Anda di halaman 1dari 18

A.

PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : Tn. N
Umur : 41 Th
Alamat : Kp. Sukaraja Lajur cisarua Bandung
Status : Kawin
Agama : Islam
Pekerjaan : Tani
Tgl. MRS : 20-4-2012
No. Medrec : 12090253
Diagnosa Medis : Tumor Tonsil T2 N3 M0 Stage IV.
b. Identitas Penanggun Jawab
Nama : Ny. A
Umur : 31 Th
Alamat : Kp. Sukaraja Lajur cisarua Bandung
Status : Kawin
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Hubungan dg pasien : Istri

c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
7 bulan yang lalu pasien mengeluh ada benjolan di leher sebelah kiri
yang semakin lama semakin membesar, keluhan awal sakit menelan, 3
bulan yang lalu benjolan muncul di dalam mulut serta 1 bulan yang lalu
benjolan muncul di di leher sebelah kanan yang mengakibatkan pasien
tidak bisa membuka mulut dan mengeluh sesak, dibawa berobat ke RS
Dustira di lakukan pemeriksaan PA dengan Hasil Ca Tonsil, dan di rujuk ke
Poli THT RSUP DR Hasan Sadikin, di RSUP Dr Hasan Sadikin Dilakukan
pemasangan Trakeostomi (Tgl 20.4.2012).kemudian langsung dirawat di
ruang kemuning lantai V THT. Kehilangan berat badan dalam 3 bulan 20
Kg dari 70 Kg menjadi 50 Kg.
a) Keluhan Utama masuk rumah sakit.
Sesak dan tidak bisa membuka mulut.
b) Keluhan utama saat dikaji (tgl 1-4-2012)
Pasien mengeluh nyeri pada leher, nyeri dirasakan Pada Skala, 4 (1-5),
nyeri di rasakan seperti ditarik di rasakan menjalar dari leher kiri,
telinga kiri dan sebagian kepala kiri, nyeri di rasakan paling berat pada
pagi hari, hal yang di lakukan pasien untuk mengurangi nyeri adalah
dengan berdoa dan berzikir, dan pasien tampak meringis
mengeluarkan air mata menahan nyeri.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien menyatakan waktu kecil sering mengidap penyakit amandel, dan
tidak ada/pernah mengalami penyakit berat seperti DM, ginjal, hipertensi

2
maupun asma, dan TBC belum pernah dirawat sebelumnya, tidak pernah
mengalami penyakit ginjal, dan saluran kemih lainnya, tidak pernah
mengdap penyakit tetanus sebelumnnya.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit berat seperti DM,
hipertensi, maupun asma atau penyakit tumor lainnya.
4) Riwayat pola kesehatan dan koumsi obat-obatan
Pasien menyatakan tidak merokok, dan tidak minum-minuman
beralkohol, pasien sebagai buruh tani sering melakukan penyemprotan
tanaman dengan insekpisida dan tidak menggunakan masker.
d. Pola Aktivitas Sehari-hari (ADL)
No Aktifitas Sebelum sakit Selama sakit
1. Nutrisi:
a) Jenis Nasi, sayur, daging, Diet cair Via NGT.
makanan ikan, tahu, tempe 1500 cc.
Frekuensi 3 x/hari
Keluhan -
b) Jenis Air teh manis, air
minuman putih
Jumlah Jarang minum susu
7-9 gelas/hari
2. Eliminasi
c) BAK
Frekuensi 5-6 x/hari 5-6 X/ hari
Jumlah 1200 ml
Keluhan -
d) BAB
Frekuensi 1 x/hari 1 X/ 3 hari
Konsistensi Lembek lembek
3. Personal
higiene
a) Mandi 2 x/hari 1x sehari diseka
b) Gosok gigi 1-2x/hari Belum pernah
c) Keramas 2 x seminggu Belum pernah
d) Potong Bila panjang Belum pernah
kuku
4. Istirahat/tidur
a) Siang 1-2 jam/hari -1 jam/hari
b) Malam 6-7 jam/hari 4 jam/hari
5. Aktifitas
a) Siang Bermain, belajar Bedrest total
b) Malam Nonton tv, belajar, Bedrest total
bermain
6. Gaya hidup Klien tidak merokok, Klien tidak
tidak minum merokok, tidak
beralkohol minum beralkohol

3
e. Pemeriksaan Fisik
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 105 x/menit
RR : 28 x/menit
Suhu : 39 0 C
Kesadaran : CM, GCS E4 V5 M6

Pasien tampak terbaring di tempat tidur terlentang dengan kaki kanan di


traksi dengan beban 6 Kg.

1) Kepala, leher, THT, dan wicara.


Rambut tampak distribusi normal, warna hitam, tidak ada benjolan pada
kepala, bentuk wajah tidak simetris,
Mata :
Mata bentuk normal dan simetris, reflek pupil pada cahaya normal,
tidak ada pembengkakan palpebra, warna skelera merah muda, dan
pasien masih mampu membaca dengan normal.

Pengkajian khusus wicara dan THT

Bicara tidak jelas karena terpasang trakeostomi. Reflek batuk (+).

a) Telinga :
Daun telinga kiri tampak merah dan tidak simetris, tidak
mengeluarkan pus, pendengaran kiri dan kanan dengan tes berbisik
pasien masih mendengar dan tidak mendengar detik jarum jam, tidak
ada pus yang keluar dari dalam telinga, gendang telinga kanan tampak
normal dengan reflek cahaya (+) .pasien mengeluh telinga kiri terasa
sakit, dan ketika di sentuh telinga kiri pasien mengeluh nyeri.
b) Hidung :

4
Hidung tampak simetris, pada lubang hidung sebelah kanan terpasang
NGT, lubang hidung sebelah kiri, tampak mukosa lembab, tidak ada
sumbatan, dan ada masa yang menghalangi lubang hidung, mukosa
berwarna merah muda.
c) Mulut :
Bibir tampak kering. Gigi lidah dan dalam mulut pasien tidak bisa di
periksa karena pasien tidak mampu membuka mulut.
d) Leher :
Tampak terpasang trakeostomi. Luka sekitar trakeostomi merah,
terdengar bunyi riak, sekret (+).
Tampak benjolan pada leher kiri sampai pangkal telinga kiri, menkilat,
dan ada luka, Pus (+), darah (+), berbau, teraba keras,nyeri tekan (+),
Ukuran benjolan 20 X 20 X 15 cm,
Leher sebelah kanan tampak ada benjolan warna kulit tidak
mengkilap, nyeri tekan (-), teraba keras, tidak ada luka, ukuran
benjolan 5 X 5 X 15 cm.
e) Wicara.
Pasien bicara tidak jelas tidak dapat mengeluarkan kata-kata dengan
baik, pasien hanya menjawab dengan bahasa isarat.
2) Sistem pernafasan.
Pernafasan melalui pipa trakeostomi, cuping hidung (-), bentuk hidung
simetris, sekret (+), deviasi (-), bentuk dada simetris normal, RR: 24
x/menit, pola nafas: reguler dyspneu (-), auskultasi paru [posisi
berbaring] tidak terdengar ronkhi -/-, wheezing -/-, observasi warna kulit
sianosis (-),bunyi sekret (+), auskultasi paru: bronkhovesikuler di semua
lapang paru, bernafas kadang menggunakan otot pernafasan, terutama
ada sekret.
3) Sistem kardiovaskuler
Konjunktiva tak anemis, sklera tak ikterik, udem palpebra (-),brill
haematom (-), sianosis (-) pada bibir dan kuku, CRT > 2 detik, bunyi
jantung S1 lebih dari S2 lub dup, S3 & S4 (-), mur-mur (-), akral teraba
hangat, udem ekstremitas (-), pitting edema (-), edema anasarka (-). TD:
120/80mmHg, N:80 x/menit, bradikardia (-), disritmia (-).
4) Sistem Pencernaan
Makan melalui NGT, bibir tampak kering, bentuk abdomen datar simetris,
distensi abdomen (-), bising usus 7 x/menit, hepatomegali (-), BB: 50 kg,
TB: 160 cm.dan pasien mengeluh sudah bosan makan makanan cair.
5) Sistem Persarafan
Kesadaran composmentis, GCS E4 V5 M6, pupil isokor, 3 mm, reaksi
cahaya +/+
Tes orientasi: klien masih mampu mengenali orang, hari, tanggal tahun,
dan tempat dimana ia berada
Tes fungsi memori: klien masih mengingat kapan ia mengalami
pembengkakan pada leher, kapan ia lahir, dan benda-benda disekitarnya
Tes fungsi bahasa: diucapkan pemeriksa yaitu: dan, jika, tidak, tetapi, klien
dapat melakukan perintah sederhana seperti menggerakkan tangan

5
kanan, dan tangan kanan bergetar (pelaksanaan terhalang karena
keterbatasan lengan kanan)
Tes fungsi serebelum: tidak dikaji.
Tes fungsi saraf kranial:
Nervus I (olfaktorius): pasien tidak bisa mencium bau-bauan.
Nervus II (optikus): klien mampu melihat dengan jelas, pandangan relatif
jelas, pada lapang pandang dapat melihat kesegala arah
Nervus III, IV, VI ( okulomotorius, trochlearis, abducent): klien dapat
menggerakan bola mata ke segala arah, refleks pupil +/+, bentuk isokor
Nervus V(trigeminus): klien mampu merasakan usapan kapas pada area
maksila, mandibula, dan frontal, dan pasien tidak mampu menggerakan
rahang dan membuka mulut karena ada benjolan
Nervus VII (fasialis): tidak ada paresis, tampak mulut asimetris, klien
dapat mengangkat alis sebelah kiri dan sebelah kanan (-)
Nervus VIII (akustikus): klien mampu mendengar detikan jarum jam
Nervus IX X (glosofaringeus dan vagus): tidak bisa dikaji.
Nervus XI XII (asesorius hipoglosus): tidak bisa dikaji
Refleks fisiologis: refleks bisep (-), refleks trisep (-), refleks
brakhioradialis (-), refleks patologis: Babinski (-), Chaddock (-), achilles (-)
patella (+). Sensoris: klien mengatakan masih mampu merasakan usapan
kapas pemeriksa pada ekstremitas terutama ekstremitas bawah. Dan masi
mampu membedakan 1 atau 2 tusukan.
6) Sistem Muskuloskeletal
Tidak ada kelainan muskulo skeletal, kontraktur (-), atrofi otot (-),
kekuatan otot skala
5 5
5 5

f. Data Psikologis
1) Status Emosi
Pasien merasa sedih dan beraharap cepat sembuh.
2) Pola Koping
Apabila ada masalah pasien selalu menceritakan ke orang yang terdekat
yaitu istrinya.
3) Gaya Komunikasi
Pasien kooperatif, mampu bekerja sama dengan petugas, bicara dengan
dengan bahasa isyarat, dan di bantu oleh istri.
4) Konsep Diri
a) Gambaran diri
Pasien merasa agak malu dengan keadaannya sekarang karena
tergantung dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.
b) Harga diri
Pasien mengatakan harga dirinya tidak turun dengan keadaannya
sekarang
c) Peran

6
Pasien tidak dapat menjalankan perannya sebagai suami dan ayah dari
anaknya.
d) Identitas diri
Pasien adalah seorang laki-laki sebagai suami dan orang tua anaknya.
e) Ideal diri
Pasien berharap bisa cepat sembuh dari penyakitnya. Dan
menjalankan perannya.

g. Data Sosial
Pasien dapat berhubungan dengan keluarga dan tetangga dibuktikan dengan
kunjungan baik dari keluarga maupun teman serta tetangga yang
mengunjungi serta keluarga yang menunggunya secara bergantian

h. Data Spiritual
Klien ikut kelompok pengajian diwilayah tempat tinggalnya

i. Data Penunjang
1) Pemeriksaan patologi
Undifferentiated carcinoma tonsil.
2) Pemeriksaan Radiologi Tgl 26.4.2012.
Metastase carcinoma a/r colli sinistra.
Foto thorak AP :
Kesan tidak tampak kardiomegali, dan tidak tampak TB paru aktif.
3) Pemeriksaan Laboratorium tgl 26.4.2012
Darah lengkap Hitung jenis lekosit
HB 14.1 g/dl Basofil 0%
Hematokrit 41 % Eosinofil 1%
Eritrosit 4.96 juta/ul Batang 0%
Lekosit 9.400 /mm3 Segmen 87 %
Trombosit 457.000/mm 3 Limfosit 8%
Monosit 4%
Kimia klinik
Natrium (Na) 132 mEq Index eritrosit
Kalium (K) 4.5 MCV 82.3 Fl
Kalsium (Ca Bebas) 4.89 MCH 28.4 Dg
Magnesium (Mg) 1.60 MCHC 34.5 %

j. Program dan Rencana Pengobatan


Infus RL 1500 cc/24 jam
Diet cair 1500 cc
Cefriaxone 2X1 gr
Ketrolac 2X1 ampul
Ranitidin 2X1 ampul

7
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
No Data Interpretasi Problem
1. DS: pasien mengeluh nyeri Adanya tumor nyeri
pada leher, nyeri dirasakan tonsil kiri dan
pada skala 4 (0-5), nyeri kanan
menjalar dari leher sampai
ke sebagian kepala kiri, Membesar
makin berat di pagi hari.
DO: pasien tampak meringis, Menekan
dan mengeluarkan air mata, jaringan di
tampak benjolan pada leher sekitarnya dan
kiri dan menekan telika kiri, penekanan tuba
ada luka dan mengeluarkan auskustikus kiri
darah dan pus.
Terjadi
perubahan
regangan pada
kulit dan
jaringan

Merangsang
reseptor nyeri
2. DS: - Trakeotomi Bersihan jalan
DO: terpasang trakeostomi, nafas tidak
R=28 X/mnt, sekret (+), Merangsang efektif.
penggunaan otot bantu produksi sekret
pernafasan. Terdengar bunyi
sekret pada jalan nafas. Akumulasi
secret pada jalan
nafas

Jalan nafas
terganggu

Bersihan jalan
nafas tidak
efektif.
3. DS: pasien mengeluh nyeri Adanya Infeksi
pada leher menjalar pembesaran
kekepala- tonsil
DO: ada pembengkakan
leher, ada luka yang Menekan
mengeluarkan pus dan jarniang
bercampur darah, kulit sekitarnya
tampak merah mengkilat.
Teraba hangat. Suhu 390C Merusak

8
jaringan
sekitarnya

Regangan pada
kulit leher

Merusak
jaringan kulit

Pecahnya masa
tonsil

Terjadi luka

Infeksi
4. DS: - Daerah insisi Gangguan
DO: terpasang trakeostomi, trakeostomy komunikasi
bicara pasien tidak jelas, verbal
menjawab di bantu dengan Membuka
bahasa isarat. saluran baru
yang dilalui
udara sebelum
pita suara

Suara yang
dihasilkan tidak
bisa sampai
menggetarkan
pita suara

Suara tidak
keluar

Gangguan
komunikasi
verbal
5. DS: -- Pasien tidak Perubahan pola
DO: terpasang NGT, makan dapat menelan nutrisi
cair yang di sediakan tidak dan membuka
habis. mulut

Terpasang NGT

Makan melalui
NGT

9
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan pembesaran tonsil
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan trakeostomi dan
produksi sekret.
c. Infeksi berhubungan dengan pecahnya masa tonsil
d. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan pemasangan trakeostomi
e. Perubahan pola nutrisi berhubungan dengan tepasang NGT

10
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Tindakan Rasional
1 Nyeri berhubungan Setelah dilakukan tindakan Mandiri:
dengan pembesaran keperawatan selama 3 x 24 - Ukur skala nyeri Tindak lanjut rencana
tonsil jam diharapkan nyeri tindakan
berkurang dengan kriteria
hasil: - Kaji tanda-tanda vital dan tingkat Perubahan tanda vital,
- Pasien menyagkal nyeri kesadaran. mengindikasikan syok
- Pasien menyatakan nyeri nurogenik.
berkurang - Ajarkan latiahan relaksasi nafas dalam Mengalihkan rasa nyeri.
- Skala nyeri 2(0-4) dan distraksi dengan mendengarkan
musik dan banyak ber zikir.
- Jelaskan penyebab nyeri Menambah pengetahuan
pasien mengapa terjadi
nyeri dan cara penanganan.

Kolaborasi:
- Pemberian anlgetik

11
2 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan
Mandiri
tidak efektif keperawatan diharapkan
- Kaji bersihan jalan nafas pasien. Menentukan tidak lanjut
berhubungan jalan nafas bersih.- Hitung pernafasan pasien. perawatan.
dengan trakeostomi dengan kriteria hasil:
- Anjurkan pasien untuk tarik nafas Pasien dapat mengeluarkan
dan produksi - Sekret (-) setelah di suction.
dalam dan batuk sekret dengan tarik nafas
sekret. - Keluarga bisa membantu dalam dan batuk tanpa
dalam melakukan suction. suctioning
- Jika perlu lakukan suctioning. Membersihan jalan nafas
dari sekret.
- Perhatikan adanya perdarahan. Menentukan tidak lanjut
tindakan.
- Lakukan perawatan trakeostomi. Menghindari resiko infeksi
akibat tindakan
trakeostomi.
- Libatkan dan ajarkan keluarga dalam Keluarga adalah orang
melakukan suctioning. terdekat pasien.
3 Infeksi Setelah dilakukan tindakan Mandiri
berhubungan keperawatan selama 3 x 24 - Cuci tangan sebelum melakukan Menjaga penularan kuman
dengan pecahnya jam infeksi berkurang perawatan luka. dari petugas kepasien.
masa tonsil dengan kriteria hasil: - Lakukan perawatan luka. Mengurangi
- Suhu tubuh normal berkembangnnya kuman.
- Pus berkurang. - Kaji tanda-tanda infeksi. Menentukan rencana
- Lekosit dalam batas tindakan
normal. Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan kultur kuman. Menentukan obat yang
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai.

12
4 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Mandiri
komunikasi verbal keperawatan selama 1 x 24 - Beri kesempatan pasien untuk Memberikan pasien untuk
berhubungan jam diharapkan paien berkomunikasi mengungkapkan apa yang
dengan mampu berkomunikasi pasien butuhkan
terpasangnya hasil: - Amati gerak non verbal klien Gerak non verbal
trakeostomi - Apa yang pasien ungkapkan mengintepretasikan
di mengerti oleh perawat perasaan klien
dan keluarga. - Sediakan kertas dan bolpoin jika Pasien bisa berkomunikasi
pasien lemah tidak mampu berbicara dengan menulis di kertas
banyak jika lemah
- Ajarkan pada pasien yang terpasang Menutup jalur masuknya
trakheostomi tentang cara menutup udara melalui trakheostomi
lubang trakheostomi dengan jari yang maka pasien dapat
bersih atau tutup yang khusus jika ingin berbicara
berbicara

13
5 Perubahan pola Setelah dilakukan tindakan Mandiri
nutrisi keperawatan selama 3 x 24 - Kaji kebutuhan nutrisi pasien Menentukan rencana
berhubungan jam diharapkan kebutuhan tindakan.
dengan tepasang nutrisi pasien terpenuhi - Jelaskan sebab pasien terpasang NGT Menambah pengetahuan
NGT hasil: pasien.
- Pasien mau menghabiskan - Jelaskan pasien tentang perlunya Memotivasi pasien untuk
makanan cair yang nutrisi bagi tubuh pasien. menghabiskan makanan
disediakan. cair yang di sediakan.
- Berat badan pasien tidak - Libatkan dan ajarkan keluarga dalam Keluarga adalah orang
turun. pemberian makanan melalui NGT terdekat pasien.
- Timbang Berat badan pasien. Mengetahui kebutuhan
nutrisi pasien.

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa
Implementasi Paraf
dan jam Keperawatan
mengkaji tanda-tanda vital dan tingkat kesadaran. 1
5-5-2012
Hasil;
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 37 0 C 2
Kesadaran : CM, GCS E4 V5 M6
mengukur skala nyeri
hasil :
nyeri skala 3 (0-5)

14
mengajarkan distraksi dengan mendengarkan musik dan banyak ber zikir. 1
Hasil :
Pasien mau mendengarkan musik dari HP.
menjelaskan penyebab nyeri
hasil :
pasien mengerti penyebab nyeri.
mengkaji bersihan jalan nafas pasien.
Hasil:
Ada sekret di jalan nafas pasien 2
menghitung pernafasan pasien.
Hasil :
Pernafasan : 24 X/menit
Menganjurkan pasien untuk tarik nafas dalam dan batuk
Hasil :
Pasien mau melakukan tarik nafas dalam dan belajar batuk
melakukan suctioning. Dan meliibatkan serta mengajarkan keluarga 2
dalam melakukan suctioning.
Hasil :Jalan nafas bersih dan keluarga bisa melakukan suctioning
memperhatikan adanya perdarahan atau tidak dalam melakukan
suctioning.
Hasil :Ada darah
8-5-2012 Melakukan suctioning 2
Hasil :Jalan nafas bersih.
Menjelaskan pada pasien tentang perlunya nutrisi bagi tubuh pasien.
Hasil :
Pasien mengerti pentingnya nutrisi dan makanan bagi tubuh dan
kesembuhan penyakitnya.
melibatkan dan mengajarkan keluarga dalam pemberian makanan melalui

15
NGT 4
hasil :
keluarga memberi makanan cair melalui NGT
memberi kesempatan pasien untuk berkomunikasi 5
hasil :
pasien belajar untuk berbicara.
mengamati gerak non verbal klien 5
hasil :
pasien berkomunikasi dengan gerakan tangan dan anggukan.
mengajarkan pada pasien, tentang cara menutup lubang trakheostomi
dengan jari yang bersih atau tutup yang khusus jika ingin berbicara
hasil :pasien berusa untuk belajar berbicara.
9-5-2012 mengkaji tanda-tanda vital dan tingkat kesadaran. 1
Hasil;
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 25 x/menit
Suhu : 37 0 C
Melakukan cuci tangan sebelum melakukan perawatan luka. 3
melakukan perawatan luka.
Hasil :
Luka bersih dan di tutup.
mengkaji tanda-tanda infeksi.
Hasil :Pus (+)berkurang, sekitar luka mengkilap dan masih teraba
hangat.nyeri tekan (+).

16
E. CATATAN PERKEMBANGAN
TGL DAN JAM NO DP CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
9-5-2012 1 S : pasien menyatakan nyeri berkurang. Rizal
O: nyeri tekan (+), Skala nyeri 2(0-4).
A: tujuan tercapai sebagian.
P: anjurkan pasien untuk mendengarkan musik atau radio.
Lanjutkan program pemberian analgetik Ketrolak 2 x 1 ampul.
I : menganjurkan pasien untuk lebih sering mendengarkan musik
atau radio.
Melakukan injeksi ketrolak 1 ampul.
9-5-2012 2 S : pasien menyatakan tidak sesak. Rizal
O : Pernafasan 23 X/menit, sekret berkurang, jalan nafas bersih.
A : tujuan tercapai setelah di lakukan tindakan suctioning.
P : libatkan keluarga dalam melakukan suctinoning jika sekret
menghalangi jalan nafas.
I : Keluarga melakukan suctioning ketika ada secret dan pasien
merasa sesak.
E : jalan nafas bersih setelah di lakukan suctioning
9-5-2012 3 S : -- Rizal
O: Suhu tubuh 370C, pus berkurang, darah (+), kulit pada daerah
tumor masih mengkilap, teraba hangat.
A : Tujuan tercapai sebagian.
P : Lanjutkan rencana
I : Melakukan perawatan luka.

17
Melakukan pemberian antibiotik Cefriaxone 1 gr injeksi.
E : luka bersih setelah di lakukan perawatan.
9-5-2012 4 S : ----- Rizal
O : pasien belajar berbicara, dan mengungkapkan keinginannya
dengan bahasa verbal, keinginan pasien di mengerti oleh perawat dan
keluarga.
A : tujuan tercapai.
P:-
9-5-2012 5 S: pasien menyatakan mau menghabiskan makanan cair yang di Rizal
sediakan.
P : Makanan cair yang disediakan habis, keluarga mau terlibat dalam
pamberian makanan lewat NGT.
A : Tujuan tercapai.
P:---

18

Anda mungkin juga menyukai