Anggota Kelompok 1:
JURUSAN GEOFISIKA
DEPARTEMEN GEOSAINS
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa,
atas segala nikmat, karunia, dan limpahan rahmat-Nya yang telah memberikan kelancaran
kepada kelompok kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Dalam pembuatan
makalah ini kami dengan penuh kerendahan hati menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya, kepada:
1. Orang tua kami yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan moral maupun
moril
2. Pak Dr. Rokhmatuloh, S.Si., M.Eng selaku dosen matakuliah Penginderaan Jauh.
3. Teman dan sahabat yang membantu dan mendukung dalam penyusunan laporan ini.
Kelompok 1
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Abstract
Introduction
Conclusions
A Geological Case History Using AVIRIS
(Perangkat Lunak Analisis Canggih Membuat Analisis Data Ini Lebih Mudah)
Sistem pemindaian garis spektral diperkenalkan pada akhir tahun 1970an dan sistem
pencitraan hiperspektral telah tersedia sejak tahun 1983, akibatnya, berbagai teknik analisis
khusus telah diperiksa, disempurnakan, dan dimasukkan ke dalam praktik operasional.
Sebagian besar upaya awal menganalisa data tersebut terdiri dari perangkat lunak penelitian,
ditulis dalam bahasa seperti FORTRAN dan / atau "C". Ini dirancang untuk bekerja dengan
kumpulan data spektrometer pencitraan spesifik seperti Penelitian Geofisika dan Lingkungan
(GER) data pemindai garis (Marsh and McKeon, 1983), atau data Spektrometer Airborne
Imaging Spectrometer (AIS) Goetz et al, 1985; Kruse et al, 1985). Biasanya, rutinitas khusus
ini digunakan untuk mengekstrak hasil ilmiah, Sistem pengolahan citra "standar" digunakan
untuk melihat hasil gambar, dan perumpamaan dasar atau grafik Paket digunakan untuk
melihat hasil spektral. Kemudian, upaya dilakukan untuk membangun sistem yang
terintegrasi melihat gambar hiperspektral dan spektrum secara simultan (Mazer et al, 1988;
Thorson, 1989; Kruse et al, 1993b). Dengan cepat menjadi jelas bahwa bekerja dengan data
hyperspectral pada umumnya terlalu sulit untuk ilmuwan terpelajar / terlatih, dan kami tidak
mendapatkan semua informasi yang tersedia dari ini data. Perbaikan perangkat lunak yang
signifikan diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Satu set umum persyaratan analisis hyperspectral mulai muncul dari usaha di atas dan
diringkas di bawah ini. Banyak sistem pengolahan citra mulai menggabungkan komponen ini.
ENVI menggambarkan salah satu analisis pendekatan end-to-end dari hyperspectral data.
Envi menyediaka tool interactive untuk penulusuran spasial & spektral melalui beberapa
kumpulan data hyperspectral (gambar 4), tetapi juga termasuk seperangkat alat komperhensif
untuk analisis kuantitatif.
Gambar 4. Screen layout ENVI menunjukan beberapa alat interaktif ENVI untuk penulusuran
spasial & spektral data hyperspectral.
Salah satu metode yang menggunakan tools ini termasuk koreksi dari data untuk reflektansi
jelas. Menggunakan transformasi linear untuk meminimalkam noise dan menentukan dimensi
data, lokasi dari spektral piksel murni, ekstrasi, dan identifikasi otomatis dari endmember
spektrum dan pemetaan spasial dan perkiraan kelimpahan untuk gambaran endmember
spesifik. Gambar 5 merangkum pendekatannya.
Kesuksesan dari sistem airborne hyperspectral seperti AVIRIS dan HyMap membuat
jelas bahwa keberadaan global dari hyperspectral data harus dijadikan prioritas utama
dalam pengembangan pemetaan pada varietas yang luas. Beberapa sistem satelit
masih dalam tahap pengembangan; dua diantaranya dijelaskan sebagai berikut:
1. Orbview-4
Orbview-4 akan menggambarkan bumi pada resolusi spasial pada satu meter
panchromatic (sensitif terhadap gelombang tampak pada daerah yang luas) dan
empat meter multispectral. Sistem ini berbeda dari satelit resolusi high-spatial,
tetapi, pada sistem ini juga termasuk penggambaran instrument 280-channel
hyperspectral. Instrumen hyperspectral Orbview-4 telah direncanakan untuk
dikombinasikan resolusi 8-m spatial dengan resolusi spectral yang sangat tinggi.
2. AIRES-1
AIRES merupakan Australian Resource Information and Environment Satellite.
ARIES-1 akan menjadi satelit dengan orbit bumi yang rendah yang membawa
sesor hyperspectral menggunakan pantulan cahaya tampak dan inframerah.
ARIES-1 direncanakan untuk memiliki 32 bands kontuinitas antara 0.4-1.1
mikrometer dengan 20nm band spacing dan 16-nm band spacing dan SNR 400:1.
Konsep dasarnya adalah mengurangi data ke tingkat yang dapat dikelola dengan menemukan
piksel-piksel tersebut pada gambar yang dapat menjelaskan setiap piksel lainnya dalam hal
mode pencampuran. Koreksi apparent reflectance berfungsi untuk memasukkan data ke
dalam ruang koordinat yang sama sebagai perpustakaan spektrum (sebagian besar) untuk
perbandingan dengan penjelajahan spasial / spektral. Transformasi MNF mengurangi dimensi
spektral dari data dengan menemukan kombinasi linier bands yang menjelaskan dimensi
inheren data. mengurangi dimensi spasial dengan menemukan endmembers utama. Suatu
kejadian spektrum endemember telah diekstraksi dengan menggunakan metode ini, kemudian
prosedur identifikasi otomatis digunakan untuk menyesuaikan diri dengan perpustakaan
spektrum. Gambaran endmember identifikasi ini kemudian digunakan untuk memperluas
analisis kembali ke dataset spasial / spektral penuh untuk menghasilkan peta gambar yang
menunjukkan lokasi dan kelimpahan material tertentu.
Conclusion
Dengan adanya sistem aircraft, sekarang kita dapat memiliki data hiperspektral dengan
kualitas yang sangat baik, dan cakupan gkoval dari sistem satelif hiperspektral juga akan
hadir dalam waktu dekat. Software koreksi atmosfir juga dapat memungkinkan untuk
menggunakan data data tersebut tanpa perlu mempelajari ilmunya lebih dalam, serta software
ini juga dapat memudahkan saintis baru untuk dapat mengerti analisis hiperspektral dengan
cepat. Semua faktor ini akan menghasilkan penginderaan hiperspektral menjadi kenyataan di
tahun yang akan datang.