Anda di halaman 1dari 6

SPEKTRUM GARIS ATOM

Muh. Arief Fitrah I.A 1, Muh. Akbar Pratama, Reski Kampa

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Makassar
.
ABSTRAK

Telah dilakukan eksperimen Spektrum Garis Berbagai Jenis Atom berdasarkan teori Atom Bohr, yang
bertujuan untuk menentukan panjang gelombang spektrum garis untuk atom gas mulia Helium (He)
dan Neon (Ne. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengamati spektrum garis yang dipancarkan
oleh spektrum lampu melalui spektrometer. Dimana spektrum yang terpancarkan berupa spektrum
garis yang diskrit, dan spektrum tersebut kemudian disejajarkan dengan garis vertikal pada
spektrometer dan menghitung skala yang ditunjukkan alat sebagai sudut angular dengan
memperhatikan NST alat yang digunakan yaitu 1/60 skala. Deretan warna yang kemudian akan
didapatkan pada pengamatan tersebut adalah ungu, nila, hijau, jingga, dan merah. Nilai yang
diperoleh untuk konstanta Rydberg berdasarkan persamaan Balmer sangat jauh berbeda dengan nilai
teori yaitu 1,097 x 107 m-1. Hal ini dikarenakan persamaan tersebut hanya sesuai jika atom yang
digunakan adalah atom gas hidrogen. Sedangkan dalam percobaan atom yang digunakan adalah atom
gas helium.

Kata Kunci: Spektrum Garis, Atom Gas Helium, Niels Bohr, Panjang Gelombang

PENDAHULUAN studinya mengenai spektrum atom


Spektrum emisi yang dapat hidrogen. Bohr mengemukakan teori baru
dihasilkan suatu atom dapat diamati mengenai struktur dan sifat-sifat atom.
dengan menggunakan alat spektrometer, Teori atom Bohr ini pada prinsipnya
Spektrum garis membentuk suatu deretan menggabungkan teori kuantum Planck dan
warna cahaya dengan panjang gelombang teori atom dari Ernest Rutherford yang
berbeda. Adanya spektrum garis yang dikemukakan pada tahun 1911.[1]
dihasilkan setiap unsur yang terdiri atas Jika sebuah gas diletakkan di
deretan warna dengan panjang gelombang dalam tabung kemudian arus listrik
yang berbeda-beda pertama kali diamati dialirkan ke dalam tabung, gas akan
pada gas hidrogen oleh Niels Bohr. memancarkan cahaya. Cahaya yang
Pada tahun 1913, Niels Bohr, dipancarkan oleh setiap gas berbeda-beda
fisikawan berkebangsaan Swedia, dan merupakan karakterisktik gas tersebut.
mengikuti jejak Einstein menerapkan teori Cahaya dipancarkan dalam bentuk
kuantum untuk menerangkan hasil spektrum garis dan bukan spektrum yang
kontinyu. Kenyataan bahwa gas gelombang spektrum garis dari atom gas
memancarkan cahaya dalam bentuk mulia dan uap logam.
spektrum garis diyakini berkaitan erat Kisi digunakan untuk memisahkan
dengan struktur atom. Dengan demikian, garis spektrum. Cahaya terdifraksidikisi,
spektrum garis atomik dapat digunakan panjang gelombang yang sama mengalami
untuk menguji kebenaran dari sebuah superposisi dan menghasilkan intensitas
model atom.[2] maksimum. Hubungan antara difraksi dan
Spektrum garis membentuk suatu panjang gelombang adalah linear (sin ~
deretan warna cahaya dengan panjang ) pada spektrum normal. Kita dapat
gelombang berbeda. Untuk gas hidrogen menentukan panjang gelombang yang
yang merupakan atom yang paling datang dari suatu cahaya yang melalui kisi
sederhana, deret panjang gelombang ini dengan menggunakan spektrometer.
ternyata mempunyai pola tertentu yang Persamaan untuk menentukan panjang
dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan gelombang spektrum garis adalah
matematis.Spektrum garis atom hidrogen

berhasil dijelaskan oleh Niels Bohr, pada sin
2 (1)
tahun 1913, kemampuan teori atom Bohr n.N
menerangkan asal-usul garis spectrum Dengan : n = Orde Spektrum, = jumlah
merupakan salah satu hasil yang menonjol, sudut antara garis spektrum kanan dankiri,
sehingga teori ini diterapkan pada spectrum N = jumlah gariskisi yang digunakan, dan
atomic.[1] = panjang gelombang (lihat Gambar
Teori Singkat 1).[3]
Jika gas mulia dan uap logam yang
bertekanan rendah (di bawah tekanan
atmosfer) dieksitasi, radiasi yang
dipancarkan mempunyai spektrum yang
berisi panjang gelombang tertentu saja.
Setiap unsure memperlihatkan spectrum
Gambar 1. Skema diagram untuk defenisi
garis yang unik. Spektrometer optik dapat
sudut
dipakai untuk menentukan panjang
METODE PERCOBAAN HASIL PERCOBAAN DAN
Dalam eksperimen digunakan Alat PEMBAHASAN
dan bahan berupa Spektrometer optik, Kisi Hasil Percobaan
Rowland, Spektrum lampu helium, Tabel 1. Hasil Pengamatan Spektrum Garis
Transformer 6 V AC, 12 V Ac dan Orde
Warna
Spektr kanan kiri
Universal Choke, 230 V, 50 Hz. Spektrum 2
um
Eksperimen ini dilakukan dengan Ungu |15,58 0,02| |15,88 0,02| |15,73 0,02|
Nila |16,97 0,02| |16,75 0,02| |16,86 0,02|
mengatur spektrometer optik sebelum
1 Hijau |17,88 0,02| |17,83 0,02| |17,86 0,02|
digunakan, selanjutnya dilakukan satu kali Jingga |20,75 0,02| |20,52 0,02| |20,63 0,02|
pengamatan yaitu untuk menentukan Merah |23,75 0,02| |23,58 0,02| |23,67 0,02|
Ungu |32,92 0,02| |33,17 0,02| |33,04 0,02|
spektrum garis He. Untuk menentukan
Nila |34,85 0,02| |35,23 0,02| |35,04 0,02|
spektrum garis He, teleskop pada 2 Hijau |37,33 0,02| |37,88 0,02| |37,61 0,02|
spektrometer optik diputar ke arah kanan Jingga |45,00 0,02| |46,00 0,02| |45,50 0,02|
Merah |53,17 0,02| |55,08 0,02| |54,13 0,02|
secara perlahan sehingga teramati garis
Analisis Data
warna pertama pada orde 1 (n = 1). Ketika
Spektrum lampu Helium
warna ditemukan benang vertikal pada
Orde 1
teleskop diimpitkan dengan garis warna
Warna Ungu
pertama dan membaca penunjukan skala 31.17

pada spektrometer sebagai kanan ,dengan = 2
.
prosedur kerja yang sama mengamati garis- sin 15.73
=
garis warna berikutnya pada orde yang 1(6 104 )

sama dan garis-garis warna berikutnya = 451,71

pada orde 2 (n=2) serta mencatat setiap 1 +


cos ( ) 0.02
penunjukan skalanya sebagai kanan . = | 2 2 |
+
sin ( )
2
Selanjutnya memutar teleskop pada
1
spektrometer optik secara perlahan ke arah cos(15,73) 0.02
= | 2 | 451,71
sin(15.73)
kiri dan mengulangi prosedur kerja yang
sama seperti pada pembacaan serta
= 16,04
kanan

membaca masing-masing penunjukan


16,04
skala pada spektrometer sebagai kiri. = 100%
451,71
= 4 % (3 )
= |452 16| diamati dan diperlihatkan pada Tabel 2.
berikut ini.
Orde 2
Tabel 2. Panjanng gelombang dan konstanta
Warna Ungu
Rydbeg
66,08
R x 10-9 m-1
= 2 orde warna panjang gelombang KR
2(6 104 )
ungu |452 16| 4% 0.00932
sin 33,04
= nila |483 16| 3% 0.00883
2(6 104 )
1 hijau |511 16| 3% 0.00881
= 454,17
jingga |587 16| 3% 0.00909
= 6,99 merah |669 15| 2% 0.01077

6,99 ungu |454 7| 2% 0.00926


= 100% = 2 % (3)
454,17 nila |478 7| 1% 0.00892
2 hijau |508 7| 1% 0.00885
= |454 7|
jingga |594 6| 1% 0.00898
Menentukan konstanta Rydberg
merah |675 5| 1% 0.01067
= 1.097 107 1
1 1 1
= [ 2 2]
2 Pembahasan
Telah dilakukan percobaan
Orde 1
Warna Ungu mengenai spektrum garis atom. Di
= 452 percobaan ini hanya terdapat satu kegiatan
= 9 yang bertujuan untuk membuktikan adanya
1 1 1 spektrum garis atom gas mulia,
= [ 2 2]
452 2 9
menentukan panjang gelombang spektrum
= 0.00932 109 1
garis atom gas mulia dan menentukan
Orde 2 konstanta Rydberg dengan menggunakan
Warna Ungu
rumus Balmer.
= 454
Berdasarkan hasil percobaan dengan
= 9
menggunakan kisi 600/mm ditemukan
1 1 1
= [ 2 2] spektrum garis atom yang berkaitan dengan
454 2 9
= 0.00926 109 1 tujuan pertama. Warna-warna yang
Dengan menggunakan cara yang sama, ditemukan antara lain adalah ungu, nila,
diperoleh data untuk setiap warna yang hijau, jingga dan merah. Hal tersebut
membuktikan bahwa dengan percobaan ini karena persamaan Balmer hanya sesuai jika
terdapat spektrum garis untuk atom atom yang digunakan adalah gas hidrogen.
hidrogen. Dari hasil pengamatan diperoleh Secara teori panjang gelombang
data sudut yang terbentuk untuk setiap cahaya tampak setiap warna berbeda-beda
warna dan setiap orde. Dari hasil analisis yaitu merah rentang 620-750 nm, hijau
data diperoleh panjang gelombang yang rentang 495-570 nm, jingga rentang 590-
berkaitan dengan tujuan kedua untuk warna 620 nm, dan merah rentang 620-750.
ungu, nila, hijau, jingga dan merah untuk Namun, hasil yang didapatkan secara
orde 1 masing-masing adalah |452 16| praktikum beberapa data tidak termasuk
nm, |483 16| nm, |511 16| nm, |587 rentang tersebut disebabkan karena gas
16| nm dan |669 15| nm. Untuk orde 2 yang digunakan adalah gas Helium bukan
dengan warna yang sama diperoleh gas Hidrogen.
panjang gelombang masing-masing adalah PENUTUP
|454 7| nm, |478 7| nm, |508 7| nm, Berdasarkan eksperimen dapat
|594 6| nm dan |675 5| nm. disimpulkan, bahwa setiap atom memiliki
Berdasarkan data yang diperoleh spektrum garis yang berbeda sehingga
yang telah dianalisis diperoleh konstanta setiap atom memiliki karakter yang
Rydberg yang berbeda-beda untuk setiap berbeda-beda dan panjang gelombang yang
warna dan setiap orde. Untuk orde pertama berbeda. Nilai yang diperoleh untuk
dengan warna ungu, nila, hijau, jingga dan konstanta Rydberg berdasarkan persamaan
merah diperoleh masing-masing adalah Balmer sangat jauh berbeda dengan nilai
0,00932 x 10-9 m-1; 0,00883 x 10-9 m-1; teori yaitu 1,097 x 107 m-1. Hal ini
0,00881 x 10-9 m-1; 0,00909 x 10-9 m-1 dan dikarenakan persamaan tersebut hanya
-9 -1
0,01077 x 10 m . Untuk orde 2 dengan sesuai jika atom yang digunakan adalah
warna yang sama diperoleh konstanta atom gas hidrogen. Sedangkan dalam
Rydberg masing-masing adalah 0,00926 x percobaan atom yang digunakan adalah
10-9 m-1; 0,00892 x 10-9 m-1; 0,00885 x 10-9 atom gas helium.
-1 -9 -1 -9
m ; 0,00898 x 10 m dan 0,01067 x 10
m-1. Nilai-nilai tersebut sangat jauh
berbeda dengan nilai teori Rydberg yaitu
1.097 107 1. Hal ini disebabkan
REFERENSI
[1]Demtrder, W., et. all. 2006. Atoms,
Molecules, and Photons,
An Introductionto Atomic-
, Molecular-, and
Quantum-Physics.
Springer, New York.
[2]Nayiroh, Nurun. 2014. Struktur
Atom.Nurun.Lecture. UIN-
Malang.ac.id
[3]Tim Penyusun, 2016. Modul Praktikum
Eksperimen Fisika 1.
Laboratorium Fisika Modern,
Universitas Negeri Makassar.

Anda mungkin juga menyukai