17
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN
TENTANG
AN
KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA
TK. SSA 308 YANG DITUNDA KT. SSA 08 DENGAN JETTY
TERMINAL UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI (TUKS) MASPION
DI PELABUHAN GRESIK
R
YA
Pada tanggal 29 Oktober 2015, lebih kurang pukul 05.40 WIB, rangkaian
tunda KT. SSA 08, GT.207, berbendera Indonesia, Awak Kapal 10 (sepuluh) orang,
dan TK. SSA 308, GT. 3.256, berbendera Indonesia, muatan batu bara 7.570 M/T,
LA
hibob jangkar dari tempat berlabuh jangkar di sebelah Utara Jetty TUKS Maspion.
Kapal berolah gerak untuk sandar di Jetty TUKS Maspion Pelabuhan Gresik, lebih
PE
kurang pukul 06.10 WIB setelah jangkar Tongkang naik diatas permukaan air laut
diketahui tali baja pada tali tunda kedua (second towing) tersangkut pada kuku
jangkar, ketika berupaya melepas tali baja yang tersangkut tersebut, rangkaian
tunda hanyut kearah Jetty TUKS Maspion yang akan disandari, setelah tali baja yang
AH
Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, namun
KA
terdapat kerugian harta benda berupa Jetty TUKS Maspion roboh dan sudut buritan
bagian kanan dari TK.SSA.308 mengalami penyok (deformasi).
AH
kesalahan ...
2
1. Berita Acara Nakhoda, dibuat di Gresik, oleh Mualim I, tanggal 29 Oktober 2015
AN
dan diketahui oleh Nakhoda;
R
3. Laporan Kejadian, dibuat di Gresik, oleh Masinis II, tanggal 2 November 2015;
YA
4. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), nomor KL.205/02/XI/2015, dibuat di Kantor
Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik, tanggal 12 November 2015,
oleh Nakhoda, dan diketahui Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan
LA
Patroli Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik;
PE
5. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat di Gresik, tanggal
30 Oktober 2015, tanggal 03, 10, dan 12 November 2015, oleh Petugas
Kesyahbandaran pada Seksi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli, Kantor
KSOP Kelas II Gresik, terhadap :
AH
a. Nakhoda, Jafril;
b. Mualim I, Indra Gunawan;
c. KKM, Ilham Suprayogo;
M
Kepelautan ...
3
AN
PK.001/93/5/KSOP.BJM-2015, diterbitkan di Banjarmasin, tanggal 07 Oktober
2015, berlaku sampai dengan 06 April 2016, oleh Kepala Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin, Kepala Bidang
Status Hukum dan Sertifikasi Kapal;
R
YA
d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang (Pembaruan), nomor
PK.001/93/6/KSOP.BJM-2015, diterbitkan di Banjarmasin tanggal 07 Oktober
2015 berlaku sampai dengan 06 April 2016, oleh Kepala Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin, Kepala Bidang
Status Hukum dan Sertifikasi Kapal;
LA
PE
e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang (Perpanjangan), nomor
PK.002/110/2/KSOP.BJM-2015, diterbitkan di Banjarmasin tanggal 07 Oktober
2015 berlaku sampai dengan 06 Januari 2016, oleh Kepala Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin, Kepala Bidang
AH
tanggal 07 Oktober 2015, berlaku sampai dengan 06 Januari 2016, oleh Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin, Kepala Bidang
Status Hukum dan Sertifikasi Kapal;
M
h. Surat Izin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor 934/L/SDPPI/2015, tanggal berlaku
28 Februari 2015 berlaku sampai dengan 27 Februari 2020, oleh Direktur
Operasi Sumber Daya, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos
Dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI;
i. Surat ...
4
AN
k. Laporan Keberangkatan Kapal, nomor 038/TWS-KTP/X/15, dibuat di Kintap,
tanggal 13 Oktober 2015, Direktur PT. Trikarsa Wirasamudera, dan diketahui
oleh Kepala Kantor Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Kintap;
R
YA
l. Re Inspection Certificate, nomor 040/TM/ILR/IV/2015, 041/TM/ILR/IV/2015,
dibuat tanggal 10 April 2015 Pemeriksaan Berikutnya tanggal 10 April 2016,
oleh Surveyor CV. Taurus Mandiri, diketahui Syahbandar Utama Tanjung
Perak, Surabaya;
LA
m. Cargo Manifest, dibuat di Kintap, tanggal 13 Oktober 2015, oleh PT. Trikarsa
PE
Wira Samudera;
o. Crew List, dibuat di Kintap tanggal 13 Oktober 2015, oleh Nakhoda dan
diketahui Syahbandar Kintap;
KA
c. Sertifikat ...
5
AN
06 Januari 2016, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kelas I Banjarmasin, Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal;
R
AL.103/375/6/187/15, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 22 September 2015,
YA
oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Kepala Sub Direktorat Angkutan
Laut Dalam Negeri, Ditjenhubla;
LA
a. ANT IV, nomor 6200078691N40212, tahun 2012, atas nama Jafril;
PE
b. ANT V, nomor 6200394515N50212, tahun 2012, atas nama Indra Gunawan;
Hidayatullah;
d. ATT IV, nomor 6200143659T40614, tahun 2014, atas nama Ilham Suprayogo;
M
1. Data Kapal
Nama : SSA 08
Jenis ...
6
AN
Lebar : 8,20 Meter
Dalam : 4,00 Meter
Pemilik : PT. Samudera Sentosa Abadi
Nakhoda : Jafril
R
Awak Kapal : 10 (sepuluh) orang.
YA
TK. SSA 308.
Nama
Jenis
:
: LA
SSA 308
Tongkang
PE
Bendera/Tanda Panggilan : Indonesia /-
Pembuatan/Konstruksi : Tahun 2011/Baja
Isi kotor/Isi bersih : GT. 3.256/NT. 977
Tanda selar : GT. 3.256 No.4067/PPm
AH
Ukuran Pokok
Panjang : 87,78 Meter
Lebar : 24,38 Meter
Dalam : 5,49 Meter
M
2. Jalannya Peristiwa.
AH
a. Pada tanggal 18 Oktober 2015, pukul 14.00 WIB, rangkaian tunda KT.SSA
08, GT. 207, berbendera Indonesia, Awak Kapal 10 (sepuluh) orang, dan
TK. SSA 308, berbendera Indonesia, muatan batu bara 7.570 M/T tiba dari
M
Kintab dan berlabuh jangkar pada sisi Timur Alur Pelayaran Barat Surabaya
(APBS)- Pelabuhan Gresik;
b. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi yang memadai dan diawaki
dengan Perwira Dinas Jaga yang memadai, kapal siap siaga untuk
menunggu perintah sandar;
c. Setelah ...
7
d. Ketika rangkaian tunda mendekati Jetty TUKS Maspion atau lebih kurang
AN
pada jarak 0,5 NM, diberitahu oleh keagenan melalui HP, bahwa kapal
batal untuk sandar dan pukul 09.00 WIB rangkaian tunda kembali berlabuh
jangkar ditempat semula;
R
e. Pukul 22.00 WIB, mendapat perintah dari keagenan untuk sandar, pukul
YA
22.40 WIB jangkar naik diatas air, rangkaian tunda berolah gerak
mendekati Jetty TUKS Maspion dan ketika sudah mendekati posisi sadar,
diperaintahkan menunggu bantuan kapal Tunda KT. Bima 324, tetapi
setelah terapung-apung lebih kurang 2 (dua) jam, oleh agen yang sudah
LA
menunggu di Jetty diberitahu melalui HP bahwa kapal batal sandar karena
terlihat ada titik api pada muatan batu bara di Tongkang;
PE
f. Selanjutnya pada pukul 03.50 WIB rangkaian tunda di sebelah Utara Jetty
TUKS Maspion, yang menurut informasi dari KT. Bima 324 tempat tersebut
aman untuk berlabuh jangkar sementara, setelah berlabuh jangkar Anak
AH
Buah Kapal segera memadamkan titik api, dan lebih kurang pukul 05.00
WIB titik api dapat dipadamkan;
g. Pukul 05.40 WIB atas perintah pihak keagenan dan atas persetujuan dari
M
diatas air terlihat tali baja tunda (second towing) tersangkut pada kuku
jangkar, kondisi tersebut tidak mungkin digunakan untuk menunda,
sehingga dilakukan upaya untuk melepas tali baja dari kuku jangkar;
AH
h. Dalam proses melepas tali baja dari kuku jangkar, rangkaian tunda hanyut
karena arus dari arah Utara ke Selatan mendekati Jetty TUKS Maspion,
M
sementara KT.Bima 324 belum tiba di lokasi, dan ketika tali baja yang
Tersangkut terlepas posisi rangkaian tunda sudah dekat dengan Jetty
TUKS Maspion;
i. KT. SSA 08 segera mengolah gerak TK. SSA 308 dengan menarik haluan
untuk berputar kearah kiri, namun ketika berputar haluan kiri TK. SSA 308
bersenggolan dengan bagian belakang sebelah kiri KT. TOB 21 yang
sedang tender pada Tongkang yang sandar pada Jetty TUKS Maspion dan
lebih ...
8
lebih kurang pukul 06.25 WIB buritan kanan TK. SSA 308 bertubrukan
dengan Jetty TUKS Maspion;
j. Paska tubrukan KT. Bima 324 tiba dilokasi dan segera membantu untuk
membebaskan TK. SSA 308 dari Jetty TUKS Maspion dengan cara mengikat
tali tunda pada buritan kiri dan menarik keluar, setelah TK. SSA 308
terbebas dari Jetty TUKS Maspion rangkaian tunda berolah gerak menuju
tempat berlabuh jangkar disebelah Timur Alur Pelayaran Barat Surabaya
AN
(APBS) tetapi sebelum sampai tujuan kapal diperintahkan oleh Agen agar
putar haluan kembali untuk sandar di TUKS Jasa Tama Pelabuhan Gresik
dan pada pukul 11.30 WIB ragkaian tunda sandar dengan selamat;
R
k. Akibat dari tubrukan tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka,
YA
namun terjadi kerusakan harta benda berupa Jembatan Jetty TUKS
Maspion roboh, dan sudut buritan bagian kanan dari TK. SSA 308
mengalami penyok (deformasi).
LA
3. Dalam peristiwa tubrukan antara TK. SSA 308 yang ditunda KT. SSA 08
PE
dengan Jetty TUKS Maspion, pada tanggal 29 Oktober 2015, pukul 06.25 WIB,
di Pelabuhan Gresik, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan para
Saksi sebagai berikut :
AH
b. Para Saksi :
M
c. Saksi Lainnya :
B. Dalam ...
9
AN
adalah sebagai berkut :
R
sebagai berikut :
YA
a. Lahir di : Bira, Sulawesi Selatan
Tanggal : 26 April 1977
Agama : Islam
Alamat :
LA
Perum Cikande Permai Blok L-11/12A RT.003/RW.007
Kelurahan Situ Terate, Kecamatan Cikande, Serang Banten.
PE
Pendidikan
Umum : 1) SD, tahun 1990, di Bira, Sulawesi Selatan;
2) SMP, tahun 1993, di Bira, Sulawesi Selatan;
3) SMA, tahun 1996, di Bonto Bahari, Sulawesi Selatan;
AH
Pengalaman berlayar :
1) Juru Mudi, KM. Maelor, tahun 1996 s/d tahun 2000;
KA
2) Mualim II, KM. Union Star 08, tahun 2001 s/d tahun 2002;
3) Mualim II, LCT. Menumbar, tahun 2002 s/d tahun 2006;
4) Mualim I, TB. Deyon Aya, tahun 2006 s/d tahun 2011;
AH
c. Tanggal ...
10
c. Tanggal 18 Oktober 2015, pukul 14.00 WIB rangkaian tunda KT. SSA 08
dan TK. SSA 308 bermuatan batu bara 7.570 M/T tiba dari Pelabuhan
Kintab dan berlabuh jangkar pada sisi Timur Alur Pelayaran Barat
Surabaya (APBS) Pelabuhan Gresik, untuk selanjutnya siap siaga
(standby) untuk menunggu perintah sandar;
d. Kapal diawaki 10 (sepuluh) orang Awak Kapal, yang terdiri dari 3 (tiga)
orang Perwira Dek, 3 (tiga) orang Perwira Mesin, 3 (tiga) orang Juru
AN
Mudi dan 1 (satu) orang Juru Masak;
e. Kapal dilengkapi alat bantu navigasi terdiri dari, Radar 1 (satu) unit, GPS
1 (satu) unit, echosounder 1 (satu) unit, Kompas Magnit 1 (satu) unit,
R
Tachometer 1 (satu) unit, Kemudi Manual 1 (satu) unit, Lampu-lampu
YA
Navigasi 1 (satu) set, dan kapal berbaling-baling ganda dengan sistem
olah gerak mesin dilayani dari anjungan;
LA
pada tanggal 28 Oktober 2015, pukul 06.20 WIB, Tersangkut Nakhoda
mendapat perintah sandar dari Agen Pelayaran PT. Rejeki Santosa
PE
Shipping (RSS) Saudara Imam melalui telepon genggam Mualim I, yang
isinya kapal akan disandarkan di Jetty TUKS Maspion Pelabuhan Gresik
tanpa Pandu dan meminta agar Tersangkut Nakhoda menghubungi
Stasiun Kepanduan Pelabuhan Gresik;
AH
i. Pukul 06.30 WIB, hibob jangkar, pukul 07.00 WIB jangkar naik diatas air
dan kapal berolah gerak menuju Jetty TUKS Maspion dengan panjang tali
tunda lebih kurang 60 meter, ketika kapal pada posisi buoy merah atau
pada jarak 0,5 NM di layar Radar dari Jetty TUKS Maspion, Mualim I yang
posisinya di TK. SSA 308 mendapat berita melalui telepon genggam dari
Agen Saudara Imam, bahwa kapal batal sandar dan berita tersebut
diteruskan melalui Handy Talky (HT) kepada Tersangkut Nakhoda;
j. Selanjutnya ...
11
AN
k. Ketika dalam pelayaran menuju tempat berlabuh jangkar berpapasan
dengan rangkaian tunda KT. Monang yang menunda Tongkang
bermuatan batu bara menuju Jetty TUKS Maspion dan pada pukul 09.00
R
WIB rangkaian tunda KT. SSA 08 dan TK. SSA 308 berlabuh jangkar
YA
disebelah Timur Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), kemudian
Tersangkut Nakhoda kembali menghubungi Stasiun Kepanduan
Pelabuhan Gresik dan Agen Saudara Imam untuk klarifikasi rencana
sandar, namun kedua-duanya tidak dapat dihubungi;
l. LA
Setelah kapal berlabuh jangkar terlihat adanya titik api pada muatan batu
PE
bara diatas TK. SSA 308, Tersangkut Nakhoda beserta Anak Buah Kapal
(ABK) melakukan pemadaman dengan media air menggunakan pompa
alkon, dan pada pukul 13.30 WIB titik api dapat dipadamkan, namun
masih tetap terlihat adanya asap. Kondisi seperti biasa terjadi pada
AH
muatan batu bara, hal ini disebabkan adanya penangasan pada batu
bara;
tersedia KT. Bima 324 yang siap siaga dilokasi untuk membantu sandar;
n. Pukul 22.06 WIB hibob jangkar, pukul 22.40 WIB jangkar naik diatas air,
M
dan kapal berolah gerak mendekati Jetty TUKS Maspion, pada pukul
23.50 WIB rangkaian tunda telah tiba didekat Jetty TUKS Maspion namun
tidak terlihat adanya KT. Bima 324 di lokasi, Tersangkut Nakhoda
menghubungi KT. Bima 324 melalui Radio VHF channel 12 tetapi
mendapat jawaban disuruh menunggu berhubung KT. Bima 324 sedang
membantu menyandarkan kapal lain;
o. Setelah ...
12
AN
p. Sebelum berlabuh jangkar Tersangkut Nakhoda menghubungi KT. Bima
324 melalui Radio VHF channel 12, menanyakan apakah posisi di sebelah
Utara Jetty TUKS Maspion aman bila digunakan untuk berlabuh jangkar
R
dan mendapat jawaban bahwa lokasi tersebut aman bila dipakai untuk
YA
berlabuh jangkar sementara, tetapi posisinya jangan terlalu kedalam,
selanjutnya Tersangkut Nakhoda mengolah gerak kapal untuk menjauh
dari Jetty TUKS Maspion, kemudian memutar haluan ke kanan untuk
menuju tempat berlabuh jangkar, dan pukul 03.50 WIB kapal berlabuh
LA
jangkar dengan aman pada posisi 1,2 NM disebelah Utara Jetty TUKS
Maspion;
PE
q. Kemudian Tersangkut Nakhoda beserta ABK melakukan pemadaman
terhadap titik api pada muatan batu bara yang berada di TK. SSA 308
dan lebih kurang pukul 05.00 WIB titik api dapat dipadamkan serta
AH
hasilnya dilaporkan kepada pihak Agen. Pukul 05.10 WIB, ada perintah
dari Agen Saudara Imam memerintahkan kepada Tersangkut Nakhoda
agar hibob jangkar dan diminta untuk menghubungi Stasiun Pandu
Pelabuhan Gresik dan ketika menghubungi Stasiun Pandu Pelabuhan
M
ke TK. SSA 308 untuk menambah tali tambat yang masih kurang, pukul
05.40 WIB hibob jangkar, pukul 06.10 WIB jangkar naik diatas air dan
terlihat adanya tali baja (wire brader) bagian dari tunda kedua yang
menyangkut pada kuku jangkar, sementara haluan Tongkang menghadap
ke Utara karena pengaruh Arus Selatan;
s. Atas ...
13
AN
berusaha menarik haluan TK. SSA 308 memutar kearah kiri meneruskan
gerakan Tongkang yang sudah ada, tetapi karena haluan TK. SSA 308
saat itu mengarah ke Tenggara atau kearah bagian pangkal Jetty TUKS
Maspion dengan jarak yang relatif dekat untuk memutar Tongkang hanya
R
menggunakan satu Kapal Tunda, karena pada saat itu KT. Bima 324
YA
belum ada dilokasi;
t. Akibat kondisi yang demikian pada saat TK. SSA 308 berputar haluan
sebelah kirinya bersenggolan dengan bagian buritan sebelah kanan
LA
KT. TOB 21 yang sedang sandar kiri pada Tongkangnya menghadap
ke Barat, berikutnya ketika haluan TK. SSA 308 sudah mengarah
PE
ke Timur atau keluar buritan kanan KT. SSA 08 bertubrukan dengan
jembatan Jetty TUKS Maspion dan pada saat itu KT. Bima 324 tiba
dilokasi kemudian segera mengikat tali tunda pada bagian kiri belakang
dari KT. SSA 08, waktu kejadian lebih kurang pukul 06.25 WIB;
AH
u. Dengan bantuan KT. Bima 324, KT. SSA 08 segera terbebas dari Jetty
TUKS Maspion, tetapi ketika sedang mencari tempat yang aman untuk
berlabuh jangkar datang speed boat merapat ke KT. SSA 08 dan ada 4
M
(empat) orang meminta agar Tersangkut Nakhoda ikut keatas speed boat
yang tidak dapat ditolak oleh Tersangkut Nakhoda, sementara komando
KA
v. Tidak berapa lama berada di Jetty datang kapal Patroli KPLP dan
M
w. Akibat ...
14
w. Akibat dari tubrukan tersebut, tidak terdapat korban jiwa maupun luka,
namun terdapat kerugian harta benda berupa sudut kanan buritan
KT. SSA 08 mengalami penyok (deformasi) dan jembatan Jetty TUKS
Maspion roboh;
AN
tulang punggung dalam keluarga dan tidak memiliki keahlian lain selain
sebagai pelaut.
R
2. Saksi Mualim I, Saudara Indra Gunawan, dalam keadaan sehat, dibawah
YA
sumpah, hadir dalam pemeriksaan lanjutan, memberikan keterangan sebagai
berikut :
a. Lahir di : Silungkang
Tanggal
Agama
:
:
06 Agustus 1979
Islam LA
PE
Alamat : Perum Mutiara Gading Timur Blok 69 No.6 RT 08 RW 03,
Kelurahan Mustika Jaya, Bekasi Timur.
Pendidikan
Umum : 1) SD, tahun 1992, di Silungkang;
AH
Pengalaman berlayar :
1) Juru Mudi, MV. Laut Mas, tahun 2009 s/d tahun 2011;
KA
2) Mualim II, TB. Prima Power 10, tahun 2012 s/d tahun 2013;
3) Mualim I, TB. Erina 8, tahun 2013 s/d tahun 2014;
4) Mualim I, KT. SSA 08, tahun 2015 s/d kejadian.
AH
b. Saksi mempunyai tugas sebagai kepala kerja bagian deck, yang mengatur
dinas jaga adalah Nakhoda, pada saat kejadian saksi dinas jaga pukul
M
04.00 08.00 dan pukul 16.00 20.00, dinas jaga Nakhoda 08.00
12.00 dan 20.00 24.00, Mualim II Pukul 12.00 16.00 dan 00.00
04.00;
c. Kapal tiba di Gresik, tanggal 18 Oktober 2015, pukul 14.00 WIB, muatan
batu bara sebanyak 7.570,7 M/T, draft kapal pada saat tolak dari
Pelabuhan Kintap, depan 04.18 M, belakang 04.36 M, kapal dilengkapi
alat bantu navigasi Radar, GPS, Radio VHF, SSB, Compas Magnit,
Tachometer ...
15
AN
meneruskan perintah Nakhoda kepada ABK yang berada di Tongkang
melalui Handy Talky (HT);
e. Tanggal 28 Oktober 2015, Pukul 06.20 WIB, Saksi menerima telepon dari
R
Agen, agar kapal hibob jangkar untuk sandar dan supaya konfirmasi
YA
kepada Stasiun Pandu Pelabuhan Gresik, berita tersebut Saksi teruskan
kepada Nakhoda, selanjutnya Saksi menghubungi kepanduan dan
KT. Bima 324, dari Kepanduan disilahkan hibob jangkar, dan jawaban dari
KT. Bima 324 saat ini masih kerja dan nanti akan meluncur/menuju lokasi
LA
sandar, lebih kurang pukul 06.30 WIB Saksi dan 3 (tiga) orang Juru Mudi
melaksanakan hibob jangkar di TK. SSA 308. Pukul 07.00 WIB, jangkar
PE
naik diatas air dan rangkaian tunda KT. SSA 08 dan TK. SSA 308 berolah
gerak menuju Jetty TUKS Maspion, ketika kapal sudah mendekati Jetty
TUKS Maspion Saksi menerima berita dari Agen melalui telepon genggam
yang memberitahukan kapal batal untuk sandar dan supaya berlabuh
AH
jangkar lagi dan Berita tersebut Saksi teruskan kepada Nakhoda melalui
Handy Talky (HT);
308 dan dengan menggunakan pompa alkon yang berada di KT. SSA 08
Awak Kapal berusaha memadamkan titik api tersebut, lebih kurang pukul
13.30 WIB titik api berhasil dipadamkan, titik api yang timbul sebagai
AH
akibat dari muatan batu bara yang menangas dan kondisi tersebut biasa
terjadi pada muatan batu bara;
M
g. Pukul 22.00 WIB, Nakhoda mendapat perintah dari Agen agar hibob
jangkar untuk proses sandar di Jetty TUKS Maspion, Saksi berada
dianjungan KT. SSA 08 untuk membantu Nakhoda yang sedang dinas
jaga, sedangkan Mualim II dan 3 (tiga) orang Juru Mudi berada
di TK. SSA 308 untuk siap siaga melayani tali tambat, pukul 22.06 WIB
hibob jangkar dan pukul 22.40 WIB jangkar naik diatas air dan kapal
berolah gerak menuju Jetty TUKS Maspion, lebih kurang pukul 23.50 WIB
rangkaian tunda telah tiba didekat Jetty TUKS Maspion, tetapi Saksi tidak
melihat adanya KT. Bima 324 dilokasi tersebut, sehingga kapal yang
mengapung ...
16
h. Tanggal 29 Oktober 2015, pukul 02.30 WIB mendapat perintah dari Agen
Saudara Imam melalui HT bahwa pihak Jetty TUKS Maspion melarang
TK. SSA 308 untuk sandar karena terlihat ada titik api pada muatan batu
bara dan diperintahkan agar kapal berlabuh jangkar disebelah Utara Jetty
TUKS Maspion, sambil mengolah gerak kapal menuju tempat berlabuh
AN
jangkar Nakhoda menghubungi KT. Bima 324 dan menanyakan apakah
aman bila kapal berlabuh jangkar disebelah Utara Jetty TUKS Maspion
dan dijawab aman kalau hanya untuk sementara;
R
YA
i. Pukul 03.50 WIB, kapal berlabuh jangkar disebelah Utara Jetty TUKS
Maspion pada jarak lebih kurang 1 NM, kemudian Awak Kapal
memadamkan titik api dengan pompa alkon dan pukul 05.00 WIB titik api
dapat dipadamkan. Pukul 05.10 WIB Nakhoda mendapat perintah melalui
LA
telepon dari Agen Saudara Imam untuk segera hibob jangkar dan
meminta agar menghubungi Stasiun Pandu Pelabuhan Gresik, setelah
PE
menghubungi Stasiun Pandu mendapat jawaban agar kapal hibob jangkar
dan KT. Bima 324 akan menunggu di Jetty TUKS Maspion;
dan terputar ke arah kiri (hal ini dikarenakan bagian buritan lebih berat
dari pada bagian depan) yang menyebabkan TK. SSA 308 mendekat ke
Jetty dan mengarah ke KT. TOB 21 yang sedang sandar di Jetty, pada
M
saat Tongkang ditarik kearah kiri terjadi tubrukan dengan KT. TOB 21;
l. Pada saat olah gerak wire brader sisi kanan telah terlepas, namun di sisi
kiri yang masih menyangkut di kepala jangkar, sehingga untuk menarik
TK.SSA 308 tidak bisa lurus menubruk KT. TOB 21 selanjutnya menubruk
Jetty TUKS Maspion. Setelah terjadi tubrukan, KT. Bima 324 tiba di lokasi
dan membantu menarik keluar untuk proses sandar di Pelabuhan
Jasatama.
3. Saksi ...
17
AN
a. Lahir di : Enrekang
Tanggal : 09 November 1975
Agama : Islam
Alamat : Jl. Cipto Mangunkusumo RT 002, Kelurahan Harapan
R
Baru, Kecamatan Lao Janan Ilir, Kota Samarinda,
YA
Kalimantan Timur.
Pendidikan
Teknis : ATT IV, tahun 2013, di Jakarta.
Pengalaman berlayar :
LA
1) Polenteer, LCT. Wayabulla 7, tahun 1996 s/d tahun 1997;
PE
2) Juru Minyak, TB. Wayabullah Inda 2, tahun 1998 s/d tahun 2001;
3) Juru Minyak, TB. Meteor IV, tahun 2001 s/d tahun 2002;
4) Juru Minyak, TB. Kimstran Galaxy, tahun 2003 s/d tahun 2007;
5) Juru Minyak, Floating Crane, tahun 2008 s/d tahun 2012;
AH
6) Masinis II, TB. Traco Valiant, tahun 2012 s/d tahun 2013;
7) KKM, TB. Tol 5, tahun 2013 s/d tahun 2014;
8) KKM, KT. SSA 08, tahun 2015 s/d kejadian.
M
c. Tanggal 18 Oktober 2015, pukul 14.00 WIB, KT. SSA 08 menunda TK. SSA
308 tiba di pelabuhan Gresik di dekat Pulau Madura untuk menunggu
informasi sandar;
AH
f. Setelah ...
18
AN
g. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka, namun
terdapat kerugian harta benda berupa TK. SSA 308 mengalami kerusakan
pada bagian buritan sebelah kanan dan pada Jetty TUKS Maspion
R
mengalami kerusakan;
YA
h. Setelah terjadi tubrukan KT. Bima 324 sebagai assist datang ke lokasi
kejadian untuk memberikan bantuan.
LA
4. Saksi Masinis II, Saudara Modestus Andy Hermawan, dalam keadaan sehat,
PE
dibawah sumpah, hadir dalam pemeriksaan lanjutan, memberikan
keterangan sebagai berikut :
a. Lahir di : Purworejo
AH
Pendidikan
Umum : 1) SD, tahun 1987, di Purworejo;
KA
Pengalaman berlayar :
1) Juru Minyak, MV. Marisa Nusantara, tahun 2002 s/d tahun 2006;
M
selanjutnya ...
19
c. Saat itu kapal diolah gerak dari anjungan dengan 2 propeller, motor induk
merk Caterpillar 2 x 1000 HP;
AN
sudah dekat di sebelah kanan dan TK. SSA 308 membentur Dermaga 4
Jetty TUKS Maspion di lambung sebelah kanan, kemudian Saksi kembali
standby di kamar mesin karena suara mesin tinggi dan putaran mesin
induk sudah mencapai 1350 pada posisi handle maju selama 1 (satu)
R
jam;
YA
e. Selanjutnya Mualim I memberitahukan kepada Saksi bahwa TK. SSA 308
membentur jembatan penghubung Jetty TUKS Maspion mengakibatkan
jembatan penghubung roboh, yang pada saat itu Saksi sedang berada di
LA
kamar mesin sedang dinas jaga bersama KKM dan Masinis III,
mengetahui kejadian tersebut dari adanya getaran hingga putaran mesin
PE
1350;
f. Tidak lama kemudian Saksi melihat KT. Bima 324 datang untuk membantu
menarik TK. SSA 308 dan dibawa keluar dari Jetty TUKS Maspion untuk
AH
5. Saksi Juru Mudi Jaga, Saudara Machmut, tidak hadir dalam pemeriksaan
M
lanjutan berdasarkan Surat dari PT. Samudera Sentosa Abadi (SSA), nomor
006/IX/SSA/16, tanggal 28 September 2016, dikarenakan yang bersangkutan
KA
a. Lahir di : Kendal
Tanggal : 03 April 1988
M
Agama : Islam
Alamat : Dusun Kaligedang, RT.001/RW.003, Kelurahan Kalirejo,
Kecamatan Singorojo, Jawa Tengah.
Pendidikan
Umum : SMA, tahun 2005, di Kendal
Teknis : ANT Dasar, tahun 2011, di Pertamina Jakarta.
c. Saksi ...
20
c. Saksi naik kapal (sign on) pada TK. SSA 308 tanggal 21 Juli 2015,
di Sungai Danau, Awak Kapal 10 (sepuluh) orang. Tanggal 18 Oktober
2015, pukul 14.00 WIB, kapal tiba, dan berlabuh jangkar 3 segel
di perairan Gresik sisi Madura;
d. KT. SSA 08 menunda TK. SSA 308 telah 4 (empat) kali melakukan olah
gerak, berlabuh jangkar dikarenakan larat, sehingga TK. SSA 308
dikandaskan disisi Madura. Olah gerak ke 5 (lima) melakukan proses
AN
sandar ke terminal umum untuk pengisian air tawar, pada saat olah gerak
berlabuh jangkar dan proses sandar, Pandu tidak naik ke kapal dan tidak
dibantu oleh kapal tunda;
R
e. Pada tanggal 28 Oktober 2015, pukul 14.00 WIB, Tersangkut Nakhoda
YA
mendapat perintah untuk sandar namun dibatalkan. Saksi mengetahui
bahwa kapal beberapa kali akan sandar namun tidak terlaksana, hal ini
disebabkan adanya penolakan dari Jetty Manager, karena adanya muatan
batu bara yang menangas sehingga Nakhoda diminta untuk berlabuh
jangkar dan memadamkan api;
LA
PE
f. Tanggal 29 Oktober 2015, pukul 03.00-05.30 WIB, ABK berhasil
memadamkan api pada muatan batu bara, selanjutnya mendapat
informasi untuk sandar, dan Tersangkut Nakhoda memerintahkan ABK
untuk hibob jangkar. Saat hibob jangkar tali tunda terbelit di jangkar
AH
sehingga sulit untuk dihibob hal ini karena arus yang kuat kearah kiri;
g. Setelah tali tunda terbelit, Tersangkut Nakhoda olah gerak KT. SSA 08
berputar dan menggandeng di lambung kiri TK. SSA 308 dengan haluan
M
berlawanan arah dengan TK. SSA 308 dan buritan menubruk jembatan
penghubung Jetty TUKS Maspion hingga roboh;
KA
h. Setelah kejadian TK. SSA 308 ditarik keluar, kemudian kapal tunda milik
PT. Pelindo III membantu mengamankan kapal, selanjutnya TK. SSA 308
AH
a. Lahir ...
21
a. Lahir di : Gresik
Tanggal : 23 Desember 1975
Agama : Islam
Alamat : Jl. Jaksa Agung Suprapto 6F No.28 Gresik.
Pendidikan
Umum : 1) SD, tahun 1989, di Gresik;
2) SMP, tahun 1992, di Gresik;
AN
3) SMA, tahun 1995, di Gresik.
Pengalaman bekerja :
1) Karyawan, PT. Sofie Bahari Lines, tahun 1995 s/d tahun 2004;
R
2) Operasional Pelayaran, PT. Rejeki Sentosa Shipping, tahun 2005 s/d
YA
sekarang.
LA
mengurus kapal tiba, sandar dan berangkat. Sebelum kapal sandar Saksi
terlebih dahulu membuat surat permohonan pandu untuk meminta
PE
Petugas Pandu dan kapal tunda (assist tug) kepada kantor Kepanduan,
kemudian Saksi langsung ke lokasi untuk proses penyandaran kapal;
c. Saksi mengetahui adanya kejadian tubrukan antara TK. SSA 308 yang
AH
d. Posisi kapal sebelumnya sedang berlabuh jangkar tidak jauh dari Jetty
akibat pembatalan sandar karena muatan batu bara yang menangas
KA
e. Setelah muatan batu bara padam, Nakhoda bersiap untuk sandar, akan
tetapi akibat tali tunda yang menyangkut di jangkar, dan angin kencang,
tongkang larat bergerak diluar kendali menyenggol Jetty TUKS Maspion
M
hingga roboh;
f. Saksi mengakui pada saat kejadian, tidak ada Pandu dan tidak ada kapal
tundanya, akan tetapi berdasarkan informasi dari Nakhoda menyatakan
bahwa pada saat itu mereka sedang menunggu KT. Bima 324;
g. Pandu dan KT. Bima 324 datang setelah kejadian dan ikut membantu
mengevakuasi tongkang untuk berlabuh ke tempat yang aman. Saksi
membenarkan bahwa di Pelabuhan Gresik untuk sandar atau tolak bagi
rangkaian ...
22
7. Saksi Loading Master PT. Siam Maspion Nusantara, Saudara Tirta Wijaya
Negara, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, hadir dalam pemeriksaan
lanjutan, memberikan keterangan sebagai berikut :
AN
a. Lahir di : Banyuwangi
Tanggal : 12 Oktober 1987
Agama : Islam
Alamat : Perum Delta Sari Baru Delta Tama 1/No.19 Waru,
R
Sidoarjo.
YA
Pendidikan
Umum : 1) SD, tahun 2000, di Banyuwangi;
2) SMP, tahun 2003, di Banyuwangi;
LA
3) SMA, tahun 2006, di Surabaya;
4) D III, tahun 2010, di Surabaya;
PE
5) S1, tahun 2013, di Surabaya.
Pengalaman bekerja :
Loading Master, PT. Siam Maspion Terminal, tanggal 01 Juli 2013 s/d
AH
kejadian.
aman;
d. Pada tanggal 29 Oktober 2015, pukul 05.22 WIB, Saksi melihat KT. SSA
08 yang menunda TK. SSA 308 melakukan pergerakan tanpa adanya
informasi dari Agen mendekati sisi utara Jetty TUKS Maspion. Saksi
mencoba untuk menghubungi KT. SSA 08 yang menunda TK. SSA 308
dengan menggunakan radio tetapi tidak ada respon atau jawaban,
selanjutnya Saksi menghubungi Agen tetapi tetap tidak ada jawaban;
e. KT. SSA 08 yang menunda TK. SSA 308 mengalami kegagalan olah gerak,
sehingga terseret arus dan larat hingga memasuki area kolam Jetty 4
TUKS Maspion sisi dalam, terlihat bahwa tali tunda tersangkut pada
jangkar tongkang, terseret arus tongkang SSA 308 menubruk KT. TOB 21
yang mengakibatkan tali tambatnya ke TK. Mama Line 823 terputus;
f. Kemudian TK. SSA 308 menubruk Jetty TUKS Maspion sampai roboh jatuh
ke laut, selanjutnya Pandu dan KT. Bima 324 membantu mengevakuasi
AN
TK. SSA 308 bergerak menuju sisi utara luar Jetty TUKS Maspion.
8. Saksi Pandu PT. Pelindo III Cab. Tanjung Perak, Saudara Rohansen TM.
R
Malau, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, hadir dalam pemeriksaan
YA
lanjutan, memberikan keterangan sebagai berikut :
a. Lahir di : Sialapit
Tanggal : 23 Oktober 1873
Agama
Alamat
:
:
Kristen Protestan
LA
Villa Jasmine 3 Block F No.32 Suko, Sidoarjo
PE
Pendidikan
Umum : 1) SD, tahun 1987, di Pulau Samosir;
2) SMP, tahun 1990, di Pulau Samosir;
3) SMA, tahun 1993, di Pematang Siantar;
AH
Pengalaman kerja :
1) Mualim III s/d Nakhoda, PT. Temas Lines, tahun 2000 s/d tahun 2011;
KA
2) Pandu, PT. Pelindo III (Persero) Cab. Tanjung Perak, tahun 2012 s/d
sekarang.
AH
b. Saksi bertugas di PT. Pelindo III (Persero) Cabang Surabaya sejak tahun
2012. Saksi membenarkan bahwa tanggal 29 Oktober 2015 terjadi
tubrukan antara TK. SSA 308 ditunda KT. SSA 08 dengan Jetty TUKS
M
dari ...
24
dari Syahbandar untuk memandu KT. SSA 08/TK. SSA 308, guna
membantu olah gerak menyandarkan TK. SSA 308 pada Jetty TUKS
Maspion Gresik;
d. Pada saat kejadian tidak ada Pandu diatas kapal, Saksi tidak mengetahui
dan tidak mendengar dari operator radio secara langsung maupun tidak
langsung tentang adanya panggilan melalui radio KT. SSA 08. Di stasiun
Gresik hanya ada 3 (tiga) orang Petugas, terdiri dari 1 (satu) orang
AN
operator dan 2 (dua) orang pandu, 1 (satu) operator bertugas jaga
selama 24 jam dan 2 (dua) petugas Pandu bertugas 24 jam, dalam
pelaksanaannya maksimal 8 jam sehari;
R
e. Prosedur permintaan pemanduan setelah adanya surat permohonan dari
YA
Agen/perusahaan dalam 1 x 24 jam baru dikeluarkan Surat Perintah Kerja
(SPK) dan tugas jaga dalam pemanduan di Gresik 24 jam dalam 1 hari,
sedangkan pergerakan pandu dan Tug Boat atas perintah operator radio;
LA
f. Perairan Gresik merupakan perairan wajib pandu sehingga rangkaian
KT. SSA 08/TK SSA 308 wajib pandu, Saksi telah melakukan familiarisasi
PE
pada Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) dan Pelabuhan Tanjung Perak
selama 1 tahun 2 bulan.
AH
9. Saksi Asisten Manager Pemanduan dan Traffic PT. Pelindo III (Persero)
Cabang Tanjung Perak Surabaya, Saudara Ari Setiawan, dalam keadaan
sehat, dibawah sumpah, hadir dalam pemeriksaan lanjutan, memberikan
keterangan sebagai berikut :
M
a. Lahir di : Kudus
KA
Pendidikan
Umum : 1) SD, tahun 1983, di Kudus;
2) SMP, tahun 1986, di Kudus;
M
Pengalaman kerja :
1) Mualim III, KM. Tanto Raya, tahun 1994 s/d tahun 1995;
2) Mualim I,KM. Fitria Perdana, tahun 1997 s/d tahun 1998;
3) Pandu, PT. Pelindo III Cab, Tanjung Perak, tahun 2000 s/d tahun 2014;
4) Asman ...
25
4) Asman, PT. Pelindo III Cab. Tanjung Perak, tahun 2014 s/d sekarang.
b. Saksi telah bertugas sebagai Pandu mulai tahun 2000 sampai tahun 2014,
menjabat sebagai Asisten Manager Pemanduan sejak bulan September
2014 sampai sekarang, Saksi mengetahui adanya tubrukan dari Asisten
Senior Manager, tanggal 29 Oktober 2015 antara pukul 11.00 12.00
WIB, setelah Saksi mengetahui kejadian tersebut, saksi langsung
melaporkan kepada Manager pelayanan kapal dan kepada General
AN
Manager, lebih kurang pukul 13.00 WIB, saksi bersama Manager
Pelayanan Kapal dan General Manager langsung ke lokasi kejadian;
R
setelah diparaf oleh Supervisi Pemanduan, memastikan bunker bahan
YA
bakar dan air tawar kapal tunda, adapun untuk menggerakan kapal tunda
dioperasionalkan oleh PT. Pelindo Merine Service (PMS), memastikan
rencana kerja managemen, melakukan evaluasi setiap ada kejadian;
LA
d. Saksi mendapat informasi dari operator stasiun Pemanduan Gresik bahwa
tanggal 28 Oktober 2015, pukul 22.00 WIB TK. SSA 308 akan disandarkan
PE
namun batal, selanjutnya rencana akan disandarkan tanggal 29 Oktober
2015, pada pagi hari, lebih kurang pukul 07.00 WIB operator stasiun
Pemanduan Gresik memanggil KT. SSA 08 namun tidak ada jawaban;
AH
e. Pukul 04.30 WIB, Pandu Abdul Harris Akbani memandu kapal lain dengan
bantuan kapal tunda, selesai memandu kembali ke kantor (Stasiun
Pandu) dan mendapat informasi untuk mengirimkan kapal tunda guna
membantu evakuasi TK. SSA 08 dilokasi kejadian;
M
tidak ada penerbitan SPK kepada Pandu, karena sesuai ketentuan setiap
kapal yang akan sandar Agen harus terlebih dahulu mengajukan
permohonan sesuai tanggal dan jam yang dikehendaki, pukul 10.00 WIB
AH
rangkaian tunda yang dalam proses sandar atau tolak di Pelabuhan Gresik
tanpa Pandu, hal tersebut karena keterbatasan jumlah Petugas Pandu
yang hanya 3 (tiga) orang dan harus melayani gerakan kapal yang
frekuensinya banyak, tetapi pada saat ini kebutuhan Pandu sudah
terpenuhi jumlahnya untuk memandu kapal.
10.Saksi Saudara Syamsul Arifin, SH, Staf Seksi Keselamatan Penjagaan dan
Patroli Kantor KSOP Kelas II Gresik, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah,
hadir dalam pemeriksaan lanjutan, memberikan keterangan sebagai berikut :
a. Lahir di : Jakarta
Tanggal : 01 Maret 1979
Agama : Islam
Alamat : Perumahan Grean Harmoni Blok B3/12 Serembi, Gresik.
AN
Pendidikan
Umum : 1) SD, tahun 1991, di Jakarta;
2) SMP, tahun 1994, di Jakarta;
3) SMA, tahun 1997, di Jakarta;
R
4) D III Pelayaran, tahun 2003, di Jakarta;
YA
5) S1 Hukum, tahun 2013, di Gresik.
Teknis : 1) ANT III, tahun 2003, di Jakarta;
2) ANT II, tahun 2014, di Jakarta.
Pengalaman kerja :
LA
1) CPNS, Kantor KSOP Kelas II Gresik, tahun 2008 s/d tahun 2009;
PE
2) PNS, Kantor KSOP Kelas II Gresik, tahun 2009 s/d sekarang.
Pelabuhan;
2) Adanya Berita Acara Nakhoda;
3) Adanya Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) yang dibuat oleh Nakhoda
AH
d. Tanggal 30 Oktober 2015, ada 3 (tiga) orang Capt. Masri Tulak R, Hendro
M
Cahyono, S.H, Syamsul Arifin, S.H, dibuatkan Surat Perintah Tugas untuk
melakukan pemeriksaan terhadap Nakhoda, ABK, Agen Perusahaan dan
Loading Master berkaitan dengan kecelakaan kapal.
C. Pendapat ...
27
Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama, terhadap berkas dan
keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan
keterangan yang diberikan Tersangkut dan para Saksi dihadapan Sidang
pertama Pemeriksaan Lanjutan, pada hari Rabu dan Kamis tanggal 28 dan 29
September 2016, di Kantor KSOP Kelas II Gresik, sidang kedua, pada hari Selasa
tanggal 01 November 2016 di Kantor Mahkamah Pelayaran, Jakarta,
AN
sehubungan dengan tubrukan antara TK. SSA 308 yang ditunda KT. SSA 08
dengan Jetty TUKS Maspion di Pelabuhan Gresik, telah sampai pada pendapat
sebagai berikut :
R
YA
1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.
LA
kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :
PE
a. Kapal.
TK. SSA 308 adalah kapal jenis tongkang, konstruksi baja, berbendera
AH
b. Surat Kapal.
AN
c. Awak Kapal.
R
nama PT. Trikarsa Wira Samudera, tanggal 13 Oktober 2015, dan diketahui
YA
oleh Syahbandar Kintab, sebagai berikut :
Bagian Dek.
Nakhoda
Mualim I
: Jafril
: Indra Gunawan LA Sertifikat ANT IV, tahun 2012;
Sertifikat ANT V, tahun 2012;
PE
Mualim II : Taufik Hidayatullah Sertifikat ANT III, tahun 2015.
Bagian Mesin.
AH
perundang-undangan yang berlaku, dan diawaki oleh awak kapal yang telah
memenuhi persyaratan yang ditentukan.
M
2. Tentang Cuaca.
a. Menurut ...
29
Cuaca : Cerah
Arah dan Kecepatan Angin : Timur-Tenggara, 4,7 6,7/9,0 Knots
Rata-rata
AN
Arah dan Kecepatan Arus : Barat Laut-Utara, 0,2 0,4 Cm/det
Tinggi Gelombang : Timur-Tenggara, 0,1 M 0,2/0,4 M
Jarak Penglihatan : 12,0 15,0 Mil
R
b. Menurut keterangan Tersangkut dan para Saksi bahwa saat kejadian
YA
keadaan cuaca cerah, angin dari timur laut, arus dari Utara dengan
kekuatan lebih kurang 5 knots, dan daya tampak baik (good visibility).
LA
didapat dari BAPP dan keterangan Tersangkut dan para Saksi dapat diterima.
PE
3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal
Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal,
AH
dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan
stabilitas kapal adalah sebagai berikut :
a. Keadaan Muatan.
M
Tebal ...
30
AN
= 87,78 x 24,38 x 4,48 x 0,80 x 1,025
= 7.861,785 M/T
R
Muatan yang diangkut = 7.570,735 M/T
YA
Sisa daya angkut = 291,050 M/T
Jadi TK. SSA 308 pada saat terjadinya tubrukan tidak kelebihan muatan.
b. Keadaan Stabilitas.
LA
PE
1. Berdasarkan penelitian berkas dokumen kapal dan penelitian dokumen
muatan, tidak terdapat adanya saran untuk menghitung maupun bukti
perhitungan untuk TK. SSA 308 beserta muatannya, sehingga secara
perhitungan kondisi stabilitas TK. SSA 308 beserta muatannya tidak
AH
dapat diketahui;
kapal telah tiba di Pelabuhan Gresik dalam kondisi tegak dan selamat;
masih dalam posisi tegak dan stabil hingga kapal sandar di TUKS
Jasatama Pelabuhan Gresik.
M
4. Tentang ...
31
a. Tentang Navigasi.
AN
1) Rangkaian tunda KT. SSA 08 dalam bernavigasi telah dilengkapi dengan
alat bantu navigasi yang memadai dan diawaki dengan petugas dinas
jaga sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam aturan, namun sebagai
R
kapal yang termasuk dalam kategori kapal yang diwajibkan
YA
menggunakan Jasa Pandu, pada saat kejadian tubrukan tidak terdapat
petugas Pandu diatas kapal;
LA
kejadian banyak rangkaian tunda pada waktu akan sandar atau tolak
dari dermaga di wilayah Pelabuhan Gresik tidak menggunakan Jasa
PE
Pandu dikarenakan terjadi kekurangan jumlah petuga pandu
di Pelabuhan Gresik (hanya ada 3 petugas pandu);
karena tubrukan yang terjadi antara TK. SSA 308 dengan Jetty TUKS
Maspion bukan merupakan akibat dari kegagalan dalam bernavigasi.
KA
akibat dari rencana sandar yang tidak menentu, sehingga patut diduga
telah terjadi kelelahan mental (mental fatiq) pada seluruh Awak Kapal
dan terutama bagai Tersangkut Nakhoda;
3) Terbelitnya ...
32
3) Terbelitnya tali baja dari bagian tali tunda pada kuku jangkar pada saat
rangkaian tunda berolah gerak adalah merupakan kegagalan teknis yang
diluar kemampuan Nakhoda;
AN
membantu, maka terjadi kegagalan dalam berolah gerak sehingga terjadi
tubrukan.
R
Tersangkut Nakhoda KT. SSA 08 kurang dapat diterima, sedangkan cara
YA
berolah gerak dapat diterima.
LA
Setelah menganalisis fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam),
dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan faktor organisasi mengenai
PE
kejadian tubrukan antara TK. SSA 308 yang ditunda KT. SSA 08 dengan TUKS
Maspion di Pelabuhan Gresik, maka penyebab kecelakaan adalah sebagai
berikut :
AH
b. Sedangkan terbelitnya tali baja dari bagian tali tunda pada kuku jangkar,
yang mengakibatkan KT. SSA 08 terlambat untuk mengolah gerak TK. SSA
AH
308, yang hanyut karena terdorong oleh Arus yang kuat dan bertubrukan
dengan jembatan Jetty TUKS Maspion adalah bukan merupakan faktor
kesengajaan ataupun diluar kemampuan Tersangkut Nakhoda, melainkan
M
Usaha ...
33
AN
perubahan arah gerakan Arus yang tinggi dan dengan kekuatan yang cepat
(hingga mencapai 2,5 knots) secara bergantian ke arah Utara atau Selatan,
sehingga rekomendasi Agen Pelayaran maupun persetujuan dari pihak
Kepanduan untuk berlabuh jangkar disebelah Utara Jetty TUKS Maspion
R
adalah sebuah rekomendasi yang salah, sedangkan tingkat pengetahuan
YA
Tersangkut Nakhoda sebagai pemegang kompetensi ijasah ANT IV belum
memadai untuk mengevaluasi permasalahan yang demikian.
LA
terjadinya tubrukan antara TK. SSA 308 yang ditunda KT. SSA 08 dengan Jetty
TUKS Maspion di Pelabuhan Gresik adalah merupakan kompilasi dari
PE
kesalahan-kesalahan sebagai berikut :
Usaha Pelabuhan (Jetty TUKS Maspion) dan pihak Pelindo III Cabang Gresik
sebagai penyedia jasa Pandu dan jasa Kapal Tunda;
sehingga tidak diketahui bahwa rangkaian tunda KT. SSA 08 dan TK. SSA
308 telah bergerak diwilayah kekuasaannya tanpa dilengkapi Surat Ijin Olah
KA
a. Ketika ...
34
a. Ketika tali baja bagian dari tali tunda tersangkut dalam kuku jangkar yang
mengakibatkan TK. SSA 308 tidak dapat diolah gerak, Tersangkut Nakhoda
dengan ilah geraknya telah berhasil melepaskan tali baja tersebut dari kuku
jangkar, namun Tersangkut Nakhoda kehilangan waktu/kesempatan untuk
mengolah gerak TK. SSA 308 dari ancaman terjadinya tubrukan dengan
Jetty TUKS Maspion;
b. Dengan tidak tersedianya KT. Bima 324 dilokasi kejadian maka ketika
AN
situasi antara TK. SSA 308 dengan Jetty TUKS Maspion dalam kondisi kritis
terjadinya tubrukan, maka upaya untuk menghindari terjadinya tubrukan
tidak optimal, sehingga terjadi tubrukan;
R
c. Tersangkut Nakhoda telah melakukan upaya penyelamatan dengan menarik
YA
dan memutar haluan TK. SSA 308 ke arah kiri dengan hasil bagian haluan
terbebas dari tubrukan namun pada bagian buritan sebelah kanan
mengalami tubrukan dengan Jetty TUKS Maspion dan pada kondisi tersebut
datang KT. Bima 324 yang segera mengikatkan tali pada bolder buritan
LA
sebelah kiri serta menariknya sehingga TK. SSA 308 terbebas dari Jetty
TUKS Maspion yang sebagian dalam kondisi roboh;
PE
d. Seandainya KT. Bima 324 telah berada dilokasi rencana sandar KT. SSA 308
pada saat terjadi peristiwa terbelitnya tali baja pada kuku jangkar, maka
kesulitan dalam mengolah gerak rangkaian tunda dapat diatasi dan kejadian
AH
dapat diterima.
KA
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kasus tubrukan antara
TK. SSA 308 yang ditunda KT. SSA 08 dengan Jetty TUKS Maspion, pada
tanggal 29 Oktober 2015, pukul 06.25 WIB, di Pelabuhan Gresik, maka beban
M
Tersangkut ...
35
AN
tentang Sarana Bantu dan Prasarana Pemanduan Kapal, namun kewajiban
tersebut diluar kompetensinya dan telah berusaha menghubungi KT. Bima
324 berkali-kali dan pada saat situasi kritis Kapal Tunda tersebut tidak ada
dilokasi;
R
YA
c. Secara de jure pada tanggal 26 Oktober 2015, pihak keagenan PT Rejeki
Sentosa Shipping telah mengajukan permohonan jasa Pandu dan jasa kapal
tunda yang disertai dengan jam pelaksanaan, namun adanya perubahan
jadwal pergerakan menjadi tanggal 28 Oktober 2015 tidak pernah ada
LA
pemberitahuan secara resmi, sehingga ketidakadaan Pandu dan
terlambatnya jasa tunda merupakan kesalahan dari pihak keagenan
PE
PT Rejeki Sentosa Shipping;
308 secara resmi, namun secara de facto telah melayani permintaan jasa
pandu dan jasa kapal tunda baik dari pihak keagenan maupun pihak kapal
melalui telepon ataupun melalui Radio VHF, sedangkan ketersediaan jasa
Pandu dan jasa Kapal Tunda pada saat kejadian masih belum bisa
M
terjadinya tubrukan antara KT. SSA 08 dengan Jetty TUKS Maspion merupakan
bagian dari kesalahan dan kelalaian dari :
M
2. Kesalahan ...
36
AN
8. Tentang Hal - Hal Yang Meringankan dan Yang Memberatkan.
R
disampaikan Tersangkut, maka dipandang perlu mempertimbangkan hal-hal
YA
sebagai berikut :
LA
1) Tersangkut Nakhoda berlaku sopan dan tidak berbelit-belit;
PE
2) Tersangkut Nakhoda belum pernah dihukum karena kesalahannya dalam
menjalankan profesinya sebagai Nakhoda;
perusahaan.
KA
Tidak ada.
M
D. PUTUSAN
Memutuskan ...
37
MEMUTUSKAN :
I. Menyatakan bahwa tubrukan antara TK. SSA 308 yang ditunda KT. SSA 08
dengan Jetty TUKS Maspion Pelabuhan Gresik, tanggal 29 Oktober 2015, pukul
AN
06.25 WIB, disebabkan oleh keterlambatan dalam membebaskan tali tunda
yang tersangkut dalam kuku jangkar dan hanyutnya rangkaian tunda kearah
Jetty TUKS Maspion karena dorongan Arus Selatan yang kuat, sehingga terjadi
tubrukan.
R
YA
II. Menyatakan bahwa kegagalan dalam mengolah gerak rangkaian tunda
tersebut hanya merupakan akibat dari buruknya sistem manajemen
perencanaan sandar dan koordinasi antara pihak keagenan kapal PT Rejeki
LA
Sentosa Shipping dan pihak Badan Usaha Pelabuhan Jetty TUKS Maspion,
serta keterlambatan kapal tunda KT. Bima 324 yang tidak ada dilokasi pada
PE
saat situasi kritis.
III. Menyatakan bersalah Tersangkut Nakhoda KT. SSA 08 yang tidak memenuhi
AH
aturan Pasal 344 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), juncto Pasal
198 ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008
tentang Pelayaran, juncto Pasal 28 ayat (1) Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 57 Tahun 2015 tentang Pemanduan dan Penundaan Kapal,
M
IV. Menghukum Tersangkut Nakhoda KT. SSA 08, bernama Jafril, tanggal lahir
26 April 1977, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT IV, nomor
M
V. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah
Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.
Demikian ...
38
Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam
sidang terbuka di Jakarta, pada hari Jumat, tanggal 06 Januari 2017, dengan dihadiri
oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis Pengganti, dan dihadiri oleh
Terhukum.
AN
Ketua : .......................................Capt. A. Utoyo Hadi, S. H., M. Si., M. Mar.
R
Anggota : ....................................... Capt. Surono, M. M.
YA
Anggota : ........................................Drs. H.M. Yusuf, M. Si., M. Mar. Eng.
LA
PE
Anggota : ........................................Ir. Budi Prasetyo.
AH