TAHUN 2016
Tesis
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
Diajukan Oleh:
KUAT SUPRIYADI
NIM :142202648
YOGYAKART A
2016
i
ANALISIS BEBAN KERJA SDM INSTALASI
PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKIT RSUP DR
SARDJITO YOGYAKARTA
TAHUN 2016
Tesis
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
at ha
mencapai derajat sarjana S2
Program Magister Manajemen
gi a
la w STIE Widya Wiwaha
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
Diajukan Oleh:
KUAT SUPRIYADI
NIM : 142202648
Kepada
MAGISTER MANAJEMEN
STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA
2016
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
at ha
gi a
la w
P Wi
KUAT SUPRIYADI
T
NIM : 142202648
S
iii
PERSEMBAHAN
at ha
Sahabat, kakak, adik dan orang – orang yang telah berjasa
gi a
la w membantu menyelesaikan karya ini.
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
iv
Tesis
Oleh:
at ha
KUAT SUPRIYADI
NIM : 142202648
gi a
la w
Tesis ini telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji
P Wi
Pada tanggal 4 Oktober 2016
an ya
M engetahui,
MAGISTER MANAJEMEN
STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA
DIREKTUR
v
MOTTO
at ha
Untuk memiliki kredibilitas, kita harus jujur
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah, Tuhan yang M aha Esa, yang senan tiasa
ini dengan tepat waktu sesuai dengan yang direncanakan dengan judul “Analisis
at ha
Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat
gi a
la w
Strata-2, pada Program M agister M anajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya
P Wi
Wiwaha Yogyakarta.
an ya
penyusunan tesis ini, tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan petunjuk serta
Ja W
dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini sudah selayaknya
IE
Hasny, M M .
2. Ketua STIE WW, M oh. M ahsun, SE, M .Si, Ak, Ca, CPA.
3. Direktur Program M agister M anajemen STIE WW, Prof. Dr. Abdul Halim,
4. Dra. Nur Widiastuti, M si, selaku Wakil Direktur Program M agister M anajemen
arahan dan masukan sehingga bisa terselesaikannya tesis ini dengan baik.
vii
6. Drs. M uhammad M atori, M si, selaku pembimbing II, yang telah banyak
mendorong dan member motivasi yang sangat luar biasa, sampai sesuatu yang
tidak mungkin menjadi mungkin, yang pada akhirnya terselesaikanlah tesis ini.
7. dr. M ochammad Syafak Hanung, Sp.A, selaku Direktur Utama RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta.
8. drg. Rini Sunaring Putri, M .Kes, selaku direktur SDM RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta.
at ha
9. Kakahanda Seniorita Susi Runtiawati, BE. SE. M M , yang banyak memberi
gi a
motivasi agar adik – adiknya terus maju.
la w
P Wi
10. Bambang Untara. ST, selaku Ka. IPSRS RSUP Dr. Sardjito yang telah banyak
11. Rekan – rekan di IPSRS RSUP Dr. Sardjito yang banyak membantu dalam
ng id
12. Rekan – rekan bagian SDM dan Diklit, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
IE
13. Rekan – rekan mahasiswa seangkatan 14.2B, yang senasib dan seperjuangan,
T
S
yang saling memberikan masukan dan motivasi, sehingga sampailah pada saat
14. Istri , kakak, adik dan anakku yang selalu memberi dorongan, semangat dan
sudah menunggu.
dalam penulisan Tesis ini masih ada kekurangan dan kelemahan. Namun
viii
demikian walaupun jauh dari kesempurnaan semoga tesis ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Persembahan .................................................................................. iv
at ha
M otto ............................................................................................... vi
gi a
la w
Daftar Isi .......................................................................................... ix
P Wi
Abstrak ........................................................................................... x
an ya
8. Pemeliharaan ............................................................ 49
at ha
1. Hubungan antara Beban kerja dan kapasitas kerja ........... 56
gi a
2. Pengaruh Beban kerja terhadap produktivitas kerja ........
la w 57
xi
2. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta ..... 87
at ha
9. PJ. Pelayanan Bangunan dan Prasarana Lingkungan. ..... 100
gi a
10. PJ. Pelayanan Administrasi Teknis, SDM , Keuangan,
la w
P Wi
dan Logistik ................................................................. 102
xii
DAFTAR TABEL
No Tabel Halaman
at ha
tiap pelayanan pemeliharaan dalam satu tahun.................. 78
gi a
5. 3.2 Data jumlah SDM di IPSRS, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
la w 78
8. 3.5 Data Hasil Pekerjaan Sub Administrasi dan Logistik ........ ... 80
ng id
9. 3.6 Data Kegiatan M onitoring Sub Air dan Steam ................ ... 82
Ja W
10. 3.7 Kegiatan Preventive M aintenance Sub Air Dan Boiler ....... ... 83
IE
12. 4.1 Pelakanaan Kerja IPSRS, RSUP Dr. Sardjito tahun 2015 .. .. 113
13. 4.2 SDM IPSRS, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta .................... .. 122
16. 4.5 SDM IPSRS, RSUP Dr. SArdjito Yogyakarta tahun 2016 ...... 127
18. 4.7 Beban kerja sub teknik non medik..................................... ...... 143
xiii
19. 4.8 Beban kerja Sub Listrik, Komunikasi dan Gas M edis .. 144
20. 4.9 Beban Kerja Sub Air dan Steam .................................. 146
21. 4.10 Tugas Pokok dan fungsi sub administrasi dan logisti,
at ha
25. 4.14 Prosentase Kinerja Sub Peralatan M edis ................... 154
gi a
26. 4.15 Kinerja di IPSRS ........................................................
la w 155
P Wi
27. 4.16 Prosentase Kinerja Sub Air dan Steam ....................... 156
28. 4.17 Prosentase Kinerja Sub Listrikdan Gas M edis ............. 156
an ya
31. 4.20 Prosentase Kinerja Sub Administrasi dan Logistik ........ 158
IE
xiv
Lampiran :
1. Permohonan Kuisioner
2. Pertanyaan Kuisioner
Foto Wawancara
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
xv
ABS TRAK
Analisis Beban Kerja SDM Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit RSUP
Kuat S upriyadi
at ha
fasilitas kesehatan yang lain, semakin dituntut juga SDM yang akan melakukan
pemeliharaan peralatan tersebut. Akreditasi merupakan suatu prasarana dan
gi a
sistim yang mengatur tentang standarisasi, seiring dengan dua masalah tersebut
la w
diatas, maka semua Sarana dan Prasarana yang ada dirumah sakit harus
P Wi
memenuhi standart kelayakan penggunaa, agar aman, dan terjangkau.
an ya
M anajemen Sarana dan Prasarana yang ada di rumah sakit khususnya yang ada
di RSUP Dr. Sardjito dituntut untuk selalu meningkatkan kinerjanya agar dalam
ng id
xvi
pemeliharaan curative terlebih dahulu agar pelayanan tidak terganggu. Waktu
kerja yang digunakan untuk perbaikan yaitu mencapai 36% dari total waktu
yang tersedia.
Hal ini menunjukan bahwa sumber daya manusia yang ada di IPSRS
masih kurang efektif karena masih terserap untuk melakukan perbaikan alat,
sehingga pemeliharaan peralatan dilakukannya tidak sampai pada posisi
maksimal.
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
xvii
ABS TRAK
KuatSupriyadi
at ha
standardization, along with the two aforementioned problems, then all
gi a
Infrastructures yan was in the hospital must meet eligibility standards of use, to be
la w
safe, and affordable. M anagement Infrastructures in the hospital, especially in the
department of Dr. Sardjito required to always improve its performance in order to
P Wi
provide services to the public will be better. Effectiveness and efficiency in the
management is the key to success in management in IPSRS. The problem in this
an ya
research is "Is the Human Resources in IPSRS, Hospital Dr. Sardjito 2016 has been
insufficient to make its performance "
ng id
The method used is descriptive qualitative method while the data analysis by using
Ja W
Coverage obtained in IPSRS, that of a number of human resources at this time there
S
is a new meet the standards required by 88%, so the lack of human resources by 12%
would be potentially less than the maximum operation of the system that has been
planned in IPSRS. With the sighting of the amount of damage to the equipment each
year reflects the possibility of maintaining the system less Preventive M aintenance,
for the human resources that exist will perform maintenance kurative in advance so
that the service is not interrupted. Working time is used to repair yatu reach 36% of
the total time available.
This shows that the human resources that exist in IPSRS are less effective because
they are absorbed to repair the device, so the maintenance of equipment did not
arrive at the maximum position.
xviii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia adalah suatu filosofi sekaligus suatu area pekerjaan. Filosofi dari
manajemen sumber daya manusia menaruh titik berat pada kepercayaan bahwa
at ha
sumber daya manusia adalah kekuatan utama suatu organisasi, bahwa
gi a
kesuksesan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh kualitas sumber daya
la w
P Wi
manusia dan bahwa pengembangan dan manajemen sumber daya manusia adalah
daya manusia sebagai suatu set kegiatan tersentralisasi terdiri dari pengelolaan
IE
staf, program, dan kebijakan yang berkaitan dengan akusisi, retensi dan separasi
T
staf, program dan kebijakan seluruh organisasi, dan manajer sumber daya
perusahaan, dan juga orang – orang yang bisa berkontribusi dimasa mendatang,
adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi
2
rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan tenaga kesehatan dan
tentang Perijinan Rumah Sakit adalah: Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
at ha
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
gi a
darurat.
la w
P Wi
Umum adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua
ng id
bidang dan jenis penyakit. 2.Rumah Sakit Khusus adalah Rumah Sakit yang
Ja W
memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu
IE
berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau kekhususan
T
S
lainnya. 3. Rumah Sakit Publik adalah Rumah Sakit yang dikelola oleh
Rumah Sakit Privat adalah Rumah Sakit yang dikelola oleh badan hukum
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. (Depkes
menyentuh kebutuhan dan harapan pasien dari berbagai aspek, yang menyangkut
at ha
gi a
1. Rumah S akit Umum Pusat Dr. S ardjito Yogyakarta
la w
P Wi
Dalam sejarah perkembangan Rumah Sakit (Sejarah Rumah Sakit 1982),
an ya
Pada awalnya UGM memiliki Rumah Sakit sebagai tempat pendidikan calon
ng id
dokter dan dokter spesialis. Rumah Sakit tersebut tersebar di beberapa tempat
Ja W
Gagasan Prof. Dr. Sardjito untuk mendirikan rumah sakit yang bisa
T
S
calon dokter, dokter spesialis yang dekat kampus Universitas Gadjah M ada telah
dalam RS Dr. Sardjito. Rumah Sakit ini terletak di daerah Sekip di dalam
kampus UGM yang dekat dengan Fakultas Kedokteran UGM yang kemudian
diresmikan pada tanggal 8 Februari 1982 dengan nama Rumah Sakit Umum
Pusat Dr Sardjito. RSUP Dr. Sardjito sebagai bentuk baru dari RS UGM dengan
modal awal untuk beroperasional berasal dari anggaran Depkes RI dan dari RS
UGM berupa peralatan, SDM dengan Direktur Pertama Prof. dr. Ismangoen.
Rumah sakit ini menjadi Rumah Sakit Pendidikan utama bagi Fakultas
4
berada di dalam RSUP Dr. Sardjito (bedhol desa dari RS UGM ), (Sejarah
Rumah Sakit).
Saat ini RSUP Dr. Sardjito telah berkembang pesat menjadi rumah sakit
kelas A yang besar dan megah, dengan lebih dari 850 tempat tidur, lebih dari
3600 karyawan dan menjadi RS untuk pendidikan dokter, dokter spesialis dan
at ha
sub-spesialis/spesialis konsultan, ners, dietisien, apoteker dan lain-lain), (Sejarah
Rumah Sakit).
gi a
la w
P Wi
Jumlah peserta didik yang menempuh pendidikan profesi di rumah sakit
ini semakin padat maka dirasakan RSUP Dr. Sardjito sudah tidak mencukupi
an ya
lagi sebagai tempat memperoleh keterampilan klinis terutama bagi calon dokter
ng id
dengan jumlah mahasiswa maka jika RS sebagai tempat pendidikan klinis tidak
IE
profesi kedokteran dan kesehatan UGM tidak akan dapat mendukung visi UGM
menjawab tantangan tersebut dan menjadi satu- kesatuan rumah sakit yang
unggul baik di bidang pelayanan, pendidikan maupun riset sesuai dengan visi
UGM .
hospital dipilih dengan idealisme bahwa rumah sakit ini bisa menjadi tempat
yang nyaman bagi orang sakit, tempat dimana orang sakit dilayani oleh tenaga-
5
tenaga yang ramah dan tempat yang nyaman bagi siapapun yang bekerja dan
masyarakat yang didukung oleh aktivitas pendidikan dan riset yang unggul pula.
Selain layanan prima, dengan menjaga keselamatan pasien, dokter dan SDM
at ha
Dengan melihat jauh kedepan bahwasannya Rumah Sakit Sardjito akan
gi a
la w
berupaya meningkatkan mutu dalam kinerja tidak terlepas dari Visi Dan M isi
P Wi
sebagai pedoman dalam menjalankan sistim M anajemennya.
an ya
Visi Rumah Sakit Sardjito adalah “M enjadi rumah sakit pendidikan dan
ng id
misi RSUP Dr. Sardjito sebagai rumah sakit rujukan bukan saja bagi masyarakat
6
Yogyakarta dan Jawa Tengah namun juga sebagai rujukan nasional dan
sistem organisasi Rumah Sakit adalah sebagai Lini Penunjang sehingga IPSRS
Pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan non medis, peralatan medis, System
Listrik, Komunikasi dan Gas M edis, Air dan Steam, Bangunan dan Prasarana
at ha
Lingkungan, serta Administrasi-Logistik dan Keuangan. Penunjang pelayanan
gi a
berfungsi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan baik internal maupun
la w
P Wi
eksternal rumah sakit.
an ya
ng id
7
Gambar 1
Struktur Organisasi IPSRS RSUP Dr. Sardjito
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
Hasil Analisis Beban Kerja juga dapat digunakan sebagai tolak ukur bagi
waktu penyelesaian pekerjaan, tingkat efisiensi kerja, dan standar beban kerja
prosedur kerja dan manajemen lainnya. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai
maupun kepegawaian.
prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit; 3. Bahan penyempurnaan sistem
at ha
(DSP) atau bahan penetapan eselonisasi jabatan struktural; 6. M enyusun rencana
gi a
kebutuhan pegawai secara riil sesuai dengan beban kerja organisasi; 7. Program
la w
P Wi
mutasi pegawai dari unit yang berkelebihan ke unit yang kekurangan; 8.
latihan.
Ja W
M anusia yang sesuai dan mempunyai kompetensi yang sesuai juga agar tujuan
organisasi tercapai. Berikut daftar SDM di IPSRS, RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta
tahun 2016.
Tabel 1.1
Data pegawai IPSRS RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta
Kepala Instalasi 1
Pelaksana Pelayanan Administrasi, 6
Logistik, Keuangan.
Pelaksana Pelayanan Pemeliharaan 15
System Listrik, Komunikasi & Gas
Medis
9
Pelaksana Pelayanan Pemeliharaan 11
Peralatan Air & Steam
Pelaksana Pelayanan Pemeliharaan 5
Alat Medis
Pelaksana Pelayanan Pemeliharaan 7
Peralatan Non Medis
Pelaksana Pelayanan Pemeliharaan 9
Bangunan & Prasarana Lingkungan
Tukang 8 THL
Jumlah
at ha
Kompetensi 1
S1 Sipil
gi a
SDM la w 1
S1 Instrumentasi
P Wi
2
S1 Elektro
1
an ya
S1 Tehnik Lingkungan
6
ng id
D3 Elektromedis
Ja W
2
D3 Sipil
1
IE
D3 Mesin
T
D3 Listrik
S
15
STM Mesin
17
STM Listrik
4
STM bangunan
1
STM Elektro
5
SMA
1
SMEA
2
ST
8
Tukang
Jumlah 67
Sumber : (laporan Tahunan IPSRS 2015).
10
B. Rumusan Masalah
menyusun suatu rumusan masalah yaitu, Pelayanan yang diberikan oleh IPSRS
ini adalah Analisis Beban Kerja SDM Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah
at ha
C. Pertanyaan Penelitian
gi a
la w
P Wi
a. M engapa kinerja IPSRS di RSUP Dr.Sardjito tahun 2016 belum optimal.
D. Tujuan Penelitian
S
E. Manfaat Penelitian
1. M anfaat Akademis
11
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit dengan metode work sampling dan daily
1. M anfaat Praktis
tersedia.
at ha
b. Penelitian ini dapat digunakan untuk menghitung jumlah tenaga
gi a
la w
kerja di unit lain berdasarkan beban kerja dan sesuai dengan waktu
P Wi
kerja.
an ya
Sardjito Yogyakarta.
Ja W
IE
T
S
12
BAB II
LANDAS AN TEORI
at ha
berkontribusi untuk melakukan pekerjaan perusahaan, dan juga orang-orang
gi a
yang bisa berkontribusi di masa mendatang, dan mereka yang telah berkontribusi
la w
P Wi
di masa lalu. Sumber daya manusia juga merupakan faktor dominan yang harus
bahwa pengelolaan SDM yang efektif bukan sekedar berfokus pada pegawai
Ja W
yang ada saat ini, tapi membutuhkan sudut pandang jangka panjang yang peka
IE
terhadap permintaan pegawai saat ini, pegawai di masa mendatang, dan pegawai
T
S
di masa lalu yang tidak lagi bekerja untuk perusahaan. Bersama-sama, pegawai
masa lalu, pegawai saat ini, dan pegawai masa depan bertanggung jawab atas
Usaha – usaha kecil tidak harus mematuhi undang – undang pekerjaan yang
berlaku bagi perusahaan besar. Kondisi pasar tenaga kerja untuk usaha – usaha
dalam industry teknologi tinggi bisa sangat berbeda dari industry perdagangan,
13
Kerangka kerja dalam mengelola Sumber Daya M anusia dapat dilihat dalam
Tabel 2.1
Kerangka kerja dalam mengelola Sumber Daya Manusia
LINGKUNGAN EKSTERNAL
Kondisi setempat Kondisi Nasional Kondisi Multinasional
Globalisasi Keadaan Dinamika Industri Pasar Tenaga Kerja Budaya Negara Lembaga hukum
Ekonomi Politik
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
a. Lingkungan Perusahaan
dengan cara yang berbeda. Hal ini merupakan cara perusahaan dalam
bisnis.
at ha
perusahaan dan diterapkan dengan cara – cara yang sesuai peraturan dan
gi a
la w
kebijakan perusahaan, dan selalu dalam pengawasan manajer setiap
P Wi
hari, karena kebijakan formal yang diterapkan akan sangat berhubungan
an ya
antara satu unit kerja dengan unit kerja lain dalam perusahaan tersebut.
ng id
perusahaan tersebut.
at ha
strategis.
gi a
9. M emberikan tunjanngan dan layanan.
la w
P Wi
10. M engutamakan tempat kerja yang aman dan sehat.
menyetarakan berbagai aktivitas SDM satu sama lain. Sebagai contoh dalam
aplikasi disini adalah, jika perusahaan akan memberi gaji yang rendah pada
bertahan dalam waktu lama. Jika perputaran pegawainya tinggi, maka perekrutan
akan selalu berjalan. Dan apabila pegawai mempunyai karier yang pendek
untuk pelatihan.
16
tugas, yang terdiri dari beberapa tanggung jawab dan peran pada pegawainya.
Sistim manajemen SDM yang efektif didasari oleh pemahaman mengenai cara
yang melakukannya, dan tinjauan jangka panjang mengenai bagaimana hal itu
at ha
Dalam merekrut dan mempertahankan pegawai berkualitas supaya
gi a
la w
pekerjaan bisa selesai secara efektif, perusahaan harus menarik orang – orang
P Wi
berbakat dan mempertahankan mereka yang memiliki kinerja yang baik.Ketika
an ya
yang digunakan untuk menyeleksi pegawai berasal dari hasil analisis pekerjaan
yang mampu dan mau mempelajari tugas – tugas baru dan terus beradaptasi
untuk memastikan bahwa pegawai mengetahui apa yang harus mereka lakukan,
17
para atasan sering kali memberikan instruksi dan pelatihan. Dengan perubahan
yang cepat dalam persyaratan pekerjaan, pegawai yang ada harus mau dan
pekerjaan mereka.
at ha
pegawai menerima pengakuan yang tepat adalah salah satu aspek manajemen
gi a
la w
kinerja. Agar bisa berjalan, pegawai memerlukan standart kinerja yang jelas dan
P Wi
pantas. Ini berarti bahwa kinerja harus diukur dalam beberapa cara. Pegawai juga
an ya
pantas mendapatkan kritik yang berguna yang berguna dan dukungan yang
ng id
kritik kinerja yang tepat diberikan, pegawai yang baik akan menjadi pegawai
IE
strategis.
strategis, adalah langkah yang tepat yang diambil perusahaan agar sasaran untuk
meningkatkan tingkat dimana kinerja adalah penentu utama dari gaji yang
insentif, bonus, dan bentuk hadiah lainnya yang diberikan atasan akan
at ha
memenuhi banyaknya permintaan pegawai adalah salah satu taktik untuk
gi a
la w
menangkis serangan tersebut. Jenis layanan tersebut antara lain uang yang nyata,
P Wi
asuransi kesehatan, serta pemberian lain yang nilai uangnya tidak terukur, seperti
an ya
dan kesehatan kerja juga akan menjadi strategi perusahaan untuk memberikan
T
S
bahwa karyawan akan bekerja merasa tenang dana aman. Hal ini akan
diperhatikan agar kejadian yang tidak diinginkan akibat kerja bisa dihindari.
manajemen perusahaan.
19
Kompetensi
dan percontohan kompetensi adalah dua prosedur yang berbeda atau hanya
at ha
dua variasi dari tema yang sama.
gi a
Pandangan kami adalah bahwa percontohan kompetensi merupakan
la w
P Wi
salah satu pendekatan pada analisis pekerjaan. Dengan kata lain, analisis
pekerjaan adalah istilah yang umum dan luas, dan percontohan kompetensi
an ya
sistem suatu perusahaan untuk mengelola SDM sesuai dan tepat untuk
konteks perusahaan secara internal. Peran ini bagi analisis pekerjaan dan
pasar baru atau area bisnis yang baru, analisis pekerjaan bisa digunakan untuk
diperlukan untuk bisa berhasil dalam proyek yang baru. Pertimbangan hukum
20
juga turut memberi andil pada kepentingan strategis dari analisis pekerjaan,
salah satu dari begitu banyaknya sasaran dari perusahaan yang efektif,
Pekerjaan
at ha
1. Apakah deskripsi pekerjaan memberitahu pegawai bagaimana melakukan
gi a
pekerjaannya, atau menunjukkan bahwa pengawas akan memberitahu
la w
P Wi
pengawas bagaimana melakukan pekerjaannya.
an ya
pekerjaannya sendiri.
T
S
at ha
5. Kontraktor independen tidak boleh dihalangi dari melakukan pekerjaan
gi a
la w
untuk pegawai lain.
P Wi
a. Analisis Pekerjaan
Ja W
1. Tujuan pekerjaan.
pekerja.
pekerjaan.
22
analisis pekerjaan. Beberapa teknik berfokus pada tugas dan yang lainnya
berfokus pada pekerja. Analisis pekerjaan tradisional sering kali berfokus pada
at ha
hasilnya.
gi a
la w
Analisis pekerjaan yang berfokus pada pekerja (work – focused job
P Wi
analysis) mengidentifikasi karakteristik pemegang jabatan yang dibutuhkan
an ya
ada teknik yang sempurna. Kegunaan teknik tertentu sering kali bergantung
pada tujuan untuk melakukan analisis pekerjaan. Jika hasil suatu analisis
yang diperlukan mungkin akan sesuai. Sebaliknya, hasil dari pendekatan yang
berfokus pada tugas mungkin akan lebih berguna untuk menyusun program
b. Deskripsi Pekerjaan
merincikan apa yang harus dilakukan oleh pemegang jabatan dan kompetensi
at ha
pekerjaan (job description) menerangkan kewajiban atau fungsi pekerjaan
gi a
la w
menetapkan persyaratan pelatihan atau sertifikasi tertentu untuk pekerjaan
P Wi
tersebut.
an ya
juga menjadi dasar untuk penyusunan kebijakan gaji dan program pelatihan.
1. Pengamatan
at ha
pekerjaannya, atau mungkin dengan merekam kegiatannya, merekam
gi a
suara, dan pengawasan dengan komputer.
la w
P Wi
Pengamatan bisa memakan banyak waktu, khususnya jika tugas
an ya
di pinggiran kota.
secara instan dari seorang pekerja atau dari beberapa pekerja. Pendekatan
ditentukan.
at ha
yang lebih baik untuk memahami beberapa pekerjaan dan konteks
gi a
organisasionalnya
la w adalah dengan melakukan wawancara dengan
P Wi
berbagai pekerja yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
sasaran mereka.
terbaik.
26
3. Kuisioner
at ha
memberikan informasi yang berguna dari basis data yang lebih
gi a
la w
yang lebih spesifik bagi situasi tertentu perusahaan.
P Wi
untuk menjadi perilaku kerja yang memenuhi syarat yang masuk dalam
Berkualitas
pelamar pekerjaan.
at ha
Penelitian yang dilakukan oleh Ernst & Young menunjukkan bahwa
gi a
keputusan pembelian saham oleh investor institusional mempertimbangkan
la w
P Wi
kemampuan perusahaan untuk menarik pegawai berkualitas. Di SAS dan
f. Tes Integritas.
at ha
ritel, penyusutan inventaris (kehilangan uang, alat-alat, barang dagangan,
gi a
la w
permasalahan yang besar, yang mengharuskan perusahaan untuk
P Wi
menginvestasikan banyak uang untuk memasang sistem keamanan. Dalam
an ya
miliaran. Ketika CEO Bausch & Lomb ditemukan tidak memiliki gelar
sosial sebagai kompetensi paling penting yang dibutuhkan dari diri seorang
g. Wawancara
at ha
Wawancara yang dilaksanakan dengan buruk mungkin akan menghasilkan
gi a
sangat sedikit informasi yang berguna dan mungkin bahkan merusak citra
la w
P Wi
perusahaan.
an ya
per satu dengan perekrut, supervisor dari departemen perekrutan dan rekan
S
prinsip dasar dari wawancara yang baik: pertanyaan terstruktur, fokus pada
orang, dan pelatihan bagi pewawancara, (Jakson, Schuler dan Winer 2009).
h. S truktur.
rendah.
at ha
Dalam wawancara terstruktur (structured job interview) semua
gi a
la w
Biasanya pewawancara memiliki panduan yang disiapkan yang akan
P Wi
memberikan jenis jawaban apa saja yang dianggap baik atau buruk.
an ya
pertanyaan yang sama akan ditanyakan pada semua kandidat dan jawaban
T
kelompok minoritas.
perilaku di masa lalu adalah prediktor terbaik dari perilaku di masa depan –
sebagai asumsi yang didukung oleh penelitian, (Jakson, Schuler dan Winer,
2009).
at ha
j. Core
gi a
la w
P Wi
Core adalah perusahaan konsultasi yang mengkhususkan diri pada
manajer.
tentang apa yang akan mereka lakukan. Pendekatan ini berasumsi bahwa
tentang niat perilaku akan lebih pas ditanyakan jika si pelamar tidak
seorang manajer yang baru saja naik jabatan biasanya menghadapi beragam
orang lainnya.
at ha
Pemberian Skor secara Sistematis. Wawancara kerja biasanya
beragam, berkenaan dengan sejauh mana skor akan dihitung. Di satu sisi,
gi a
la w
seorang pewawancara hanya mendengarkan jawaban, membuat kesan -
P Wi
kesan, dan membuat keputusan.Namun ada juga di mana orang yang
an ya
semua pelamar dievaluasi dengan kriteria yang sama, tidak peduli siapa
T
satu. Beginilah ada yang terjadi di seluruh dunia, hal ini bisa dilakukan
akan memakan banyak waktu, dan kesan yang dibuat oleh si pewawancara
memberikan hasil yang lebih konsisten. Wawancara panel juga akan lebih
belakang yang beragam. Jika para pelamar hendak diwawancara oleh lebih
dari satu orang, wawancara panel bisa menjadi cara yang efisien, bisa
diandalkan, dan hemat biaya dan waktu, (Jakson, Schuler dan Winer 2009).
J. Pewawancara Terlatih.
at ha
membentuk kesan berdasarkan informasi apapun yang penting dan menonjol
gi a
bagi mereka. Seorang pewawancara mungkin akan menolak pelamar yang
la w
P Wi
‘terlalu agresif’, sementara pewawancara lain akan memilih seorang pelamar
video, pelatihan akan dirasa penting karena wawancara melalui video akan
direkam dan dilihat kembali di masa yang akan datang. Bahkan jika
bukti di pengadilan.
3. Beban Kerja
satu aspek yang harus di perhatikan oleh setiap perusahaan, karena beban
at ha
M enurut Irwandy (2007), dalam merencanakan kebutuhan tenaga
gi a
la w
kesehatan, departemen kesehatan Republik Indonesia telah menyusun modul
P Wi
Dasar Susunan Personalia (DSP) yang memuat tentang metode perhitungan
an ya
tenaga kesehatan yaitu estimasi beban kerja. Dalam metode ini tiap-tiap
ng id
pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Beban kerja meliputi beban kerja fisik
maupun mental.Akibat beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik
gangguan atau penyakit akibat kerja. Beban kerja merupakan salah satu unsur
keserasian dan produktivitas kerja yang tinggi selain unsur beban tambahan
tujuan organisasi.
dalam kondisi kerja yang normal, atau dengan kata lain standar tenaga kerja
at ha
dapat digunakan untuk menetapkan jumlah personil, agar mampu
gi a
la w
bahwa untuk menentukan standar tenaga kerja dapat dilakukan dalam empat
P Wi
cara, yakni berdasarkan pengalaman masa lalu, pengkajian waktu, standar
an ya
yang dilakukan Adil Kurnia 2010, adalah sebagai berikut :“Jumlah kegiatan
IE
periode waktu tertentu dalam keadaan normal.” “beban kerja adalah suatu
keadaan/kondisi normal”.
Teknik pengukuran kerja yang dapat digunakan antara lain: studi waktu, data
secara partisipatip dengan pemimpin organisasi buruh, hal ini karena para
at ha
pemimpin serikat karyawan memahami pentingnya melakukan perundingan
gi a
tentang standar-standar pelaksanaan berbagai pekerjaan, dan perjanjian-
la w
P Wi
perjanjian hasil perundingan ditulis dalam kontrak kerja.
an ya
baku/dasar).
cyclical time).
lebih tepat, maka jumlah tersebut perlu ditambah dengan prosentase tertentu
at ha
M enurut Komaruddin (1996:235) dikutip Adil Kurnia (2010),
analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang
gi a
la w
yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam
P Wi
waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk
an ya
menentukan berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau
ng id
Simamora (1995:57) dikutip dari Adil Kurnia (2010), analisis beban kerja
IE
sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit
tentang efisiensi dan efektivitas kerja suatu unit organisasi, atau pemegang
jabatan, teknik analisis beban kerja atau teknik manajemen lainnya. Lebih
sumberdaya manusia.
Perhitungan beban kerja dapat dilihat dari 3 aspek, yakni fisik, mental
dan panggunaan waktu. Aspek fisik meliputi beban kerja berdasarkan kriteria-
at ha
kriteria fisik manusia. Aspek mental merupakan perhitungan beban kerja
gi a
la w
pemanfaatan waktu lebih mempertimbangkan pada aspek pengunaan waktu
P Wi
untuk bekerja (Adipradana, 2008). M enurut KEPM ENPAN no.75/2004 beban
an ya
kerja adalah : “sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang harus dicapai
ng id
dalam satu satuan waktu tertentu” Sedangkan pengertian beban keja menurut
Ja W
harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan merupakan hasil kali
T
kebutuhan tenaga kerja dan sisi penawaran yaitu ketersediaan tenaga kerja di
ditentukan dari analisis beban kerja, analisis perpindahan tenaga kerja dan
tenaga kerja yang ada pada perusahaan tersebut berada pada kondisi berlebih
atau kurang jika dikaitkan dengan beban kerja. Analisis tersebut dapat
dilaksanakan jika sudah diketahui beban kerjanya. Dan analisis beban kerja
tersebut akan dapat digunakan secara efisien jika jumlah tenaga kerja yang
at ha
Dari semua uraian pemikiran sebagaimana tersebut di atas, tersirat
gi a
la w
makna bahwa dalam melaksanakan analis beban kerja diperlukan hal-hal
P Wi
sebagai berikut: Hasil analisis jabatan yang berupa informasi jabatan,
an ya
M enetapkan jumlah jam kerja per hari, adanya satuan hasil, waktu
ng id
beban kerja yang akan diukur dan perhitungan jumlah pegawai yang
IE
dibutuhkan.
T
S
2. Kapasitas Kerja
M enurut Tiara (2014), kapasitas kerja yang baik seperti status kerja
dan gizi kerja yang baik serta kemampuan fisik yang prima diperlukan agar
dari intensitas dan janga waktu yang berbeda yang menggunakan sistem
fisik maksimal.Karena fungsi dari intensitas dan durasi kerja, setiap individu
at ha
hemoglobin yang lebih rendah dan tubuh yang lebih lemak, yang oksigen
gi a
berkurang daya dukung pada wanita.Hal ini didukung oleh karya M itchell
la w
P Wi
dkk. Juhani juga menunjukkan bahwa konsumsi oksigen maksimal memiliki
penurunan linier dengan usia antara pria dan wanita. Ini bisa jadi karena fakta
an ya
bahwa beberapa faktor individu seperti usia, jenis kelamin, pengaruh latihan
ng id
4. Produktivitas kerja
S
suatu aspek pokok yang perlu di analisis lebih mendalam demi kelangsungan
karyawan yaitu sikap kerja dan tingkat keterampilan, hubungan antara tenaga
at ha
Pendapat lain yang dikemukakan oleh Nawawi (1998 : 126) bahwa: “
gi a
la w
Produktivitas kerja merupakan perbandingan antara hasil yang diperoleh
P Wi
(output) dengan jumlah sumber daya yang dipergunakan sebagai masukan
an ya
(input).”
ng id
Hubungan di antara jumlah produk yang diproduksi dan jumlah sumber daya
produksi.
apa yang telah ada. Suatu keyakinan bahwa seseoranng dapat melakukan
pekerjaaan lebih baik hari ini dari pada hari kemarin dan hari esok lebih
at ha
yang mementingkan usaha yang terus menerus untuk menyesuaikan
gi a
la w
menerapkan teori-teori serta metode-metode baru dan kepercayaan yang
P Wi
teguh akan kemajuan umat manusia.
an ya
1993 yaitu :
T
S
dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
at ha
daya yang sama.
gi a
2) Jumlah produksi yang sama atau meningkat dicapai dengan
la w
P Wi
menggunakan sumberdaya yang lebih sedikit.
antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan
waktu.
1. Pendidikan
2. Keterampilan
44
3. Disipilin
5. M otivasi
8. Jaminan sosial
at ha
10. Hubungan industrial pancasila
gi a
11. Teknologi
la w
P Wi
12. Sarana produksi
13. M anajemen
an ya
mempertahankan kualitas.
menggunakan :
1. Keterampilan
at ha
2. M odal
gi a
3. Teknologi
la w
P Wi
4. M anajemen
5. Informasi
an ya
kelompok yaitu :
at ha
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dari
gi a
la w
perekonomian atau industry-industri secara keseluruhan.
P Wi
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas organisasi, unit-
an ya
suatu tim.
industri.
unggul.
produktivitas.
tambahan tugas.
at ha
f. Kewiraswataan, yang tercermin dalam pengaman resiko,
gi a
kreativitas dalam berusaha dan berada dalam jalur yang benar
la w
P Wi
dalam berusaha.
an ya
antara output dan input. Gasper (2000:18) yang dicuplik (Tiara 2014),
Efektivitas berkaitan dengan sejauh mana sasaran dapat dicapai atau target
sumber daya dapat digunakan secara benar dan tepat sehingga tidak terjadi
at ha
Gaspersz (2000:24) menyatakan bahwa terdapat bebrapa manfaat
gi a
pengukuran produktivitas dalam suatu organisas, antara lain :
la w
P Wi
a. Organisasi dapat menilai efisiensi konversi penggunaan sumberdaya, agar
an ya
b. Perencanaan sumber daya akan menjadi lebih efektif dan efisien melalui
Ja W
jangka pendek.
T
S
sudut produktivitas.
produktivitas sekarang.
diambil.
maupun global.
at ha
g. Nilai-nilai produktivitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat
gi a
menjadi informasi yang berguna untuk merencanakan tingkat keuntungan
la w
P Wi
organisasi.
an ya
8. Pemeliharan
IE
T
selalu dalam kondisi siap pakai dan aman untuk pelayanan maka
(Soemarno, 2008).
tidak ada yang tidak mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat
50
at ha
adalah suatu kobinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk
gi a
la w
yang bisa diterima. Untuk Pengertian Pemeliharaan lebih jelas adalah
P Wi
tindakan merawat mesin atau peralatan pabrik dengan memperbaharui
an ya
1. M enurut Jay Heizer dan Barry Render, (2001) dalam bukunya “ operations
S
at ha
kegiatan pemeliharaan dilakukan untuk merawat ataupun memperbaiki
gi a
la w
efisien sesuai dengan pesanan yang telah direncanakan dengan hasil
P Wi
produk yang berkualitas.
an ya
at ha
produksi,
gi a
2. M enjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
la w
P Wi
dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak
terganggu,
an ya
ng id
6. M engadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi - fungsi utama
lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama
1. Prefentive Maintenance
yang tak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan
at ha
fasilitas operasi lebih tepat. Pemeliharaan prefentif apabila direncanakan
gi a
dengan baik dapat mencegah terjadinya kegagalan atau kerusakan, sebab
la w
P Wi
apabila terjadi kerusakan peralatan operasi dapat berakibat kemacetan
volume produksi tertentu, misalnya setelah mobil berjalan 2.000 km, atau
ada kesempatan untuk itu, misalnya pada jam kerja istirahat, atau hari libur.
9. Korective Maintenance.
at ha
perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan, kegagalan, atau
gi a
kelainan fasilitas produksi sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
la w
P Wi
Perbaikan (Repair fault) ialah suatu tindakan terhadap mesin / peralatan /
an ya
umum. Diagnose kerusakan atau disebut juga Fault Finding ialah kegiatan
T
(Sumber:http://www.pendidikanekonomi.com/2012/06/pemelihan
maintenance.html).
10. Kalibrasi
antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran,
atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah
diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara
at ha
standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau
gi a
la w
M encapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat
P Wi
dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar
an ya
Kalibrasi adalah M enjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar
S
benar dengan harga yang ditunjukkan oleh alat ukur. Kalibrasi diperlukan
erat seperti penelitian yang dilakukan oleh (D V Siva Priya, Priscilla Johnson,
at ha
pekerjaan dan kapasitas kerja orang tersebut. Sebuah hubungan matematis
gi a
akan membantu dalam menentukan kecocokan seseorang untuk pekerjaan
la w
P Wi
beban kerja yang dinyatakan dalam persentase kekuatan aerobik maksimum
individu tersebut. Berarti bahwa rasio antara beban dan daya harus dinilai
an ya
secara individual. Tingkat diterima beban fisik bervariasi dari 30 sampai 50%
ng id
istirahat. Level 50 %harus menjadi batas atas jika istirahat kerja tersedia.
T
S
memerlukan lebih dari 50% dari pekerja VOշ yang beban kerja harus 50%
dari kapasitas kerja atau pekerjaan kapasitas pekerja harus dua kali beban
kerjanya. Oleh karena itu, hanya 50% kapasitas kerja harus digunakan dalam
salah satu unsur yang harus diperhatikan bagi seorang tenaga kerja untuk
beban tambahan akibat lingkungan kerja dan kapasitas kerja”. Dari pendapat
at ha
di atasa maka dapat disimpulkan bahwa perlu sekali perusahaan
gi a
la w
mendapatkan produktivitas kerja dan bisa memajukan perusahaan itu sendiri.
P Wi
oleh tiga faktor yaitu beban kerja (fisik, mental, sosial), beban tambahan
IE
kerja yang optimal, maka ketiga faktor tersebut harus selalu seimbang. Jadi
kerja karyawan.
produktivitas kerja
(1996 : 235) yang di kutip oleh (Adil Kurnia, 2010) analisa beban kerja
58
adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau
dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa
jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang
menentukan tugas-tugas dan hakekat pekerjaan, serta jenis orang yang perlu
at ha
diangkat untuk melaksanakannya, atau dengan kata lain analisis pekerjaan
gi a
menyediakan data tentang syarat pekerjaan yang digunakan untuk menyusun
la w
P Wi
uraian pekerjaan (job description)dan spesifikasi pekerjaan (job
mesin untuk menghasilkan pekerjaan dari intensitas dan janga waktu yang
IE
berbeda yang menggunakan sistem energi yang sesuai dengan badan (Ross
T
Enamait 2005)” Beban kerja merupakan salah satu unsur yang harus
S
berkualitas akan menuai kegagalan dalam mencapai visi dan misi yang telah
ditetapkan organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu, sebagai peran yang
penting, sumber daya manusia harus disiapkan sedemikian rupa agar siap
zaman.Salah satu tantangan berat yang selalu dihadapi oleh seorang manajer
karyawannya agar tidak melebihi kapasitas kerja karyawan itu sendiri. Karena
at ha
karyawan itu sendiri maka akan membuat karyawan itu kurang produktife.
gi a
Perusahaan yang
la w ingin memperoleh keuntungan harus memotivasi
P Wi
karyawannya sehingga mampu bekerja dan dapat meciptakan produktivitas
merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan bagi seorang tenaga kerja
T
S
Ta bel 2.1
Ha s i l penel i ti a n terda hul u
at ha
(2012) kebutuhan berpengaruh variabel sdm yang
tenaga kerja di pada hasil yang berbeda,
gi a
instalasi farmasi kinerja, hasil hamper dengan
la w Rumah Sakit analisis beban sama pendekata
Jiwa daerah kerja diperoleh dengan n
P Wi
Provinsi bahwa waktu obyek kompetens
Lampung kerja dengan yang i SDM
beban kerja berbeda
an ya
harus seimbang
untuk
ng id
mendapatkan
hasil kerja yang
Ja W
sesuai harapan
organisasi
IE
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
“Evaluasi Hubungan Antara Beban Kerja dan Kapasitas Kerja
Dampaknya Terhadap Produktivitas kerja Karyawan’
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
Sumber; Penelitian Kundang
S
C. Analisis S WOT
penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
tidak dalam mencapai tujuan tersebut. M enurut Daniel Start dan Ingie
62
ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang
at ha
M etode SWOT pertama kali digunakan oleh Albert Humphrey yang
gi a
melakukan penelitian di Stamford University pada tahun 1960-1970 dengan
la w
P Wi
analisa perusahaan yang bersumber dalam Fortune 500. M eskipun demikian,
jika ditarik lebih ke belakang analisa ini telah ada sejak tahun 1920-an
an ya
Business School. Namun, pada saat pertama kali digunakan terdapat beberapa
Ja W
para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu
jika ditarik lebih ke belakang analisa ini telah ada sejak tahun 1920-an
Business School. Namun, pada saat pertama kali digunakan terdapat beberapa
at ha
serta belum bahkan tidak menghubungkan dengan strategi-strategi yang
gi a
mungkin bisa dikembangkan dari analisis kekuatan-kelemahan yang telah
la w
P Wi
dilakukan.
digunakan dengan benar, analisis SWOT akan membantu kita untuk melihat
IE
karena bisa jadi dua orang yang menganalisis sebuah organisasi akan
memandang berbeda keempat bagian tersebut. Hal ini wajar terjadi, karena
analisis SWOT adalah sebuah analisis yang akan memberikan output berupa
at ha
melakukan penilaian terhadap perusahaan dan lingkungan bisnis yang
gi a
dilakukan oleh manajemen sendiri ( self-assessment ). Hasilnya adalah
la w
P Wi
inventori kritis dan selektif terhadap empat variabel esebut dan pilihan
(list) kekuatan (S) perusahaan yang berhasil dibangun oleh manajemen dan
T
S
sel 2 berisi daftar kelemahan (W) yang ingin dihilangkan. Oleh karena itu
sel 1 dan 2 secara berturut-turut disebut sel S dan sel W. Sel 3 berisi daftar
peluang (O) bisnis yang dimiliki pada masa sekarang dan yang akan datang
dan sel 4 berisi daftar ancaman (T) yang sedang dihadapi sekarang dan yang
akan datang. Oleh karena itu sel 3 dan 4 secara berturut-turut disebut
manajemen berdasar kombinasi kekuatan dan peluang bisnis yang ada pada
sel S dan O dan oleh karena itu disebut sebagai sel atau strategi SO.Strategi
kelemahan dan peluansnis yang ada pada sel W dan O dan ole karena itu
disebut sel atau srategi WO. Strategi pada sel WO sering juga dinamai
oleh kombinasi dari sel S dan T dan oleh karena itu disebut sel atau strategi
ST. Strategi pada sel ST sering juga disebut sebagai strategi maksi-mini. Sel
8 berisi strategi hasil kombinasi sel W dan T dan oleh karena itu disebut sel
at ha
atau strategi WT. Strategi tersebut sering juga diberi nama sebagai strategi
gi a
mini-mini. Dalam tabel 3.2, akan memperlihatkan gambaran aplikasi dari
la w
P Wi
sistim Analisis SWOT. c. Tahapan Penyusunan M atriks
tahapan berikut ini (David, 1995: 200-2; ten Have dkk., 2003: 185-9;
ng id
kekuatan dan kelemahan yang sekarang dimiliki oleh perusahaan (unit usaha
T
S
keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh pesaing. Dalam praktik, tidak
dipimpinnya.
menggunakan bantuan salah satu atau kombinasi berbagai teknik yang biasa
at ha
fivecompetitive forces) porter, sampai pada konstruksi skenario. Diharapkan
gi a
manajemen mampu menghasilkan daftar peluang bisnis yang tersedia dan
la w
P Wi
ancaman bisnis yang menghadang. Tidak beda dengan langkah pertama,
tidak fokus.
ng id
peluang (O), dan ancaman (T), yang telah ditemukan pada dua langkah
strategi, yang jika dicemati lebih dalam biasanya jusstru berisi strategi yang
skala prioritas.
at ha
yang serba positif (maksimal) yang kini dimiliki. M anajemen tentu saja
gi a
menyukai jika memiliki kesempatan untuk mengimplementasikan strategi ini
la w
P Wi
karena perusahaan sedang sehat dan disaat yang sama tersedia peluang bisnis
yang menjanjikan.
an ya
kelemahan perusahaan yang ada. Srategi ini disebut mini-maksi karena yang
IE
maksimal hanya satu variabel, yakni peluang: sedangkan satu variabel lainya
T
S
Strategi ini tidak seagresif yang disebut pertama, karena manajemen tidak
ada tidak maksimal strategi ST lahir dari analisis manajemen yang hendak
efek negatif dari ancaman bisnis yang dihadapi. Strategi ini dsebut maksi-
at ha
Strategi WT pada dasarnya lebih merupakan strategi bertahan yakni
gi a
strategi bisnis yang masih mungkin ditemukan dan dipilih dengan
la w
P Wi
meminimalisasi kelemahan dan menghindari ancaman bisnis.Karena sifatnya
yang pasif dan tidak kedua variabel yang ada bersifat minimal, strategi WT
an ya
meletakkan strategi ini pada pilihan pertama.Strategi ini hanya amat sedikit
Ja W
kombinasi dua indikato dengan cara sederhana, yakni satu indikator dari satu
variabel tertentu dengan satu indikator lain dari variabel yang lain. Salah satu
strategi dalam SO bisa terbentuk dari satu indikator dari variabel S dan satu
indikator dari variabel O, misalnya. Disamping itu, pilihan strategi juga dapat
berasal dari analisis kombinasi banyak (lebih dari satu) indikator dari
variabel tertentu dengan banyak indikator dari variabel yang lain secara
sekaligus. Salah satu strategi dalam SO, misalnya, bisa berasal dari dua atau
69
tiga indikator variabel S dan dua atau tiga indikator variabel O. Yang disebut
terahir ini tampak jauh lebih kompleks dibanding yang disebut pertama. Oleh
karena itu, untuk membantu proses analisis menemukan strategi yang berasal
Tabel 2.2
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit,
at ha
interview dan telaahan dokumen. Observasi dilakukan dengan metode work
gi a
la w
sampling dandaily log untuk mendapatkan pola kegiatan staf di IPSRS,
P Wi
kemudian baru dilakukan analisis perhitungan kebutuhan Sumber Daya M anusia
an ya
dengan cara mengikuti formula yang telah ada dikepustakaan. Penelitian ini
ng id
penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan pada unit lain yang dasar
IE
B. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
eksplanasi, dan jenis data (Sugiono, 2009).Sesuai dengan tujuan penelitian ini
Rumah Sakit di Rumah Sakit Pusat Dr.Sardjito Yogyakarta, maka penelitian ini
menguji hipotesis. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti mengembangkan
at ha
konsepsional, peneliti berusaha menggambarkan batasan dan variabel yang
gi a
hendak diteliti. Konsep yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah kinerja
la w
P Wi
organisasi Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit RSUP Dr.Sardjito
Salah satu sifat dari penelitian kualitatif ialah tidak terlalu mementingkan
orang, peristiwa, atau hal. Adapun sumber data/informan dalam penelitian ini
yang ada, akan diambil sebagian untuk dijadikan sumber data/informan yaitu
dari unsur Kepala Instalasi, tiga orang penanggung jawab sub instalasi dan
at ha
kualitatif ialah kata – kata dan tindakan, selebihnya ialah data tambahan
gi a
seperti dokumen dan lain – lain.Oleh karena itu instrument utama dalam
la w
P Wi
penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri.
an ya
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah
ng id
sebagai berikut :
Ja W
a. Wawancara (interview).
IE
T
interview).
b. Dokumentasi.
yaitu data yang telah terolah atau tersedia dilokasi penelitian yaitu di
c. Observasi.
Data hasil observasi ini merupakan pendukung data primer hasil wawancara.
at ha
Sesuai dengan jenis penelitian ini yang merupakan penelitian
kualitatif, maka teknik analisis data yang digunakan ialah analisis kualitatif.
gi a
la w
Dalam hal ini metode atau teknik analisis data yang digunakan ialah model
P Wi
diskriptif analisis. M odel diskriptif analisis memungkinkan peneliti
an ya
melakukan keiatan analisis secara longgar tanpa harus melalui proses yang
ng id
analisis adalah peta kekuatan – kekuatan dan kelemahan yang ada di IPSRS,
C. Pengumpulan Data
M anusia yang ada di IPSRS RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, ada yang
data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama),
sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber
at ha
yang sudah ada.
gi a
la w
Sumber Data Primer, Data primer yang digunakan dalam
P Wi
penelitian ini adalah hasil dari kinerja sumber daya manusia yang ada di
an ya
yang ada di bagian IPSRS juga berisi data – data dari hasil penelusuran
T
S
kerja yang digunakan dan system utility yang ada di IPSRS. Data ini akan
kerja SDM yang ada di IPSRS. Kepatuhan dalam menjalankan jadwal kerja
menjalankan pekerjaannya.
Data Sekunder, data sekunder yaitu data yang diambil dari buku –
buku literature, media masa, jurnal ilmiah, progrest report yang relevan
dengan dengan topik penelitian. Contoh data sekunder misalnya catatan atau
perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain
alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket
at ha
terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.Adapun
gi a
tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket,
la w
P Wi
observasi dan wawancara.
an ya
1. Angket
ng id
ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam
pilihan jawaban.
Inggris, dsb.
2. Observasi
at ha
fenomena yang terjadi (situasi, kondisi).Teknik ini digunakan bila
gi a
penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses
la w
kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak
P Wi
terlalu besar.
an ya
3. Wawancara
ng id
Ja W
wawancara.
at ha
Sekaran. 2006. M etodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta :
gi a
la w
Salemba Empat)
P Wi
Sardjito Yogyakarta.
78
PENGUMPULAN DATA
Ta bel 3.1.Jumlah pemeliharaan kuratif ya ng telah dilakukan oleh tiap pelayanan
pemel i ha ra a n da l a m s a tu ta hun.
at ha
Sumber: Data Primer yang Diolah
gi a
la w
P Wi
an ya
Tabel 3.2 Data jumlah SDM di IPSRS, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
ng id
Ja W
IE
T
S
Sumber: Data Primer yang Diolah
79
Tabel 3.3 Pemeliharaan Preventive IPSRS, RSUP Dr. Sardjito
at ha
gi a
Sumber: Data Primer yang Diolah
la w
P Wi
an ya
ng id
Tabel 3.4 Grafik Pemeliharaan Preventive IPSRS
Ja W
IE
T
S
WAKTU JML
NO URAIAN JUMLAH SAT
(Mnt) JAM/ TH
Menerima laporan kerusakan dari user
1 dan membuat laporan kerusakan pada 248 hari 420 1736
form laporan kerusakan
Mendistribusikan surat sebagai tindak
2 1250 bh 5 104.1667
lanjut disposisi pimpinan.
Menyiapkan peralatan yang diperlukan
3 248 kali 20 82.66667
untuk keperluan kedinasan di IPSRS
at ha
Memberikan pelayanan hidangan
4 248 kali 20 82.66667
(makanan dan atau minuman);
gi a
Membersihkan peralatan yang digunakan
la w
5 dengan menggunakan sabun atau 248 kali 20 82.66667
pembersihan lainnya;
P Wi
Menyimpan dan merawat peralatan yang
6 248 kali 20 82.66667
digunakan agar tidak cepat rusak;
an ya
dokumen.
Menyerahkan Laporan kerja kepada
Ja W
Mengetik dengan komputer sesuai
11 700 set 120 1400
dengan konsep yang diberikan.
S
Menyusun rekapitulasi monitoring
12 kegiatan pemeliharaan, perbaikan, 262 bh 30 131
investasi ipsrs
Men yusun rekapitulasi Laporan kerja
13 12 set 240 48
bulanan
14 Menghitung jumlah kehadiran THL IPSRS 12 set 90 18
Memindah data Laporan kerja ke
15 12 SET 7200 1440
Computer
Membuat RAB kebutuhan solar untuk
16 35 BH 90 52.5
mesin boiler dan genset
Membuat pertanggungjawaban
17 35 SET 120 70
pembelian kubutuhan solar
Menyusun jumlah meter listrik untuk
18 12 set 180 36
tempat2 yg disewa
Meyusun jadwal jaga Boiler dan Ship jaga
19 12 bh 90 18
IPSRS 24 jam
20 Input data ke mesin presensi 12 set 180 36
21 Rekapitulasi kehadiran karyawan 12 set 180 36
81
Menerima dan mencatat kebutuhan suku
22 1200 kali 20 400
cadang yg tdk ada di gudang
Menyusun dan membuat pertanggunjg
23 24 kali 480 192
jawaban UYHD < Rp. 10.000.000
Mengetik dengan komputer sesuai
24 480 set 30 240
dengan konsep yang diberikan atasan.
Menerima dan memeriksa surat,
25 1900 bh 10 316.6667
dokumen
Membuat tanda terima
26 1250 bh 5 104.1667
surat/dokumen/barang
27 Pengarsipan arsip masuk dan keluar 2370 bh 5 197.5
28 Rekapitulasi surat masuk dan keluar 240 bh 20 80
Menyusun rencana kebutuhan barang
at ha
29 6 set 300 30
gudang.
Menerima dan memeriksa barang yang
gi a
akan dimasukkan ke dalam gudang
la w
30 berdasarkan tanda terima untuk 6 set 300 30
mengetahui jenis, kualitas dan jumlah
P Wi
barang.
Membukukan/mengarsipkan penerimaan
an ya
dan pengeluaran barang dalam laporan
31 12 set 4284 856.8
SIMAK sesuai dengan jenis, jumlah dan
ng id
kualitasnya
Membuat daftar persediaan barang
Ja W
Menyusun dan menempatkan barang
yang disimpan dalam gudang sesuai jenis,
T
dan jumlah barang dalam kartu barang
(stelling)
Mengeluarkan barang dari gudang
34 berdasarkan daftar permintaan yang 3780 kali 10 630
telah disetujui;
Mencatat laporan kerja yang masuk
35 8900 bh 5 741.6667
untuk diarsipkan.
Menyusun indeks/daftar arsip Laporan
36 8900 bh 5 741.6667
kerja sesuai nomor dan tanggal
Melaksanakan pemusnahan laporan kerja
37 yang sudah kadaluwarsa berdasarkan 1 kali 30 0.5
arahan atasan.
38 Menyusun Arsip laporan kerja 8900 bh 2 296.6667
Membeli sukucadang yang dibutuhkan
39 suku cadang yg tdk ada digudang yg 968 KALI 60 968
dibutuhkan untuk pemeliharaan
Pengesahan kwitansi pembelian ke toko
40 600 bh 40 400
tempat pembelian
82
Memeriksa kelengkapan dokumen, surat,
41 naskah blanko dan bahan lainnya dari 700 bh 20 233.3333
atasan langsung
42 Jaga sift IPSRS 24 jam 365 hari 1440 8760
Sumber: Laporan Tahunan IPSRS 2015
at ha
Kegiatan Monitoring
Volume
No Sub AIR DAN STEAM
gi a
(Unit) Waktu/ Periode Waktu /
la w Tindakan /Tahun Tahun
(Jam) (Tindakan) (Jam)
P Wi
1 Deep well 5 0.250 248 1,632
2 Panel pompa deep Well 5 0.250 248 1,632
an ya
at ha
37 Closet 729 0.017 248 1,632
38 Kran Kombinsi panas dingin 257 0.017 248 1,632
gi a
39 Flour Draine
la w 926 0.017 248 1,632
47 Jet Shower 657 0.017 248 1,632
P Wi
48 Wastafel 1,180 0.017 248 1,632
45 Hand Shower 320 0.017 248 1,632
an ya
PREVENTIF
Volume
No Sub AIR DAN STEAM
(Unit) WAKT Periode Jam
U /Tahun(Tin Kerja /
(jam) dakan) Tahun
at ha
15 Panel Pompa Boster 0.15 4 6.00
10
16 Pompa Hydran 150 HP 1 0.15 4 0.60
gi a
17 Panel Pompa Hydran 150 HP
la w 1 0.15 4 0.60
18 Pompa Hydran 60 HP 2 0.15 4 1.20
P Wi
19 Panel Pompa Hydran 60 HP 2 0.15 4 1.20
20 Pompa Hydran 50 HP 1 0.15 4 0.60
21 Panel Pompa Hydran 50 HP 1 0.25 4 1.00
an ya
23 WLC 0.15 4 27.00
45
Ja W
24 Panel Pompa Sumpit 0.15 4 6.00
10
IE
25 Pompa Air Kotor summersible 0.15 4 10.80
18
T
38 257.00
Kran Kombinsi panas dingin 257 0.25 4
39 926.00
Flour Draine 926 0.25 4
47 657.00
Jet Shower 657 0.25 4
48 1180.00
Wastafel 1,180 0.25 4
45 320.00
Hand Shower 320 0.25 4
46 225.00
Wash bak 225 0.25 4
40 138.00
Jaringan Pipa Air Bersih 23,000 0.0015 4
at ha
41 90.00
Jaringan Pipa Air Kotor 15,000 0.0015 4
gi a
la w
43 186.00
Water Heater 310 0.15 4
P Wi
44 130.20
Bak Kontrol/Hand Hole 217 0.15 4
45 Water Treatmen 3 0.15 4 1.80
an ya
Sumber: Laporan Tahunan IPSRS 2015
Ja W
IE
T
Tabel 3.8 Data PemeliharaanKurative Peralatan di IPSRS tahun 2015
S
Pelayanan Pemeliharaan
NO. Bulan
Bangunan Listrik Almed Non Medis Air
1 January 310 366 68 142 135
2 February 247 259 95 129 96
3 March 292 331 120 176 130
4 April 195 283 109 127 94
5 May 186 229 89 118 106
6 June 248 266 90 115 115
7 July 223 262 98 132 109
8 August 158 229 88 106 92
9 September 204 248 112 115 116
10 October 181 214 68 157 107
11 November 239 232 88 129 100
12 December 189 225 157 139 111
2672 3144 1182 1585 1311
Rata - rata : 223 262 99 132 109
Sumber : Laporan IPSRS 2015
86
BAB IV
1. Rumah S akit.
Sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang
at ha
mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap
gi a
kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif pelayanan keluarnya
la w
P Wi
menjangkau keluarga dan lingkungan rumah. Rumah sakit juga
2010) tentang Perijinan Rumah Sakit adalah: Rumah Sakit adalah institusi
IE
T
pada semua bidang dan jenis penyakit. 2). Rumah Sakit Khusus adalah
Rumah Sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau
organ, jenis penyakit atau kekhususan lainnya. 3). Rumah Sakit Publik
dan Badan Hukum yang bersifat nirlaba. 4). Rumah Sakit Privat adalah
87
Rumah Sakit yang dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang
at ha
tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
gi a
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
la w
P Wi
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat
2010).
ng id
Sakit 1982), Pada awalnya UGM memiliki Rumah Sakit sebagai tempat
at ha
RSUP Dr. Sardjito sebagai bentuk baru dari RS UGM dengan
gi a
modal awal untuk beroperasional berasal dari anggaran Depkes RI dan
la w
P Wi
dari RS UGM berupa peralatan, SDM dengan Direktur Pertama Prof. dr.
Ismangoen. Rumah sakit ini menjadi Rumah Sakit Pendidikan utama bagi
an ya
Kedokteran UGM berada di dalam RSUP Dr. Sardjito (bedhol desa dari
Ja W
RS UGM ).
IE
rumah sakit kelas A yang besar dan megah, dengan lebih dari 850 tempat
tidur, lebih dari 3600 karyawan dan menjadi RS untuk pendidikan dokter,
profesi kedokteran dan kesehatan UGM tidak akan dapat mendukung visi
at ha
Pada awal didirikan RS UGM diberi nama Hospital Akademik.
gi a
Kata hospital dipilih dengan idealisme bahwa rumah sakit ini bisa menjadi
la w
P Wi
tempat yang nyaman bagi orang sakit, tempat dimana orang sakit dilayani
oleh tenaga-tenaga yang ramah dan tempat yang nyaman bagi siapapun
an ya
pendidikan dan riset yang unggul pula. Selain layanan prima, dengan
menjaga keselamatan pasien, dokter dan SDM kesehatan lain maka yang
dalam kinerja tidak terlepas dari Visi Dan M isi sebagai pedoman dalam
at ha
Tugas Pokok dan Fungsi Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah
gi a
Sakit (IPSRS) mempunyai peranan dalam mendukung untuk mewujudkan
la w
P Wi
visi dan misi RSUP Dr. Sardjito sebagai rumah sakit rujukan bukan saja
Listrik, Komunikasi dan Gas M edis, Air dan Steam, Bangunan dan
4. Kepala Instalasi :
at ha
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit.
gi a
2. M engkoordinasikan pelayanan pemeliharaan fasilitas rumah
la w
P Wi
sakit, yang meliputi : 1. Pelayanan Air dan Steam. 2.
sakit.
non medis.
IPSRS.
layak pakai.
at ha
12. M elaksanakan supervise dan bimbingan untuk menunjang
gi a
kelancaran pelayanan.
la w
P Wi
13. M elakukan bimbingan kepada peserta didik di Instalasi
at ha
24. M enyusun data kegiatan mutu (ISO, Akreditasi, JCI,
gi a
Keselamatan Pasien)
la w
P Wi
25. M elaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
medis.
gas medis.
94
gas medis.
at ha
9. M enyusun rencana kerja kuratif dan preventiv maintenance
gi a
listrik, komunikasi & gas medis.
la w
P Wi
10. M elakukan pengorganisasian pelaksanaan pemeliharaan
medis.
at ha
gi a
Bertanggung jawab atas ;
la w
P Wi
1. M elakukan pengorganisasian pelayanan Peralatan M edik.
medik.
ng id
Ja W
penyusunan RKT.
IE
T
medik.
at ha
pemasangan/ pemindahan, uji fungsi pemasangan/
gi a
pemindahan, pengujian/ kalibrasi internal, pemantauan fungsi
la w
P Wi
peralatan medik.
medik.
ng id
peralatan medik.
T
S
medik.
non medik.
penyusunan RKT.
medik.
at ha
5. M enyusun data kegiatan mutu (ISO, Akreditasi, JCI,
gi a
Keselamatan Pasien) pelayanan peralatan non medik.
la w
P Wi
6. M enyusun program pelayanan peralatan non medik.
ketiga.
Ja W
medik.
98
non medik.
at ha
16. M embuat laporan kegiatan mutu pelayanan peralatan non
gi a
medik.
la w
P Wi
17. M embuat laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan peralatan
non medik.
an ya
penyusunan RKT.
99
steam.
at ha
6. M enyusun program pemeliharaan peralatan air & steam.
gi a
7. M engkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan peralatan air &
la w
P Wi
steam yang dilaksanakan oleh mitra kerja rumah sakit/ pihak
ketiga.
an ya
ng id
steam.
100
at ha
16. M embuat laporan kegiatan mutu pelayanan pemeliharaan
gi a
la w
peralatan air & steam.
P Wi
17. M embuat laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan
an ya
Prasarana Lingkungan.
lingkungan.
101
lingkungan.
lingkungan.
at ha
rumah sakit/ pihak ketiga.
gi a
8. M elaksanakan koordinasi lintas fungsi dengan Instalasi,
la w
P Wi
Bagian/Bidang sesuai ketentuan.
prasarana lingkungan.
prasarana lingkungan.
prasarana lingkungan.
prasarana lingkungan.
at ha
pembangunan dan renovasi bangunan dan prasarana
gi a
lingkungan.
la w
P Wi
19. M engkoordinasi pelaksanaan pengawasan pembangunan dan
Keuangan, Logistik.
103
Keuangan, Logistik.
at ha
6. M enyiapkan data pengukuran capaian indikator SPM sesuai
gi a
bidangnya.
la w
P Wi
7. M engajukan usulan UYHD Operasional Instalasi.
Keuangan, Logistik.
ng id
at ha
gi a
Pembagian bidang tugas.
la w
P Wi
1. Pelayanan S ystem Listrik, Komunikasi dan Gas Medis.
a. Distribusi Listrik
Ja W
perlengkapan lainnya.
akhir.
105
b. Komunikasi
at ha
c. Gas M edis
gi a
1) System jaringan gas medis mulai dari peralatan sentral,
la w
P Wi
instalasi pipa sampai dengan peralatan-peralatan gas diluar
3) System grounding
perlengkapannya
dari :
1. Peralatan Radiodiagnostik
2. Peralatan Radioterapy
4. Peralatan Imaging
1. Stethoscope
at ha
2. Tensimeter
gi a
3. Suction Pump
la w
P Wi
4. Instrumen bedah, instrumen dental
1. Peralatan M onitoring-Recording
Ja W
2. Peralatan Anesthesi
IE
3. Peralatan Electroteraphy
T
S
Haematologi )
1. Fiberscope
2. Operating M icroscope
107
3. M icroscope
4. Slite Lamp
5. Analitical balance
6. Opthalmoscope
8. Static Bicycle/Treatmil
at ha
f. Peralatan penunjang ruang operasi
gi a
1. M eja Operasi
la w
P Wi
2. Lampu operasi, Lampu Infra Red, Lampu Ultraviolet,
2. Bed Sterilisator
T
S
1. AC split
2. AC Central
3. Exhouse fan.
5. Frezer
6. Kulkas mayat
108
b. Peralatan Binatu
1. M esin cuci
2. M esin pengering
3. Iron flatwork
c. M esin sterilisator
1. Sterilisator elektrik
at ha
2. Sterilisator steam
gi a
la w 3. M esin cuci instrumen
P Wi
d. Peralatan dapur
1. Boiling fan
an ya
3. Gilingan bumbu
Ja W
4. Gilingan daging
IE
5. Kompor gas
T
S
6. M esin penggorengan.
e. Peralatan Lainnya
1. Lift
2. Dumpwaiter
3. Escalator
Boiler)
b. M ekanikal
109
2) System jaringan air kotor dan limbah padat mulai dari input air
ke IPAL.
at ha
hydrant sampai pilar – pilar hydrant.
gi a
4) Peralatan pengolah non medis
la w yang meliputi, FE Filter,
P Wi
Carbon Filter,Water Softener, dlsb.
a. Pemeliharaan Bangunan
1) Struktur
2) Arsitektur
3) Peralatan sanitair
1) Lanscape
3) Halaman
110
4) Pagar
5) Drainase
6) Talud
1) M ebelair kayu
2) M ebelair besi
at ha
6. Pelayanan Administrasi Teknis, Keuangan, Logistik.
gi a
M eliputi bidang tugas :
la w
P Wi
a. Administrasi Teknis
Rumah Sakit.
Ja W
dan lain-lain.
b. Keuangan
at ha
1) M elakukan pencatatan, pelaporan dan monitoring penggunaan
gi a
keuangan untuk kegiatan pemeliharaan fasilitas rumah sakit.
la w
P Wi
2) M enyiapkan, memproses dan membuat pembukuan keuangan
c. Logistik
Ja W
rumah sakit dilakukan supaya fasilitas selalu dalam kondisi siap pakai
sudah ada maupun pengadaan baru yang sebelumnya belum ada, baik
at ha
bahan.Pemeliharaan untuk mempertahankan unjuk kerja fasilitas.
gi a
Pemeliharaan prefentif meliputi pemeliharaan harian, mingguan ,
la w
P Wi
bulanan, tiga bulanan maupun semesteran.
kerja fasilitas sehingga fasilitas tersebut laik pakai kembali dan aman
digunakan.
rumah sakit yang sudah ada guna meningkatkan unjuk kerja dari
at ha
Tabel 4.1
Pelakanaan Kerja IPSRS, RSUP Dr. SArdjito tahun 2015
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
Penjelasan:
1. Perencanaan
a) Perencanaan pembangunan
sakit.
konsultan.
b) Perencanaan pengadaan
sakit.
teknologi.
at ha
3) M empersiapkan pra instalasi yang diperlukan alat
gi a
4) Pada perencanaan pengadaan IPSRS merupakan bagian dari sistem
la w
P Wi
perencanaan program dirumah sakit.
c) Perencanaan pemeliharaan
an ya
jawab program.
d) Perencanaan Perbaikan
meliputi:
III (tiga).
program.
e) Perencanaan Kalibrasi
at ha
1) M enyusun alat yang akan dikalibrasi.
gi a
2) M enyusun jadwal pelaksanaan.
la w
P Wi
3) M enyusun rencana anggaran berdasarkan pola tarif kalibrasi.
f) Perencanaan Penghapusan
Ja W
dilakukan penghapusan
T
S
g) Perencanaan pengoperasian
jawab program.
116
h) Perencanaan Inventory
alat.
at ha
perencanaan program dirumah sakit.
gi a
2.Pengorganisasian
la w
P Wi
a) Pengorganisasian Pemeliharaan
b) Pengorganisasian Perbaikan
i. Pelaksana perbaikan
iii. Jadwal
jawab program.
5) Pengorganisasian pengoperasian
at ha
b). Operation manual untuk masing-masing alat
gi a
8) Pada pengkoondisian pengoperasian alat, IPSRS merupakan
la w
P Wi
bagian dari sitem program pengoperasian di rumah sakit
3. Pelaksanaan
an ya
a) Pelaksanaan pemeliharaan
ng id
jawab program.
3) Pelaksanaan Perbaikan
jawab program
6) Pelaksanan Pengoperasian
memerlukan konsultasi
protap
at ha
4. Pengawasan
gi a
a) Pengawasan Pembangunan
la w
P Wi
1) M elaksanakan pengawasan pembangunan
b) Pengawasan Pengadaan
T
S
c) Pengawasan Pemeliharaan
jawab program
d) Pengawasan Perbaikan
1) M elaksanakan perbaikan
at ha
jawab program
gi a
e) Pengawasan Kalibrasi
la w
P Wi
1) M elaksanakan pengawasan kalibrasi
2) M enyaksikan pengujian
an ya
program
IE
f) Pengawasan Pengoperasian
T
S
jawab program
a) M EL Pembangunan
b) M EL Pengadaan
at ha
sakit
gi a
c) M EL Pemeliharaan
la w
P Wi
1. M elakukan monitoring dan evaluasi pemeliharaan fasilitas rumah
sakit
an ya
sakit
Ja W
d) M EL Perbaikan
sakit
e) Kalibrasi
f) Penghapusan
at ha
3. Pada monitoring dan evaluasi penghapusan alat/barang di rumah
gi a
sakit, IPSRS merupakan bagian dari Panitia penghapusan
la w
P Wi
g) M EL Pengoperasian
rumah sakit
ng id
rumah sakit
IE
h) M EL Konsultasi Teknik
teknis
i) M EL Inventory
(peralatan utilitas)
(peralatan utilitas)
at ha
gi a
6. S umber Daya Manusia IPS RS , RS UP Dr. S ardjito Yogyakarta
la w
P Wi
Sumber Daya M anusia di Instalasi Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dapat dilihat pada tabel 3.2.
an ya
ng id
Tabel 4.2
Ja W
SDM IPSRS, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
IE
T
S
Sumber; Laporan Tahunan IPSRS 2016
123
B. Hasil Penelitian
Komunikasi dan Gas M edis, peralatan untuk suplay air, dan steam serta
at ha
mendukung penyelenggaraan kegiatan pelayanan Rumah Sakit. Dalam
gi a
mewujudkan visi dan misi RSUP Dr. Sardjito sebagai rumah sakit
la w
P Wi
rujukan bagi masyarakat Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan
posisi IPSRS dalam sistem organisasi Rumah Sakit adalah sebagai Lini
Ja W
Gas M edis, Air dan Steam, Bangunan dan Prasarana Lingkungan, serta
rumah sakit.
yang sangat spesifik sehingga akan dijelaskan pada tabel 4.2 secara lebih
rinci.
124
Tabel 4.3 Jumlah Peralatan IPSRS
Wilayah dan Tanggung jawab IPSRS dalam pelayanan Pemeliharaan
Jenis Peralatan berteknologi / klasifikasi (jml)
No Sub Pelaksana
Tinggi (alat) Menengah (alat) Sederhana (alat)
1 Peralatan Medis 297 1.048 1.291
2 Bangunan 6.451
94.524 81.966 66
3 Listrik
4 Non Medis 1.903 33 177
5 Air dan Steam 44.975 87 25
at ha
Sumber: Data Primer yang diolah
gi a
la w
P Wi
Tabel 4.4 Kinerja sub administrasi dan logistic
an ya
Data Hasil Pekerjaan Sub Administrasi dan Logistik
WAKTU JML
ng id
Menerima laporan kerusakan dari
user dan membuat laporan
1 248 hari 420 1736
kerusakan pada form laporan
IE
kerusakan
T
Mendistribusikan surat sebagai
2 1250 bh 5 104.1667
S
tindak lanjut disposisi pimpinan.
Menyiapkan peralatan yang
3 diperlukan untuk keperluan 248 kali 20 82.66667
kedinasan di IPSRS
Memberikan pelayanan hidangan
4 248 kali 20 82.66667
(makanan dan atau minuman);
Membersihkan peralatan yang
5 digunakan dengan menggunakan 248 kali 20 82.66667
sabun atau pembersihan lainnya;
Menyimpan dan merawat peralatan
6 yang digunakan agar tidak cepat 248 kali 20 82.66667
rusak;
7 Membersihkan ruangan dan selasar. 248 kali 60 248
Melaksanakan penggandaan/ foto
8 248 kali 60 248
copy dokumen.
Menyerahkan Laporan kerja kepada
9 8900 bh 2 296.6667
pelayanan pemel terkait
Melaksanakan pengiriman surat
10 700 kali 40 466.6667
didalam lingkungan Rumah Sakit.
125
Mengetik dengan komputer sesuai
11 700 set 120 1400
dengan konsep yang diberikan.
Menyusun rekapitulasi monitoring
12 kegiatan pemeliharaan, perbaikan, 262 bh 30 131
investasi ipsrs
Men yusun rekapitulasi Laporan kerja
13 12 set 240 48
bulanan
Menghitung jumlah kehadiran THL
14 12 set 90 18
IPSRS
Memindah data Laporan kerja ke
15 12 SET 7200 1440
Computer
Membuat RAB kebutuhan solar untuk
16 35 BH 90 52.5
mesin boiler dan genset
at ha
Membuat pertanggungjawaban
17 35 SET 120 70
pembelian kubutuhan solar
gi a
Menyusun jumlah meter listrik untuk
la w
18 12 set 180 36
tempat2 yg disewa
P Wi
Meyusun jadwal jaga Boiler dan Ship
19 12 bh 90 18
jaga IPSRS 24 jam
20 Input data ke mesin presensi 12 set 180 36
an ya
Menyusun dan membuat
23 pertanggunjg jawaban UYHD < Rp. 24 kali 480 192
IE
10.000.000
Mengetik dengan komputer sesuai
T
atasan.
Menerima dan memeriksa surat,
25 1900 bh 10 316.6667
dokumen
Membuat tanda terima
26 1250 bh 5 104.1667
surat/dokumen/barang
27 Pengarsipan arsip masuk dan keluar 2370 bh 5 197.5
28 Rekapitulasi surat masuk dan keluar 240 bh 20 80
Menyusun rencana kebutuhan
29 6 set 300 30
barang gudang.
Menerima dan memeriksa barang
yang akan dimasukkan ke dalam
30 gudang berdasarkan tanda terima 6 set 300 30
untuk mengetahui jenis, kualitas dan
jumlah barang.
Membukukan/mengarsipkan
penerimaan dan pengeluaran barang
31 12 set 4284 856.8
dalam laporan SIMAK sesuai dengan
jenis, jumlah dan kualitasnya
126
Membuat daftar persediaan barang
32 sesuai dengan jumlah dan jenis yang 12 set 1260 252
diterima
Menyusun dan menempatkan barang
yang disimpan dalam gudang sesuai
33 jenis, jumlah dan tempat serta 6 kali 60 6
mencatat jenis dan jumlah barang
dalam kartu barang (stelling)
Mengeluarkan barang dari gudang
34 berdasarkan daftar permintaan yang 3780 kali 10 630
telah disetujui;
Mencatat laporan kerja yang masuk
35 8900 bh 5 741.6667
untuk diarsipkan.
at ha
Menyusun indeks/daftar arsip
36 Laporan kerja sesuai nomor dan 8900 bh 5 741.6667
gi a
tanggal
la w
Melaksanakan pemusnahan laporan
P Wi
37 kerja yang sudah kadaluwarsa 1 kali 30 0.5
berdasarkan arahan atasan.
38 Menyusun Arsip laporan kerja 8900 bh 2 296.6667
an ya
Membeli sukucadang yang
dibutuhkan suku cadang yg tdk ada
39 968 KALI 60 968
ng id
digudang yg dibutuhkan untuk
pemeliharaan
Ja W
Pengesahan kwitansi pembelian ke
40 600 bh 40 400
toko tempat pembelian
IE
Memeriksa kelengkapan dokumen,
41 surat, naskah blanko dan bahan 700 bh 20 233.3333
T
lainnya dari atasan langsung
S
2016
Tabel 4.5 SDM IPSRS, RSUP Dr. SArdjito Yogyakarta tahun 2016
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
Sumber: Laporan tahunan IPSRS tahun 2015
ditingkatkan agar Analisis beban Kerja SDM yang ada sesuai dengan
at ha
belum bisa dilakukan sesuai dengan jadwal yang dibuat.
gi a
la w
Dari hasi wawancara dan kuisioner didapat beberapa variabel
P Wi
yang bisa diambil yang sangat bermanfaat digunakan oleh peneliti untuk
an ya
pekerjaan dari SDM yang ada. Dalam wawancara juga akan terlihat
IE
sejauh mana tingkat loyalitas SDM terhadap tugas dan kewajiban yang
T
harus diemban, karena dalam pertanyaan yang diajukan akan terlihat dari
S
hal ini akan menjawab apakah tingkat loyalitas tinggi atau rendah, yang
sebagai berikut:
at ha
tersedianya spart part, 10 % adalah factor karena kurangnya peralatan
gi a
kerja, 8 % karena kurangnya kemampuan SDM dan sisanya karena
la w
factor jumlah SDM yang masih kurang.
P Wi
a. Kemampuan atau skil yang anda miliki, apa dirasa sudah cukup
IE
b. Peralatan kerja yang anda miliki apa sudah cukup memadai untuk
mendukung kerja apa sudah mencukupi, jika belum, alat apa yang
at ha
diperoleh adalah; 57% belum cukup, 21% ada, 16% ada namun
gi a
belum lengkap, dan sisanya abstain.
la w
P Wi
e. Apakah anda diberi kesempatan untuk pengembangan diri, dari
sendiri.
3) Respon Time. Pertanyaan ini akan menggali keadaan SDM yang ada
adalah:
at ha
namun terjadi kerusakan ringan dan anda mampu menyelesaikan.
gi a
Jawaban yang didapat adalah; 48% selesai dikerjakan kurang dari
la w
P Wi
satu minggu, 40 % kurang dari 30 menit, 5,5% antara 1 sampai 2
adalah 40% bisa tertangani kurang dari 30 menit dan dan 5,5%
Ja W
kurang dari dua jam, 5,5% satu hari, sisanya adalah lebih dari satu
dalam waktu satu hari adalah 72,5%. Dari data ini secara insplisit
ini ada kaitannya dengan jawaban pada pertanyaan satu dan dua
132
lembar yang lain. Apakah terbukti bahwa spart – part yang ada
pertanyaan diatas.
at ha
d. Jika terjadi kerusakan alat, dan membutuhkan suku cadang rata-rata
gi a
berapa lama waktu untuk menunggu suku cadang yang akan
la w
P Wi
diberikan pihak management (komponen ada di pasaran). Jawaban
waktu satu bulan, disini perlu dikaji kenapa sampai makan waktu 3
IE
keterlambatan tersebut.
f. Apa ada complain dari user jika alat yang rusak dalam
at ha
pendapat.
gi a
g. Bagaimana perasaan and jika dalam perbaikan alat, tidak langsung
la w
P Wi
selesai diperbaiki. Jawaban yang didapat adalah; 60% kecewa
tugasnya.
h. Apa saran anda buat management Rumah Sakit agar pelayanan bisa
sisanya menggunakan respon time dan log book kinerja SDM agar
134
pengadaan komponen.
at ha
a) Apa kesejahteraan yang anda terima dirasa sudah sesuai jika
gi a
berbanding dengan kemampuan anda. Jawabannya adalah, 60%
la w
P Wi
merasa sudah sesua dengan kemempuan yang dimiliki SDM saat
b) Apa kesejahteraan diluar gaji pokok yang anda terima saat ini
ng id
belum sesuai.
T
S
at ha
pemberian kesejahteraan. Jawaban yang didapat adalah; 84%
gi a
menghendaki kesejahteraan diberikan sesuai kinerja masing –
la w
P Wi
masing pegawai agar bisa mendapatkan keadilan. Sisanya
sejauh mana tingkat kebersamaan dalam team kerja SDM yang ada
IE
a) Apa hubungan kerja secara team anda berjalan harmonis dan bisa
b) Apakah team work sat ini sudah dirasa cukup baik. Jawaban yang
didapat adalah, 75% baik, 21% merasa belum baik, dan sisanya
abstain.
c) Apakah beban kerja yang saat ini anda terima dirasa terlalu berat
dilakukan oleh fihak ketiga. 11% liat situasi dan kondisi, sehingga
tidak secara jelas makna ini, secara insplisit menjelaskan tidak ikut
at ha
ketiga, dan 5,5% tidak memberikan pendapatnya.
gi a
la w
Dari uraian jawaban tersebut akan dilakukan analisis tindak lanjut
P Wi
mengunakan alat ukur yang dianggap sesuai yaitu dengan menggunakan
an ya
analisis SWOT .
ng id
baik (good governance) sesuai dengan arah dan kebijakan reformasi birokrasi
diperlukan agar organisasi yang ada dapat bekerja lebih efektif dan
Analisis Beban Kerja juga dapat digunakan sebagai tolak ukur bagi
137
at ha
kelembagaan, ketatalaksanaan maupun kepegawaian.Upaya tersebut dapat
gi a
dicapai melalui pelaksanaan analisis beban kerja pada setiap unit organisasi
la w
P Wi
di lingkungan Kementerian Kesehatan secara konsisten dan
informasi tentang jumlah kebutuhan pegawai dan efisiensi dan prestasi kerja
meliputi beban kerja seluruh produk yang dihasilkan oleh unit organisasi.
sebagai berikut :
structural.
kerja organisasi.
kekurangan.
at ha
8. Program promosi pegawai.
gi a
9. Penghargaan dan hukuman terhadap unit organisasi atau pejabat.
la w
P Wi
10. Bahan penyempurnaan program pendidikan dan latihan.
an ya
Untuk dapat melakukan analisis beban kerja secara baik dan benar
ng id
yang dimaksud adalah jam kerja yang harus diisi dengan pekerjaan untuk
T
37,5 jam per minggu dengan rincian: Jam kerja formal per minggu:
Pegawai Negeri Sipil, Jam kerja efektif setelah dikurangi waktu luang
2. Jam kerja efektif per minggu = 5 hari x 5 jam = 25 jam = 1.500 menit
3. Jam kerja efektif per bulan = 20 hari x 5 jam = 100 jam = 6.000 menit
4. Jam kerja efektif per tahun = 240 hari x 5 jam = 1200 jam = 72.000 menit
Jam kerja efektif akan menjadi alat pengukur dari bobot kerja yang
at ha
gi a
Pelaksanaan analisis beban kerja dilaksanakan secara sistematis
la w
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
P Wi
berupa :
1. Tugas dan fungsi pokok sesuai peraturan tentang organisasi dan tata
kerja;
2. Peranan unit;
at ha
beberapa produk dan menuangkan data hasil wawancara pada formulir
gi a
dalam suatu unit organisasi, kemudian diberikan penjelasan kepada para
la w
P Wi
calon responden agar kekurangan bahan dapat dilengkapi oleh responden.
D. Pengolahan Data
IE
masing sub yang ada di IPSRS. Urutan yang akan dilakukan adalah
1. Preventive maintenance
2. Kurative maintenance
3. Kalibrasi
kebutuhan kredit prgawai untuk naik pangkat maupun pegawai yang sudah
dan kalibrasi peralatan medik, juga pekerjaan lain yang ditugaskan oleh
at ha
Rumah Sakit.
gi a
la w
Dari tabel 4.4 didapat sub teknik elektromedik membutuhkan
P Wi
waktu kerja sebesar 13.503 jam, jika mengacu pada PP 53 tahun 2012
an ya
bahwa setiap pegawai mempunyai waktu kerja efektif sebesar 1.200 jam
ng id
SDM sebesar = 13.503 = 11.25
IE
1.200
T
S
142
Kebutuhan
Kegiatan Waktu rata‐ Total waktu
No Uraia n Pekerjaa n Jumlah Alat
/tahun rata(menit)/al (Ja m)
at
Melakukan Preventive
2 Maintenance teknologi 1,291 3,873 60 3,873
sederhana
Melakukan Preventive
3 Maintenance teknologi 1,048 3,144 90 4,716
menengah
Melakukan Preventive
4 297 891 120 1,782
Maintenance teknologi Tinggi
at ha
Melakukan perencanaan kerja
5 Tentative 1,200
dan koordinasi tea m
Melakukan Perbaikan a lat ra ta ‐
gi a
6 1,182 1,182 60 1,182
la w rata per tahun
13,503
Sumber: Data Primer yang Diolah
P Wi
11 Orang.Dari data yang ada jumlah SDM yang ada di sub teknik
IE
sebanyak 3 orang.
S
efektif sebesar 1.200 jam per tahun, maka sub teknik non medik
membutuhkan ;
12 Orang.Dari data yang ada jumlah SDM yang ada di sub non medik
Dalam kegiatan di sub non medis ada SDM yang ditugaskan untuk
at ha
Juga harus memperhatikan tentang sistim keselamatan kerja (K3), karena
gi a
la w
banyak pekerjaan yang mempunyai resiko tinggi sehingga dalam
P Wi
pelaksanaan pekerjaan banyak yang membutuhkan jenis pekerjaan yang
an ya
dilaksanakan secara team. Atas kekurangan SDM yang ada di sub non
ng id
medis saat ini untuk pemeliharaan AC non sentral dilakukan kerja sama
Ja W
Kebutuhan
S
144
tugas dan wewenangnya , juga pekerjaan lain yang ditugaskan oleh Rumah
Sakit. Dari data yang ditampilkan dalam tabel 4.6, diperlihatkan kebutuhan
waktu kerja sebanyak 20.940 jam. jika mengacu pada PP 53 tahun 2012
bahwa setiap pegawai mempunyai waktu kerja efektif sebesar 1.200 jam per
at ha
tahun, maka sub teknik non medik membutuhkan ;
gi a
la w
SDM sebesar = 20.940 =17,45
P Wi
1.200
Tabel 4.8 Beban kerja Sub Listrik, Komunikasi dan Gas Medis
an ya
Kebutuhan
Kegiatan Waktu rata‐ Total waktu
ng id
No Uraian Pekerjaan Jumlah Alat
/tahun rata(menit)/al (Jam)
at
Ja W
Melakukan Preventive
3 Maintenance teknologi 819 2,457 90 3,686
S
menengah
Melakukan Preventive
4 66 198 180 594
Maintenance teknologi Tinggi
Melakukan perencanaan kerja
5 Tentative 1,200
dan koordinasi team
Melakukan Perbaikan alat rata ‐
6 3,144 3,144 90 4,716
rata per tahun
7 Kegiatan Piket 24 Jam Tentative 3,600
7,298 20,940
sebanyak 17 Orang. Dari data yang ada jumlah SDM yang ada di Sub Listrik,
SDM sebanyak 2 orang. Dalam kegiatan di Sub Listrik, Komunikasi dan Gas
145
M edis ada SDM yang ditugaskan untuk melakukan piket 24 jam sehingga
at ha
Sub Air dan Steam mempunyai tugas melakukan pemeliharaan dan
gi a
perbaikan peralatan yang menjadi tugas dan wewenangnya , juga pekerjaan
la w
lain yang ditugaskan oleh Rumah Sakit. Dalam uraian pekerjaan di sub ini
P Wi
pekerjaan yang selesai dikerjakan dalam waktu Sembilan puluh menit, dan
IE
Sembilan puluh menit. Dan ada pekerjaan perbaikan alat yaitu pekerjaan
dilakukan perbaikan hingga selesai. Dalam sub ini juga ada spesifikasi
pekerjaan khusus yaitu SDM harus menjaga Steam. Dimana pekerjaan ini
dengan waktu dan petugas khusus. Selain pekerjaan tersebut diatas, sub ini
juga melakukan pekerjaan piket 24 jam seperti halnya sub listrik dan sub non
medis. Dari data yang ditampilkan dalam tabel 4.7, diperlihatkan kebutuhan
waktu kerja sebanyak 14.132 jam. jika mengacu pada PP 53 tahun 2012
bahwa setiap pegawai mempunyai waktu kerja efektif sebesar 1.200 jam per
SDM sebesar = 14.132 =11.7
1.200
Tabel 4.9. Beban Kerja Sub Air dan Steam
Kebutuhan
Kegiatan Waktu rata‐ Total waktu
No Uraian Pekerjaan Jumlah Alat
/tahun rata(menit)/al (Jam)
at
Melakukan Preventive
2 Maintenance klasifikasi 819 2,457 60 2,457
pekerjaan ringan
at ha
Melakukan Preventive
3 Maintenance klasifikasi 87 261 90 392
pekerjaan sedang
gi a
Melakukan Preventive
la w
4 Maintenance klasifikasi 25 75 120 150
pekerjaan berat
P Wi
Melakukan perencanaan kerja
5 Tentative 1,200
dan koordinasi team
Melakukan Perbaikan alat rata ‐
6 1,311 1,311 180 3,933
an ya
rata per tahun
7 Jaga Steam Tentative 3,600
ng id
Sumber : Data Primer yang Diolah
IE
Dari data yang ada jumlah SDM yang ada di Air dan Steam adalah
T
dan Steam Juga harus memperhatikan tentang sistim keselamatan kerja (K3),
Tugas dan tanggung jawab dari sub administrasi dan logistic, adalah
kegiatan yang ada di IPSRS. Selain tugas tersebut diatas juga melakukan
pekerjaan – pekeraan karyawan tenaga kerja harian lepas dan tugas – tugas
perencanaan SDM yang ada di sub administrasi dan logistik, kegiatan dibagi
at ha
dalam beberapa katagori seperti terlihat dalam tabel 4.8.
gi a
la w
Jumlah SDM di sub administrasi dan logistic saat ini adalah sebanyak
P Wi
Sembilan orang, dengan tugas yang berbeda – beda, agar SDM yang bekerja
an ya
lebih fokus dan tugas yang dijalankan SDM tidak terpecah – pecah maka
ng id
dibuat dengan tugas yang spesifik seperti terlihat dalam tabel 4.8. Dalam
Ja W
tabel 4.2 adalah rincian teknis kegiatan yang dilakukan oleh sib administrasi
IE
dan logistik, namun pada prinsipnya adalah merupakan uraian kerja yang
T
waktu kerja sebanyak 10.800 jam. jika mengacu pada PP 53 tahun 2012
bahwa setiap pegawai mempunyai waktu kerja efektif sebesar 1.200 jam per
SDM sebesar = 10.800 = 9
1.200
148
Tabel 4.10 Tugas Pokok dan fungsi sub administrasi dan logisti, IPSRS
Kebutuhan
No Uraian Pekerjaan
waktu (Jam)
Melakukan perencanaan kerja dan
1 1,200
koordinasi team
2 Petugas Gudanng 1,200
3 Petugas Belanja 1,200
4 Penerima Laporan 1,200
at ha
5 Cleaning Service 1,200
gi a
6la w Pendokumentasian 1,200
Bagian Rencana Anggaran Biaya dan
7 1,200
P Wi
perencanaan anggaran
8 Bagian pengelola keuangan 1,200
an ya
9 Kurier 1,200
ng id
Total 10,800
Ja W
T
6. Ba nguna n
Ura i a n pekerja a n da l a m s ub i ni da pa t di l i ha t da l a m ta bel 4.9.
Kebutuhan
Jml kegiatan / Waktu rata‐ Total waktu
No Uraian Pekerjaan
D tahun rata(jam (Jam)/ tahun
)/kegiatan
1
Melakukan kontroling dan survey
Tentative 1200
lokasi bangunan
Melakukan perencanaan kerja
at ha
2 Tentative 1200
dan koordinasi team
Melakukan pembuatan gambar
gi a
3 Tentative 2400
la w konstruksi
Pelakukan perhitungan biaya ‐
4 Tentative 1200
P Wi
biaya pembanguan
5 Membuat rekayasa konstruksi Tentative 1200
Melakukan Perbaikan alat rata ‐
7 2,672 300 13,360
an ya
rata per tahun
20,560
ng id
waktu kerja sebanyak 20.560 jam. jika mengacu pada PP 53 tahun 2012
bahwa setiap pegawai mempunyai waktu kerja efektif sebesar 1.200 jam
SDM sebesar = 20.560 = 17.13
1.200
Dari data yang ada di IPSRS, bahwa saat ini jumlah SDM yang ada
E. Rangkuman Data S DM
Kebutuhan SDM yang ada dari hasil investigasi masalah berbanding dengan
at ha
jumlah SDM yang ada di teknik adalah kondidi Riil, yang akan berguna
gi a
sebagai bahan pertimbangan manajemen untuk melaksanakan kegiatan yang
la w
P Wi
ada di IPSRS agar dalam menjalankan tugas dan kewajiban yang dibebankan
pasien lebih baik. Dengan merujuk pada UU N0 40, tentang pelayanan yang
ng id
harus dilakukan oleh rumah sakit agar bisa memberikan pelayanan pasien
Ja W
dengan memenuhi standar pelayanan dengan baik. Dalam tabel 4. 10. Akan
IE
SDM dengan realisasi yang ada SDM di IPSRS, terlihat selisih yaitu, dari
anallsis masalah dibutuhkan SDM sebanyak 78 orang , SDM yang saat ini
ada yaitu sebanyak 69 Orang. Dari data tersebut terdapat selisih jumlah yaitu
kekurangan SDM sebanyak (78-69) = 9 Orang, atau dengan kata lain SDM
Kebutuhan SDM
No Sub Instalasi Realisasi
Kelayakan
yang Selisih
SDM
tersedia
at ha
1 Ka IPSRS 1 1 0
gi a
la w
2 Peralatan Medis 11 8 3
P Wi
3 Non Medis 12 8 4
an ya
4 Listrik dan Gas Medis 17 15 2
ng id
Ja W
5 Air dan Steam 11 11 0
IE
6 Administrasi dan Logistik 9 9 0
T
7 Bangunan 17 17 0
S
To tal : 78 69 9
Sumber: Data Primer yang Diolah.
keamanan pelayanan, yaitu tercapai rata – rata sebesar 92%. Hal tersebut
rutin oleh tenaga yang berkompetensi, dan harus layak digunakan. Dalam
at ha
lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
gi a
pelayanan pengelolaan alat elektromedik pada sarana kesehatan yang
la w
P Wi
diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil. Dengan memperhatikan bahwa dalam
keselamatan dan laik pakai perlu dilakukan pengujian dan tau kalibrasi’. Dan
IE
maka ada 8% peralatan yang tidak dilakukan pemeliharaan. Kenaapa ini bisa
terjadi, peneliti akan melihat kinerja yang lain yaitu tentang Pemeliharaan
dilakukan oleh masing – masing sub instalasi, dapat dilihat pada tabel 4.11.
at ha
Jumlah Kebutuhan
kegiatan Waktu rata‐ Total waktu
No Sub Instalasi Uraian Pekerjaan
gi a
Perbaikan per rata(menit)/al (Jam)
la w tahun (alat) at
Melakukan Perbaikan alat rata ‐
1 Air dan Steam 1,311 240 314,640
P Wi
rata per tahun
Melakukan Perbaikan alat rata ‐
2 3,144 90 282,960
Listrik dan Gas Medis rata per tahun
Melakukan Perbaikan alat rata ‐
an ya
Bangunan rata per tahun
Melakukan Perbaikan alat rata ‐
5 1,182 60 70,920
Ja W
Alat Medis rata per tahun
9,894 30,050
Sumber: Data Primer yang Diolah
IE
T
mehitung jumlah waktu tersedia dari jumlah SDM sebanyak 69 Orang identik
30.050, maka 36 % dari waktu tersedia mutlak untuk melakukan kegiatan yang
kegiatanpemeliharaan preventive.
154
Dalam tabel 4.12.akan ditampilkan data kinerja kegiatan yang dilakukan IPSRS.
Dalam tabel 4.12 akan diperlihatkan tabel prosentase dari kegiatan di sun
dalam prosentase masing masing kinerja sub yang ada di IPSRS. Dalam tabel
at ha
Kebutuhan waktu k erja untuk
melakukan berbagai k egiatan (Jam)
Prosentase
gi a
No Uraian Pekerjaan
Pelaralan M edis (jml Total w ak tu kegiatan (%)
la w Alat) (Jam)/ tahun
P Wi
Melakukan perencanaan kerja
1 1,200 1,200 8.89 %
dan koo rdinasi team
Melakukan Perbaikan alat rata ‐
2 1,182 1,182 8.75 %
rata per tahun
an ya
Melakukan Preventive
4 1,292 3,873 28.68 %
teknologi sederhana
Melakukan Preventive
Ja W
5
teknologi menengah
1,572 4,716 34.93 %
Melakukan Preventive teknolog
6 594 1,782 13.20 %
tinggi
IE
kebutuhan SDM : 11.25
S
Dibulatkan Kebutuhan SDM : 11
Sumber: Data Primer yang Diolah
155
at ha
dan koordinasi t eam
Melakuka n Perbaika n ala t rata ‐
5 1,182 5,548 4,716 5,244 ‐ ‐ ‐ 16,690
ra ta pe r ta hun
6 Ja ga Steam ‐ ‐ ‐ 3,600 ‐ ‐ ‐ 3,600
gi a
7 Ja ga pike t 24 jam ‐ 1,200 3,600 2,400 ‐ ‐ ‐ 7,200
8
la w
Meme riksa alat yang dikalibra si 750 178 533 ‐ ‐ ‐ ‐ 1,461
P Wi
Melakuka n Preve ntive
9 3,878 5,957 6,612 ‐ ‐ ‐ ‐ 16,447
te knologi sede rha na
Melakuka n Preve ntive
10 4,716 198 3,686 ‐ ‐ ‐ ‐ 8,600
te knologi me nengah
Melakuka n Preve ntive te knolog
an ya
Pela kukan perhitungan biaya ‐
15 ‐ ‐ ‐ ‐ 1,200 ‐ ‐ 1,200
biaya pemba ngua n
16 Membuat rekaya sa konstruksi ‐ ‐ ‐ ‐ 1,200 ‐ ‐ 1,200
Melakuka n Perbaika n ala t rata ‐
IE
20 Pene rima La poran ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1,200 ‐ 1,200
S
21 Cle aning Service ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1,200 ‐ 1,200
22 Pendokumentasia n ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1,200 ‐ 1,200
Bagian Renca na Anggara n Biaya
23 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1,200 ‐ 1,200
dan perenca naa n anggaran
24 Bagian pe ngelola keua ngan ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1,200 ‐ 1,200
25 Kurier ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1,200 ‐ 1,200
kebutuhan Wakt u Kerja : 13,508 14,614 20,941 15,518 20,560 10,800 1,200 97,141
ke but uha n SDM : 11 12 17 13 17 9 1
Dibulat kan Kebutuhan SDM : 10 12 17 13 17 9 1 79
Sumber: Data Primer yang Diolah
156
Kebutuhan waktu kerja untuk
m elakukan b erbagai kegiatan
(Jam)
Prosentase
No Uraian Pekerjaan Pelara lan Air
Total waktu kegiatan (%)
da n Steam
(Jam)/ tahun
Jumla h Alat
Melakukan Preventive
1 Maintenance klasifikasi 819 2,457 17 .39 %
pekerja an ringan
Melakukan Preventive
2 Maintenance klasifikasi 87 39 2 2. 77 %
pekerja an sedang
Melakukan Preventive
at ha
3 Maintenance klasifikasi 75 15 0 1. 061 %
pekerja an berat
Melakukan perencanaan kerja
4 1,200 8. 491 %
gi a
dan koordinasi team
la w Melakukan Perbaikan ala t rata ‐
5 1,311 3,933 27.830 %
rata per tahun
P Wi
6 Jaga Steam 3,600 25.474 %
7 Jaga piket 24 jam 2,400 16.983 %
(Jam)
Prosentase k egiatan
No Uraian Pekerjaan Pelaralan (%)
Listrik dan Gas Total waktu
(Jam)/ tahun
Jumlah Alat
1 Memeriksa alat yang dikalibrasi 1,065 533 2.5 %
Melak ukan Preventive
2 Maintenance teknologi 2,204 6,612 31.6 %
sederhana
Melak ukan Preventive
3 Maintenance teknologi 819 3,686 17.6 %
menengah
Melak ukan Preventive
4 198 594 2.8 %
Maintenance teknologi Ting gi
Melak ukan perencanaan kerja
5 1,200 5.7 %
dan koordinasi team
Melak ukan Perbaikan alat rata ‐
6 3,144 4,716 22.5 %
rata per tahun
7 Kegiatan Piket 24 J am 3,600 17.2 %
kebutuhan Waktu Kerja : 20,941 100 %
kebutuhan SDM : 17.45
Kebutuhan waktu kerja untuk
melakukan berbagai kegiatan
(Jam) Prosentase
No Ura ian Pe kerjaan Pelaralan Non
Total waktu kegiatan (%)
Medis
(Ja m)/ tahun
Jumlah Alat
Melakukan Preventive
2 Maintenance teknologi 5,850 5850 4 0.1 %
se derhana
Melakukan Preventive
3 Maintenance teknologi 99 99 0.7 %
menengah
at ha
Melakukan Preventive
4 111 222 1.5 %
Maintenance teknologi Tinggi
Melakukan pere ncana an kerja
gi a
5 1200 8.2 %
la w dan koordinasi team
Melakukan Perbaikan alat ra ta ‐
6 1,585 3434 2 3.5 %
rata per tahun
P Wi
7 Kegiatan piket 24 Jam 3,600 2 4.7 %
Dibulatkan Kebutuhan SDM : 12
ng id
Ja W
Kebutuhan waktu kerja untuk
melakukan ber bagai kegiatan
S
Dibulatkan Kebutuhan SDM : 17
at ha
5 Cleaning Service Tentative 1,200 11.11 %
gi a
Ba gia n Renca na Angga ra n Biaya dan
7 la w Tentative 1,200 11.11 %
perencana an a nggaran
strategi kompetitif yang ada di IPSRS. M atrik faktor strategi internal (IFAS)
a) Hasil penelitian
serta ancaman pada IPSRS, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta adalah sebagai
at ha
berikut :
gi a
Kekuatan yang ada di IPSRS adalah :
la w
P Wi
1. Loyalitas kerja terhadap institusi sangat tinggi
an ya
kerja 36%.
160
perbaikan tertunda.
6. M asih banyaknya complain dari user yang disebabkan karena alat tidak
langsung selesai jika terjadi perbaikan alat, dan nunggunya cukup lama.
koordinasi pekerjaan
at ha
gi a
Peluang yang dimiliki IPS RS adalah
la w
P Wi
1 Adanya Kesempatan SDM untuk meningkatkan kemampuannya.
dilakukan kalibrasi)
IE
3. M asih banyaknya complain dari user yang disebabkan karena alat tidak
langsung selesai jika terjadi perbaikan alat, dan nunggu tindak lanjut
cukup lama.
pada IPSRS RSUP Dr. SArdjito, berikutnya akan dianalisa terhadap faktor-
kinerja di IPSRS rumah sakit sehinga dapat ditentukan strategi dan langkah-
at ha
IPSRS adalah dengan melakukan analisa melalui matrik IFAS (Internal
gi a
Strategic Faktor Analisis Summary) dan EFAS (Eksternal Strategic Faktor
la w
P Wi
Analisis Summary) Selanjutnya dari hasil analisa dengan menggunakan
Eksternal (EFAS )
T
S
diidentifikasi, suatu table IFAS dan IFAS disusun untuk merumuskan faktor-
at ha
S TRATEGI S T, yaitu:
gi a
1. M emanfaatkan keahlian SDM untuk mempercepat pekerjaan.
la w
P Wi
2. M ematuhi time sceulepemeliharaan untuk mengurangi jumlah kerusakan
alat.
an ya
selalu tersedia.
Ja W
Lo yalitas kerja terhadap institusi sangat Kebijakan Rumah sakit dalam pengadaan
1 1
tinggi ko mponen lambat
Tanggung jawab dari karyawan terhadap Ketersediaannya Spart – part masih
2 2
pekerjaan sangat tinggi kurang
3 Support atasan kepada bawahan sangat 3 Peralatan Kerja masih kurang
Kesempatan mengembangkan diri/ training Masih banyaknya jumlah kerusakan per
4 4
diberikan o leh Manajemen tahun hingga memakan waktu kerja
Sistim Remunerasi membawa keadilan Saat akan melakukan perbaikan alat, ada
5 5
kesejahteraan kendala pasien sehingga perbaikan
Masih banyaknya c omplain dari user
at ha
Jaminan kesejahteraan karyawan cukup yang disebabkan karena alat tidak
6 6
tinggi langsung selesai jika terjadi perbaikan
alat, dan nunggunya c ukup lama.
gi a
SDM yang ada kemampuan dan
la w Belum memiliki system yang terintegrasi
7 7
ketrampilan kerja baik. untuk memudahkan dalam koordinasi
8 Kerja sama team sangat baik 8 Jumlah SDM masih Kurang .
P Wi
9 Kecepatan dalam pengerjaan pekerjaan
10 Dipatuhinya jadwal pemeliharaan
an ya
Peluang yang dimiliki IPSRS adalah Ancaman yang mungkin terjadi dari IPSRS adala
Facto r waktu yang cukup lama
ng id
Adanya Kesempatan SDM untuk
1 1 menunggu ketersedianya komponen dari
meningkatkan kemampuannya.
vendo r karena harus import.
Ja W
Komponen tidak banyak dipasaran,
2 Training dari fihak ke tiga 2
hanya komponen tertentu saja.
IE
Masih banyaknya komplain dari user
yang disebabkan karena alat tidak
T
Adanya dana dari pemerinta untuk biaya
3 3 langsung selesai jika terjadi perbaikan
Pemeliharaan
S
alat, dan nunggu tindak lanjut c ukup
lama.
Peraturan Pemerintah tentang pemeliharaa Peraturan Pemerintah yang mengatur
4 4
peralatan ( Pwralatan wajib dilakukan penggunaan Dana.
SDM harus yang mempunyai ko mpetensi,
5
sesuai Peraturan Pemerintah.
Nilai
Katago ri Variabel dan Indikator Bo bot Nilai
Tertimban g
Kekuatan yang ada d i IPSRS :
1 Lo yalitas kerja terhadap institusi sangat tinggi 0.15 5 0.75
Tanggung jawab dari karyawan terhadap pekerjaan
2 sangat tinggi 0.15 5 0.75
at ha
3 Suppo rt atasan kepada bawahan sangat baik 0.05 4 0.2
Kesempatan mengembangkan diri/ training diberikan
4 oleh Manajemen 0.1 4 0.4
gi a
5
la w
Sistim Remunerasi membawa keadilan kesejahteraan
0.1 3 0.3
P Wi
6 Jaminan kesejahteraan karyawan cukup tinggi 0.1 3 0.3
SDM yang ada kemampuan dan ketrampilan kerja
7 baik. 0.05 3 0.15
an ya
Jumlah: 1 4
Ja W
Kelemahan yang ada di IPSRS :
IE
Kebijakan Rumah sakit dalam pengadaan kompo nen
1 lambat 0.2 3 0.6
T
Jumlah : 1 1.95
Peluang yang dimiliki IPSRS ad alah
Adanya Kesempatan SDM untuk meningkatkan
1 kemampuannya. 0.3 2 0.6
2 Training dari fihak ke tiga 0.2 3 0.6
Adanya dana dari pemerinta untuk biaya
3 Pemeliharaan 0.1 3 0.3
Peraturan Pemerintah tentang pemeliharaa
4 peralatan ( Peralatan wajib dilakukan kalibrasi) 0.2 3 0.6
SDM harus yang mempunyai kompetensi, sesuai
5 Peraturan Pemerintah. 0.2 3 0.6
at ha
Jumlah : 1 2.7
gi a
Ancaman yang mungkin terjadi dari IPSRS ad alah
la w
Facto r waktu yang cukup lama menunggu
ketersedianya ko mponen dari vendor karena harus
P Wi
1 import. 0.4 4 1.6
Komponen tidak banyak dipasaran, hanya kompo nen
2 tertentu saja. 0.25 3 0.75
an ya
Masih banyaknya complain dari user yang
disebabkan karena alat tidak langsung selesai jika
ng id
terjadi perbaikan alat, dan nunggu tindak lanjut
3 cukup lama. 0.2 3 0.6
Ja W
Peraturan Pemerintah yang mengatur penggunaan
4 Dana. 0.15 2 0.3
IE
Jumlah : 1 3.25
T
Selisih : 2.05
Nilai Tertimbang acaman IPSR S, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
3 3.25
Nilai Tertimbang Peluang IPSRS, R SUP Dr. Sardjito Yogyakarta
4 2.7
Selisih : 0.55
Tabel 4.24 Tampilan Data M atrik SWOT SDM IPSRS RSUP Dr. Sardjito
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
BAB V
Kesimpulan
Beban Kerja IPSRS, RSUP Dr. Sardjito tahun 2016, yang terdiri dari
menganalisis dari data yang ada di IPSRS, serta berdasarkan hasil kuisioner
at ha
dan wawancara yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa,
gi a
IPSRS adalah satu unit/ Instalasi yang ada di Rumah sakit yang mempunyai
la w
P Wi
peranan yang sangat penting dalam menunjang pelayanan medis, karena
hampir seluruh instalasi yang ada membutuhkan peran dari IPSRS. Dalam
an ya
bangunan, tata letak leandskip kondisi jalan lingkungan, parkir dan hingga
IE
pengolahan air yang terdiri dari kebutuhan air baku, air untuk kebutuhan
medis misalnya untuk cuci darah, air untuk kebutuhan operasi, kebutuhan
IPSRS. Sistim pengolahan non medis yang meliputi kebutuhan lift, escalator,
mesin – mesin binatu, mesin sterilisasi, sistim tata udara baik yang
penyakit menular juga menjadi tanggung jawab IPSRS yang dalam hal ini
168
dilakukan oleh sub Non M edis. Pemeliharaan utilitas seperti listrik, gas
medis, dan manajemen energy yang ada di Rumah Sakit juga menjadi
tanggung jawab IPSRS, yang mana dalam menjaga sistim utility disini sangat
serta daya yang dibutuhkan harrus dipastikan berfungsi baik, dengnan cara
at ha
ini pelayanan diharapkan tidak terganggu. Peralatan medis merupakan sarana
gi a
yang sangat mutlak digunakan untuk memeriksa maupun mengobati pasien,
la w
P Wi
kehandalan alat sangat berpengeruh terhadap keberhasilan di Rumah sakit
sudah berupaya agar masalah tersebut diatas dapat terjaga dengan baik,
IE
dalam hal ini menjadi tanggung jawab di sub peralatan medis. Yang tidak
T
S
kalah pentingnya adalah sub andministrasi dan logistic yang ada di IPSRS,
IPSRS. Sistim pengolahan kegiatan semua sub yang ada di IPSRS, dari
serta setelah dilakukan pengadaan sub ini akan menyimpan dalam gudang/
gudang. Dari begitu besarnya peranan yang harus dijalankan IPSRS maka
169
dibutuhkan suatu analisis beban kerja yang baik agar pelayanan di Rumah
permasalah yang ada dapat ditarik kesimpulan agar kelemahan yang ada di
at ha
2. M ematuhi time sceule pemeliharaan untuk mengurangi jumlah
gi a
kerusakan alat.
la w
P Wi
3. M enghitung kebutuhan stok gudang, agar komponen-komponen
kerja.
S aran
hal-hal sebagai berikut: Kekuatan di Bagian Teknik harus tetap menjaga dan
pemeliharaan alat yaitu dengan menambah alat kerja atau alat ukur dan
secara rutin, agar tidak mengalami kegagalan dalam kinerja alat yang dapat
Peluang IPS RS :
at ha
IPSRS harus pandai dalam mengambil peluang atau kesempatan
gi a
pemilihan strategi terbaik yang dapat diterapkan oleh Teknik yaitu dengan
la w
P Wi
strategi kompetitif yakni menggunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki
Ancaman IPS RS :
ng id
DAFTAR PUSTAKA
A dil K u r n i a ( 2 0 1 0 ) P e n ga r u h M o t i v a s i K e r j a D a n
P e m b e r i a n komp ens as i T erhadap K inerja G uru D i
Yay as anittihadil Ummah Karang Anyar Mataram from ,,
http://int.search.myway.com/search/GGmain.jhtml?searchfor=peneliti
an+adil+kurniawan&n=782aa909&p2=%5EHJ%5Exdm659%5ETTA
B02%5Eid&ptb=D97F55E5-8FE5-4B92-B165-
82D6FA3AC714&qs=&si=CM Ci0s-
IsM 0CFdcRaAodHqYPNA&ss=sub&st=tab&trs=wtt&tpr=sbt&ts=14
74857917964
at ha
Akmal, Ibrahim dan Asyari (2015), Definisi Analisis Beban Kerja M enurut
gi a
Beberapa Ahli, from http://documents.tips/documents/definisi‐analisis‐
la w
beban‐kerja‐menurut‐beberapa‐ahli.html
P Wi
Fromhttps://www.academia.edu/9129027/PENGARUH_KOM PENSA
SI_TERHADAP_KEPUASAN_KERJA
ng id
Ja W
http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/viewFile/184/pdf_80
T
S
at ha
_________,Keputusan M enteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor:
41/KEP.M EN PAN/4/2003 tanggal 30 April 2003, tentang Jabatan
gi a
Fungsional Teknik elektromedik.
la w
P Wi
__________, Permenkes No. 147 ta hun 2010) tentang Perijinan Rumah
Sa kit.
an ya
ng id