat dari hubungan catu daya dan lepaskan dari
terminal pembumian
21. Lepaskan elektroda dari alat dan bersihkan
22. Bersihkan alat dan pasang penutup debu
23. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
Unit Terkait 1. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit
2. Unit Pelayanan pengguna alat
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual DEFIBRILATOR
PENGOPERASIAN PERALATAN VACUM EXTRACTOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
19/IPSRS/M 0597/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Vacum Extractor adalah peralatan medik yang berfungsi untuk
membantu mengeluarkan bayi pada ibu yang mengalami
kegagalan dalam kelahiran normal
2. Pengoperasian Vacum Extractor adalah kegiatan preventif berupa
petunjuk pengoperasian pada alat agar tettap dapat berfungsi
dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
Kebijakan Kegiatan pengoperasian diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (OBGYN)
Prosedur 1. Lepaskan penutup debu
2. Tempatkan alat pada ruang tindakan
3. Siapkan aksesoris (vacuum cup sesuai ukuran, selang)
4. Cek dan periksa huubungan alat ke terminal pembumian khusus
5. Hubungkan alat ke catu daya PLN (220V)
6. Hidupkkan alat dengan menekan tombol ON/OFF pada posisi
ON
7. Cek daya hisap dengan menempelkan ibu jari pada ujng selang,
kemudian regulator diatur dari minimum ke maksimum sampai
dipastikan alat berfungsi dengan baik
8. Pasang selang dan cup penghisap sesuai keperluan
9. Atur regulator daya hisap sesuai dengan keperluan
10. Lakukan tindakan sesuai protap pelayanan
11. Kembalikan posisi regulator ke posisi minimum/nol
12. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
13. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya
14. Lepaskan cup penghisap dan bersihkan
15. Kembalikan aksesoris pada tempatnya
16. Pasang penutup debu
17. Smpan alat pada tempatnya
Unit Terkait 1. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit
2. Unit Pelayanan pengguna alat
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual VACUM EXTRACTOR
PENGOPERASIAN PERALATAN VENTILATOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
20/IPSRS/M 0598/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Ventilator adalah alat bantu pernapasan yang berfungsi untuk
mengontrol, membantu atau mengambil alih fungsi paru-par
pasien
2. Pengoperasian Ventilator adalah kegiatan preventif berupa
petunjuk pengoperasian pada alat agar tetap dapat berfungsi
dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
Kebijakan Kegiatan pengoperasian diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (ICU, OK)
Prosedur 1. Tempatkan alat pada ruang tindakan
2. Lepaskan penutup debu
3. Siapkan aksesoris (tubing, ambu bag)
4. Siapkan bahan operasional (O2, N2O dan udara tekan)
5. Pasang humidifiet unit
6. Hubungkan alat dengan supply oksigen dan compressed air
(udara tekan)
7. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
8. Hubungkan alat dengan catu daya
9. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
10. Cek tegangan masuk, dengan memperhatikan lampu indicator
11. Atur regulator oksigen dan compressed air (udara tekan) pada
posisi minimum
12. Buka regulator oksigen
13. Cek sistem alarm untuk kondisi aliran oksigen kurang dan atau
lebih
14. Atur ventilator mode sesuai kebutuhan
(SIMV;MMV;ASSIST;dst)
15. Atur tidal volume; frekuensi; I/E ratio sesuai kebutuhan
16. Perhatikan dan atuur O2 concentration
17. Pasang face mask
18. Lakukan tindakan
19. Kembalikan posisi regulator ke posisi minimum
20. Lepaskan face mask dari pasien
21. Matikan alat dengan menekann tombol ON/OFF ke Posisi OFF
22. Lepaskan hubungan alat dari supply oksigen dan compressed air
(udara tekan)
23. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya dan kabel pembumian
24. Lepaskan humidifier unit dan semua aksesoris lalu bersihkan
25. Simpan aksesoris pada tempatnya dan pasang penutup debu
26. Simpan alat pada tempatnya
Unit Terkait 1. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit
2. Unit Pelayanan pengguna alat
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual VENTILATOR
PENGOPERASIAN PERALATAN DRY STERILIZER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
11/IPSRS/M 0599/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Dry Sterilizer adalah eralatan mediik yang berfungsi ntuk
sterilisasi instrument, glassware dengan sistem pemanasan
elemen kering
2. Perngoperasian peralatan Dry Sterilizer adalah kegiatan preventif
berupa petunjuk pengoperasian pada alat agar tetap dapat
berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
Kebijakan Kegiatan pengoperasian diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (OK, OBGYN, POLGI)
Prosedur 1. Tempatkan alat pada ruang tindakan
2. Hubungkan alat ke catu daya PLN (220V)
3. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OOFF pada posisi
ON
4. Lakukan pemanasan secukupnya
5. Masukan bahan yang akan disterilkan kedalam chamber
6. Tutup sterilizer dan kunci
7. Atur temperature selector dan pengatur waktu sesuai dengan
yang dikehendaki
8. Tutup ventilasi udara
9. Lakukan sterilisasi
10. SSetelah sterilisasi selesai, matikan alat dengan menekan tombol
ON/OFF ke posisi OFF buka tutup ventilasi udara perhatikan
temperature sampai menunjuk angka nol
11. Keluarkan bahan yang disterilkan, periksa hasil sterilisasi dan
simpan bahan kering di ruang steril khusus
12. Lepaskan hubungan dengan catu daya
13. Tutup pintu chamber
14. Bersihkan alat
Unit Terkait 1. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit
2. Unit Pelayanan pengguna alat
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual DRY STERILIZER
PENGOPERASIAN PERALATAN DENTAL UNIT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
16/IPSRS/M 0600/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Dental Unit adalah peralatan medic yang digunakan untuk
pemeriksaan dan perawatan gigi
2. Pengoperasian peralatan Dental Unit adalah kegiatan preventif
berupa petunjuk pengoperasian pada alat agar tetap dapat
berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
Kebijakan Kegiatan pengoperasian diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (POLGI)
Prosedur 1. Tempatkan alat pada ruang tindakan
2. Siapkan aksesoris (mata bor, hand piece)
3. Siapkan bahan operasional (air, udara tekan)
4. Hubungkan alat ke cat daya PLN (220V)
5. Hidpkan alat dengan menekan tombol ON/OFF pada posisi ON
6. Lakkan pemanasan secukupnya
7. Lakukan pengecekan fungsi kompresor, hand piece, foot switch,
chair, perputaran bor, suction, pengisian gelas kumur, lampu dan
keseimbangan
8. Atur posisi pasien
9. Pilih aksesoris sesuai kebutuhan
10. Lakukan tindakan
11. Setelah selesai tindakan, matikan alat dengan menekan tombol
ON/OFF ke posisi OFF
12. Lepaskan hubungan dengan catu daya
13. Bersihkan aksesoris
14. Kembalikan aksesooris pada tempatnya
15. Kembalikan posisi chair ke posisi tegak dan lampu ke posisi
parkir
Unit Terkait 1. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit
2. Unit Pelayanan pengguna alat
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual DENTAL UNIT
PENGOPERASIAN PERALATAN WASHING MACHINE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
21/IPSRS/M 0601/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Washing Machine adalah peralatan yang digunakan untuk
mencuci bahan-bahan linen yang telah digunakan atau megalami
kotor
2. Pengoperasian peralatan Washing Machine adalah kegiatan
preventif berupa petunjuk pengoperasian pada alat agar tetap
dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
Kebijakan Kegiatan pengoperasian diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (OBGYN)
Prosedur 1. Buka pintu dan masukan bbahan cucian kemudian dikunci
dengan baik
2. Air di cek dengan memtar kran
3. Handle listrik dinaikkan ke posisi I
4. Saklar switcjh ON/OFF diputar ke posisi ON
5. Tombol merah diputar dan ditekan
6. Pilih program
7. Tekan tombol hijau
8. Setelah proses pencucin selesai matikan alat dengan memutar
saklar/switch ke posisi OFF
9. Tombol merah ditekan
10. Buka pintu dan keluarkan bahan cucian
11. Pintu ditutup kembali dengan benar
12. Handle dikembalikan ke posisi OFF
13. Kran air dikembaliann ke posisi OFF
Unit Terkait 1. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit
2. Unit Pelayanan pengguna alat
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual WASHING MACHINE
PENGOPERASIAN PERALATAN ELECTROCARDIOGRAPH (
ECG ) E600GC
No. Dokumen No. Revisi Halaman
21/IPSRS/M 0601/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. ECG adalah peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan jantung
2. Pengoperasian peralatan ECG adalah kegiatan preventif berupa
petunjuk pengoperasian pada alat agar tetap dapat berfungsi
dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
Kebijakan Kegiatan pengoperasian diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (OBGYN)
Prosedur 1. Siapkan acessoris ( kabel pasien, elektroda, kertas dan jelly
2. Hubungkan kabel pasien dan pasang kertas perekam pada alat
3. Hubungkan alat dengan catu daya ( AC )
4. Hidupkan alat dengan menekan tombol on/off sampai lampu
indikator AC menyala
5. Setting kecepatan dengan menekan tombol, program auto,
amplitudo pulsa, rhytme dan juga chanel yang tampil pada display
6. Masukkan data pasien
7. Oleskan jelly pada pasien
8. Pasang elektroda pada pasien di bagian yang sudah di beri jelly
9. Lakukan pemeriksaan dan print data
10. Setelah selesai print tekan tombol stop
11. Matikan dengan menekan tombol on/off sampai lampu indikator
mati
12. Lepaskan alat dari catu daya
13. Lepaskan acesoris dari pasien, kemudian bersihkan
Unit Terkait 1. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit
2. Unit Pelayanan pengguna alat
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual ELECTROCARDIOGRAPH (ECG )
PERBAIKAN OPERATING LAMP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
22/IPSRS/M 0602/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Operating Lamp adalah alat yang digunakan untuk menerangi obyek
pada saat melakkan operasi
Tujuan Agar alat yang digunakan dapat berfungsi dengan baik
Kebijakan 1. Prasyarat
- SDM terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis tersedia
- Bahan pemeliharaan, material bantu dan suku cadang tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis penyerta:
a. Service manual
b. Wiring diagram
c. Paduan analisa kerusakan
- Siapkan alat kerja dan alat ukur:
a. Tool set eletronik
b. Multimeter
c. Leakage current meter
d. Luxmeter
- Siapkan bahan pemeliharaan bahan dan material bantu:
a. Cairan pembersih
b. Contact cleaner
c. Grease/oli
d. Kain lap/kertas tissue
e. Kuas
- Pemberitahuan kepada pihak pengguna
3. Pelaksanaan
- Lakukan analisa kerusakan (tanyaka informasi kepada
pengguna alat, mengenai gejala kerusakan)
- Siapkan suku cadang (sesuai hasil analisa kerusakan)
- Lakukan perbaikan dengan atau tanpa penggantian suku cadang
- Setelah perbaikan selesai, lakukan uji fungsi
- Serahkan alat yang telag selesai diperbaiki kepadapengguna
alat
4. Pencatatan
a. Catat setiap tindakan dan hasil perbaikan pada lembar laporan
b. Pengguna alat menandatangani lembar laporan perbaikan
5. Pengemasan alat kerja, alat ukur dan lembar laporan
6. Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas
Prosedur a. Cek kondisi Operating Lamp Celling Mounted yang akan
diperbaiki
b. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik alat
c. Lakukan perbaikan
d. Uji Gfungsi
e. Kembalikan ke pengguna alat
Unit Terkait 1. Direktur
2. Kepala Bidang Penunjang
3. Unit/instalasi
PERBAIKAN SPECTROPHOTOMETER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
23/IPSRS/M 0603/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Spectrophotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kepekatan suatu larutan (urine dan darah)
Tujuan Agar alat yang digunakan dapat berfungsi dengan baik
Kebijakan 1. Prasyarat
- SDM terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis tersedia
- Bahan pemeliharaan, material bantu dan suku cadang tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis pentyerta:
a. Service manual
b. Wiring diagram
c. Paduan analisa kerusakan
- Siapkan alat kerja dan alat ukur:
a. Tool set elektronik
b. Multimeter
c. Leakage current meter
d. Calibration kit
- Siapkan bahan pemeliharaan bahan dan material bantu:
a. Contact cleaner
b. Lens cleaner kit
c. Aquades
d. Kuas
e. Facum kliner
f. Kain lap/tissue lensa
- Pemberitahuan kepada pengguna alat
3. Pelaksanaan
- Lakukan analisa kerusakan (tanyakan informasi kepada
pengguna alat, mengenai gejala kerusakan)
- Siapkan suku cadang (sesuai hasil analisa kerusakan)
- Lakukan perbaikan dengan atau tanpa penggantian suku cadang
- Seteleh perbaikan selesai, lakukan uji fungsi
- Serahkan alat yang telah selesai diperbaiki kepada pengguna
alat
4. Pencatatan
- Catat setiap tindakan dan hasil perbaikan pada lembar laporan
- Pengguna alat menandatangani lembar laporan perbaikan
5. Pengemasan alat kerja, alat ukur dan lembar laporan
6. Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas
Prosedur 1. Cek kondisi Spectrophotometer yang akan diperbaiki
2. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik alat
3. Lakukan perbaikan
4. Uji fungsi
5. Kembalikan ke pengguna alat
Unit Terkait 1. Direktur
2. Kepala Bidang Penunjang
3. Unit/instalasi
PERBAIKAN CENTRIFUGE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
24/IPSRS/M 0604/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Centrifuge adalah suatu alat yang digunakan untuk memisahkan dan
mengendapkan partikel padat pada darah dan urine
Tujuan Agar alat yang digunakan dapat berfungsi dengan baik
Kebijakan 1. Prasyarat
- SDM terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis tersedia
- Bahan pemeliharaan, material bantu dan suku cadang tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis pentyerta:
a. Service manual
b. Wiring diagram
c. Paduan analisa kerusakan
- Siapkan alat kerja dan alat ukur:
a. Tool set elektronik
b. Multimeter
c. Leakage current meter
d. Stopwatch
- Siapkan bahan pemeliharaan bahan dan material bantu:
a. Contact cleaner
b. Sikat arang
c. Amplas
d. Kain lap/kertas tissue
e. Kuas
- Pemberitahuan kepada pengguna alat
3. Pelaksanaan
- Lakukan analisa kerusakan (tanyakan informasi kepada
pengguna alat, mengenai gejala kerusakan)
- Siapkan suku cadang (sesuai hasil analisa kerusakan)
- Lakukan perbaikan dengan atau tanpa penggantian suku cadang
- Seteleh perbaikan selesai, lakukan uji fungsi (hasil putaran
sesuai setting)
- Serahkan alat yang telah selesai diperbaiki kepada pengguna
alat
4. Pencatatan
- Catat setiap tindakan dan hasil perbaikan pada lembar laporan
- Pengguna alat menandatangani lembar laporan perbaikan
5. Pengemasan alat kerja, alat ukur dan lembar laporan
6. Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas
Prosedur 1. Cek kondisi Centrifuge yang akan diperbaiki
2. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik alat
3. Lakukan perbaikan
4. Uji fungsi
5. Kembalikan ke pengguna alat
Unit Terkait 1. Direktur
2. Kepala Bidang Penunjang
3. Unit/instalasi
PERBAIKAN X-RAY UNIT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
09/IPSRS/M 0605/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian X-Ray Unit adalah suatu alat yang menghasilkan energi radiasi dan
digunakan untuk tindakan Radiography dan Fluoroscopy bertujuan
mndiagnosa gangguan dalam tubuh manusia
Tujuan Agar alat yang digunakan dapat berfungsi dengan baik
Kebijakan 1. Prasyarat
- SDM terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis tersedia
- Bahan pemeliharaan, material bantu dan suku cadang tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis penyerta:
a. Service manual
b. Wiring diagram
c. Paduan analisa kerusakan
- Siapkan alat kerja dan alat ukur:
a. Tool set eletronik
b. Multimeter
c. Osciloscope
d. Leakage current meter
e. Survey meter
- Siapkan bahan pemeliharaan bahan dan material bantu:
a. Contact cleaner
b. Film X-Ray
c. Kain lap
d. Hight tension grease
e. Amplas, cairan pembersih dan oli pelumas
- Pemberitahuan kepada pihak pengguna
3. Pelaksanaan
- Lakukan analisa kerusakan (tanyakan informasi kepada
pengguna alat, mengenai gejala kerusakan)
- Siapkan suku cadang (sesuai hasil analisa kerusakan)
- Lakukan perbaikan dengan atau tanpa penggantian suku cadang
- Setelah perbaikan selesai, lakukan uji fungsi: hasil
radiolography
- Serahkan alat yang telah selesai diperbaiki kepada pengguna
alat
4. Pencatatan
- Catat setiap tindakan dan hasil perbaikan pada lembar laporan
- Pengguna alat menandatangani lembar laporan perbaikan
5. Pengemasan alat kerja, alat ukur dan lembar laporan
6. Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas
Prosedur a. Cek kondisi X-Ray unit yang akan diperbaiki
b. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik alat
c. Lakukan perbaikan
d. Uji fungsi
e. Kembalikan ke pengguna alat
Unit Terkait 1. Direktur
2. Kepala Bidang Penunjang
3. Unit/instalasi
PERBAIKAN ULTRASONOGRAPH (USG)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
02/IPSRS/M 0606/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Ultrasonograph adalah alat untuk mendeteksi bagian dalam tubuh
dengan memanfaatkan frekuensi ultrasound
Tujuan Agar alat yang digunakan dapat berfungsi dengan baik
Kebijakan 1. Prasyarat
- SDM terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis tersedia
- Bahan pemeliharaan, material bantu dan suku cadang tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis penyerta:
a. Service manual
b. Wiring diagram
c. Paduan analisa kerusakan
- Siapkan alat kerja dan alat ukur:
a. Tool set eletronik
b. Multimeter
c. Vacum cleaner
d. Leakage current meter
- Siapkan bahan pemeliharaan bahan dan material bantu:
a. Contact cleaner
b. Kain lap
c. Pasta/jelly
d. Amplas, cairan pembersih
- Pemberitahuan kepada pihak pengguna
3. Pelaksanaan
- Lakukan analisa kerusakan (tanyakan informasi kepada
pengguna alat, mengenai gejala kerusakan)
- Siapkan suku cadang (sesuai hasil analisa kerusakan)
- Lakukan perbaikan dengan atau tanpa penggantian suku cadang
- Setelah perbaikan selesai, lakukan uji fungsi: hasil pemeriksaan
- Serahkan alat yang telah selesai diperbaiki kepada pengguna
alat
4. Pencatatan
- Catat setiap tindakan dan hasil perbaikan pada lembar laporan
- Pengguna alat menandatangani lembar laporan perbaikan
5. Pengemasan alat kerja, alat ukur dan lembar laporan
6. Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas
Prosedur 1. Cek kondisi USG yang akan diperbaiki
2. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik alat
3. Uji fungsi
4. Kembalikan ke pengguna alat
Unit Terkait 1. Direktur
2. Kepala Bidang Penunjang
3. Unit/instalasi

PERBAIKAN SUCTION PUMP


No. Dokumen No. Revisi Halaman
01/IPSRS/M 0607/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Suction pump adalah alat yang digunakan untuk menghisap cairan
yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia
Tujuan Agar alat yang digunakan dapat berfungsi dengan baik
Kebijakan 1. Prasyarat
- SDM terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis tersedia
- Bahan pemeliharaan, material bantu dan suku cadang tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis penyerta:
a. Service manual
b. Wiring diagram
c. Paduan analisa kerusakan
- Siapkan alat kerja dan alat ukur:
a. Tool set eletronik
b. Multimeter
c. Leakage current meter
d. Preasure meter
e. Oil gun
- Siapkan bahan pemeliharaan bahan dan material bantu:
a. Contact cleaner
b. Filter
c. Amplas, kain lap
d. Oli
e. Gemuk/grease
f. Kuas
g. Cairan pembersih
- Pemberitahuan kepada pihak pengguna
3. Pelaksanaan
- Lakukan analisa kerusakan (tanyakan informasi kepada pengguna
alat, mengenai gejala kerusakan)
- Siapkan suku cadang (sesuai hasil analisa kerusakan)
- Lakukan perbaikan dengan atau tanpa penggantian suku cadang
- Setelah perbaikan selesai, lakukan uji fungsi: daya hisap
- Serahkan alat yang telah selesai diperbaiki kepada pengguna alat
4. Pencatatan
- Catat setiap tindakan dan hasil perbaikan pada lembar laporan
- Pengguna alat menandatangani lembar laporan perbaikan
5. Pengemasan alat kerja, alat ukur dan lembar laporan
6. Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas
Prosedur 1. Cek kondisi Suction pump yang akan diperbaiki
2. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik alat
3. Lakukan perbaikan
4. Uji fungsi
5. Kembalikan ke pengguna alat
Unit Terkait 1. Direktur
2. Kepala Bidang Penunjang
3. Unit/instalasi
PERBAIKAN ANAESTHESI MACHINE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
04/IPSRS/M 0608/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Anaesthesi adalah suatu alat yang berfungsi untuk memberikan
pembiusan kepada pasien dengan mengalirkan gas anaesthesi untuk
menunjang tindakan pembedahan
Tujuan Agar alat yang digunakan dapat berfungsi dengan baik
Kebijakan 1. Prasyarat
- SDM terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis tersedia
- Bahan pemeliharaan, material bantu dan suku cadang tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis penyerta:
a. Service manual
b. Wiring diagram
c. Paduan analisa kerusakan
- Siapkan alat kerja dan alat ukur:
a. Tool set eletronik
b. Gas leakage detector (alat untuk mengukur kebocoran gas)
- Siapkan bahan pemeliharaan bahan dan material bantu:
a. Cairan pembersih
b. Kain kasa dan kain lap
c. Kuas
d. Seal tape
e. Seal O Ring
f. Gas oksigen
g. Gas N2O
h. Cairan anaesthesi
- Pemberitahuan kepada pihak pengguna
3. Pelaksanaan
- Lakukan analisa kerusakan (tanyakan informasi kepada pengguna
alat, mengenai gejala kerusakan)
- Siapkan suku cadang (sesuai hasil analisa kerusakan)
- Lakukan perbaikan dengan atau tanpa penggantian suku cadang
- Setelah perbaikan selesai, lakukan uji fungsi
- Serahkan alat yang telah selesai diperbaiki kepada pengguna alat
4. Pencatatan
- Catat setiap tindakan dan hasil perbaikan pada lembar laporan
- Pengguna alat menandatangani lembar laporan perbaikan
5. Pengemasan alat kerja, alat ukur dan lembar laporan
6. Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas
Prosedur 1. Cek kondisi Anaesthesi yang akan diperbaiki
2. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik alat
3. Lakukan perbaikan
4. Uji fungsi
5. Kembalikan ke pengguna alat
Unit Terkait 1. Direktur
2. Kepala Bidang Penunjang
3. Unit/instalasi
PERBAIKAN OPERATING TABLE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
06/IPSRS/M 0609/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Operating Table adalah alat yang digunakan untuk membaringkan
pasien, yang akan menjalani pembedahan/operasi. Dilengkapi dengan
fasilitas yang dapat mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan
pembedahan. Pengaturan posisi pasien dapat dilakukan secara
mekanis/manual maupun elektris
Tujuan Agar alat yang digunakan dapat berfungsi dengan baik
Kebijakan 1. Prasyarat
- SDM terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis tersedia
- Bahan pemeliharaan, material bantu dan suku cadang tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis penyerta:
a. Service manual
b. Wiring diagram
c. Paduan analisa kerusakan
- Siapkan alat kerja dan alat ukur:
a. Tool set eletronik
- Siapkan bahan pemeliharaan bahan dan material bantu:
a. Kain lap
b. Cairan pembersih cat
c. Cairan pembersih karat
d. Pelumas
e. Kuas
- Pemberitahuan kepada pihak pengguna
3. Pelaksanaan
- Lakukan analisa kerusakan (tanyakan informasi kepada pengguna
alat, mengenai gejala kerusakan)
- Siapkan suku cadang (sesuai hasil analisa kerusakan)
- Lakukan perbaikan dengan atau tanpa penggantian suku cadang
- Setelah perbaikan selesai, lakukan uji fungsi
- Serahkan alat yang telah selesai diperbaiki kepada pengguna alat
4. Pencatatan
- Catat setiap tindakan dan hasil perbaikan pada lembar laporan
- Pengguna alat menandatangani lembar laporan perbaikan
5. Pengemasan alat kerja, alat ukur dan lembar laporan
6. Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas
Prosedur 1. Cek kondisi Operating Table yang akan diperbaiki
2. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik alat
3. Lakukan perbaikan
4. Uji fungsi
5. Kembalikan ke pengguna alat
Unit Terkait 1. Direktur
2. Kepala Bidang Penunjang
3. Unit/instalasi
PERBAIKAN ELECTROCARDIOGRAPH (ECG)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
25/IPSRS/M 0610/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Electrocardiograph adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi
signal bio listrik jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik
pada kertas rekaman. Pada rekaman dapat dilakukan diagnose variasi
ketidaknormalan jantung
Tujuan Agar alat yang digunakan dapat berfungsi dengan baik
Kebijakan 1. Prasyarat
- SDM terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis tersedia
- Bahan pemeliharaan, material bantu dan suku cadang tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis penyerta:
a. Service manual
b. Wiring diagram
c. Paduan analisa kerusakan
- Siapkan alat kerja dan alat ukur:
a. Tool set eletronik
b. Multimeter
c. Leakage Current Meter
d. ECG signal simulator
- Siapkan bahan pemeliharaan bahan dan material bantu:
a. Contact cleaner
b. Kertas perekam
c. Cairan pembersih
d. Kain lap/ketas tissue
e. Kuas
f. Lampu indikator
- Pemberitahuan kepada pihak pengguna
3. Pelaksanaan
- Lakukan analisa kerusakan (tanyakan informasi kepada pengguna
alat, mengenai gejala kerusakan)
- Siapkan suku cadang (sesuai hasil analisa kerusakan)
- Lakukan perbaikan dengan atau tanpa penggantian suku cadang
- Setelah perbaikan selesai, lakukan uji fungsi: hasil
- Serahkan alat yang telah selesai diperbaiki kepada pengguna alat
4. Pencatatan
- Catat setiap tindakan dan hasil perbaikan pada lembar laporan
- Pengguna alat menandatangani lembar laporan perbaikan
5. Pengemasan alat kerja, alat ukur dan lembar laporan
6. Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas
Prosedur 1. Cek kondisi ECG yang akan diperbaiki
2. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik alat
3. Lakukan perbaikan
4. Uji fungsi
5. Kembalikan ke pengguna alat
Unit Terkait 1. Direktur
2. Kepala Bidang Penunjang
3. Unit/instalasi

PERBAIKAN DRY STERILIZER


No. Dokumen No. Revisi Halaman
11/IPSRS/M 0611/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Dry Sterilizer adalah alat yang digunakan untuk sterilisasi instrument,
glassware dengan system pemanasan elektrik
Tujuan Agar alat yang digunakan dapat berfungsi dengan baik
Kebijakan 1. Prasyarat
- SDM terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis tersedia
- Bahan pemeliharaan, material bantu dan suku cadang tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis penyerta:
a. Service manual
b. Wiring diagram
c. Paduan analisa kerusakan
- Siapkan alat kerja dan alat ukur:
a. Tool set eletronik
b. Multimeter
c. Leakage Current Meter
d. Thermometer >200C
- Siapkan bahan pemeliharaan bahan dan material bantu:
a. Contact cleaner
b. Kuas
c. Cairan pembersih
d. Kain lap
- Pemberitahuan kepada pihak pengguna
3. Pelaksanaan
- Lakukan analisa kerusakan (tanyakan informasi kepada
pengguna alat, mengenai gejala kerusakan)
- Siapkan suku cadang (sesuai hasil analisa kerusakan)
- Lakukan perbaikan dengan atau tanpa penggantian suku cadang
- Setelah perbaikan selesai, lakukan uji fungsi: hasil sterilisasi
- Serahkan alat yang telah selesai diperbaiki kepada pengguna
alat
4. Pencatatan
- Catat setiap tindakan dan hasil perbaikan pada lembar laporan
- Pengguna alat menandatangani lembar laporan perbaikan
5. Pengemasan alat kerja, alat ukur dan lembar laporan
6. Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas
Prosedur 1. Cek kondisi Dry Sterilizer yang akan diperbaiki
2. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik alat
3. Lakukan perbaikan
4. Uji fungsi
5. Kembalikan ke pengguna alat
Unit Terkait 4. Direktur
5. Kepala Bidang Penunjang
6. Unit/instalasi

PERBAIKAN EXAMINATION LAMP


No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/IPSRS/M 0612/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Examination Lamp adalah alat yang digunakan untuk menerangi obyek
pada saat melakukan pemeriksaan/tindakan dan bersifat mobile
Tujuan Agar alat yang digunakan dapat berfungsi dengan baik
Kebijakan 1. Prasyarat
- SDM terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis tersedia
- Bahan pemeliharaan, material bantu dan suku cadang tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis penyerta:
a. Service manual
b. Wiring diagram
c. Paduan analisa kerusakan
- Siapkan alat kerja dan alat ukur:
a. Tool set eletronik
b. Multimeter
- Siapkan bahan pemeliharaan bahan dan material bantu:
a. Contact cleaner
b. Lampu
c. Kuas
d. Cairan pembersih
e. Kain lap
f. Pelumas
- Pemberitahuan kepada pihak pengguna
3. Pelaksanaan
- Lakukan analisa kerusakan (tanyakan informasi kepada pengguna
alat, mengenai gejala kerusakan)
- Siapkan suku cadang (sesuai hasil analisa kerusakan)
- Lakukan perbaikan dengan atau tanpa penggantian suku cadang
- Setelah perbaikan selesai, lakukan uji fungsi: lampu menyala terang
- Serahkan alat yang telah selesai diperbaiki kepada pengguna alat
4. Pencatatan
- Catat setiap tindakan dan hasil perbaikan pada lembar laporan
- Pengguna alat menandatangani lembar laporan perbaikan
5. Pengemasan alat kerja, alat ukur dan lembar laporan
6. Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas
Prosedur 1. Cek kondisi Dry Sterilizer yang akan diperbaiki
2. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik alat
3. Lakukan perbaikan
4. Uji fungsi
5. Kembalikan ke pengguna alat
Unit Terkait 1. Direktur
2. Kepala Bidang Penunjang
3. Unit/instalasi

PERBAIKAN REFRIGERATOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
03/IPSRS/M 0613/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Refrigerator adalah alat pendingin untuk menyimpan dan menjaga
kondisi vaksin/reagensia pada suhu tertentu
Tujuan Agar alat yang digunakan dapat berfungsi dengan baik
Kebijakan 1. Prasyarat
- SDM terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis tersedia
- Bahan pemeliharaan, material bantu dan suku cadang tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis penyerta:
a. Service manual
b. Wiring diagram
c. Paduan analisa kerusakan
- Siapkan alat kerja dan alat ukur:
a. Tool set eletronik
b. Multimeter
c. Termometer
d. Leakage Current Meter
- Siapkan bahan pemeliharaan bahan dan material bantu:
a. Contact cleaner
b. Door Switch
c. Kain lap
d. Cairan pembersih
- Pemberitahuan kepada pihak pengguna
3. Pelaksanaan
- Lakukan analisa kerusakan (tanyakan informasi kepada pengguna
alat, mengenai gejala kerusakan)
- Siapkan suku cadang (sesuai hasil analisa kerusakan)
- Lakukan perbaikan dengan atau tanpa penggantian suku cadang
- Setelah perbaikan selesai, lakukan uji fungsi: hasil pendinginan
- Serahkan alat yang telah selesai diperbaiki kepada pengguna alat
4. Pencatatan
- Catat setiap tindakan dan hasil perbaikan pada lembar laporan
- Pengguna alat menandatangani lembar laporan perbaikan
5. Pengemasan alat kerja, alat ukur dan lembar laporan
6. Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas
Prosedur 1. Cek kondisi Refrigerator unit yang akan diperbaiki
2. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik alat
3. Lakukan perbaikan
4. Uji fungsi
5. Kembalikan ke pengguna alat
Unit Terkait 1. Direktur
2. Kepala Bidang Penunjang
3. Unit/instalasi

PERBAIKAN SPYGMOMONOMETER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
08/IPSRS/M 0614/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Sphygmomanometer adalah suatu alat kesehatan yang digunkan untuk
mengukur tekanan darah arteri secara tidak langsung (non-invasive)
dengan bantuan stetoscope
Tujuan Agar alat yang digunakan dapat berfungsi dengan baik
Kebijakan 1. Prasyarat
- SDM terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis tersedia
- Bahan pemeliharaan, material bantu dan suku cadang tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis penyerta:
a. Service manual
b. Wiring diagram
c. Paduan analisa kerusakan
- Siapkan alat kerja dan alat ukur:
a. Tool set eletronik
b. Y Konektor
c. Presuure meter
- Siapkan bahan pemeliharaan bahan dan material bantu:
a. Lidi dan kapas
b. Kain kasa dan kain lap
c. Cairan pembersih
- Pemberitahuan kepada pihak pengguna
3. Pelaksanaan
- Lakukan analisa kerusakan (tanyakan informasi kepada pengguna
alat, mengenai gejala kerusakan)
- Siapkan suku cadang (sesuai hasil analisa kerusakan)
- Lakukan perbaikan dengan atau tanpa penggantian suku cadang
- Setelah perbaikan selesai, lakukan uji fungsi
- Serahkan alat yang telah selesai diperbaiki kepada pengguna alat
4. Pencatatan
- Catat setiap tindakan dan hasil perbaikan pada lembar laporan
- Pengguna alat menandatangani lembar laporan perbaikan
5. Pengemasan alat kerja, alat ukur dan lembar laporan
6. Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas
Prosedur 1. Cek kondisi Sphygmomanometer yang akan diperbaiki
2. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik alat
3. Lakukan perbaikan
4. Uji fungsi
5. Kembalikan ke pengguna alat
Unit Terkait 1. Direktur
2. Kepala Bidang Penunjang
3. Unit/instalasi

PEMELIHARAAN PERALATAN ULTRASONOGRAPH (USG)


No. Dokumen No. Revisi Halaman
02/IPSRS 0615/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Ultrasonograph adalah suatu alat yang digunakan untuk
mendeteksi bagian dalam tubuh dengan memanfaatkan frekuensi
ultrasound
2. Pemeliharaan peralatan ultrasonograph (USG) adalah kegiatan
preventif berupa pemeriksaan dan pembersihan berkala pada
bagian alat tertentu agar dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
3. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
4. Agar selalu dalam kondisi siap pakai dan layak pakai
Kebijakan Kegiatan pemeliharaan diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (OBGYN, IRD, IRNA) minimal 3 kali dalam 1 tahun
Prosedur 1. Melakukan persiapan berupa:
- Menyiapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Menyiapkan kartu pemeliharaan alat
- Menyiapkan dokumen teknis berupa: service manual
- Menyiapkan peralatan kerja berupa: tool set, avometer
- Menyiapkan peralatan bantu kerja berupa: cairan pembersih,
pasta/jelly, lap, dll
2. Pemberitahuan/koordinasi dengan user tentang waktu pelaksanaan
3. Melakukan pembersihan seluruh bagian alat
4. Melakukan pengecekan pada tombol-tombol, joy stick/track ball
5. Melakukan pengecekan pada probe dan monitor
6. Melakukan pengecekan pada printer
7. Melakukan pengecekan pada kabel power 220 volt dan kabel
grounding
8. Melakukan pengamatan fungsi alat secara keseluruhan pada saat
beroperasi
9. Mengisi data-data pemeliharaan pada kartu pemeliharaan
10. Pengemasan alat kerja, dokumen serta peralatan bantu kerja
Unit Terkait 1. Unit/instalasi pengguna alat
2. IPSRS
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual USG
PEMELIHARAAN PERALATAN ANAESTHESI MACHINE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
04/IPSRS 0616/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Anaesthesi Machine adalah suatu alat yang berfungsi untuk
memberi pembiusan kepada pasien dengan mengalirkan gas
anaesthesi untuk menunjang pembedahan
2. Pemeliharaan peralatan Anaesthesi Machine adalah kegiatan
preventif berupa pemeriksaan dan pembersihan berkala pada
bagian alat tertentu agar tetap dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
3. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
4. Agar selalu dalam kondisi siap pakai dan layak pakai
Kebijakan Kegiatan pemeliharaan diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (ICU, BEDAH CENTRAL) minimal 3 kali dalam 1 tahun
Prosedur 1. Melakukan persiapan berupa:
- Menyiapkan kartu pemeliharaan alat
- Menyiapkan dokumen teknis berupa: service manual, wiring
diagram
- Menyiapkan peralatan kerja berupa: toolset, avometer
- Menyiapkan peralatan bantu kerja berupa: cairan pembersih,
lap, dll
2. Pemberitahuan/koordinasi dengan user tentang waktu pelaksanaan
3. Melakukan pembersihan seluruh bagian alat
4. Melakukan pengecekan pada gas oksigen, gas N2O, O ring
5. Melakukan pengecekan pada lampu indikator
6. Melakukan pengecekan pada kabel power 220 volt dan kabel
grounding
7. Melakukan pengamatan fungsi alat secara keseluruhan pada saat
beroperasi
8. Mengisi data-data pemeliharaan pada kartu pemeliharaan
9. Pengemasan alat kerja, dokumen serta peralatan bantu kerja
Unit Terkait 1. Unit/instalasi pengguna alat
2. IPSRS
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual Anaesthesi Machine
PEMELIHARAAN PERALATAN REFRIGERATOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
03/IPSRS 0617/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Refrigerator adalah pendingin untuk menyimpan dan menjaga
vaksin/reagensia pada suhu tertentu
2. Pemeliharaan peralatan Refrigerator adalah kegiatan preventif
berupa pemeriksaan dan pembersihan berkala pada bagian alat
tertentu agar tetap dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
3. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
4. Agar selalu dalam kondisi siap pakai dan layak pakai
Kebijakan Kegiatan pemeliharaan diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (IRD, IRNA, Laboratorium, UTD, dll) minimal 3 kali dalam 1
tahun
Prosedur 1. Melakukan persiapan berupa:
- Menyiapkan kartu pemeliharaan alat
- Menyiapkan dokumen teknis berupa: service manual
- Menyiapkan peralatan kerja berupa: toolset, avometer
- Menyiapkan peralatan bantu kerja berupa: cairan pembersih,
lap, dll
2. Pemberitahuan/koordinasi dengan user tentang waktu pelaksanaan
3. Melakukan pembersihan seluruh bagian alat
4. Melakukan pengecekan pada Freon yang berfungsi sebagai
pendingin
5. Melakukan pengecekan pada lampu indikator
6. Melakukan pengecekan pada kabel power 220 volt dan kabel
grounding
7. Melakukan pengamatan fungsi alat secara keseluruhan pada saat
beroperasi
8. Mengisi data-data pemeliharaan pada kartu pemeliharaan
9. Pengemasan alat kerja, dokumen serta peralatan bantu kerja
Unit Terkait 1. Unit/instalasi pengguna alat
2. IPSRS
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi -
PEMELIHARAAN PERALATAN SUCTION PUMP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01/IPSRS 0618/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Suction Pump adalah peralatan medik yang berfungsi untuk
menghisap cairan pada saat sedang berlangsung tindakan medis
2. Pemeliharaan peralatan Suction Pump adalah kegiatan preventif
berupa pemeriksaan dan pembersihan berkala pada bagian alat
tertentu agar dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
3. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
4. Agar selalu dalam kondisi siap pakai dan layak pakai
Kebijakan Kegiatan pemeliharaan diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (ICU, OBGYN, PERINA, IRD, OK, IRNA) minimal 3 kali
dalam 1 tahun
Prosedur 1. Melakukan persiapan berupa:
- Menyiapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Menyiapkan kartu pemeliharaan alat
- Menyiapkan dokumen teknis berupa: service manual
- Menyiapkan peralatan kerja berupa: toolset, avometer
- Menyiapkan peralatan bantu kerja berupa: cairan pembersih,
lap, pelumas, dll
2. Pemberitahuan/koordinasi dengan user tentang waktu pelaksanaan
3. Melakukan pembersihan seluruh bagian alat
4. Melakukan pengecekan pada monitor penghisap yang berfungsi
sebagai pengisapan secara halus dan stabil
5. Melakukan pengecekan pada suction regulator yang berfungi
mengatur kamampuan hisap
6. Melakukan pengecekan pada meter yang berfungsi sebagai
penunjukan besarnya daya hisap
7. Melakukan pengecekan pada kabel power 220 volt dan kabel
grounding
8. Melakukan pengamatan fungsi alat secara keseluruhan pada saat
beroperasi
9. Mengisi data-data pemeliharaan pada kartu pemeliharaan
10. Pengemasan alat kerja, dokumen serta peralatan bantu kerja
Unit Terkait 1. Unit/instalasi pengguna alat
2. IPSRS
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual Suction Pump

PEMELIHARAAN PERALATAN TRANSPORT INCUBATOR


No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/IPSRS 0619/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Transport Incubator adalah alat yang digunakan untuk perawatan
bayi yang dipakai selama dalam perjalanan/pemindahan dari suatu
tempat ke tempat lain yang berjarak jauh
2. Pemeliharaan peralatan Transport Incubator adalah kegiatan
preventif berupa pemeriksaan dan pembersihan berkala pada
bagian alat tertentu agar tetap dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
3. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
4. Agar selalu dalam kondisi siap pakai dan layak pakai
Kebijakan Kegiatan pemeliharaan diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (IRD, BEDAH CENTRAL, OBGYN, PERINA, dll) minimal 3
kali dalam 1 tahun
Prosedur 1. Melakukan persiapan berupa:
- Menyiapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Menyiapkan kartu pemeliharaan alat
- Menyiapkan dokumen teknis berupa: service manual, wiring
diagram
- Menyiapkan peralatan kerja berupa: toolset, avometer
- Menyiapkan peralatan bantu kerja berupa: cairan pembersih,
lap, dll
2. Pemberitahuan/koordinasi dengan user tentang waktu pelaksanaan
3. Melakukan pembersihan seluruh bagian alat
4. Melakukan pengecekan pada kelembaban udara
5. Melakukan pengecekan pada kabel power 220 volt dan kabel
grounding
6. Melakukan pengecekan pada filter udara
7. Melakukan pengecekan pada mattres
8. Melakukan pengecekan pada konektor
9. Melakukan pengamatan fungsi alat secara keseluruhan pada saat
beroperasi
10. Mengisi data-data pemeliharaan pada kartu pemeliharaan
11. Pengemasan alat kerja, dokumen serta peralatan bantu kerja
Unit Terkait 1. Unit/instalasi pengguna alat
2. IPSRS
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual Transport Incubator

PEMELIHARAAN PERALATAN EXAMINATION LAMP


No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/IPSRS 0620/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Examination Lamp adlah alat yang digunakan untuk menerangi
obyek pada saat melakukan pemeriksaan/tindakan dan bersifat
mobile
2. Pemeliharaan peralatan Examination Lamp adalah kegiatan
preventif berupa pemeriksaan dan pembersihan berkala pada
bagian alat tertentu agar tetap dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
3. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
4. Agar selalu dalam kondisi siap pakai dan layak pakai
Kebijakan Kegiatan pemeliharaan diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (IRNA, ICU, BEDAH CENTRAL) minimal 3 kali dalam 1
tahun
Prosedur 1. Melakukan persiapan berupa:
- Menyiapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Menyiapkan kartu pemeliharaan alat
- Menyiapkan dokumen teknis berupa: service manual, wiring
diagram
- Menyiapkan peralatan kerja berupa: toolset, avometer
- Menyiapkan peralatan bantu kerja berupa: cairan pembersih,
lap, dll
2. Pemberitahuan/koordinasi dengan user tentang waktu pelaksanaan
3. Melakukan pembersihan seluruh bagian alat
4. Melakukan pengecekan pada travo
5. Melakukan pengecekan pada lampu
6. Melakukan pengecekan pada kabel power 220 volt
7. Melakukan pengamatan fungsi alat secara keseluruhan pada saat
beroperasi
8. Mengisi data-data pemeliharaan pada kartu pemeliharaan
9. Pengemasan alat kerja, dokumen serta peralatan bantu kerja
Unit Terkait 1. Unit/instalasi pengguna alat
2. IPSRS
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi -
PEMELIHARAAN PERALATAN UV STERILIZER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
11/IPSRS 0621/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. UV Sterilizer adalah alat yang digunakan untuk sterilisasi ruangan
2. Pemeliharaan peralatan UV Sterilizer adalah kegiatan preventif
berupa pemeriksaan dan pembersihan berkala pada bagian alat
tertentu agar tetap dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
3. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
4. Agar selalu dalam kondisi siap pakai dan layak pakai
Kebijakan Kegiatan pemeliharaan diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (IRD, BEDAH CENTRAL, OBGYN, PERINA, dll) minimal 3
kali dalam 1 tahun
Prosedur 1. Melakukan persiapan berupa:
- Menyiapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Menyiapkan kartu pemeliharaan alat
- Menyiapkan dokumen teknis berupa: service manual, wiring
diagram
- Menyiapkan peralatan kerja berupa: toolset
- Menyiapkan peralatan bantu kerja berupa: cairan pembersih,
lap, dll
2. Pemberitahuan/koordinasi dengan user tentang waktu pelaksanaan
3. Melakukan pembersihan seluruh bagian alat
4. Melakukan pengecekan pada lampu Ultra Violet
5. Melakukan pengecekan pada timer
6. Melakukan pengecekan pada Transformator
7. Melakukan pengecekan pada kabel power 220 volt dan kebel
grounding
8. Melakukan pengamatan fungsi alat secara keseluruhan pada saat
beroperasi
9. Mengisi data-data pemeliharaan pada kartu pemeliharaan
10. Pengemasan alat kerja, dokumen serta peralatan bantu kerja
Unit Terkait 1. Unit/instalasi pengguna alat
2. IPSRS
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual UV Sterilizer
PEMELIHARAAN PERALATAN OPERATING TABLE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
06/IPSRS 0622/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Operating Table adalah alat yang digunakan untuk membaringkan
pasien, yang akan menjalani pembedahan/operasi. Dilengkapi
dengan fasilitas yang dapat mengatur posisi pasien sesuai
kebutuhan pembedahan. Penggaturan posisi pasien dapat dilakukan
secara mekanis/manual maupun elektris
2. Pemeliharaan peralatan Operating Table adalah kegiatan preventif
berupa pemeriksaan dan pembersihan berkala pada bagian alat
tertentu agar tetap dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
3. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
4. Agar selalu dalam kondisi siap pakai dan layak pakai
Kebijakan Kegiatan pemeliharaan diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (IRD, BEDAH CENTRAL) minimal 3 kali dalam 1 tahun
Prosedur 1. Melakukan persiapan berupa:
- Menyiapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Menyiapkan kartu pemeliharaan alat
- Menyiapkan dokumen teknis berupa: service manual, wiring
diagram
- Menyiapkan peralatan kerja berupa: toolset, avometer
- Menyiapkan peralatan bantu kerja berupa: cairan pembersih,
lap, dll
2. Pemberitahuan/koordinasi dengan user tentang waktu pelaksanaan
3. Melakukan pembersihan seluruh bagian alat
4. Melakukan pengecekan pada travo
5. Melakukan pengecekan pada lampu indikator
6. Melakukan pengecekan pada kabel power 220 volt
7. Melakukan pengamatan fungsi alat secara keseluruhan pada saat
beroperasi
8. Mengisi data-data pemeliharaan pada kartu pemeliharaan
9. Pengemasan alat kerja, dokumen serta peralatan bantu kerja
Unit Terkait 1. Unit/instalasi pengguna alat
2. IPSRS
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi -

PEMELIHARAAN PERALATAN INCUBATOR PERAWATAN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
07/IPSRS 0623/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Incubator Perawatan adalah alat yang digunakan untuk merawat
bayi premature Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan cara
memberikan temperatur dan kelembaban stabil sesuai dengan
kondisi dalam kandungan ibu
2. Pemeliharaan peralatan Incubator Perawatan adalah kegiatan
preventif berupa pemeriksaan dan pembersihan berkala pada
bagian alat tertentu agar tetap dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
3. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
4. Agar selalu dalam kondisi siap pakai dan layak pakai
Kebijakan Kegiatan pemeliharaan diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (OBGYN, dll) minimal 3 kali dalam 1 tahun
Prosedur 1. Melakukan persiapan berupa:
- Menyiapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Menyiapkan kartu pemeliharaan alat
- Menyiapkan dokumen teknis berupa: service manual, wiring
diagram
- Menyiapkan peralatan kerja berupa: toolset, avometer
- Menyiapkan peralatan bantu kerja berupa: cairan pembersih,
lap, dll
2. Pemberitahuan/koordinasi dengan user tentang waktu pelaksanaan
3. Melakukan pembersihan seluruh bagian alat
4. Melakukan pengecekan pada suhu
5. Melakukan pengecekan pada oxygen
6. Melakukan pengecekan pada lampu indikator
7. Melakukan pengecekan pada kabel power 220 volt dan kabel
grounding
8. Melakukan pengamatan fungsi alat secara keseluruhan pada saat
beroperasi
9. Mengisi data-data pemeliharaan pada kartu pemeliharaan
10. Pengemasan alat kerja, dokumen serta peralatan bantu kerja
Unit Terkait 1. Unit/instalasi pengguna alat
2. IPSRS
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi -

PEMELIHARAAN PERALATAN
AUTOMATIC PROCECING FILM (APF)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
10/IPSRS 0624/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Automatic Procecing Film (APF) adalah suatu alat yang digunakan
untuk mencuci film setelah proses foto rontgen
2. Pemeliharaan peralatan Automatic Procecing Film (APF) adalah
kegiatan preventif berupa pemeriksaan dan pembersihan berkala
pada bagian alat tertentu agar tetap dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
3. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
4. Agar selalu dalam kondisi siap pakai dan layak pakai
Kebijakan Kegiatan pemeliharaan diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (Radiologi) minimal 3 kali dalam 1 tahun
Prosedur 1. Melakukan persiapan berupa:
- Menyiapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Menyiapkan kartu pemeliharaan alat
- Menyiapkan dokumen teknis berupa: service manual, wiring
diagram
- Menyiapkan peralatan kerja berupa: toolset
- Menyiapkan peralatan bantu kerja berupa: cairan pembersih,
lap, dll
2. Pemberitahuan/koordinasi dengan user tentang waktu pelaksanaan
3. Melakukan pembersihan seluruh bagian alat
4. Melakukan pengecekan pada cairan pencuci film
5. Melakukan pengecekan pada tegangan PLN 220 volt dan kabel
grounding
6. Melakukan pengamatan fungsi alat secara keseluruhan pada saat
beroperasi
7. Mengisi data-data pemeliharaan pada kartu pemeliharaan
8. Pengemasan alat kerja, dokumen serta peralatan bantu kerja
Unit Terkait 1. Unit/instalasi pengguna alat
2. IPSRS
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual Automatic Procecing Film (APF)
PEMELIHARAAN PERALATAN SPHYGMOMANOMETER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
08/IPSRS 0625/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan darah dengan system non-invasive
2. Pemeliharaan peralatan Sphygmomanometer adalah kegiatan
preventif berupa pemeriksaan dan pembersihaan berkala pada
bagian alat tertentu agar tetap dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
3. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
4. Agar selalu dalam kondisi siap pakai dan layak pakai
Kebijakan Kegiatan pemeliharaan diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (IRD, IRNA, dll) minimal 3 kali dalam 1 tahun
Prosedur 1. Melakukan persiapan berupa:
- Menyiapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Menyiapkan kartu pemeliharaan alat
- Menyiapkan peralatan kerja berupa: toolset
- Menyiapkan peralatan bantu kerja berupa: cairan pembersih,
lap, dll
2. Pemberitahuan/koordinasi dengan user tentang waktu pelaksanaan
3. Melakukan pembersihan seluruh bagian alat
4. Melakukan pengecekan pada tabung penampung air raksa
5. Melakukan pengecekan pada manset dan bulp
6. Melakukan pengamatan fungsi alat secara keseluruhan pada saat
beroperasi
7. Mengisi data-data pemeliharaan pada kartu pemeliharaan
8. Pengemasan alat kerja, dokumen serta peralatan bantu kerja
Unit Terkait 1. Unit/instalasi pengguna alat
2. IPSRS
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi -
PEMELIHARAAN PERALATAN OXYGEN CONSENTRATOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
15/IPSRS 0626/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Oxygen Concentrator adalah alat yang digunakan untuk membantu
pernapasan
2. Pemeliharaan peralatan Oxygen Concentrator adalah kegiatan
preventif berupa pemeriksaan dan pembersihaan berkala pada
bagian alat tertentu agar tetap dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
3. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
4. Agar selalu dalam kondisi siap pakai dan layak pakai
Kebijakan Kegiatan pemeliharaan diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (IRD, IRNA, dll) minimal 3 kali dalam 1 tahun
Prosedur 1. Melakukan persiapan berupa:
- Menyiapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Menyiapkan kartu pemeliharaan alat
- Menyiapkan dokumen teknis berupa: servis manual, wiring
diagram
- Menyiapkan peralatan kerja berupa: toolset, avometer
- Menyiapkan peralatan bantu kerja berupa: cairan pembersih,
lap, oli, WD, dll
2. Pemberitahuan/koordinasi dengan user tentang waktu pelaksanaan
3. Melakukan pembersihan seluruh bagian alat
4. Melakukan pengecekan pada kabel power 220 volt dan kabel
grounding
5. Melakukan pengecekan pada tabung ukur
6. Melakukan pengecekan pada selang filter
7. Melakukan pengecekan pada condensator
8. Melakukan pengamatan fungsi alat secara keseluruhan pada saat
beroperasi
9. Mengisi data-data pemeliharaan pada kartu pemeliharaan
10. Pengemasan alat kerja, dokumen serta peralatan bantu kerja
Unit Terkait 1. Unit/instalasi pengguna alat
2. IPSRS
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi -

PEMELIHARAAN PERALATAN TREADMILL


No. Dokumen No. Revisi Halaman
14/IPSRS 0627/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Treadmill adalah alat yang digunakan untuk therapy
2. Pemeliharaan peralatan Treadmill adalah kegiatan preventif berupa
pemeriksaan dan pembersihaan berkala pada bagian alat tertentu
agar tetap dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
3. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
4. Agar selalu dalam kondisi siap pakai dan layak pakai
Kebijakan Kegiatan pemeliharaan diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (Fisiotherapy) minimal 3 kali dalam 1 tahun
Prosedur 1. Melakukan persiapan berupa:
- Menyiapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Menyiapkan kartu pemeliharaan alat
- Menyiapkan dokumen teknis berupa: servis manual, wiring
diagram
- Menyiapkan peralatan kerja berupa: toolset, avometer
- Menyiapkan peralatan bantu kerja berupa: cairan pembersih,
lap, oli, WD, dll
2. Pemberitahuan/koordinasi dengan user tentang waktu pelaksanaan
3. Melakukan pembersihan seluruh bagian alat
4. Melakukan pengecekan pada penggerak
5. Melakukan pengecekan pada kabel power 220 volt dan kabel
grounding
6. Melakukan pengecekan pada elektroda
7. Melakukan pengecekan pada bateray
8. Melakukan pengamatan fungsi alat secara keseluruhan pada saat
beroperasi
9. Mengisi data-data pemeliharaan pada kartu pemeliharaan
10. Pengemasan alat kerja, dokumen serta peralatan bantu kerja
Unit Terkait 1. Unit/instalasi pengguna alat
2. IPSRS
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual Treadmill

PEMELIHARAAN PERALATAN INFANT WARMER


No. Dokumen No. Revisi Halaman
13/IPSRS 0628/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Infant Warmer adalah alat yang digunakan untuk pperawatan bayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan bantuan sinar
Phototerapy
2. Pemeliharaan peralatan Infant Warmer adalah kegiatan preventif
berupa pemeriksaan dan pembersihaan berkala pada bagian alat
tertentu agar tetap dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
3. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
4. Agar selalu dalam kondisi siap pakai dan layak pakai
Kebijakan Kegiatan pemeliharaan diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (IRD, BEDAH CENTRAL, OBGYN, PERINA, dll) minimal 3
kali dalam 1 tahun
Prosedur 1. Melakukan persiapan berupa:
- Menyiapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
- Menyiapkan kartu pemeliharaan alat
- Menyiapkan dokumen teknis berupa: servis manual, wiring
diagram
- Menyiapkan peralatan kerja berupa: toolset, avometer
- Menyiapkan peralatan bantu kerja berupa: cairan pembersih,
lap, dll
2. Pemberitahuan/koordinasi dengan user tentang waktu pelaksanaan
3. Melakukan pembersihan seluruh bagian alat
4. Melakukan pengecekan pada kelembaban udara
5. Melakukan pengecekan pada kabel power 220 volt dan kabel
grounding
6. Melakukan pengecekan pada filter udara
7. Melakukan pengecekan pada mattres
8. Melakukan pengecekan pada konektor
9. Melakukan pengecekan pada phototerapy
10. Melakukan pengamatan fungsi alat secara keseluruhan pada saat
beroperasi
11. Mengisi data-data pemeliharaan pada kartu pemeliharaan
12. Pengemasan alat kerja, dokumen serta peralatan bantu kerja
Unit Terkait 1. Unit/instalasi pengguna alat
2. IPSRS
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi Buku manual Infant Warmer

PEMELIHARAAN PERALATAN X-RAY UNIT


No. Dokumen No. Revisi Halaman
09/IPSRS 0629/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. X-Ray Unit adalah suatu alat yang digunakan untuk mendiagnosa
penyakit dengan bantuan sinar x
2. Pemeliharaan peralatan x-ray unit adalah kegiatan preventif berupa
pemeriksaan dan pembersihaan berkala pada bagian alat tertentu
agar tetap dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
3. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
4. Agar selalu dalam kondisi siap pakai dan layak pakai
Kebijakan Kegiatan pemeliharaan diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus (Radiologi) minimal 3 kali dalam 1 tahun
Prosedur 1. Melakukan persiapan berupa:
- Menyiapkan kartu pemeliharaan alat
- Menyiapkan peralatan kerja berupa: toolset
- Menyiapkan peralatan bantu kerja berupa: cairan pembersih,
lap, dll
2. Pemberitahuan/koordinasi dengan user tentang waktu pelaksanaan
3. Melakukan pembersihan seluruh bagian alat
4. Melakukan pengecekan pada tabung kolimator
5. Melakukan pengecekan pada expose
6. Melakukan pengecekan pada tegangan PLN 220 volt dan kabel
grounding
7. Melakukan pengamatan fungsi alat secara keseluruhan pada saat
beroperasi
8. Mengisi data-data pemeliharaan pada kartu pemeliharaan
9. Pengemasan alat kerja, dokumen serta peralatan bantu kerja
Unit Terkait 1. Unit/instalasi pengguna alat
2. IPSRS
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi -
PEMELIHARAAN PERALATAN DENTAL UNIT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
16/IPSRS/M 0630/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian 1. Dental Unit adalah suatu alat yang digunakan untuk pemeriksaan
gigi
2. Pemeliharaan peralatan Dental Unit adalah kegiatan preventif
berupa pemeriksaan dan pembersihaan berkala pada bagian alat
tertentu agar tetap dapat berfungsi dengan baik
Tujuan 1. Upaya pencegahan terjadinya gangguan akibat kerusakan tidak
berfungsinya peralatan dan upaya perbaikan jika terjadi masalah
2. Memperpanjang usia pakai peralatan
3. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
4. Agar selalu dalam kondisi siap pakai dan layak pakai
Kebijakan Kegiatan pemeliharaan diutamakan terhadap peralatan pelayanan
khusus Poli Gigi minimal 3 kali dalam 1 tahun
Prosedur 1. Melakukan persiapan berupa:
- Menyiapkan kartu pemeliharaan alat
- Menyiapkan dokumen teknis berupa: service manual
- Menyiapkan peralatan kerja berupa: toolset, avometer
- Menyiapkan peralatan bantu kerja berupa: cairan pembersih,
lap, dll
2. Pemberitahuan/koordinasi dengan user tentang waktu pelaksanaan
3. Melakukan pembersihan seluruh bagian alat
4. Melakukan pengecekan pada hubungan perpipaan air
5. Melakukan pengecekan pada lampu indicator
6. Melakukan pengecekan pada hand piece, water jet
7. Melakukan pengecekan pada tegangan PLN 220 volt dan kabel
grounding
8. Melakukan pengecekan pada pergerakan kursi
9. Melakukan pengamatan fungsi alat secara keseluruhan pada saat
beroperasi
10. Mengisi data-data pemeliharaan pada kartu pemeliharaan
11. Pengemasan alat kerja, dokumen serta peralatan bantu kerja
Unit Terkait 1. Unit/instalasi pengguna alat
2. IPSRS
Petugas Teknisi Elektromedis
Referensi -

PEMAKAIAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN API RINGAN


(APAR)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
14/IPSRS/MM 0631/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Apar adalah alat pemadam api yang berupa kemasan berbentuk tabung
yang berisi gas Co2 dengan ukuran berat yang berbeda antara: 2,5kg
-25kg
Tujuan 1. Tersedianya APAR sewaktu-waktu dipakai untuk memadamkan api
disekitar lokasi kebakaran
2. Terciptanya sistem keamanan dalam penanggulangan kebakaran
Kebijakan 1. Kegiatan penyediaan APAR ditempatkan di tempat yang telah
ditentukan
2. Pemantauan isi kemasan tabung pemadam kebakaran dan
pengisian oleh petugas yang menangani APAR secara berkala
(bulanan)
3. Pemakaian APAR oleh setiap petugas Rumah Sakit yang ditunjuk
atau dilatih atau semua orang yang berdekatan dengan lokasi
kebakaran berpedoman pada protap yang ada
Prosedur 1. APAR yang tersedia di lokasi kebakaran segera diambil dan
periksalah jarum tekanannya, bila jarumnya menunjuk ke warna
merah berarti sudah tidak layak pakai dan apabila jarum menunjuk
ke warna hijau berarti masih layak pakai
2. Pegang/angkat alat pemadam kebakaran tersebut dengan tangan
kiri dan lepaskan segelnya lalu tarik pinnya
3. Arahkan selang APAR ke sumber api sedekat mungkin dan tekan
ke bawah pegangan alat pemadam kebakaran dan semprotkan
(sesuai dengan arah angin yang tejadi)
4. Pada saat terjadi kebakaran, segera laporkan ke Dinas Kebakaran
Unit Terkait 1. IPL
2. IPSRS
3. IRD
4. Perlengkapan
PEMELIHARAAN TELEPON
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01/IPSRS/MM 0633/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Prasyarat dan urutan kerja yang harus dilakukan agar pemeliharaan
alat telepon dapat dengan sebaik-baiknya sehingga alat tersebut selalu
dalam keadaan siap dan baik pakai serta dapat mencapai usia teknis
Tujuan Petugas/teknis pemeliharaan alat dan operator melaksanakan
pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai prosedur
Kebijakan Pelaksanaan pemeliharaan telepon dilakukan berdasarkan SK
pemberlakuan kebijakan Pemeliharaan Alat Medik dan Elektronika
Prosedur 1. Prasyarat
- SDM teknis terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis penyerta lengkap
- Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan perintah kerja
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis
- Siapkan peralatan kerja
- Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu
- Pemberitahuan kepada user
3. Pelaksanaan
- Cek dan bersihkan seluruh bagian alat, periode 3 bulan sekali
- Cek sambungan kabel, periode 3 bulan sekali
- Cek speaker, periode 3 bulan sekali
- Cek microphone, periode 3 bulan sekali
- Lakukan uji kinerja alat, periode 6 bulan sekali
4. Pencatatan
- Isi kartu pemeliharaan alat
- Isi formulir laporan kerja
- User menandatangani laporan kerja dan serahkan alat kembali
kepada user
5. Pengemasan alat kerja dokumen teknis penyerta
- Cek alat kerja sesuai dengan catatan
- Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
- Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta ketempat
semula
6. Pelaporan
- Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
Unit Terkait IPSRS

PEMELIHARAAN KOMPUTER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
02/IPSRS/MM 0634/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Prasyarat dan urutan kerja yang harus dilakukan agar pemeliharaan
alat komputer dapat dengan sebaik-baiknya sehingga alat tersebut
selalu dalam keadaan siap dan baik pakai serta dapat mencapai usia
teknis
Tujuan Petugas/teknis pemeliharaan alat dan operator melaksanakan
pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai prosedur
Kebijakan Pelaksanaan pemeliharaan komputer dilakukan berdasarkan SK
pemberlakuan kebijakan Pemeliharaan Alat Medik dan Elektronika
Prosedur 1. Prasyarat
- SDM teknis terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis penyerta lengkap
- Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan perintah kerja
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis
- Siapkan peralatan kerja
- Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu
- Pemberitahuan kepada user
3. Pelaksanaan
- Cek dan bersihkan seluruh bagian alat, periode 3 bulan sekali
- Cek sistem catu daya perbaiki bila perlu, periode 6 bulan sekali
- Cek fungsi alat, periode 3 bulan sekali
4. Pencatatan
- Isi kartu pemeliharaan alat
- Isi formulir laporan kerja
- User menandatangani laporan kerja dan serahkan alat kembali
kepada user
5. Pengemasan alat kerja dokumen teknis penyerta
- Cek alat kerja sesuai dengan catatan
- Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
- Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta ketempat
semula
6. Pelaporan
- Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
Unit Terkait IPSRS

PEMELIHARAAN KULKAS (LEMARI ES)


No. Dokumen No. Revisi Halaman
03/IPSRS/MM 0635/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Prasyarat dan urutan kerja yang harus dilakukan agar pemeliharaan
alat kulkas dapat dengan sebaik-baiknya sehingga alat tersebut selalu
dalam keadaan siap dan baik pakai serta dapat mencapai usia teknis
Tujuan Petugas/teknis pemeliharaan alat dan operator melaksanakan
pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai prosedur
Kebijakan Pelaksanaan pemeliharaan kulkas dilakukan berdasarkan SK
pemberlakuan kebijakan Pemeliharaan Alat Medik dan Elektronika
Prosedur 1. Prasyarat
- SDM teknis terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis penyerta lengkap
- Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan perintah kerja
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis
- Siapkan peralatan kerja
- Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu
- Pemberitahuan kepada user
3. Pelaksanaan
- Cek dan bersihkan seluruh bagian alat, periode 3 bulan sekali
- Cek sistem catu daya perbaiki bila perlu, periode 6 bulan sekali
- Cek fungsi kompresor perbaiki bila perlu, periode 6 bulan sekali
- Cek fungsi kontrol themo start, periode 3 bulan sekali
- Cek fungsi kontrol lampu, peiode 6 bulan sekali
4. Pencatatan
- Isi kartu pemeliharaan alat
- Isi formulir laporan kerja
- User menandatangani laporan kerja dan serahkan alat kembali
kepada user
5. Pengemasan alat kerja dokumen teknis penyerta
- Cek alat kerja sesuai dengan catatan
- Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
- Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta ketempat
semula
6. Pelaporan
- Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
Unit Terkait IPSRS

PEMELIHARAAN MESIN CUCI


No. Dokumen No. Revisi Halaman
04/IPSRS/MM 0636/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Prasyarat dan urutan kerja yang harus dilakukan agar pemeliharaan
alat mesin cuci dapat dengan sebaik-baiknya sehingga alat tersebut
selalu dalam keadaan siap dan baik pakai serta dapat mencapai usia
teknis
Tujuan Petugas/teknis pemeliharaan alat dan operator melaksanakan
pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai prosedur
Kebijakan Pelaksanaan pemeliharaan mesin cuci dilakukan berdasarkan SK
pemberlakuan kebijakan Pemeliharaan Alat Medik dan Elektronika
Prosedur 1. Prasyarat
- SDM teknis terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis penyerta lengkap
- Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan perintah kerja
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis
- Siapkan peralatan kerja
- Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu
- Pemberitahuan kepada user
3. Pelaksanaan
- Cek dan bersihkan seluruh bagian alat, periode 3 bulan sekali
- Cek sistem catu daya perbaiki bila perlu, periode 6 bulan sekali
- Cek fungsi kompresor perbaiki bila perlu, periode 6 bulan sekali
- Cek fungsi kontrol themo start, periode 3 bulan sekali
- Cek fungsi kontrol lampu, peiode 6 bulan sekali
4. Pencatatan
- Isi kartu pemeliharaan alat
- Isi formulir laporan kerja
- User menandatangani laporan kerja dan serahkan alat kembali
kepada user
5. Pengemasan alat kerja dokumen teknis penyerta
- Cek alat kerja sesuai dengan catatan
- Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
- Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta ketempat
semula
6. Pelaporan
- Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
Unit Terkait IPSRS

PEMELIHARAAN TELEVISI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/IPSRS/MM 0637/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Prasyarat dan urutan kerja yang harus dilakukan agar pemeliharaan
alat televisi dapat dengan sebaik-baiknya sehingga alat tersebut selalu
dalam keadaan siap dan baik pakai serta dapat mencapai usia teknis
Tujuan Petugas/teknis pemeliharaan alat dan operator melaksanakan
pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai prosedur
Kebijakan Pelaksanaan pemeliharaan televisi dilakukan berdasarkan SK
pemberlakuan kebijakan Pemeliharaan Alat Medik dan Elektronika
Prosedur 1. Prasyarat
- SDM teknis terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis penyerta lengkap
- Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan perintah kerja
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis
- Siapkan peralatan kerja
- Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu
- Pemberitahuan kepada user
3. Pelaksanaan
- Cek dan bersihkan seluruh bagian alat, periode 3 bulan sekali
- Cek sistem catu daya perbaiki bila perlu, periode 6 bulan sekali
- Cek fungsi tombol dan selector perbaiki bila perlu, periode 3
bulan sekali
- Cek monitor alat control thermo start, periode 3 bulan sekali
4. Pencatatan
- Isi kartu pemeliharaan alat
- Isi formulir laporan kerja
- User menandatangani laporan kerja dan serahkan alat kembali
kepada user
5. Pengemasan alat kerja dokumen teknis penyerta
- Cek alat kerja sesuai dengan catatan
- Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
- Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta ketempat
semula
6. Pelaporan
- Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
Unit Terkait IPSRS

PEMAKAIAN RADIO MEDIK


No. Dokumen No. Revisi Halaman
06/IPSRS/MM 0632/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Suatu tata cara penggunaan alat komunikasi untuk menyampaikan
informasi didalam rumah sakit maupun diluar rumah sakit yang
menggunakan gelombang radio dengan frekuensi khusus
Tujuan 1. Meningkatkan hubungan dengan lingkungan rumah sakit
2. Meningkatkan hubungan kesehatan se Nusa Tenggara Timur
3. Mengembangkan sistem komunikasi medik.
Jam tugas operator:
- Tugas pagi jam 07.00 14.00 oleh perawat
- Tugas sore jam 14.00 21.00 oleh perawat
- Tugas malam jam 21.00 07.00 oleh perawat
Kebijakan
Prosedur A. Tata tertib dan pola operasional komunikasi
1. Untuk komunikasi
- Percakapan harus bersifat kedinasan
- Percakapan harus menjaga agar frekuensi bisa didengarkan
oleh rumah sakit lain
- Tidak diperbolehkan pada frekuensi kecuali ada gangguan
pada jalur frekuensi tersebut
2. Pola operasional radio medik
Radio medik harus ON (dalam waktu 24 jam)
- Harus selalu ada komunikasi rutin antar rumah
sakit/puskesmas pada saat-saat tertentu yang telah disepakati
bersama
- Sebelum mengirim pasien selalu didahului pra rujukan
- Melaporkan kejadian/musibah/bencana pada pusat rujukan
meskipun telah diatasi ditempat
- Mencatat semua komunikasi masuk dan keluar
- Komunikasi radio medik selalu memungkinkan untuk
dimonitor pihak lain, gunakan kata singkat untuk identitas
penderita dan data medik tidak disampaikan kepada orang
lain, karena menjaga rahasia jabatan
B. Langkah-langkah penyampaian informasi permintaan dan
pengiriman
1. Operator radio medik menerima permintaan pengiiriman
ambulance 118
2. Operator radio medik mengecek kebenaran permintaan tersebut
dengan cara:
- Menanyakan nama, alamat, no. telp, peminta
- Lokasi
- Jenis kejadian
- Jumlah korban
- Petugas lain misalnya polisi
3. Jika benar permintaan tersebut diatas diteruskan kepada:
- Pagi hari: kepala dokter IGD
- Soore/malam: dokter jaga
- Petugas loket IGD untuk menghubungi sopir ambulance
4. Jika memungkinkan operator radio medik ikut menjadi tim
5. Operator radio medik mencatat permintaan 118 dalam buku
laporan khusus 118 dan buku laporan harian
- Jam permintaan
- Lewat 118

PEMAKAIAN RADIO MEDIK


No. Dokumen No. Revisi Halaman
06/IPSRS/MM 0632/SOP/BIPE/PNJ/2012 2 dari 2

PROSEDUR TETAP

Prosedur - Oleh nama:


Alamat:
No. Telp:
- Diteruskan ke IGD jam penerima IGD
- Ambulance berangkat jam
- Tiba dilokasi jam
- Tiba kembali di IGD jam
Unit Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Rumah sakit terdekat/Rumah Sakit Rujukan
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Belu
4. Dinas Kesehatan Propinsi NTT
PEMELIHARAAN ALAT MEDIS DAN NON MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
07/IPSRS/MM 0638/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Tata cara pemeliharaan alat medis dan non medis oleh Instalasi
Pemeliharaan Sarana
Tujuan Agar alat yang tersedia di IGD baik alat medis dan non medis tetap
dalam keadaan siap pakai
Kebijakan 1. Alat medis dan non medis dipelihara, dikalibrasi serta diperbaiki
oleh Instalasi Pemeliharaan Sarana
2. Apabila Instalasi Pemeliharaan Sarana tidak mampu melakukan
perbaikan maka IPS melakukan kerja sama dengan agne tterkait
Prosedur 1. Penanggungjawab klinik mengajukan daftar kebutuhan
pemeliharaan alat selam 1 tahun yang diajukan ke Kepalas Instalasi
Pemeliharaan Sarana
2. Dilakukan rekapitulasi kebutuhan pemeliharaan semua unit oleh
Kepala Bagian Teknik IPS
3. Selanjutnya dibuat jadwal pemeliharaan oleh kepala bagian teknik
yang selanjutnya dirinci tiap-tiap instalasi jenis alat apa saja yang
akan dilakukan sesuai jadwal
4. Untuk alat yang mengalami kerusakan diajukan perbaikan oleh
tiap-tiap instalasi menggunakan form dari IPS dan langsung
ditindaklanjuti dengan perbaikan
5. Apabila perbaikannya memerlukan penggantian spare part yang
biayanya mahal, akan diajukan ke Direktur untuk persetujuannya
6. Apabila biaya yang timbul tidak memerlukan biaya mahal,
langsung dibelikan oleh IPS dan biaya dialokasikan ke instalasi
masing-masing
Unit Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Pemeliharaan Sarana
PEMELIHARAAN AC
No. Dokumen No. Revisi Halaman
08/IPSRS/MM 0639/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Prasyarat dan uruta kerja yang harus dilakukan agar pemeliharaan alat
AC dapat dengan sebaik-baiknya sehingga alat tersebut selalu dalam
keadaan siap dan baik pakai serta dapat mencapai usia teknis
Tujuan Petugas/teknis pemeliharaan alat dan operator melaksanakan
pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai prosedur
Kebijakan Pelaksanaan pemeliharaan AC dilakukan berdasarkan SK
pemberlakuan kebijakan Pemeliharaan alat medik dan eletronika
Prosedur 1. Prasyarat
- SDM teknis terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis penyerta lengkap
- Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan perintah kerja
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis
- Siapkan peralatan kerja
- Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu
- Pemberitahuan kepada user
3. Pelaksanaan
- Mengecek dan bersihkan seluruh bagian alat, periode 3 bulan
sekali
- Mengecek temperatur, periode 3 bulan sekali
- Mengecek filter udara, periode 3 bulan sekali
- Mengecek blower, periode 3 bulan sekali
- Mengecek kompresor, periode 3 bulan sekali
4. Pencatatan
- Isi kartu pemeliharaan alat
- Isi formulir laporan kerja
- User menandatangani laporan kerja dan serahkan alat kembali
kepada user
5. Pengemasan alat kerja dokumen teknis penyerta
- Cek alat kerja sesuai dengan catatan
- Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
- Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta ketempat
semula
6. Pelaporan
- Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
Unit Terkait IPSRS

PEMELIHARAAN EXHAUST FAN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
09/IPSRS/MM 0640/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Tata cara pemeliharaan alat medis dan non medis oleh Instalasi
Pemeliharaan Sarana
Tujuan Agar alat yang tersedia di IGD baik alat medis maupun non medis
tetap dalam keadaan siap pakai
Kebijakan 1. Alat medis dan non medis dipelihara, dikalibrasi serta diperbaiki
oleh Instalasi Pemeliharaan Sarana
2. Apabila Instalasi Pemeliharaan Sarana tidak mampu melakukan
perbaikan maka IPS melakukan kerja sama dengan agne tterkait
Prosedur 1. Penanggungjawab klinik mengajukan daftar kebutuhan
pemeliharaan alat selam 1 tahun yang diajukan ke Kepalas Instalasi
Pemeliharaan Sarana
2. Dilakukan rekapitulasi kebutuhan pemeliharaan semua unit oleh
Kepala Bagian Teknik IPS
3. Selanjutnya dibuat jadwal pemeliharaan oleh kepala bagian teknik
yang selanjutnya dirinci tiap-tiap instalasi jenis alat apa saja yang
akan dilakukan sesuai jadwal
4. Untuk alat yang mengalami kerusakan diajukan perbaikan oleh
tiap-tiap instalasi menggunakan form dari IPS dan langsung
ditindaklanjuti dengan perbaikan
5. Apabila perbaikannya memerlukan penggantian spare part yang
biayanya mahal, akan diajukan ke Direktur untuk persetujuannya
6. Apabila biaya yang timbul tidak memerlukan biaya mahal,
langsung dibelikan oleh IPS dan biaya dialokasikan ke instalasi
masing-masing
Unit Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Pemeliharaan Sarana

PEMELIHARAAN TEMPAT TIDUR DORONG


No. Dokumen No. Revisi Halaman
10/IPSRS/MM 0641/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Tata cara pemeliharaan alat medis dan non medis oleh Instalasi
Pemeliharaan Sarana
Tujuan Agar alat yang tersedia di IGD baik alat medis maupun non medis
tetap dalam keadaan siap pakai
Kebijakan 1. Alat medis dan non medis dipelihara, dikalibrasi serta diperbaiki
oleh Instalasi Pemeliharaan Sarana
2. Apabila Instalasi Pemeliharaan Sarana tidak mampu melakukan
perbaikan maka IPS melakukan kerja sama dengan agne tterkait
Prosedur 1. Penanggungjawab klinik mengajukan daftar kebutuhan
pemeliharaan alat selam 1 tahun yang diajukan ke Kepalas Instalasi
Pemeliharaan Sarana
2. Dilakukan rekapitulasi kebutuhan pemeliharaan semua unit oleh
Kepala Bagian Teknik IPS
3. Selanjutnya dibuat jadwal pemeliharaan oleh kepala bagian teknik
yang selanjutnya dirinci tiap-tiap instalasi jenis alat apa saja yang
akan dilakukan sesuai jadwal
4. Untuk alat yang mengalami kerusakan diajukan perbaikan oleh
tiap-tiap instalasi menggunakan form dari IPS dan langsung
ditindaklanjuti dengan perbaikan
5. Apabila perbaikannya memerlukan penggantian spare part yang
biayanya mahal, akan diajukan ke Direktur untuk persetujuannya
6. Apabila biaya yang timbul tidak memerlukan biaya mahal,
langsung dibelikan oleh IPS dan biaya dialokasikan ke instalasi
masing-masing
Unit Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Pemeliharaan Sarana

PEMELIHARAAN GENERATOR (GENZET)


No. Dokumen No. Revisi Halaman
11/IPSRS/MM 0642/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Prasyarat dan urutan kerja yang harus dilakukan agar pemeliharaan
alat generator (genzet) dapat dengan sebaik-baiknya sehingga alat
tersebut selalu dalam keadaan siap dan baik pakai serta dapat mencapai
usia teknis
Tujuan Petugas/teknis pemeliharaan alat dan operator melaksanakan
pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai prosedur
Kebijakan Pelaksanaan pemeliharaan generator (genzet) dilakukan berdasarkan
SK pemberlakuan kebijakan Pemeliharaan alat medik dan eletronika
Prosedur 1. Prasyarat
- SDM teknis terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis penyerta lengkap
- Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan perintah kerja
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis
- Siapkan peralatan kerja
- Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu
- Pemberitahuan kepada user
3. Pelaksanaan
- Cek dan bersihkan seluruh bagian alat, periode 3 bulan sekali
- Cek sistem catu daya perbaiki bila perlu, periode 6 bulan sekali
- Cek fungsi kompresor pperbaiki bila perlu, periode 6 bulan sekali
- Cek fungsi kontrol thermo start, periode 3 bulan sekali
- Cek kontrol lampu, periode 6 bulan sekali
4. Pencatatan
- Isi kartu pemeliharaan alat
- Isi formulir laporan kerja
- User menandatangani laporan kerja dan serahkan alat kembali
kepada user
5. Pengemasan alat kerja dokumen teknis penyerta
- Cek alat kerja sesuai dengan catatan
- Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
- Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta ketempat
semula
6. Pelaporan
- Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
Unit Terkait IPSRS

PEMELIHARAAN KIPAS ANGIN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/IPSRS/MM 0643/SOP/BIPE/PNJ/2012 1 dari 1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


01 Januari 2012 Direktur RSUD Atambua

dr. Hendrikus F. Besin


NIP. 19640313 200003 1 001
Pengertian Prasyarat dan urutan kerja yang harus dilakukan agar pemeliharaan
alat kipas angin dapat dengan sebaik-baiknya sehingga alat tersebut
selalu dalam keadaan siap dan baik pakai serta dapat mencapai usia
teknis
Tujuan Petugas/teknis pemeliharaan alat dan operator melaksanakan
pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai prosedur
Kebijakan Pelaksanaan pemeliharaan kipas angin dilakukan berdasarkan SK
pemberlakuan kebijakan Pemeliharaan alat medik dan eletronika
Prosedur 1. Prasyarat
- SDM teknis terlatih
- Peralatan kerja lengkap
- Dokumen teknis penyerta lengkap
- Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
- Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
- Siapkan perintah kerja
- Siapkan formulir laporan kerja
- Siapkan dokumen teknis
- Siapkan peralatan kerja
- Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu
- Pemberitahuan kepada user
3. Pelaksanaan
- Cek dan bersihkan seluruh bagian alat, periode 3 bulan sekali
- Cek motor, periode 3 bulan sekali
- Lakukan pelumasan pada laker, periode 3 bulan sekali
- Cek fungsi baling-baling, periode 3 bulan sekali
4. Pencatatan
- Isi kartu pemeliharaan alat
- Isi formulir laporan kerja
- User menandatangani laporan kerja dan serahkan alat kembali
kepada user
5. Pengemasan alat kerja dokumen teknis penyerta
- Cek alat kerja sesuai dengan catatan
- Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
- Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta ketempat
semula
6. Pelaporan
- Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
Unit Terkait IPSRS

Anda mungkin juga menyukai