BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
banyak cairan sehingga menyerupai buah anggur, atau mata ikan. Karena
itu disebut juga hamil anggur atau mata ikan. Kelainan ini merupakan
mana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh villi korialis mengalami
complete mole, sedangkan bila disertai janin atau bagian dari janin
2. Etiologi
dikeluarkan
8
9
d. Paritas tinggi
e. Kekurangan protein
3. Presdiposisi
sebelumnya, dan usia yang sangat ekstrim pada masa subur. Efek usia
yang sangat jelas terlihat adalah pada wanita yang berusia lebih dari 45
tahun, ketika frekuensi lesi yang terjadi adalah 10 kali lipat dari pada lesi
yang dapat terjadi pada wanita yang berusia diantara 20-40 tahun.
(Reeder, 2011)
a. Etnis Asia
Ada insiden yang lebih tinggi untuk angka kejadian kehamilan mola
c. Riwayat genetik
d. Faktor makanan
4. Klasifikasi
Mola hidatidosa terdiri dari dua jenis menurut Myles, 2009 yaitu :
Pada mola jenis ini, tidak terdapat adanya tanda-tanda embrio, tali
menyerupai kehamilan.
menambatkan hasil konsepsi. Hal ini berarti bahwa mola yang sedang
jenis ini.
dan keguguran laten merupakan hal yang sulit dilakukan. Hal ini
mola dilihat dari keluhan dan beberapa pemeriksaan khusus obstetri yang
seharusnya.
e. Keluar jaringan mola seperti buah anggur atau mata ikan (tidak selalu
fundus uteri turun; lalu naik lagi karena terkumpulnya darah baru.
6. Manifestasi Klinik
terjadi kehamilan. Untuk beberapa alas an yang belum jelas, embrio mati
mola komplit, uterus akan membesar lebih dari massa gestasi yang
14
parah akan muncul pada tahap awal. Denyut jantung janin tidak terdengar
spontan missed abortion. Vesikel akan terlihat pada rabas vagina saat
terjadinya abortus.
normal). Pada kehamilan mola, kadar hCG serum masih sangat tinggi
juga harus dievaluasi dengan cermat, karena kadar yang sangat tinggi
juga dapat dikaitkan dengan gestasi multipel dengan lebih dari satu
plasenta. Kadar hCG awal mungkin relatif pada pasien yang mengalami
2011)
7. Patofisiologi
pada plasenta dengan bayi normal. Bisa juga terjadi kehamilan ganda
mola adalah: satu janin tumbuh dan yang satu lagi menjadi mola
sampai berdiameter lebih dari 1 cm. Mola parsialis adalah bila dijumpai
Sel-sel Langhans tampak seperti sel polidral dengan inti terang dan
adanya sel sinsisial giantik. Pada kasus mola banyak kita jumpai ovarium
yang disebut morula. Morula bergerak ke cavum uteri kurang lebih 3 hari
jenis yaitu trofoblas (sel yang berada disebelah luar yang merupakan
dinding sel telur) sel kedua yaitu bintik benih atau nodus embrionale (sel
16
yang terdapat disebelah dalam yang akan membentuk bayi). Pada fase ini
vili dan hilangnya pembuluh darah stroma vili maka nidasi tidak terjadi.
proliferasi keras uterus menjadi semakin besar. Selain itu trofoblas juga
8. Tes Diagnostik
hati ke dalam kanalis servikalis dan kavum uteri. Bila tidak ada
tahanan, sonde diputar setelah ditarik sedikit, bila tetap tidak ada
(Sujiyatini, 2009)
(Prawirohardjo, 2007)
9. Penanganan
1) Koreksi dehidrasi
ginekologi
penyakit dalam
18
darah rutin, kadar beta HCG dan foto toraks) kecuali bila
kemudian.
dekstrose 5%.
hidatidosa meliputi :
6) Bila selama masa observasi, kadar beta HCG tetap atau meningkat
kemoterapi.
10. Komplikasi
a. Perdarahan hebat.
b. Anemia.
c. Syok hipovolemik.
d. Infeksi sekunder.
e. Perforasi uterus.
f. Keganasan (PTG).
20
Tanda Gejala:
f. Kelahiran dengan sectio
caesaria a. Nyeri/ kram perut
b. Uterus semakin besar
c. Balotemen tidak teraba
d. Tidak terdengar bunyi denyut jantung janin
e. Perdarahan tidak teratur
Pemeriksaan penunjang :
USG, Pemeriksaan hCG, Uji Sonde, Foto thoraks, Foto rontgen abdomen
Tindakan1
Kuretase /
histerektomi
B. Manajemen Kebidanan
masyarakat.
bagi bidan.
1) Data Subyektif
a) Biodata
(1) Nama
(2) Umur
(3) Agama
(5) Pendidikan
(6) Pekerjaan
ekonomi.
(7) Alamat
A. Keluhan utama
dirasakan pasien.
B. Riwayat kesehatan
(1) Keluarga
kelainan kongenital.
(2) Pasien
C. Riwayat obstetri
(1) Riwayat KB
kontrasepsi.
mengetahui infertilitas.
(1) Nutrisi
(2) Eliminasi
(3) Istirahat
cukup istirahat.
26
kebersihan genetalianya.
(5) Aktivitas
terhadap dirinya.
2. Data Objektif
a) Keadaan umum
b) Kesadaran
c) Pemeriksaan umum
d) Pemeriksaan fisik
pasien.
27
e) Pemeriksaan khusus
f) Pemeriksaan Penunjang
yang dirasakan.
potensial
mungkin terjadi atau yang akan dialami oleh ibu bila tidak
e. Langkah V. Perencanaan
dengan tepat.
4. Catatan Perkembangan
singkatan dari :
S : Subyektif
O : Obyektif
A : Assessment
identifikasi.
P : Planning
pengobatan.
tindakan tersebut
atau keluarganya