Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

P
DENGAN DIAGNOSA MEDIS BENIGNA PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH)
DI RUANG MELATI RSUD AMBARAWA

Di Susun Oleh :

KELOMPOK RUANG MELATI


KAHFI BAGAS PRAKOSA
M. IKHWAN
RIZQON FAULA
ROSSY INNEKE CHATERINE
YOSIE OKTAPIANI
ZATRIA NOVIANTO MANEHAT

PROGAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. P Kamar B 11 DENGAN BPH DI
RUANG MELATI RSUD AMBARAWA
Nama Mahasiswa : KAHFI BAGAS PRAKOSA
M. IKHWAN
RIZQON FAULA
ROSSY INNEKE CHATERINE
YOSIE OKTAPIANI
ZATRIA NOVIANTO M
Tempat Praktik : R. Melati/ RSUD Ambarawa
Tanggal pengkajian : 12 september 2017
I. IDENTITAS
A. Identitas Klien
1. Nama : Tn. P
2. Alamat : Kebonagung 1/1 sumowono
3. Umur : 69 tahun
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SD
6. Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia
7. Jenis Kelamin : Laki-laki
8. Tanggal masuk : 06 september 2017
9. Diagnosa medik : BPH
10. No. CM : 133248-2017
B. Identitas penanggung jawab

Nama : Tn.T
Umur : 38 tahun
Alamat : Kebonagung 1/1 sumowono
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Hubungan dengan : Anak
Klien

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada luka post op BPH (TRUP).
P: nyeri karena post op BPH, Q: Seperti ditusuk-tusuk, R: kuadran 4 bawah, S: Skala 7
(1-10), T: hilang timbul.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Anak Klien mengatakan klien mengalami sakit sejak 8 tahun yang lalu brupa benjolan
di skrotum lalu pada 1 hari sebelum di bawa ke RSUD Ambarawa pasien mengeluhkan
sulit BAK. Anak klien membawa klien ke IGD RSUD Ambarawa mendapatkan terapi
infus Hidromal 20tts/menit dan injeksi katerolac 1 ml pada tanggal 06 september 2017
dan dirawat di ruang Melati RSUD Ambarawa. Pada tanggal 11 September 2017
pasien dilakukan tindakan operasi TURP dengan anastesi general.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Klien dan keluarga klien mengatakan bahwa tidak memiliki riwayat penyakit seperti
yang dialami oleh klien.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada riwayat penyakit keluarga seperi DM, Hipertensi.
5. Alergi
Klien tidak mempunyai alergi obat ataupun makanan.

III.PENGKAJIAN 11 POLA GORDON


1. POLA PERSEPSI DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
Keluarga mengatakan klien pergi ke dokter atau ke klinik bila merasa sakit.
2. POLA NUTRISI DAN METABOLIK
Sebelum sakit : klien mengatakan makan sehari 3x/sehari, klien meminum air
putih 8 gelas / hari dan klien mengatakan tidak ada alergi makanan ataupun
minuman.
Saat sakit : klien makan 3x/hari dengan jenis makanan lunak, klien mengatakan
merasa mual saat makan tetapi tidak muntah habis makan, klien mengkonsumsi
air putih 1500cc/ hari
3. POLA ELIMINASI
Sebelum sakit : BAK 4-5 kali/hari. BAB 1x/hari
Saat sakit : Pasien terpasang kateter

4. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


Klien mengatakan badannya lemas.

Aktivitas Sebelum sakit Saat sakit


Mandi Mandiri Dibantu
Berpakaian Mandiri Dibantu
Toileting Mandiri Dibantu
Berpindah Mandiri Dibantu
Kontinen BAB/BAK Mandiri Dibantu
Makan Mandiri Dibantu

5. POLA PERSEPSI SENSORI DAN KOGNITIF


Klien dapat berpikir dan mempresepsikan sesuatu dengan baik.
6. POLA ISTIRAHAT TIDUR
Sebelum sakit : Sebelum masuk rumah sakit klien memiliki pola tidur 6 jam
setiap hari.
Saat sakit : Klien tidak bisa tidur karena lingkungan yang baru dan merasa tidak
nyaman karena nyeri dibagian post op. Pola tidur klien 3 jam.
7. POLA KONSEP DAN PERSEPSI DIRI
Sebelum sakit : Klien memahami kemamapuannya, sebelum masuk rumah sakit
klien adalah seorang ayah yang memiliki 3 anak.
Saat sakit : Klien tidak mampu bekerja karena adanya benjolan dan terdapat ras
nyeri dibagian skrotum.
8. POLA HUBUNGAN DAN PERAN
Sebelum sakit : Klien memiliki hubungan yang harmonis dalam keluarga dan
sangat mensyukuri berada dalam keluarganya.
Saat sakit : Klien memiliki hubungan yang harmonis dalam keluarga dan sangat
mensyukuri berada dalam keluarganya.
9. POLA REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS
Klien sudah menikah dan tidak memiliki keluhan di sistem reproduksi. Klien berumur
69 tahun.

10. POLA KEYAKINAN


Sebelum sakit : Klien seorang muslim yang taat dan selalu mengamalkan
ajaranNya setiap saat.
Saat sakit : Klien seorang muslim yang taat dan selalu mengamalkan ajaranNya
setiap saat.
11. POLA KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRESS
Sebelum sakit : Klien mampu menoleransi stress dengan selalu bersyukur dengan
semua yang klien miliki. Terkadang klien meminta bantuan dari keluarga untuk
membantu mengalami masalah/stres yang dialami.
Saat sakit : Klien menerima bantuan dari keluarga dan orang terdekat untuk
menghadapi stres yang dialami.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Compos metis E:4 V:6 M:5
c. TTV
- TD : 120/90 mmHg
- HR : 92x/menit
- RR : 20x/mnt
- SpO2 : 97%
- S : 36,0 C
d. Head to toe
- Kepala
Bentuk mesochepal, rambut hitam, lurus, tidak mudah dicabut, kulit kepala
bersih, tidak ada ketombe, Tidak ada benjolan, kemerahan, udem
- Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, diameter kurang
lebih 3 mm, reflek cahaya mata kanan dan kiri positif, penglihatan baik, tidak
ada benjolan
- Hidung
Inspeksi: Tidak terdapat secret, bersih, tidak hiperemis, tidak ada septum
deviasi.

- Mulut
Mukosa bibir kering, Lidah kotor
- Telinga
Simetris antara telinga kanan dan telinga kiri, tidak ada discharge, tidak ada
serumen, pendengaran baik.
- Leher
Tidak ada yeri telan, tidak ada pembesaran kelenjar limpha dan tiroid
- Dada
Paru - paru
I : tidak ada retraksi dinding dada, tidak tampak penggunaan otot bantu
pernafasan.
Pa : tidak terdapat benjolan, sten fremitus kanan sama dengan kiri.
Pe : terdengar sonor
Au: terdengar sonor.
Jantung
I : ictus cordis tidak nampak
Pa : ictus cordis teraba pada ICS 5, kecepatan normal, teratur
Pe : konfigurasi dalam batas normal
Au: S1 dan S2 terdengar murni.
- Abdomen :
I : Tidak terdapat lesi
Au : bising usus 6x/menit
Pa : tidak ada massa
Pe : tympani
- Ekstremitas
Inspeksi
Ekstremitas atas : tangan kiri terpasang infus RL 20 tetes/menit, tidak tampak
adanya bengkak, tidak terasa nyeri bila ditekan, kekuatan otot 5.
Ekstremitas bawah : tidak ada edema pada kedua tungkai, kekuatan 5, tidak
ada varises.
Kekuatan otot 5 5
5 5

- Kulit
Turgor kulit elastis, sawo matang, tidak terdapat luka.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium darah
Tanggal periksa 13/9/2017 Jam 4.45 WIB

Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan Metode
Rujukan
HEMATOLOGI
Darah lengkap
Hemoglobin 12.9 L 13.2-17.3 g/dl Sulfa Hb
Leukosit 10.1 3.6-10.6 ribu Sulfa Hb
Eritrosit 3.1 L 4.4-5.0 juta E. Impedence
Hematokrit 38.7 40-52 % Integration Volume
Trombosit 250 150-400 Ribu Focus
MCV 99 H 82-98 fL
Hidrodinamik
MCH 32.7 H 27-32 pg
E. Impedence
MCHC 33.1 32-37 g/dl
E. Impedence
RDW 13.4 10-16 %
E. Impedence
MPV 6.9 7-11 Mikro m3
E. Impedence
Limfosit 1.7 1.5-6.5 10^3/mikro
E. Impedence
Monosit 0.2 0-0.8 10^3/mikro
E. Impedence
Eusinofil 1.0 H 0-0.6 10^3/mikro
E. Impedence
Basofil 0.1 0-0.2 10^3/mikro
E. Impedence
Neutrofil 1.8 1.8-7.5 10^3/mikro
E. Impedence
Limfosit% 35 25-40 %
E. Impedence
Eusinofil% 4 2-8 %
E. Impedence
Basofil% 1.6 0-1 %
E. Impedence
Neutrofil% 38.3 L 50-70 %
E. Impedence
PCT 0.173 0.2-0.5 %
E. Impedence

2. Terapi

TANGGAL
No Nama Obat Dosis
12/09 13/09 14/09

1 Miniaspi 80 mg - V V

2 Ketorolac 30 mg x 3 V V V
Cefotaxime 1 gr x 2 V V V
Asam traneksamat 500 mg x 3 V V V
V V V
- V V
V V V
3 RL 20 tpm V V V

VI. ANALISA DATA

MASALAH
NO DATA (SIGN/SYMPTOM) INTERPRETASI
(PROBLEM)
1 Data Subjektif Agen cedera fisik Nyeri
DS : (Luka insisi Post
Klien mengatakan nyeri dibagian post operasi operasi)
dan ureter.
P: nyeri karena post operasi BPH,Q: Seperti
ditusuk-tusuk, R: bagian post operasi dan
ureter , S: Skala 5 post operasi dan 7 di
bagian ureter (1-10), T: terus menerus pada
luka post op dan hilang timbul pada ureter.

Data Objektif

- Klien hanya berbaring ditempat tidur.


-Klien tampak menyeringai kesakitan
-Klien Nampak ada balutan luka di bagian post
operasi BPH
2 a. Data Subjektif Resiko infeksi
- Klien mengatakan terdapat luka post operasi
di bagian abdomen.
b. Data Objektif
- Tampak luka insisi 7 cm
- Pasien dan lingkungan pasien Nampak kotor
- Luka Tampak warna kemerahan
- Leukosit normal batas atas 10.1 ribu (3.6-
10.6 ribu)

VI. DIAGNOSA
Nyeri akut berhubungan dengan proses insisi post operasi BPH.
Resiko infeksi.

VII. INTERVENSI

NO TUJUAN (NOC) NIC TTD


DX
1 Tujuan : Setelah dilakukan tindakan NIC 3 : Penatalaksanaan Nyeri Kelompok
1. Lakukan pengkajian nyeri
keperawatan selama 3 x 24 jam
yang komprehensif meliputi
diharapkan Terjadi penurunan atau lokasi, karakteristik,
awitan/durasi, frekuensi,
hilangnya rasa nyeri.
kualitas, intensitas atau
Kriteria hasil : keparahan nyeri, dan factor
presipitasinya
Klien mampu mengatasi nyeri 2. Instruksikan Klien untuk
dengan teknik non menginformasikan kepada
perawat jika pengurangan
farmakologis nyeri tidak dapat dicapai
klien melaporkan terjadinya 3. Gunakan tindakan
pengendalian nyeri sebelum
penurunan nyeri menjadi berat
klien melaporkan hilangnya 4. Ajarkan penggunaan teknik
non farmakologis ( misalnya
rasa nyeri relaksasi, terapi music,
distraksi, kompres hangat/
dingin )
5. Berikan analgetik sesuai
program
6. Observasi ku
Berikan perubahan posisi, masase
punggung dan relaksasi
2 Tujuan : Setelah dilakukan tindakan NIC I : Resiko infeksi Kelompok
keperawatan selama 3 x 24 jam a. Monitor tanda-tanda vital
diharapkan Menunjukkan tidak b. Observasi keadaan luka post op
adanya tanda-tanda infeksi. c. Lakukan perawatan luka
Kriteria hasil : d. Lakukan tirah baring
menyatakan luka klien bersih dan e. Kolaborasi dengan tim medis
tidak ada tanda-tanda infeksi. dalam pencegahan infeksi

VIII. IMPLEMENTASI

Hari / No. Implementasi Keperawatan Respon TTD


Dx
Tanggal
Waktu
12 1 - Melakukan pengkajian DS :
nyeri yang
September - Klien mengatakan nyeri perut
komprehensif meliputi
2017, lokasi, karakteristik, sebelah kiri
awitan/durasi, P: nyeri post operasi saat
frekuensi, kualitas, bergerak dan nyeri ureter saat
intensitas atau ingin BAK ,
keparahan nyeri, dan
factor presipitasinya Q: Seperti ditusuk-tusuk,
- Kolaborasi tim medis
injeksi ketorolac 30mg R: bagian post operasi dan ureter
IV ,

S: Skala 3 post operasi dan 5 di


bagian ureter (1-10),

T: terus menerus pada luka post


op dan hilang timbul pada ureter

DO :

- Klien tampak lebih tenang


setelah diberikan terapi
injeksi ketorolac 30mg

1 Mengajarkan penggunaan DS :
teknik non farmakologis - Klien mengatakan setelah
(relaksasi, terapi musi)
melakukan terapi relaksasi
dan napas dalam nyeri
berkurang.
P: nyeri post operasi saat
bergerak dan nyeri ureter saat
ingin BAK ,

Q: Seperti ditusuk-tusuk,

R: bagian post operasi dan ureter


,

S: Skala 2 post operasi dan 5 di


bagian ureter (1-10),

T: terus menerus pada luka post


op dan hilang timbul pada ureter

-
DO :
- Postur tubuh tidak stabil saat
melakukan aktivitas.
1&2 - Mengobservasi KU Ds : -
Do : TD : 145/90 mmhg
RR : 20 x/menit
Suhu :36oc
Nadi :92 x/menit
2 - Mengobservasi keadaan Ds :
- Klien mengatakan bersedia
luka post operasi
- Melakukan tindakan untuk dilakukan perawatan
perawatan luka luka
Do :
- Luka klien Nampak bersih
tidak terdapat pus.
13 1 - Memberikan perubahan DO :
DS :
September posisi, masase punggung
- Klien tampak meringis
2017 dan relaksasi.
kesakitan
2 - Monitor tanda-tanda vital Ds : pasien mengatakan merasa
- Observasi keadaan luka gatal pada bagian post operasi
Do :
post op
- Klien dan keluarga tampak
- melakukan perawatan luka
kooperatif.
- Kolaborasi dengan tim - Luka nampak bersih
- Pasien Nampak lebih nyaman
medis dalam pencegahan
- Tersuntik IV Ceftriaxone
infeksi
1mg
1 - melakukan tirah baring Ds :
Do :
- Klien tampak lebih nyaman

14 1 - Mengobservasi Ku Ds :-
Do : TD :140/90 mmHg
September
N :88 x/menit
2017 RR: 21 x/menit
S :36,1 oc
1 - Berikan analgetik ketorolac Ds : klien mengatakan nyeri
30mg
sudah sangat berkurang
P: nyeri post operasi saat
bergerak dan nyeri ureter saat
ingin BAK ,

Q: Seperti ditusuk-tusuk,

R: bagian post operasi dan ureter


,

S: Skala 2 post operasi dan 3 di


bagian ureter (1-10),

T: terus menerus pada luka post


op dan hilang timbul pada ureter

Do : klien terlihat tidak nyeri


lagi
2 - Observasi keadaan luka Ds :kliean mengatakan lukanya
post op bersih dan tak pernah terkena air
Do :
- Lakukan tirah baring
- Klien tampak lebih nyaman
- Kolaborasi dengan tim - Luka Nampak bersih,
medis dalam pencegahan kemerahan menghilang
- Klien mendapatkan injeksi
infeksi
IV ketorolac 30mg
-

IX. EVALUASI

TANGGAL/
NO NO DX EVALUASI
JAM
1 selasa, 1 S:
12/09/2017 - Klien mengatakan nyeri pada bagian luka
post operasi
P: nyeri post operasi saat bergerak dan nyeri
ureter saat ingin BAK ,

Q: Seperti ditusuk-tusuk,

R: bagian post operasi dan ureter ,

S: Skala 3 post operasi dan 5 di bagian ureter


(1-10),

T: terus menerus pada luka post op dan hilang


timbul pada ureter

O:
- TD: 140/90 mmHg
- Nadi : 72 x/menit
- RR : 21 x/menit
- Suhu : 36 C
- Klien kooperatif
A:
Masalah nyeri belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi:
- Pemantauan tanda vital
- Kolaborasi farmaklologis

2 S:
- klien mengatakan rasa gatal d area post
perasi
O:
- luka post operasi klien Nampak ada
kemerahan
A:
Resiko infeksi belum menghilang
P:
Kolaborasi farmakologis
Woundcare
2 Rabu , 1 S:
13/09/2017 - Klien mengatakan nyeri pada bagian luka
post operasi
P: nyeri post operasi saat bergerak dan nyeri
ureter saat ingin BAK ,

Q: Seperti ditusuk-tusuk,

R: bagian post operasi dan ureter ,

S: Skala 3 post operasi dan 5 di bagian ureter


(1-10),

T: terus menerus pada luka post op dan hilang


timbul pada ureter

2 O:
- TD: 140/90 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36 C
- Klien kooperatif
A:
Masalah nyeri belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi:
- Pemantauan tanda vital
- Kolaborasi farmaklologis

S:
- klien mengatakan rasa gatal d area post
perasi
O:
- luka post operasi klien Nampak ada
kemerahan
A:
Resiko infeksi belum menghilang
P:
Kolaborasi farmakologis
woundcare
3 kamis, 1 S:
14/09/2017 - Klien mengatakan nyeri pada bagian luka
post operasi
P: nyeri post operasi saat bergerak dan nyeri
ureter saat ingin BAK ,

Q: Seperti ditusuk-tusuk,

R: bagian post operasi dan ureter ,

S: Skala 3 post operasi dan 5 di bagian ureter


(1-10),

T: terus menerus pada luka post op dan hilang


timbul pada ureter

O:
- TD: 130/80 mmHg
- Nadi : 70 x/menit
- RR : 18 x/menit
- Suhu : 36 C
- Klien kooperatif
A:
Masalah nyeri belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi:
- Pemantauan tanda vital
- Kolaborasi farmaklologis

2 S:
- klien mengatakan rasa gatal d area post op
sudah menghilang
O:
- warna kemerahan pada luka post op sudah
menhilang
A:
Resiko infeksi sudah menghilang
P:
Kolaborasi farmakologis
woundcare

Anda mungkin juga menyukai