PENDAHULUAN
Oseanografi berasal dari bahasa Yunani “oceanos” yang berarti laut dan
“graphos” yang berarti gambaran atau deskripsi. Jadi, oseanografi berarti
gambaran atau deskripsi tentang laut. Selain itu, oseanografi juga dapat diartikan
sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu tentang
laut, baik dari sisi fisika laut (physical oceanography), kimia laut (chemical
oceanography), maupun biologi laut (biological oceanography). Seseorang yang
meneliti tentang laut disebut oceanographer.
Tujuan dari diadakannya praktikum ini adalah agar para praktikan dapat
mengetahui macam-macam parameter yang terdapat di perairan dan mampu
mengukur parameter-parameter perairan tersebut. Selain itu, praktikan juga
diharapkan mampu menganalisa dan menampilkan dalam bentuk diagram-
diagram baku dari parameter-parameter yang digunakan.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kecerahan
2.3 Nitrat
Nitrrat (NO3-) merupakan bentuk utamanitrogen di perairan alami dan
termasuk nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat angat mudah
larut salam air dan bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi
sempurna senyawa nitrogen di perairan. Masuknya nitrat ke dalam badan sungai
disebabkan manusia yeng membuang kotoran dalam air sugai (banyak
mengandung amoniak), pembusukan sisa tanaman dan hewan, pembuangan
industri, dan kotoran hewan (Minggawati, 2012).
2.4 Nitrit
Nitrit (NO2-) merupakan bentuk peralihan antara amoniak dan nitrat
(nitrifikasi) dan antara nitrat dengan gas nitrogen (denitrifikasi). Oleh karena itu,
nitrit bersifat tidak stabil dengan keberadaan oksigen. Nitrim yang dijumpai pada
air minum dapat berasal dari bahan inhibitor korosi yang dipakai di pabrik yang
mendapatkan air dari sistem distribusi PDAM (Armita, 2011).
2.5 Amoniak
Amoniak merupakan hasil katabolisme protein yang diekskresikan oleh
organisme da merupakan salah satu hasil dari penguraian zat organik oleh bakteri.
Amoniak di dalam air tak terionisasi (NH3) atau bebas dan dalam bentuk
terionisasi (NH4) atau ion amonium. Keberadaan nitrogen-amoniak dalam air laut
berasal dari hasil metabolisme organisme hidup dan proses dekomposisi
organisme yang telah mati serta sisa-sisa makanan (Silaban, 2012).
2.6 Suhu
Suhu merupakan besaran yang menyatakan derajat panas dan dingin suatu
benda dengan menggunakan suatu alat, yaitu termometer. Dalam kehidupan
sehari-hari, masyarakat cenderung mengukur suhu dengan menggunakan indera
peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi, maka diciptakanlah
termometer untuk mengukur suhu dengan valid (Patty, 2013).
2.7 pH
pH atau derajat keasaman merupakan salah satu parameter perairan ysng
digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau basa yang dimiliki oleh suatu
zat, larutan atau benda. pH normal memilik nilai 7, sementara bila nilai pH > 7,
menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa yang lebih dominan. Sedangkan jika
nilai pH < 7, maka menunjukkan keasaman. Indikator umum yang digunakan
untuk mengukur pH, yaitu kertas lakmus dan pH meter (Simanjuntak, 2012).
2.8 Salinitas
Salinitas merupakan jumlah kadar garam yang terdapat dalam air laut.
Setiapa daerah perairan di bumi memiliki salnitas yang berbeda-beda dan
berpengaruh terhadap kehidupan organisme perairan. Garis yang menghubungkan
kadar salinitas yang sama dalam peta dinamakan isohalin. Faktor yang
mempengruhi salinitas air, yaitu diantaranya penguapan, curah hujan, dan muara
sungai (Setiawan, 2013).
2.9 Kelandaian
Kelandaian merupakan bentuk kontur tanah yang miring namun tidak
terlalu curam. Kelandaian pantai berhubungan dengan dominasi dan sebaran
sedimen. Perubahan geomorfologi pantai akibat dinamika kemiringan lereng dan
distribusi sedimen, sehingga menyebabkan terjdinya abrasi maupun akresi pada
pantai (Kalay, 2008).
2.10 Sedimen
Sedimen merupakan material atu pecahan dari batuan, mineral, dan
mineral organik yang melayang-layang di dalam air, udara, maupun yang
dikumpulkan di dasar sungai atau laut olem pembawa ataupun perantara lainnya.
Dalam ilmu teknik pantai, dikenal istilah pergerakan sedimen pantai atau transpor
sedimen pantai. Transpor sedimen pantai inilah yang akan menentukan terjadinya
sedimentasi atau erosi di daerah pantai (Ghani, 2012).
2.11 Arus
Arus merupakan gerakan massa air yang disebabkan oleh angin yang
berhembus di permukaan laut pada kedalaman kurang dari 200 m. Gerakan arus
berpindah dari suatu tempat yang bertekanan udara tinggi ke tempat yang
bertekanan udara rendah yang sangat luas dan terjadi pada seluruh lautan di dunia.
Selain itu, arus juga dapat diartikan sebagai proses berpindahnya massa air secara
vertikal maupun horizontal. Gerakan tersebut seperti gaya coriolis, di mana gaya
tersebut akan membelok arah arus ke belahan bumi selatan dan utara (Loupatty,
2013).
3.2.2 Bahan
a) Kecerahan
- Air pantai
b) DO
- Sampel air 150 ml
- MNSO4 2 ml
- Amilum
- NaOH
- NaS2O3
- H2SO4
c) Nitrat
- Sampel air laut
- Reagen nitrat
d) Nitrit
- Sampel air laut
- Reagen nitrit
e) Amoniak
- Reagen amonia
f) Suhu
- Air laut
g) pH
- Air laut
h) Salinitas
- Air laut
i) Kelandaian
- Air laut
j) Sedimen
- Sedimen dalam perairan
k) Arus
- Air laut
l) Pasang Surut
- Air laut
3.3 Cara kerja
3.3.1 Kecerahan
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memasukkan secchidisk kedalam perairan sampai tidak terlihat
(D1)
3. Mengangkat secchidisk (D1) dan mencatat hasil
4. Memasukkan secchidisk kedalam perairan sampai terlihat samar-
samar (D2)
5. Mengangkat secchidisk (D2) dan mencatat hasil
𝐷1+𝐷2
6. Menghitung hasil kecerahan dengan rumus = 2
7. Mencatat hasil perhitungan pada LS
8. Merapikan alat dan bahan
3.3.2 DO
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengambil sampel air sebanyak 125 ml dengan botol winkler
3. Menambahkan 1 ml Mn SO4
4. Menambahkan Na OH + KI 1 ml menggunakan pipet ukur
5. Menghomogenkan dan didiamkan sampai mengendap
6. Membuang larutan air yang bening (bagian atas)
7. Menambahkan 1 ml H2 SO4 pekat dan 3 tetes amilum
8. Mentitrasi dengan Na2S2O30.025 N hingga larutan berwarna bening
𝑉.𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑁 𝑥 8 𝑥 1000
9. Mengitung DO dengan rumus DO = 𝑣𝑜𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
10. Mencatat hasil perhitungan pada LS
11. Merapikan alat dan bahan
3.3.3 Nitrat
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengambil sampel air sebanyak 5 ml
3. Menuangkan sampel air kedalam tabung tetra
4. Memberi reagen nitrat 5 tetes
5. Menghomogenkan selama ± 5 detik
6. Mendiamkan selama 5 menit
7. Mencocokkan warna pada kertas indikator
8. Mencatat hasil pengamatan pada LS
9. Merapikan alat dan bahan
3.3.4 Nitrit
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengambil sampel air sebanyak 5 ml
3. Menuangkan sampel air kedalam botol tetra
4. Meneteskan NO21 sebanyak 10 tetes
5. Menghomogenkan selama ± 10 detik
6. Menambahkan 10 tetes NO2 2 sebanyak 10 tetes
7. Menghomogenkanselama 10 detik, tunggun 5 menit
8. Mencocokkan warna pada kertas indikator
9. Mencatat hasil pengamatan pada LS
10. Merapikan alat dan bahan
3.3.5 Amoniak
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengambil sampel air sebanyak 2 ml dengan menggunakan sringe ke
dalam botol vial
3. Menambahkan reagen NH3 sebanyak 0,5 ml menggunakan sringe
tunggu 3 menit
4. Menambahkan reagen lagi NH3 sebanyak 0,5 ml masukkan kedalam
botol vial tunggu 10 detik diamkan 3 detik
5. Menghomogenkan dan menunggu 5 detik
6. Mencocokan pada kertas indicator
7. Mencatat hasil
8. Merapikan alat dan bahan
3.3.6 Suhu
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memasukkan termometer kedalam permukaan, tengah, dasar perairan
selama ± 2 menit
3. Mencatat hasil pengamatan pada LS
4. Merapikan alat dan bahan
3.3.7 Ph
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengambil sampel air sebanyak 5 liter
3. Memasukkan kertas lakmus kedalama pantai
4. Mengamati hasil pada pH indikator
5. Mencatat hasil pengamatan pada LS
6. Merapikan alat dan bahan
3.3.8 Salinitas
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengkalibrasi refractometer dengan aquades kemudian mengeringkan
dengan tissue
3. Mengambil sampel air laut dan diteteskan ke refractometer
4. Mengamati dan mencatat besarnya salinitas air laut pada skala yang
ditunjukkan oleh refractometer
5. Merapikan alat dan bahan
3.3.9 Kelandaian
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membentangkan tali sesuai dengan jarak lokasi kelandaian yang
diinginkan dari pertemuan air dan pasir
3. Mengukur kedalaman (h) pada titik lokasi pengamatan
4. Mengukur jarak (s) dari tali yang dibentangkan menggunakan roll
meter
ℎ (𝐾𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛)
5. Menghitung nilai presentase kemiringan= x 100 %
𝑠 (𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘)
ℎ (𝐾𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛)
6. Menghitung tan α 𝑠 (𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘)
7. Menghitung nilai derajat kelandaian dengan rumus arc tan α
8. Merapikan alat dan bahan
3.3.10 Sedimen
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengambil sedimen dasar perairan dengan toples
3. Mengendapkan sedimen yang telah diambil selama 24 jam
4. Mengamati dan mengukur tinggi sedimen
5. Mencatat hasilnya
3.3.11 Arus
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melepaskan bola arus dan menghitung waktu tempuh dengan
handphone (dilakukandengan 3 kali ulangan)
𝑆
3. Menghitung dengan rumus V = 𝑡
4. Mencatat hasil pada LS
5. Merapikan alat dan bahan
1.1.1.2 DO
HASIL PERHITUNGAN
PINGGIR PANTAI TENGAH PANTAI
Kelas B Kelas B
1,4 𝑥 0,025 𝑥 8 𝑥 1000 1,5 𝑥 0,025 𝑥 8 𝑥 1000
DO = DO =
50 50
= 5,6 ppm = 6 ppm
Kelas A Kelas A
2,5 𝑥 0,025 𝑥 8 𝑥 1000 1,5 𝑥 0,025 𝑥 8 𝑥 1000
DO = DO =
50 50
= 10 ppm = 6 ppm
1.1.1.3 Nitrat
HASIL PERHITUNGAN
PINGGIR PANTAI TENGAH PANTAI
Kelas B = 5 ppm Kelas B = 0 ppm
Kelas A= 0 ppm Kelas A = 0 ppm
5+0
Rata-rata= 2 =2,5 ppm
1.1.1.4 Nitrit
HASIL PERHITUNGAN
PINGGIR PANTAI TENGAH PANTAI
Kelas B = 0 ppm Kelas B = 0,25 ppm
Kelas A= 0 ppm Kelas A = 0 ppm
0,25+0
Rata-rata = 2 =0,125 ppm
1.1.1.5 Ammonia
HASIL PERHITUNGAN
PINGGIR PANTAI TENGAH PANTAI
Kelas B = 0 ppm Kelas B = 0 ppm
Kelas A= 0 ppm Kelas A = 0 ppm
1.1.1.6 Suhu
HASIL PERHITUNGAN
PINGGIR PANTAI TENGAH PANTAI
o
Permukaan = 30 C Permukaan = 32o C
1.1.1.7 pH
HASIL PERHITUNGAN
PINGGIR PANTAI TENGAH PANTAI
pH netral 7 pH netral 7
1.1.1.8 Salinitas
HASIL PERHITUNGAN
PINGGIR PANTAI TENGAH PANTAI
35 ppt 35 ppt
1.1.1.9 Kelandaian
HASIL PERHITUNGAN
ℎ (𝐾𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛) 29
kemiringan= x 100 % = 2000 x 100 % = 0,0145 %
𝑠 (𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘)
ℎ (𝐾𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛)
tan α= 𝑠 (𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘)
arc tan α = 0,83
Gambar kelandaianpantai
h = 29 cm
s = 20cm
= 2000 cm s
H
4.1.1.10Sedimen
HASIL PERHITUNGAN
100% pasir
4.1.1.11 Arus
HASIL PERHITUNGAN
Jarak (s) = 5m
t1 = 21,60 t2 =28,75 t3 = 21,91
2 21,60+28,75+21,91 280,26
t (rata ) = = 3 = 26,753
3
𝑠 5
kecepatanarus (V) = 𝑡 =26,753 = 0,18 m/s
4.2.1 Kecerahan
4.2.2 Do
4.2.4 Nitrit
Hal ini sesuai dengan pernyataan Prabowo dan Nur (2016) yang
menyatakan bahwa nitrit merupakan bentuk nitrogen yang hanya sebagian
teroksidasi. Nitrit tidak ditemukan dalam air limbah yang segar, melainkan
dalam limbah yang sudah basi atau lama. Nitrit tidak dapat bertahan lama dan
merupakan keadaan sementara proses oksidasi antara amoniak dan nitrat.
Nitrit bersumber dari bahan-bahan yang bersifat korosif dan banyak
dipergunakan di pabrik-pabrik. Nitrit tidak tetap dan dapat berubah menjadi
amoniak atau dioksidasi menjadi nitrat.Kandungan nitrit pada perairan alami
mengandung nitrit sekitar 0.001 mg/L. kadar nitrit yang lebih dari 0.06 mg/L
adalah bersifat toksik bagi organisme perairan..
4.2.5 Amoniak
4.2.6 Suhu
4.2.7 pH
4.2.8 Salinitas
4.2.9 Kelandaian
4.2.10 Sedimen
4.2.11 Arus
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Suhu sangat penting bagi suatu perairan karena suhu berperan bagi
fotosintesis plankton dan pada suhu optimum ikan akan tumbuh dengan
normal.
2. Tingkat kecerahan yang baik bagimempengaruhi pada pertumbuhan suatu
organisme. Dalam artian apabila keruh tersebut banyak
mengandungberbagai mikroorganisme yang baik bagi kehidupan biota di
dalamnya.
3. Proses pengendapan material dapat terjadi dengan diangkut oleh tenaga air
atau angin pada saat pengikisan terjadi. Air membawa batuan mengalir ke
sungai, danai, dan akhirnya sampai ke laut. Pada saat penguatan,
pengangkutannya berkurang atau lebih dan batuan diendapkan di daerah
aliran air.
5.2 Saran
1. Praktikum PO kedepannya
Selaku praktikan saran saya untuk praktikum PO kedepannya agar
penambahan alat maupun bahan di perbanyak dan pada penggunaan lebih
memaksimalkan fasilitas praktikum (alat & bahan) yang dimiliki
laboratorium, dalam penyampaian infomasi baik secara langsung maupun
tidak langsung agar kedepannya lebih diperjelas agar tidak ada informasi
yang simpang siur. Lebih mengkondisikan praktikannya saat praktikum di
lapang agar pelaksanaan maksimal dalam praktikumnya
2. Asisten
1. Wafika Nurjannah
Saran saya pada mbak Wafika agar lebih meningkatkan toleransi
dengan praktikannya dan lebih memperjelas pada penyampaian
pembahasan.
4. Nur Rahma S
Saran saya kepada mbak Nur untuk kedepannya agar lebih aktif dalam
praktikum seperti dalam penyampaian materi dan memberi contoh cara
melakukan praktikum yang akan dilakukan sesuai materi
5. Jan Tuheteru
Saran saya kepada mas Jan untuk kedepannya agar lebih menunjukkan
sikap kekeluargaan terhadap praktikannya supaya tidak terjadi salah
paham