Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada saat makan buah-buahan (misalnya jeruk), kita sering menemukan biji-biji kecil di
dalamnya. Dari sebutir biji yang kecil tersebut, suatu saat akan tumbuh menjadi pohon jeruk
yang besar, lebat, serta menghasilkan bunga dan buah dengan biji di dalamnya. Hal itu dapat
terjadi karena sebutir biji itu mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Adapun pengertian dari
pertumbuhan adalah proses pertambahan volume, dan tinggi batang karena adanya
pembelahan mitosis atau pembesaran sel. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan atau terspesialisasinya sel sel menjadi struktur dan fungsi tertentu.
Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan
perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh pada pertumbuhan perkembangan tanaman
ialah faktor tanah, suhu dan cahaya. Cahaya matahari sebagai sumber energi primer di bumi
dan sangat menentukan kehidupan dan produksi tanaman. Energi cahaya yang diperlukan
berasal dari matahari dan tenaga kimianya berasal dari pernapasan. Pengaruh cahaya
tergantung pada mutu berdasarkan panjang gelombang. sebagai sumber energi pengaruh
cahaya ditentukan oleh intensitas cahaya maupun lamanya penyinaran. Reaksi cahaya dari
tanaman didasarkan atas reaksi fotokimia yang dilaksanakan oleh sistem pigmen spesifik.
Kekurangan cahaya matahari dan air sangat mengganggu proses fotosintesis dan
pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung tergantung pada jenis tumbuhan.
Klorofil dibuat dari hasil hasil fotosintesis. Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak
dapat membentuk klorofil sehingga daun menjadi pucat. Akan tetapi, jika intensitas cahaya
terlalu tinggi, klorofil akan rusak.
Intensitas cahaya dan lama penyinaran dalam fotosintesis berpengaruh pada tumbuhan,
terutama pada pertumbuhan vegetatif dan kegiatan reproduksi tumbuhan. Di daerah tropis,
lamanya siang dan malam kira kira sama, yaitu 12 jam. Di daerah yang memiliki empat
musim, lamanya siang hari dapat mencapai 16 20 jam. Respons tumbuhan terhadap
lamanya penyinaran yang bervariasi disebut fotoperiodisme. Respon tumbuhan terhadap
fotoperiodik dapat berupa pembungaan, dormansi, perkecambahan, dan perkembangan.
Sehingga kami mengambil judul laporan penelitian Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kacang.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang ?
2. Bagaimana perbedaan pertumbuhan perkecambahan kacang di tempat yang
gelap dan terang?
3. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tanaman
kacang?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji
kacang.
2. Mengamati perbedaan pertumbuhan perkecambahan kacang di tempat yang
gelap dan terang.
3. Mengamati pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tanaman
kacang.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi pada setiap
makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan untuk pengertian yang sama. Padahal
pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran yang bersifat permanent (tetap) dan
tidak dapat balik (Irrevisible), sedangkan perkembangan adalah proses perubahan dalam
bentuk.
Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan
jumlah sel dan protoplasma. Untuk mengukur pertumbuhan tanaman digunakan alat
yang.disebut busur tumbuh atau auksanometer. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan
bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan
diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang
dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon yang kokoh atau
rumput yang mudah digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah
morfogenesis.
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis
bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang
dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
Tahap Pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel
tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam vakuola.
Tahap diferensiasi sel, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya
terbentuk jaringan, organ, dan individu.
B. Pertumbuhan dan Perkembagan Awal
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang
dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio, cadangan makanan,
dan calon daun (calon akar).
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh
menjadi akar) dan planula (yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan makanan bagi
embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa
jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi
sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau
jamur kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Didekat mikropil
terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di dalamnya
dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat
melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji
sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem, sangat dingin atau kering)
karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.
Perkembangan Embrio
Embrio berkembang di dalam biji. Setelah fertilisasi, zigot mengalami rangkaian pembelahan
sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis zigot akan berkembang menjadi embrio
asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal dari jaringan suspensor.
Embrio di dalam bakal biji (ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang mengandung
ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan akhirnya membentuk
seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon. Kotiledon berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan dan perkecambahan (germinasi).
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu meristem
apikal ujung (terminal) dan meristem apikal akar. Sel-sel tersebut berada dalam kondisi
dorman ketika biji pada masa dormansi. Setelah biji berkecambah, kedua massa sel tersebut
berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar.
Perkembangan embrio terhenti stelah mencapai tahapan tertentu, yaitu saat bakal biji telah
menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai untuk perkecambahan. Di dalam biji
yang matang, endosperma makanan telah terdiferensiasi menjadi lapisan terluar sel (aleuron)
dan massa sel terdalam bertepung. Sel sel aleuron menyintesis enzim amilase. Enzim
tersebut dapat mengubah cadangan zat pati didalam endosperma menjadi gula yang dapat
digunakan oleh embrio.
Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang
memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji
tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula.
Tahapan perkecambahan
Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa
tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan,
pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya,
serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk
kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan
pecahnya testa.
Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase)
dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja
mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino digunakan untuk membuat
molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi
maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu
bahan untuk membuat dinding sel bagi sel sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa
maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan
glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati
menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas
permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis.
Macam perkecambahan :
Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun
lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat keatas
tanah, misalnya pada kacang hijau. Perkecambahan ini umumnya terjadi pada biji tanaman
Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri), contoh: kacang hijau, kacang kedelai, kapas.
Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil)
sehinga daun lembaga ikut tertarik keatas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah.
Umumnya terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh: Jagung, padi. dan Dicotyledoneae
yaitu hanya kacang kapri.

Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang dan daun. Selanjutnya, tumbuhan
mengalami pertumbuhan, Macamnya yaitu:
Pertumbuhan primer
Adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar maupun ujung
batang (meristem primer). Berlangsung pada embrio, embrio dibedakan menjadi 3 bagian
penting yaitu:
Tunas embrionik, yaitu calon batang dan daun
Akar embrionik, yaitu calon akar
Kotiledon, yaitu cadangan makanan
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah
yaitu:
Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel sel di daerah ini aktif
membelah (bersifat meristematik)
Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel sel di daerah
inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel selnya berdiferensiasi menjadi sel
sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.
Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosis pada jaringan meristem
sekunder (lateral) sehingga mengakibatkan diameter batang dan akar bertambah besar.
Meristem lateral terbagi atas: Kambium vaskuler (terletak diantara xylem dan floem
menyebabkan pembelahan sel kearah dalam membentuk xylem dan kearah luar membentuk
floem. dan Kambium gabus (jaringan pelindung yang menggantikan fungsi jaringan
epidermis yang rusak/ mati). Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil.
E. Faktor faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan
A. Faktor Eksternal
1. Makanan (Zat Hara)
Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk menyintesis berbagai komponen sel.
Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya karbon dioksida dan air, tetapi juga unsur
unsur lainnya. Karbon dioksida diabsorpsi oleh daun, sedangkan air dan mineral diserap oleh
akar.
2. Suhu atau Temperatur
Untuk proses tumbuh dan perkembangan, tumbuhan memerlukan suhu yang sesuai. Suhu
tersebut disebut suhu optimum. Suhu paling rendah yang masih memungkinkan
pertumbuhan disebut suhu minimum. Sedangkan suhu paling tinggi yang masih
memungkinkan pertumbuhan disebut suhu maksimum.
3. Air
Tanpa air, tumbuhan tidak akan tumbuh. Air merupakan senyawa utama yang sangat
dibutuhkan oleh tanaman yang berfungsi sebagai komponen pembantu proses fotosintesis.
pan dan membantu perkecambahan biji tanaman baik pada biji tanaman monokotil maupun
dikotil.
4. Cahaya
Banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan, umumnya
cahaya menghambat pertumbuhan meninggi, karena cahaya dapat menguraikan auksin
(hormon pertumbuhan). Pada tempat yang gelap tumbuhan akan lebih cepat tinggi daripada
tempat yang terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
5. Kelembaban
Pengaruh kelembaban udara berbeda beda terhadap berbagai tumbuhan, tanah dan udara
yang lembap berpengaruh baik bagi tumbuhan. Kondisi lembap menyebabkan banyak air
yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang dikeluarkan.
6. Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi aerob pada tumbuhan,
terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi. Energi ini digunakan, antara lain
untuk pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan aktivitas tumbuhan. Apabila
tumbuhan kekurangan Oksigen dapat mengalami kematian.
7. pH medium (Tingkat keasaman)
Derajat keasaman tanah (pH tanah) sangat berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara
yang diperlukan oleh tumbuhan. Pada kondisi pH tanah netral unsur-unsur yang diperlukan,
seperti Ca, Mg, P, K cukup tersedia. Adapun pada pH asam, unsur yang tersedia adalah Al,
Mo, Zn, yang dapat meracuni tubuh tumbuhan.
B. Faktor Internal
1. Gen
Gen berperan dalam pengendalian metabolisme zat di dalam sel, misalnya proses sintesis
protein. Protein merupakan komponen dasar penyusun tubuh makhluk hidup termasuk
tumbuhan.
2. Hormon
Hormon ialah regulator pertumbuhan yang sangat esensial, yang dibuat pada satu bagian
tumbuhan sedangkan respon pertumbuhan terjadi terhadap hormon di bagian tumbuhan
lainnya, misalnya di akar, batang dan daun. Hormon pertumbuhan (fitohormon) yang telah
dikenal antara lain auksin, sitokinin, dan giberilin.
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
Alat :
1. Kapas
2. Gelas Aqua
3. Penggaris
4. Gunting
Bahan :
1. Kacang hijau
2. Air
Cara Kerja :
1. Pilih 10 biji kacang hijau yang bagus, berisi, tidak kisut, dan tenggelam bila
dimasukkan ke dalam air.
2. Masukkan kapas setebal 2 cm ke dalam 2 gelas plastik dan tuangkan air hingga kapas
terendam.
3. Masukkan masing-masing biji kacang hijau ke dalam gelas A dan gelas B.
4. Letakkan gelas aqua yang petama di tempat yang langsung terkena sinar matahari
tanpa ada penghalang dan letakkan gelas aqua yang kedua di tempat tertutup.
5. Siram masing-masing tempat yang berisi kacang kedelai itu sekali sehari dengan
menggunakan air.
6. Amati perkecambahan pada bibit kacang hijau.
7. Ukur dan catat perubahan pada tiap-tiap kacang hijau tiap hari selama 6 hari.

BAB IV
ANALISIS DATA

Tabel pengamatan percobaan pengaruh cahaya terhadap perkecambahan.

a. Tempat terang
Tabel pertumbuhan
Hari Pertumbuhan (cm) Rata-rata
Ke I II III IV V (cm)
1. 0 0 0 0 0 0
2. 0 0 0 0 0 0
3. 6,5 5 0 0 0 2,3
4. 10 7 0 5 0 4,4
5. 16 14,5 0 10 0 8,1
6. 19 15,5 0 14 3 10,3
Tabel perkembangan
Hari Perkembangan
Ke
1. -
2. Akar mulai menembus tanah dan sebagian plamula mulai tampak
3. Akar mulai menembus kapas, hipokotil keatas dan warna biji hijau muda
4. Daun muncul berwarna hijau terbuka dan batang hijau kuat
5. Daun terbuka semuanya dan mengarah ke matahari
6. Daun makin tebal dan berwarna hijau segar

b. Tempat gelap
Tabel pertumbuhan
Hari Pertumbuhan (cm) Rata-rata
Ke I II III IV V (cm)
1. 0 0 0 0 0 0
2. 3,5 2 3 2 3 2,7
3. 8 4,5 8 4 8 6,5
4. 19,5 14,5 17 18,5 11 16,1
5. 23 18 20 19,5 23 20,7
6. 25 20 24,5 24 26,5 24

Tabel perkembangan
Hari Perkembangan
Ke
1. -
2. Akar mulai menembus tanah dan sebagai plamula mulai tampak
3. Akar mulai menembus kapas, hipokotil keatas dan warna biji kuning muda dan ada
juga yang berwarna merah muda
4. Daun muncul tetapi menguncup berwarna kekuningan dan batang dan batang putih
pucat
5. Daun masih mengatup, batang makin pucat dan lemah
6. Tumbuhan pucat, dan daun tidak berkembang

Pertanyaan :
1. Berdasarkan perangkat percobaan, tentukan variabel kontrol, variabel bebas, dan
variabel terikatnya.
2. Apakah selama masa percobaan, anda menemukan variabel pengganggunya?Jika
ada, jelaskan.
3. Bandingkan kecambah pada gelas IA, IB, dan IC, Kemudian jawablah pertanyaan
berikut.
a. Manakah yang lebih cepat mulai berkecambah?
b. Bagaimanakah kecepatan pertumbuhannya?
c. Manakah yang kecambahnya lebih banyak hidup?
4. Bandingkan kecambah pada gelas a dengan b, kemudian jawablah pertanyaan
berikut.
a. Manakah yang lebih cepat mulai berkecambah ?
b. Manakah yang lebih cepat pertumbuhannya ?
c. Manakah yang kecambahnya lebih banyak hidup ?
5. Berdasarkan data percobaan yang anda peroleh, buat analisa dari percobaan
tersebut dan tuliskan kesimpulannya.

Jawaban :
1. - Variabel kontrol : pH, air, cahaya, suhu, udara
- Variabel bebas : Cahaya matahari
- Variabel terikat : Kacang hijau
2. Tidak ada
3. a. IA dan IB tumbuh dihari yang sama, sedangkan IC tumbuh di hari
setelahnya.
b. Walaupun tumbuh secara bersamaan, kacang A lebih cepat tumbuh
dibandingkan kacang B.
c. Kecambah yang diletakkan di tempat gelap.
4. a. IIA dan IIB berkecambah di hari yang sama.
b. Kacang A yang lebih cepat pertumbuhannya.
c. Kecambah yang diletakkan di tempat gelap.

5. Analisis : Tanaman kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap dan terang
sama-sama tumbuh pada hari ke-2 tetapi, pada tanaman kacang hijau yang
tumbuh di tempat yang gelap, lebih tinggi daripada kacang hijau yang tumbuh
di tempat terang.
Pada hari ke-3 ketinggian tanaman yang tumbuh di tempat gelap mncapai 6
cm sementara tanaman yang tumbuh di tempat terang mencapai 4 cm, daun
telah muncul pada tanaman yang tumbuh di tempat gelap, tetapi warnanya
berbeda dengan tanaman yang berada di tempat yang terang. Di tempat yang
terang, daunnya berwarna hijau segar, tetapi yang berada di tempat gelap
berwarna kuning.
Kesimpulan : Dari hasil pengamatan dapat di simpulkan bahwa rata rata
kacang hijau yang tertinggi adalah kacang hijau yang di tanam di tempat gelap
dan pertumbuhannya yang paling cepat juga di tempat gelap. Hal ini di sebab
kan karena hormon auksin sangat cepat berkembang di tempat gelap.
Pembahasan :
Tipe perkecambahan biji kacang hijau adalah perkecambahan epigeal, karena terjadi
pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebabkan plumula dan kotiledon
terdorong ke atas , serta kotiledon terangkat. Tanaman yang ditempatkan di tempat
terang arah tumbuhnya ke arah matahari (tegak lurus) sedangkan tanaman yang
ditempatkan di tempat gelap batangnya menjadi bengkok karena menuju sinar
matahari.

Pertumbuhan Kacang hijau di Tempat Gelap


Pada tempat yang gelap, kacang hijau tidak mendapatkan cahaya matahari sama
sekali, akibatnya hormon auksin yang terdapat pada biji kacang hijau menjadi sangat
aktif dan bekerja secara optimal. Hal itu menyebabkan pertumbuhan kacang hijau
menjadi sangat cepat namun kurang merata. Sehingga batangnya lemah dan warnaya
kekuning kuningan Akibatnya, batang tanaman seharusnya lebih panjang jika
ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat,
tanaman kurang udara atau oksigen yang menjadikan tanaman tumbuh lebih pendek
,akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat (lemah), warna batang
dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kekuningan.

Pertumbuhan Kacang hijau di Tempat Terang


Pada tempat yang terang, kacang hijau mendapat cahaya dengan intensitas yang
sangat besar, akibatnya pertumbuhan kacang hijau, karena sebagian besar hormon
auksin terurai oleh sinar matahari. Akibatnya,pertumbuhan kacang hijau ditempat
gelap cenderung bengkok, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi
fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk dan kuat, daun terlihat segar
dan berwarna hijau karena mendapatkan cahaya yang cukup untuk fotosintesis serta
memiliki cukup klorofil.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan :
Dari penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil,
diantaranya:
1 Cahaya berperan dalam proses pertumbuhan.
2 Tanaman yang ditempatkan di tempat terang arah tumbuhnya ke arah matahari (tegak
lurus) sedangkan tanaman yang ditempatkan di tempat gelap batangnya menjadi
bengkok karena menuju sinar matahari.
3 Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih
panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon,
terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur
pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya
matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin
ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang
tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi
fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus
tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun
berwarna kuning. Peristiwa ini disebut etiolasi.

Lampiran :
Kecambah di tempat gelap

Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3


Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6
Kecambah di tempat terang

Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3

Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6


Daftar Pustaka
http://biohikmah.blogspot.co.id/2014/08/petunjuk-praktikum-pertumbuhan-dan.html?m=1

https://farischarming.wordpress.com/2013/08/31/laporan-pengamatan-pengaruh-cahaya-
terhadap-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau/

http://asniaskariawati.blogspot.co.id/2014/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html?m=1

http://agricultureknow.blogspot.co.id/2015/04/laporan-praktikumpengaruh-
intensitas.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai