ABSTRAK
Perkembangan wilayah pesisir Teluk Kendari cukup pesat dengan berbagai macam aktivitas baik
berupa jasa kelautan seperti pelabuhan untuk pelayaran dan perikanan maupun kegiatan-kegiatan di
sekitar pantai seperti pemukiman, industri, usaha dan pertambakan. Adanya logam berat di perairan,
berbahaya baik secara langsung terhadap kehidupan kerang darah (Anadara. granosa) dan kerang
bakau (Polymesoda bengalensis), maupun efeknya secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan logam berat Pb dan Zn pada air, sedimen, dan
jaringan kerang dan mengkaji faktor bioakumulasi logam berat Pb dan Zn pada dua jenis kerang. Sampel
air, sedimen dan kerang diambil pada kedua lokasi pengambilan kerang, tiap lokasi 3 titik pengambilan
dengan 3 kali ulangan analisis.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa logam Pb dan Zn di air pada tiap lokasi telah melampau
baku mutu, kadar tertinggi masing-masing 0,018 mg/L dan 0,793 mg/L, sedangkan pada sedimen
tertinggi masing-masing 0,823 mg/Kg dan 6,919 mg/Kg, dan pada jaringan kerang menunjukan hasil
bahwa kerang ukuran besar mengandung logam Pb dan Zn lebih tinggi, masing-masing 1,750 dan 9,863
mg/Kg. (sedimen dan kerang belum melampau baku mutu). Nilai BCFo-w logam Pb tertinggi 119,20
pada kerang bakau dan Zn tertinggi 35,99 pada kerang darah. Berdasarkan kategori nilai IFK (BCF)
untuk logam Pb dan Zn termasuk dalam kategori rendah hingga sedang.
45
Jurnal Ilmu Lingkungan , Vol 9(2):45-50, 2011, ISSN : 1829-8907
dan kerang bakau (Polymesoda bengalensis) di langsung secara acak masing-masing sebanyak
Teluk Kendari; sehingga dapat digunakan dalam 20 - 30 ekor pada setiap lokasi pengambilan
monitoring pencemaran lingkungan dan pada tiga titik pengambilan sampel, selanjutnya
keamanan pangan, serta pemaparan logam berat sampel kerang dimasukkan ke dalam kantong
Timbal (Pb) dan Seng ( Zn) pada manusia melalui plastik dan kemudian disimpan dalam ice box.
konsumsi.
Preparasi Sampel
METODE PENELITIAN a) Air : Sampel air yang telah diambil dari
Tempat dan Waktu masing-masing sub titik pengambilan kemudian
Penelitian dilaksanakan di perairan Teluk sampel air tersebut digabungkan (dikomposit)
Kendari dan berlangsung pada bulan Januari menjadi satu. Untuk analisis logam Pb dan Zn,
sampai dengan bulan Maret 2011. sampel air ditambah asam nitrat (HNO3)
Pemeriksanaan logam Pb dan Zn di lakukan di beberapa tetes (sampai pH < 2) lalu dimasukan
UPT Laboratorium Dasar Pusat Unit Kimia ke dalam ice box. Sedangkan sampel untuk
Analitik Universitas Haluoleo. pengukuran pH, salinitas, suhu diukur di
lapangan (in situ) .
Alat dan Bahan. b) Sedimen : Sampel tanah sedimen yang telah
Bahan penelitian yang digunakan terdiri diambil di keringkan anginkan pada suhu kamar
dari sampel air, sedimen dan kerang. Bahan selama satu minggu, kemudian dihaluskan dan
lainnya adalah preaksi kimia untuk analisis logam dihomogenkan dengan mortar, ayak dengan
berat, Oksigen terlarut, Bahan organik, tekstur, ayakan berukuran 63 m, sampel disimpan
aguadest, kantong plastik, label dan kertas saring. dalam kantong plastik dan diberi label (Razak,
Peralatan yang digunakan dalam 1989).
penelitian ini antara lain : peralatan gelas, pH c) Kerang : Sampel kerang yang telah di
meter. Water sampler, GPS Garmin 12, bersihkan dengan air laut, di cuci dengan air
Timbangan analitik, cool box, kantong plasti, kerang, kemudian dibilas secara menyeluruh
label, tali plasti, kompas, DO meter, pipet tetes, dengan aquadest dan dibedah menggunakan
hand refraktometer, dan peralatan menulis. Untuk pisau bedah diambil seluruh jaringannya dan
analisis logam berat Timbal (Pb) dan logam Zinc diberi label, Untuk analisa kadar air jaringan
(Zn) yang terdapat dalam air, sedimen dan kerang dikeringkan dengan oven 60C selama 2
jaringan kerang akan digunakan alat hari, dimasukkan ke dalam deksikator lalu
Spektrofotometer Serapan Atom (Atomic ditimbang untuk mengetahu kadar air (Razak,
Absorption Spectrophotometer). 1989).
46
Amriani, Hendrarto,B., Hadiyarto. A. 2011. BIOAKUMULASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN SENG (Zn) PADA KERANG DARAH (Anadara granosa L.) dan KERANG
BAKAU (Polymesoda bengalensis L.) DI PERAIRAN TELUK KENDARI, . Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol 9 (2): 45-50.
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan
suhu, pH, salinitas, DO dan tipe sedimen, pH serta Rerata 0,0090, 0,7190, 0,6110, 6,2460,
bahan organik. 001 038 163 679
47
Jurnal Ilmu Lingkungan , Vol 9(2):45-50, 2011, ISSN : 1829-8907
Logam Pb dan Zn pada kedua jaringan w adalah nilai perbandingan antara konsentrasi
kerang mempunyai kecenderungan tingginya logam yang diserap ke dalam jaringan kerang
kadar logam Pb dan Zn pada kerang yang dengan konsentrasi logam dalam air. Nilai faktor
memiliki ukuran besar. Hal ini diduga karena bioakumulasi (BCFo-s), disajikan pada Tabel 3.
besar cangkang suatu spesies macrofauna
benthik biasanya diidentikkan dengan umur Tabel 3. Nilai Faktor Biokosentrasi (BCFo-s) Logam
spesies tersebut. Artinya semakin besar ukuran Pb dan Zn pada Kerang Darah dan Kerang Bakau.
cangkang maka umur spesies tersebut juga
diperkirakan lebih tinggi, sehingga waktu Titik Nilai BCF Logam Nilai BCF Logam
akumulasi logam berat telah berlangsung lebih Pengambilan Pb Zn
lama dibandingkan kerang dengan ukuran Kerang 2-4 4-6 cm 4-6 cm 6-8 cm
Darah cm
cangkang kecil (umur lebih muda). Hal tersebut
I 0,91 0,81 1,03 2,02
diperkuat oleh penelitian Riget, et al., (1996) II 1,53 2,24 0,89 1,59
yang menyebutkan bahwa pada Mytilus edulis III 0,96 2,12 1,14 1,22
ditemukan korelasi positif antara ukuran Rerata 1,33 1,720, 1,020, 1,610
cangkang dengan kemampuan mengakumulasi 0,42 615 13 ,400
logam berat. Dapat juga dikatakan bahwa selama Kerang
spesies tersebut mengalami pertumbuhan, maka Bakau
kemampuannya untuk mengakumulasi logam I 1,19 1,18 0,71 0,92
juga meningkat. II 1,13 1,19 1,17 1,20
III 1,33 1,75 1,03 1,26
Rerata 1,21 1,370, 0,970, 1,130
Tabel 2. Rata-rata kandungan Logam Pb dan dalam
0,10 32 23 ,18
Jaringan Kerang darah (A. granosa) dan Kerang Bakau
Sumber : data Primer, 2011
(P bengalensis)
48
Amriani, Hendrarto,B., Hadiyarto. A. 2011. BIOAKUMULASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN SENG (Zn) PADA KERANG DARAH (Anadara granosa L.) dan KERANG
BAKAU (Polymesoda bengalensis L.) DI PERAIRAN TELUK KENDARI, . Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol 9 (2): 45-50.
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan
pada kedua jenis kerang dalam mengakumulasi besar dari 1000 masuk dalam katagori sifat
logam Timbal (Pb) dan Seng (Zn) lebih tinggi akumulatif tinggi, (2) nilai IFK 100 s/d 1000
pada kerang ukuran besar, hal ini dapat disebut sifat akumulatif sedang dan (3) IFK
disebabkan tingkat metabolisme pada ukuran kurang dari 100 dikatagorikan dalam kelompok
kerang besar juga tinggi. Hal ini sejalan dengan sifat akumulatif rendah. Jika berdasarkan pada
hasil penelitian yang dilakukan oleh Davies, el. al., kategori tersebut maka hasil perhitungan nilai
(2006), menyatakan bahwa nilai BCF pada faktor bioakumulasi (BCF) untuk logam Pb dan
kerang (periwinkle) dalam mengakumulasi Zn pada kedua jenis kerang tersebut dapat
logam Pb, Cr, dan Cd lebih tinggi pada ukuran dikatakan bahwa akumulasi logam Pb dan Zn
kerang yang besar, lebih lanjut dinyatakan bahwa termasuk dalam kategori rendah hingga sedang.
lebih baik menggunakan periwinkel Dari hasil penelitian ini telah menunjukkan
(Tympanotonus fuscatus var radula) ukuran besar bahwa di perairan Teluk Kendari khususnya pada
untuk pemantauan pencemaran logam berat di kedua lokasi pengambilan kerang telah tercemar
lingkungan perairan. logam Timbal (Pb) dan Seng (Zn), meskipun
kandungan logam Pb dan Zn pada sedimen dan
Bioakumulasi Kerang Darah (A granosa) dan jaringan kerang belum melebih baku mutu yang
Kerang Bakau (P bengalensis) dalam telah ditetapkan namun hal tersebut tetap
Mengakumulasi Logam Pb dan Zn. berpotensi menimbulkan pencemaran terhadap
Hasil perhitungan nilai faktor kedua kerang tersebut mengingat kemampuan
biokonsentrasi (BCF o-w) yaitu rasio dan sifat dari kedua jenis kerang ini dalam
perbandingan antara konsentrasi logam di mengakumulasi logam Pb dan Zn.
kerang dengan konsentrasi logam di air pada
kedua jenis kerang ditunjukkan pada Tabel 4. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Tabel 4. Nilai Faktor Biokosentrasi (BCFo-w) dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai
Logam Pb dan Zn pada Kerang Darah dan berikut :
Kerang Bakau. 1. Kandungan logam timbal (Pb) dan seng (Zn) di
Titik air, sedimen dan jaringan kerang
Nilai BCF Logam
Pengam Nilai BCF Logam Pb - Kandungan logam timbal (Pb) pada
Zn
bilan
perairan tertinggi diperoleh pada lokasi
Kerang
2-4 cm 4-6 cm 4-6 cm 6-8 cm pengambilan kerang darah (A granosa)
Darah
I 37,11 41,50 18,33 35,99 yaitu 0,014-0,016 mg/L, dan terendah pada
II 85,57 125,00 14,60 25,97 lokasi pengambilan kerang bakau (P
III 48,31 106,44 9,72 10,44 bengalensis) yaitu 0,008-0,010 mg/L,
56,992 91,984 14,22 24,131 sedangkan kandungan logam seng (Zn)
Rerata
5,07 3,86 6,05 2,87 tertinggi di peroleh pada lokasi
Kerang pengambilan kerang bakau (P. bengalensis)
Bakau yaitu 0,479-0,793 mg/L, dan terendah pada
I 111,25 113,13 10,28 13,35 lokasi pengambilan kerang darah yaitu
II 91,00 95,11 11,59 11,91 0,274 0,569 mg/L, (sudah melampau
III 90,60 119,20 8,16 9,13
baku mutu).
97,701 109,15 10,01 11,462
Rerata - Kandungan logam timbal (Pb) pada
1,81 12,53 1,73 ,15
Sumber : data Primer, 2011 sedimen tertinggi diperoleh pada lokasi
pengambilan kerang darah (A. granosa)
Hasil pada Tabel 4. menunjukkan bahwa yaitu 0,779-0,823 mg/Kg, dan terendah
jenis kerang darah (A granosa) dan kerang bakau pada lokasi pengambilan kerang bakau
(P. bengalensis) mempunyai kemampuan yang yaitu 0,680-0,756 mg/Kg, sedangkan
berbeda dalam mengakumilasi logam, kandungan logam seng (Zn) tertinggi di
Menurut Hutagalung (1990), besar kecilnya peroleh pada lokasi pengambilan kerang
IFK atau BCF tergantung pada jenis logam berat, bakau (P. bengalensis) yaitu 5,561-6,919
organisme, lama pemaparan serta kondisi mg/Kg, dan terendah pada lokasi
lingkungan perairan. Sedangkan menurut Van pengambilan kerang darah yaitu 4,880-
Esch (1977) dalam Grase Y.P. (2009) ada 3 6,151 mg/Kg.
kategori nilai IFK sebagi berikut: (1) nilai lebih
2011, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana UNDIP
49
Jurnal Ilmu Lingkungan , Vol 9(2):45-50, 2011, ISSN : 1829-8907
- Kandungan logam timbal (Pb) dan seng Kerang Darah di Perairan Teluk Banten,
(Zn) pada jaringan kerang tertinggi Jawa Barat. P3O-LIPI, Jakarta.
diperoleh pada kerang darah (A. granosa) Riget. F., P. Johansen and G. Asmund. (1996).
ukuran besar masing-masing yaitu 0,747- Influence of length on element
1,750 mg/Kg dan 6,042-9,863 mg/Kg. concentrations in blue mussels (Mytilus
2. Nilai Faktor Bioakumulasi (BCF o-w) edulis). Marine Pollution Bulletin 32(10)
menunjukkan bahwa kerang bakau (P. Razak, A. 2002. Dinamika Karakteristik Fisika-
bengalensis) lebih tinggi dalam Kimia Sedimen Dan Hubungannya dengan
mengakumulasi logam timbal (Pb), sedangkan Struktur Komunitas Moluska Bentik
kerang darah (A. granosa) lebih tinggi dalam (Bivalvia) dan gastropoda) di Muara Banda
mengakumulasi logam Zn. Nilai BCFo-w, Bakali Padang. IPB.
mempunyai kecenderungan kedua kerang
dalam mengakumulasi logam timbal (Pb) dan
seng (Zn) lebih tinggi pada ukuran besar.
DAFTAR PUSTAKA
50