KELAS : X IPA 3
MISTERI PELANGI
Pada zaman dahulu hiduplah seorang janda tua bernama Mbah Sinah. Dia mempunyai
anak kembar tujuh yang bernama Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, dan Ungu. Dia
bertempat tinggal di Gunung Ijen. Suaminya meninggal pada saat dia melahirkan ketujuh
anaknya. Sekarang ia hidup bersama ketujuh anaknya. Setiap hari hidupnya mencari tumbuh-
tumbuhan serta makanan untuk menghidupi anaknya.
7 tahun kemudian anaknya sudah mulai besar dan dia sering membantu Ibunya mencari
tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, dan ikan di sungai. Tiba-tiba ketika anak-anaknya mencari ikan
di sungai, mereka menemukan ikan besar dan tanpa berpikir panjang ia langsung membawanya
ke rumah. Ketika sudah sampai ke rumah ikan itu langsung dibakar. Merah berkata WOW besar
sekali ikan ini mari kita bakar. Semua saudaranya langsung berkata Yah udah tunggu apa
lagisambil membayangkan kelezatan ikan bakar. Setelah ikan itu habis di makan oleh anak-
anaknya. Tiba-tiba ikan itu hidup lagi dan melayang di atas tanah. Ikan itu berkata karena kamu
sudah memakan qu meminta tumbal dari kalian. Tidak disangka-sangka Mbah Sinah
menyerahkan dirinya untuk melindungi anak-anaknya. Tanpa pikir panjang ikan itu langsung
membunuh Mbah Sinah. Semua anak-anaknya menyesal karena udah membuat Ibunya
meninggal mengenaskan. Itu membuat mereka saling menyalahkan dan pada akhirnya mereka
bertengkar satu sama lain. Sampai akhirnya mereka berpisah.
Pada suatu hari Jingga, Nila, dan Ungu bertemu kembali dan saling bermaaf-maafan.
Ketika mereka damai, mereka ingin menyatukan saudara-saudaranya kembali seperti sediakala.
Dia mencarinya di kawah Ijen tepat dimana saudara-saudaranya berpisah. Mereka tekun mencari
saudara-saudaranya sampai akhirnya mereka bertemu saudara-saudaranya yang lain. Ketika
Jingga, Nila, dan Ungu berusaha mempertemukan saudara-saudaranya, saudara-saudaranya
malah enggan untuk berdamai satu sama lain. Tetapi itu tidak membuat mereka patah semangat
dan akhirnya mereka bersatu kembali. Mereka menjalani hidup bersama-sama kembali.
Pada suatu hari mereka saling berebut tahta untuk menjadi yang paling hebat. Peristiwa
itu bermula saat Hijau menyombongkan dirinya. Dia berkata Tanaman itu hijau, daun-daunpun
hijau seperti namaku berarti saya yang paling hebat diantara kalian. Itu membuat saudara-
saudaranya marah dan itu mengakibatkan mereka saling adu mulut. Hijau jangan sombong kau,
saya yang paling hebat diantara kalian semua karena saya bumi itu cerah seperti cerahnya
matahari ujar Kuning. Biru berkata langit itu biru seperti saya jadi saya yang paling hebat
diantara kalian. Merah tidak mau kalah di menjawab, Kalau tidak ada saya bumi ini tidak
mungkin saya cinta karena cinta itu berwarna merah seperti saya jadi disini aku yang paling
hebat. Tetapi Jingga, Nila, dan Ungu tidak mau bertengkar mereka malah meredam kemarahan
saudara-saudaranya. Disaat mereka semua bertengkar hujan turun. Mereka takut dan bingung
lalu hujan berkata, Bersatulah engkau, karena ketika engkau bersatu pasti bumi ini menjadi
indah. Hujanpun berhenti mereka pun bersatu dan jadilah pelangi yang indah sepanjang masa.