Anda di halaman 1dari 80

UNIVERSITAS INDONESIA

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN: EKSTROVERT


DAN INTROVERT DENGAN PRESTASI AKADEMIK
MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
PROGRAM S1 REGULER

SKRIPSI

DIAS SYEH TARMIDZI


0806333796

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI SARJANA
DEPOK
JULI 2012

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


UNIVERSITAS INDONESIA

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN: EKSTROVERT


DAN INTROVERT DENGAN PRESTASI AKADEMIK
MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
PROGRAM S1 REGULER

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan

DIAS SYEH TARMIDZI


0806333796

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI SARJANA
DEPOK
JULI 2012

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012
Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbil alamin.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kenikmatan berupa
kesehatan dan kesempatan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas akhir ini
mempunyai judul hubungan antara tipe kepribadian: ekstrovert & introvert
dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Penulisan tugas akhir ini dilakukan dalam rangka memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Tidak terasa
sudah hampir satu tahun saya mengerjakan tugas akhir ini. Banyak hal yang tidak
dapat diungkapkan dari awal hingga akhir penyusunan tugas akhir ini mulai dari
pro kontra bahwa angkatan kami yang akan mengemban tugas akhir berupa
skripsi. Ini merupakan skripsi pertama di FIK UI yang akan menjadi history bagi
kami FIK UI 2008. Hingga saat pengumaman bahwa skripsi akan disidangkan
atau tidak. Dan ternyata kami mendapat kejutan lagi bahwa kami juga yang akan
menjadi angkatan pertama di FIK UI yang akan menjalankan sidang atau uji
skripsi. Its amazing. Namun semua itu ajan menjadi kenangan yang manis yang
mungkin akan menjadi cerita kami di masa-masa mendatang.

Banyak cerita dari penulis mulai dari kebingungan untuk memulai skripsi pertama
ini. Beruntung bagi kami karena kami FIK UI 2008 saling menguatkan satu sama
lainnnya terlebih kami mempunyai dosen pembimbing yang selalu ada untuk
kami. Saya menyadari bahwa penulisan skripsi ini juga merupakan hasil dari
dukungan berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi
ini, sangatlah sulit bagi saya untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena
itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

(1) Ibu Dewi Irawaty, MA., PhD, selaku Dekan FIK UI yang telah memberikan
ijin terkait penyusunan skripsi ini;
(2) Ibu Kuntarti, SKp., M.Biomed, selaku Ketua Program Studi S1 FIK UI yang
telah membrikan pengarahan dan perijinan bagi saya dalam penysusunan
skripsi ini;

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


(3) Ibu Enie Novieastari, SKp., MSN, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan skripsi ini;
(4) Orang tua saya Bpk H Kasdu Wiyanto dan Ny Titi Lestari dan adik-adik saya
Oti Nurhuda Dewi, Alm Desti Tentri Andyani yang saya rasa selalu ada,
Aditya Agnia Abadi dan Fathul barri yang telah memberikan dukungan
material dan doa yang selalu dipanjatkan kepada saya. I always love you.
(5) Sahabat yang telah membantu saya dalam memberikan masukan dalam
penyusunan skripsi ini: Mirda, Nanda, Zume, Taufik, dan Irfan. Dan sahabat
yang selalu tak akan tergantikan Gankgonk Teh Usi, Kak Tya, dan Kakak-
kakak yang tidak dapat saya sebutkan disini dan teman-teman FIK UI 2008
peduli!!! yang saya sayangi.
(6) Keluarga besar dan kerabat kerja yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Terima kasih banyak.

Terakhir, semoga skripsi ini bermanfaat dapat menjadi rujukan bagi penelitian-
penelitian selanjutnya baik civitas akademika Universitas Indonesia atau institusi
lain.

Depok, 4 Juli 2012

Penulis

Dias Syeh Tarmidzi

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012
ABSTRAK

Nama : Dias Syeh Tarmidzi


Program studi : Ilmu keperawatan
Judul : Hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert dan introvert
dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Prestasi akademik dipengaruhi faktor internal dan eksternal mahasiswa termasuk


variabel kepribadian. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif yang
bertujuan mengidentifikasi hubungan antara tipe kepribadian ektrovert dan
introvert dengan prestasi akademik mahasiswa. Sampel pada penelitian ini
berjumlah 107 mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia dari setiap
program studi. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random
sampling. Hasil uji kolomogorov-smirnov menunjukkan faktor tidak adanya
hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert dan introvert dengan prestasi
akademik (p value 0,885; = 0,1). Saran bagi penelitian selanjutnya adalah
menyertakan faktor lain yang mempengaruhi prestasi pencapaian belajar sehingga
terlihat pengaruh dari setiap faktor lain tersebut.

Kata kunci: kepribadian, ekstrovert, introvert, prestasi akademik, mahasiswa FT


UI

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


ABSTRACT

Name : Dias Syeh Tarmidzi


Study Program : Nursing Science
Title : The relationship between extroverted and introverted
personality type with academic achievement of students of
Faculty of Engineering, University of Indonesia

Accademic achievement influence by internal and external factors include


personality. This study uses descriptive correlative design that aims to identify
the relationship between personality types and introvert ektrovert with student
academic achievement. Samples in this study amounted to 107 students from the
Faculty of Engineering, University of Indonesia study program. Sampling
technique used was stratified random sampling. The results of kolmogorov-
smirnov test showed no relationship between the factors of personality types
extrovert and introvert with academic achievement (p value 0.885; = 0.1).
Suggestions for future research is to include other factors that influence the
achievement of learning achievement so that the visible effects of each factor.

Key word: personality, extrovert, introvert, academic achievement, FT UI student

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR............. iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH....................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

1. PENDAHULUAN ..................... 1
1.1 Latar Belakang ...................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ...................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 7

2. STUDI KEPUSTAKAAN .................... 8


2.1 Konsep Belajar............................... 8
2.1.1 Definisi Belajar dan Proses Belajar ....................................................... 8
2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Belajar ...................................................... 9
2.2 Prestasi Akademik ................................................................................... 11
2.2.1 Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) .................... 12
2.3 Tipe Kepribadian .............................. 14
2.4 Penelitian Terkait ......................................................................... 17
2.5 Kerangka Teori ......................................................................................... 19

3. KERANGKA PENELITIAN ............... 20


3.1 Kerangka konsep ...................................................................................... 20
3.2 Hipotesa penelitian ................................................................................... 21
3.3 Variabel penelitian .................................................................................. 22

4. METODE PENELITIAN ........................................................................ 25


4.1 Desain penelitian ...................................................................................... 25
4.2 Lokasi dan waktu penelitian .................................................................... 25
4.3 Populasi dan sampel ................................................................................. 25
4.4 Etika penelitian ........................................................................................ 27
4.5 Instrumen penelitian ................................................................................ 28
4.6 Prosedur pengambilan data ..................................................................... 29
4.7 Pengolahan dan analisa data .................................................................... 30
4.8 Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 32

5. HASIL PENELITIAN .............................................................................. 33


5.1 Analisis univariat ...................................................................................... 33
5.2 Analisis bivariat ........................................................................................ 36

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


6. PEMBAHASAN ........................................................................................ 38
6.1 Tipe kepribadian mahasiswa (ekstrovert dan introvert) ........................... 38
6.2 Tingkat prestasi akademik mahasiswa ...................................................... 41
6.3 Hubungan tipe kepribadian dengan prestasi akademik mahasiswa .......... 43
6.4 Keterbatasan penelitian ............................................................................. 46
6.5 Implikasi keperawatan .............................................................................. 47

7. PENUTUP ................................................................................................. 48
7.1 Kesimpulan ............................................................................................... 48
7.2 Saran ......................................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 51

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informed Consent


Lampiran 2 Lembar kuesioner
Lampiran 3 Distribusi Skor Kepribadian
Lampiran 4 Hasil uji univariat dan bivariat
Lampiran 5 Surat ijin penelitian

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Distribusi Program Studi ...................................................... 33


Gambar 5.2 Distribusi Jenis Kelamin ....................................................... 34
Gambar 5.3 Distribusi Usia ...................................................................... 34
Gambar 5.4 Distribusi Angkatan .............................................................. 35

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional .......................................................... 22


Tabel 4.1 Distribusi Besaran Sampel Per Prodi ................................... 26
Tabel 4.2 Dekomposisi Pertanyaan Kuesioner...................................... 29
Tabel 4.3 Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................... 32
Tabel 5.1 Distribusi IPK ....................................................................... 35
Tabel 5.2 Distribusi Kegiatan Selain Kuliah ........................................ 36
Tabel 5.3 Distribusi Tipe Kepribadian ..................................................36
Tabel 5.4 Hubungan Tipe Kepribadian dengan Prestasi Akademik ..... 37

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Universitas Indonesia merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di


Indonesia yang terus berkomitmen dalam peningkatan prestasi akademik
maupun non akademik. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan sarana dan
prasarana belajar yang semakin bertambah di kawasan Universitas Indonesia.
Pembangunan seperti perpustakaan baru Universitas Indonesia merupakan
salah satu contohnya. Universitas Indonesia telah menjadi universitas
unggulan di dunia, hal ini seperti yang dikemukakan oleh lembaga
pemeringkat perguruan tinggi prestisius Times Higher Education QS World
University Ranking (THE- QS World) mengumumkan bahwa pada tahun 2007
Universitas Indonesia menempati peringkat 395, selanjutnya peringkat 287
pada tahun 2008, dan peringkat 201 pada tahun 2009. Namun pada tahun 2010
peringkat UI turun menjadi 236, selanjutnya pada tahun 2011 peringkat UI
naik kembali menjadi 217.

Adapun indikator dan bobot penilaian THE QS adalah: 1) Kualitas akademik


(Academic reputation) lewat survei di kalangan akademik dengan pembobotan
senilai (40%); 2) Kesiapan lulusan masuk dunia kerja (Employer reputation)
sebuah survei untuk menguak informasi tentang kesiapan kerja lulusan serta
tingkat kepuasannya (bobot 10%); 3) Hasil penelitian yang dikutip per dosen
(citations per faculty), yaitu seberapa banyak penelitian universitas terkait
dikutip tiap dosen yang tertangkap di Scopus, ISI Web of Science, dan Google
Scholar (bobot 20%); 4) Rasio mahasiswa terhadap staf pengajarnya (student
to faculty ratio) dengan (bobot 20%); 5) Jumlah Mahasiswa Asing
(international students) yaitu jumlah mahasiswa internasional (bobot 5%); 6)
Jumlah Dosen Asing (international faculty) yaitu jumlah dosen yang berasal
dari luar negeri yang mengajar di suatu perguruan tinggi (bobot 5%).
(http://www.anakui.com/2011/01/14/ui-turun-peringkat-ke-236-dunia-saatnya-

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


kontribusi-riset-mahasiswa-s1-diakui/). Berdasarkan bobot diatas, kualitas
akademik mahasiswa merupakan point tertinggi penentu peringkat universitas.
Bagan input, proses, dan output dapat memberikan gambaran bahwa prestasi
akademik mahasiswa dapat menjadi output kualitas akademik.

Prestasi akademik mahasiswa merupakan hasil yang dicapai mahasiswa dalam


proses belajar mengajar di kampus. Salah satu tujuan proses belajar mengajar
adalah adanya perubahan tingkah laku baik aspek pengetahuan (kognitif),
aspek sikap (afektif), dan aspek psikomotorik maka salah satu hasil belajar
adalah adanya perubahan aspek kognitif mahasiswa yang dapat dilihat dari
indeks prestasi akademik yang diperoleh. Dengan kata lain, indeks prestasi
akademik dapat dijadikan tolak ukur penguasaan akademik mahasiswa. Indeks
prestasi mahasiswa Universitas Indonesia dapat dilihat di masing-masing
account Sistem Informasi AKademik - Next Generation (SIAK-NG) yang
dimilikinya. SIAK-NG merupakan software khusus bagi mahasiswa
Universitas Indonesia yang salah satunya meliputi peraihan indeks prestasi
dan indeks prestasi kumulatif tiap semester.

Indeks Prestasi (IP) merupakan evaluasi terhadap prestasi studi mahasiswa


dilakukan pada setiap akhir semester, sedangkan Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) merupakan angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar
mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester pertama sampai dengan
semester paling akhir yang telah ditempuh. IPK digunakan sebagai kriteria
untuk memberi sanksi akademik dan evaluasi studi pada akhir program.
Mahasiswa diperbolehkan mengambil beban studi semesteran yang kurang
dari jumlah minimal yang diperkenankan, tetapi tidak diperbolehkan
mengambil beban studi semesteran yang lebih besar dari jumlah maksimal
yang diperkenankan. Artinya IPK menentukan dalam penentuan beban studi
mahasiswa di semester berikutnya. Sebagai contoh IPK mahasiswa A kurang
dari 3,00 maka mahasiswa tersebut tidak dapat mengambil SKS penuh (24
SKS).

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Berdasarkan penelitian-penelitian terkait prestasi belajar, pencapaian prestasi
akademik mahasiswa dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri mahasiswa
(faktor internal) dan dari luar diri mahasiswa (faktor eksternal). Menurut
Slameto (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi dalam belajar dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar yang
terdiri dari faktor jasmani, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor
eksternal adalah faktor yang mempengaruhi dalam belajar yang ada diluar
individu yang terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor
masyarakat.

Penelitian yang dilakukan Andri dkk (2010) menunjukkan bahwa pola asuh
orang tua yang otoriter berhubungan dengan prestasi akademik mahasiswa
reguler angkatan 2009 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Penelitian-penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa motivasi dan pola
dalam belajar sangat mempengaruhi prestasi belajar. Dengan motivasi untuk
belajar yang rendah mahasiswa akan kesulitan menerima dan menguasai mata
kuliah dalam proses belajar mengajar. Begitu pula dengan pola belajar yang
tidak teratur seperti sering membolos dan tidak memperhatikan isi
pembelajaran dari dosen ketika perkuliahan maka mahasiswa hanya dapat
menyerap sedikit materi pembelajaran yang diajarkan. Dengan kurangnya
ilmu pengetahuan yang didapat akan berdampak pada pencapaian hasil belajar
yang dilihat dari nilai indeks prestasi maupun indeks prestasi kumulatif.

Setiap mahasiswa memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri dalam


berperilaku maupun dalam proses belajar. Dari sekian banyak mahasiswa
ternyata mempunyai keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan
antara faktor genotip dan faktor fenotip. Faktor genotip adalah faktor yang
dibawa individu sejak lahir, yaitu faktor keturunan, sedangkan faktor fenotip
adalah karakter atau sifat yang tampak yang dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan
sosial. Lingkungan fisik adalah lingkungan yang ada disekitarnya. Lingkungan

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


sosial adalah lingkungan dimana individu melakukan interaksi sosial.
Contohnya saat seorang mahasiswa melakukan interaksi dengan keluarga,
teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.

Karakteristik yang khas dari seseorang dapat kita sebut kepribadian. Setiap
orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor
genotip dan faktor fenotip yang saling berinteraksi terus menerus. Menurut
Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang
merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan
psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang
terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika
mendapat rangsangan dari lingkungan.

Fenomena yang terjadi dalam masyarakat pada umumnya berpendapat bahwa


mahasiswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dinilai lebih unggul
dalam prestasi dibanding mahasiswa yang berkepribadian introvert. Hasil
wawancara peneliti dengan 10 mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan UI
didapatkan bahwa 7 orang (70%) mengaku memiliki kepribadian ekstrovert
dan 3 orang (30%) memiliki kepribadian introvert.

Dalam dunia psikologi dikenal ada dua tipe kepribadian yaitu introvert dan
ekstrovert. Menurut Jung dalam Hall dan Lindzey (1999), individu yang
bertipe kepribadian introvert orientasi jiwanya terarah ke dalam dirinya, suka
menyendiri, menjaga jarak terhaap orang lain, cenderung pemalu,
membutuhkan waktu yang lama dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan,
tidak mudah percaya pada impuls seketika, tidak menyukai perangsangan,
suka hidup teratur, perasaannya dibawah kontrol yang ketat, agak pesimis, dan
menjunjung nilai etis. Menurut Alwisol (2004) tipe kepribadian ektrovert
cenderung aktif, berinteraksi dengan orang lain dan dunia sekitarnya.

Banyak studi atau penelitian sebelumnya yang membahas hubungan antara


kepribadian (personality) dan perilaku (behavior). Houkoos dan Penick dalam

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Chan dan Caropreso (2004) menemukan bahwa hubungan kepribadian
(personality) dan prestasi (achievement) dalam kelas menunjukkan hubungan
dinamis dan mempengaruhi prestasi. Pada penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Tri Widiatmi (2007) diketahui bahwa ada perbedaan yang
bermakna antara prestasi belajar dengan tipe kepribadian (ekstrovert dan
introvert) pada mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
(FIK UI). Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan
oleh Tri Widiatmi, penelitian ini ingin melihat hubungan antara tipe
kepribadian (ekstrovert dan introvert) dengan prestasi akademik mahasiswa
Fakultas Teknik Universitas Indonesia sehingga peneliti dapat
mengeneralisasi penelitian yang sudah ada tersebut. Populasi pada penelitian
ini yaitu mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1
Reguler yang memiliki mahasiswa dalam jumlah besar (terbesar ketiga) dan
12 program studi sehingga akan teridentifikasi tipe kepribadian mahasiswa
juga dapat digeneralisasi hubungannya dengan prestasi akademik mahasiswa
pada masing-masing program studi di Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Terjadinya peningkatan maupun penurunan prestasi kampus sangat


dipengaruhi oleh prestasi akademik mahasiswa didalamnya. Prestasi akademik
yang dimaksud dinilai dalam indeks prestasi kumulatif yang dicapai setiap
mahasiswa. Mahasiswa Universitas Indonesia merupakan individu yang
memiliki kepribadian yang berbeda satu dan yang lainnya. Perbedaan tipe
kepribadian mahasiswa yang ekstrovert dan introvert akan mempengaruhi
mahasiswa dalam berinteraksi dengan orang lain termasuk dosen dan
mahasiswa lainnya. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa ada
perbedaan bermakna antara tipe kepribadian dengan prestasi belajar
mahasiswa namun penelitian tersebut belum dapat mengeneralisasi seluruh
mahasiswa UI. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana
hubungan antara tipe kepribadian (introvert dan ekstrovert) dengan prestasi
akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Mengetahui hubungan antara tipe kepribadian (introvert dan
ekstrovert) terhadap pencapaian prestasi akademik mahasiswa
Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler.

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Teridentifikasinya program studi mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas Indonesia program S1 reguler.
b. Teridentifikasinya jenis kelamin mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas Indonesia program S1 reguler.
c. Teridentifikasinya usia mahasiswa Fakultas Teknik Universitas
Indonesia program S1 reguler.
d. Teridentifikasinya angkatan mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas Indonesia program S1 reguler.
e. Teridentifikasinya prestasi akademik (IPK) mahasiswa Fakultas
Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler.
f. Teridentifikasinya tipe kepribadian mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas Indonesia program S1 reguler.
g. Teridentifikasinya prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas Indonesia program S1 reguler.
h. Teridentifikasinya hubungan tipe kepribadian introvert dengan
prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas
Indonesia program S1 reguler.
i. Teridentifikasinya hubungan tipe kepribadian ekstrovert dengan
prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas
Indonesia program S1 reguler.

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Universitas Indonesia dan institusi pendidikan


a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan saran
dalam mengambil suatu kebijakan dalam mengoptimalisasi potensi
akademik mahasiswa dari sudut pandang kepribadian yang
dimilikinya.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai saran untuk
mengembangkan softskill mahasiswa Universitas Indonesia dalam
bidang akademik maupun non akademik.

1.4.2 Bagi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Fakultas Teknik Universitas


Indonesia
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan atau materi
dalam praktik kegiatan belajar mengajar seperti diskusi dalam
kelompok di kampus FIK UI dan FT UI.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pertimbangan dalam
mengakomodasi potensi mahasiswa di lingkungan FIK UI dan FT
UI khususnya dan mahasiswa UI pada umumnya.
c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi penelitian
terkait hubungan antara tipe kepribadian dengan prestasi akademik.

1.4.3 Bagi mahasiswa dan masyarakat


a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi bagi
masyarakat luas mengenai hubungan tipe kepribadian dengan hasil
belajar atau prestasi akademik mahasiswa.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam penambahan
wawasan mengenai cara tingkah laku mahasiswa ekstrovert atau
introvert dalam belajar dan juga sebagai sumber penelitian-
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan tipe kepribadian.

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


BAB 2
STUDI KEPUSTAKAAN

2.1 Konsep Belajar

2.1.1 Definisi Belajar dan Proses Belajar

Belajar merupakan kegiatan dari jiwa dan raga seseorang untuk


membentuk praktek yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah
laku pada aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif yang didapatkan dari
proses belajar mengajar yang didapat dari pengalaman hidup ataupun
dari pendidikan formal maupun informal. Menurut Syah (2006), belajar
adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses kognitif. Belajar adalah serangkaian kegiatan
jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor (Djamarah, 1999). Segenap
rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh
seseorang yang melibatkan psikis dan fisik dan mengakibatkan
perubahan dalam dirinya berupa penambahan dalam dirinya berupa
penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan
pengalamannya disebut belajar (Adrian, 2004 dalam Masulili &
Sulistyati, 2005). Belajar juga terdapat dalam lingkungan pendidikan
formal seperti di sekolah karena di sekolah terlaksana serangkaian
kegiatan yang terencana dan terorganisir, termasuk kegiatan dalam
rangka proses belajar mengajar di dalam kelas (Winkel, 1991 dalam
Casdari, 2005).

Dengan terjadinya proses belajar mengajar maka akan didapat hasil


belajar yang berupa praktek atau aktivitas- aktivitas pengalaman belajar
yang berupa perubahan perilaku yang bersifat positif yang berorientasi

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


pada aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik
(keterampilan). Mahasiswa dalam konteks sebagai pembelajar atau
pelajar merupakan penentu terjadinya proses belajar. Proses belajar
mengajar melibatkan komponen-komponen belajar mengajar meliputi:
siswa, pendidik, tujuan pembelajaran, isi pelajaran, metode mengajar,
media dan evaluasi (Adrian, 2004 dalam Masulili & Sulistyati, 2005).
Oleh karena itu, Proses belajar sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
baik yang ada dalam diri mahasiswa (faktor internal) maupun faktor
yang ada diluar diri mahasiswa (faktor eksternal).

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Syah (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil


belajar peserta didik di sekolah, secara garis besar dapat dibagi kepada
tiga bagian, yaitu :

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri peserta didik), yakni


keadaan/kondisi jasmani atau rohani peserta didik. Yang termasuk
faktor-faktor internal antara lain adalah: 1) Faktor fisiologis, yaitu
keadaan fisik yang sehat dan segar serta kuat akan menguntungkan dan
memberikan hasil belajar yang baik. Tetapi keadaan fisik yang kurang
baik akan berpengaruh pada siswa dalam keadaan belajarnya; 2) Faktor
psikologis, yang termasuk dalam faktor-faktor psikologis yang
mempengaruhi prestasi belajar adalah antara lain: a) Intelegensi, faktor
ini berkaitan dengan Intellegency Question (IQ) seseorang; b) Perhatian,
perhatian yang terarah dengan baik akan menghasilkan pemahaman dan
kemampuan yang mantap; c) Minat, Kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu; d) Motivasi,
merupakan keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk
berbuat sesuatu; e) Bakat, kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


2. Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yakni kondisi
lingkungan sekitar peserta didik. Adapun yang termasuk faktor-faktor ini
antara lain yaitu : 1) Faktor sosial, yang terdiri dari lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat; 2) Faktor non sosial,
yang meliputi keadaan dan letak gedung sekolah, keadaan dan letak
rumah tempat tinggal keluarga, alat-alat dan sumber belajar, keadaan
cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor tersebut
dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar peserta didik di
sekolah.
3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan
seorang peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Menurut Azwar (2004) ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi


akademik seseorang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal meliputi antara lain faktor fisik dan faktor psikologis. Faktor
fisik berhubungan dengan kondisi fisik umum seperti penglihatan dan
pendengaran. Faktor psikologis menyangkut faktor-faktor non fisik,
seperti minat, motivasi, bakat, intelegensi, sikap dan kesehatan mental.
Faktor eksternal meliputi faktor fisik dan faktor sosial. Faktor fisik
menyangkut kondisi tempat belajar, sarana dan perlengkapan belajar,
materi pelajaran dan kondisi lingkungan belajar. Faktor sosial
menyangkut dukungan sosial dan pengaruh budaya. Variabel
kepribadian juga ikut serta dalam mempengaruhi pencapaian prestasi
belajar seperti yang diungkapkan Azwar (2004) bahwa faktor internal
yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar salah satunya
adalah variabel kepribadian.

Prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan faktor-


faktor eksternal pelajar (mahasiswa) seperti yang diungkapkan oleh
Slameto (1988) bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal
dan faktor eksternal. Slameto (1988) berpendapat bahwa ada dua faktor

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


yang mempengaruhi belajar siswa yaitu: 1. Faktor internal, merupakan
faktor di dalam diri siswa yang meliputi faktor fisik misalnya kesehatan
dan faktor psikologis, misalnya motivasi, kemampuan awal, kesiapan,
bakat, minat dan lain-lain; dan 2. Faktor eksternal, merupakan faktor
yang ada di luar diri siswa, misalnya keluarga, masyarakat, sekolah dan
lain-lain.

2.2 Prestasi Akademik

Pengertian prestasi akademik menurut Bloom dalam Azwar (1996) adalah


mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar. Suryabrata (1993)
menyatakan bahwa prestasi akademik adalah seluruh hasil yang telah dicapai
(achievement) yang diperoleh melalui proses belajar akademik (academic
achievement) maka menurut penulis istilah yang dapat disimpulkan bahwa
seluruh hasil yang telah dicapai (achievement) atau diperoleh melalui proses
belajar akademik (academic achievement) yang dapat dipakai sebagai ukuran
untuk mengetahui sejauh mana para siswa menguasai bahan pelajaran yang
diajarkan dan dipelajari. Dari beberapa uraian di atas dapat di simpulkan
bahwa prestasi akademik adalah hasil dari kegiatan belajar untuk mengetahui
sejauh mana seseorang menguasai bahan pelajaran yang diajarkan serta
mengungkapkan keberhasilan yang dicapai oleh orang tersebut.

Prestasi belajar merupakan tingkatan yang diperoleh seseorang dalam


kegiatan belajar mengajar yang berupa hasil belajar atau perubahan dalam
aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Hasil belajar adalah perolehan
siswa setelah mengikuti proses belajar dan perolehan tersebut meliputi tiga
bidang kemampuan, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor (Bloom, 1974).
Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan
seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot
yang dicapainya (Winkel, 1991 dalam Casdari, 2005). Hasil belajar memiliki
ciri (1) tingkah laku baru berupa kemampuan yang aktual, (2) kemampuan
baru tersebut berlaku dalam waktu yang lama, dan (3) kemampuan baru

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


tersebut diperoleh melalui suatu peristiwa belajar (Snelbecker, 1974).
Perbuatan dan hasil belajar itu dapat dimanifestasikan dalam wujud (1)
pertambahan materi pengetahuan yang berupa fakta; informasi, prinsip atau
hukum atau kaidah prosedur atau pola kerja atau teori sistem nilai-nilai dan
sebagainya, (2) penguasaan pola-pola perilaku kognitif (pengamatan) proses
berpikir; mengingat atau mengenal kembali, perilaku afektif (sikap-sikap
apresiasi, penghayatan, dan sebagainya); perilaku psikomotorik
(keterampilan-keterampilan psikomotorik termasuk yang bersifat ekspresif),
dan (3) perubahan dalam sifat-sifat kepribadian baik yang tangible maupun
intangible (Syamsudin, 2001).

Seseorang dapat mengetahui hasil belajar yang dicapai dan kemajuan-


kemajuan yang diperoleh selama proses belajar di pendidikan akademik
melalui prestasi belajar. Istilah prestasi juga digunakan untuk menunjukkan
suatu pencapaian tingkat keberhasilan dari usaha yang dilakukan. Prestasi
adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).
Prestasi belajar diperlukan untuk mengetahui perkembangan siswa dalam
belajar dan penguasaannya terhadap hal-hal yang pernah diajarkan (Yustiana,
2001). Jadi dapat disimpulkan prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku
yang yang dicapai melalui proses belajar. Untuk memahami tingkat dan
penguasaan prestasi belajar lazimnya ditunjukkan dengan nilai test atau
angka yang diberikan oleh guru. Jadi dapat disimpulkan pula bahwa prestasi
akademik merupakan prestasi belajar yang didapat siswa dalam pendidikan
akademik di sebuah institusi.

2.2.1 Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Hasil evaluasi belajar dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka yang
merupakan total dari keseluruhan nilai dan juga pengamatan pengajar
selama proses pembelajaran siswa. Hasil evaluasi belajar dapat
dinyatakan dengan (1) nilai atau tes atau (2) angka yang diberikan
berdasarkan hasil pengamatan pengajar pada waktu siswa melakukan

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


diskusi kelompok atau (3) kombinasi keduanya yaitu total nilai hasil tes
serta nilai hasil pengamatan pengajar pada waktu siswa melakukan
diskusi kelompok (Sari, 2004 dalam Masulili & Sulistyati, 2005). Hasil
belajar mahasiswa di Universitas Indonesia dinyatakan dalam bentuk
angka dan huruf . Misalnya mata kuliah keperawatan gawat darurat
mendapatkan nilai angka 87,0 yang dapat dinyatakan pula dengan nilai
huruf A.

Universitas Indonesia sebagai tempat berlangsungnya pendidikan


akademik yang bertujuan menyiapkan peserta didik yang memiliki
kemampuan akademik dalam menerapkan, mengembangkan, dan/atau
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni,
serta mengupayakan penggnaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat telah menetapkan predikat kelulusan bagi
mahasiswa pada jenjang sarjana, magister, maupun doktoral, sebagai
berikut: 1) Memuaskan dengan IPK 2,00 s.d 2, 75; 2) Sangat
memuaskan dengan IPK 2,76 s.d 3,50; 3) Cumlaude dengan IPK 3,51
s.d 4,00. (diambil dari buku himpunan peraturan akademik UI, 2008)

Indeks prestasi merupakan alat ukur terhadap hasil studi mahasiswa


dalam suatu perkuliahan. Hasil belajar berupa IPS atau IPK ini dapat
menjadi pencapaian prestasi akademik setiap mahasiswa universitas
indonesia. IPS merupakan kependekan dari indeks prestasi semester
sedangkan IPK merupakan kependekan dari indeks prestasi kumulatif.
Setiap mahasiswa akan memperoleh evaluasi belajar atau hasil belajar
atau prestasi belajar setiap semester perkuliahan sedangkan IPK adalah
jumlah IPS yang telah didapatkan selama perkuliahan dan dirata-
ratakan. Misalnya saja seorang mahasiswa FIK UI memiliki IPS
semester 1 sebesar 3,60 dan IP pada semester 2 sebesar 3,80 maka IPK
yang didapatkan adalah ( 3,60+ 3,80)/ 2= 3,70.

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


2.3 Tipe Kepribadian

Setiap individu itu mempunyai kepribadian yang khas yang tidak identik
dengan orang lain dan tidak dapat diganti atau disubstitusikan oleh orang
lain. Jadi ada ciri-ciri atau sifat-sifat individu pada aspek-aspek psikisnya
yang bisa membedakan dirinya dengan orang lain. Kepribadian adalah
kesatuan organisasi yang dinamis sifatnya dari sistem psikofisis individu
yang menentukan kemampuan penyesuaian diri yang unik sifatnya terhadap
lingkungannya (Allport dalam Kartono, 1980). Kepribadian mencakup
struktur dan proses yang mencerminkan sifat-sifat bawaan dan pengalaman.
Kepribadian dipengaruhi oleh masa lalu dan saat ini (Pervin, 1996).

Ada beberapa tipe kepribadian yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut
Littauer (2007), sifat dan watak manusia itu ada empat macam, yaitu: 1)
Sanguin, sanguin adalah orang yang gembira, yang senang hatinya, mudah
untuk membuat orang tertawa, dan bisa memberi semangat pada orang lain.
Tapi kelemahannya adalah dia cenderung impulsive, yaitu orang yang
bertindak sesuai emosi atau keinginannya; 2) Plegmatik, tipe plegmatik
adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung tidak beremosi,
tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik turun emosinya itu
tidak nampak dengan jelas. Orang ini memang cenderung bisa menguasai
dirinya dengan cukup baik, sangat introspektif, memikirkan ke dalam, bisa
melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di
sekitarnya. Kelemahan orang plegmatik adalah cenderung mengambil hal
yang mudah, tidak mau sulit untuk berpikir, sehingga sering mengambil jalan
pintas yang paling mudah; 3) Melankolik adalah orang yang terobsesi dengan
karya yang paling baik, yang paling sempurna dan mereka adalah seseorang
yang mengerti estetika keindahan hidup ini. Perasaannya sangat kuat, sangat
sensitif maka kita bisa menyimpulkan bahwa cukup banyak seniman yang
memang berdarah melankolik. Kelemahan orang melankolik, ia mudah sekali
dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya
sehari-hari adalah perasaan murung; 4) Kolerik yaitu seseorang yang

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


dikatakan berorientasi pada pekerjaan dan tugas, mereka adalah orang yang
mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah mereka
dapat melaksanakan tugas dengan setia dan akan bertanggung jawab dengan
tugas yang diembannya. Kelemahan orang yang berciri kolerik adalah
kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain (empati),
belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena
perasaannya kurang bermain.

Teori kepribadian mendata dan mengartikan karakteristik seseorang setepat


dan sesederhana mungkin. Berbeda dengan teori kepribadian psikoanalitis
lain, psikologi Jung (1989) tidak menekankan peran alam bawah sadar dan
fokus pada aspek kesadaran dari kepribadian, pembuatan keputusan, dan
dampak kepribadian terhadap pemahaman. Karena orientasi ini, teori Jung
terus memberikan pengaruh yang penting dalam ilmu psikologi (Geyer, 1998
dalam Wheeler, 2001). Teori Jung menekankan kepribadian individual secara
keseluruhan (tipe), bukan karakteristik yang terpisah (sifat). Menurut teori,
tipe terdiri dari bermacam sifat yang berinteraksi membentuk kepribadian.
Karena dampak interaksi ini, sifat pada satu tipe akan memiliki dampak yang
berbeda pada kepribadian tipe lain yang memiliki sifat yang sama. Teori Jung
mendalilkan delapan sifat kepribadian utama yang terdiri dari empat dimensi
utama yang saling berlawanan (dikotomis), yakni : (1) Extravert (E) vs.
Introvert (I), (2) Sensing (S) vs. Intuitive (N), (3) Thinking (T) vs. Feeling
(F), dan (4) Judging (J) vs. Perceiving (P). Kedelapan sifat ini muncul dalam
setiap individu dengan derajat yang berbeda-beda. Setiap individu memiliki
kecenderungan pembawaan terhadap satu dari dua sifat dalam tiap dikotomi.
Empat sifat utama (preferen) berinteraksi membentuk tipe kepribadian.
Namun, empat sifat lainnya tetap ada dalam kepribadian, dan individu dapat
menggunakannya dengan cukup baik.

Tipe kepribadian yang akan diuraikan dalam penelitian ini hanya dua tipe
yaitu ekstrovert dan introvert dikarenakan dua tipe kepribadian ini memiliki

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


pola interaksi yang bertolak belakang sehingga setiap individu hanya dapat
memiliki satu dari dua tipe kepribadian ini.
1) Ekstrovert, seorang ekstrovert memiliki kecenderungan yang mengarahkan
kepribadian lebih banyak keluar daripada kedalam dirinya. Karakteristik
ekstrovert adalah banyak bicara, ramah, suka bertemu dengan orang-orang,
suka mengunjungi tempat baru, aktif, menuruti kata hati, suka berpetualang,
mudah bosan, dan tidak suka hal-hal yang rutin dan monoton (Larsen, 2002).
Tipe kepribadian yang tindakannya dipengaruhi dunia luar, bersifat terbuka,
lincah dalam pergaulan, riang, ramah, mudah berhubungan dengan orang
lain, melihat realistis dan keharusan, kebal terhadap kritik, ekspresi emosinya
spontan, tidak begitu merasakan kegagalan, serta tidak banyak mengadakan
analisis dan kritik diri sendiri.

Menurut Hall dan Lindzey (1998), orang ekstrover itu mudah bersosialisasi,
senang hura-hura, mempunyai banyak teman, membutuhkan orang untuk
diajak bicara, tidak suka membaca atau belajar sendiri, butuh kegembiraan,
berani ambil risiko, selalu mempertahankan pendapatnya, bertindak tanpa
dipikir dulu, menurutkan kata hati (impulsif), suka melawak, selalu
mempunyai jawaban yang segar dan umumnya menyukai perubahan, periang,
supel, optimis,dan senang tertawa. Mereka lebih suka bergerak dan
melakukan kegiatan, cenderung agresif, mudah kehilangan kesabaran. Secara
keseluruhan, perasaanya sulit untuk dijaga dan dia tidak selalu dapat
dipercaya.

2) Introvert, seorang introvert memiliki kecenderungan jarang berkontak


dengan peristiwa diluar, berorientasi pada diri sendiri, dan lebih pendiam.
Menurut Jung dalam Naisaban, perilaku introvert sebagai orang yang
pendiam, menjauhkan diri dari kejadian-kejadian luar, tidak mau terlibat
dengan dunia objektif, tidak senang berada di tengah kerumunan banyak
orang (Naisaban, 2003). Hall dan Lindzey (1998) menambahkan bahwa
karakteristik introver adalah pemalu, introspektif, menyukai buku-buku
daripada manusia, suka menyendiri dan tidak ramah kecuali pada teman

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


dekatnya. Mereka cenderung merencanakan segala sesuatu dengan berhati-
hati sebelum melangkah dan tidak mudah percaya kata hati. Mereka tidak
menyukai kegembiraan/keramaian, menanggapi semua masalah dalam hidup
dengan serius, dan menyukai kehidupan yang teratur. Mereka selalu
menyembunyikan perasaannya, jarang bertingkah agresif dan tidak mudah
kehilangan kesabaran. Mereka orang yang dapat dipercaya, agak pesimis.
Baik individu yang ekstrovert maupun orang introvert tidak berbeda dalam
tingkat aktivitas intelektualnya.

Seseorang dengan tipe kepribadian tertentu akan tercermin dalam tingkah


laku berupa perilaku, ucapan, cara bertindak dalam aktivitas sehari-hari. Tipe
kepribadian ekstrovert dan introvert merupakan dua kelompok sikap yang
berbeda, yang dimiliki individu sehingga menjadi ciri khas individu tersebut
yang tampak dalam aktivitas (activity), kesukaan bergaul (sociability),
keberanian mengambil risiko (risk taking), penurutan dorongan hati
(impulsiveness), pernyataan perasaan (expressiveness), kedalaman berpikir
(reflectiveness), dan tanggung jawab (responsibitliy) (Eysensk & Wilson,
1980).

2.4 Penelitian- Penelitian Terkait

Pada penelitian Heni Mularsih pada tahun 2010 untuk mengetahui pengaruh
strategi pembelajaran (kooperatif dan individual) dan tipe kepribadian
(ekstrovert dan introvert) terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia. Penelitian
ini menggunakan metode ekperimental dengan desain faktorial 2 x 2 dengan
sampel 48 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota Tangerang. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil belajar siswa yang mengikuti
strategi pembelajaran kooperatif lebih tinggi daripada yang mengikuti
pembelajaran individual, (2) tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar siswa yang berkepribadian ekstrovert dan introvert, (3) terdapat
interaksi yang positif antara strategi pembelajaran dan tipe kepribadian siswa
pada hasil belajar bahasa Indonesia, (4) hasil belajar siswa yang ekstrovert,

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


yang mengikuti strategi pembelajaran kooperatif lebih tinggi daripada
mengikuti strategi pembelajaran individual, (5) hasil belajar siswa yang
introvert, yang mengikuti strategi pembelajaran individual lebih tinggi
daripada mengikuti strategi pembelajaran kooperatif. Simpulannya, strategi
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa
dengan mempertimbangkan tipe kepribadian siswa.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tri Widiatmi (2007)


diketahui bahwa ada perbedaan hasil belajar pada mahasiswa FIK UI yang
berkepribadian ekstrovert dan introvert. Penelitian tersebut menggunakan
desain deskriptif komparatif dengan jumlah sampel 97 mahasiswa reguler S1
yang diperoleh melalui metode simple random sampling. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna terhadap prestasi belajar
pada mahasiswa ekstrovert dan introvert.

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


2.5 Kerangka Teori

Mahasiswa Proses belajar mengajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Faktor pendekatan belajar

Faktor internal Faktor eksternal

Fisik Fisik

Strategi Metode
Kognitif Sosial
pembelajaran pembelajaran

Psikologis
(Kepribadian)

Teori Littauer
- Ekstravert vs Introvert
Teori Jung - Sensing vs Intuitive - Korelis - Sanguin
- Thinking vs Feeling - Melankolis - Plegmatis
- Judging vs Perceiving

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


BAB 3
KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka konsep

Halaman ini berisi kerangka konsep yang merupakan hasil uraian landasan
teori yang terdapat pada studi kepustakaan. Kerangka konsep pada penelitian
ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Input Proses Output

Mahasiswa Proses belajar Hasil belajar

Prestasi Akademik
Kepribadian
Mahasiswa: a. Memuaskan dengan

Ekstrovert IPK 2,00-2, 75


b. Sangat memuaskan
Introvert
dengan IPK 2,76-3,50
c. Cumlaude dengan IPK
3,51- 4,00

Variabel independen Variabel dependen

Keterangan: Variabel yang diteliti

Penggambaran kerangka konsep memakai sistem input, proses, dan output.


Input yang dipakai adalah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia
program S1 reguler. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel
independen dan variabel dependen. Peneliti menempatkan tipe kepribadian
mahasiswa sebagai variabel independen dan prestasi akademik sebagai

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


variabel dependen. Variabel independen (tipe kepribadian) dibagi ke dalam
dua tipe yaitu ektrovert dan introvert. Sedangkan variabel dependen (prestasi
akademik) dibagi dalam kategori memuaskan, sangat memuaskan, dan
cumlaude. Pengkategorian ini berdasarkan buku himpunan peraturan
akademik Universitas Indonesia yang diterbitkan oleh Direktorat Pendidikan
Universitas Indonesia pada tahun 2008.

3.2 Hipotesa penelitian

Hipotesa pada penelitian ini terdiri dari:


Ha= Ada hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert dengan prestasi
akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1
reguler
Ha= Ada hubungan antara tipe kepribadian introvert dengan prestasi
akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1
reguler

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


3.3 Variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah tipe kepribadian sebagai variabel


bebas/independen dan prestasi akademik sebagai variabel terikat/dependen.

Tabel 3.1 Definisi operasional

Variabel Definisi Cara ukur dan Hasil ukur Skala


operasiona Alat ukur ukur
l

Independen Suatu Alat ukur berupa 1. Ekstrovert bila Skala


: Tipe organisasi kuesioner berisi skor <68,93 nomina
yang
kepribadian 30 buah l
dinamis dari 2. Introvert bila
sistem pertanyaan untuk
sifat kepribadian skor >68,93
psiko-fisik
individu ekstrovert dan Karena
yang pertanyaan untuk distribusi
menentukan sifat kepribadian
tingkah laku normal maka
dan introvert. Yang untuk
pemikiran diukur dengan pengkategorian
individu skala likert: tipe
secara khas.
kepribadian
1. Selalu
2. Sering ekstrovert dan
3. Jarang introvert
4. Tidak digunakan
Pernah mean sebagai
cut of point

Variabel Definisi Cara ukur dan Hasil ukur Skala


operasional Alat ukur ukur

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Dependen: Tingkatan Kuesioner yang 1. Memuaskan Skala
Prestasi hasil belajar berisi pertanyaan dengan IPK 2,00 s.d Ordinal
akademik yang pilihan rentang
2, 75
berupa IP IP yang didapat
semester pada semester 2. Sangat memuaskan
terakhir terakhir. dengan IPK 2,76 s.d
yang
3,50
diperoleh
seseorang 3. Cumlaude dengan
mahasiswa IPK 3,51 s.d 4,00
dalam
pendidikan
akademik

Variabel Definisi Cara ukur dan Hasil ukur Skala


operasional Alat ukur ukur

Usia Umur Kuesioner yang 1. Usia 18 tahun Skala


seseorang berisi pilihan nomina
yang usia responden 2. Usia 19 tahun l
dihitung saat ini 3. Usia 20 tahun
dari tanggal
kelahiran 4. Usia 21 tahun
sampai
5. Usia 22 tahun
dengan
tanggal saat 6. Usia 23 tahun
ini atau
tanggal 7. Usia 24 tahun
terakhir
hidup

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Jenis Klasifikasi Kuesioner yang 1. Laki-laki Skala
kelamin gender pada berisi pilihan nomina
manusia jenis kelamin 2. Perempuan l
yang dapat responden
dilihat dari
ciri-ciri
seks primer
dan
sekunder

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1 Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk


mengidentifikasi hubungan antar variabel yang berasal dari satu grup sampel
yaitu mengetahui hubungan tipe kepribadian ektrovert dan introvert dengan
prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program
S1 reguler.

4.2 Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di kampus Fakultas Teknik Universitas


Indonesia yang berada di kampus UI Depok. Lokasi penelitian ditentukan
dengan alasan bahwa mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia
memiliki mahasiswa dengan populasi yang besar sehingga dapat memberikan
gambaran hasil yang signifikan terhadap hasil penelitian ini. Alasan lain
adalah Fakultas Teknik Universitas Indonesia memiliki program studi
terbanyak di Universitas Indonesia sehingga distribusi penyebaran sampel di
tiap-tiap program studi dapat terlihat dengan jelas. Pengambilan data dan
pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai
dengan bulan Mei 2012.

4.3 Populasi dan sampel

Peneliti menggunakan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia


program S1 reguler sebagai populasi dalam penelitian tentang hubungan tipe
kepribadian ekstrovert dan introvert terhadap prestasi akademik. Metode
penghitungan besar sample yang digunakan oleh peneliti adalah metode
stratifikasi random sampling karena populasi yang diteliti bersifat homogen,

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


populasi berjumlah besar, dan hasil dari penelitian dapat digeneralisasi.
Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus slovin:
S= N
(1+ (N. (a2))

Keterangan :
S = jumlah sampel
N = jumlah populasi
a = nilai tabel pada df = 1, CI=90%
Rumus diatas dapat diaplikasikan terhadap penelitian ini, sehingga :
S= N
(1+ (N. (a2))
S= 2888
( 1+ ( 2888. (0,1)2)
S = 96,65328  97 orang

Agar dapat menghindari responden yang tidak valid untuk dilakukan


penelitian, maka penulis menambahkan jumlah responden sebanyak 10% dari
jumlah responden diteliti, maka hasil yang didapatkan yaitu 107 responden.
Distribusi pengambilan sampel setiap program studi di Fakultas Teknik
Universitas Indonesia adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi pengambilan sampel setiap program studi FT UI


No. Program Studi ( mahasiswa per prodi/ Sampel Tiap
mahasiswa FT UI) X total
Program
sampel
Studi
1 Teknik Sipil 287/2888 X 107= 10,63 11 orang
2 Teknik Mesin 296/2888 X 107= 10,97 11 orang
3 Teknik Elektro 306/2888 X 107= 11,34 11 orang
4 Teknik Metalurgi dan 261/2888 X 107= 9,67 10 orang
Material
5 Arsitektur 252/2888 X 107= 9,37 9 orang

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


No. Program Studi ( mahasiswa per prodi/ Sampel Tiap
mahasiswa FT UI) X total
Program
sampel
Studi
6 Arsitektur Interior 171/2888 X 107= 6,43 6 orang
7 Teknik Kimia/TGP 284/2888 X 107= 10,52 11 orang
8 Teknik Industri 287/2888 X 107= 10,63 11 orang
9 Teknik Lingkungan 223/2888 X 107= 8,26 8 orang
10 Teknik Perkapalan 161/2888 X 107= 5,97 6 orang
11 Teknik Komputer 185/2888 X 107= 6,85 7 orang
12 Teknologi Bioproses 175/2888 X 107= 6,48 6 orang

Penelitian ini menggunakan metode stratified random sampling sehingga


populasi dibagi strata (sub populasi) selanjutnya sampel diambil dari setiap
strata baik secara simple atau sistematik random sampling. Penelitian ini akan
menstratifikasi sampai pada tingkat program studi selanjutnya melakukan
simple random sampling pada tiap-tiap program studi dengan menggunakan
tabel random yang dipilih komputer secara acak.

4.4 Etika penelitian

Peneliti menggunakan mahasiswa Universitas Indonesia sebagai subjek


penelitian, sehingga peneliti harus memahami hak dasar manusia. Polit, Beck
dan Hungler (2001) menjelaskan bahwa ada tiga acuan utama etika, yaitu
prinsip keadilan (Justice), prinsip manfaat (Beneficience), dan prinsip
menghormati orang lain (Respect of human dignity).
a. Justice, setiap mahasiswa mendapatkan kesempatan yang sama.
b. Beneficiency, penelitian yang dilakukan harus memiliki manfaat yang
lebih besar daripada resiko yang ditimbulkannya.
c. Respect of human dignity, responden memiliki hak untuk menolak atau
menerima untuk menjadi responden tanpa ada paksaan dari peneliti.

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Peneliti menguraikan masalah etika yang harus diperhatikan dalam penelitian
ini berdasarkan ketiga prinsip etik tersebut, diantaranya:
a. Informed consent, merupakan informasi lengkap mengenai prosedur,
tujuan, dan manfaat penelitian sehingga responden mendapatkan kejelasan
maksud dari penelitian. Peneliti menjelaskan segala sesuatu yang
menyangkut penelitian kepada responden dengan jelas dan mudah
dipahami. (Lampiran 1)
b. Anonimity, merupakan kerahasiaan identitas responden. Responden tidak
mencantumkan nama pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan inisial
nama pada lembar alat ukur.
c. Confidentiality, merupakan usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk
menjaga kerahasiaan informasi dari responden. Peneliti hanya menyajikan
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.

4.5 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner


yang merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung
(peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Alimul (2003)
menjelaskan bahwa angket merupakan alat ukur dengan cara memberikan
pertanyaan kepada responden. Angket atau kuesioner digunakan bila
responden berjumlah besar dan dapat membaca dengan baik. Penelitian ini
menggunakan kuesioner penelitian yang dilakukan oleh Tri Widiatmi pada
tahun 2007 dan Kuesioner ini telah dilakukan uji reliabilitas dan validitas
dengan nilai r = 0,729. Peneliti melakukan modifikasi pada kuesioner ini.
Modifikasi yang dilakukan adalah membatasi pertanyaan dalam kuesioner
menjadi 30 pertanyaan hal ini didapat dari mengurangi pertanyaan yang
memiliki konteks pertanyaan yang sama dan melihat nilai validitasnya.
Peneliti melakukan uji relialitas dan validitas sebanyak tiga kali terhadap 30
responden secara acak pada mahasiswa FKM UI, FASILKOM UI, dan FIK UI
untuk menganalisis tipe kepribadian seseorang dengan melihat kebiasaan/ pola

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


tingkah laku sehari-hari yang sesuai atau terdapat pada kuesioner. Setelah
dilakukan uji reliabilitas dan validitas didapatkan nilai r = 0,852.(Lampiran 2)

Tabel 4.2 Dekomposisi pertanyaan dalam kuesioner


Variabel Pertanyaan Dimensi Item pertanyaan
Prestasi akademik Penggambaran prestasi Pertanyaan no.4 (data
belajar mahasiswa demografi)
Tipe kepribadian Model/ tata cara 2,15,18, 29,30
berkomunikasi
(lisan/tertulis)
Cara berekspresi 21, 22, 24,
Keterbukaan 1, 4, 8, 9,11,19, 20, 12,
23, 28
Ciri Aktivitas 5, 6, 7, 14, 16,17,26, 27
(individu/kelompok)
Berfokus (dunia dalam 3, 10, 13, 25,
diri/ luar diri)

4.6 Prosedur pengumpulan data

Penelitian ini memerlukan metode pengumpulan data dengan melewati


beberapa tahap dibawah ini:
1. Peneliti mengajukan surat permohonan persetujuan mengadakan
penelitian dari Dekanat FIK Universitas Indonesia.
2. Setelah mendapat surat permohonan ijin dari dekanat FIK UI, peneliti
mengajukan surat tersebut ke dekanat FT UI untuk persetujuan tempat
penelitian.
3. Setelah mendapat persetujuan, peneliti menemui responden dan
menjelaskan maksud dan tujuan peneliti serta meminta responden
untuk membaca dan menandatangani surat persetujuan.

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


4. Menjelaskan kepada calon responden tentang cara pengisian
kuesioner sampai responden mengerti kemudian responden diberikan
kesempatan untuk mengisi kuesioner.
5. Setelah pengisian kuesioner, peneliti mengumpulkan kuesioner
tersebut serta memeriksa kelengkapan isi kuesioner yang telah
dijawab oleh responden. Jika masih ada jawaban yang belum terisi,
maka peneliti menjelaskan kembali maksud pertanyaan tersebut
kepada responden. Lembar jawaban yang tidak terisi dengan lengkap
diabaikan dan tidak dihitung.

4.7 Pengolahan dan analisa data

Pengolahan data merupakan proses yang dilakukan peneliti untuk


mendapatkan data darivariabel yang akan dianalisis. Pengolahan data terdiri
dari beberapa tahapan meliputi pengeditan data (editing), transformasi data
(coding), prosesing, dan cleaning.
a. Editing
Pada proses ini peneliti melakukan pengecekan kuesioner meliputi
kelengkapan, kejelasan, dan konsistensi jawaban yang telah ditetapkan.
b. Coding
Koding merupakan proses mentransformasikan informasi kedalam bentuk
simbol menggunakan analisa komputer. Data berbentuk huruf diubah
menjadi bentuk bilangan untuk mempermudah analisa data dan
mempercepat saat memasukkan data.
c. Procesing
Kegiatan memasukkan data yang telah terkumpul ke dalam program
komputer.
d. Cleaning
Kegiatan mengecek data yang telah masuk apakah ada terdapat kesalahan
atau tidak.

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Analisa data bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan masing-
masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini
menggunakan analisa data univariat dan bivariat.
a. Analisa Univariat
Analisa univariat merupakan prosedur statistik untuk menganalisa satu
variabel (Polit, Beck, & Hungler, 2001). Analisa univariat akan
menunjukkan distribusi dan persentase dari data program studi, jenis
kelamin, usia, angkatan, perolehan IPK, dan kegiatan selain kuliah. Data
yang diperoleh akan ditampilkan dalam bentuk tabel, diagram pie dan
diagram batang.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan prosedur statistik untuk membandingkan dua
kelompok dalam satu variabel atau dua variabel dalam satu kelompok
(Burns & Grove, 2001). Penelitian ini menggunakan analisa bivariat untuk
melihat hubungan antara variabel independent yaitu tipe kepribadian
(ekstrovert dan introvert) dan variabel dependent yaitu prestasi akademik
mahasiswa S1 Reguler UI. Peneliti akan mengkategorikan tipe kepribadian
kedalam dua kategori yaitu ekstrovert dan introvert. Peneliti juga akan
mengkategorikan prestasi akademik mahasiswa kedalam tiga kategori
yaitu cumlaude, sangat memuaskan, dan memuaskan. Peneliti akan
menganalisis data menggunakan uji Chi-square selanjutnya uji
kolmogorov-smirnov dapat digunakan untuk alternatif uji chi-square jika
syarat tidak terpenuhi.

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


4.8 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.3 Jadwal kegiatan penelitian
Bulan Maret April Mei Juni Juli
Revisi Proposal Skripsi
Perijinan Penelitian
Pengambilan sampel
dan pengolahan data
Analisa data dan
kesimpulan
Revisi akhir dan sidang
skripsi

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


BAB 5
HASIL PENELITIAN

5.1 Analisis Univariat

Analisis univariat pertama dilakukan dengan menganalisis bagian data


demografi mahasiswa (program studi,usia, angkatan, jenis kelamin, IPK, dan
kegiatan selain kuliah). Kuesioner yang disebar terdiri dari data demografi
dan pernyataan sikap terkait kepribadian, diisi oleh responden yang berjumlah
107 mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Gambar 5.1 Disribusi responden berdasarkan program studi


pada mahasiswa FT UI , tahun 2012 (n=107)

Distribusi program studi responden merupakan hasil perhitungan dari metode


pengumpulan data yaitu stratified random sampling sehingga setiap program
studi memiliki jumlah responden yang berbeda-beda sesuai dengan besarnya
total mahasiswa pada program studi tersebut. Jumlah responden terbesar (11
orang) terdapat pada pogram studi teknik sipil, teknik mesin, teknik elektro,

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


teknik kimia, dan teknik industri. Sedangkan jumlah responden terendah (6
orang) ada pada program studi arsitektur interior, teknik perkapalan, dan
teknologi bioproses.

Jenis Kelamin

40,20%
Laki-laki
59,80%
Perempuan

Gambar 5.2 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin


pada mahasiswa FT UI , tahun 2012 (n=107)

Distribusi jenis kelamin responden lebih banyak laki-laki dengan jumlah 64


orang dengan persentase 59.8%.

Gambar 5.3 Distribusi responden berdasarkan usia pada mahasiswa FT UI ,


tahun 2012 (n=107)

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Distribusi usia responden terbanyak ada pada usia 21 tahun yaitu 30
responden dengan 28.0 %, kemudian usia 20 tahun sebanyak 23 responden
dengan persentase 21.5, pada urutan ketiga usia 19 tahun yaitu sebanyak 21
responden dengan persentase 19.6.

Gambar 5.4 Distribusi responden berdasarkan angkatan pada mahasiswa FT


UI , tahun 2012 (n=107)

Angkatan 2008 mendominasi distribusi angkatan responden dengan 35.5 %


dengan jumlah responden 38 orang.

Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan IPK pada mahasiswa FT


UI , tahun 2012 (n=107)
IPK Jumlah Persentase (%)
2,00-2,75 2 1.9
memuaskan
2,76-3,50 79 73.8
sangat memuaskan
3,51-4,00 26 24.3
cumlaude
Total 107 100.0

Distribusi rentang nilai IPK responden terbanyak berada pada klasifikasi


sangat memuaskan (2,76-3,50) yaitu dengan 79 responden dengan persentase
73.8%. Rentang 3,51-4,00 berada pada urutan selanjutnya dengan 26 orang

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


dengan persentase 24.3%. Dan hanya 1.9% yang memiliki nilai IPK dengan
rentang 2,00-2,75.

Tabel 5.2 Distribusi respoden berdasarkan kegiatan selain kuliah pada


mahasiswa FT UI , tahun 2012 (n=107)
Kegiatan Lain Jumlah Persentase (%)
Ada 79 73.8
Tidak Ada 28 26.2
Total 107 100.0

Distribusi kegiatan selain kuliah responden didominasi oleh responden yang


memilih ada kegiatan lain yaitu sebesar 73.8% dengan jumlah mahasiswa 79
orang. Sedangkan sisanya (28 orang) tidak memiliki kegiatan lain.

Tabel 5.3 Distribusi respoden berdasarkan tipe kepribadian pada mahasiswa


FT UI , tahun 2012 (n=107)
Tipe Jumlah Persentase (%)
Kepribadian
Ekstrovert 47 43.9
Introvert 60 56.1
Total 107 100.0

Mahasiswa dengan tipe kepribadian ekstrovert adalah 47 orang dengan


persentase 43.9% dan jumlah mahasiswa dengan tipe kepribadian introvert
berjumlah 60 orang dengan persentase 56.1%.

5.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan sesuai dengan tujuan peneliti yaitu untuk


mengetahui ada tidaknya hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert dengan
prestasi akademik mahasiswa fakultas teknik universitas indonesia yang
ditunjukkan dari nilai indeks prestasi kumulatifnya. Dan juga untuk

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


mengetahui ada tidaknya hubungan antara tipe kepribadian introvert dengan
prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Tabel 5.4 Hubungan Antara Tipe Kepribadian dengan Prestasi


Akademik pada mahasiswa FT UI , tahun 2012 (n=107)
Indeks Prestasi Kumulatif
Tipe Total
2,00-2,75 2,76-3,50 3,51-4,00 P value
Kepribadian
n % n % n % n %
Ekstrovert 0 0 33 70,2 14 29,8 47 100
0,885
Introvert 2 3,3 46 76,7 12 20,0 60 100
Total 2 1,9 79 73,8 26 24,3 107 100

Hasil analisis hubungan tipe kepribadian dan prestasi akademik mahasiswa


diperoleh 33 responden (70.2%) berkepribadian ekstrovert dengan IPK 2,76-
3,50 dan 14 responden (29.8%) dengan IPK 3,51-4,00 dan tidak ada
responden 0% yang memiliki IPK 2,00-2,75. Sedangkan 2 responden (3.3%)
yang berkepribadian introvert dengan IPK 2,00-2,75 dan 46 responden
(76.7%) dengan IPK 2,76-3,50 dan 12 responden (20.0%) dengan IPK 3,51-
4,00.

Dikarenakan syarat uji chi-square tidak terpenuhi (ada cells expected count
yang bernilai kurang dari 5) maka Peneliti melakukan Uji Kolmogorov-
Smirnov dan didapatkan nilai significancy sebesar 0,885 dengan =0,1.
Karena p value > 0,1 maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada
hubungan antara tipe kepribadian: ekstrovert dan introvert dengan pestasi
akademik. (Lampiran 4)

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


BAB 6
PEMBAHASAN

6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil

Interpretasi dan diskusi hasil pada bab ini akan menguraikan variabel
penelitian yang meliputi tipe kepribadian mahasiswa yang terbagi dalam dua
tipe (ekstrovert dan introvert) dan tingkat prestasi akademik yang dilihat dari
indeks prestasi kumulatif. Selain itu, bagian ini juga akan menjelaskan
tentang hubungan antara variabel tersebut.

6.1.1 Tipe kepribadian mahasiswa Fakultas Teknik Universitas


Indonesia yang terbagi dalam dua tipe (ekstrovert dan introvert)

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya sedikit perbedaan antara


jumlah responden yang berkepribadian ektrovert dan introvert. Hal ini
dibuktikan dengan jumlah responden yang berkepribadian ekstrovert
berjumlah 47 responden (43.9%). Sedangkan responden yang
berkepribadian introvert berjumlah 60 responden (56.1%).

Mahasiswa diklasifikasikan ke dalam dua tipe kepribadian. Penentuan


tersebut diambil dari mean sebagai cut of point. Mahasiswa yang
memiliki nilai dibawah mean (68.93) merupakan mahasiswa dengan
tipe kepribadian ekstrovert sedangkan mahasiswa yang memiliki skor
diatas 68.93 merupakan mahasiswa dengan tipe kepribadian introvert.

Setiap individu itu mempunyai kepribadian yang khas yang tidak


identik dengan orang lain dan tidak dapat diganti atau disubstitusikan
oleh orang lain. Jadi ada ciri-ciri atau sifat-sifat individu pada aspek-
aspek psikisnya yang bisa membedakan dirinya dengan orang lain.
Kepribadian adalah kesatuan organisasi yang dinamis sifatnya dari
sistem psikofisis individu yang menentukan kemampuan penyesuaian

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


diri yang unik sifatnya terhadap lingkungannya (Allport dalam
Kartono, 1980). Kepribadian mencakup struktur dan proses yang
mencerminkan sifat-sifat bawaan dan pengalaman. Kepribadian
dipengaruhi oleh masa lalu dan saat ini (Pervin, 1996).

Kepribadian setiap mahasiswa dapat dilihat dari gaya komunikasi.


Gaya komunikasi adalah suatu ciri khas yang dimiliki setiap individu
dan hal inilah yang membedakan antara orang yang satu dengan orang
lain. Perbedaan gaya komunikasi antar individu dapat terlihat dari tipe
kepribadiannya, yaitu tipe ekstrovet dan tipe introvert yang pada
dasarnya mempunyai perbedaan model dalam berkomunikasi, tata
cara berkomunikasi, cara berekspresi dalam berkomunikasi serta
tanggapan yang diberikan atau ditunjukkan pada saat berkomunikasi
(Soemirat, Ardianto, &Suminar dalam Aprilia, 2006).

Responden penelitian ini merupakan mahasiswa Fakultas Teknik


Universitas Indonesia. Pada pengumpulan data terlihat sangat banyak
mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang berkelompok
mengerjakan tugas, berbincang dengan temannya, ada yang bermain
game melalui laptop dan sebagainya. Terlihat dengan jelas pada hasil
penelitian didapatkan tipe kepribadian responden yang berbeda-beda.

Tipe kepribadian ekstrovert cenderung menggunakan model


komunikasi secara lisan, artinya lebih menyukai dan merasa lebih
nyaman untuk mengkomunikasikan segala hal yang ingin
disampaikan melalui kata-kata yang lengsung diucapkan pada saat
bertemu langsung atau bertatap muka dengan lawan bicaranya
dibandingkan komunikasi secara tertulis melalui media atau alat
komunikasi. Dari tata cara dan ekspresi dalam berkomunikasi,
individu dengan tipe kepribadian ekstrovert lebih terlihat ekspresif
dan komunikasi bersifat terbuka karena cenderung tidak ada yang
dirahasiakan. Dalam memberikan respon terhadap suatu proses

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


komunikasi, orang yang mempunyai kepribadian ekstrovert
cenderung lebih ramah dan menghindari NATO (Not Action Talk
Only) yang dapat terlihat melalui perilaku tidak hanya bicara tapi
dengan segera mengambil suatu tindakan (Liaw, 2005). Selain itu
menurut Jung (dalam suryabrata, 2002) , individu dengan tipe
kepribadian ekstrovert mempunyai karakteristik yaitu mempunyai
sifat terbuka, mudah untuk bergaul, dan bersosialisasi dengan orang
lain. Penjelasan tersebut didukung oleh Eysenk & Wilson (dalam
sinuraya, 2009) yang menjelaskan bahwa ciri-ciri orang ekstrovert
adalah suka bergaul, memiliki banyak teman, membutuhkan orang
lain untuk berkomunikasi, tidak suka dengan kesendirian, terbuka,
senang terhadap hal-hal baru dan senang berkomunikasi.

Perbedaan ditunjukkan oleh mahasiswa dengan tipe kepribadian


introvert yaitu cenderung menggunakan model komunikasi tertulis
artinya merasa kurang nyaman saat berkomunikasi secara lisan
melalui kata-kata yang langsung diucapkan pada saat bertemu atau
bertatap muka dengan lawan bicaranya, sehingga hal tersebut
membuat mahasiswa dengan tipe kepribadian introvert merasa lebih
nyaman serta dapat mengutarakan berbagai hal yang ingin
disampaikan melalui perantara media atau alat komunikasi.
Mahasiswa yang memiliki kepribadian introvert terlihat kurang
ekspresif tetapi sangat memperhatikan susunan atau alur dalam
berkomunikasi, sehingga membuat proses komunikasi terkilat
cenderung sangat lambat pada saat memberikan respon terhadap suatu
proses komunikasi. Hal ini disebabkan karena orang-orang dengan
tipe kepribadian introvert lebih memilih untuk menganalisis setiap
informasi yang diterimanya (Liaw, 2005) serta individu dengan
karakteristik introvert lebih menyukai aktivitas individual, cenderung
menyendiri, pendiam, dan kurang pandai dalam bersosialisasi dan
bergaul dengan orang lain serta memiliki sifat tertutup (Suryabrata,
2002). Seperti yang terobservasi oleh peneliti pada saat pengumpulan

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


data di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Sebagian besar
responden terlihat sangat mudah bersosialisasi dengan peneliti,
mereka sangat terbuka dan mengajak komunikasi dengan peneliti
dengan menanyakan judul skripsi yang diteliti dan alasannya. Mereka
juga banyak ditemukan di lingkungan ramai seperti di kantin teknik
dan tempat-tempat yang tersedia hotspot beserta meja dan colokan
listrik. Namun ada juga mahasiswa yang cenderung tertutup yaitu
hanya mengisi saja kuesioner yang diberikan peneliti dan
mengembalikan setelah selesai. Tidak hanya itu ada juga yang
langsung menolak sebelum dijelaskan maksud kedatangan peneliti.

Penelitian ini hanya membagi tipe kepribadian menjadi dua tipe yaitu
ekstrovert dan introvert saja. Menurut teori kepribadian ada
pembagian tipe kepribadian lain yaitu plegmatis, sanguinis,
melankolis, dan korelis. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sulistiono pada tahun 2009 dengan judul Hubungan
Pola Asuh Orang Tua dengan Tipe Kepribadian Siswa kelas tujuh di
SMPN 20 Malang . Dari hasil analisis diketahui bahwa pola asuh
orang tua siswa kelas tujuh di SMPN 20 Malang kecenderungannya
adalah demokratis (89.7% ), kedua adalah permisif (6.9%) dan yang
terakhir adalah otoriter (.3.4%). Kemudian tipe kepribadian siswa
yang pertama adalah plegmatis (42.1% ), kedua adalah sanguinis
(29.7 %), ketiga adalah melankolis (19.3%), dan yang terakhir koleris
(9.0% ).

6.1.2 Tingkat prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik


Universitas Indonesia yang dilihat dari indeks prestasi kumulatif
(IPK)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Teknik


Universitas Indonesia memiliki prestasi akademik yang bervariasi.
Rentang prestasi akdemik terbanyak berada pada IPK 2,76-3,50 yaitu

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


sebanyak 79 responden dengan persentase (73.8%). Rentang IPK
2,00-2,75 hanya terdapat 2 responden saja (1.9%). Dan untuk rentang
cumlaude dengan IPK 3,51-4,00 terdapat 26 responden (24.3%). Hasil
prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia
didominasi pada rentang sangat memuaskan dengan IPK 2,76-3,50.

Nilai indeks prestasi kumulatif merupakan nilai yang didapat oleh


responden sepanjang mengikuti kuliah di FT Universitas Indonesia.
Nilai IPK merupakan hasil penjumlahan dari nilai IP terdahulu dibagi
term yang telah dilewati. Jadi hasil IPK dapat dijadikan indikator
prestasi akademik mahasiswa FT Universitas Indonesia. Menurut
Azwar (2004) ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi akademik
seseorang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
meliputi antara lain faktor fisik dan faktor psikologis. Faktor fisik
berhubungan dengan kondisi fisik umum seperti penglihatan dan
pendengaran. Faktor psikologis menyangkut faktor-faktor non fisik,
seperti minat, motivasi, bakat, intelegensi, sikap dan kesehatan
mental. Faktor eksternal meliputi faktor fisik dan faktor sosial. Faktor
fisik menyangkut kondisi tempat belajar, sarana dan perlengkapan
belajar, materi pelajaran dan kondisi lingkungan belajar. Faktor sosial
menyangkut dukungan sosial dan pengaruh budaya.

Prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan


faktor-faktor eksternal pelajar (mahasiswa) seperti yang diungkapkan
oleh Slameto (1988) bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor
internal dan faktor eksternal. Slameto (1988) berpendapat bahwa ada
dua faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu: 1. Faktor internal,
merupakan faktor di dalam diri siswa yang meliputi faktor fisik
misalnya kesehatan dan faktor psikologis, misalnya motivasi,
kemampuan awal, kesiapan, bakat, minat dan lain-lain; dan 2. Faktor
eksternal, merupakan faktor yang ada di luar diri siswa, misalnya
keluarga, masyarakat, sekolah dan lain-lain.

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Pada penelitian ini indikator prestasi akademik mahasiswa hanya
menggunakan indeks prestasi kumulatif (IPK) saja sehingga kurang
menggambarkan prestasi akademik lain secara lebih detail.
Responden yang merupakan mahasiswa Universitas Indonesia di
Fakultas Teknik merupakan mahasiswa dengan sistem belajar KBK
sehingga menuntut mahasiswanya untuk aktif didalam belajar.
Dengan sistem belajar yang seperti KBK ini mahasiswa dengan tipe
kepribadian ekstrovert maupun introvert harus mampu beradaptasi
agar mendapat nilai indeks prestasi yang tinggi. Meski menurut teori
dinyatakan bahawa variabel kepribadian mempengaruhi prestasi
akademik namun karena faktor eksternal ataupun internal yang
mempengaruhi belajar seperti faktor lingkungan belajar yang
menuntut untuk aktif menjadikan variabel kepribadian tidak terlalu
terlihat pengaruhnya.

6.1.3 Hubungan tipe kepribadian (ekstrovert dan introvert) dengan


prestasi akademik (IPK) mahasiswa Fakultas Teknik Universitas
Indonesia

Hasil analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi


square. Hasil uji statistik dari penelitian menunjukan nilai p (p value)
sebesar 0,885. Jika nilai p value lebih kecil dari nilai alpha maka Ho
gagal ditolak. Pada penelitian ini menggunakan CI=90% maka nilai
=0,1. Angka tersebut menunjukan nilai p yang lebih besar dari ,
sehingga hasilnya Ho diterima. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara tipe kepribadian dengan prestasi
akademik mahasiswa.

Hasil analisis hubungan tipe kepribadian dan prestasi akademik


mahasiswa diperoleh 33 responden (70.2%) berkepribadian ekstrovert
dengan IPK 2,76-3,50 dan 14 responden (29.8%) dengan IPK 3,51-
4,00 dan tidak ada responden 0% yang memiliki IPK 2,00-2,75.

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Sedangkan 2 responden (3.3%) yang berkepribadian introvert dengan
IPK 2,00-2,75 dan 46 responden (76.7%) dengan IPK 2,76-3,50 dan
12 responden (20.0%) dengan IPK 3,51-4,00.

Setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Hal ini


menyebabkan inidividu dapat berespon berbeda pada stimulus yang
sama. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tidak adanya
hubungan antara tipe kepribadian dan prestasi akademik mahasiswa
FT UI. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi prestasi akademik
adalah variabel kepribadian juga ikut serta dalam mempengaruhi
pencapaian prestasi belajar seperti yang diungkapkan Azwar (2004)
bahwa faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses
belajar salah satunya adalah variabel kepribadian.

Individu yang berkepribadian ektrovert lebih banyak terdapat pada


rentang IPK cumlaude (3,51-4,00) yaitu 14 responden dibandingkan
mahasiswa dengan tipe kepribadian introvert yang berjumlah 12
responden pada rentang yang sama. Mahasiswa dengan tipe
kepribadian ekstrovert dengan IPK cumlaude tersebut dapat
memaksimalkan potensi dalam dirinya bahwa sifat mudah bergaul
dan terbuka pada lingkungan sekitar memudahkan dirinya untuk
memperoleh prestasi cumlaude. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, 47 responden memiliki tipe kepribadian ektrovert
namun hanya 12 responden yang dapat memaksimalkan potensi yang
ada pada dirinya sehingga mendapat prestasi IPK 3,51-4,00.

Pencapaian prestasi akademik ini tidak hanya dipengaruhi dari tipe


kepribadian masing-masing mahasiwa namun juga adanya berbagai
faktor lain. Ilmu pengetahuan terkait sikap dan perilaku ketika sedang
menjalankan proses belajar dan mengajar tentu dapat membantu
mahasiswa dengan tipe kepribadian ekstrovert maupun introvert
untuk meraih hasil belajar yang baik. Sehingga individu yang

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


memiliki kepribadian ekstrovert dan introvert dapat memaksimalkan
potensi dalam dirinya untuk meraih prestasi akademik dalam hal ini
IPK yang cumlaude.

Hasil penelitian ini menunjukkan kesenjangan antara teori dan hasil


penelitian. Secara teori, variabel kepribadian merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa.
Kepribadian mahasiswa yang ekstrovert mungkin memiliki prestasi
akademik yang lebih baik dari tipe kepribadian introvert ataupun
sebaliknya. Sementara itu, pada penelitian ini justru terlihat tidak
adanya hubungan antara tipe kepribadian dan prestasi akademik. Hal
ini disebabkan karena adanya faktor-faktor internal dan eksternal lain
yang pada akhirnya akan saling mempengaruhi dan memberikan
pengaruh serta dampak yang berbeda dari setiap individu.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tri Widiatmi (2007)


diketahui bahwa ada perbedaan hasil belajar pada mahasiswa FIK UI
yang berkepribadian ekstrovert dan introvert. Penelitian tersebut
menggunakan desain deskriptif komparatif dengan jumlah sampel 97
mahasiswa reguler S1 yang diperoleh melalui metode simple random
sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
bermakna terhadap prestasi belajar pada mahasiswa ekstrovert dan
introvert. Penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi akademik
mahasiswa dengan tipe kepribadian ekstrovert lebih tinggi
dibandingkan dengan mahasiswa dengan tipe kepribadian introvert.
Sedangkan, penelitian yang peneliti lakukan kepada mahasiswa di FT
UI menunjukkan hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara prestasi akademik mahasiswa yang berkepribadian ekstrovert
dan introvert. Perbedaan hasil penelitian tersebut dimungkinkan
karena adanya perbedaan responden yang berakibat pada perbedaan
faktor internal dan eksternal responden. Pada penelitian sebelumnya
dilakukan di FIK UI yang hanya memiliki satu program studi yaitu

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


ilmu keperawatan sedangkan pada penelitian ini dilakukan pada FT
UI yang memiliki 12 program studi sehingga faktor lingkungan dari
kedua tempat ini sangat jauh berbeda dimana mungkin terdapat
motivasi yang berbeda dari masing-masing fakultas tersebut.

Pada penelitian Mularsih (2010) untuk mengetahui pengaruh strategi


pembelajaran (kooperatif dan individual) dan tipe kepribadian
(ekstrovert dan introvert) terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode ekperimental dengan desain
faktorial 2 x 2 dengan sampel 48 siswa Sekolah Menengah Pertama
(SMP) di kota Tangerang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
hasil belajar siswa yang mengikuti strategi pembelajaran kooperatif
lebih tinggi daripada yang mengikuti pembelajaran individual, (2)
tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang
berkepribadian ekstrovert dan introvert, (3) terdapat interaksi yang
positif antara strategi pembelajaran dan tipe kepribadian siswa pada
hasil belajar bahasa Indonesia, (4) hasil belajar siswa yang ekstrovert,
yang mengikuti strategi pembelajaran kooperatif lebih tinggi daripada
mengikuti strategi pembelajaran individual, (5) hasil belajar siswa
yang introvert, yang mengikuti strategi pembelajaran individual lebih
tinggi daripada mengikuti strategi pembelajaran kooperatif.
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Mularsih
(2010) bahwa tidak ada perbedaan signifikan hasil belajar siswa yang
berkepribadian ekstrovert dan introvert.

6.2 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan dan


kekurangan. Keterbatasan tersebut antara lain:
a. Adanya kebijakan dari dekanat Fakultas Ilmu Keperawatan untuk
membatasi populasi penelitian ini yang hanya di Fakultas Teknik saja

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


membuat penelitian ini tidak dapat menggambarkan seluruh mahasiswa
Universitas Indonesia..
b. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini hanya berdasarkan kuesioner
yang digunakan pada penelitian sebelumnya dan hanya memodifikasi dari
penelitian yang dilakukan oleh Tri Widiatmi pada tahun 2007.
c. Penetapan prestasi akademik mahasiswa hanya dilihat dari nilai IPK saja
sehingga kurang mencerminkan prestasi akademik lainnya misalnya
prestasi dalam perlombaan mahasiswa yang pernah diikuti.
d. Keterbatasan sampel penelitian yang hanya memakai derajat ketepatan
90% dan penggunaan teknik stratified random sampling sehingga
mungkin kurang menggambarkan hubungan tipe kepribadian dengan
prestasi akademik di Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

6.3 Implikasi untuk Keperawatan

Implikasi untuk keperawatan berisi dampak hasil penelitian terhadap


pelayanan, penelitian, dan pendidikan keperawatan. Penelitian ini dapat
memberikan wacana baru terhadap dunia keperawatan bahwa mahasiswa
dengan tipe kepribadian ekstrovert tidak menjamin mahasiswa akan
mendapat nilai IPK yang lebih baik dari mahasiswa yang bertipe kepribadian
introvert . Hal ini disebabkan karena terdapat faktor lain yang mempengaruhi
prestasi akademik mahasiswa, seperti faktor internal yang meliputi psikis dan
faktor eksternal yang meliputi lingkungan.

Peneliti mengharapkan timbulnya kesadaran antara pendidik khususnya


pendidik keperawatan untuk terus mengembangkan prestasi akademik anak
didiknya sesuai dengan tipe kepribadian yang dimiliki anak didiknya
tersebut. Tujuan lain yaitu agar masyarakat mengetahui bahwa stigma yang
menyebutkan kepribadian ekstrovert lebih unggul dari kepribadian introvert
itu tidak selamanya benar.

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


BAB 7
PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Sesuai dengan hasil dan tujuan dari penelitian ini maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Karakteristik responden penelitian yaitu 107 orang mahasiswa Fakultas
Teknik Universitas Indonesia. Peneliti menggunakan data demografi
berupa usia, jenis kelamin, program studi, dan angkatan. Dari penelitian
diperoleh hasil:
a) Usia responden terbanyak ada pada usia 21 tahun yaitu 30 responden
(28.0%), dan usia responden paling sedikit pada usia 17 tahun yaitu 2
responden (1,87%).
b) Mayoritas responden yang berjenis kelamin laki-laki (59,8%)
c) Responden penelitian berasal dari setiap program studi di Fakultas
Teknik Universitas Indonesia. Dengan menggunakan Formula Isaac &
Michael maka jumlah sampel dari masing-masing populasi di program
studi dapat terwakili secara merata dengan jumlah yang berbeda-beda.
Responden yang berasal dari Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik
Kimia dan Teknik Industri berjumlah 11 orang yang merupakan
jumlah responden tersebesar, responden dari Teknik Metalurgi &
Material yaitu sebanyak 10 orang, responden dari Arsitektur berjumlah
9 orang, responden dari Teknik Lingkungan berjumlah 8 orang,
responden dari Teknik Komputer memiliki jumlah responden yang
sama yaitu 7 orang, dan responden dari Arsitektur Interior, Teknik
Perkapalan, dan Teknologi Bioproses memiliki jumlah yang sama
yaitu sebesar 6 orang yang merupakan jumlah responden terkecil
d) Responden dari setiap program studi berasal dari angkatan yang
berbeda. Angkatan responden diklasifikasi menjadi enam bagian
angkatan. Angkatan 2009 berjumlah 33 responden yang merupakan

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


jumlah terbanyak, angkatan 2008 berjumlah 38 responden, angkatan
2010 berjumlah 23 responden, angkatan 2011 berjumlah 13 responden.

2. Mahasiswa dengan tipe kepribadian ekstrovert sebanyak 47 orang


(43.9%) dan mahasiswa dengan tipe kepribadian introvert berjumlah 60
orang (56.1%).

3. Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia memiliki variasi pada


prestasi akademik yaitu: 2 responden (1,9%) memiliki IPK pada rentang
2,00-2,75; 79 responden (73,8%) pada rentang IPK 2,76-3,50; dan 26
responden (24,3%) pada rentang 3,51 -4,00.

4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara tipe


kepribadian ekstrovert dan introvert dengan prestasi akademik
mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

7.2 Saran
7.2.1 Penelitian

Penelitian ini dapat dilakukan kembali dengan karakteristik responden


pada tingkat pendidikan yang berbeda. Responden yang digunakan
untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan pada pelajar atau
mahasiswa yang memiliki prestasi yang lebih bervariasi sehingga hasil
yang diperoleh dapat memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai
hubungan tipe kepribadian dengan prestasi akademik atau prestasi
belajar.

Pertanyaan yang diajukan kepada responden sebaiknya menggunakan


instrumen baku untuk pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik pada
responden yang spesifik juga. Selain itu, perlu diteliti juga pengaruh
dari faktor internal dan eksternal individu terhadap pencapaian prestasi
akademik. Sehingga bisa terlihat faktor-faktor yang mempunyai

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


pengaruh dan hubungan bermakna terhadap prestasi akademik
responden.

7.2.2 Institusi pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam bab


pembahasan, maka peneliti memandang perlu diciptakan suasana atau
metode belajar yang mendukung sesuai tipe kepribadian mahasiswa
Fakultas Teknik Universitas pada khususnya dan mahasiswa UI pada
umumnya.

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A. (2003). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta:


Salemba Medika

Alwilsol (2004), Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press


Andri, dkk. (2007). Hubungan pola asuh orang tua dengan prestasi akademik
mahasiswa reguler angkatan 2009 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia, Riset, tidak diterbitkan, FIK UI, Jakarta.
Aprillia, A. (2006). Analisa Pengaruh Tipe Kepribadian Dan Gaya Komunikasi
Public Relation Manager Hotel X Surabaya Dalam Membangun Hubungan
Yang Baik Dengan Media dan Meningkatkan Publisitas. Jurnal
Manajemen Perhotelan. 2, 86 96. Retrieved from
http://puslit.petra.ac.id/journals/articles.php

Azwar, S. (2004). Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Azwar, S. (1996). Tes prestasi fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi


Belajar Edisi II. Yogyakarta: Pustaka belajar.

Bloom, Benjamin S. (1974). Taxonomy of educational objective. New York:


David Mc. Company Inc.

Burns and Groove, S.K. (2001). The practical of Nursing Research counduct,
critique, & utilization 4th edition. USA: W.B. Saunder Company

Chen, Sue-jen and Edward J. Caropreso, 2004., Journal of Interactive online.,


Learning : Influence of Personality on Online Discussion.
http://www.ncolr.org/jiol/issue/pdf. diakses tanggal 10 juni 2008

Djamarah. (2002). Psikologi belajar. Jakarta: Rhineka Cipta

Geyer, P. (1998). Science and Culture in Action: An Historical Examination of the


Acceptance of the Work of C.G. Jung and Isabel Myers. Presented at the
Third Multicultural Research Conference: Psychological Type and
Cultural East and West, Honolulu, HI.

Hall, C. S. & Lindzey, G. (1993). Teori-teori Holistik (Orgabismik-


Fenomenologis), Penerjemah: Yustinus. Judul asli Theories of Personality.
Yogyakarta: Kanisius.

Himpunan peraturan akademik. (2008). Direktorat pendidikan: Universitas


Indonesia

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


http://staff.ui.ac.id/internal/132151320/material/Teknikpengambilansampel.pdf
diakses pada 20 Maret 2012

http://www.anakui.com/2011/01/14/ui-turun-peringkat-ke-236-dunia-saatnya-
kontribusi-riset-mahasiswa-s1-diakui/

http://www.undip.ac.id/index.php/top-700-perguruan-tinggi-indonesia-di-qs-
world-class-university-ranking-2011.html diakses pada 20 Maret 2012

Jung, C. G. 1989. Memperkenalkan Psikologi Analitik, terj. Agus Cremers,


Gramedia, Jakarta

Larsen, Randy J. & Buss, David M. (2002). Personality psychology: Domain of


Knowledge About Human Nature. New York: Mc Graw Hill.

Liaw, P. (2005). Understanding Your Communication Style (Memahami Gaya


Komunikasi Anda). Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Littauer, F. (2007). Personality Plus. Jakarta: Penerbit Bina Rupa Aksara.

Masulili & Sulistiyawati. (2005). Hubungan cara dan kesiapan belajar terhadap
prestasi belajar mahasiswa ekstensi FIK UI, Riset, tidak diterbitkan, FIK
UI, Jakarta.

Muhibbin Syah. (2008). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mularsih, H. (2010). Strategi pembelajaran, tipe kepribadian, dan hasil belajar


bahasa indonesia pada siswa SMP, Riset, tidak diterbitkan, DRPM UI,
Jakarta.

Naisaban, Ladislaus. (2003). Psikologi Jung- Tipe Kepribadian Manusia dan


Rahasia sukses dalam Hidup (Tipe Kebijaksanaan Jung). Jakarta:
Grasindo.

Pervin, L. A. (1996). The Science of Personality. USA: John Wiley & Sons.

Polit, Beck & Hungler. (2001). Essentials of Nursing Research 5th edition.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Sinuraya, D. (2009). Hubungan Antara kepribadian Ekstrovert Dengan Perilaku


Agresif Pada Remaja. Retrieved from
http://www.scribd.com/doc/37432072/Hubungan-Antara-Kepribadian-
Ekstrovert

Slameto. (1988). Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara

Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rhineka


Cipta.

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Sulistiono. (2009). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Tipe Kepribadian
Siswa kelas tujuh di SMPN 20 Malang. Skripsi, Jurusan bimbingan
konseling dan Psikologi fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Malang.

Sumaatmadja, N. (2000). Manusia dalam Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan


Hidup. Bandung: Apfabeta.

Suryabrata, S. (1993). Psikologi pendidikan. Edisi ke empat. Yogyakarta: PT.


Raja grafindo persada.

Suryabrata, S. (2002). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Raja grafindo Persada.

Syamsudin, A. M. (2001). Psikologi kependidikan. Bandung: Rosda.

UI Update. (2009). Kantor komunikasi : Universitas Indonesia

Wheeler, P. (2001). The Myers-Briggs Type Indicator and Applications to


Accounting Education and Research. Issues in Accounting Education.

Widiatmi, T. (2007). Perbedaan prestasi belajar pada mahasiswa S1 Reguler yang


bertipe kepribadian introvert dan yang bertipe kepribadian ekstrovert di
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Riset, tidak diterbitkan,
Fakultas Ilmu Keperawatan, Jakarta.

Winkel, W.S. (1996). Psikologi pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Lampiran 1

LEMBAR INFORMED CONSENT

Persetujuan Tertulis untuk Partisipasi dalam Penelitian

Hubungan tipe kepribadian: ekstrovert & introvert terhadap prestasi akademik


mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Anda diminta menjadi responden secara sukarela dalam penelitian yang berjudul
tersebut diatas. Penelitian ini bertujuan mengetahui adakah hubungan tipe
kepribadian: ekstrovert dan introvert terhadap prestasi akademik pada mahasiswa
Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Saya akan memberikan dan menjelaskan
lembar ini sebelum meminta anda menjadi responden.

Nama lengkap saya adalah Dias Syeh Tarmidzi. Saya mahasiswa di Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) dan saat ini sedang menjalani studi
sarjana S1 di FIK UI. Alamat saya di kampus UI depok dan di Tangerang. Saya
dapat dihubungi di nomor 085711218313. Penelitian ini tidak didanai dari
institusi manapun dan hanya didanai dari dana pribadi dan orang tua. Penelitian
ini merupakan bagian dari persyaratan untuk program pendidikan S1 saya di UI.
Pembimbing saya adalah Ibu Enie Novieastari, SKp., MSN., Staf pengajar di
DKKD FIK UI di Depok, Indonesia.

Penelitian ini melibatkan sekitar 107 mahasiswa di 12 program studi di FT.


Keputusan anda untuk ikut ataupun tidak ikut sama sekali tidak akan
mempengaruhi status anda dalam di kampus UI. Apabila anda memiliki
pertanyaan seputar penelitian ini, saya dapat dihubungi di nomor 085711218313.

Kuesioner yang akan saya berikan terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama berisi
pertanyaan tentang demografi seperti usia, jenis kelamin, dan fakultas. Bagian
kedua berisi 30 pertanyaan tentang kebiasaan dan pola tingkah laku sehari-hari.
Diharapkan anda dapat mengisi semua pertanyaan dalam kuesioner ini dalam
waktu 10-15 menit.

Saya akan menjaga kerahasiaan data yang anda isi kedalam kuesioner ini. Nama
anda tidak akan dicatat di lembar manapun. Semua kuesioner ini hanya akan
diberikan kode nomer koresponden yang tidak dapat digunakan untuk
mengidentifikasi identitas anda. Jika penelitian ini dipublikasikan nama anda tidak
akan dapat diketahui oleh pihak manapun. Keterlibatan anda dalam penelitian ini
sejauh yang saya ketahui tidak akan menimbulkan kerugian bagi anda dan pihak
manapun.

Mei 2012

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Lampiran 2

Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Indonesia

Selamat pagi/siang/sore/malam,

Saya adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas


Indonesia yang sedang melakukan pengumpulan data. Untuk itu kami
meminta kesediaan Anda untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner
ini. Kuesioner ini terdiri dari 30 pernyataan.

Anda diminta untuk mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya dan


memberikan jawaban sesuai dengan apa yang ada pada diri saudara.
Tidak ada jawaban benar atau salah dalam pengisian alat ukur ini.
Jawaban benar adalah saat Anda menjawab sesuai keadaan yang
sebenarnya, dan jawaban salah adalah saat Anda menjawab tidak
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Identitas dan jawaban yang
Anda berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan
untuk perbaikan alat ukur yang Saya susun.

Sebelum Anda mengerjakan , bacalah terlebih dahulu petunjuk


pengisian untuk memastikan Anda mengerti cara menjawab yang
benar. Setelah selesai mengerjakan, periksalah kembali lembar alat
ukur untuk memastikan tidak ada nomor yang terlewati.

Atas kerjasama dan partisipasi saudara kami mengucapkan terima


kasih.

D
epok,
Mei
2012

Hormat Saya,

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


(
Dias
Syeh
Tarmi
dzi)

Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Indonesia

Petunjuk Pengisian

Pada halaman berikut, terdapat sejumlah pernyataan yang


berhubungan dengan keadaan diri Anda. Untuk itu Anda diminta
untuk memberi tanda [X] pada salah satu dari empat pilihan disebelah
kanan pernyataan tersebut, yang paling sesuai dengan diri Anda
sebenarnya. Keempat pilihan tersebut adalah:

Tidak Pernah : apabila Anda Tidak Pernah melakukan sikap


dalam pernyataan tersebut
Jarang : apabila Anda Jarang melakukan sikap dalam
pernyataan tersebut
Sering : apabila Anda Sering melakukan sikap dalam
pernyataan tersebut

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Selalu : apabila Anda Selalu melakukan sikap dalam
pernyataan tersebut
Perhatikan contoh berikut:

Bila Anda merasa jawaban tersebut Tidak Pernah dengan keadaan


Anda , maka Anda beri tanda [X] pada kolom Tidak Pernah.

Bila Anda salah menjawab atau ingin mengganti pilihan Anda dengan
pilihan yang lain, maka berilah tanda [=] pada pilihan yang sudah
Anda pilih sebelumnya dan beri tanda [X] pada jawaban yang lain.

Bukalah lembar berikut dan perhatikan petunjuk pengisiannya, periksa


kembali setelah mengisi. Jangan sampai ada nomor yang terlewati.

Selamat mengerjakan

Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Indonesia

Data Demografi

Inisial responden :

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Fakultas :
Program Studi :

1. Jenis kelamin :( ) Laki-laki ( ) Perempuan


2. Usia :
( ) 18 tahun ( ) 19 tahun
( ) 20 tahun ( ) 21 tahun
( ) 22 tahun ( ) 23 tahun
( ) 24 tahun ( ) 25 tahun

3. Angkatan :
( ) 2005 ( ) 2008 ( ) 2010
( ) 2006 ( ) 2009 (
) 2011
( ) 2007

4. Indeks Prestasi Kumulatif

( ) 2,00- 2,75 ( ) 2,76- 3,50

( ) 3,51- 4,00

5. Kegiatan selain kuliah, sebutkan:


a. ............................................................................................
b. ............................................................................................
c. ............................................................................................
d. ............................................................................................

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Indonesia

NO PERNYATAAN Tidak Jarang Sering Selalu


Pernah
1. Saya merasa senang bila dapat
berkenalan dengan orang lain
2. Saya senang ketika berinteraksi
langsung dengan orang lain
3. Saya cenderung memikirkan diri
sendiri
4. Saya merahasiakan apa yang saya
rasakan
5. Saya tidak menyukai acara-acara yang
melibatkan orang banyak
6. Saya suka menyendiri
7. Saya lebih suka istirahat di rumah
daripada melakukan kegiatan dengan
orang lain
8. Saya menghindar ketika bertemu orang
yang belum saya kenal
9. Saya tidak menyukai berbincang
dengan orang lain

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


10. Saya cenderung menilai sesuatu secara
subjektif
11. Saya membutuhkan waktu lama untuk
mengenal orang lain
12. Saya sulit untuk membuka pertanyaan
dengan orang yang baru saya kenal
atau saya jumpai
13. Saya menyimpan informasi baru untuk
diri saya sendiri
14. Saya mengikuti kegiatan yang
melibatkan orang banyak (organisasi).
15. Saya merasa tidak mengenal lelah
untuk beraktivitas
NO PERNYATAAN Tidak Jarang Sering Selalu
Pernah
16. Ketika hari libur saya menghabiskan
waktu sendirian
17. Saya merasa lebih nyaman ketika
menyendiri
18. Saya lebih suka menjadi pendengar
daripada berbicara
19. Saya menceritakan kehidupan pribadi
saya kepada orang lain
20. Saya cenderung meminta bantuan
untuk menyelesaikan masalah yang
sedang saya hadapi
21. Saya merasa malu untuk tampil di
hadapan orang banyak
22. Saya disebut pendiam oleh orang lain
23. Saya hanya bercerita pada orang yang
saya percayai

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


24. Saya menggunakan komunikasi non
verbal ketika berbincang dengan orang
lain
25. Saya merasa diri saya tidak dihargai
26. Saya lebih menyukai suasana sepi
daripada keramaian
27. Saya suka bekerja sendiri
28. Saya sulit untuk melakukan pendekatan
pada orang yang belum saya kenal
29. Saya lebih suka berkomunikasi lewat
internet daripada bertatap muka
langsung
30. Internet memudahkan saya untuk
berkomunikasi
Terima kasih atas partisipasinya

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Lampiran 3

Distribusi skor kepribadian


KEPRIBADIAN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 47 1 .9 .9 .9

48 1 .9 .9 1.9

50 2 1.9 1.9 3.7

52 2 1.9 1.9 5.6

53 1 .9 .9 6.5

54 1 .9 .9 7.5

55 1 .9 .9 8.4

57 1 .9 .9 9.3

58 2 1.9 1.9 11.2

59 4 3.7 3.7 15.0

60 1 .9 .9 15.9

61 2 1.9 1.9 17.8

62 3 2.8 2.8 20.6

63 3 2.8 2.8 23.4

64 4 3.7 3.7 27.1

65 5 4.7 4.7 31.8

66 2 1.9 1.9 33.6

67 8 7.5 7.5 41.1

68 3 2.8 2.8 43.9

69 8 7.5 7.5 51.4

70 4 3.7 3.7 55.1

71 10 9.3 9.3 64.5

72 5 4.7 4.7 69.2

73 6 5.6 5.6 74.8

75 1 .9 .9 75.7

76 4 3.7 3.7 79.4

77 1 .9 .9 80.4

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


78 4 3.7 3.7 84.1

79 4 3.7 3.7 87.9

80 4 3.7 3.7 91.6

81 2 1.9 1.9 93.5

83 2 1.9 1.9 95.3

84 4 3.7 3.7 99.1

88 1 .9 .9 100.0

Total 107 100.0 100.0

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Lampiran 4

Hasil Uji chi-Square dan Uji Kolmogorov-Smirnov

Crosstabs

[DataSet1] F:\HASIL DATA SKRIPSI.sav

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

TK * Indeks Prestasi
107 100.0% 0 .0% 107 100.0%
Kumulatif

TK * Indeks Prestasi Kumulatif Crosstabulation

Indeks Prestasi Kumulatif

2,00-2,75 2,76-3,50 3,51-4,00 Total

TK ekstrovert Count 0 33 14 47

Expected Count .9 34.7 11.4 47.0

% of TK .0% 70.2% 29.8% 100.0%

introvert Count 2 46 12 60

Expected Count 1.1 44.3 14.6 60.0

% of TK 3.3% 76.7% 20.0% 100.0%

Total Count 2 79 26 107

Expected Count 2.0 79.0 26.0 107.0

% of TK 1.9% 73.8% 24.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymptotic
Value df Significance
a
Pearson Chi-Square 2.754 2 .252

Likelihood Ratio 3.492 2 .174

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Linear-by-Linear Association 2.126 1 .145

N of Valid Cases 107

a. 2 cells (33,3%) expf < 5. Min exp = ,88...

Risk Estimate

Value

Odds Ratio for TK a

(ekstrovert / introvert)

a. RiskEst stat not comp...

NPar Tests

[DataSet1] F:\HASIL DATA SKRIPSI.sav

Two-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Frequencies

Indeks
Prestasi
Kumulatif N

TK 2,00-2,75 2

2,76-3,50 79

Total 81

a
Test Statistics

TK

Most Extreme Differences Absolute .418

Positive .418

Negative .000

Kolmogorov-Smirnov Z .583

Asymptotic Significance (2-tailed) .885

a. Grouping Variable: Indeks Prestasi Kumulatif

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012


Lampiran 5

Hubungan antara..., Dias Syeh Tarmidzi, FIK UI, 2012

Anda mungkin juga menyukai