PENDAHULUAN
1
media menjadi penyebab 22,7% anak-anak pada usia dibawah 1 tahun dan 40% anak-
anak pada usia 4 sampai dengan 5 tahun yang datang berkunjung ke dokter anak. Selain
itu, sekitar sepertiga kunjungan ke dokter didiagnosa sebagai OMA dan sekitar 75%
kunjungan balik ke dokter adalah untuk follow-up penyakit otitis media tersebut (Teele et
al., 1989). Menurut Casselbrant (1999) dalam Titisari (2005), menunjukkan bahwa 19%
hingga 62% anak-anak mengalami sekurang-kurangnya satu episode OMA dalam tahun
pertama kehidupannya dan sekitar 50-84% anak-anak mengalami paling sedikit satu
episode OMA ketika ia mencapai usia 3 tahun. Di Amerika Serikat, insidens OMA
tertinggi dicapai pada usia 0 sampai dengan 2 tahun, diikuti dengan anak-anak pada usia
5 tahun.
1.3. Tujuan
a. Umum : Mengetahui Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan Otitis Media Akut
b. Khusus :
Setelah membaca makalah ini, diharapkan pembaca dapat mengetahui:
1. Mengetahui pengertian, etiologi manifestasi klinis dari Otitis Media Akut
( OMA )
2. Mengetahui patofisiologi Otitis Media Akut ( OMA )
3. Mengetahui Asuhan Keperawatan kegawatdaruratan Pada Pasien Otitis Media
Akut ( OMA )
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Anatomi fisiologi Telinga
Telinga terbagi 3 bagian. Telinga luar terdiri dari daun telinga ( pinna) dan kanal
telinga luar berbentuk seperti huruf S ( meatus akustik eksternal). Kanal telinga
mengarahkan suara kedaerah kedua, telinga tengah. Elemen telinga tengah memperkuat
gelombang suara dan menghantarkannya dari udara kedalam cairan ditelinga dalam.
Telinga tengah meliputi gendang telinga ( membrane timpani ) dan tiga tulang terkecil
dalam tubuh, osikel-osikel auditorik, yang merentang di sepanjang rongga telinga tengah
yang berisi udara ( rongga timpani ). Telinga dalam yang berisi cairan mengubah
gelombang suara menjadi sinyal saraf di dalam koklea yang berbentuk seperti keong.
Rongga telinga tengah terhubung ke tenggorokan melalui saluran eustachius, dan juga
dengan udara di luar hubungan ini dapat memindahkan tekanan admosfer kedalam
rongga, menyamakan tekanan udara di kedua sisi gendang telinga dan mencgah gendang
menonjol saat terjadi perubahan udara luar.( Parker, 2007 )
3
2.2. Definisi
Otitis Media Akut (OMA) adalah peradangan akut atau sebagian atau seluruh
periosteum telinga tengah. ( Hendley 2002 )
Otitis Media Akut adalah suatu peradangan telinga tengah, otitis Media dapat
terjadi akibat Infeksi bakteri, biasanya oleh bakteri strepcoccus, pneumonia,
haemophillus influenza, atau staphylococcusaureus. ( Corwin. 2002 ).
Otitis media akut (OMA) adalah peradangan akut telinga tengah. Penyakit ini
masih merupakan masalah kesehatan khususnya pada anak-anak. Diperkirakan 70% anak
mengalami satu atau lebih episode otitis media menjelang usia 3 tahun. Penyakit ini
terjadi terutama pada anak dari baru lahir sampai umur sekitar 7 tahun, dan setelah itu
insidennya mulai berkurang. ( Jacky Munilson, Yan Edward, Yolazenia. 2003 )
Secara umum kelompok menyimpulkan bahwa Otitis Media Akut adalah suatu
peradangan telinga tengah akibat Infeksi bakteri, biasanya oleh bakteri strepcoccus,
pneumonia, haemophillus influenza, atau staphylococcus aureus dan Diperkirakan 70%
anak mengalami satu atau lebih episode otitis media menjelang usia 3 tahun (Corwin.
2002, Hendley 2002, Jacky Munilson, Yan Edward, Yolazenia. 2003 )
2.3. Etiologi
a. Beberapa faktor penyebab adalah terapi yang lambat dan penanganan terhadap
gejala awal dari penyakit OMA lambat di tangani atau diperiksakan.
b. Daya tahan tubuh rendah merupakan kondisi seseorang yang kurang proteksi
dalam menangkal suatu penyebab penyakit.
c. Kebersihan buruk merupakan tindakan seseorang yang tidak merawat kebersihan
dari organ telinga baik dari luar maupun kedalam organ telinga
d. Bila kurang dari 2 bulan disebut subakut karena penanganan yang lambat serta
bakteri berkembang dengan cepat sehingga penangnan tersebut harus cepat.
e. Infeksi kronis dari kuman gram negative dan anaerob tidak bisa mempertahankan
zat warna sehiangga tidak bisa mempertahankan kondisi normal dari telingga.
4
( Arsyad soepardi, Efiati. 2001 )
2.4. Pathway
OTITIS MEDIA
AKUT
PENYEBAB BAKTERI
PENYEBAB ALERGI
PIOGENIK
Otitis media akut merupakan penyakit yang diakibatkan dua penyebab yaitu :
b. Akibat alergi
Alergi adalah reaksi kekebalan badan seseorang yang berlebihan terhadap za-zat
tertentu yang biasanya tidak menimbulkan masalah. Beberapa zat tersebut misalnya
debu-debu tertentu, serbuk, sari, zat kimia tertentu, jenis makanan tertentu binatang
peliharaan dan sejenisnya, zat ini merupakan penyebab terjadinya OMA. Zat tersebut
tidak tersaring oleh rambut rambut halus pada hidung yang tidak berfungsi. Sehingga
menyebabkan pembengkakan saluran eustachius karena saluran pernapasan dan organ
bagian dalam telinga di hubungkan oleh saluran eustachius.
2.6. Klasifikasi
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN
Contoh Kasus :
Seorang anak berumur 7 tahun datang ke Rumah Sakit diantar ibunya dengan
keluhan : keluar nanah dari lubang telinga sebelah kiri, susah tidur, gelisah saat tidur, dan
7
menderita demam. Anak tersebut datang sambil memegangi telinga sebelah kirinya dan
menutup lubang telinga dengan tissu, klien tampak gelisah dengan keadaan telinga yang
keluar nanah, serta merasa minder dengan teman temannya.
a. Penanganan Awal kegawatdaruratan OMA
1. Bersihkan cairan yang keluar dari dalam telinga
2. Jelaskan apa yang terjadi pada telinga pasien
3. Buat pasien agar tetap tenang menghadapi situasi penyakit tersebut
b. Pengkajian
1. Kaji seluruh bagian telinga
2. Kaji warna cairan yang keluar dari telinga
3. Kaji apakah ada kemerahan pada bagian telinga
4. Kaji apakah ada rasa nyeri
5. Ukur suhu badan
6. Lakukan pemeriksaan ostoskop
c. Analisa data
Ds :
1. Pasien mengatakan keluar nanah dari telinga sebelah kiri.
2. Pasien mengatakan gelisah dan sulit tidur
3. Pasien mengatakan tidak mengetahui apa yang terjadi dengan telinganya
4. Pasien mengatakan kurang perawatan telinga
5. Pasien mengatakan minder kepada teman- teman
6. Pasien mengatakan cemas terhadap penyakit telinganya
Do :
1. Telinga klien tampak keluar eksudat ( nanah )
2. Pasien tampak gelisah
3. Pasien tampak kebingunan
4. Pasien tampak cemas
5. Telinga pasien tampak kotor
8
d. Dignosa dan Intervensi keperawatan
1. DX 1 : Cemas b.d keluarnya cairan nanah dari lubang telinga
Intervensi:
Kriteria hasil: setelah dilakukan tindakan 1x2 jam klien di harapkan menunjukkan
hasil sebagai berikut :
Intervensi:
9
3. DX 3 : Kurang pengetahuan b.d informasi tentang penyakit otetis media akut
(OMA)
Kriteria hasil: setelah dilakukan tindakan 1x2 jam klien di harapkan menunjukkan
hasil sebagai berikut :
Intervensi:
Intervensi :
10
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari data yang diambil, kelompok menyimpulkan bahwa Otitis
Media Akut (OMA) merupakan suatu gangguan atau penyakit yang menyerang organ
telinga dalam yang di sebabkan oleh bakteri piogenik seperti streptococcus hemolyticus,
Staphylococcus aureus, Pneumococcus, H. Influenza, E.Coli , S anhemolyticus, P.
Vulgaris dan P. Aeruginosa yang terdapat pada saluran eustachius.
Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan khususnya pada anak-anak
yang diperkirakan 70% anak mengalami otitis media menjelang usia 3 tahun. Penyakit ini
terjadi terutama pada anak dari baru lahir sampai umur sekitar 7 tahun, dan setelah itu
insidennya mulai berkurang.
Dalam penyakit OMA ini terdapat klasifikasi yaitu Stadium OKlusi Tuba
Eustachius, Stadium Hiperemis ( Presupurasi), Stadium Supurasi, Stadium Perforasi
Stadium Resulusi.
11
3.2. Saran
Walau masih banyak kekurangan didalam makalah yang kelompok buat ini, kami
kelompok 3 berharap semoga dapat bermanfaat untuk mahasiswa STIK Muhammadiyah
Prodi S1. Jika terdapat kekurangan dalam makalah ini kelompok mohon maaf.
Daftar pustaka
Dikutip dari : Jacky Munilson, Yan Edward, Yolazenia. Bagian Telinga Hidung
Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang ( pada tanggal 07-09-2016 )
12