Anda di halaman 1dari 23

Oleh:

YULIANSYAH,ST.,MT.,M.Mar.E

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR KESYAHABANDARAN UTAMA TANJUNG PERAK
CURRICULUM VITAE

Nama : YULIANSYAH,ST.,MT.,M.Mar.E

NIP : 19770706 201012 1


001
Pangkat : PENATA – III/c

Jabatan : KEPALA SEKSI TERTIB BANDAR

Kantor : Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak


Surabaya

No. HP : 0813 3288 3313


CURRICULUM VITAE

STTB / TANDA
NO TINGKATAN NAMA PENDIDIKAN JURUSAN LULUS / IJAZAH TEMPAT
TAHUN
T.MESIN
UNIVERSITAS KONVERSI JAKARTA
1 S.2 /MT 2013
PANCASILA ENERGI

NO KURSUS TAHUN TEMPAT

1 AHLI TEKNIK TINGKAT I 2008 JAKARTA

2 MARINE INSPECTOR TYPE -A 2017 JAKARTA

3 KESYAHBANDARAN KLAS -A 2017 JAKARTA

4 ISM CODE LEAD AUDITOR 2015 JAKARTA

TRAINING FOR MARITIME INSTRUCTOR/ KOICA KOREA


5 PROGRAMME 2016
CURRICULUM VITAE

MULAI
PENGALAMAN
NO DAN
BEKERJA
SAMPAI

1 KEPALA SEKSI TERTIB BANDAR KANTOR KESYAHBANDARAN UTAMA TG. PERAK 02 MEI 2018 - - Sekarang

2 KEPALA SEKSI TERTIB BERLAYAR KANTOR KESYAHBANDARAN UTAMA MAKASSAR APRIL’2017 - 2018

3 AUDITOR/MARINE INSPECTOR KANTOR KESYAHBANDARANUTAMA TG.PERAK 2014- 2017

4 DOSEN TETAP SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN JAKARTA 2010 - 2014

5 ENGINEER ON BOARD 2000- 2010


DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
2. Peraturan Pemerintah nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan sebagaimana telah diubah terakhir menjadi PP nomor 64
Tahun 2015;
3. Peraturan Pemerintah nomor 5 tahun 2010 tentang Kenavigasian;
4. Peraturan Menteri Perhubungan nomor 57 tahun 2015 tentang Pemanduan
Dan Penundaan Kapal pengganti Peraturan Menteri Perhubungan nomor 53
Tahun 2011 Tentang Pemanduan;
5. Peraturan Menteri Perhubungan nomor 93 Tahun 2014 tentang Sarana
Bantu dan Prasarana Pemanduan;
6. Peraturan Dirjen Hubla No. HK.103/3/9/DJPL-15
Tanggal 10 September 2015 tentang Tata Cara Penerbitan Persetujuan
Penggunaan Sarana Bantu dan Prasarana Pemanduan Kapal;
7. HK.103/1/16/DJPL-17 Tanggal 13 Maret 2017 Tentang Silabus dan Sertifikasi
Pendidikan dan Pelatihan SDM Pemanduan Kapal.
8. Keputusan Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya
Nomor : HK.207/01/15/SYB-Tpr-18 tanggal 26 Januari 2018 tentang Sistem
Operasional Dan Prosedur Pelayanan Jasa Pemanduan Dan Penundaan
Kapal Di Wilayah Perairan Wajib Pandu Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
Dan Pelabuhan Gresik
5
🞂​Sesuai PM 34 Tahun 2012
Pasal 16 Ayat 2 -
Seksi Tertib Bandar memiliki tugas, sbb :
1) melakukan pelaksanaan pengawasan tertib
bandar;
2) melakukan pengawasan pergerakan kapal
(shifting); dan
3) melakukan pengawasan pemanduan dan
penundaan kapal di perairan pelabuhan.
URAIAN TUGAS

1. Pengawasan Tertib Bandar :


a) Pengawasan terhadap ditaatinya peraturan
undangan, petunjuk dan perintah perundangan
kapal yang memasuki pelabuhan, selama berada di pelabuhan
Syahbandar
dan pada saat meninggalkan pelabuhan;
oleh setiap
b) Pengawasan tidak langsung terhadap kegiatan kapal di
pelabuhan meliputi perbaikan kapal, percobaan berlayar, alih
muat di kolam pelabuhan, menunda / menggandeng, bongkar
muat barang khusus serta barang berbahaya dan / atau limbah
B-3 pengisian bahan bakar, pengelasan diatas kapal, tank
cleaning dan pergerakan kapal di dalam batas bandar;
c) Melakukan cek posisi kapal yang berada di pelabuhan
(sandar dan berlabuh), serta memantau aktivitas
kapal terutama yang dapat menimbulkan bahaya
kebakaran dan pencemaran serta dapat mengganggu
kelancaran di perairan pelabuhan;
d) Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan petugas
pengawas Seksi lain dalam rangka kelancaran tugas;
e) Membuat laporan harian kegiatan pengawasan tertib bandar;
f) Menerbitkan Surat Persetujuan Tender Kapal; dan
g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang
diperintahkan
Pimpinan.
2. Pengawasan Pergerakan Kapal (shifting) :
a. Mendata dan mengawasi lalu lintas kapal-kapal yang
melakukan pergerakan di area bandar, melalui
radio VHF channel 12 dan 14;
b. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan petugas
kepanduan (tower kepanduan) serta antar seksi;
c. Menerbitkan Surat Persetujuan Olah Gerak Kapal (SPOGK).
3. Pengawasan Pemanduan dan Penundaan Kapal di Perairan
Pelabuhan :
a) Melakukan pengawasan teknis pemanduan yang meliputi
pengawasan keselamatan pemanduan dan pelayanan
pemanduan dengan mengupayakan penanggulangan
hambatan operasional;
b) Melakukan inventarisasi dan pendataan terhadap personil
pandu yang ada dan SBPP (sarana bantu prasarana
pemanduan) yang digunakan;
c) Menerima dan menindak lanjuti laporan pandu mengenai
Nakhoda yang tidak mentaati peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan/atau petunjuk pandu serta
tentang perubahan kedalaman, sarana bantu navigasi
pelayaran, adanya hambatan- hambatan, rintangan,
pencemaran dan pengotoran di perairan;
d) Melakukan penilikan terhadap keluhan pelayanan
pemanduan terkait dengan keselamatan dan keamanan
pelayaran;
e) Menyusun Sispro pelayanan jasa pemanduan dan
penundaan kapal untuk ditetapkan oleh Kepala Kantor;
f) Memproses dan mengolah data-data pendukung
dalam pembuatan surat penugasan pandu pada setiap bulannya;
g) Menerbitkan Surat Keterangan Dispensasi Tanpa Dipandu (Pilot
Excemption) kepada Nakhoda; dan
h) Mengeluarkan Surat Persetujuan Olah Gerak Kapal tunda yang
digunakan dalam pelayanan pemanduan.
Masuk Menara Kepanduan
Alur

Pelaporan
Persetujuan Pelaksanaan
Kedatangan
Kegiatan Kapal Kegiatan Kapal
Kapal

Melalui Sistem Inaportnet : -Datang berlabuh Untuk kapal dengan


Lokal Agen
-PKK -Datang sandar ukuran GT > 500 setiap
-SPM -B/M barang pergerakan wajib
-Ship to Ship dipandu
-PPKB
-Docking
-SPOGK

Keberangkatan Pengawasan
Kapal Kapal

Menara Kepanduan Keluar -Pelaporan oleh lokal agen selesai -Posisi kapal melalui AIS
melaksanakan kegiatan kapal
Alur -Radio VHF Ch. 12 & 14
-Pengajuan keberangkatan kapal
melalui sistem Inaportnet : -Koordinasi dengan Seksi
terkait, VTS Surabaya &
-PPKB Kepanduan
-SPK Pandu -Surat Persetujuan yang
diberikan
-SPB
SURAT PERSETUJUAN

No. Uraian Keterangan

1 SURAT PERSETUJUAN OLAH GERAK Permohonan melalui sistem


KAPAL Inaportnet
(SPOGK) :
a. Secara Online

2 b. Secara manual Permohonan secara manual


SURAT PERSETUJUAN TENDER KAPAL

3 Permohonan secara Manual


SURAT KETERANGAN DISPENSASI TANPA
DIPANDU (Pilot Excemption)
PELAKSANAAN TUGAS

Pelaksanaan Tugas
No.
Uraian Kegiatan Keterangan
1. Membuat Surat Penugasan pada setiap 1. Sudah terlaksana pada setiap
bulan; bulannya;
2. Menetapkan Sispro pelayanan jasa 2. Sudah terlaksana dengan
pemanduan dan penundaan kapal; ditetapkannya Peraturan Kepala
Kantor Kesyahbandaran Utama
Tg. Perak Surabaya No.
HK.207/01/17/SYB.TPr-17
tanggal 3 Maret 2017;
3. Sudah terlaksana,
3. Menerbitkan Surat sesuai diberikan
Persetujuan Olah Gerak Kapal pengajuanyang melayani
dari perusahaan
Tunda; penundaanpermohonan
kapal.
Uraian Kegiatan
No.
Uraian Kegiatan Keterangan
4. Menerbitkan Surat 4. Sudah dan
Keterangan Tanpa Dipandu terlaksana, sesuai
(Pilot Excemption); Telegram Ditjenhubla
tanggal
No.272/XI/DN-15 2015
November
diperbolehkan 20
memberikan
dispensasi tanpa dipandu; tidak
5. Menerima dan menindak lanjuti laporan Sudah terlaksana, dengan
5. pandu terkait dengan penyampaian surat maupun
kegiatan pemanduan dan alur-pelayaran; laporan secara lisan dari
Pelayanan Surat Persetujuan pemandua n; pihak
Olah 6. Sudah terlaksana, dimulai per
6. Gerak Kapal/Shifting secara online; tanggal 2 November 2016;
Melakukan patroli alur bersama dengan 7. Sudah terlaksana, dilakukan
7. KSOP Kelas IIrevisi
Melakukan Gresik terhadap
dan kepanduan;
Sispro menyesuaikan situasi perairan;
pelayanan jasa pemanduan dan
8. penundaan kapal; 8. Sudah terlaksana setelah
mendapat masukan dari pihak
terkait (kantor OP, Disnav Kelas I,
KSOP Kelas II Gresik, PT.
Pelindo III (Persero) Cab. Tg.
Perak);
Uraian Kegiatan
No.
Uraian Kegiatan Keterangan

7. Pemanduan terminal 7. Belum terlaksana, terkendala


kapal masuk dengan kondisi perairan
kalimas; terminal dari danmasih dalam
pembahasan ulang;
8. Pembahasan perubahan alur 8. Dalam pembahasan dan rapat
masuk APBS terkait pembangunan koordinasi antara SKK Migas dan
PHE-7; Pembahsan rencana kementerian terkait;
penetapan 9. Dalam tahap rapat
9. APTS. koordinasi dengan instansi terkait;
Melakukan penertiban kapal-kapal di 10. Secara kontinyu dilakukan
10. area berlabuh pendataan keberadaan kapal serta
aktifitasnya;
Melaksanakan , Pilot 11. Dilaksanakan dengan sesuai PM.
Assesment/ 57 Tahun 2015 telah di buatkan
11. Assesment Pandu Surat Keputusan dari Syahbandar
Melaksanakan Audit u/ Rekom Sarana Tg. Perak;
12. Bantu (SBPP) 12. Proses pelaksanakan dengan
sesuai PM. 57 Tahun 2015 telah di
buatkan Surat Keputusan dari
Syahbandar Tg. Perak;
SERTIFIKASI PANDU
• MIN. ANT III;
• MIN. 3 THN PENGALAMAN SEBAGAI
MUALIM PD KPL GT MIN. 1000 GT;
• UMUR PLG RENDAH 30 THN;
PANDU • LULUS DIKLAT PANDU TK. II
TK. II
• MEMANDU KPL DGN LOA ≤ 200 METER

• MIN ANT II;


• PENGALAMAN PANDU 2 THN ATAU 1 THN
BAGI IJAZAH ANT. I;
PANDU • LULUS DIKLAT PANDU TK. I;
TK. I
• MEMANDU KPL DGN LOA TANPA
BATASAN TAPI TDK UTK
PEMANDUAN LAUT
DALAM

PANDU
1. ANT I;
2. PANDU TK. I
3. PENGALAMAN PANDU TK I MIN. 3 THN
4. LULUS DIKLAT PANDU LAUT DALAM
PANDU
LAUT NON PANDU
1. ANT I;
DALAM 2. NAKHODA GT ≥ 35.000 MIN. 5 THN
3. LULUS DIKLAT PANDU LAUT DALAM

• MEMANDU KPL DRAFT 15 METER DI


LUAR PERAIRAN PELABUHAN
Sertifikat Pandu Tingkat II Kapal Berukuran LOA < 200 m

Ukuran Kapal tidak Terbatas


Sertifikat Pandu Tingkat I tapi Tidak Untuk Pemanduan
Laut Dalam

Dapat memandu dengan


Sertifikat Pandu Laut Dalam sarat 15 meter atau lebih
di luar perairan
pelabuhan
PANJANG KAPAL PENGGUNAAN KAPAL TUNDA
YG DILAYANI
(METER)
JUMLAH TOTAL KEKUATAN MESIN TOTAL KEKUATAN TARIK
UNIT (DK) (TON)

70 s.d 150 Min. 1 unit Min. 2000 Min. 24

150 s.d 250 Min. 2 unit Min. 6000 Min. 65

250 keatas Min. 3 unit Min. 11.000 Min. 125


🞂​ Badan usaha pelabuhan, badan usaha penyediaan dan/atau
pelayanan jasa pemanduan dan penundaan kapal, atau
pengelola terminal khusus yang tidak melaksanakan
kewajibannya dikenai sanksi administratif berupa:
 peringatan tertulis;
 pembekuan pelimpahan; dan
 pencabutan pelimpahan pelaksanaan pemanduan dan penundaan kapal pada
perairan terkait.

🞂​ Nakhoda yang tidak menggunakan jasa pandu pada perairan


wajib pandu dikenai sanksi administratif berupa:
 peringatan tertulis; atau
 pembekuan sertifikat kepelautan.

🞂​ Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,


diberikan oleh pengawas pemanduan dengan tembusan Direktur
Jenderal.

2
121
LANJUTAN SANKSI…..

 Pandu yang melakukan kesalahan dalam melaksanakan


tugas pemanduan dikenakan sanksi berupa tindakan administratif antara lain:
 peringatan tertulis;
 tidak boleh memandu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan tingkat
kesalahan; dan
 pencabutan sertifikat pandu.

 Operator radio pemanduan yang melakukan kesalahan dalam memberikan


informasi dikenakan sanksi berupa tindakan administratif, antara lain:
 peringatan tertulis;
 tidak boleh mengoperasikan radio pemanduan untuk jangka waktu
tertentu sesuai dengan tingkat kesalahan; atau
 pencabutan sertifikat operator radio pemanduan.

22
23

Anda mungkin juga menyukai