Anda di halaman 1dari 7

SOAL

1. Bagaimana proses islam bisa masuk ke Indonesia dan bagaimana bisa sampai
mengislamkan Indonesia sebanyak 93% warga Indonesia?
2. Mengapa dimasa sekarang presentase agama islam di Indonesia bisa turun menjadi 80%
karena adanya orang asing?
3. Mengapa Islam Sunni dan Syiah dulu saling berbaikan sekarang saling mengkafir-
kafirkan?
4. Bagaimana peranan Amerika dan orang barat dalam mengkristenkan orang Indonesia?

JAWABAN

1. Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 dan terus berkembang serta prosesnya lebih
demokratis dari pada agama Hindu. Itulah sebabnya pada abad ke-16 telah dapat
menggeser kekuasaan Hindu (Kerajaan Majapahit). Adapun proses islamisasi di
Indonesia dilakukan dengan berbagai bentuk, antara lain sebagai berikut:

Proses Islamisasi Melalui Perdagangan

Perdagangan memainkan peranan sangat penting dalam proses masuknya islam di


indonesia. Para pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat memegang peranan penting
sebab di samping berdagang, mereka juga menyebarkan agama Islam. Mereka
mendirikan perkampungan sendiri (perkampungan pedagang muslim di negeri asing )
yang disebut Pekojan. Melalui perdagangan inilah Islam berkembang pesat. Hal ini
didukung oleh situasi politik saat itu, ketika para bupati pesisir berusaha untuk
melepaskan diri dari kekuasaan pusat
yang sedang mengalami kekacauan atau perpecahan.

Proses Islamisasi Melalui Perkawinan

Perkawinan putri bangsawan dengan pedagang muslim dilakukan secara Islam dengan
mengucapkan kalimat syahadat (perkawinan antara pihak Islam dengan pihak yang belum
Islam). Perkawinan merupakan saluran islamisasi yang paling mudah. Dari perkawinan
itu pula akan membentuk ikatan kekerabatan antara pihak keluarga laki-laki dan
perempuan.

Saluran lewat perkawinan antara pedagang, ulama, ataupun golongan lain dengan anak
bangsawan, bupati ataupun raja akan lebih mengun- tungkan. Status sosial ekonomi
ataupun politik para bangsawan, bupati, atau raja akan mempercepat proses islamisasi.
Banyak contoh yang dapat dikemukakan mengenai proses islamisasi melalui perkawinan,
antara lain sebagai berikut.

Perkawinan Putri Campa dengan Raja Brawijaya yang melahirkan Raden


Patah.Perkawinan Rara Santang (putri Prabu Siliwangi) dengan Syarif Abdullah
melahirkan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).
Perkawinan Putri Blambangan dengan Maulana Ishak mempunyai seorang putra bernama
Raden Paku (Sunan Giri).Perkawinan Raden Rahmat (Sunan Ampel) dengan Nyai Gede
Manila

melahirkan Sunan Bonang (Makdum Ibrahim) dan Sunan Drajat (Syarifudin).

perkawainan para pedagan islam memainkan peran sangat penting dalam proses
masuknya islam ke indonesia pada masa awal perkembangan islam.

Proses Islamisasi Melalui Tasawuf

ajaran tasau berperan besar dalam proses masuknya islam ke indonesia.Ajaran tasawuf
adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan mistis atau unsur-unsur magis.
Ajaran tasawuf masuk ke Indonesia pada abad ke-13. Di Aceh muncul ahli tasawuf yang
terkenal, seperti Hamzah Fansuri, Syamsuddin as Samatrani, dan Nuruddin ar Raniri. Di
Jawa di antara Wali Sanga juga ada yang mengajarkan tasawuf ialah Sunan Bonang dan
Sunan Kudus

Proses Islamisasi melalui Pendidikan

pendidikan memainkan peranan penting dalam proses masuknya islam di indonesia.


Lewat pendidikan terutama dalam pesantren yang diselenggarakan oleh guru-guru agama,
kiai-kiai, dan ulama-ulama. Pesantren merupakan lembaga yang penting dalam
penyebaran agama Islam karena merupakan tempat pembinaan calon guru-guru agama,
kiai-kiai, dan ulama-ulama. Pada masa pertumbuhan Islam di Jawa, kita mengenal
beberapa pesantren, di antaranya Pesantren Ampel Denta di Surabaya dan Pesantren Giri
di Gresik.

Proses Islamisasi Melalui Dakwah

Proses masuknya islam di indonesia melalui dakwah. Demikian halnya di Jawa melalui
dakwah dilakukan oleh kelompok para wali yang dikenal dengan sebutan Wali Sanga.
Wali artinya wakil atau utusan. Mereka di samping memiliki pengetahuan agama Islam
juga memiliki kelebihan yang disebut karomah. Oleh karena itu, mereka diberi gelar
sunan artinya yang dihormati. Kesembilan wali tersebut adalah sebagai berikut:

Sunan Ampel (Raden Rahmat) di Surabaya (Jawa Timur).

Sunan Bonang (Raden Makdum Ibrahim) di Tuban (Jawa Timur).

Sunan Drajat ( Raden Syarifuddin) atau raden Qosim di Lawongan, Jawa Timur.

Sunan Giri (Raden Paku) di Gresik, Jawa Timur.

Syeh Maulana Malik Ibrahim, di Gresik, Jawa Timur.


Sunan Kalijaga (Raden Said) di Kadilangu, Semarang, Jawa Te Sunan Kudus (Raden
Jafar Shodiq) di Kudus, Jawa Tengah.

Sunan Muria (Raden Umar Said) di Muria, Jawa Tengah.

Sunan Gunung Jati (Syarif Hidaya-tullah) di Cirebon, Jawa Barat.

Penyebaran agama Islam di Jawa Tengah bagian selatan dilakukan Sunan Tembayat
(Bayat) yang berkedudukan di Klaten. Penyebaran agama Islam di luar Jawa, khususnya
di Sulawesi Selatan dilakukan oleh Datuk ri Bandang dan Datuk ri Sulaiman. Di
Kalimantan Timur dilakukan oleh Datuk ri Bandang dan Tuan Tunggang ri Parangan.
Golongan lain yang mempercepat proses islamisasi ialah mereka yang telah menunaikan
ibadah haji.

Dan hal-hal yang dituliskan di atas tersebutlah yang menjelaskan bagaimana proses
Islamisasi di Indonesia dan menjadikan 93% warga Indonesia beragama Islam.

2. Persentase penduduk beragama Islam turun menjadi 80% karena dikarenakan masih
banyaknya masyarakat yang beragama Islam tidak terlalu memahami agama Islam itu
sendiri. Sehingga, mereka ini dengan sangat mudah dipengaruhi oleh pemuka agama lain
untuk meninggalkan agama Islam (murtad) dan berpindah keyakinan menjadi agama
yang lain. Selain dikarenakan kurangnya iman dan pemahaman seorang muslim terhadap
agama Islam adalah gencarnya para pemuka agama lain dalam menyebarkan agama
mereka contohnya seperti yang dilakukan oleh para missionaris Kristen yang sering
menyebarkan agama Kristen ke orang-orang yang beragama Islam. Contoh hal-hal yang
dilakukan para missionaris ini dalam menyebarkan agama Kristen kepada orang-orang
beragama Islam ada berbagai macam mulai dari menyebarkan buku-buku yang
mengandung ajaran Kristen, membangun rumah ibadah Kristen atau gereja di sekitaran
wilayah yang penduduknya mayoritas beragama Islam, kesaksian palsu oleh oknum yang
mengaku-ngaku sebagai orang yang murtad dari Islam, dan sebagainya Hal-hal inilah
yang menyebabkan mengapa persentase penduduk yang beragama Islam bias turun
menjadi sekitar 80%

3. Islam Sunni dan Syiah saling mengkafirkan diakibatkan banyaknya perbedaan di antara 2
aliran Islam tersebut. Mulai dari rukun Islam, rukun iman, syahadat dan lain-lainnya,
bahkan sebagian ulama-ulama besar Syiah pun mengakui bahwa kitab Al-Quran yang
mereka gunakan pun berbeda dari Al-Quran yang digunakan oleh Islam Sunni dan
menganggap bahwa Al-Quran yang digunakan Islam Sunni adalah palsu karena mereka
menganggap bahwa kitab tersebut telah dihapus beberapa ayatnya oleh para sahabat Nabi
Muhammad saw. sedangkan Islam Sunni menganggap bahwa Al-Quran yang ada
sekarang ini dan mereka gunakan tetap orisinil karena islam sunni dari dulu hingga
sekarang selalu memiliki Hafidz Quran atau penghafal Al-Quran yang menghafal
seluruh isi Al-Quran dan bahkan setiap salinan Al-Quran yang baru selalu diperiksa
secara teliti oleh suatu lembaga dan para Hafidz Quran sendiri untuk memastikan salinan
tersebut benar dan tidak ditambahi maupun dikurangi sedikitpun. Dan berikut ini adalah
beberapa hal perbedaan yang menyebabkan 2 golongan ini saling mengkafirkan;

a) Rukun Islam.

Rukun Islam Sunni (Ahlussunah Rukun Islam Syiah juga 5 tapi berbeda
waljamaah) ada 5 yaitu

Membaca dua kalimah sahadat


(syahadatain) Mengerjakan Shalat
Mengerjakan Shalat Mengerjakan Puasa
Mengerjakan Puasa Menunaikan Zakat
Menunaiakan zakat Menunaikan haji
Menunaikan Haji Al Wilayah

b) Rukun Iman.

Rukun Iman Sunni (Ahlussunnah) ada Rukun Iman Syiah ada 5 :


enam:
1. At-Tauhid
1. Iman kepada Allah 2. An Nubuwwah (kenabian)
2. Iman kepada Malaikat- 3. Al Imamah
malaikat Nya 4. Al Adlu
3. Iman kepada Kitab-kitab Nya 5. Al Maad (Kiamat)
4. Iman kepada Rasul Nya
5. Iman kepada Yaumil Akhir /
hari kiamat
6. Iman kepada Qadar, baik-
buruknya dari Allah.

c) Syahadat.

Sunni (Ahlussunnah) mempunyai Dua kalimat syahadat, yakni: Asyhadu An La


Ilaha Illallah wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah.
Syiah mempunyai tiga kalimat syahadat, disamping Asyhadu an Laailaha
illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, masih ditambah dengan
menyebut dua belas imam-imam mereka.
d) Imamah

Ahlussunnah meyakini bahwa para imam tidak termasuk rukun iman. Adapun
jumlah imam-imam Ahlussunnah tidak terbatas. Selalu timbul imam-imam,
sampai hari kiamat.Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau
jumlah tertentu, tidak dibenarkan.

Syiah meyakini ada dua belas imam-imam mereka, dan termasuk rukun iman.
Karena itu orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas imam-imam mereka
(seperti orang-orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah orang tersebut kafir dan
akan masuk neraka.

e) Khulafaurrasyidin

Ahlussunnah mengakui kepemimpinan khulafaurrosyidin adalah sah. Mereka


adalah: a) Abu Bakar, b) Umar, c) Utsman, d) Ali radhiallahu anhum

Syiah tidak mengakui kepemimpinan tiga Khalifah pertama (Abu Bakar, Umar,
Utsman), karena dianggap telah merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib
(padahal Imam Ali sendiri membaiat dan mengakui kekhalifahan mereka).
Merekapun meyakini bahwa Abu bakar, Umar dan Ustman sudah murtad dan
keluar dari islam sesudah wafatnya Rasulullah.

f) Surga.

Menurut Sunni Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang taat kepada Allah dan
Rasul Nya. dan Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak taat kepada
Allah dan Rasul Nya. Menurut Syiah, surga hanya diperuntukkan bagi orang-
orang yang cinta kepada Imam Ali, walaupun orang tersebut tidak taat kepada
Rasulullah. Dan neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang memusuhi Imam
Ali, walaupun orang tersebut taat kepada Rasulullah.

g) Nikah Mutah (kawin kontrak).

Nikah Mutah (kawin kontrak),menurut Sunni sama dengan perbuatan zina dan
hukumnya haram. Sementara dalam Syiah nikah Mutah sangat dianjurkan dan
hukumnya halal. Halalnya nikah Mutah ini dipakai oleh golongan Syiah untuk
mempengaruhi para pemuda agar masuk Syiah. Padahal haramnya Mutah juga
berlaku di zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib.

Selain perbedaan di atas masih banyak lagi perbedaan antara 2 golongan ini.
4. Peranan amerika dan orang barat dalam mengkristenisasi penduduk Indonesia sebenarnya
sudah dilakukan sejak lama bahkan pada masa penjajahan sebelum Indonesia me rdeka.
Lantas apa yang menyebabkan orang-orang barat dan amerika begitu gencarnya
melakukan kristenisasi di Indonesia. D.W. Ellis menyatakan bahwa kewajiban
mengabarkan Injil adalah tanggung jawab setiap orang Kristen yang telah menerima
Kristus menjadi Tuhan dan Juruselamatnya. Menurutnya, setiap orang percaya wajib
mengabarkan Injil sesuai kemampuan dan karunia-karunia yang dianugerahkan Roh
Kudus kepadanya. Berdasarkan hal ini, orang Kristen yang tidak melakukan Kristenisasi
berarti berkhianat kepada Tuhan mereka. Oleh karena itu, Kristenisasi akan senantiasa
muncul selama masih ada orang Kristen dan menjadi problem bagi bangsa yang akan
dikristenkan, termasuk umat Islam. Negara-negara barat maupun Amerika yang
mayoritas berpenduduk mayoritas beragama Kristen sering mengirim Pastur-pastur
mereka untuk menyebarkan agama Kristen ke seluruh dunia bahkan ke Negara yang
mayoritas penduduknya muslim seperti Indonesia. Selain itu, Negara barat dan Amerika
pun juga membiayai kehidupan pastur mereka selama melakukan tugas mereka dalam
menyebarkan agama Kristen di seluruh dunia. Sehingga, inilah peranan Amerika dan
orang-orang barat dalam mengkristenisasi penduduk Indonesia
PENDIDIKAN KEWARGANERAAN

Disusun oleh:

NAMA: HASBI WAHYU WIDIANTO

NIM: 1701025050

PRODI: MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

Anda mungkin juga menyukai