Anda di halaman 1dari 1

TUGAS 1 - ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT

Nama :Neysa Aprita Kuswara (19)


NIM :[17/414061/EE/07226]

Pengalaman Saya : Ini kisah saya, suatu hari sekolah kami mendapat undangan untuk perlombaan
baris berbaris (PBB) antar sekolah se-kota kami. Saat itu saya dipercaya sebagai bendahara umum di
organisasi paskibra segala persiapan kami siapkan, dari berlatih dan kostum yang akan dilombakan.
Sebut saja mawar teman saya, kami percayakan untuk mengurus persiapan kostum para peserta
lomba. Namun saat diminta menunjukkan bukti pembelian dari toko langganan kami itu dia tidak
dapat memberikannya karena alasan hilang. Akhirnya saya memutuskan untuk membuktikan keadaan
yang sebenarnya dengan mendatangi toko langganan kami itu. Saya pikir, saya harus melakukannya
karena saya punya tanggungjawab dan harus transparan. Namun ternyata tidak ada transaksi atas
pembelian tersebut. Setelah dari toko itu saya pun mencoba menghubungi mawar untuk
mengkonfirmasi kebenarannya. Syukurlah setelah terpancing mawar akhirnya mengakui kalau dia
memakai uang tersebut untuk kepentingan pribadi karena alasan ekonomi. Karena ini sudah diluar
batas kemampuan saya untuk mengatasi masalah ini, saya meminta mawar untuk berbicara kepada
pembina kami sejujur-jujurnya dengan apa yang terjadi. Akhirnya dia mau bertanggungjawb dan
menghadap pembina kami.

Apakah saya sudah beretika: Dari pengalaman saya diatas, saya merasa saya sudah beretika karena
seperti Motto Paskibra salah satunya adalah Tidak Takut Salah Hubungannya dengan kalimat tidak
takut salah adalah, lakukan segala sesuatu itu menurut aturan yang ada, orang yang tahu sesuatu itu
salah dan dia tidak melakukannya sudah pasti tidak takut salah, selanjutnya ada keadaan dimana kita
ragu atau sulit menentukan tindakan yang benar, saat seseorang telah melakukan hal yang benar,
maka orang tersebut sudah seharusnya tidak takut salah. Begitupun yang telah saya lakukan, saya
tidak takut salah untuk membuktikan kebenaran yang terjadi. Lalu kaitannya sendiri dengan beretika
adalah tetap menjaga keburukan/aib teman saya (tidak ghibah) dan tidak mengambil keputusan
sendiri untuk menyelesaikan sesuatu yang diluar batas kemampuan, tetap berkomunikasi dengan
pembina, menghormati tugas pembina karena itu sudah menjadi ranah pembina.

Apakah sudah cukup untuk menjadi akuntan (good economic) : Menjadi seorang akuntan harus
dapat diandalkan dan dipercaya. Saya rasa memiliki sikap skeptis saja yaitu dengan tidak mudah
berkata ya dan tidak mudah percaya dengan satu informasi sebelum melakukan verifikasi, tidak cukup
untuk menjadi akuntan. Dengan mengikuti norma-norma di dalam ekonomi itu cukup menjadi
seorang akuntan yang baik. Menurut saya kontribusi akuntan yang dikaitkan dengan kegiatan
ekonomi yang baik adalah melayani tetapi sekaligus melindungi kepentingan umum, mewujudkan
ekonomi yang jujur itu dapat membantu perekonomian yang lebih maju di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai