Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi


untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan
rata rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standart
pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Hal ini juga berlaku pada pelayanan Hemodialisa, dimana pada umumnya
pasien dengan penyakit ginjal tahap akhir membutuhkan pengobatan yang berulang
dan terus menerus dengan menggunakan tehnologi peralatan yang tinggi serta
kompetensi tenaga kesehatan yang sudah terlatih.
Dalam proses pengobatan dan perawatan, keterlibatan keluarga sangat di
butuhkan. Karena pada pasien yang menjalani proses Hemodialisa membutuhkan
waktu yang lama dan berkesinambungan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka pelayanan Hemodialisa perlu di buatkan
standart pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak yang terlibat dalam
pelayanan Hemodialisa di RS Mardi Rahayu Kudus.

B. TUJUAN
1. Umum
Meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien penyakit ginjal tahap akhir yang
menjalani Hemodialisis melalui pedoman pelayanan Hemodialisa.
2. Khusus
a. Memberikan acuan yang tepat sesuai kebutuhan pasien dalam pelayanan
Hemodialisa
b. Memberikan acuan managemen pelayanan Hemodialisa
c. Memberikan acuan tugas pokok dan fungsi serta kompetensi masing-
masing tenaga yang terlibat dalam pelayanan Hemodialisa
d. Memberikan acuan sarana dan prasarana yang di butuhkan dalam
pelayanan Hemodialisa

C. DIFINISI OPERASIONAL
1. Dialysis adalah suatu tindakan medis sebagai therapy pengganti ginjal pada pasien
yang mengalami penyakit ginjal tahap akhir dalam upaya untuk mempertahankan
kualitas hidup yang optimal. Dimana dyalisis ada dua macam yaitu dyalisis
peritoneal dan Haemodialisis.
2. Dyalisis Peritoneal adalah salah satu therapy pengganti fungsi ginjal yang
menggunakan media peritoneum pasien sebagai membrane semipermiable.
3. Haemodialisis adalah salah satu therapy pengganti ginjal yang menggunakan
bantuan alat khusus dengan tujuan mengeluarkan toksin uremik dan cairan tubuh.
4. Penyakit ginjal kronik adalah suatu kondidi kerusakan ginjal yang terjadi selama
3bulan atau lebihberupa abnormalitas fungsi dan struktur ginjal dengan atau
berupa penurunan laju filtrasi glomerulus ( LFG ) yang bermanifestasi sebagai
kelainan patologis atau kerusakan ginjal termasuk ketidakseimbangan komposisi
zat dalam darah dan urine, serta ada aatau tidaknya gangguan hasil pemeriksaan
pencitraan, atau suatu kondisi kerusakan ginjal yang terjadi selama 3 bulan atau
lebih berupa LFG yang kurang dari 60 ml/1,73m lebih dari 3 bulan dengan atau
tanpa kerusakan struktur ginjal.
5. Dialysis kronik adalah analisis atau terapi yang dilakukan pada pasien ginjal
kronik sebagai therapy pengganti ginjal.
6. Klinik Hemodialisis adalah tempat pelayanan hemodialisis yang terdiri dari mesin
hemodialisa, di dukung dengan unit pemurnian air ( water treatment ), peralatan
pendukung serta mempunyai tenaga medis, perawat yang sudah bersertifikat HD
serta Konsultan Ginjal Hipertensi.
7. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah tempat yang di gunakan untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif,
rehabilitative yang dilakukan pemerintah, swasta dan atau masyarakat.
8. Fasilitas Pelayanan Dialysis adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang di gunakan
untuk menyelenggarakan pelayanan dialysis, baik di dalam maupun di luar rumah
sakit.
9. Perawat Mahir Dialysis adalah perawat yang memiliki sertifikat pelatihan
Hemodialisis di pusat pendidikan yang terakreditasi dan di sah kan oleh organisasi
profesi.
10. Organisasi Profesi adaalah perhimpunan nefrologi Indonesia yang selanjutnya di
sebut PERNEFRI

D. PELAYANAN HEMODIALISIS

1. Izin penyelenggaraan Hemodialisa menjadi bagian dari izin penyelenggaraan


Rumah Sakit
2. Penyelenggaraan Hemodialisa di Rumah Sakit yang merupakan pengembangan
pelayanan rumah sakit harus terlebih dahulu mendapat izin Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota
3. Izin di tetapkan setelah memenuhi persyaratan sesuai standart yang telah di
tetapkan
4. Pelayanan dialysis hanya da[pat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang sudah
bersertifikat dan memiliki izin praktek sesuai dengan kompetensin yang dimiliki
5. Tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan harus sesuai dengan standart
profesi, standart prosedur operasional ( SPO ) yang telah di tetapkan dengan
memperhatikan keselamatan dan kesehatan pasien.
6. Setiap pelaksanaan pelayanan dialysis harus mendapat persetujuan pasien dan atau
keluarga
7. Tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan dialysis harus melakukan
pendokumentasian dalam rekam medis

E. LANDASAN HUKUM
1. UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
2. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. PP No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 749/Menkes/SK/PER/XII/1986 tentang
Rekam Medis
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 812/Menkes/SK/PER/VII/2010 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Dialisis Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 290/Menkes/SK/PER/III/2008 tentyang
Persetujuan Tindakan Kedokteran
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standart
Pelayanan Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai