BY :
CATTLEYA
ELSADELLA
IRWAN ARDIANSYAH
KOYO ALEX M
KUKUH AL RASYID
PUTRI ALLYSHA
OUTLINE
1.PENGARUH MAGMA CHAMBER
2. PEMBENTUKAN G. TAMBORA (KUKUH)
3. PENGARUH DAPUR MAGMA PADA LETUSAN G. TAMBORA (IRWAN)
Pengaruh Magma
Chamber terhadap
Vulkanisme
1. Fraksinasi pada Magma
ChamberFraksional kristalisasi adalah proses dimana magma mengalami
pendinginan dan mengkristal berturut mineral dan dalam prosesnya
semakin berkembang komposisinya.
erupsi
Semakin kecil erupsi, maka
erupsi akan semakin sering
terjadi
Semakin besar erupsi, maka
erupsi akan semakin
jarang/lama terjadi
b. Hubungan ukuran dapur
magma
Aktivitas pada pusat vulkanisme
Selama dinding magma chamber elastis, maka jika
volume magma akan terus naik sampai batas
failure, tidak akan terbentuk caldera collapse
Frekuensi erupsi dapat dilihat menurut:
Volatile yang paling umum terlarut adalah H2O (air) dan CO2
(karbondioksida).
Sering kumpulan sulfur dapat ditemukan di dekat lubang (vent) dan
fumarol. pada kenyataannya campuran sulfur yang paling umum
terlepaskan oleh gunung api adalah sulfur dioksida (SO2). Gas
sulfur sangat berkaitan dengan magma basaltic erupsi basaltic
akan melepaskan sekitar 10 kali belerang sebanyak letusan rhyolitic
dengan ukuran yang sama.
Basaltic magma masuk mengisi magma chamber dari bawah. Seiring berjalannya
waktu, daya larut CO2 yang rendah akan merubah magma menjadi sangat jenuh
pada volatile sehingga magma yang mencapai magma chamber telah mengandung
gelembung CO2.
Gelembung CO2 akan bergerak naik hingga puncak magma chamber. Terkadang
CO2 akan bergerak naik melewati celah pada batuan yang menyebabkan pelepasan
CO2 pada puncak kaldera. Magma pada magma chamber lebih bersifat kurang
jenuh pada H2O pada keseluruhan tubuh magma chamber. Sehingga ketika terjadi
erupsi, magma lebih cenderung kehilangan CO2 dari pada H2O.
Bubble Nucleation
Degens, E.T.; Buch, B (1989). "Sedimentological events in Saleh Bay, off Mount Tambora". Netherlands Journal of Sea
Research. 24 (4): 399404. doi:10.1016/0077-7579(89)90117-8.
MORB-type mantle source (Indian-type
or I-MORB) overprinted to various
degrees by slab-derived fluid and
sediment components
Results from U-series disequilibria
indicate that the above processes
occurred over timescales of 4000
4500 years. Most of the mineral
phases in the 1815 eruptive products
were not in equilibrium with the melt
(groundmass) at time of eruption, but
formed during somewhat earlier
crystallization episodes (<8000 years
ago).
Stephen Self . Louise E. Thomas . Heather K. Handley . Peter Van Calsteren . John A. Wolff . 2012 . Processes and Timescales of Magma Genesis and
Differentiation Leading to the Great Tambora Eruption in 1815 . Journal of Petrology . 0022-3530
Magma accumulation and differentiation
at shallow depth within the crust prior to
the 1815 eruption was accompanied by
degassing of sulphur (and other volatile
species), presumably through permeable
wall-rocks. Such a process has
implications for the assessment of the
volatile budget of fairly oxidized arc
magmas.
A magma chamber is a large underground pool of liquid rock found beneath the
surface of the Eart
Tambora Magma Chamber
Tambora explosion Timeline