Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

I. KONSEP PELAYANAN HEMODIALISA

1. Dilakukan secara komprehensif


2. Pelayanan dilakukan sesuai standart
3. Peralatan yang tersedia harus sesuai memenuhi ketentuan
4. Semua tindakan harus terdokumentasi dengan baik
5. Harus ada system monitoring dan evaluasi

II. PELAYANAN PASIEN MASUK DAN KELUAR HEMODIALISA


A. Pelayanan pasien Rawat Jalan
Pelayanan pasien HD Rawat Jalan terbagi menjadi dua :
a. Pelayanan pasien baru dan Traveling
1. Pasien mendaftar pada bagian Pendaftaran, dan petugas pendaftaran
menginformasikan ke perawat HD
2. Perawat menerima pasien dan keluarga beserta berkas dari Pendafataran untuk
kemudian memberikan informasi kelengkapan administrasi, menandatangani
lembar persetujuan tindakan HD, meminta untuk di lakukan pemeriksaan
laborat screening kepada pasien dan keluarga
3. Perawat menginformasikan pada dokter jaga pelaksana HD ( dokter umum )
4. Dokter jaga memeriksa pasien dan memberi pengantar laborat untuk screening
ulang
5. Dokter umum jaga HD menginformasikan pada dokter penyakit dalam
( Sp.PD ) penanggung jawab HD untuk meminta persetujuan pelaksanaan HD
6. Apabila hasil screening baik dan Sp.PD menyetujui maka tindakan HD baru di
lakukan.

b. Pelayanan Pasien Rawat Jalan Rutin


1. Pasien mendaftar pada bagian pendaftaran pada hari dan jam yang sudah di
sepakati sesuai jadwal .
2. Perawat menerima pasien dan identifikasi pasien ( nama, tanggal lahir ),
melakukan vital sign dan menimbang berat badan pasien
3. Perawat mendokumentasikan setiap kegiatan pada lembar observasi HD ( RM
15.4.1 )
4. Pelayanan HD di lakukan sesuai program dari dokter umum jaga pelaksana
HD
5. Setelah selesai pelayanan HD, pasien menyelesaikan administrasi

B. Pelayanan Pasien baru Rawat Inap


1. Dokter penanggung jawab pasien ( DPJP ) mengkonsulkan ke dokter
penyakit dalam ( Sp.PD ) penanggung jawab HD
2. Perawat ruangan menginformasikan kepada perawat HD dan
mempersiapkan pemeriksaan screening
3. Perawat HD menginformasikan pada dokter umum jaga pelaksana HD
untuk selanjutanya memeriksa pasien di ruangan
4. Dokter pelaksana HD menginformasikan hasil pemeriksaan, laborat dan
screening pada dokter Sp.PD penanggung jawab HD untuk meminta
persetujuan dan program HD
5. Perawat HD menginformasikan perawat ruangan untuk mengantar pasien
ke Klinik HD
6. Perawat HD menerima pasien dan berkas Rekam Medis dari perawat
ruangan, melakukan identifikasi ( nama, tanggal lahir ), melakukan vital
sign ( handover )
7. Perawat HD mendokumentasikan setiap kegiatan pada lembar observasi
HD ( RM 15.4.1 )
8. Melaksanakan tindakan HD sesuai program yang telah di tentukan oleh
dokter Sp.PD penanggung jawab HD
9. Perawat mendokumentasikan setiap kegiatan selama HD berlangsung
pada lembar observasi HD ( RM 15.4.1 )
10. Setelah HD selesai, perawat HD menginformasikan pada perawat ruangan
untuk menjemput pasien
11. Perawat HD handover dengan perawat ruangan

III. PERSIAPAN PELAYANAN TINDAKAN HEMODIALISA


a. Persiapan Pemeriksaan penunjang laboratorium pasien HD
1. Setiap pasien baru dilakukan pemeriksaan laboratorium penunjang
sebagai berikut :
i. Darah lengkap
ii. Elektrolit darah ( Na, K, Cl, Ca, P )
iii. HBsAg stik
iv. Anti HCV
v. Anti HIV
vi. VDRL
vii. Ureum
viii. Creatinin
ix. Albumin
2. Bila tidak ada indikasi khusus , maka dilakukan pemeriksaan
laboratorium sesuai jadwal berikut :
i. Setiap 2 minggu hemoglobin ( Hb )
ii. Setiap 1 bulan : hemoglobin, trombosit, ureum, creatinin
iii. Setiap 3 bulan : elektrolit darah dan albumin
3. Pemeriksaan laborat dapat di lakukan sewaktu waktu dengan
memperhatikan kondisi pasien HD
4. Untuk persipan penyuntikan epoetin sebelumnya pasien HD rutin perlu
di lakukan pemeriksaan Fe, TIBC, Feritin
5. Pemeriksaan laborat screening di ulang setiap 6 ( enam ) bualn sekali.
b. Persiapan pasien sebelum HD
1. Memberikaan informasi yang jelas mengenai penyakit dan tindakan
HD yang akan di lakukan
2. Meminta tanda tangan persetujuan tindakan HD
3. Memberikan informasi mengenai akses darah untuk tindakan HD
c. Persiapan mesin dan sarana yang di pergunakan untuk tindakan HD
1. Desinfeksi mesin HD sebelum dan sesudah tindakan HD
2. Memeriksa sambungan listrik, sambungan air baku, drainase dan
kelengkapan mesin HD
3. Memeriksa arteri vena blood line ( AVBL ) dan ginjal buatan
( dyaliser ) yang akan di pakai
4. Mempersiapkan dan memeriksa air konsentrat yang akan di pakai
5. Mengatur posisi mesin yang pas dan nyaman di tempatkan disisi akses
vaskuler
6. Melakukan test mesin
7. Melakukan pengisian awal dan pembilasan dyaliser dengan
menggunakan cairan NACL 0,9 %
8. Mempersiapkan arteri vena fistula yang akan di gunakan untuk
tindakan HD

IV. PROSEDUR TINDAKAN HEMODIALISA


A. Pasien
1. Memberikan informasi yang jelas mengenai prosedur tindakan
yang akan dilakukan
2. Identifikasi meliputi nama, tanggal lahir, alamat
3. Menentukan akses vaskuler yang akan di gunakan sebagai pintu
darah untuk sirkulasi
4. Melakukan pemeriksaan tanda vital
5. Mencatat pada lembar observasi
6. Prosedur tindakan HD di lakukan sesuai program
7. Mendokumentasikan setiap tindakan yang dilakukan pada lembar
observasi
B. Mesin dan alat
1. Mesin stanby sesuai prosedur mesin
2. Alat alat
- Dyaliser
- AV Blood line
- NACL 0,9 % 1500cc
- Spuit 20 cc
- Spuit 3 cc
- Spuit tuberkulin 1 cc
- AV Fistulla
- Plester
- Kassa steril
- Com / pot NACL
- Bethadine sprai
- Alkohol sprai
- Doek / alas tindakan
- Apron
- Sarung tangan steril
- Masker
- Gelas ukur
- Blood set / infuse set

C. ANTI KOAGULAN
Tujuan di berikan anti koagulan agar tidak terjadi pembekuan darah
pada sirkulasi ekstrakorporeal ( sirkulasi darah dalam AVBL pada
mesin ). Ada beberapa ketentuan penggunaan anti koagulan :
1. Dosis Kontinue ( rutin ), intermiten ( berulang )
- Dosis awal di berikan 50 100 iu/kgBB sebelum HD di mulai
pada lumen vena
- Setiap jam 1000-2000 iu/jam selama HD berlangsung dan
berhenti pada 1 jam sebelum tindakan HD selesai. Dosis ini di
sesuaikan dengan kondisi pembekuan pasien
2. Dosis Minimal
- Dosis awal di berikan 500 1000 iu sebelum HD dimulai pada
lumen vena pasien
- Setiap jam untuk dosis pemeliharaan 500iu/jam selama HD
berlangsung, dan di hentikan pada 1 jam sebelum HD selesai
3. Bebas anti koagulan
Pada proses tindakan HD bebas anti koagulan, selama proses HD
tidak di berikan anti koagulan awal maupun tiap jam. Di gantikan
dengan bilas cairan NACL 0,9 % 100cc tiap 30 menit untuk
menghindari resiko pembekuan darah pada sirkulasi
ekstrakorporeal. Sambil di pantau aliran darah pada AVBL dan
dyaliser agar bila sewaktu waktu terjadi pembekuan darah,
segera darah pada AVBL dan dyaliser dapat segera di kembalikan
ke tubuh pasien. Selama proses HD bebas anti koagulan di hindari
melakukan tranfusi darah.

D. Observasi dan monitoring selama proses HD


Hal hal yang harus di perhatikan selama HD berlangsung :
1. Keadaan umum pasien
2. Kecepatan darah ( Quick Blood / QB ) disesuaikan dengan
kebutuhan pasien
3. Tanda vital di ukur setiap jam, atau dalam kondisi tertentu sesuai
kebutuhan
4. Penarikan cairan di sesuaikan dengan kenaikan berat badan
5. Mendokumentasikan setiap tindakan yang dilakukan
6. Monitor penurunan cairan
7. Monitor sirkulasi AVBlood Line

Anda mungkin juga menyukai