PENDAHULUAN
1
tarik magnet, dan juga memanfaatkan sumber elektron bumi yang ada di dalam
tanah. Alat-alat tersebut bekerja dengan cara menghasilkan energi listrik dengan
memanfaatkan sumber energi alternatif yang ada di alam secara bebas dan gratis.
Hubungannya dengan cara kerja dari perangkat energi bebas haruslah sesuai
dengan hukum kekekalan energi yang banyak digunakan secara luas dalam
bidang-bidang seperti kimia, teknik kimia, mekanika, dan dinamika fluida.
Berdasarkan ilmu relativitas spesial, kekekalan massa adalah pernyataan dari
kekekalan energi. Hukum kekekalan energi sendiri merupakan salah satu dari
hukum-hukum kekekalan yang meliputi energi kinetik dan energi potensial.
Sehingga pada dasarnya setiap energi yang ada di bumi itu tidak mungkin
bertambah ataupun berkurang. Dimana jumlah keseluruhan energi yang ada di
alam baik itu energi pikiran manusia, energi nuklir, energi matahari, energi
tumbuhan, energi otot, kalor, energi gerak, energi potensial, energi listrik, energi
elektromagnetik, foton, dan sebagainya dari dahulu sampai sekarang dan yang
akan datang adalah tetap dan tidak berubah jumlahnya. Suatu bentuk energi bisa
saja berubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain namun ia tidak bisa
dimusnahkan atau diciptakan yang artinya bahwa energi tersebut tidak bisa
berkurang atau bertambah jumlahnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
= B. A
Jika medan magnetik dengan bidang membentuk sudut tertentu, maka akan
berlaku :
Bidang sebenarnya
Bidang normal
3
B = Besarnya Kuat medna magnet ( Wb.m-2)
A = Luas penampang (m2)
= Sudut antara bidang sesungguhnya dengan bidang normal
Bidang normal adalah bidang hayal yang selalu tegak lurus terhadap garis
gaya magnet.
Kemudian Faraday menguji dengan mempengaruhi sebuah kumparan
dengan magnet yang digerakkan disekitar kumparan yang dihubungkan dengan
Amperemeter, sehingga terjadi perubahan kuat medan magnet yang menembus
bidang kumparan ( terjadi perubahan fluks magnetik ), seperti gambar di dibawah:
S
U
4
2. Jika penyebabnya kutub Utara Magnet Menjauhi maka Pada ujung penghantar
/ kumparan timbul kutub Selatan. (gbr.2)
3. Jika penyebabnya kutub Selatan Magnet Mendekat maka Pada ujung
penghantar / kumparan timbul kutub Selatan. (gbr.3)
4. Jika penyebabnya kutub Selatan Magnet Menjauhi maka Pada ujung
penghantar / kumparan timbul kutub Utara. (gbr.4 )
S U U S U S U S S U S U
I I I
I
G G G G
Gb.1 Gb.2 Gb.3 Gb.4
d
N Atau N
t dt
d
= cepat perubahan fluks magnetik ( Wb/s)
dt
Tanda ( - ) = Kesesuaian dengan Hukum Lenz
= 2 1
t = t2 t1
5
Besarnya GGL Induksi Pada penghantar yang bergerak dalam Medan Magnet
dinyatakan :
Keterangan :
A v A1
FLi
I
x x x x Ii x x x
FL Fmek
x x x x x x x
B B1
S
- Saat penghantar AB digerakkan oleh gaya mekanis Fmek, maka muatan +
dalam penghantar seolah olah bergerak dari kiri ke kanan, sehingga seolah
olah ada arus listrik induksi (Ii), akibatnya Muatan + tersebut seolah olah akan
mendapatkan gaya Lorentz elementer (FLi).
- Akibat gaya Lorentz elementer ini, muatan + benar benar bergerak di dalam
penghantar dari bawah ke atas, sehingga mengalirlah arus listrik induksi (I) di
dalam penghantar.
- Akibatnya penghantar berarus listrik yang berada di dalam medan magnet
akan mendapat gaya Lorentz (FL) yang arahnya ke kiri, melawan gaya
mekanis penyebab gerakkan kawat penghantar.
- Pada keadaan ini terjadi perubahan Energi mekanis ( akibat gaya Mekanis)
menjadi Energi listrik ( akibat adanya arus listrik dalam penghantar), dimana :
Wmek = Fmek. S dengan Fmek = - FL = - B.I.l
Dan
W listrik = .I.t Sehingga berlaku : Wmek = W listrik
- B.I.l .S = .I.t dengan S/t = v, maka diperoleh
= B.l.v
6
GGL Induksi Diri :
GGL Induksi yang terjadi karena perubahan fluks magnetik pada kumparan akibat
perubahan arus listrik mempengaruhi kumparan itu sendiri sehingga ujung ujung
kumparan timbul beda potensial.
I Kumparan
Ii neon
V
Keterangan :
1. Saat saklar tertutup arus listrik mengalir lewat kuparan besarnya konstan
sehingga fluks magnetik yang terjadi juga konstan.
2. Sesaat, saat arus listrik terhubung dan terlepas, terjadi perubahan arus listrik
dari tidak ada menjadi ada dan dari ada menjadi tidak ada, sehingga sesaat itu
terjadi perubahan fluks magnetik disekitar kumparan.
3. Perubahan fluks magnetik ini mempengaruhi kumparan itu lagi sehingga
timbul GGl pada Ujung ujung kumparan yang disebut dengan GGL Induksi
Diri. Besarnya GGL Induksi Diri sebanding dengan cepat perubahan arus
listrik,
dirumuskan :
i di
i L atau : i L
t dt
di
= cepat perubahan kuat arus listrik ( Ampere/sekon )
dt
L = Konstanta pembanding yang disebut dengan Induktansi
Diri sering disebut Induktansi dengan satuan Henry ( H )
i = GGL Induksi diri
GGL Induksi diri tidak lain adalah GGL Induksi
7
2.2. Pembuatan Induksi Elektromagnetik Sebagai Sumber Energi
Tujuan makalah ini adalah membuat sebuah alat pembangkit listrik yang
dapat menghasilkan energi listrik dengan menggabungkan beberapa komponen
elektronik. Sistem kerja alat bersifat mengkonversi dari energi yang satu ke energi
yang lain dan tidak memakai bahan bakar sehingga ramah lingkungan serta tidak
menimbulkan emisi gas buang seperti genset yang ada saat ini.
8
Tegangan yang dihasilkan tersebut akan dialirkan ke rangkaian dan diteruskan ke
dynamo 3 volt sebagai sumber penggerak generator. Dengan demikian didapatkan
pembangkit listrik tanpa putus dengan daur ulang energy.
Muatan yang dihasilkan dari generator diteruskan ke Kapasitor yang
berfungsi sebagai penyimpan muatan listrik. Selain itu transistor dipakai sebagai
penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi
tegangan, modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik,
dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya.
Komponen lain yang juga digunakan dalam rangkaian adalah Dioda yaitu
menghantarkan listrik pada satu arah (penyearah). Pengatur tegangan (voltage
regulator) berfungsi menyediakan suatu tegangan keluaran dc tetap yang tidak
dipengaruhi oleh perubahan tegangan masukan, arus beban keluaran, dan suhu.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Prinsiip kerja dari alat generator yang dibuat adalah GGL Induksi. GGL
Induksi yang terjadi karena perubahan fluks magnetik pada kumparan akibat
perubahan arus listrik mempengaruhi kumparan itu sendiri sehingga ujung ujung
kumparan timbul beda potensial. Beda potensial yang ditimbulkan dapat
digunakan sebagai sumber energi listrik.
Generator listrik adalah alat penghasil listrik dengan cara mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Generator listrik memberikan gaya pada elektron
bebas agar arus listrik dapat mengalir ke rangkaian luar. Untuk dapat
menghasilkan listrik, generator listrik memerlukan sumber energi mekanik dari
luar agar dapat diubah menjadi listrik. Sumber energi mekanik yang digunakan
berasal dari dynamo yang dihubungkan ke generator.
3.2. Saran
Saran yang dapat diberikan Penulis adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan dengan adanya pembangkit ini dapat memenuhi kebutuhan energi
listrik baik indoor maupun outdoor.
2. Perlu dibuatnya rangkaian sebagai penyempurna dalam menghasilkan energi
listrik supaya banyak lagi daya watt yang dihasilkan untuk mensuply beban
dan tidak terjadi defisit energi.
3. Dalam proses produksi alat maupun operasional alat lebih murah dibanding
hasil keluaran yang digunakan dan bersifat jangka panjang.
4. Sirkulasi daur ulang penyimpanan energi listrik perlu dibuat karena karena
tiap tiap komponen mengkonsumsi daya untuk dapat menjalankan sistem,
konsumsi input diharapkan lebih kecil dari daya output.
10
DAFTAR BACAAN
Abdullah, Mikrajuddin. Diktat Kuliah Fisika Dasar Ii Tahap Persiapan Dasar Itb.
Institut Teknologi Bandung. Bandung. 2006.
Bahtiar, Ayi. Listrik Magnet II. Universitas Padjadjaran. Bandung. 2007.
Hutauruk, T.S. Transmisi Daya Listrik. Universitas Pendidikan Nasional.
Denpasar. 2015.
Ramdani, Muhammad, Generator Listrik. Institut Teknologi Telkom. 2013.
Sudirman, Sudaryatno. Rangkaian Magnetik. 2015.
Yelfianhan, Ichwan. Konsep Dasar Kemagnetan. Universitas Negeri Padang.
2011.
11